y y N x x N
y x y x N
liii
Keterangan :
r
xy
= koefisien korelasi
N = jumlah siswa
=
t
b
Keterangan:
k : banyaknya item soal
b
2
: jumlah varians butir
t
2
: varians total
liv
Kemudian harga r11 yang diperoleh dikonsultasikan dengan tabel product moment. Apabila rhitung > rtabel dengan
taraf signifikan 5% maka instrumen dinyatakan reliabel. (Suharsimi Arikunto, 1997:164)
Berdasarkan hasil analisis ujicoba instrumen diperoleh r11 untuk isntrumen I sebesar 0,883, instrumen II sebesar 0,923,
instrumen III sebesar 0,891, instrumen IV sebesar 0,921 dan instrumen V sebesar 0,893. Karena r11 dari kelima
instrumen tersebut lebih besar dari rtabel = 0,361 maka instrumen tersebut reliabel dan dapat digunakan untuk
pengambilan data penelitian.
3.6.1 Tingkat Kesukaran
Dalam memberikan soal penelitian guna mengetahui tingkat kesukaran soal berkaitan dengan kemampuan soal tersebut
menjaring banyaknya peserta tes dengan benar. Artinya jika siswa yang menjawab soal dengan benar adalah banyak,
maka dikatakan soal itu mudah. Sebaliknya jika siswa yang menjawab soal dengan benar adalah sedikit, maka soal itu
dikatakan sukar. Untuk mengetahui tingkat kesukaran soal essai digunakan rumus sebagi berikut:
siswa jumlah
gagal yang tester banyaknya
TK = X 100%
Untuk menginterpretasikan nilai tingkat kesukaran itemnya digunakan ketentuan sebagai berikut:
1. Jika banyaknya testi yang gagal 0% < k < 27%, termasuk kategori soal mudah
2. Jika banyaknya testi yang gagal 27%
=
i i
n n
X X
ML MH
t
Keterangan:
t : daya pembeda item tes
MH : rata-rata dari kelompok atas
ML : rata-rata dari kelompok bawah
2
1
X : jumlah kuadrat deviasi individu kelompok atas
lvi
2
2
X : jumlah kuadrat deviasi individu kelompok bawah
n
i
: 27% x N
(Zaenal Arifin, 1991: 141)
berdasarkan hasil uji daya beda soal pada lampiran menunjukkan bahwa soal-soal
yang digunakan dalam penelitian ini memiliki daya beda yang baik. Perhitungan
selengkapnya pada lampiran.
3.7 Metode Analisis Data
3.7.1 Pengujian Tahap Awal
Sebelum sampel diberi perlakukan maka perlu dianalisis keadaan awal
kemampuan siswa dari kedua kelompok (data pre test) melalui uji normalitas, uji
kesamaan dua varians dan uji kesamaan dua rata-rata.
1. Uji Normalitas
Uji normalitas yang digunakan untuk mengetahui apakah data yang digunakan berupa data yang berdistribusi normal
atau tidak digunakan rumusn chi kuadrat, yaitu :
2
=
( )
i
2
i 1
1
E
E O
=
k
i
Keterangan:
O
i
: frekuensi observasi
E
i
: frekuensi harapan
k : banyaknya kelas interval
Data berdistribusi normal jika besar chi kuadrat hitung lebih kecil dari chi
kuadrat tabel dengan taraf kesalahan 5% dan derajat kebebasan k-3 (Sudjana,
1996: 294).
lvii
2. Uji Kesamaan dua Varians
Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah kedua kelompok memiliki
tingkat varians data yang sama atau tidak pada tahap awal ini.
Untuk menguji kesamaan dua kelompok populasi digunakan Rumus :
F =
il iansterkec
ar iansterbes
var
var
Kriteria pengujian adalah jika F
hitung
> F
1/2 (v1,v2)
maka dapat dikatakan
kedua kelompok memiliki kesamaan varians. (Sudjana, 1996:250).
