SKRIPSI
Disusun untuk melengkapi syarat-syarat
guna memperoleh gelar Sarjana Sastra dalam bidang Sastra Arab
Oleh:
N.I.M: 0401514002
FAKULTAS SASTRA
UNIVERSITAS AL AZHAR INDONESIA
JAKARTA
2018
i
HALAMAN PERSETUJUAN
PEMBIMBING SKRIPSI
KETUA
3. PROGRAM Dr. Iin Suryaningsih, M. S.
STUDI
ii
LEMBAR PENGESAHAN
PANITIA UJIAN SKRIPSI
KETUA/
1. Dr. Faisal Hendra, M. Ed.
PEMBIMBING I
Mengetahui:
KETUA
1. Dr. Iin Suryaningsih, M. S.
PROGRAM STUDI
DEKAN FAKULTAS
2. Dr. Faisal Hendra, M. Ed.
SASTRA
iii
LEMBAR PERNYATAAN KARYA SENDIRI
NIM. : 0401514002
menyatakan bahwa skripsi ini adalah murni hasil karya sendiri. Apabila penulis
mengutip dari karya orang lain, maka penulis mencantumkan sumbernya sesuai
dengan ketentuan yang berlaku. Penulis bersedia dikenai sanksi pembatalan
skripsi ini apabila terbukti melakukan tindakan plagiat (penjiplakan).
iv
LEMBAR PERSEMBAHAN
v
MOTTO
Ya Allah
Aku berlindung pada Engkau
Dari hal-hal yang memalingkan aku dari Engkau
Dan dari setiap hambatan
Yang akan menghalangi ku
mengabdi kepada Mu
Ya Tuhan
Tenggelamkan diriku ke dalam lautan
Keikhlasan mencintai-Mu
Hingga tak ada sesuatu yang menyibukkanku
Selain berdzikir kepada-Mu
vi
KATA PENGANTAR
vii
UCAPAN TERIMA KASIH
1. Prof. Dr. Ir. Asep Saefuddin, M. Sc. selaku Rektor Universitas Al Azhar
Indonesia dan para wakilnya.
4. Ibu Zaqiatul Mardiah M. Hum selaku pembimbing II. Terima kasih atas
semua waktu, pikiran, dedikasinya serta pengalaman berharga kepada
penulis. Karena, berkat dukungan dan motivasi dari beliaulah yang
membantu penulis semangat dalam mewujudkan dan menyelesaikan
skripsi ini.
5. Ibu Afridesy Puji Pancarani, Lc. MA. Selaku pembimbng akademik yang
selalu memberikan semangat, bimbingan dan motivasinya dalam
mempelajari bahasa Arab dan mengajak penulis untuk memperbanyak
pengalaman yang baru.
viii
6. Dr. Thoyib I. M. selaku motivator terbesar penulis dari awal perkuliahan
sampai waktu yang tak terbatas. Motivasi, karya dan pengalaman beliau
yang luar biasa, mendorong penulis untuk selalu berkarya dan tidak pernah
berhenti dalam berinovasi serta belajar.
9. Seluruh dosen Program Studi Sastra Arab UAI yang penulis banggakan,
Bapak Prof. Dr. Chotibul Umam, Bapak Aliudin Mahjudin, Ustadz
Fadzurrahman, Ustadz Eldow, Ustadzah Madian. Kepada mereka, tidak
ada hadiah yang berharga selain membanggakan mereka dengan prestasi
dan mengamalkan ilmu yang telah mereka berikan.
10. Ustadz Zulkarnaen atau bang Zul terima kasih atas segala nasehat,
bimbingan, pengalaman dalam berorganisasi yang kelak bagi penulis akan
menjadi sebuah keteladanan dalam menempuh realita kehidupan yang
sesungguhnya.
11. Kedua orang tua penulis, Ayahanda Firdaus dan Ibunda Sri Rahayu M.
yang penulis anggap bagiakan penyembuh di kala lelah, penenang di kala
bimbang, pemberi kasih dan cinta di kala kelamnya hati, serta pemberi
penerang di kala kesesatan melanda. Untuk mereka, terimakasih setulus-
tulusnya dari lubuk hati ini. Tidak ada kata maupun perbuatan untuk
membayar semua apa yang kalian lakukan untukku. Aku percaya bahwa
ix
kekuatan do‟a mampu mengalahkan segalanya, serta keyakinanlah yang
membawaku kepada Allah swt. Kalian mengajarkanku mengenal dekat
akan Allah yang selalu di hatimu bahkan lebih dekat daripada itu. Begitu
juga Adikku Shofiyur Rahman, terimakasih atas pelukan dan semangat
yang kau berikan. Semua itu tidak akan pernah punah untuk selamanya!
12. Para sahabat dan keluarga sastra Arab angkatan 2014, Eva, Laras, Virina,
Ristia, Ivan, Caski, Ririn, Nadia, Vanny, Nanik, Fuzi, dan Diara
terimakasih berkat kalian penulis dapat bertahan melewati masa
perkuliahan yang serasa sangat penuh dengan suka dan duka.
13. Kepada senior Sastra Arab UAI, para alumni angkatan 2011, 2012, 2013
atas berbaginya pengalaman dan pembelajaran dari arti sebuah
kekeluargaan yang sangat bermakna dan berharga. Terkhusus untuk Ka
Sajidah dan Ka Alfianti terimakasih atas tuntunan dan bimbingan dalam
menyelesaikan skripsi ini. Selanjutnya untuk adik-adik angkatan 2015
sampai 2017 terimakasih atas semua dukungan dan motvasinya dalam
menuliskan dan menorehkan segala senyuman dan kata-kata hangat,
sehingga waktu terasa begitu cepat berlalu. Terkhusus untuk Fajrina,
Safira, dan Fita tetap semangat untuk terus maju dan berjuang untuk
kuliahnya. Bersama kalian waktu sangat dan penuh makna yang
mendalam.
14. Untuk kakak senior yang paling special plus calon suami juga, Aa Arnas
alias Hasairi Arnas. Bulan yang selalu menemani dan menyinari bintang
kejora di kala lelah. Bulan yang selalu menguatkan bintang kejora di kala
lemah. Terimakasih atas semua butir-butir cahaya yang kau berikan, begitu
bermakna dan berharga sehingga tidak ada seorangpun yang memilikinya
selain dirimu. Semoga butiran cahaya itu tidak hilang begitu saja di telan
malam dan laut lepas.
x
Pada akhirnya, penulis ucapkan kepada orang-orang yang tidak
bisa disebutkan satu persatu namanya baik di lingkungan fakultas maupun
di luar Fakultas Sastra, terlebih lagi di luar Universitas Al Azhar
Indonesia. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar dan Mengetahui do‟a
dari setiap hambanya. Semoga Allah membalas dengan penuh kebaikan.
xi
DAFTAR LAMBANG DAN SINGKATAN
LAMBANG:
SINGKATAN:
xii
PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB-LATIN
ب bā‟ B -
ت tā‟ T -
ج Jīm J -
xiii
خ khā‟ Kh -
د Dāl D -
ر rā‟ R -
ز Zāi Z -
س Sīn S -
ش Syīn Sy -
غ Gain G -
ؼ fā‟ F -
ؽ Qāf Q -
xiv
ؾ Kāf K -
ؿ Lām L -
ـ Mīm M -
ف Nūn N -
ق hā‟ H -
ك Wāwu W -
م yā‟ Y -
b. Konsonan Rangkap
Konsonan rangkap, termasuk tanda syaddah, ditulis rangkap.
Contoh: نب
ّ ditulis /nabiyyun/
ٌ
c. Tā’ marbūṭah di akhir kata
Transliterasinya menggunakan:
1. Tā’ marbūṭah yang mati atau mendapat harakat sukun, transliterasinya
h, kecuali untuk kata-kata Arab yang sudah terserap menjadi bahasa
Indonesia, seperti salat, zakat, dan sebagainya.
Contoh: ك َّرّةه
يditulis /kurrah/
xv
2. Pada kata yang terakhir dengan tā’ marbūṭah diikuti oleh kata yang
menggunakan kata sandang al serta bacaan kedua kata itu terpisah,
maka tā’ marbūṭah itu ditransliterasikan dengan h.
Contoh: ّب
ّىكتى ى ditulis /kataba/
ّب
يى ٍذ ىى ي ditulis /yaz|habu/
e. Vokal Panjang
Maddah atau vokal panjang yang lambangnya berupa harakat dan
huruf/transliterasinya berupa huruf dan tanda. Vokal panjang ditulis, masing-
masing dengan tanda hubung (-) di atasnya atau biasa ditulis dengan tanda caron
seperti (â, î, û).
f. Vokal Rangkap
Contoh: ّف
ىكٍي ى ditulis /kaifa/
xvi
2. Fathah + wāwu mati ditulis au (ٔ)ا.
Contoh : ّس
َّم ي
ٍ الش ditulis /asy-syamsu/
ّالرفًٍي يق
َّ ditulis /ar-rafi>qu/
ّك ً
Contoh : اىلٍ ىمل ي ditulis /al-Maliku/
xvii
DAFTAR ISI
xviii
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA .............................................................................9
2.1. Pengantar ................................................................................................................. 9
2.1.1 Kajian Pustaka Teoritis tentang Analisis Wacana Kritis (AWK) ranah Tiga
Dimensi ....................................................................................................................... 9
2.1.2. Kajian Pustaka Terdahulu tentang Analisis Wacana Kritis (AWK) ranah Tiga
Dimensi dalam Pidato ............................................................................................... 11
2.9 Sintesa Kajian Pustaka............................................................................................. 16
BAB 4 Analisis Wacana Kritis Pidato Duta Besar Arab Saudi untuk
Indonesia ...............................................................................................................25
4.1 Pengantar ................................................................................................................ 25
4.2 Dimensi Teks dan Dimensi Praktik Wacana ............................................................ 25
4.2.1 Dimensi Teks Paragraf 1 ................................................................................... 25
4.2.1.1 Dimensi Praktik Wacana Paragraf 1 .......................................................... 28
4.2.1.1.1 Dimensi Praktik Wacana Proposisi 1 ................................................. 28
4.2.1.1.2 Dimensi Praktik Wacana Proposisi 2 ................................................. 32
4.2.1.1.3 Dimensi Praktik Wacana Proposisi 3 ................................................. 37
4.2.2 Dimensi Teks Paragraf 2 ................................................................................... 39
4.2.2.2 Dimensi Praktik Wacana Paragraf 2 .......................................................... 42
4.2.2.2.3 Dimensi Praktik Wacana Proposisi 4 ................................................. 42
4.2.2.2.5 Dimensi Praktik Wacana Proposisi 5 ................................................. 47
4.2.2.2.6 Dimensi Praktik Wacana Proposisi 6 ................................................. 48
4.2.3 Dimensi Teks Paragraf 3 ................................................................................... 50
4.2.3.3.7 Dimensi Praktik Wacana Proposisi 7 ................................................. 53
xix
4.2.3.3.8 Dimensi Praktik Wacana Proposisi 8 ................................................. 55
4.2.4 Dimensi Teks Paragraf 4 ................................................................................... 57
4.2.4.4 Dimensi Praktik Wacana Paragraf 4 .......................................................... 60
4.2.4.4.9 Dimensi Praktik Wacana Proposisi 9 ................................................. 61
4.2.4.4.10 Dimensi Praktik Wacana Proposisi 10 ............................................. 62
4.2.4.4.11 Dimensi Praktik Wacana Proposisi 11 ............................................. 66
4.2.5 Dimensi Teks Paragraf 5 ................................................................................... 68
4.2.5.5 Dimensi Praktik Wacana Paragraf 5 .......................................................... 72
4.2.5.5.12 Dimensi Praktik Wacana Proposisi 12 ............................................. 72
4.2.5.5.13 Dimensi Praktik Wacana Proposisi 13 ............................................. 74
4.2.5.5.14 Dimensi Praktik Wacana Proposisi 14 ............................................. 75
4.2.6 Dimensi Teks Paragraf 6 ................................................................................... 76
4.2.6.6 Dimensi Praktik Wacana Paragraf 6 .......................................................... 79
4.2.6.6.15 Dimensi Praktik Wacana Proposisi 15 ............................................. 79
4.2.6.6.16 Dimensi Praktik Wacana Proposisi 16 ............................................. 81
4.2.7 Dimensi Teks Paragraf 7 ................................................................................... 84
4.2.7.7 Dimensi Praktik Wacana Paragraf 7 .......................................................... 89
4.2.7.7.17 Dimensi Praktik Wacana Proposisi 17 ............................................. 89
4.2.7.7.18 Dimensi Praktik Wacana Proposisi 18 ............................................. 92
4.2.7.7.19 Dimensi Praktik Wacana Proposisi 19 ............................................. 94
4.2.7.7.20 Dimensi Praktik Wacana Proposisi 20 ............................................. 97
4.2.7.7.21 Dimensi Praktik Wacana Proposisi 21 ............................................. 98
4.2.8 Dimensi Teks Paragraf 8 ................................................................................. 100
4.2.8.8 Dimensi Praktik Wacana Paragraf 8 ........................................................ 103
4.2.8.8.22 Dimensi Praktik Wacana Proposisi 22 ........................................... 103
4.2.8.8.23 Dimensi Praktik Wacana Proposisi 23 ........................................... 104
4.2.9 Rangkuman Dimensi Teks dan Praktik Wacana ............................................. 106
4.3 Dimensi Praktik Soisokultural ............................................................................... 111
4.3.1 Level Sosial ..................................................................................................... 111
xx
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN ..............................................................116
5.1. Kesimpulan ........................................................................................................... 116
5.2. Saran .................................................................................................................... 117
xxi
DAFTAR TABEL
xxii
ABSTRAK
Kata kunci: Analisis Wacana, Analisis Wacana Kritis, Dimensi Teks, Dimensi
Praktik Wacana, Dimensi Sosiokultural
xxiii
مهخض انثحج
ْزا انجذث عٍ رذهٛم انخطبة انُقذ٘ أثعبد فٛشكهٕغ انثالثخ ْ ٙأثعبد انُصٔ ،أثعبد
يًبسسخ انخطبةٔ ،انجعذ االجزًبعٔ ٙانثقبف ٙف ٙخطبة سفٛشانًًهكخ انعشثٛخ انسعٕدٚخ،
أسبيخ ثٍ يذًذ عجذ هللا انشعٛج ٙف ٙانٕٛو انٕطُ ٙانسعٕد٘ ف ٙإَذَٔٛسٛب انطشٚقخ انزٙ
اسزخذيزٓب انجبدثخ ْ ٙطشٚقخ انٕصفٔ ٙانُٕعْ .ٙذف ْزا انزذهٛم نًعشة عٍ األفكبس
انشئٛسٛخ نهخطبة ٔششح االسزشارٛجٛبد انهغٕٚخ ف ٙثُبء عالقبد انقٕح .فْ ٙزِ انذساسخ
اسزخذيذ انجبدثخ يٍ َظبسّٚبد فٛشكهٕغ ( ،)6454فبٌ دٛٚك (ٕٚ ،)5824ل (ٔ ،)6454
فٕكٕ (ٔ .)6442اسزُبدا إنٗ انزذهٛم انز٘ أجش٘ٔ ،جذد ثالثخ أفكبس سئٛسٛخ أسبيخ انكالو
ْٔ ) 5 :ٙثذاٚخ يٍ انًًهكخ انعشثٛخ انسعٕدٚخ يٍ قجم انًهك آل سعٕد ٔرصذٚقّ كًهك)6 .
جًٛع أشكبل انُجبح انز ٙأثذرٓب انًًهكخ انعشثٛخ انسعٕدٚخ ٔإَذَٔٛسٛب نهزعبٌٔ ٔانزٕقٛع عهٗ
انعقذ انجبس٘ يع سؤٚخ يًٓخ انًًهكخ انعشثٛخ انسعٕدٚخ )7 .6474دٔس انًًهكخ انعشثٛخ
انسعٕدٚخ ٔإَذَٔٛسٛب ف ٙيكبفذخ اإلسْبة يٍ أجم انسالو ٔاأليٍ ف ٙشجّ انجضٚشح انعشثٛخ
ٔانشعت انعبنًَ .ٙزبئج رذهٛم اسبيخ عالقبد انقٕٖ ْ )5 :ٙرًثٛم اسزخذاو قهخ انعجض ٔانقٕح
ٔانزأكٛذ يع اسزخذاو جضٚئبد إيفبرٛك )6 .انزعشف عهٗ ْٕٚخ انًهك آل سعٕد كًعشفخ نجُبء
عالقبد انقٕح ضذ انجًٕٓس.
انكهًبد انشئٛسٛخ :رذهٛم انخطبة ،رذهٛم انخطبة انُقذ٘ ،أثعبد انُص ،أثعبد يًبسسخ
انخطبة ،أثعذ االجزًبعٔ ٙانثقبفٙ
xxiv
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tidak dapat dipungkiri, bahwa paradigma teori kritis sudah
mempengaruhi berbagai bidang disiplin ilmu. Salah satunya ialah linguistik.
Analisis Wacana Kritis (AWK) merupakan salah satu bidang linguistik, yang
awalnya terlahir dari kajian Critical Lingusitics (CL) pada akhir tahun 1970-an.
Pada hakikatnya, prinsip-prinsip dasar dalam CL menjadi cikal bakal Critical
Discourse Analysis (AWK) (Van Dijk, 1993: 352-353). Secara umum, AWK
memandang bahasa sebagai praktik sosial (Fairclough & Wodak, 1997) dan
menawarkan cara untuk menginvestigasi bahasa dengan menggunakan konteks
sosial. Dengan menentang otonomi bahasa dan memungkinkan eksplorasi
bagaimana teks merepresentasikan (menggambarkan) dunia melalui cara-cara
yang bergantung pada kepentingan tertentu, AWK membuka peluang untuk
mempertimbangkan relasi antara wacana dan masyarakat, teks dan konteks, serta
bahasa dan kuasa (Fairclough, 2001).
Pada awalnya, kajian ini muncul karena para filosofis tidak ingin lagi
membahas kajian bahasa dari perspektif strukturalisme. Perspektif strukturalisme
atau linguistik struktural ialah kajian lingusitik yang hanya membahas bahasa
menggunakan pendekatan pada bahasa itu sendiri. Pendekatan ini dalam
penyelidikan bahasa menganggap bahasa sebagai sistem yang bebas dan terfokus
kepada bahasa hanya sebagai objek (Harimurti, 2011: 146). Penganut
strukturalisme menganalisis bahasa, hanya berdasarkan pada sturktur-struktur
atau ciri-ciri formal yang ada dalam bahasa itu sendiri. Akhirnya, para filosofis
ini mencoba untuk membuat sebuah dobrakan baru berupa kajian AWK.
Van Dijk (1980), salah satu tokoh AWK, mengatakan bahwa penelitian
analisis wacana tidak cukup hanya didasarkan kepada analisis teks semata, karena
sebuah teks hanyalah sebuah hasil suatu praktik produksi. Pemahaman produksi
teks pada akhirnya akan memperoleh pengetahuan mengapa teks dapat dihasilkan
1
demikian. Di sisi lain, Van Dijk juga memiliki perspektif bagaimana kognisi atau
pikiran dan kesadaran yang dilakukan oleh strata sosial, pendominasi, dan
kelompok kekuasaan yang ada dalam masyarakat dapat membentuk dan
mempengaruhi hasil sebuah teks tertentu.
1
Media berita merdeka.com reporter: Harwanto B. P. pada tanggal 27 Februari 2017.
2
Selain itu, Osama menyampaikan pula dalam pidato tersebut, keinginan dan
harapan negaranya, bahwa mereka masih bercita-cita untuk berbuat lebih di masa
depan, antara lain menciptakan kesejahteraan ekonomi yang lebih besar, membuat
kemajuan di bidang IT menjadi lebih canggih, dan berpatisipasi dalam
mempromosikan perdamaian dan keamanan dunia secara global. Semua proyek
untuk kemajuan negaranya, khususnya, dan dunia pada umumnya itu, akan
dioperasikan oleh beberapa lembaga swasta, antara lain Saudi Development Fund.
Kemudian, KAS juga akan menyampaikan dukungan materil dan moril kepada
institusi regional dan internasional, seperti PBB. Hal itu dilakukan, dalam rangka
mewujudkan visi dan misi negaranya, sekaligus mendukung perdamaian dunia.
Dalam kesempatan itu juga, Osama mengungkapkan rasa bangganya atas
kerjasama antara pemerintah Arab Saudi dan Indonesia yang sudah memasuki
tahapan lebih baik daripada sebelumnya.
Dalam pidato itu, ada beberapa pesan yang dibawa Osama bin
Mohammed Abdullah Al Shuaibi. Pada hakikatnya, pesan tersebut adalah pesan
kenegaraan dari raja Salman, yaitu merealisasikan visi dan misi KAS secara
menyeluruh, baik untuk negaranya sendiri, maupun untuk negara-negara di luar
KAS; salah satunya Indonesia. Untuk merealisaikan visi dan misi itu, diperlukan
kerja sama yang utuh serta hubungan bilateral yang kuat antar kedua negara, yaitu
Arab Saudi dan Indonesia. Selain itu, banyak harapan yang ingin dicapai oleh
Raja Salman terhadap kerjasama ini, salah satunya untuk mensyiarkan agama
Islam agar menjadi agama yang luas dan diterima oleh masyarakat Indonesia.
Dengan tersyiarnya dan meluasnya agama Islam di muka bumi ini, perdamaian
dan keamanan dunia akan tercipta dengan sendirinya, karena umat di dunia ini
sangat membutuhkan perdamaian dunia. Perdamaian dunia ini juga merupakan
pokok penting dari visi dan misi dari negara lainnya selain Arab Saudi dan
Indonesia.
Teks pidato Osama ini menarik untuk dikaji, karena memuat banyak
pernyataan yang jika dicermati dengan AWK, akan terbongkar kedalaman
maknanya, keinginannya yang tersirat, dan critical sense terhadap fenomena yang
3
terjadi saat ini. Selain itu, pilihan kata dan konstrtruksi kalimat yang ia paparkan
dalam pidato itu, memberikan analogi yang tajam terhadap kondisi negaranya saat
ini, yang itu tidak dapat ditangkap, jika tidak dikaji dengan AWK.
1. Apa saja proposisi makro setiap paragraf yang merupakan gagasan pokok
pidato Dubes Kerajaan Arab Saudi Osama bin Mohammed Abdullah Al Shuaibi?
4
ditawarkan Fairclough, yaitu teks berupa deskripsi linguistik, praktik wacana
berupa interpretasi, dan praktik sosiokultural berupa eksplanasi.
5
Sudaryanto (1992: 62) mengatakan istilah deskriptif berarti penelitian
yang dilakukan semata-mata hanya didasarkan pada fakta atau fenomena yang
ada. Sehingga hasilnya, adalah varian bahasa yang mempunyai sifat pemaparan
apa adanya.
Penelitian ini mengambil sumber data berupa teks pidato Dubes Arab
Saudi Osama bin Mohammed Abdullah Al Shuaibi yang disampaikan di Hotel
Ritz Carlton, Indonesia pada tanggal 26 September 2017. Teks pidato yang
disampaikan dalam rangka perayaan hari Nasional Arab Saudi memiliki
kelengkapan struktur yang terdiri dari pembukaan, isi, dan penutup. Isi teks pidato
tersebut akan dianalisis dengan ancangan dari Fairclough untuk membongkar
makna tersirat yang tidak dapat ditangkap oleh analisis wacana biasa.
2. Mengklasifikasikan sumber data yang terdiri dari bagian pembukaan, isi, dan
penutup pidato.
3. Memilih bagian isi pidato sebagai teks yang dianalisis, karena bagian tersebut
memuat wacana yang mengandung gagasan Dubes Arab Saudi Osama bin
Mohammed Abdullah Al Shuaibi.
6
nomor pada setiap paragraf dan proposisi dalam wacana. Penulis menggunakan
kode angka romawi: I, II, III, dan seterusnya untuk menandai setiap paragraf.
Kemudian, penggunaan kode angka Arab yang berada dalam kurung siku: [1], [2],
[3], dan seterusnya untuk menandai setiap proposisi. Misalnya, kode I.[4] berarti
data tersebut merupakan paragraf I dan proposisi [4]. Adapun pengkodean untuk
gagasan pokok dari setiap parargraf berupa huruf kapital bertanda kurung: (A),
(B), (C).
Analisis data dalam kajian ini dilakukan dalam satu kesatuan kerangka
kerja AWK Fairclough (19...), yaitu tahap deskripsi linguistik, interpretasi, dan
eksplanasi.
BAB I. PENDAHULUAN
Pada bab ini berisikan tentang latar belakang masalah, rumusan masalah,
tujuan penelitian, manfaat penelitian, metode penelitian, dan yang terakhir
sistematika penulisan.
7
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini berisikan teori-teori yang digunakan untuk dasar penelitian analisis
wacana yaitu beberapa teori analisis wacana kritis.
Bagian bab ini adalah hasil analisis wacana kritis khususnya pada pidato
Dubes Arab Saudi Osama bin Mohammed Abdullah Al Shuaibi pada perayaan
hari Nasional Arab Saudi yang ke-87 dengan menggunakan teori Fairclough.
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Pengantar
Pada bagian ini, penulis menjabarkan penelitian-penelitian yang telah
dilakukan sebelumnya baik dalam tinjauan pustaka bersifat teoritis maupun
tinjauan pustaka terdahulu. Khususnya, tinjauan yang disajikan berupa
pembahasan mengenai teori pendukung analisis wacana kritis (AWK).
2.1.1 Kajian Pustaka Teoritis tentang Analisis Wacana Kritis (AWK) ranah
Tiga Dimensi
9
analisis teks, karena teks hanya sebuah hasil produksi oral yang juga harus diamati
latar belakangnya. Latar belakang bisa menjadi sebuah pertanyaan bagaimana
sebuah teks dapat diproduksi dari penutur. Tentu, keduanya saling berkaitan dan
berhubungan satu sama lain. Sehingga, van Dijk membuat model yang disebut
dengan “kognisi sosial”. Ia mengganggap wacana memiliki tiga dimensi yang
menyambungkan teks, kognisi sosial, dan konteks sosial. Ketiganya memiliki
maksud tertentu. Dimulai dari dimensi teks yang harus diteliti ialah bagaimana
struktur teks dan strategi wacana untuk menjabarkan dan menegaskan suatu tema
wacana tertentu. Dimensi kognisi sosial dibahas dari proses produksi sebuah
wacana secara psikologis dari penutur. Selanjutnya, dimensi konteks sosial yang
membicarakan perihal bagaimana sebuah teks berkembang dan meluas dalam
kalangan masyarakat dari suatu permasalahan. Dari ketiganya dapat diartikan
bahwa dalam analisis wacana kritis ini, menjadikan teks, penutur, dan mitra tutur
dibahas secara menyatu dan menyeluruh begitu pula dengan Fairclough.
2
Fairclough, Discourse and Social Change, Cambridge, Polity Press, 1992, hlm. 63-64.
10
tata kalimat termasuk koherensi dan kohesivitas. Elemen ini digunakan untuk
melihat tiga masalah. Pertama, ideasional yang merujuk pada representasi tertentu
yang ingin ditampilkan dalam teks, umumnya membawa muatan ideologis
tertentu. Kedua, relasi mengarah pada analisis bagaimana konstruksi wacana
disampaikan dari penutur kepada mitra tutur. Ketiga, identitas, merujuk kepada
konstruksi tertentu dari identitas penutur dan mitra tutur, serta bagaiman personal
dan identitas ini hendak dipresentasikan.
Analisis Wacana Kritis (AWK) sudah banyak dibahas dalam skripsi, tesis,
dan disertasi. Dalam bab ini, penulis menemukan tinjauan yang terkait
pembahasan AWK dalam pidato kenegaraan. Diantara Tinjauan tersebut, yang
akan disajikan dalam sub bab ini di antaranya ialah Mutiara (2010), Wicaksono
(2012), Merrita (2013), dan Lu‟lu (2016).
11
identitas. Tetapi, dia juga menambahkan kepahaman teks -mikro dengan teori
analisis urutan wacana dan praktik wacana -makro untuk memperlengkap dan
memperjelas pengklasifikasian data yang dianalisis. Di dalam peristiwa
komunikatif itu sendiri terdapat beberapa poin besar yaitu:
12
menginternalisasi konsep kepemimpinan unggul yang merupakan kepentingan
ideologi AS. Keempat, formasi tersebut secara umum lebih dilanjutkan oleh
pernyataan-pernyataan yang menstrimulasi logika audiens sasaran. Pernyataan ini
didominasi dengan pilihan kata-kata yang lugas, netral, dan denotative. Kelima,
pihak penutur begitu agresif memperlihatkan kesiapan pemahaman dan
keterbukaannya pada keberagaman nilai-nilai komunitas Muslim (Islam). Salah
satu caranya dengan mengutip ayat kitab suci Al-Qur‟an sebagai fakta umum.
Keenam, retorika hubungan keduanya tidak mengakomodasi adanya pertukaran
ide di antara kedua belah pihak. Dengan demikian, menandakan adanya prasyarat
yang harus dipenuhi oleh pihak komunitas Muslim diberbagai belahan dunia
sebagai audiens sasaran dalam pidato sebelum relasi komunikasi dialogis antara
keduanya terwujud.
13
adanya validasi. Selanjutnya, dalam tingkat praktik wacana, ditemukan adanya
respon dari mitra tutur atau audiens berupa tiga kali tepuk tangan dan empat reaksi
tawa. Adapun reaksi positif dari audiens, disebabkan oleh penyisipan gurauan
oleh orator pada bagian pembuka. Selain itu, respon audiens dalam rekaman
pidato yang kurang dapat berterima saat SBY mencoba untuk mempresentasikan
agenda Indonesia dalam meningkatkan citra di mata dunia.
14
Lu‟lu melakukan penelitiannya yang berjudul Gagasan Pokok Pidato
Muhammad Mursi di Majelis Umum ke-67 PBB: Sebuah Analisis Wacana Kritis
(2016). Penelitian ini menggunakan pendekatan AWK yang diusulkan oleh
Fairclough. Teori tersebut memiliki fokus kepada pembentukan wacana sebagai
upaya untuk melakukan perubahan sosial (social change). Tentu, sebagaimana
telah disebutkan bahwa model AWK Fairclough memiliki tiga dimensi yaitu
dimensi teks berupa deskripsi linguistic, dimensi praktik wacana berupa
interpretasi teks, dan dimensi praktik sosiokultural.
Dalam dimensi teks, Lu‟lu melakukan tiga jenis analisis teks, yaitu analisis
proposisi, analisis tata bahasa, dan analisis leksikal. Pertama, analisis proposisi
mikro digunakan untuk memperoleh proposisi makro setiap wacana yang
bertujuan mengungkap gagasan pokok pidato yang teori tersbeut diambil dari teori
van Dijk (1980). Kedua, analisis tata bahasa digunakan untuk memperoleh serta
mengungkap relasi dan identitas sosial, representasi, dan distribusi informasi
(Fairclough) dengan menggunakan teori GFS Halliday (2014). Ketiga, analisis
leksikal dengan menggunakan teori komponen makna Nida (1979) untuk
mengetahui komponen bersama dan komponen pembeda yang terdapt di diksi dan
frasa yang digunakan.
15
penting oleh orator dan perlu diperhatiakn dari pendengar ditandai dengan
penggunaan partikel emfatik untuk menegaskan titik pusat pesan yang
disampaikan. Sehingga ditemukan 80 proposisi yang memuat ralasi kuasa Mursi
terhadap mitra tutur.
Penelitian yang akan diteliti berupa analisis gagasan pokok dalam pidato
Osama bin Mohammed Abdullah Al Shuaibi yang hanya mengarah kepada teori
tiga dimensi Fairclough (2010) yang didukung oleh teori Van Dijk (1980), Yule
(2010), dan Foucault (2008). Penelitian ini jelas berbeda dari penelitian sebelum-
16
sebelumnya karena, dalam penelitian ini penulis hanya memfokuskan kepada
analisis gagasan pokok serta strategi relasi kuasa dalam wacana pidato Osama bin
Mohammed Abdullah Al Shuaibi. Adapun penelitian ini sebagai pelengkap dari
kajian-kajian terdahulu.
Di sisi lain, teori Van Dijk memiliki kelebihan dalam teknis analisis
proposisi mikro untuk ditampilkan dalam proposisi makro. Sebenarnya analisis
teori Fairclough dan Van Dijk memiliki kesamaan dari aspek analisis tiga
dimensi. Beberapa kesamaan tersebut terdapat pada penggunaan teori tesis yang
digunakan oleh Lu‟lu, tetapi ada perbedaan dari teknis analisis dan teori yang
tidak digunakan oleh penulis seperti teori yang diungkapkan oleh GFS Halliday,
dimensi sosiokultural pada level situasional, dan makna leksikal dengan
komponen makna.
17
BAB III
LANDASAN TEORI
3.1 Pengantar
Dalam bab ini penulis akan menjelaskan beberapa hal yang terkait dengan
teori yang akan digunakan oleh penulis dalam landasan teori. Sehubungan dengan
pembahasan AWK secara umum, penulis menggunakan beberapa landasan teori
berdasarkan kajian teoritis. Dalam landasan teori penulis menjabarkan secara
menyeluruh dari teori tiga dimensi Fairclough yang didukung dengan teori
proposisi makro van Dijk, dan strategi relasi kuasa Foucault dalam teks pidato.
Dengan demikian, penulis menggbungkan pustaka berbahasa Inggris dan
berbahasa Indonesia untuk memperkuat pustaka berbahasa Arab. Hal ini
dikarenakan, pustaka berbahasa Inggris lebih menentukan konsep dan proses dari
analisis wacana kritis. Teori-teori yang dimaksud adalah sebagai berikut:
18
wacana menurut Fairclough (2010) merupakan praktik wacana yang menganalisis
apa yang terjadi dengan memperhatikan kejadian itu dapat mempertahankan
struktur sosial yang ada, mengubahnya atau memperbaikinya. Jadi wacana sebagai
praktik sosial menghubungkan struktur sosial dan peristiwa sosial, maka bisa
membantu cara menyeleksi struktur sosial, menafikan yang lain dan menahan
yang diseleksi ini dalam lingkup kehidupan sosial.
Pada dimensi teks, teks akan dianalisis melalui analisis proposisi. Analisis
proposisi mikro dilakukan untuk memperoleh proposisi makro pada setiap wacana
dalam rangka mengungkap gagasan pokok pidato. Gagasan pokok ini
menggunakan teori kaidah makro van Dijk (1980). Proposisi makro ialah wacana
yang dibentuk dengan menggunakan proposisi dan bersifat global (van Dijk,
1980: 43). Proposisi ini merupakan unit dasar dari struktur semantik yang
memiliki inti berupa predikator. Predicator dapat berupa nomina maupun verba
19
(van Dijk, 1980: 17). Van Dijk (1980: 46-48) menyebutkan bahwa, untuk
memperoleh proposisi makro, dapat dilakukan empat cara penerapan kaidah
makro (macro rules).
Proposisi dalam wacana diberikan kaidah [H] apabila proposisi itu tidak
relevan dengan interpretasi proposisi lain yang menyebabkan tidak terbangunnya
proposisi makro. Kebalikannya, kaidah [P] digunakan pada proposisi yang
merupakan syarat interpretasi dari proposisi lain dalam teks. Kaidah [R] dipakai
pada sejumlah proposisi yang spesifik untuk diubah menjadi proposisi yang
general. Sedangkan kaidah [S] diterapkan dengan cara membangun proposisi baru
atas dasar makna proposisi-proposisi yang ada.
20
wacana yang berkaitan dengan produksi dan konsumsi teks tidak dapat dipisahkan
dari pengaruh situasi sosial dan budaya. Oleh karena itu, analisis praktik sosial
dan budaya harus dilakukan bersama dengan analisis teks dan analisis praktik
wacana. Teks, melalui praktik wacana dapat memberikan pengaruh sosial budaya
dan di sisi lain kondisi sosial mempengaruhi teks. Keduanya saling berkaitan dan
berintegrasi satu sama lain yang dapat diinterpretasikan dalam sebuah teks pidato.
Selain itu, peneliti memerlukan teori relasi kuasa Foucalt (2008) dan
Fairclough (2015). Menurut Foucalt (2008), kekuasaan tidak hanya dilakukan
melalui sikap represif, tetapi bisa dilakukan dalam sikap normal maupun
terkontrol. Selain itu, kekuasaan dapat terealisasi melalui pengetahuan dan
pengetahuan selalu memberikan efek kuasa. Misalnya, seorang orator yang
berpidato memiliki upaya melakukan perdamaian. Perdamaian ini disampaikan
dalam bentuk informasi dan pengetahuan yang lebih dibandingkan dengan
pendengar. Informasi ini berisi tentang situasi dan kondisi suatu wilayah yang
memerlukan bantuan orang lain agar terwujud perdamaian di sana. Sebagaimana
informasi yang dapat dikatakan sebagai sebuah pengetahuan. Pengetahuan yang
dimiliki orator dapat digunakan sebagai alat untuk membangun relasi kuasa antara
dirinya dengan pendengar melalui wacana pidato. Hal ini, memberikan arti bahwa
kekuasaan ialah penerapan atas pengetahuan yang digambarkan dan dijelaskan
dalam sebuah wacana.
21
proses terdapat individu, kelompok, atau lembaga yang saling berkepentingan dan
terlibat satu sama lain. Kemudian, dalam sebuah wacan terdapat dua aspek relasi
kuasa. Pertama, kuasa di dalam wacana (power in discourse). Aspek ini berfokus
pada wacana sebagai tempat dilakukan dan berlakunya relasi kuasa. Di sini,
wacana menajdi situs perjuangan sosial (the site of social struggle). Kedua, kuasa
di balik wacana (power behind discourse). Aspek ini berfokus pada bagaimana
urutan wacana (order of discorse) dibentuk dan didasari oleh relasi kuasa. Dengan
demikian, wacana menjadi saham dalam perjuangan sosial (the stake of social
struggle). Berkenaan dengan itu, secara teknis relasi kuasa dapat diindikasi
keberadaannya dalam wacana melalui pilihan kata, frasa, gramatika yang
digunakan, ataupun urutan wacana yang dilakukan oleh aktor wacana. Di samping
itu, ekspresi penegasan dan pengelolaan topik juga menjadi indikator adanya
relasi kuasa yang dijalin dalam suatu wacana (Lu‟lu, 2016: 25-27).
Dimensi ini menjelaskan hasil interpretasi dari sebuah wacana yang telah
ditemukan pada praktik wacana dengan mengaitkan dan menghubungkan pada
konteks makro (Fairclough, 2010). Maksud konteks makro itu berupa konteks
sosial dan budaya yang ada pada masyarakat. Artinya, dimensi ini yang
menjelaskan bahwa sebuah wacana dapat menerangkan apa yang sudah terjadi
dulu atau yang sedang terjadi sekarang. Melalui teori Fairclough, konteks makro
di sini ialah penelitian dalam level sosial yang dapat menjelaskan hal-hal yang
terjadi di masyarakat. Level sosial memiliki fungsi untuk melihat bagaimana
konteks makro mempengaruhi lahirnya suatu wacana yang disampaikan serta
melihat bagaimana wacana diproduksi dalam usaha membangun relasi kuasa
antara orator dengan para hadirin yang mendengar. Adapun, konsep relasi kuasa
itu berupa bagaimana seorang orator menarik perhatian para hadirin ketika
bertutur (Foucalt:2008). Apakah orator tersebut menggunakan diksi tertentu,
apakah orator tersebut memanfaatkan pengetahuannya untuk menguasai medan
pertemuan. Relasi kuasa juga, akan terangkum dalam konsep bagaimana orator
22
memproduksi sebuah wacana yang dia sampaikan di depan pendengar secara
umum.
23
Input
Output
24
25
BAB IV
Analisis Wacana Kritis Pidato Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia
4.1 Pengantar
Pada bab IV ini, penulis akan menganalisis gagasan pokok dalam pidato
Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia untuk Indonesia, Osama bin Mohammed
Abdullah Al Shuaibi di Hotel Ritz Carlton, Indonesia pada perayaan hari Nasional
Arab Saudi. Dalam penelitian ini penulis mengacu pada teori AWK Fairclough
(2010). Secara teknis, analisis dilakukan dalam tiga tahapan, yaitu dimensi teks,
dimensi praktik wacana, dan dimensi praktik sosiokultural.