3. Uji kesamaan dua rata-rata
Uji kesamaan dua rata-rata ini bertujuan untuk mengetahui apakah
kelompok siswa yang diajar dengan menggunakan metode PQRST dan kelompok
yang diajar dengan Metode Konvensional mempunyai rata-rata kemampuan yang
sama pada tahap awal ini. Jika rata-rata kedua kelompok tersebut sama, berarti
kedua kelompok itu mempunyai kondisi yang sama. Uji yang digunakan adalah
uji dua pihak, dengan hipotesis sebagai berikut :
Ho :
1
=
2
Ho :
1
=
2
Maka digunakan rumus :
t =
2 1
2 1
1 1
n n
s
x x
+
dengan:
s
2
=
( ) ( )
2
1 1
2 1
2
2 2
2
1 1
+
+
n n
s n s n
lviii
Terima Ho jika t
1-1/2(n1+n2-2)
< t <t
1-1/2(n1+n2-2)
(Sudjana, 1996: 239)
Uji t ini digunakan apabila kedua kelompok mempunyai varians yang
sama, apabila secara signifikan terjadi perbedaan varians maka uji t yang
digunakan adalah:
2
2
2
1
2
1
n
s
n
s
x x
t'
2 1
+
=
(Sudjana, 1996: 241)
Kriteria pengujiannya adalah tolak Ho jika diperoleh:
2 1
2 2 1 1
w w
t w t w
t'
+
+
>
Dengan
w
1
=
1
2
1
n
s
, w
1
=
2
2
2
n
s
t
1
= t
(1-)(n1-1)
t
2
= t
(1-)(n2-1)
Keterangan:
1
x : Nilai rata-rata kelompok 1
2
x : Nilai rata-rata kelompok 2
s
1
2
: varians data pada kelompok 1
s
2
2
: varians data pada kelompok 2.
lix
n
1
: banyaknya subyek pada kelompok 1.
n
2
: banyaknya subyek pada kelompok 2.
3.7.2 Pengujian Tahap Akhir
Analisis tahap akhir ini digunakan untuk menganalisis data post test,
pretasi belajar siswa dari kedua kelompok setelah diberi perlakuan atau
eksperiemen. Tahapan-tahapan yang dilakukan guna menganalisis data hasil
penelitian tahap akhir ini yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh motode
PQRST terhadap hasil belajar siswa dilakukan dengan langkah-langkah seperti
pada pengujian tahap awal yang meliputi uji normalitas data, uji homogenitas data
atau uji kesamaan dua varian data dan uji t sebagai uji untuk mengetahui
perbedaan dari dua perlakuan tersebut.
lx
BAB IV
LAPORAN HASIL PENELITIAN
4.1. Gambaran Umum Subjek Penelitian
SMP Negeri 1 Brangsong Kendal terletak di jalan Raya No. 65 Kecamatan
Brangsong Kota Kendal yang dipimpin oleh Ibu Dra. Hj. Amien Ariyatna Yusuf.
SMP Negeri 1 Brangsong Kendal ini mempunyai 20 kelas. Proses pembelajaran
sehari-hari menggunakan sistem guru kelas dengan model pembelajaran
konvensional, yaitu model pembelajaran dan pembelajarannya masih berpusat
pada guru.
Daftar formasi lengkap mengenai personalia di SMP Negeri 1 Brangsong
Kendal ini pada tahun ajaran 2004/2005 di sajikan pada lampiran. Jumlah
keseluruhan siswa SMP Negeri 1 Brangsong Kendal ini adalah 907. Sedangkan
jumlah siswa kelas VIIA dan kelas VII-E yang dipilih menjadi sampel penelitian
masing-masing berjumlah 46 untuk kelas VII-A dan 44 untuk kelas VII-E. Daftar
nama siswa-siswi kelas VII-A dan VII-E SMP Negeri 1 Brangsong Kendal yang
dipilih sebagai sampel terdapat pada lampiran. Serta daftar siswa yang terpilih
menjadi sampel penelitian kelas eksperimen dan kelas kontrol terdapat juga pada
lampiran. Kelas VII-E ini digunakan sebagai kelas eksperimen yang model
pembelajarannya menggunakan metode PQRST. Sedangkan kelas VII-A
dijadikan sebagai kelas kontrol, proses pembelajaran yang biasa dilakukan yaitu
model konvensional.