25
Tabel 1.1 Pemberian Proposisi Mikro 1
[2]
ّ ّفىًّإ ىّذا ىّكا ىّف ا ّْلىفٍّػّىر يّاد ىّم ىّع تىّػ ىّقدًّّـ
ّالعي ٍّم ًر
ف ىّكًّم ٍّن ّض ٍّع وّل ى ّح َّّوّليٍّو ىّف ًّم ٍّنّقيّػٌّوّةو ّإً ى
ّيىّػّتى ى
ًخّو ىّخ وّة ّكًمػ ٍّن نيػّوًّرّه ّىشػّبى و
ّاب ّإً ى
ٍ ل ىشػٍّي يّ ٍ ى
ّالع ٍكػ ى
س ّ فىػًّإ َّّف ى،ل فىّػّنىائػً ًّو ّّال ٍشػ ًّع ّإً ى
ً ى
ً
.ص يّل ىّم ىّع الدّ ىّك ّؿ ّ ىٍّي
√
/Fa i©± k±na al afr±du ma’a al
‘umri yatahawwal-na min
quwwatin il± «a’fin wa min
syab±bin il± syaykh-khatin wa
min nrihi al misy’I il± fan±ihi,
fa in al ‘aKAS ya¥¡ilu ma’a ad
duwali/
26
„Jika seseorang yang bertambah
usianya, akan berubah dari kuat
menjadi lemah, dari muda
menjadi tua, dari berkilau
menjadi temaram. Maka negara,
justru sebaliknya‟
[3]
اؿ ىّع ٍّميّر الدّ ىّكًّؿ ىّد َّّؿ ىّعّلىى ّّفى يّكلّ ىّما ّطى ى
ًاسي ّكقيّػَّّوّةًّ اب ّّنى ّظى ًّام ّها السّّي ّىّشّبى و
ى ى ى
..!جّتى ىّم ّعًي
ٍّ ج ىّها ّال ًّ ك ّنى
ّسٍّي ي ًّ اس
ّىّتى ي √
ي
/Fa kullum± ¯±la ‘amru ad
duwali dalla ‘al± syab±bi
na§±mih± as siy±s³ wa quwwati
tam±suki nas³juh± al mujtama’³/
(A)
27
ًّ لىّقىّةى بىّػٍيّػنىّػ يّه ىّما ىّع ىّك
ّّسّيَّّةه ىك ّ ّلى ًّك ٍّن ى،ش ًّر
ّالع ى ّن ّلًلدّ ىّكًّؿ يّى ىّو ىّك ّعًٍّي ًّد ّالًٍّي ى
ّل ًّد ّلًٍّلّبى ى ٍّ ًإف ّالٍيىػ ٍوىّـ اّلٍىّو ّطى
َّ
„Hari Nasional bagi suatu negara sama halnya seperti memperingati hari kelahiran
bagi umat manusia. Namun, maksud keduanya berbeda, dan semuanya
mengindikasikan kepada arah lebih muda dan lebih kuat (pembaharuan)‟
emfatik ٌ إ/inna/ „sungguh atau bahwa‟ yang digunakan oleh Osama dalam pidato
bagian pembuka. Hal ini menunjukan bahwa ada maksud menegaskan sebuah
keadaan maupun situasi bahwa pada hari itu merupakan hari Nasional Arab Saudi.
Dengan kondisi yang demikian, dan status dirinya sebagai duta besar KAS yang
berkuasa penuh di Indonesia, ia tentu saja memiliki hak untuk berdiri di hadapan
para hadirin, menyampaikan pidatonya. Artinya, kekuasaan yang ia sandang saat
ini, memungkinkan dirinya memaparkan banyak hal kepada para pendengar untuk
disimak dengan cermat. Situasi yag demikian memberikan efek relasi antara
28
penutur, yng dalam hal ini adalah Osama, dan petutur, yakni para hadirin yang ada
pada perayaan itu. Relasi yang dimaksud menyangkut siapa yang berbicara dan
siapa yang harus mendengarkan. Dalam konteks tersbeut, Osama dapat
menyampaikan apa saja karena ia yang sedang berkuasa, baik pada dimensi
perayaan, maupun pada dimensi hubungan diplomatik.
Di sisi lain, makna di dalam proposisi ini didukung oleh dua proposisi
selanjutnya yaitu I.[2] dan I
„Jika seseorang yang bertambah usianya, akan berubah dari kuat menjadi lemah,
dari muda menjadi tua, dari berkilau menjadi temaram. Maka negara, justru
sebaliknya‟
29
/Fa kullum± ¯±la ‘amru ad duwali dalla ‘al± syab±bi na§±mih± as siy±s³ wa
quwwati tam±suki nas³juh± al mujtama’³/
„Semakin bertambah umur suatu negara, maka semakin kuat pula sistem politik
dan kekuatan ikatan jalinan sosial masyarakatnya‟
Makna sebenarnya dari kedua proposisi tersebut ialah bahwa inilah yang
sedang dialami dan terjadi pada Kerajaan Arab Saudi. Bertambahnya usia
Kerajaan Arab Saudi mengindikasikan semakin kuatnya sistem politik dan
kekuatan ikatan jalinan sosial masyarakatnya. Dalam arti lain, sistem
pemerintahan yang ada di Arab Saudi menuju ke arah yang lebih baik, lebih maju
dan lebih berkembang. Di samping itu, kehidupan sosial masyarakatnya juga
mengindikasikan kekuatan dalam segala bidang. Oleh karena itu, kekuatan dari
masyarakat itu sendiri memberikan pengaruh besar bagi suatu negara. Negara
yang sejahtera dilihat melalui masyarakat yang sejahtera. Paparan Osama
memberikan keterangan bahwa Kerajaan Arab Saudi mengalami kemakmuran dan
selalu berada pada tingkat yang paling atas. Pada hakikatnya, proposisi ini
bermakna menyombongkan diri di hadapan para hadirin. Osama seperti
mendeklarasikan bahwa negara KAS adalah negara maju, dan negara maju itu
adalah kami (Kerajaan Arab Saudi). Adapun berbagai bukti keberhasilan Kerajaan
Arab Saudi, yang disampaikan Osama dalam sambutan ini, salah satunya
tercantum pada proposisi IV.[10].
ّتّ ىّم ىش ػاًّرّيٍ يّعّتىّػٍّن يّم ًّويَّػ ّةنّّبى ًاسىػ ّةن ّض ػ ىّع و
ٍّ ىّكىّتى َّّق ىق ػ.. اؼّ ىّكّثًٍي ػّىرّةو َّ ّقىّػ ىف ػىّزّّفًٍيّػ ىه ػاّ ىع ػ ىّد يّد
ًّ الس ػ ىّك
ّافّّإً ى
ٍ لّّأى
ىّكىّى ّائًّلىّةن
/Qafaza f³h± ‘adadu as sak±ni il±’ a«’±fin ka£³ratin..wa tahaqqaqat masy±r³’u
tanmuwiyy±tan b±simatan wa h±ilatan/
30
Sebagaimana kita ketahui kerja sama Kerajaan Arab Saudi dengan Indonesia ini
sudah sangat lama dan sudah pada tingkatan yang terbaik. hal tersebut ditunjukan
oleh proposisi VII.[17]:
ّالي يّك ٍّوىمػ ًّة ا ًّلّنٍ يّد ٍّكّنًٍّي ًسػّيًَّّة ًىػ ىي
ّ فّ ً لقىّػتيّػنىػا ىمػ ىّع ّإً ىّخ ىّوّتًنىػا
ّ فىّػ ىّع ى،الر ًٍسػي ّأىَّمػا ىّعلىػى اّلٍ يّم ٍسػتىّػىّول ّى
ّ ،ؽ ّض ًّل ىّحّاى ّلتً ىّها ىّعّلىى ا ًّل ّطٍ ى
ًّ ل ّّبىّأىّفٍ ى
„Pada tingkat resmi (diplomatik), hubungan kita dengan saudara kami di dalam
pemerintahan Indonesia adalah sudah pasti terbaik‟
31
Selain itu, الد نهجششًٛذ انٛ كع/ka’³di al m³l±di lil basyari / „seperti
memperingati hari lahir seseorang‟ memiliki makna yang menganggap bahwa hari
Nasional suatu negara seperti hari lahir seseorang. Akan tetapi, Osama
memberikan anggapan bahwa kedua hal tersebut sangatlah berbeda. Penggunaan
isim masdar pada kata خٛ„ عكسberlawanan; sebaliknya‟ memberikan injeksi
penegasan yang merupakan arti yang sebenar-benarnya dari proposisi di atas
secara menyeluruh. Osama mengungkapkan antara hari Nasional dengan hari lahir
seseorang memiliki maksud yang berbeda. Sebagaimana perbedaan tersebut
diungkapkan melalui proposisi II.[4]
32
jumlah syarthiyyah yang diawali fiil إرا/i©±/ „apabila‟ seolah-olah memberikan
syarat dari sebuah perumpamaan. Perumpaan itu disebutkan bahwa setiap individu
yang diberikan umur panjang tentu akan mengalami perubahan. Makna
„mengalami perubahan‟ ٌٕزذٕنٚ berupa fiil mudhori’ berdhomir أَزىyang
merupakan fa’il dari األفشادisim jamak taksir. Perubahan ini memiliki sifat yang
dalam jangka waktu yang cukup lama dibandingkan dengan kata شٛٛزغٚ yang
bersifat sementara. Perubahan itu bisa terjadi dari seseorang yang kuat menjadi
lemah, dari seorang pemuda menjadi tua, dan dari cahaya yang bersinar menjadi
kelam.
III.[7]
33
ّسّ ّال ٍّمّلى ىكػ ًّةّ ىّعٍب ػ ىّدًّ ّّفى ىكػا ىّفّ ّظي يهػٍّويّرّ يّم ىّؤ َّسػ،ىّكًمػ ٍّنّ يّىنىػاّ ىكػا ىّفّىّلبيػ َّّدّّلًتىػاًّرّيٍ وّخّ ىّج ًّديٍػ وّدّّأى ٍّفّيىّػٍبػ ىّدأ
ى
ًّّالَّػ ًّذمّّاًّنٍ ّطىلى ػ ّقًّّب ّملى ػ ًّةّّك ًاس ػ ّع وّةّّلًتّػّو ًّحي ػ ّد،آؿّس ػ ّع ّوًّدّّرًح ػ ّوّاهلل ً ٍّ العًّزي ػ ًّزّب ػ ًّنّ ىّعب ػ ًّدّالػّػر
ٍ ٍى ىٍ ى ى ى حى ًّنّ ّ ي ي ٍ ى ى ي ىّ ٍ ٍ ٍ ى
.. ُّـ٠َِّّال ٍّمّلى ىّك ًّةّ يّمٍّن يّذّ ىّع وّاـ
ى
/Wa min hun± k±na l±budda li t±r³khin jad³din an yabda’, fa k±na §uhuuru
muassasi al mamlakati ‘abda al ‘az³z ibni ‘abdillah ar rahman ±li su’uudi
rahimahullah, alla©i in¯alaqa bi¥amlati w±si’atinn li tau¥³di al mamlakati
mun©u a’±min 1902 m/
„Oleh karena itu, sejarah baru harus dimulai. Munculnya Raja Abdul Aziz bin
Abdul Rahman Al Saud sebagai orang nomor satu di Kerajaan yang menjadikan
era baru dalam sejarah dunia Arab. Raja Abdul Aziz bin Abdul Rahman Al
Saudlah yang melesat maju ke depan dengan misi yang luas guna mempersatukan
Kerajaan sejak tahun 1902 M‟
III.[8]
ّ ّلّ ىّح ًّقٍيّػ ىقػ وّةّّىرّانًيىػ وّةّ ىّكىّم ٍشػ يّه ٍّوىّدّةوّّأىىمػ ىّاـ
ّالى ًّمٍيػ ًّع ّاليٍّل يّمّالَّػ ًّذمّ ىع يج ىّػزّ ىّعٍنػ ّويّال ىّكّثًٍي ػّيرٍك ىّفّّإً ى
ّ ّح َّّوىّؿ ّفىّػّتى ى
ّالعّىرّبًيَّػ ًّةّالس ػ ّعي ٍّوًّدّيًَّّةّّبًتى ػاًّرّيٍ ًّخِّّ ًم ػ ٍّنّ ًس ػٍّبّتى ٍّمًٍّبّّلًٍّل ىع ػ ًّاـ
ّل يّفّ ىع ػ ًّنّاّلٍ ىّم ٍّمّلى ىك ػ ًّةّ ى
ًّّعٍن ػ ىّد ىّماّ ىّتَّّا ًّل ٍع ػ ى
ّ .ُّـ٠ِّ
/Fa ta¥awwala al ¥ulmu alla©i ‘ajuza ‘anhu al ka£³r-na il± haq³qatin r±niyatin
wa masyhuudatin am±ma al jam³’i ‘indam± tamma al ‘i’l±nu ‘ani al
mamlakati al ‘arabiyyati as su’uudiyyati bit±r³khi 23 min sibtambir lil ‘±mi
1932 m/
„Mimpi dari seorang Raja Abdul Aziz bin Abdul Rahman Al Saud, ialah mimpi
yang tidak dapat dicapai oleh banyak orang. Akhirnya, mimpi Raja Al Saud
menjadi sebuah kenyataan. Fakta yang nyata dapat disaksikan langsung oleh
masyarakat saat pelantikan Raja dan dideklarasikannya Kerajaan Arab Saudi
secara resmi pada tanggal 23 September 1932 M‟
34
Proses deklarasi kerajaan memberikan pengaruh yang luar biasa dalam
roda pembangunan dan pemerintahan KAS terhadap kinerja pemerintahannya. Hal
ini dapat dinyatakan pada proposisi IV.[9], IV.[10], dan IV.[11].
IV.[9]
„Sejak deklarasi Kerajaan, sebuah roda pembangunan yang luar biasa telah
diluncurkan ke seluruh tingkat di masa pemerintahan raja-raja: Saud, Faisal,
Khalid, Fahd dan Abdullah, semoga mereka semua berada dalam lindungan dan
kasih sayang Allah swt‟
IV.[10]
ّتّ ىّم ىشػاًّرّيٍ يّعّتىّػٍّن يّم ًّويَّػ ّةنّّبى ًاسىػ ّةن ّضػ ىّع و
ٍّ ىّكىّتى َّّق ىقػ.. اؼّ ىّكّثًٍي ػّىرّةو ٍ لّّأى َّ ّقىّػ ىفػىّزّّفًٍيّػ ىهػاّ ىعػ ىّد يّد
ًّ السػ ىّك
ّافّّإً ى
ّؽ ّممّلى ىكػ ًّةّ يّم ىّعجػّىزنّةّفىػ ٍّو ى ّتّّأى ٍحػ ى
ٍّ لىيّـّاّلى ٍّ ّتّّبىاتىػ ًّ الص ّعي ٍّوّبىاتّىّكاّلي يّم ىّع ّوّقى
َّّ اتّ ىّح َّّ ّّىّكىّى ّائًّلىّةنّّىرٍّغ يّمّ يّكل
ّ .اؿ ًّ الرىّم ّ
IV.[11]
35
ّل ّ ًّاؿّّنى ّطٍ ىمػ يّحّّلًٍّل ىّمًّزيٍػ ًّد
ّّّإً ى،فّ ّال ٍسػتىّػ ٍّقّبى ًّل ّفّال ىقػ ًّد ًٍّيّّإًَّّلّّأىنىّػنىػاّىّلّنىػّىز يّ ًّىّكّىر ٍغػ يّمّ يكػلّّ ىمػاّ ىّتى َّقػ ىّق
ي
ً ًًّ العًٍّل ًمػيّ ّد ًّ صػ ً ًّ ًّالرفىػ ّاه ّ ّىّمًّزيٍػ وّدّ ًمػ ٍّن
ّ ًّمشػاّ ًرىّك ّةي
ّفّتىّػ ٍّعًّزيٍػ ًّزّالسػٍّل ًّم ّىّكاّلي ى،اخّليػان ادمّىّكالتَّّػ ىقػدًّّـّ ّ ى الّقٍّت ى
.ىّكا ّْلىٍّم ًّنّ ىّعاّلى ًّميّان
„Terlepas dari semua yang telah dicapai di masa lalu, kita masih bercita-cita untuk
berbuat lebih di masa depan, untuk kesejahteraan ekonomi yang lebih besar dan
kemajuan ilmiah secara internal, dan berpartisipasi dalam mempromosikan
perdamaian dan keamanan secara global‟
36
ّالعًّزّيٍ ًّزّ ىّح ًّف ّظىّوي
ّكّ ىّسٍّل ىّما يّفّّبٍ يّنّ ىّعٍّب يّدّ ى ّيّ ّالّلً ي ًّ ٍ الشًّريٍّػ ىّف
َّّ ّي ًّ ٍ الىّىرىّمّ ّادًّـ ًّ الزّيى ّىارىّةّالّتَّاًّر ًّيّيَّّةىّ ًّلىّ ّّفىًّإ َّّف
ى
ّّّقى ٍّد،ضي ً
ّ سّالّاى ٍّ فّ ىّش ٍّه ًّرّ ىّماًّر ّ ًّسّ يجٍّويّك ٍّوّ ًّكّيٍ يّد ٍّكيّد ٍّك ًّ الرّئًٍّي
ٌّ ّخ ىّام ّةى َّّ اهللّ ىّكّلًىّق ّائًًّوّّبًّأى ًّخٍّي ًّوّّفى
ّيّّلًلتَّّػ ىّع يّاك ًّفّبىّػ ٍ ى
يّبىّػٍّل ىّدّيٍن ًّ ٍ يّّ ىّج ًّدّيٍ ىّدتىّػ
ًّ ٍ يّ ىّكيّمّنًٍيّػّىرتىّػ ًّ ٍ تّ ىّمٍّر ىّحّلىتىّػ
ٍّ ىّد ىّشّنى
„Maka, saat diadakannya kunjungan bersejarah yaitu pertemuan Raja Salman bin
Abdul Aziz Al Saud dengan Presiden Joko Widodo di Indonesia pada bulan Maret
lalu, telah diresmikan dua kesepakatan baru dan penerusan kerjasama antara
kedua negara‟
37
perkembangan ini telah diresmikan oleh kedua negara seperti yang disampaikan
dalam proposisi VII.[19].
Salah satu bentuk kerjasama lainnya ialah kerja sama dalam bidang
pertahanan dan keaamanan dunia. Alasannya adalah, banyak negara-negara yang
mengalami berbagai kerusakan diakibatkan oleh terorisme, asimilasi budaya dan
kurangnya penghormatan terhadap kedaulatan negara, seperti berkurangnya rasa
nasionalisme. Hal ini juga, menjadi salah satu keinginan KAS untuk menciptakan
perdaiaman dunia. Sebagaimana hal ini diinterpretasikan melalui pidato Osama
dalam proposisi IV.[11] dan VIII.[22].
ّل يّـّّلًٍّل ى
.ج ًّمٍّي ًّع ّالس ى ّ ّبّ يّس ّعي ٍّوًّدمّّ ىٍّي ًّم يّلّّبًىّقٍّلّبًًّو
َّّ اليبّّىّك ّّإًّنٍ ى
ّسا هّفّ ىّعىّرً ه
38
/ins±nun ‘arabiyyun su’diyyn ya¥milu biqalbihi al ¥ubbu wa as sal±mu li al
jam³’i/
„Allah swt meletakkan kita di atas bumi Arab untuk menebarkan rasa cinta dan
kedamaian untuk umat‟
ًّ الد
.اع ًّمّّلىّوي ّّأى ىّعانىّػّنىاّاهللّ ىّكّإًّيَّا يّك ٍّمّّلً يّم ىّكاّفى ى
ًّ ح ًّةّا ًّلٍّرىّى
َّّ ّابّىّكالدّ ىّكًّؿ
„Allah pasti menolong kita dan kalian untuk memerangi terorisme dan negara-
negara yang mendukungnya‟
39
Tabel 1.2 Pemberian Proposisi Mikro 2
40
k±nat muqsamatun bayna
qawiya mutan±hiratin ‘al±
ardhin ¡a’batin jughr±fiyyan wa
mun±jiyyan/
[6]
ّح وّةّكّاًّنٍعً ػ ػ ػ ىّد ًّاـّّأىىم ػ ػ ػ وّن
ّحٍّي ى ًّ ىّكًبىػ ػ ػىّواًّرًّدّ ىش ػ ػ ػ
ّّتّّأىىمػ ػ ػ ػ ػا ىّفّلًػ ػ ػ ػ ػًّزىّكا ًّر
َّّ افّّىك ىحػ ػ ػ ػ ػ َّ ًّل
ًّ لسػ ػ ػ ػ ػ ىّك
..ضيّ ّال ىّق َّّد ىّس ًّة ًّ ا ّْلىرّاى
ي
/Wa bi maw±ridi sya¡¥³¥atin wa
in’id±mi amanin lissak±ni wa
√
hatt± am±na liziw±ri al ar±«³ al
muqaddasah/
(B)
41
ٍّ ًّح ىّم ّةيّتىّػٍّو ًّحٍّي ًّدّّأيَّّم وّة
ّف ّل ًّؿّّبى ٍّلّ يّى ىّوّ هّملٍّ ى ًٍّ ًسّيىّػ ٍّومّانّّل
ّل ٍّسّتً ٍّق ى ّنّّلًٍّل ىّم ٍّمّلى ىّكًّةّ يّى ىّوّّلىٍّي ى ّّإً َّّفّالٍيىػ ٍوىّـّ ى
ّ ًالو ّطى
/Inn± al yauma al wa¯an³ lil mamlakati huwa laysa yauman lil istiql±li bal
huwa mul¥amatu tau¥³di ummatin fِ jaz³ratu al ‘arabi, lilhif±§i ‘ala ardhi
±minatun mina al gurb±i/
„Hari Nasional bagi Kerajaan Arab Saudi bukanlah hari kemerdekaan, melainkan
perjuangan penyatuan umat di Jazirah Arab, agar Tanah Suci aman dari orang
asing‟
Salah satu visi dan misi mereka ialah mempersatukan Jazirah Arab dan
umat di dunia. Proposisi ini merupakan penegasan kedua dari proposisi I.[1]. Hal
ini dapat ditunjukan dalam proposisi tersebut berupa penggunaan partikel emfatik
42
umat‟. Maksud „perjuangan penyatuan umat‟ ini ialah menjadikan Kerajaan Arab
Saudi sebagai pelopor pemersatu Jazirah Arab dan negara lainnya.
II.[5]
ّ ّتً ٍسػ ّعي ٍّو ىّفّّبً ّالًائىػ ًّةّ ًمػ ٍّن90 ال ٍّالعّىرّبًيَّػ ّةىّالسػ ّعي ٍّوًّدّيَّّةىّ ىحػىّو ى ّ ً بّالَّػ
ّتّىّتىثَّػ ىّلّ ّال ٍّمّلى ىكػ ّةىّ ى ًّ العػّىرجٍّزيٍػّىرّةيّ ى ّّفى ى
ى
ّض ّػىّ ٍّأر و ّاحّىرّةوّ ىّعل ى ًّ لّ يّمتىّػنىػ
ّيّّقىًّو ىّس ىّم ّةهّبىّػ ٍ ى ٍّ ّّبى ٍّلّ ىّكاّنى،ّ ىّلٍّّتى يّك ٍّنّ ىّنىّلَّّةنّّأى ٍّجّنىّبًّيٌان،احّتً ىّها
ّتّ يّم ٍّق ى ّس ى ّىّم ى
ّص ٍّعّبىوّةّ يّج ٍّغّىرّافًيّانّ ىّكيّمّنىا ًّجّيٌّانّى
„Maka di Jazirah Arab, Kerajaan Arab Saudi memiliki sekitar 90% daerah dari
wilayahnya di Jazirah Arab. Sejauh ini, Arab Saudi tidak pernah diduduki oleh
orang asing, akan tetapi dia telah terbagi-bagi antara berbagai kekuatan yang
saling berkonflik di medan yang sulit secara geografis dan iklim‟
II.[6]
„Dengan wilayah yang miskin akan sumber daya, menjadikan ketidakamanan para
penduduk dan bahkan ketidakamanan bagi pengunjung Tanah Suci‟
43
„Perjuangan penyatuan umat‟ pada proposisi di atas, bermaksud agar
sebagian besar wilayah Jazirah Arab aman dari ancaman orang asing. Dapat kita
ketahui, bahwa Arab Saudi tidak pernah dijajah oleh negara asing, akan tetapi
tantangan ini berupa wilayah yang disebabkan oleh kekuatan yang saling konflik.
Konflik itu telah disebutkan pada proposisi II.[5], yaitu „konflik internal‟ di
Jazirah Arab. Adapun maksud ّبٛ أجُج/ ajnabiyyan / „orang asing‟ yang sebenarnya
bukanlah orang asing di luar Arab tetapi orang-orang di Jazirah Arab itu sendiri.
44
menjelaskan bahwa di dalam Jazirah Arab, KAS memiliki sekitar 90%
wilayahnya.
II.[5]
،احّتً ىّها ّس ّعي ٍّو ىّف(ّّبً ّالًاّئىًّةّ ًّم ٍّنّ ىّم ى
ّس ى ٍّالعّىرّبًّيَّّةىّالسّ ّعي ٍّوًّدّيَّّةىّ ىّحىّو ى
ٍّ ً )ّت90 ال ّىّتىّثَّ ىّلّ ّال ٍّمّلى ىّك ّةىّ ى
ى
/allat³ tama£ala al mamlakata al ‘arabiyyata as su’uudiyyata haw±lay tis’uuna
bil m³’ati min mas±¥atih±/
„dari persatuan tersebut Kerajaan Arab Saudi mempunyai sekitar 90% daerah dari
wilayah Jazirah Arab‟
Proposisi di atas menerangkan bahwa, Osama mewakili KAS
menginginkan agar negara-negara tetangga Arab Saudi yang berada di Jazirah
Arab untuk bersatu dan menanamkan rasa nasionalisme. Hal ini mengingatkan
bahwa Arab Saudi memiliki visi dan misi dengan negara tetangga bahkan ke
negara yang jauh sekalipun seperti Indonesia.
45
ً الّبٍّتًسػّاىىّم ّةيً : “ب صػّلَّى اهلل ّعّلىيػ ًّو ّكسػّلَّ ّم ً ف تىّػ ّع ّاملًػ
ّف ٍ ى ّ ىى ى ٍ ى ى ّ ًػالن
ى ّ
ؿي و
ّ
ٍ ػقي ّ
ػ
ىي . ًّ
اس ػَّ
ن ال الٍػ ىّويّد ٍّكيّد ً ّ ى ي ى
ّ
ع ػمى ّ
و
ًالد ّائًمػ ًّة ّكصػ ًّبّه ً ً ً ً ً ّ ؽ ىػ ىّذا الشَّػ ّع ّّىك ٍّج ًّو ّأى ًّخٍّي ى
ٍ ب يىّػ ٍّوّميٌػّان ّبًّاّبٍّت ىسػ ىّامّت ّو ىّ ى ى ى ٍه صػ َّّد ىّ ى صػ ىّدّقىّةه ”ّفى ىكػ ٍّم ّتى ى
ك ى
.الع ًّظٍّيم ّى
/Al waddu f³ ta’±mulihi ma’a an n±si yaqlu an nabiyyu ¡all± Allahu ‘alaihi
wa sallama: ‚al ibtis±matu f³ wajhi akhiika ¡adaqatun‛ fa kam ta¡addaqa h±©±
as sya’bu yaumiyyan biibtis±matihi ad d±imati wa ¡abrihi al ‘a§³mi/
„Masyarakat yang ramah penuh kasih sayang dalam berinteraksi dengan siapa
saja. Nabi (saw) bersabda: "Senyumanmu ketika berjumpa saudaramu adalah
sedekah." Alangkah banyaknya bangsa ini bersedekah setiap hari dengan
senyuman yang tidak pernah hilang dan dengan kesabarannya yang luar biasa
besar‟
Salah satu tujuan itu ialah perdamaian dunia dan penyatuan umat. Dengan
adanya hadits ini memberikan kesadaran kepada umat muslim dan dunia. Hal ini
menerangkan bahwa umat bisa berdamai walaupun hanya melalui sebuah
senyuman. Oleh karena itu, sebuah senyuman bermaknakan damai dan
menyimpan banyak arti persaudaraan.
46
4.2.2.2.5 Dimensi Praktik Wacana Proposisi 5
Dari proposisi ini, Osama memberikan pernyataan khusus mengenai
keadaan dan situasi yang sebenar-benarnya di Jazirah Arab. Pada proposisi
sebelumnya memang sudah dikatakan bahwa Arab Saudi tidak pernah menduduki
wilayah tersebut. Akan tetapi, orang asing ini sebenarnya menggambarkan konflik
yang memang sudah ada pula sejak dulu seperti konflik di Palestina, Suriah,
Yordania dan lain-lain.
Pernyataan ini dibuktikan dengan adanya fiil madi dari kata كبَذ/k±nat/ yang
berarti 'telah; sudah‟ terjadi pada beberapa waktu lalu. Dengan adanya fakta yang
disebutkan oleh Osama, penulis mengetahui bahwa kependudukan orang asing di
wilayah Jazirah Arab menjadikan pengaruh negatif bagi mereka.
Namun di sisi lain, mereka merasa sulit dalam persaingan tersebut karena
letak geografis dan iklim yang tidak memungkinkan. Hal ini disampaikan, sebagai
upaya Osama untuk memberikan kesadaran kepada para hadirin atas situasi yang
terjadi sekarang. Jika kita sadari, sebenarnya persaingan dan pengalihan wilayah
memang sudah terjadi sejak dahulu. Akan tetapi tingkat persaingan dan
pengalihan wilayah oleh orang asing semakin meluas, meningkat, dan
berkembang. Hal ini merujuk pada proposisi II.[5] mengenai konflik internal.
Oleh karena itu, melalui penyatuan umat KAS mendukung penuh Jazirah Arab
agar berkurangnya konflik internal yang sedang terjadi. Pernyataan ini didukung
dalam proposisi II.[4].
II.[4]
47
ّح ىّم ّةيّتىّػٍّو ًّحٍّي ًّدّّأيَّّم وّة ًٍّ ًسّيىّػ ٍّومّانّّل
ّل ٍّسّتً ٍّق ى
ّل ًّؿّّبى ٍّلّ يّى ىّوّ هّمٍّل ى ّنّّلًٍّل ىّم ٍّمّلى ىّك ًّةّ يّى ىّوّّلىٍّي ى ّّإًّنَّا الٍيىػ ٍوىّـّ ى
ّ ًالو ّطى
/Inn± al yauma al wa¯an³ lil mamlakati huwa laysa yauman lil istiql±li bal
huwa mul¥amatu tau¥³di ummatin/
„Hari Nasional bagi Kerajaan Arab Saudi bukanlah hari kemerdekaan, melainkan
perjuangan penyatuan umat‟
II.[6]
48
/Wa bi maw±ridi sya¡¥³¥atin wa in’id±mi amanin lissak±ni wa hatt± am±na
liziw±ri al ar±«³ al muqaddasah/
„Dengan wilayah yang miskin akan sumber daya, menjadikan ketidakamanan para
penduduk dan bahkan ketidakamanan bagi pengunjung Tanah Suci‟
49
mengimplikasikan pesan yang ingin disampaikan oleh Raja Salman kepada negara
Indonesia.
50
sebagai orang nomor satu di
Kerajaan yang menjadikan era baru
dalam sejarah dunia Arab. Raja
Abdul Aziz bin Abdul Rahman Al
Saudlah yang melesat maju kedepan
dengan misi yang luas guna
mempersatukan Kerajaan sejak
tahun 1902 M‟
[8]
ّالًٍل ػ ػ ػ ػ ػ يّمّالَّػ ػ ػ ػ ػ ًّذمّ ىع يجّىزىّعٍن ػ ػ ػ ػ ػ ّوي ّ ّفىّػّتى ىح ػ ػ ػ ػ ػ َّّوىّؿ
ّلّ ىّح ًّقٍيّػ ىق ػ وّةّّىرّانًيىػ وّةّ ىّكىّم ٍش ػ يّه ٍّوىّدّةو ّال ىّكّثًٍي ػّىرّيٍ ىّنّّإً ى
ّل يّفّ ىع ػ ًّن ّالى ًّمٍي ػ ًّعّ ًّعٍن ػ ىّد ىّماّ ىّتَّّا ًّل ٍع ػ ى ّ ّّأىىم ػ ىّاـ
ّالعّىرّبًيَّػ ػ ػ ًّةّالسػ ػ ػ ّعي ٍّوًّدّيًَّّةّّبًتىػ ػ ػاًّرّيٍ ًّخ
ّاّلٍ ىّم ٍّمّلى ىكػ ػ ػ ًّةّ ى
.ُّـ٠ِِّّّ ًّم ٍّنّ ًّسٍّبّتى ٍّمًٍّبّّلًٍّل ىّع ًّاـ
√ √
/Fa ta¥awwala al ¥ilmu alla©i ‘ajuza
‘anhu al ka£³r³na il± haq³qatin
r±niyatin wa masyhuudatin am±ma
al jam³’i ‘indam± tamma al ‘i’l±nu
‘ani al mamlakati al ‘arabiyyati as
su’uudiyyati bit±r³khi 23 min
sibtambir lil ‘±mi 1932 m/
51
Pada penjelasan kali ini, penulis menerapkaan kaidah [P] pada proposisi
[7] dan [8] sebagai penanda untuk membangun interpretasi pemahaman dari
paragraf. Di samping itu, penerapan kaidah [R] pada proposisi [8] untuk
dirampatkan menjadi proposisi mikro yang menyertai proposisi [7]. Adapun hasil
Proposisi Makro 3 (PM-3) sebagai berikut:
(C)
ُّـ٠ِّّالعّىرّبًّيًَّّةّالسّ ّعي ٍّوًّدّيًَّّةّّبًّتىاًّرّيٍ ًّخِّّ ًّم ٍّنّ ًّسٍّبّتى ٍّمًٍّبّّلًٍّل ىّع ًّاـ
ّل يّفّ ىّع ًّنّاّلٍ ىّم ٍّمّلى ىّكًّةّ ى
ّىّتَّّا ًّل ٍّع ى
ّ ص ٍّوىّؿّّإًّلىٍّيًّو
ّالو ي
ّآخرّ ي
ّى
„Pelantikan Raja dari Kerajaan Arab Saudi yang diumumkan pada tanggal 23
September 1932 M yaitu Abdul Aziz bin Abdul Rahman Al Saud berawal dari
sebuah mimpi yang tidak dapat dicapai oleh orang lain (banyak orang)‟
52
4.2.3.3.7 Dimensi Praktik Wacana Proposisi 7
Proposisi ini menerangkan adanya kewajiban yang harus dilakukan oleh
pemerintah KAS. Hal ini tercermin dari kata „ الثذharus; wajib‟ pada proposisi III.
[7]. Osama mewajibkan adanya tatanan sejarah baru atau gagasan pemerintah baru
yang harus dimulai dari sekarang.
53
Hal ini berawal dari keberhasilan penguasaan kerajaan yang dipimpin oleh
raja Abdul Aziz bin Abdul Rahman Al Saud. Belialulah yang menyatukan KAS
sejak tahun 1902 M hingga sekarang. Sejarah penyatuan Kerajaan merupakan
bentuk kesejahteraan dan keberhasilan yang telah dicapai di masa lalu. Kata
ذٛ نزٕد/li tau¥³di/ „penyatuan atau menyatukan‟ pada proposisi III.[7] tidak hanya
bersatu dalam visi dan misi, tetapi dari tujuan, dan komitmen agar semua harus
bersatu padu dalam pelaksanaannya.
Hal ini semata-mata menjadi keinginan Osama sebagai Dubes KAS untuk
Indonesia dan seluruh keluarga kerajaan. Oleh karena itu, semua manusia di muka
bumi membutuhkan bukti implikasi dari arti kata „satu‟ pada proposisi III.[7].
Makna kata satu ini juga merujuk kepada apa yang dijelaskan proposisi
sebelumnya terkait konflik internal yang terjadi di Jazirah Arab.
Di sisi lain, jika dijelaskan secara logika, pada awal berdirinya Kerajaan
Arab Saudi oleh Raja Al Saud, beliau telah memberikan pengaruh dan prestasi-
prestasi yang positif. Dengan begitu, di masa pemerintahan raja-raja selanjutnya
harus lebih baik dari sebelumnya. Maka dari itu, dari proposisi IV.[9]
menerangkan roda pembangunan yang luar biasa di masa pemerintahan Raja Al
Saud. Kemudian, diterapkan dan dikembangkan kembali ke seluruh tingkat di
masa pemerintahan raja-raja: Saud, Faisal, Khalid, Fahd, dan Abdullah.
‘Sebuah roda pembangunan yang luar biasa telah diluncurkan ke seluruh tingkat di
masa pemerintahan raja-raja: Saud, Faisal, Khalid, Fahd dan Abdullah, semog
mereka semua berada dalam lindungan dan kasih sayang Allah swt
54
4.2.3.3.8 Dimensi Praktik Wacana Proposisi 8
Proposisi ini merupakan penjelasan lebih lanjut dari proposisi III.[7].
Proposisi ini menjelaskan bahwa mimpi seseorang untuk menjadi seorang Raja
tidaklah mudah dalam pencapaiannya. Sebagaiamana maksud ini terlihat dari kata
ُّ عجضع/’ajuza ‘anhu/ „tidak mampu‟ dalam bentuk idiom verba + preposisi عجض
ٍ ع+ /’ajuza ‘an/. Seseorang berhak memiliki mimpi untuk menjadi seorang
Raja. Namun, beda halnya dengan Raja Abdul Aziz bin Abdul Rahman Al Saud.
Dia bermimpi untuk menjadi seorang Raja bagi Kerajaan Arab Saudi, dan
mimpinya benar-benar menjadi kenyataan. Oleh karena itu, mimpi untuk menjadi
seorang Raja bukanlah hal yang biasa melainkan hal yang sangat luar biasa. Di
samping itu, dari kata ini juga mengindikasikan bahwa Raja Al Saud mampu dan
bisa mewujudkan mimpinya tersebut.
Dalam pandangan ini pula, penyatuan kerajaan adalah suatu hal yang
menakjubkan yang hanya dapat dilakukan oleh Raja Al Saud. Oleh karena itu,
Raja Al Saud sangat identik dengan makna penyatuan kerajaan. Pernyataan ini
dibuktikan melalui apa yang dikatakan oleh Osama dalam pidatonya. Pernyataan
ini didukung oleh proposisi III.[7] yaitu:
„Munculnya Raja Abdul Aziz bin Abdul Rahman Al Saud sebagai orang nomor
satu di Kerajaan yang menjadikan era baru dalam sejarah dunia Arab. Raja Abdul
Aziz bin Abdul Rahman Al Saudlah yang melesat maju kedepan dengan misi
yang luas guna mempersatukan Kerajaan sejak tahun 1902 M‟
55
KAS sangat bangga dan berterimakasih atas apa yang telah dilakukan Raja
Al Saud dalam menyatukan keluarga kerajaan. Bentuk kebanggaan dan rasa
terimakasih ini dapat diwujudkan dengan rasa nasionalisme. Rasa nasionalisme itu
diperjuangkan untuk penyatuan umat di Jaziarah Arab. Setelah Raja Al Saud
mendedikasikan untuk menyatukan KAS, pemerintahan yang sekarang ini
mewujudkan penyatuan dalam jumlah yang lebih besar. Tidak hanya sekedar
penyatuan di kerajaan tetapi penyatuan di Jazirah Arab. Hal ini dilakukan semata-
mata untuk memberikan kesejahteraan bagi negara dan masyarakatnya.
Maka dari itu, hal ini ditunjukkan dengan adanya keberhasilan berupa
penyatuan dari kerajaan. Kerajaan Saudi bermimpi kembali untuk menyatukan
Jazirah Arab yang sedang mengalami konflik internal. Jika mimpi ini terwujud
kembali, kemungkinan ada mimpi kerajaan untuk menyatukan dunia.
yang ditunjukkan pada frase خَٛقخ ساٛ دق/ haq³qatin r±niyatin / „kenyataan‟, hal
ini sudah menguasai pikirannya sebelum menjadi Raja Arab Saudi. Hal ini dapat
dilihat dari kata خَٛ سا/r±niyatin/ berupa masdar asal kata ٌ سا/r±na/ „menguasai‟.