lxi
4.2. Penyajian Data
Data yang diperoleh sebagai hasil pengukuran variabel dalam penelitian
ini berupa daftar hasil observasi dan skor observasi yang terdapat pada lampiran
36. Untuk deskripsi pelaksanaan pembelajaran, data hasil belajar yaitu
perbandingan antara nilai pre-test dan nilai post-test untuk kelompok eksperimen
dan kelompok kontrol.
4.3. Analisis Data
4.3.1. Deskripsi Data Hasil Pre Tes dan Post Test
Pembelajaran yang dilakukan pada kedua kelompok dibuat berbeda. Pada
kelompok eksperimen dilakukan pembelajaran dengan menggunakan metode
PQRST, sedangkan pada kelompok kontrol dilakukan pembelajaan dengan
konvensional. Sebelum pembelajaran berlangsung kedua kelompok diberikan pre
test. Hasil pre-test digunakan untuk memilih siswa yang akan digunakan dalam
melaksanakan penelitian. Adapun daftar subjek terpilih sebagai sampel penelitian
kelas eksperimen terdapat pada lampiran 28 dan daftar subjek terpilih sebagai
sampel penelitian kelas kontrol terdapat pada lampiran 29. Selain itu analisis data
pre test juga digunakan untuk mengetahui keadaan awal dari kedua kelompok.
Setelah selesai pembelajaran dilakukan post test untuk mengetahui keberhasilan
perlakuan atau eksprimen. Hasil pre tets dan post tets dari kedua kelompok dapat
disajikan pada tabel berikut:
lxii
Tabel 4.1 Deskripsi
Data Hasil Penelitian
Kelompok Eksperimen Kelompok Kontrol
Sumber Variasi
Pre Test Post Test Pre Test Post Test
Rata-rata 4.9 7.1 5.0 6.1
Nilai tertinggi 6.0 8.0 6.0 7.0
Nilai terendah 3.5 6.0 3.5 5.0
Varians 0.4552 0.2647 0.3876 0.2001
Standart deviasi 0.675 0.515 0.623 0.447
Sumber: Hasil penelitian diolah
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa rata-rata hasil belajar
membaca pemahaman teks bacaan mata pelajaran Bahasa Indonesia pada siswa
kelas VII SMP Negeri 1 Barngsong tahun ajaran 2004/2005 pada kelompok
eksperimen sebelum perlakukan adalah 4.9 dengan nilai tertinggi 6.0, nilai
terendah 3.5, varians 0.4552 dan standar deviasi 0.675 dan setelah perlakukan
berupa pembelajaran dengan metode PQRST diperoleh rata-rata hasil belajar
sebesar 7,1 dengan nilai tertinggi 8.0, nilai terendah 6.0, varians 0.2647 dan
standar deviasi 0.515. Rata-rata hasil belajar membaca pemahaman teks bacaan
mata pelajaran Bahasa Indonesia pada siswa kelas VII SMP Negeri 1 Brangsong
pada kelompok kontrol sebelum pembelajaran adalah 5.0 dengan nilai tertinggi
6.0 dan nilai terendah 3.5, varians 0.3876 dan standar deviasi 0.623. Setelah
mendapatkan pembelajaran dengan metode pembelajaran konvensional diperoleh
rata-rata hasil belajar sebesar 6,1 dengan nilai tertinggi 7.0, nilai terendah 5,0,
varians 0.2001 dan standar deviasi .447.
Lebih jelasnya data hasil belajar pre test dan post test kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol disajikan dalam bentuk tabel distribusi
frekuensi, dan histogram berikut ini :
lxiii
Tabel 4.2 Tabel Distribusi Frekuensi Hasil Belajar tes awal Kelompok
Eksperimen dan Kelompok Kontrol
Kelas Interval Eksperimen Kontrol
3.5 - 3.9 2 1
4.0 - 4.4 3 3
4.5 - 4.9 6 5
5.0 - 5.4 10 11
5.5 - 5.9 6 7
6.0 - 6.4 3 3
Gambar 4.1 Histogram Hasil Belajar Tes Awal Kelompok Eksperimen
Tabel 4.2 Tabel Distribusi Frekuensi Hasil Belajar tes awal Kelompok
Eksperimen dan Kelompok Kontrol
Kelas Interval Eksperimen Kontrol
5.00 - 5.50 0.0 4
5.51 - 6.01 1.0 10
6.02 - 6.52 3 12
6.53 - 7.03 9 4
7.04 - 7.54 12 0
7.55 - 8.05 5 0
lxiv
Gambar 4.3 Histogram Hasil Belajar Tes Akhir Kelompok Eksperimen
Berdasarkan histogram di atas menunjukkan bahwa sebagian besar siswa
pada kelompok eksperimen yang mendapatkan pengajaran dengan metode
PQRST, hasil belajarlebih baik dibandingkan hasil belajar kelompok kontrol yang
mendapatkan pengejaran dengan metode konvensional.
4.3.2 Analisis Statistik Data Hasil Pre Test
1. Uji normalitas
Uji kenormalan data hasil pre test kelompok eksperimen yaitu siswa yang
akan mendapatkan pengajaran dengan metode PQRST diperoleh harga
2
hitung
=
6.2240 dan hasil uji normalitas data pre test pada kelompok kontrol diperoleh
2
hitung
= 4.7112, sedangkan
2
(0,95)(3)
= 7,81. Karena
2
hitung
<
2
tabel,
maka data pre
test hasil belajar membaca pemahaman teks bacaan mata pelajaran Bahasa
Indonesia pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol tersebut
berdistribusi normal sehingga dalam pengujian selanjutnya dapat digunakan uji t
karena syarat kenormalannya terpenuhi.
2. Uji kesamaan dua varians
lxv
Hasil uji kesamaan dua varians data pre test pada kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol diperoleh F
hitung
= 1.174 sedangkan
F
(0,025)(29:29)
= 2.10. Karena F
hitung
< F
(0.025)(29:29)
berarti tidak ada perbedaan (ada
kesamaan) dua varians data pre test hasil belajar membaca pemahaman teks
bacaan mata pelajaran Bahasa Indonesia siswa kelas VII SMP Negeri 1
Brangsong pada kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol. Perhitungan
selengkapnya dapat dilihat pada lampiran.
3. Uji kesamaan rata-rata hasil pre test
Rata-rata hasil belajar membaca pemahaman teks bacaan mata
pelajaran Bahasa Indonesia pada siswa kelas VII SMP Negeri 1 Brangsong
pada kelompok eksperimen sebelum perlakuan (pre test) adalah 4.9 dan pada
kelompok kontrol adalah 5.0. Setelah dilakukan analisis data dengan
menggunakan uji t diperoleh t
hitung
= 0.497. Sedangkan t
(0,975)(58)
= 2.00.
Karena t
hitung
< t
(0,975)(58)
maka dapat disimpulkan bahwa ada kesamaan rata-
rata hasil pre test pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Dengan
demikian kedua kelompok sebelunya berangkat dari keadaan awal yang sama
(perhitungan pada lampiran)
4.3.3 Analisis Statistik Data Hasil Pre Test
1. Uji normalitas
Uji kenormalan data hasil belajar membaca pemahaman teks bacaan mata
pelajaran Bahasa Indonesia pada siswa kelas VII SMP Negeri 1 Brangsong pada
kelompok eksperimen dengan metode PQRST diperoleh harga
2
hitung
= 3.7442
lxvi
dan hasil uji kenormalan data hasil belajar membaca pemahaman teks bacaan
mata pelajaran Bahasa Indonesia pada kelompok kontrol diperoleh
2
hitung
=
1.6676, sedangkan
2
(0,95)(3)
= 7,81. Karena
2
hitung
<
2
tabel,
maka data hasil belajar
membaca pemahaman teks bacaan mata pelajaran Bahasa Indonesia pada
kelompok eksperimen dan kelompok kontrol tersebut berdistribusi normal.