Sebelum mimpi itu menjadi kenyataan, Raja Abdul Al Aziz Al Saud dalam benak
dan pikirannya sudah menanamkan mindset bahwa dia harus menjadi seorang
Raja bagi Kerajaan Arab Saudi. Oleh karena itu, seluruh perilaku dan hatinya
berpusat untuk mencapai mimpi tersebut. Setelah beliau mencapai mimpinya
tersebut, raja Al Saud harus memberikan kinerja yang baik bagi Kerajaan Arab
Saudi. Kinerja itu berhasil beliau buktikan dengan adanya roda pembangunan dan
pemerintahan yang luar biasa pada masanya. Sehingga, roda pembangunan
tersebut dijadikan acuan untuk kinerja pemerintahan raja-raja masa selanjutnya.
Selain itu, Osama juga ingin membuktikan adanya bukti konkrit kekuasaan
yang dimiliki oleh Raja Abdul Al Aziz Al Saud dengan telah disahkannya sebagai
Raja Arab Saudi. Tepatnya pada tanggal 23 September 1932 M, beliau disaksikan
oleh semua orang termasuk masyarakat di negara lainnya. Hal ini merupakan
momen penting bagi umat Islam di seluruh dunia. Media-media pada masa itu
56
turut meliput serta menyaksikan peristiwa disahkannya Raja Al Saud. Bukti
bahwa dia benar-benar dilantik ialah melalui kata yang terdapat pada proposisi ini.
Dari proposisi ini juga terlihat seberapa besar ambisi Raja Abdul Al Aziz
Al Saud untuk menjadi seorang Raja. Seorang Raja harus memiliki ketegasan,
kemampuan, mampu bersikap adil, bijaksana, beriman dan bertaqwa. Semua
karakteristik ini juga ditujukan demi kemaslahatan KAS.
57
h±ilatin wa ‘al± k±ffati al a¡’idati
f³ ‘uhdi al mulki : su’d wa
fay¡al wa kh±lid wa fahd wa
‘abdullahi ra¥imahumullahu
jam³’an/
58
direalisasikan. Meskipun banyak
kesulitan dan rintangan yang
menghadang. Sehingga dapat
dikatakan sebuah mimpi kerajaan
adalah keajaiban di atas hamparan
pasir‟
[11]
ّفّال ىقػ ًّد ًٍّيّّإًَّّل ّ ًّىّكّىر ٍغػ يّمّ يكػلّّ ىمػاّ ىّتى َّقػ ىّق
ّفّ ًّاؿّّنى ّطٍ ىمػ ػ ػ يّحّّلًٍّل ىّمًّزيٍػ ػ ػ ًّد ّّأىنىّػنىػ ػ ػاّىّلّنىػ ػ ػّىز ي
ًّالرفىػ ػ ػ ّاه ّ ّلّ ىّمًّزيٍػ ػ ػ وّدّ ًمػ ػ ػ ٍّن ّّّإً ى،ّال ٍسػ ػ ػتىّػ ٍّقّبى ًّل
ً ً ً ً ي
ّالعٍّلم ػ ػ ػ ػ ػي ً
ّ ّادمّىّكالتَّّػ ىقػ ػ ػ ػ ػدّ ّـ ّ صػ ػ ػ ػ ػ ً
الّقٍّت ى ّ
ّ ًّمشػ ػ ػ ػ ػاّ ًرىّك ّةي
ّفّتىّػ ٍّعًّزيٍػ ػ ػ ػ ػ ًّز ًًّ ّد
ّىّكاّلي ى،اخّليػ ػ ػ ػ ػان ى
.السٍّل ًّمّىّكا ّْلىٍّم ًّنّ ىّعاّلى ًّميّان ًّ
√ √
/Wa ragmu kulli m± tahaqqaqa
f³ al qad³mi ill± annan± l± naz±lu
na¯mahu lilmaz³di f³ al
mustaqbali, il± maz³din min ar
rif±hi al iqti¡±d³ wa at
taqaddumi al ‘ilmi d±khiliyyan,
wa al musy±rikatu f³ ta’z³zi as
silmi wa al amni ‘±lamiyan/
59
Penerapan kaidah [P] pada proposisi [9] dan [11] sebagai penanda untuk
membangun interpretasi pemahaman dari paragraf. Di sisi lain, penerapan kaidah
[R] pada proposisi [11] untuk dirampatkan menjadi proposisi mikro yang
menyertai proposisi [7]. Terakhir, penerapan kaidah [S] pada proposisi [10].
Adapun hasil Proposisi Makro 4 (PM-4) sebagai berikut:
(D)
ّ يّس ّعي ٍّود: ف ّ ّعي يّه ٍّوًّد ّاّلٍ يّمٍّل ٍّو ًّؾ
ّ ًّ ًص ّعً ىّدّة
ٍّ جّلىّةي ّتىّػٍّن ًّمّيَّوّة ّ ىّى ّائًّلىوّة ّ ىّك ىّعّلىى ّ ىّكاّفًَّّة ّا ّْلى ٍّ ّاًّنٍ ّطىّلى ىّق
ّت ّ ىّع ى
ّل ّّبً يّذؿّّاّلٍ ىّمًّزّيٍ ًّد ّ ًّم ٍّن ّ صلّّىك ىّخ ّالًد ّ ىّكفىّػ ىّهد ّ ىّك ىّعٍّب يّد
ّّّىكىّل ّتيّػّىز ي،ًاهلل
ّاؿ ّاّلٍ ىّم ٍّمّلى ىّك ّةىّأى ٍف ّّتى ّطٍ ىّم يّح ّّإً ى ّىّكفىّػٍّي ى
„Sebuah roda pembangunan yang luar biasa telah diluncurkan ke seluruh tingkat
di masa pemerintahan raja-raja: Saud, Faisal, Khalid, Fahd dan Abdullah, dan
kerajaan masih bercita-cita untuk berbuat lebih di masa depan‟
60
4.2.4.4.9 Dimensi Praktik Wacana Proposisi 9
Dari proposisi ini, Osama ingin menyampaikan bahwa sejak deklarasi
Kerajaan, masa pemerintahan para raja seperti Raja Saud, Raja Faisal, Raja
Khalid, Raja Fahd, dan Raja Abdullah mengalami perkembangan yang sangat
pesat. Pernyataan ini disebtukan dalam proposisi IV.[9] dan IV.[10] yaitu:
IV.[9]
„Sejak deklarasi Kerajaan, sebuah roda pembangunan yang luar biasa telah
diluncurkan ke seluruh tingkat di masa pemerintahan raja-raja: Saud, Faisal,
Khalid, Fahd dan Abdullah, semoga mereka semua berada dalam lindungan dan
kasih sayang Allah swt‟
IV.[10]
ّتّ ىّم ىشػاًّرّيٍ يّعّتىّػٍّن يّم ًّويَّػ ّةنّّبى ًاسىػ ّةن ّضػ ىّع و
ٍّ ىّكىّتى َّّق ىقػ.. اؼّ ىّكّثًٍي ػّىرّةو ٍ لّّأى َّ ّقىّػ ىفػىّزّّفًٍيّػ ىهػاّ ىعػ ىّد يّد
ًّ السػ ىّك
ّافّّإً ى
ّؽ ّممّلى ىكػ ًّةّ يّم ىّعجػّىزنّةّفىػ ٍّو ى ّتّّأى ٍحػ ى
ٍّ لىيّـّاّلى ٍّ ّتّّبىاتىػ ًّ الص ّعي ٍّوّبىاتّىّكاّلي يّم ىّع ّوّقى
َّّ اتّ ىّح َّّ ّّىّكىّى ّائًّلىّةنّّىرٍّغ يّمّ يّكل
ّ .اؿ ًّ الرىّم ّ
/Qafaza f³h± ‘adadu as sak±ni il±’ a«’±fin ka£³ratin..wa tahaqqaqat masy±r³’u
tanmuwiyy±tan b±simatan wa h±ilatan ragmu kullu as ¡a’b±ti wa al
mu’awwiq±ti hatt± b±tat a¥l±mu al mamlakati mu’ajjizatan fawqa ar rim±li/
61
Sebagaiamana perkembangan ini diumpakan seperti عجهخ/‘ajalatu /
„roda‟. Roda jika diilustrasikan seperti alur kehidupan, ada masanya untuk di
bawah serta ada masanya untuk di atas dan akan seterusnya berputar seperti itu.
Akan tetapi, ada bentuk lain dari arti sebuah roda disini, dengan kata roda yang
h±ilatin / „roda pembangunan yang luar biasa‟. Kata ini merupakan fa’il عجهخ
dari fi’il اَطهقذdan na’at man’ut خ ْبئهخًُٛر. Jika ditafsirkan kembali, roda yang
diumpamakan oleh Osama seperti ruang lingkup sebuah keluarga besar Kerajaan
Arab Saudi yang berbentuk lingkaran utuh; saling menguatkan satu sama lain,
memiliki tujuan inti tertentu, saling terhubung, saling bersatu. Roda itu siap untuk
diluncurkan untuk menempuh rintangan dan memenuhi kebutuhan apa yang
dibutuhkan di lapangan serta mengatasi masalah-masalah pemerintahan di luar
sana.
62
melalui beberapa tahap kesulitan dan rintangan. Kesulitan dan rintangan itu
sendiri digambarkan oleh Osama dalam pernyataannya. Pernyataan tersebut
terdapat dalam proposisi II.[5] dan II.[6] yaitu:
ّ ّتً ٍسػ ّعي ٍّو ىّفّّبً ّالًائىػ ًّةّ ًمػ ٍّن90 ال ٍّالعّىرّبًيَّػ ّةىّالسػ ّعي ٍّوًّدّيَّّةىّ ىحػىّو ى ّ ً بّالَّػ
ّتّىّتىثَّػ ىّلّ ّال ٍّمّلى ىكػ ّةىّ ى ًّ العػّىرى ّجٍّزيٍػّىرّةيّّفى ى
ى
ّض ّػىّ ٍّأر و ّاحّىروةّّ ىّعل ى ً ّيّّقىًّو ى
ّ لّ يّمتىّػنىػ ّس ىّم ّةهّبىّػ ٍ ى ٍّ ّّبى ٍّلّ ىّكاّنى،ّ ىّلٍّّتى يّك ٍّنّ ىّنىّلَّّةنّّأى ٍّجّنىّبًّيٌان،احّتً ىّها
ّتّ يّم ٍّق ى ّس ى ّىّم ى
ّص ٍّعّبىوّةّ يّج ٍّغّىرّافًيّانّ ىّكيّمّنىا ًّجّيٌّان ّى
/Fa jaz³ratu al ‘arabi allat³ tama£ala al mamlakata al ‘arabiyyata as
su’uudiyyata haw±lay tis’uuna bil m³’ati min mas±¥atih± lam takun
ma¥allatan ajnabiyyan, bal k±nat muqsamatun bayna qawiya mutan±hiratin
‘al± ardhin ¡a’batin jughr±fiyyan wa mun±jiyyan/
„Maka di Jazirah Arab, Kerajaan Arab Saudi memiliki sekitar 90% daerah dari
wilayahnya di Jazirah Arab. Sejauh ini, Arab Saudi tidak pernah diduduki oleh
orang asing, tetapi wilayah ini telah terbagi-bagi antara berbagai kekuatan yang
saling berkonflik di medan yang sulit secara geografis dan iklim‟
II.[6]
„Dengan wilayah yang miskin akan sumber daya, menjadikan ketidakamanan para
penduduk dan bahkan ketidakamanan bagi pengunjung Tanah Suci‟
Seperti yang terlihat dalam propsisi tersebut, kesulitan dan rintangan yang
dilalui berupa konflik internal, kemiskinan, dan ketidakamanan. Dengan adanya
hal ini menjadikan Osama membayangkan semua impian kerajaan yang telah
tercapai adalah keajaiban di atas pasir. Tentu, yang menjadi titik perhatian dari
proposisi ini adalah makna dari „impian kerajaan bagaikan kejaiban di atas pasir‟
63
أدالو انًًهكخ يعجضح فٕق انشيبل/ a¥l±mu al mamlakati mu’ajjizatan fawqa ar
rim±li /. Dari kata يعجضحpenulis dapat menafsirkan mimpi yang menjadi nyata
adalah sebuah keistimewaan dan anugerah yang paling terindah yang Raja
Di samping itu, bahwa kita mengetahui Arab Saudi sangat identik dengan
kondisi geografis yang berupa padang pasir. Anggapan keberhasilan itu sebagai
sebuah mukjizat bisa menjadi sebuah kebenaran. Karena, di saat kita berada di
padang pasir untuk menemukan air saja sulit, apalagi membuat atau menciptakan
sebuah kejaiban (mukjizat) yang luar biasa. Maka, hal inilah yang Osama sangat
syukuri dari arti sebuah kata يعجضحdan alasan itulah mengapa Osama
menggunakan kata tersebut. Oleh karena itu, sebuah mukjizat tidak semua orang
dapat memilikinya, hanya Allahlah yang dapat mentakdirkan seseorang itu berhak
untuk mendapatkannya.
64
yang menurut Kerajaan Arab Saudi merupakan hal yang menakjubkan bagi
mereka dari masa lalu sampai saat ini. Pencapaian ini dibuktikan oleh proposisi
IV.[10] yaitu:
ىّكىّى ّائًّلىّةن
Begitu juga, kesulitan dan rintangan yang mereka dapatkan ini, merupakan
suatu kewajaran. Namun, jika diperhatikan rintangan dan kesulitan ini menjadi
tantangan bagi mereka untuk terus maju dan melangkah tanpa pantang mundur.
Disini, dapat terlihat pula tingkat usaha mereka dalam mewujudkan cita-cita yang
memang sebenarnya tidak mudah digapai oleh orang lain. Selain usaha merereka,
ambisi dan emotionalitas dari segi kejiwaan mereka, terlampirkan dalam
ungkapan Osama. Ungkapan ini memberikan anggapan bahwa Kerajaan Arab
Saudi dalam menghadapi kesulitan dan rintangan ini, bukan suatu penghalang
tetapi cambuk bagi mereka untuk terus maju dan terus melangkah demi
kemaslahatan kerajaan itu sendiri. Buktinya sebagaimana telah disebutkan dari
penjelasan di atas bahwa mereka ingin terus berbuat lebih. Artinya, mereka ingin
terus mewujudkan ambisi besar mereka untuk mengunggulkan kinerja
pemerintahan di tingkat global. Pernyataan ini didukung oleh sepenggal kalimat
dari proposisi IV.[11] dan V.[12].
65
ّ ّىّكاّلي ى،اخّلًيان
ّ ًّ مشاّ ًرىّك ّةي
ّف ّتىّػ ٍّعًّزّيٍ ًّز ًّ العًٍّل ًّمي ّ ىّد ًّ ص
ّ ّ ادم ّىّكالتَّّػ ىّقدًّّـ ّالّقٍّتً ى ّ ّ ل ّ ىّمًّزّيٍ وّد ّ ًّم ٍّن
ًّ ّ ًالرّفى ّاه ّّإً ى
ًّ
.السٍّل ًّمّىّكا ّْلىٍّم ًّنّ ىّعاّلى ًّميّان
‘Untuk kesejahteraan ekonomi yang lebih besar dan kemajuan ilmiah secara
internal, dan untuk berpartisipasi dalam mempromosikan perdamaian dan
keamanan secara global‟
Dari kata َطًخ/ na¯mahu / „bercita-cita; berhasrat‟ cita-cita ini tidak hanya
3
Aksesi adalah sebuah tindakan formal yang dilakukan oleh suatu negara dalam
tingkat internasional untuk menyatakan terikat atau menjadi pihak dalam suatu
perjanjian.
66
sekedar keinginan belaka melainkan sebuah hasrat besar dan ambisi besar bagi
mereka. Ambisis ini agar mereka terus berbuat lebih dan terus berkembang dari
bidang ekonomi, keilmuan, dan perdamaian serta keamanan dunia. Sebagaimana,
keinginan mereka dipertegas dengan kata ذٚ نهًض/ lilmaz³di / „bertambah; berbuat
lebih‟ dan ذٚ إنٗ يض/ il± maz³din / „lebih besar; lebih bertemabah‟ dan ضٚ رعضٙ ف/f³
67
4.2.5 Dimensi Teks Paragraf 5
Dalam paragraf ini, terdapat 3 proposisi mikro yang mengerucut menjadi
proposisi makro. Untuk memperoleh proposisi makro maka diterapkanlah kaidah
proposisi makro yang terdiri dari kaidah penghapusan [H], pemilihan [P],
perampatan [R], dan atau penyusunan [S].
4
Aksesi adalah sebuah tindakan formal yang dilakukan oleh suatu negara dalam tingkat
internasional untuk menyatakan terikat atau menjadi pihak dalam suatu perjanjian.
68
memberantas kemiskinan dari
satu sisi dan memperbaiki kondisi
kehidupan masyarakat di dunia
pada sisi yang lain‟
[13]
ّاهىتيّػ ىّهاّ ىعػ ٍّن ّل ًّؿّ يّم ىسػ ى ّكّ ًمػ ٍّنّ ًخػ ى ّىّكىّذالًػ ى
ّاصػ ػ ػ ػ ػ ػ ػ ػ ًّة
ٌ االى ّ ّّطىًّريٍ ػ ػ ػ ػ ػ ػ ػ وّقّ يّم ىّؤ َّّس ىسػ ػ ػ ػ ػ ػ ػ ػ ّاتًًّو
ّ ّأىٍّك،السػ ّعي ٍّوًّدم ً ً ًّ ىّكصػٍّن يّد ّك
ؽّالتىّػٍّن ّميَّػ ّةّ ي ٍ ي
ّادم ًّ ل ًّؿّ ىّد ٍّع ًّم ىه ػ ػ ػ ػ ػاّال ػ ػ ػ ػ ػ ًّم ػ ػ ػ ػ ػ ٍّنّ ًخ ػ ػ ػ ػ ػ ى
ى
ًّ ىّكاّلٍ ىّم ٍّعنى ػ ػ ػًّومّال ىّكبً ػ ػ ػ ًٍّيّّلًٍّل يّم ىّؤ َّّس ىس ػ ػ ػ
ّات
ّالد ٍّكّلًيَّ ػ ػ ػ ػ ػ ػ ًّةّ ىك ػ ػ ػ ػ ػ ػا ّْليىّم ًّم
ّا ًّلّقٍّلًٍّي ًّميَّ ػ ػ ػ ػ ػ ػ ًّةّىّك ى
.ًح ىّدّةًّ ىّكيّمّنى ّظَّ ىّماتيّػ ىّهاّ ّال ٍّعّتى ًّم ىّدّة ًّ َّّالّت
ي ي
√
/Wa ©±lika min khil±li
mus±hamatuh± ‘an ¯ar³qin
muassas±tihi al kh±s¡ati ka
¡undqi at tanmiyyati as su’d³,
Aw min khil±li da’mih± al m±d³
wa al ma’naw³ al kab³ri li al
muassas±ti al iqlimiyyati wa ad
dawliyyati ka al umami al
mutta¥idati wa muna§zomatuh±
al mu’tamidati/
69
lembaga-lembaga resmi PBB
lainnya‟
[14]
ّّىك ىّح ّالًيػّانّّتىّػ ٍّعتىػًّبيّاّلٍ ىّم ٍّمّلى ىكػ ّةيّ ًم ػ ٍّنّّأى ٍك ػ ىًّب
ّيّلًػ ػ ػ ػ ػ ّىبّاىًّم ًّجّا ّْليىمػ ػ ػ ػ ػ ًّم ّّأىٍّربىّػ ىعػ ػ ػ ػ ػ وّةّ ىمػ ػ ػ ػ ػ ى
ّانَّ ٍ ى
ّت ٍّ صػّلى ثّ ىّك ى ّّ ىّحٍيػ ي،ح ىّدّةًّا ًّلٍّنى ّائًيَّػ ًّة ًّ َّاّلٍ يّمّت √
70
Pada penjelasan ini, penulis menerapkan kaidah [P] pada proposisi [12]
dan [14] sebagai penanda untuk membangun interpretasi pemahaman dari
paragraf. Kemudian, penerapan kaidah [R] pada proposisi [13] untuk dirampatkan
menjadi proposisi mikro yang menyertai proposisi [12] dan [14]. Adapun hasil
Proposisi Makro 5 (PM-5) sebagai berikut:
(E)
5
Aksesi adalah sebuah tindakan formal yang dilakukan oleh satu negara dalam tingkat
internasional untuk menyatakan terikat atau menjadi pihak dalam satu penjanjian.