2. Uji kesamaan dua varians
Hasil uji kesamaan dua varians data hasil belajar membaca pemahaman
teks bacaan mata pelajaran Bahasa Indonesia siswa kelas VII SMP Negeri 1
Brangsong pada kelompok eksperimen yang menggunakan metode PQRST dan
kelompok kontrol yang menggunakan metode konvensional memperoleh F
hitung
=
1.323 sedangkan F
(0,025)(29:29)
= 2.10. Karena F
hitung
< F
(0.025)(29:29)
berarti tidak ada
perbedaan (ada kesamaan) dua varians data hasil belajar membaca pemahaman
teks bacaan mata pelajaran Bahasa Indonesia siswa kelas VII SMP Negeri 1
Brangsong pada kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol. Perhitungan
selengkapnya dapat dilihat pada lampiran.
3. Uji perbedaan rata-rata hasil belajar siswa
Rata-rata hasil belajar membaca pemahaman teks bacaan mata pelajaran
Bahasa Indonesia pada siswa kelas VII SMP Negeri 1 Brangsong pada kelompok
eksperimen yaitu yang yang diajar dengan latihan soal uraian adalah 7,1 dan pada
kelompok kontrol adalah 6,1. Setelah dilakukan analisis data dengan
menggunakan uji t apat disimpulkan bahwa Ho ditolak yang berarti bahwa ada
pengaruh metode PQRST terhadap hasildiperoleh t
hitung
= 8.034. Sedangkan
lxvii
t
(0,975)(58)
= 2.00. Karena t
hitung
> t
(0,975)(58)
maka d belajar membaca pemahaman
teks bacaan mata pelajaran Bahasa Indonesia pada siswa kelas VII SMP Negeri 1
Brangsong. Rata-rata hasil belajar siswa yang yang mendapatkan pengajaran
dengan metode PQRST yaitu 7,1 sedangkan hasil belajar siswa yang pengajaran
dengan metode konvensional adalah 6,1. Dengan demikian dapat dijelaskan
bahwa metode PQRST dalam pembelajaran membaca pemahaman teks bacaan
mata pelajaran Bahasa Indonesia pada siswa kelas VII SMP efektif untuk
meningkatkan hasil belajar siswa.
4.4 Pembahasan
Berdasarkan hasil uji kesamaan rata-rata data keadaan awal yang berupa
nilai pre test dengan menggunakan pola meching dapat diketahui bahwa kedua
kelompok tidak mempunyai perbedaan varian dan perbedaan rata-rata
kemampuan awal yang signifikan, sehingga dapat dikatakan kedua kelompok
mempunyai keadaan awal yang sama. Setelah diberi perlakuan berupa
pembelajaran dengan menggunakan metode PQRST pada kelompok eksperimen
dan pembelajaran dengan metode konvensional pada kelompok kontrol diperoleh
suatu temuan yaitu adanya perbedaan rata-rata hasil belajar yang signifikan dan
kelompok eksperimen yaitu pembelajaran yang menggunakan metode PQRST
mempunyai rata-rata hasil belajar yang lebih tinggi atau lebih baik daripada rata-
rata hasil belajar kelompok kontrol yang menggunakan metode konvensional.
Dengan demikinan menunjukkan bahwa penggunaan metode PQRST ini dapat
meningkatkan hasil belajar membaca pemahaman teks bacaan mata pelajaran
lxviii
Bahasa Indonesia pada siswa kelas VII SMP Negeri 1 Barngsong tahun ajaran
2004/2005.