71
4.2.5.5 Dimensi Praktik Wacana Paragraf 5
Pada dimensi ini, menginterpretasikan kondisi dan perubahan yang terjadi
pada praktik sosiokultural. Fairclough (2010) mengatakan bahwa perubahan
konteks sosiokultural mempengaruhi produksi dan konsumsi teks. Begitu juga,
praktik wacana yang berkaitan dengan produksi dan konsumsi teks tidak dapat
dipisahkan dari pengaruh situasi sosial dan budaya. Oleh karena itu, analisis
praktik sosial dan budaya harus dilakukan bersama dengan analisis teks dan
analisis praktik wacana.
72
hanya bermakna memberantas, akan tetapi hal ini bermakna berjuang agar tidak
ada lagi negara-negara yang mengalami kemiskinan. Oleh karena itu, sampai saat
ini kemiskinan masih terus melingkupi ruang setiap negara bahkan negara
Indonesia sekalipun. Maka dari itu, kemiskinan menjadi sumber salah satu
permasalahan di dunia bahkan di setiap negara. Sebagaiman pernyataan ini
dijelaskan dalam proposisi V.[14].
mutta¥idati al inm±iyyati/
„Kerajaan adalah satu dari empat donor terbesar untuk program pembangunan
Perserikatan Bangsa-Bangsa‟
ini. Kata ٍٛ ٔرذس/ wa ta¥s³ni / „memperbaiki‟ di sini mengarah kepada yang lebih
baik sesuai dengan syariat Islam. Bagaimanapun, KAS masih dengan visi dan misi
yang ingin dia kembangkan, baik pada negara yang yang mayoritas Islam maupun
yang mayoritas non-Islam. Oleh karena itu, Arab Saudi menjadi anggota PBB
untuk menebarkan kesejahteraan baik dalam bentuk moril maupun material, tidak
lagi memandang bahwa negara ini islam atau tidak. Karena agama Islam
mengajarkan toleransi terhadap sesama muslim dan non-muslim. Oleh karena itu,
dari proposisi ini kita dapat melihat banyak cita-cita KAS dari proposisi
sebelumnya sampai proposisi ini. Namun tetap saja ada maksud dengan masuknya
KAS memasuki organisasi PBB.
Salah satu dari banyaknya tujuan, yang paling utama adalah agar negara-
negara yang mayoritas non-Islam dapat memeluk agama Islam. Semua ini tidak
terlepas dari penjelasan proposisi-proposisi sebelumnya bahwa KAS
menginginkan agar setiap negara yang ada di muka bumi ini memeluk agama
73
Islam. Oleh karena itu, Islam merupakan agama yang mengajarkan kedamaian,
hanya saja banyak yang menyangka bahwa Islam merupakan agama teroris.
Adanya hal ini, justru KAS ingin menunjukkan yang sebanarnya bahwa Islam itu
agama yang satu, agama yang diridhoi Allah dan tidak ada didalamnya kata
perpecahan.
Jika dilihat dari sisi lain, penulis menganggap bahwa Osama ingin
menunjukkan dan membuktikan bahwa Arab Saudi benar-benar memberikan
dukungan yang nyata kepada PBB dan organisasi akreditasi lainnya. Dengan kata
lain, KAS ingin lebih terlihat dibandingkan Indonesia dalam menyumbangkan
sumbangsihnya. Hal ini dapat disimpulkan dengan memperhatikan awal
pembahasan KAS sebagai anggota baru komunitas internasional yaitu PBB.
Osama mengatakan bahwa KAS akan memberantas kemiskinan, memperbaiki
kondisi kehidupan masyarakat dunia, dan mendukung PBB dengan bantuan
materil dan moril. Sebagaimana ini terlampir dalam proposisi sebelum-
sebelumnya.
74
sebagai mayoritas, sedangkan yang lain berposisi sebagai minoritas. Hal ini dapat
diyakinkan pula melalui proposisi selanjutnya yaitu pada proposisi V.[14].
ّت
ٍّ صّلى
ّث ّ ىّك ى ًّ َّي ّّلً ّىبّاىًّم ًّج ّا ّْليىّم ًّم ّاّلٍ يّمّت
ّ ّ ىّحٍّي ي،ح ىّدّةً ّا ًّلٍّنى ّائًّيًَّّة ّاّلٍ ىّم ٍّمّلى ىّك ّةي ّ ًّم ٍّن ّّأى ٍّك ىًّب ّّأىٍّربىّػ ىّع وّة ّ ىّم ى
ّانَّ ٍ ى
‘Kerajaan adalah satu dari empat donor terbesar untuk program pembangunan
Perserikatan Bangsa-Bangsa, dengan kontribusi selama 10 tahun terakhir
mencapai lebih dari $ 46 miliar, dimana 83 negara ikut memiliki andil dalam
program tersebut‟
/akbari / berupa isim tafdhil yang bermakna „lebih; paling; terbesar‟. Walaupun
Arab Saudi merupakan salah satu negara yang berkontribusi terbesar dari keempat
negara. Osama menganggap bahwa Arab Saudi berhak mendapatkan penghargaan
bahwa Kerajaan yang memberikan donor terbesar bagi PBB. Selain itu, kata أكثش
/ak£ar± / memiliki makna „lebih; paling; terbanyak‟ sejumlah $46 milyar. Hal ini
ditunjukan oleh Osama kepada para hadirin bahwa Kerajaan Arab Saudi memiliki
75
nilai lebih di mata para hadirin, Indonesia, bahkan dunia sekalipun dalam
menyumbangkan partisipasinya demi berjalannya visi dan misi yang ada di PBB.
Tidak hanya tujuan PBB, yang paling utama ialah tujuan dari Kerajaan Arab
Saudi untuk menggapai visi dan misinya tersebut.
Semua hal yang dikatakan oleh Osama kepada Indonesia bahwa kita
semua memiliki hak untuk menyumbangkan, menguasai, dan mengutamakan
suatu ambisi yang besar. Dengan begitu, adanya Arab Saudi di tengah-tengah
PBB, memberikan sebuah arti bahwa Arab Saudi memiliki peran besar bagi PBB
dan pada dunia. Maka sepantasnya jika Arab Saudi diberikan kepercayaan dan
penghargaan atas kontribusi dan perannya tersebut. Dengan adanya penghargaan
ini, merupakan suatu kebanggan tersndiri bagi kerajaan untuk terus menanamkan
prestasi bagi kehidupan sosial masyarakat dan ekonomi masyarakat di dunia.
76
Tabel 1.6 Pemberian Proposisi Mikro
ؽ ىىػ ىّذا ّصػ َّّد ى صػ ىّدّقىّةه” ّفى ىكػ ٍّم ّتى ى ى
ّب يىّػ ٍّوًّميٌػّان ّبًّاًّبٍّتً ىسػ ىّامّتًًّو ى
الد ّائً ىمػ ًّة ّالشَّػ ٍّع ه
.الع ًّظٍّيم ّص ًٍّبّهً ى
ّىّك ى
/Al waddu f³ ta’±mulihi ma’a
an n±si. yaq-lu an nabiyyu ¡all±
77
Allahu ‘alaihi wa sallama: ‚al
ibtis±matu f³ wajhi akhiika
¡adaqatun‛ fa kam ta¡addaqa
h±©± as sya’bu yaumiyyan
biibtis±matihi ad d±imati wa
¡abrihi al ‘a§³mi/
(F)
ً
ادقّىًّة ًتىػ ّاه ى
ً الشػ ٍّع ً ً ً ً ًّ ًّكّاىنٍّػّتى ًهػ ّز ىػ ًّذّه
ّب ال ٍّحّت ىّف ّاليَّػ ّة ىكػ ٍّي ّأي ىّعب ػىرّ ىعػ ٍّن ّأى ٍسىػى ىّم ىشػاعًّّرم ى
ّالصػ ى ى ي ى
ًّ ا ًّلّنٍ يّد ٍّكّنًٍّي
ّ . سي
„Dan saya akan menggunakan kesempatan dalam acara perayaan ini, untuk
mengungkapkan kejujuran tentang perasaan saya yang benar-benar tulus kepada
bangsa Indonesia‟
78
4.2.6.6 Dimensi Praktik Wacana Paragraf 6
Pada dimensi ini, menginterpretasikan kondisi dan perubahan yang terjadi
pada praktik sosiokultural. Fairclough (2010) mengatakan bahwa perubahan
konteks sosiokultural mempengaruhi produksi dan konsumsi teks. Begitu juga,
praktik wacana yang berkaitan dengan produksi dan konsumsi teks tidak dapat
dipisahkan dari pengaruh situasi sosial dan budaya. Oleh karena itu, analisis
praktik sosial dan budaya harus dilakukan bersama dengan analisis teks dan
analisis praktik wacana.
tulus. Ungkapan tertinggi ini digunakan oleh Osama pada kata ًٗ أس/ asma /
„tertinggi; sangat tulus‟ dari perasaan Osama. Dalam rangka ini, Osama ingin
mengucapkan banyak terimakasih atas bangsa Indonesia dari kesempatan,
kerjasama, dan hubungan bilateral antar keduanya. Karena, dengan adanya
perayaan ini Osama dapat terus bekerjasama, bersatu, dan berkembang secara
bersamaan. Tanpa menghilangkan rasa hormat, Osama dalam posisi ini tetap
berusaha memperjuangkan visi dan misi dari Kerajaan. Namun, Osama berusaha
menyeimbangkan kedudukannya dengan mengungkapkan perasaan bangga dan
terimakasihnya kepada bangsa Indonesia. Indonesia sendiri memang sudah lama
menjadi partner kerja dalam membantu, membangun, serta mengembangkan visi
dan misi Kerajaan Arab Saudi sejak dulu.
Hal ini dibuktikan dengan kata yang terdapat dalam proposisi ini yaitu kata
disertai dengan penuh makna ketulusan yang memang sungguh dari hatinya.
79
Sebagaimana yang kita ketahui, jika pandangan pertama kita dengan orang Arab
sudah memberikan nilai yang baik, maka akan seterusnya di mata orang Arab itu
akan baik. Sebaliknya, jika pandangan pertama saja sudah memberikan nilai
negatif terhadap orang Arab, maka akan seterusnya pula orang Arab tersebut
menganggap kita negatif. Melihat dari pernyataan Osama terhadap Indonesia,
ternyata Indonesia belum pernah mengecewakan kinerja pemerintahan dengan
Arab Saudi. Karena, dari ungkapan Osama sendiri benar-benar mengungkapkan
ketulusan hatinya terhadap Indonesia. Hal ini dapat dibuktikan dengan proposisi
selanjutnya, yaitu pada proposisi VII.[17].
ّالي يّك ٍّوىمػ ًّة ا ًّلّنٍ يّد ٍّكّنًٍّي ًسػّيًَّّة ًىػ ىي
ّ فّ ً لقىّػتيّػنىػا ىمػ ىّع ّإً ىّخ ىّوّتًنىػا
ّ فىّػ ىّع ى،الر ًٍسػي ّأىَّمػا ىّعلىػى اّلٍ يّم ٍسػتىّػىّول ّى
ّ ،ؽ ّض ًّل ىّحّاى ّلتً ىّها ىّعّلىى ا ًّل ّطٍ ى
ًّ ل ّّبىّأىّفٍ ى
ًّ ّ ا ًّل ّطٍ ىل/ al i¯l±qi / „sudah pasti; mutlak‟. Berarti, kerjasama dan hubungan
kata ؽ
billateral antara Arab Saudi dengan Indonesia sudah mutlak dalam tingkatan
terbaik. Makna mutlak di sini, berarti tidak ada lagi hal-hal yang mengecewakan,
menyia-nyiakan, dan mengkhianati satu sama lain. Semua ini sudah berdasarkan
keinginan dan kebijakan bersama oleh kedua belah pihak. Sebagaimana yang
dikatakan oleh Osama dalam proposisi VIII.[21].
80
ّاؿ ّاس ػّيىّتًمّّ ىٍّت ًّقٍيّػ يق ػ ّويّ ىّعٍبػ ػىّرّّيرٍّؤيىػ ًّةّ ّال ٍّمّلى ىك ػ ًّةّ ى
ّ ً 2030 العّىرّبًيَّ ػ ًّةّالس ػ ّعي ٍّوًّديًَّّّة
ًّ فّ ىمى ػ ى ىّكىى ػ ىّذاّ ىّم
ى
ً ً
.ش ىًّت ًّؾّىّكىّرّىزاّنىّةيّّىك يّح يّك يّم ّةيّّقى ّائ ّدمّاّلىبٍّل ىّدّيٍ ًّن ٍّ ال ٍّسّتًّثٍ ىّما ًّرّ ّال
ًّ
ي
/wa h±©± m± sayatimmu tahq³quhu ‘abru ru’yati al mamlakati al ‘arabiyyati as
su’diyyati 2030 f³ maj±li al isti£m±ri al musytariki wa raz±natu wa ¥ukmatu
q±’id³ al baldayni/
‘Hal ini akan dicapai melalui visi Kerajaan Arab Saudi 2030 di bidang investasi
bersama dengan kejujuran dan kebijaKASnaan para pemimpin kedua negara‟
Dari proposisi ini memaknai semua arti dari sebuah kerjasama yang benar.
Dengan adanya kejujuran dan kebijaKASnaan dari pemimpin kedua negara, maka
akan terciptalah visi dan misi Kerajaan Arab Saudi dan Indonesia yang berjalan
sempurna.
Dengan demikian, Osama tidak ingin mengungkapkan rasa kekecewaan
sedikipun terhadap bangsa Indonesia. Jika hal itu terungkapkan, Arab Saudi dapat
diasingkan dalam kerjasama antar negara ini. Maka, inilah mengapa Osama
memberikan sebuah pengaruh besar di dalam kedudukan dan kekuasaan yang dia
perankan dalam hal mengungkapkan sesuatu. Oleh karena itu, peran ini akan
sangat mempengaruhi sebuah pemikiran dan kesadaran para hadirin yang
mendengarkan pidato tersebut terutama pendengar tersebut merupakan para
pemerintah Indonesia.
81
"ص ىّدّقىّةه ّف ّىك ٍّجًّو ّأى ًّخٍّي ى
ّك ى ّالّبٍّتً ى
ٍّ ً سّاىىّم ّةي ًّ ": صّلَّى اهلل ىّعّلىٍّي ًّو ىّك ىّسّلَّ ىّم ّ ًالنى
ّب ى ّ يىّػ يّق ٍّو يّؿ
„Kami adalah anggota penting Forum Dunia G20 dari Ekonomi Terkemuka di
Dunia‟
82
Selain itu, Osama ingin mengajarkan bahwa melalui senyuman kita dapat
bersilaturahim antar sesama umat manusia di belahan negara manapun. Senyuman
ini diajarkan oleh Osama dengan banyaknya tujuan. Salah satu tujuan tersebut
adalah agar terciptanya negara dan masyarakat yang saling berdamai dan bersatu
di dunia ini. Oleh karena itu, dengan adanya perdamaian dan persatuan antar
negara, tidak akan ada lagi yang namanya pertumpahan darah, penjajahan,
terorisme, dan perseturuan antar negara.
ًّ الد
ّ .اع ًّمّّلىّوي ّالد ٍّكًّؿّ ى
ّابّىّك ى ّّأى ىّعانىّػّنىاّاهللّ ىّكّإًّيَّا يّك ٍّمّّلً يّم ىّكاّفى ى
ًّ ح ًّةّا ًّلٍّرىّى
„Semoga Allah menolong kita semua dalam memerangi terorisme dan negara-
negara yang mendukungnya‟
83
itu, Osama berusaha menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan untuk
mempertahankan perdamaian dan keamanan dunia yang memang sudah tidak
aman lagi. Hal ini tentu dilatar belakangi oleh fakta yang sebenarnya. Melihat
konflik yang terjadi di Palestina, Suriah, dan negara lainnya, menjadikan Kerajaan
Arab Saudi ingin menjadi pelopor dari kedamaian. Pernyataan ini didukung oleh
proposisi IV.[11]:
84
Tabel 1.7 Pemberian Proposisi Mikro
85
penting Forum Dunia G20 dari
Ekonomi Terkemuka di Dunia‟
[19]
ّي ًّ ٍ ادًّـّالىػّىرىّم ًّ الزّيى ّىارىّةّالّتَّاًّر ًّيّيَّّةىّ ًلػى ّ ّّفىًّإ َّّف
ّكّ ىس ػٍّل ىّما يّفّبٍػ يّنّ ىّعٍب ػ يّد ّيّ ّاللًػ ي ًّ ٍ الش ػًّريٍّػ ىّف
َّ
ًّالعًّزي ػ ػ ًّزّ ّح ًّفظىى ػ ػ ّوّاهللّ ّكّلًىّقائًػ ػ ًّوّّبًّأى ًّخي ػ ػ ّو
ٍ ىّ ٍ ى ي ى
ّف ّ ًّسّ يجٍّويك ػ ٍّوّ ًّكيٍػ يّد ٍّكيّد ٍّك ًّ خ ىامػ ّةىّالػٌّػرّئًٍّي َّّ ّفى
ّت ٍّ ّقىػ ٍّدّ ىّد ىش ػّنى،اض ػي ً سّ ّال ٍّ ىش ػ ٍّه ًّرّ ىم ػاًّر
ى
ّي ًّ ٍ يّّ ىّج ًّديٍػ ػ ػ ػ ىّدتىّػ
ًّ ٍ يّ ىّكيّمّنًٍي ػ ػ ػ ػّىرتىّػ ًّ ٍ ىمػ ػ ػ ػٍّر ىّحّلىتىّػ
ّ يّبىّػٍّل ىّدّيٍ ًّن ّّلًلتَّّػ ىّع يّاك ًّفّبىّػ ٍ ى
/Fa inna az ziy±rata at
t±rikhiyyata li kh±dimi al
¥aramyni as syar³fayni al m±liku
salm±n ibnu ‘abdul’az³z
hafi§ahu allah a liq±ihi bi akh³hi
fakhh±mah ar ra³si jokowidodo
f³ syahri m±ris al m±d³, qad
√
dasyanat mar¥alatayni wa
mun³ratayni li at ta’±wuni bayna
baldayni/
86
ًّ العي يق ػ ػ ػ ػ ػ ػ ٍّوًّدّىّكاتػّ ىّف ّاقًيَّ ػ ػ ػ ػ ػ ػ
ّاتّالتَّّػ ىع ػ ػ ػ ػ ػ ػ يّاك ًّف ّ
ّىّكّتى ٍّد ًشػ ػ ػٍيّػنيّػ يّه ٍّمّ ىعػ ػ ػ ىّد ىّدّ ًمػ ػ ػ ىّنّ ّال ىش ػ ػ ػاًّري ًّع
ى
ّ ًاع ىّدّة ًّ الو ّى
√
/Wa ikhtatamat bi tawq³’ihim± li
adadi min al ‘uqdi wa it
tif±qiyy±ti at ta’±wuni wa
tadsy³nuhum ‘adada min al
masy±r³’i al w± ‘idati/
„Diakhiri dengan
penandatanganan dari pemimpin
kedua negara atas sejumlah
kontrak dan kesepakatan
kerjasama serta peluncuran
sejumlah proyek yang dijanjikan‟
[21]
ّيّبىّػٍّل ىّديٍّػّنىاّجاًّرمّبىّػ ٍ ى ّىّكٍّارتىّػ ىّف ىّعّ ّالًّىيزا يّفّالتّ ى
ّّ ًّمٍّليّاى وّرّ يّدٍّكىّل وّرّ ىّسّنىًّويّانّىّكًىػ ىّي٠ّال ًٍّّلىىّو ى
ّلنّىّكىىػ ػ ىّذا ّ صػ ػ ّعي ٍّوًّدّ يّم ٍسػ ػتىّػ ٍّقّبى ً ّ ّمّر َّشػ ػ
ح ّةهّّللّ ييى ى
ّاسػّيىّتًمّّ ىٍّت ًّقٍيّػ يقػ ّويّ ىّعٍب ػىّرّّيرٍّؤيىػ ًّةّ ّال ٍّمّلى ىكػ ًّةىّم ى
ى
ًّ فّ ىّمى
ّاؿ ّ ً 2030 العّىرّبًّيًَّّةّالسّ ّعي ٍّوًّدّيًَّّة ّى
ّش ىًّت ًّؾّىّكىّرّىزانػى ّةيّّىك يّح يّك يمػ ّةي ٍّ ال ٍّسّتًّثٍ ىّما ًّرّ ّال
ًّ
ي
.ّقى ّائً ًّدمّاّلىبٍّل ىّدّيٍ ًّن
/Wa irtafa’a al m³z±nu at tij±r³
bayna baldayn± li ¥aw±lay 9 √
mily±r duularin sanawiyyan wa
hiya murassya¥atun lissu’di
mustaqbalan wa h±©± m±
sayatimmu tahq³quhu ‘abru
ru’yati al mamlakati al
87
‘arabiyyati as su’diyyati 2030
f³ maj±li al isti£m±ri al musytariki
wa raz±natu wa ¥uk-matu
q±’id³ al baldayni/
Penerapan kaidah [H] pada proposisi [21]. Penerapan kaidah [P] pada
proposisi [17] sebagai penanda untuk membangun interpretasi pemahaman dari
paragraf. Di samping itu, penerapan kaidah [R] pada proposisi [19] dan [20].