Membaca adalah suatu proses bernalar (Reading is reasioning). Dengan
membaca kita mencoba mendapatkan informasi hingga mengendap menjadi
sebuah pengetahuan. Pengetahuan itu sendiri akhirnya menjadi suatu dasar untuk
dinamisasi kehidupan, memperlihatkan eksistensi, berjuang mempertahankan
hidup, dan mengembangkan dalam bentuk sains dan teknologi sebagai kebutuhan
hidup manusia.
Umumnya orang membaca itu bertujuan untuk mengerti atau memahami
isi atau pesan yang terdapat pada teks seefisien mungkin. Tujuan membaca
pemahaman adalah : 1) menemukan ide pokok, 2) memilih butir-butir penting, 3)
mengikuti petunjuk-petunjuk, 4) menentukan organisasi bahan bacaan, 5)
menemukan citra visual dan citra lainya, 6) menemukan citra visual dan citra
lainnya, 7) menarik simpulan, 8) menduga makna dan merangkaikan dampaknya,
9) menyusun rangkuman, dan 10) membedakan fakta dari pendapat.
Pembelajaran membaca tidak dapat berlangsung tanpa metode. Metode itu
berupa prosedur atau tata cara yang hendaknya diikuti dalam rangka mencapai
tujuan penbelajaran. Metode pembelajaran dapat diartikan sebagai cara-cara
menyeluruh (dari awal sampai akhir) dalam mencapai tujuan pembelajaran.
Metode ini bersifat prosedural, artinya menggambarkan prosedur bagaimana
mencapai tujuan pembelajaran.
Dengan menggunakan metode PQRST maka para siswa akan mendapat
bekal metode belajar yang sistematis, efektif, dan efisien, dalam mengatur
lxix
kecepatan membaca menjadi fleksibel, dalam membaca di luar pembelajaran,
siswa dapat menentukan materi yang sesuai dengan keperluannya atau tidak, dan
apabila tidak sesuai maka siswa dapat tidak meneruskan kegiatan membaca.
Ketrampilan yang dapat dicapai siswa melalui kegiatan pembelajaran
membaca dengan metode PQRST antara lain: 1) siswa dapat menjawab petanyaan
literal, 2) siswa dapat menjawab pertanyaan infoerensialm 3) siswa dapat
menentukan ide pokok, 4) siswa dapat menentukan ide penjelas, 5) siswa dapat
menentukan kalimat utama paragraph, 6) siswa dapat menentukan kalimat
penjelas paragraph, 7) siswa dapat menyimpulkan isi bacaan.
lxx
BAB V
PENUTUP
5.1 Simpulan
5.1.1 Dari hasil penelitian diperoleh t
hitung
= 8.034 > t
(0,975)(58)
= 2.00. Dengan
menunjukkan bahwa metode PQRST dapat meningkatkan hasil belajar
membaca pemahaman teks bacaan mata pelajaran Bahasa Indonesia pada
siswa kelas VII SMP Negeri 1 Brangsong.
5.1.2 Rata-rata hasil belajar siswa yang mendapatkan pengajaran dengan metode
PQRST adalah 7,1 dan hasil belajar siswa yang tidak mendapatkan
pengajaran PQRST adalah 6,1. Dengan demikian pembelajaran dengan
menngunakan metode PQRST mampu meningkatkan hasil belajar siswa 1
atau 16,39%.
5.2 Saran
Dari hasil penelitian yang diperoleh, maka peneliti memberikan saran-
saran sebagai berikut
5.2.1 Dalam proses belajar mengajar hendaknya guru mengefektifkan
penggunaan metode PQRST dalam kegiatan belajar membaca pemahaman
teks bacaan mata pelajaran Bahasa Indonesia siswa kelas VII SMP.
5.2.2 Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan populasi yang lebih luas
sehingga diperoleh simpulan yang lebih menyakinkan.
lxxi