Terakhir, penerapan kaidah [S] pada proposisi [18]. Adapun hasil Proposisi
Makro 7 (PM-7) sebagai berikut:
(G)
88
„Pada tingkat resmi, hubungan arab saudi dengan Indonesia adalah yang terbaik.
Maka diadakannya kunjungan bersejarah kepada Khadimu Al-Haramain As-
Syarifayn Raja Salman bin Abdul Aziz dan pertemuannya dengan Presiden Joko
Widodo dan diakhiri dengan penanda tanganan kedua belah pihak‟
Sesuai uraian di atas dan sebelumnya, kita mengetahui bahwa Arab Saudi
dan Indonesia sudah lama bekerjasama dalam bidang perekonomian, sosial,
politik, dan sebagainya. Bidang-bidang tersebut sudah termasuk dalam ranah
formal atau resmi bagi keduanya. Lamanya kerjasama ini, menjadikan Osama
ingin terus maju dan berkembang bersama Indonesia. Keinginan Osama
merupakan keinginan Kerajaan Arab Saudi. Adapun, keinginan untuk terus maju
dan berkembang terlampir pada proposisi IV.[11]:
89
،ستىّػ ٍّقّبى ًّل ّ ًّّنى ّطٍ ىّم يّحّّلًلٍّ ىّمًّزّيٍ ًّد
ٍّ فّ ّال
ي
/Na¯mahu lilmaz³di f³ al mustaqbali,/
IV.[11]
„Terlepas dari semua yang telah dicapai di masa lalu, kita masih bercita-cita untuk
berbuat lebih di masa depan, untuk kesejahteraan ekonomi yang lebih besar dan
kemajuan ilmiah secara internal, dan berpartisipasi dalam mempromosikan
perdamaian dan keamanan secara global‟
V.[12]
90
/Wa mun©u in«im±mi al mamlakati ka ‘a«win jad³din f³ al mujatam’i ad dawl³
qarrarat an takuuna f±’ilatan f³ muk±fa¥ati al faqri min jihatin wa ta¥s³ni ad
§urfi al ma’³syiyyati li al basyari f³ al ‘±lami min jihatin ukhr±/
6
Aksesi adalah sebuah tindakan formal yang dilakukan oleh suatu negara dalam tingkat
internasional untuk menyatakan terikat atau menjadi pihak dalam suatu perjanjian.
91
VII.[18]
/Fa il± j±nibi an kullan± ‘udw±ni muhimm±ni fi (j³ 20) al muntad± al ‘±lam³ li
kubr± iqti¡±diyyatti ad dawli f³ al ‘±lami/
„Selain itu, kami adalah anggota penting Forum Dunia G20 dari Ekonomi
Terkemuka di Dunia‟
VII.[19]
„Maka, saat diadakannya kunjungan bersejarah yaitu pertemuan Raja Salman bin
Abdul Aziz Al Saud dengan Presiden Joko Widodo di Indonesia pada bulan Maret
lalu, telah diresmikan dua kesepakatan baru dan penerusan kerjasama antara
kedua negara‟
92
juga, Osama ingin menunjukan bahwa Indonesia sudah sejauh ini melangkah
bersama Arab Saudi di dunia internasional. Pernyataan ini ditunjukan melalui
sepenggal kalimat yang berada dalam proposisi VII.[18]:
ّالعا ًىل
ّف ى ًّ اف يّم ًّه َّّم
ّ ً اف ًّ ضىّو
ٍّ ّعي
ّ،يّلًػ ّىبّاىًّم ًّجّا ّْليىمػ ًّمّاّلٍ يّمّتَّ ًحػ ىّدّةًّا ًّلٍّنى ّائًيَّػ ًّة ّّىك ىّح ّالًيػّانّّتىّػ ٍّعتىػًّبيّاّلٍ ىّم ٍّمّلى ىكػ ّةيّ ًمػ ٍّنّّأى ٍكػ ىًّبّّأىٍّربىّػ ىعػ وّةّ ىمػ ى
ّانَّ ٍ ى
ّ ًّمٍّليىػ ى46 لّّأى ىّكثىػىّرّ ًمػ ٍّن
ّار ًّ الع ٍشػ ًّرّ ىسػنىّػىّو
ّاتّا ّْلى ًّخٍي ػّىرّةًّّإً ى ّل يّؿّ ى ّاهىتيّػ ىّهاّ ًّخ ى
ّس ى ّتّ ىّم ى ٍّ صّلى ّثّ ىّك ى ّىّحٍّي ي
.ص ّةنّ ًّمٍنّػ ىّها
َّّ بلدّانّ ىّح٣ّّّكّاى ىّفّلػ،يّدٍّكىّلر
93
khil±lu al a’syri sanaw±ti al akh³rati il± ak£ar± min 46 mily±ra duul±r, k±na li
83 baladan has¡atan minh±/
„Saat ini, Kerajaan adalah salah satu dari empat donor terbesar untuk program
pembangunan Perserikatan Bangsa-Bangsa. Dengan kontribusi selama 10 tahun
terakhir mencapai lebih dari $ 46 miliyar, dimana 83 negara ikut memiliki andil
dalam program tersebut‟
94
2. Pendanaan Arab Saudi terhadap pembiayaan proyek pembangunan antara Saudi
Fund for Development dan Pemerintah Indonesia. Menteri Keuangan RI dan
Wakil Direktur Saudi Fund adalah dua orang yang menandatangani MoU ini.
4. Program kerja sama antara Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan
Menengah Republik Indonesia dan Otoritas Usaha Kecil dan Menengah Kerajaan
Arab Saudi mengenai pengembangan usaha kecil dan menengah.
95
11. Perjanjian kerja sama dalam pemberantasan kejahatan antara Kepolisian
Negara Republik Indonesia dan Kementerian Dalam Negeri Kerajaan Arab
Saudi.7
Osama menganggap hal ini perlu disampaikan atas dasar Indonesia sudah
menjadi tuan rumah pada bulan Maret lalu. Sebagaimana tuan rumah
sesungguhnya, harus menerima dan memberikan segala hak kepada mereka dari
apa yang dibutuhkan baik dalam bentuk material maupun moral. Dengan
kesadaran kedua negara ini, mereka berusaha untuk membentuk dan mencetak
kemajuan baru selain menjadi anggota penting dalam G20 dari ekonomi
terkemuka di dunia. Keduanya tentu memiliki rasa bangga atas setiap proses dan
hasil kerjasama yang nyata selama ini. Hal ini diwakilkan dengan sebagian
proposisi yang ada yaitu ٍٍٚ ثهذٍٛ نهزعبٌٔ ثٛشرٍُٛ ٔيٛذرٍٚ جذٛ قذ دشُذ يشدهز/ qad
Dalam sebagian proposisi ini terlampirkan makna bahwa Osama juga ingin
menunjukan bahwa kerjasama yang baik ini tidak akan terhenti begitu saja. Akan
tetapi, justru Arab Saudi mengupayakan untuk terus mempertahankan kesuksesan
yang sudah diraih dari dulu sampai sekarang. Kerjasama yang baik akan
menghasilkan buah yang baik pula. Di balik teks ini, memberikan gambaran
tentang karakteristik bangsa Arab Saudi sendiri beserta masyarakatnya.
Karakteristik mereka yaitu ambisius dengan cita-cita mereka, rasisme dari sesuatu
yang tidak baik menurut mereka, egois dalam mengejar suatu keinginan secara
personal. Pernyataan ini sudah dibuktikan melalui penjelasan proposisi-proposisi
sebelumnya. Namun, dalam kerjasama pemerintahan karakter itu seolah-olah
hanya sebuah bayangan. Oleh karena itu, jika karakter tersebut diterapkan dalam
kerjasama ini, kemungkinan Indonesia tidak mau melanjutkan kontrak
kerjasamanya dengan Arab Saudi.
7
Media berita kompas.com reporter: Fabian Januarius Kuwado, di akses pada tanggal 20 Januari
2018.
96
Dengan begitu, dengan memberikan sedikit uraian mengenai kerjasama ini
oleh Osama. Osama selalu menanamkan harapan besar kepada Indonesia
sebagaimana isi dan pesan dari setiap proposisi yang dia sampaikan sebelum-
sebelumnya. Dengan demikian, kerjasama yang utuh dan kokohlah yang akan
memberikan benih sempurna bagi keduanya. Di samping itu, keseimbangan antara
keduanya dalam mengimplikasikan praktik kerjanya di lapangan. Keseimbangan
itu berupa kejujuran dan kebijaKASnaan oleh keduanya. Itulah yang terpenting
dalam menjalankan sebuah kepemerintahan suatu negara.
diakhiri penanda tanganan dari kedua belah pihak. Melalui kata عًٓبٛ ثزٕق/ bi
Inilah hasil akhir dari semua maksud proposisi Osama dalam pidatonya.
Adanya tahap akhir dari sebuah cita-cita dan visi misi Arab Saudi, diterimanya
sejumlah perpanjangan kontrak dari berbagai perjanjian. Oleh karena itu, tentu
ada kesenangan tersendiri dari dalam diri Osama saat menyampaikan pidato ini.
Sebagaimana kesenangan tersebut sudah terlampirkan dan dibuktikan melalui
proposisi-proposisi sebelumnya.
97
4.2.7.7.21 Dimensi Praktik Wacana Proposisi 21
Isi dari proposisi ini hampir sama dengan apa yang dijelaskan proposisi
Osama sebelumnya. Sebenarnya, kerjasama Arab Saudi dengan Indonesia sudah
di pintu gerbang kesuksesan dalam tingkat perekenomian. Buktinya ialah neraca
perdagangan antara keduanya meningkat sekita $9 milyar per tahun. Selain itu,
Kerajaan juga terus berfikiran positif, untuk melanjutkan kontrak kerja dengan
Indonesia. Oleh karena itu, jika neraca perdagangan yang selama ini terus dalam
tahap peningkatan, tentu tahun-tahun selanjutnya akan mengalami peningkatan
juga. Akan tetapi, sisi inilah yang harus kita perhatikan. Osama mencoba untuk
mencapai peningkatan tersebut hanya melalui „visi misi Kerajaan‟ خ انًًهكخٚسؤ
Jadi, tetap saja Arab Saudi yang lebih ditinggikan dan diprioritaskan oleh
Osama meskipun kesuksesan ini diraih bersama dengan Indonesia. Sehubungan
dengan ditinggikannya Kerajaan Arab Saudi oleh Osama mengingat bahwa hari
tersebut merupakan hari istimewa bagi mereka. Hari tersebut ialah perayaan Hari
98
Nasional Arab Saudi yang dijadikan Osama untuk memberikan kebanggan bagi
negaranya sendiri. Hal tersebut juga sudah pasti untuk ditunjukan oleh khalayak
umum baik di Indonesia maupun di dunia. Dengan demikian, adanya hari tersebut
dijadikan Osama dan Kerajaan Arab Saudi untuk menginterpretasikan bahwa
mereka pantas untuk dibanggakan dan diprioritaskan. Karena mereka, Indonesia
mendapatkan penghargaan di tingkat internasional dan mendapatkan prestasi-
prestasi lainnya. Dari makna tersebut, penulis memberi anggapan bahwa mereka
berusaha menyombongkan dirinya demi mewujudkan tujuan besar mereka ialah
visi dan misi Arab Saudi 2030. Visi dan misi Arab Saudi itu ialah:
Semakin melokalkan sektor minyak dan gas dari 40% menjadi 75%.
99
Menambah kontribusi usaha kecil dan menengah dari 2% produk domestik
bruto menjadi 35%.
8
Wikipedia https://id.wikipedia.org/wiki/Visi_Saudi_2030 yang diakses pada tanggal 20 Januari
2018.
100
biannahu kam± kharaja min √ √
b±¯ini ar«i al jaz³rati al
‘arabiyyati az ©ahabu al aswadi,
wa kharaja min sa¯hih± at tamru
al halw, fa innahu rabb± ‘al±
ar«ih± ins±nun ‘arabiyyun
su’diyyn ya¥milu biqalbihi al
¥ubbu wa as sal±mu li al jam³’i/
101
/Fa nab±raka lijam³’i al √
muslim³na naj±¥a hajji h±©± al
‘±mu wa alla©³ mi£lu al huj±ji al
ind-n³siyy³na 10% wa min
«amanihim akbaru h±jatin 104
sanatan a¡bahat hiya amm± al
huj±ja kam± nab±rika al
ummata al isl±miyyatu wa al
‘±lamu bi as sanati al hijriyyati
al jad³dati a’±nan± allah wa
iyyakum li muk±fa¥ati al irh±bi
wa ad dawli ad d±’imi lahu/
Penerapan kaidah [H] pada proposisi [22]. Penerapan kaidah [P] pada
proposisi [23] sebagai penanda untuk membangun interpretasi pemahaman dari
paragraf. Di samping itu, penerapan kaidah [R] pada proposisi [22]. Adapun hasil
Proposisi Makro 8 (PM-8) sebagai berikut:
102
(H)
103
Tidak hanya emas hitam tetapi segala sesuatu yang keluar dari permukaan pasir
tanah Arab seperti kurma, madu, dan lain-lain. Seseorang itu diwakili oleh kata
tidak disebutkan namanya oleh Osama, tetapi dibalik kata-kata yang dia
sampaikan hanya untuk mengenang semua jasa para raja terdahulu. Inilah maksud
terakhir dari Hari Nasional Arab Saudi oleh Osama. Osama mnginginkan agar
para raja selalu dikenang, karena merekalah yang sudah memberikan dedikasinya,
memberikan cinta dan kedamaian untuk semua orang. Meskipun Osama
mengobarkan semangat kerjasama dengan Indonesia, tetapi dia tidak melupakan
makna hari Nasional ini.
104
begitu banyaknya jumlah jamaah haji yang mewakili 10% peziarah dari Indonesia.
Di sisi lain, Osama memiliki harapan yang sangat besar atas terusnya kerjasama
ini, memberikan dampak kemajuan dari jamaah haji Indonesia di masa
mendatang. Dengan harapan jumlahnya bisa melebihi 10% dari jumlah
sebelumnya. Oleh karena itu, dengan banyaknya jamaah haji yang datang,
merupakan suatu kesuksesan dan kesejahteraan besar bagi Arab Saudi sendiri.
Menurut penulis semakin banyak jamaah haji, semakin banyak pula doa yang
dilimpahkan untuk umat manusia khusushnya umat Islam. Dengan doa,
menjadikan umat Islam menjadi aman, damai, dan tentram atas kelimpahan ridho
Allah swt. Selain itu, di akhir kalimat Osama memberikan doa bagi kita umat
Islam atas tahun baru Islam yang ke 1439 Hijriah semoga Allah memberkahi umat
Islam serta umat manusia di dunia ini.
Sehubungan dengan rasa cinta dan kedamaian yang diwujudkan oleh Raja
terdahulu, Duta Besar Arab Saudi ini dalam akhir kalimatnya juga mendoakan
Allah menolong kita untuk memerangi terorisme dan negara-negara yang
Oleh karena itu, terorisme sendiri memberikan dampak negatif bagi umat
Islam. Sebagaimana ini terjadi di berbagai negara seperti, Yaman, Suriah,
Palestina, dan negara bagian Timur Tengah lainnya. Oleh karena itu, sebagai
saudara bahkan di daerah Timur Tengah, Osama berhak meminta haknya kepada
Indonesia untuk memberikan bantuan dalam bentuk apapun baik material maupun
105
moral. Inilah salah satu visi dan misi Arab Saudi untuk bekerjasama dengan
negara-negara lainnya. Karena Kerajaan Arab Saudi dan negara-negara lainnya
memiliki peran penting dalam mewujudkan perdamaian dunia. Terutama, 83
negara yang menjadi anggota dari PBB. Maka melalui organisasi inilah Arab
Saudi mewujudkan dan menciptakan perdamaian dan keamanan dunia.
Sebagaimana hal ini merupakan kesatuan dari proposisi-proposisi sebelumnya.
PM-II
ّل ٍّسّتًٍّق ى
ّل ًّؿ ًٍّ ًس ّيىّػ ٍّومّان ّّل
ّن ّّلًٍّل ىّم ٍّمّلى ىّك ًّة ّ يّى ىّو ّّلىٍّي ى
ّ ًالو ّطىّّإًّنَّا الٍيىػ ٍوىّـ ّ ى
ًّ ح ىّف
ّاظ ًّ ب ّلًٍّل ًّ العّىر ّح ىّم ّةي ّتىّػٍّو ًّحٍّي ًّد ّّأيَّّم وّة ّّفى ى
ّجٍّزيٍّػّىرّةي ّ ى ّّبى ٍّل ّ يّى ىّو ّ هّملٍّ ى
106
ّآمّنىّةهّ ًّم ىّنّاّلٍ ّغيٍّرّبى ًاء
ًّ ّضيّاّلٍ يّم ىّق َّّد ىّس ًّة
ًّ ىّعل ىىّّاٍ ّْلىرّاى
ّ
/Inn± al yauma al wa¯an³ lil mamlakati huwa laysa
yauman lil istiql±li bal huwa mul¥amatu tau¥³di
ummatin fa jaz³ratu al ‘arabi, lilhif±§i ‘ala ardhi
±minatun mina al gurb±i/
PM-III
ّالعّىرّبًّيًَّّة ّالسّ ّعي ٍّوًّدّيًَّّة ّّبًّتىاًّرّيٍ ًّخ
ّل يّف ّ ىّع ًّن ّاّلٍ ىّم ٍّمّلى ىّك ًّة ّ ى
ّىّتَّ ّا ًّل ٍّع ى
ُّ ّـ يى ىو ّ ىّعٍّب يّد ّاّلٍ ىّعًّزّيٍز ّّبً ٍّن٠ِّّ ِّ ًّم ٍّن ّ ًّسٍّبّتى ٍّمًٍّب ّّلًٍّل ىّع ًّاـ
ّ ّّبى ىّد ّءنا ّ ًّم ٍّن ّ ًّحٍّل وّم ّىّل،حىّوي ّاهلل ّ ًآؿ ّ يّس ّعي ٍّود ّّىر
ًّ ّ حىن ٍّ الر
َّّ ّ ىّعٍّب يّد
ص ٍّوىّؿّّإًّلىٍّيًّو
ّالو ي
ّآخرّ ي ّّيٍ ًّك يّنًّّْلى ىّح وّدّ ى
ّ
/Tamma al ‘i’l±nu ‘ani al mamlakati al ‘arabiyyati
as su’uudiyyati bit±r³khi 23 min sibtambir lil ‘±mi
1932 m huwa ‘abdu al-‘az³z bin ‘abdu ar-ra¥m±n
±li su’-d ra¥imahullahu, bada an min ¥ilmin l±
yumkinu li ahadin ±khor al-wus-la ilayhi/
107
.ستىّػ ٍّقّبى ًّل ٍّ ًّا ٍّلي ٍّه ًّد
ٍّ فّاّلٍ يّم
ّ
/In¯alaqat ‘ajalatu tanmiyyatin h±ilatin wa ‘al±
k±ffati al a¡’idati f³ ‘uhdi al mulki : su’d wa
fay¡al wa kh±lid wa fahd wa ‘abdullahi, wa laa
tuz±lu al-mamlakata an tu¯mahu ila bi©ulli al-maz³di
min al-juhdi f³ al-mustaqbali/
108
„Sejak aksesi9 Kerajaan sebagai anggota baru di
komunitas internasional, kerajaan telah memutuskan
untuk mendukung PBB melalui dukungan material
dan moral, karena Kerajaan adalah satu dari empat
donor terbesar untuk program pembangunan
Perserikatan Bangsa-Bangsa, dengan kontribusi
selama sepuluh tahun terakhir mencapai lebih dari $
46 milyar‟
PM-VI
ال ٍّحّتً ىّف ّالًيَّػ ًّة ىكػ ٍّي ّأي ىّعب ػىّر ىعػ ٍّن ّأى ٍسىػى
ًّ ًكّىّكّاىنٍّػّتى ًهػيّز ىىػ ًّذّه
ّ . سي ًّ ب ا ًّلّنٍ يّد ٍّكّنًٍّي ّادّقىًّة ًّتى ّاهً ى
ًّ الش ٍّع ّاعًّرم ى
ّالص ى ًّ ش ّىّم ى
/Wa antahizu h±dzihi al i¥til±fiyyati kay u’abbira
‘an asma masy±’ir³ as ¡ad±qati tij±hi as sya’bi al
induun³s³/
9
Aksesi adalah sebuah tindakan formal yang dilakukan oleh satu negara dalam tingkat
internasional untuk menyatakan terikat atau menjadi pihak dalam satu penjanjian.
109
syar³fayni al m±liku salm±n ibnu ‘abdul’az³z
hafi§ahu allah a liq±ihi bi akh³hi fakhh±mah ar ra³si
jokowidodo qad dasyanat mar¥alatayni wa
mun³ratayni li at ta’±wuni bayna baldayni wa
ikhtatamat bi tawq³’ihim±/
110
tersirat dalam setiap proposisinya. Ada beberapa proposisi yang Osama anggap itu
penting dan perlu mendapat perhatian dari para hadirin. Osama mencobanya
dengan penggunaan partikel emfatik dan diksi yang bermakna keagungan.
Penggunaan partikel emfatik ini berfungsi untuk mempertegas pesan penting yang
menjadi titik perhatian bagi para hadirin yang mendengarnya. Bahwasanya,
perihal penting tersebut bertujuan untuk memperluas agama Islam serta
mewujudkan visi dan misi yang dibawa dari Kerajaan Arab Saudi oleh Osama.
111
Pertama, menyangkut hari Nasional Arab Saudi yang diadakan di
Indonesia pada tanggal 26 September 2017 lalu. Dalam pembukaan pidato oleh
Osama, bahwa dia ingin menyampaikan inti dari sebuah hari Nasional. Dia
mengatakan bahwa hari Nasional adalah gerakan perubahan dari arah yang baik
menuju ke arah yang lebih baik lagi. Jadi, tidak hanya sekedar merayakan hari
kelahiran suatu bangsa, akan tetapi lebih mengarah kepada suatu makna
perjuangan yang telah diraih oleh raja-raja sebelumnya di Kerajaan Arab Saudi.
Kedua, di hari besar Arab Saudi, ada segenggam harapan besar bagi dunia
khususnya Jazirah Arab sendiri untuk bersatu padu atau dalam istilah seperti epik
penyatuan bangsa. Hal ini disampaikan oleh Osama, karena Arab Saudi
menyumbang sekitar 90% wilayahnya di sana. Alasan lain juga diungkapkan oleh
Osama, karena sudah ada beberapa wilayah yang telah diduduki oleh orang asing.
Tentu, perihal seperti ini tidak ingin terjadi secara meluas. Oleh karena itu, jika
sudah banyak orang asing yang menduduki wilayah tersebut akan banyaknya
permasalahan-permasalahan yang timbul. Permasalahan itu antara lain
ketidakamanan penduduk pribumi dan utamanya ketidakamanan Tanah Suci
(Mekkah). Maka dari itu, Osama berhak memperjuangkan keinginannya tersebut
untuk diikuti oleh bangsa-bangsa Jarzirah Arab lainnya.
Ketiga, pada tahun 1902 terjadinya kampanye militer dan politik dari
berbagai suku, kesyekhan, dan emirat di sebagian besar wilayah Jazirah Arab
(Semenanjung Arab). Kampanye ini ditaklukkan oleh Abdul Aziz bin Abdul
Rahman Al Saud. Dari ketaklukan ini maka diproklamasikanlah Kerajaan Arab
Saudi. Maka munculah pendiri Kerajaan Arab Saudi oleh Al Saud ini. Pada
akhirnya, Al Saud disahkan menjadi Raja Pertama dari Kerajaan Arab Saudi pada
tanggal 23 September 1932.
112
memberikan kesejahteraan ekonomi, kemajuan dalam ilmu sains dan teknologi
(ilmiah), dan memberikan kesejahteraan untuk perdamaian dan keamanan dunia.
Dari misinya tersebut sudah tergambarkan bahwa ini semua mewakili visi dan
misi dari PBB.
Kelima, sejak Kerajaan Arab Saudi menjadi anggota dari PBB dari tahun
1973-sekarang menjadikan Arab Saudi tidak berhenti untuk terus berpatisipasi
dalam berbagai kegiatannya. Salah satu kontribusi terbesar Arab Saudi ialah
menyumbangkan materialnya lebih dari $46 milyar dari 83 negara yang ikut andil
dalam PBB. Adanya partisipasi ini, Arab Saudi dapat memberikan layanan serta
bantuannya untuk mengubah dunia kepada tingkat yang lebih aman. Karena, pada
dasarnya semua ini berlandaskan atas kemajuan dan kesejeahteraan masyarakat
dunia khususnya umat Islam. Karena, umat Islamlah yang harus dinomor satukan
atas segala problematika di dunia sekarang ini.
Keenam, hubungan antara Indonesia dan Arab Saudi yang sudah dalam
tingkat yang terbaik. Hubungan ini diawali saat bangsa Indonesi, yang mana
mayoritas penduduknya Muslim - bahkan terbesar di dunia - merupakan mitra
yang strategis bagi Arab Saudi. Dalam perjalanannya, kedua negara telah menjalin
hubungan yang sangat baik. Pada tahun 1999 ketika dilakukan Jajak
Pendapat di Timor Timur (sekarang Timor Leste), Arab Saudi berulang kali
menyampaikan rasa simpatiknya kepada rakyat dan pemerintah Indonesia yang
mengakui secara tegas hasil dari jajak pendapat tersebut, yang ternyata mayoritas
penduduk Timor Timur memilih pisah dari Indonesia. Selain itu, Arab Saudi
selalu mendukung posisi Indonesia di forum Internasional salah satunya PBB.
Maka dari itu, tidak disalahkan apabila Indonesia dan Arab Saudi sudah sejauh ini
melangkah bersama menuju keberhasilan dan kesejahteraan. Hubungan baik ini
menjadikan keduanya menjadi anggota penting di Forum Dunis G20 dari
Ekonomi Terkemuka di dunia.
113
Semua ini berkenaan dengan kesepakatan antara keduanya. Sebagaimana di muat
di berbagai media bahwa ada 11 kesepakatan yang dijanjikan. Ada empat
kesepakatan dalam bidang ekonomi dari visi Kerajaan Arab Saudi 2030 yaitu, 1)
Peluang ekonomi berkembang, 2) Peluang ekonomi terbuka untuk bisnis, 3)
Investasi untuk ekonomi jangka panjang, dan 4) Peluang posisi strategis10. Hasil
kesepakatan ini sudah resmi ditanda tangani oleh kedua belah pihak. Oleh karena
itu, sebelumnya neraca perdagangan Arab saudi meningkat $9 milyar. Maka dari
itu, Arab Saudi berfikir untuk kedepannya akan terus semakin meningkat dengan
dilaKASnakannya visi Kerajaan Arab Saudi 2030 ini.
10
https://kumparan.com/@kumparanbisnis/4-ambisi-raja-salman-di-sektor-ekonomi-dalam-visi-
2030-arab-saudi diakses pada tanggal 10 Desember 2017.
114
Sehubungan ini juga, Raja Salman pada kedatangannya bulan Maret lalu,
menyampaikan perihal seperti ini agar umat Islam lebih berhati-hati atas
kekerasan di dunia pada saat ini. Sesungguhnya terorisme merupakan tindakan
yang menyalahi aturan dari sisi manapun. Alangkah baiknya, agar umat Islam
bersatu untuk melawan terorisme ini untuk dunia yang lebih aman dan tentram.
Inilah beberapa faktor yang mempengaruhi Osama dalam menyampaikan
pidatonya di forum perayaan hari Nasional Arab Saudi di Indonesia. Arab Saudi
dan Indonesia jugalah memiliki peran penting untuk perdamaian dan persatuan di
dunia ini. Maka dengan itu, keduanya harus bersatu dan bersama dalam melawan
dan menghentikan perpecahan di muka bumi ini.
115
BAB V
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis di atas, yang dimulai dari tujuan penelitian
sampai ke tahap analisis yang telah dilakukan penulis. Penulis menemukan tiga
gagasan pokok dalam pidato Osama Al Shuaibi di perayaan hari Nasional Arab
Saudi yang ke-87. Tiga gagasan pokok tersebut ialah: Pertama, awal mula
berdirinya Kerajaan Arab Saudi oleh Raja Al Saud serta pengesahannya sebagai
raja; Kedua, segala bentuk keberhasilan yang telah dicapai oleh Arab Saudi dan
Indonesia atas kerjasama yang sudah pada tingkat terbaik serta penandatanganan
kontrak kerja untuk visi misi Kerajaan Arab Saudi 2030; Ketiga, peran Arab Saudi
dan Indonesia untuk menghadapi berbagai konflik dan terorisme demi
menciptakan perdamaian dan keamanan Jazirah Arab dan umat secara global.
116
merealisasikan visi misi Arab Saudi 2030 agar mendapat dukungan dari Indonesia
dan dunia. Dengan demikian, hal ini memiliki tujuan utama agar relasi kuasa ini
dapat memberikan perubahan sosial bagi para pendengar untuk menciptakan
perdamaian, keamanan, dan stabilitas dunia berdasarkan visi misi Arab Saudi
tersebut.
5.2. Saran
Semua hasil pertanyaan dari penelitian ini, sebenarnya masih dapat diteliti
lebih lanjut sebagaimana di bawah ini:
3. Skripsi ini juga dapat dijadikan sebagai referensi dalam pembahasan analisis
wacana kritis untuk wacana lainnya seperti cerpen, berita, puisi, dan sebagainya.
117
DAFTAR PUSTAKA
Buku:
PT Remaja Rosdakarya.
Cowan, Milton J. 1960. A Dictionary of Modern Written Arabic خٛيعجى انهغخ انعشث
Darma, Yoce Aliah. 2009. Analisis Wacana Kritis. Bandung: Yrama Widya.
Fairclough, N. 2015. Language and Power (3rd ed). London & New York:
Routledge.
118
Foucalt, M. 2008. Ingin Tahu: Sejarah Seksualitas (Rahayu S. Hidayat,
Persada.
Lu‟lu, Dzatul. 2016. Tesis: Gagasan Pokok Pidato Muhammad Mursi di Majelis
Indonesia.
London: SAGE.
Indonesia.
Mutiara, F. 2010. Analisis Wacana Kritis terhadap Retorika Hubungan Islam dan
119
Indonesia.
Rusminto, NurlaKASna Eko. 2015. Analisis Wacana Kajian Teoritis dan Praktis.
Alfabeta.
Sobur, Alex. 2015. Analisis Teks Media: Suatu Pengantar untuk Analisis Wacana,
Rosdakarya.
CA: Sage.
120
Dijk (Ed.), Discourse as Social Interaction. (pp. 258-284). London: Sage.
Yule, G. 2010. The Study of Language (4th ed.). New York: Cambridge
University Press.
Website:
http://www.republika.co.id/berita/nasional/umum/17/03/03/om8fqp335-raja-salman-
bertemu-tokoh-lintas-agama
https://www.harianpublik.com/ini-tujuan-sebenarnya-raja-salman-pelesiran-ke-indonesia-
dkk.html
https://www.youtube.com/watch?v=3ghh2GPqZGQ&t=304s
https://brainly.co.id/tugas/4817397
https://afiqofagung.wordpress.com/2012/02/28/pbb/
https://kumparan.com/@kumparanbisnis/4-ambisi-raja-salman-di-sektor-
ekonomi-dalam-visi-2030-arab-saudi
https://www.almaany.com/
http://nasional.kompas.com/read/2017/03/01/19303921/ini.11.mou.yang.telah.dite
ken.indonesia-arab.saudi.
https://id.wikipedia.org/wiki/Visi_Saudi_2030
121
GLOSARIUM
istilah umum untuk pelbagai kegiatan yang dilakukan oleh penyelidik bahasa
dalam menggarap data yang diperoleh dari penelitian lapangan atau dari
pengumpulan teks
proses analisis teks melihat dari sisi kosakata, semantik, dan kalimat serta melihat
koherensi dan kohesivitas, bagaimana antara kata atau kalimat tersebut digabung
sehingga membentuk pengertian
122
Diksi (Diction) – أسهوب
pilihan kata dan kejelasan lafal untuk memperoleh efek tertentu dalam berbicara
di depan umum atau dalam karang mengarang
gabungan dua kata atau yang sifatnya tidak predikatif; gabungan itu dapat rapat,
dapat renggang
refleksi diri atau cerminan diri yang berasal dari keluarga, gender, budaya, etnis
dan proses sosialisasi; termasuk refleksi diri kita sendiri dan presepsi orang lain
terhadap diri kita
123
Klausa (Clause) – تنذ
satuan gramatikal berupa kelompok kata yang sekurang-kurangnya terdiri dari subyek
dan predikat dan mempunyai potensi untuk menjadi kalimat
keterkaitan antara bagian yang satu dengan bagian yang lainnya, sehingga kalimat
memiliki kesatuan makna yang utuh
satu atau beberapa unsur yang bersama-sama membentuk makna kata atau ujaran
setiap peristiwa atau kejadian yang di dalmnya terdapat penggunaan bahasa yang
kreatif
perubahan yang terjadi sebagai suatu variasi dari cara hidup yang telah diterima
karena adanya perubahan kondisi geografis, kebudayaan material, komposisi
penduduk, ideologi, maupun adanya difusi atau penemuan-penemuan baru dalam
masyarakat
124
Preposisi (Preposition) - أداج جر
partikel yang dalam bahasa tipe VO biasanya terletak di depan nomina dan
menghubungkannya dengan kata lain dalam ikatan eksosentris
bagian klausa yang menandai apa yang dikatakan oleh pembicara tentang subyek
proses sosial yang berhubungan dengan pola hidup dan budaya masyarakat
tertentu yang memungkinkan terjadinya sebuah perubahan konsep-konsep
ideologi dalam bentuk yang konkret.
bagian dari struktur bahasa yang berhubungan dengan makna dari ungkapan dan
juga dengan struktur makna suatu wicara; sistem dan penyelidikan makna dan arti
dalam suatu bahasa atau bahasa pada umumnya
125
Tata Bahasa (Grammar) - قواعذ
analisis kritis lebih ditekankan pada sudut klausa yang terdapat dalam wacana.
Klausa ini dianalisis dari sudut ketransitifan, tema, dan modalitasnya.
Ketransitifan dianalisis untuk mengetahui penggunaan verba yang mengonstruksi
klausa apakah klausa aktif atau klausa pasif, dan bagaimana signifikasinya jika
menggunakan nominalisasi. Penggunaan klausa aktif, pasif, atau nominalisasi ini
berdampak pada pelaku, penegasan Oleh karena itu, atau alasan-alasan
pertanggungjawaban dan lainnya.
satuan bahasa terlengkap yang wacana bersifat abstrak; deretan kalimat, kata, dsb.
yang membentuk ujaran; bahasa tertulis; naskah
11
KridalaKASna. 1982. Kamus Linguistik. Jakarta: PT Gramedia.
126
DAFTAR LAMPIRAN DATA
كلمة سفير خادم الحرمين الشري فين لدى إندونيسيا أسامة الشعيبي
بمناسبة الي وم الوطني السابع والثمان ون للمملكة
Sambutan Duta Besar Kerajaan Arab Saudi untuk Indonesia Osama bin
Muhammad Abdullah Al Shuaibi dalam acara Perayaan Hari Nasional Kerajaan
Arab Saudi yang diselenggarakan oleh Kedutaan Arab Saudi pada hari Selasa
(26/9) di Hotel Ritz-Carlton, Mega Kuningan, Jakarta.
127
.ل يّـ ىّعلى ّىر يّس ٍّوًّؿ اهلل
ّالس ى
َّّ لّةي ىّك
ّالص ى ّ اهللً ىّك
َّّ الى ٍّم يّد هلل ىّك ٍّ ًّب
ّ س ًّم
„Dengan mengucapkan dan memanjatkan puji syukur kepada Allah swt serta
sholawat dan salam tercurah untuk Rasulullah saw‟
I.[1]
„Bagi suatu negara, hari Nasional itu seperti hari lahir seseorang, tapi keduanya
berbeda‟
I.[2]
„Jika seseorang yang bertambah usianya, akan berubah dari kuat menjadi lemah,
dari muda menjadi tua, dari berkilau menjadi temaram. Maka negara, justru
sebaliknya‟
I.[3]
128
/Fa kullum± ¯±la ‘amru ad duwali dalla ‘al± syab±bi na§±mih± as siy±s³ wa
quwwati tam±suki nas³juh± al mujtama’³/
„Semakin bertambah umur suatu negara, maka semakin kuat pula sistem politik
dan kekuatan ikatan jalinan sosial masyarakatnya‟
II.[4]
/Inn± al yauma al wa¯an³ lil mamlakati huwa laysa yauman lil istiql±li bal
huwa mul¥amatu tau¥³di ummatin/
„Hari Nasional bagi Kerajaan Arab Saudi bukanlah hari kemerdekaan, melainkan
perjuangan penyatuan umat‟
II.[5]
ّ ّتً ٍسػ ّعي ٍّو ىّفّّبً ّالًائىػ ًّةّ ًمػ ٍّن90 ال ٍّالعّىرّبًيَّػ ّةىّالسػ ّعي ٍّوًّدّيَّّةىّ ىحػىّو ى ّ ً بّالَّػ
ّتّىّتىثَّػ ىّلّ ّال ٍّمّلى ىكػ ّةىّ ى ًّ العػّىرى ّجٍّزيٍػّىرّةيّّفى ى
ى
ّض ّػىّ ٍّأر و ّاحّىرّةوّ ىّعل ى ً ّيّّقىًّو ى
ّ لّ يّمتىّػنىػ ّس ىّم ّةهّبىّػ ٍ ى ٍّ ّّبى ٍّلّ ىّكاّنى،ّ ىّلٍّّتى يّك ٍّنّ ىّنىّلَّّةنّّأى ٍّجّنىّبًّيٌان،احّتً ىّها
ّتّ يّم ٍّق ى ّس ى ّىّم ى
ّص ٍّعّبىوّةّ يّج ٍّغّىرّافًيّانّ ىّكيّمّنىا ًّجّيٌّان ّى
„Maka di Jazirah Arab, Kerajaan Arab Saudi memiliki sekitar 90% daerah dari
wilayahnya di Jazirah Arab. Sejauh ini, Arab Saudi tidak pernah diduduki oleh
orang asing, tetapi wilayah ini telah terbagi-bagi antara berbagai kekuatan yang
saling berkonflik di medan yang sulit secara geografis dan iklim‟
II.[6]
129
/Wa bi maw±ridi sya¡¥³¥atin wa in’id±mi amanin lissak±ni wa hatt± am±na
liziw±ri al ar±«³ al muqaddasah/
„Dengan wilayah yang miskin akan sumber daya, menjadikan ketidakamanan para
penduduk dan bahkan ketidakamanan bagi pengunjung Tanah Suci‟
III.[7]
ّسّ ّال ٍّمّلى ىكػ ًّةّ ىّعٍب ػ ىّدًّ ّّفى ىكػا ىّفّ ّظي يهػٍّويّرّ يّم ىّؤ َّسػ،ىّكًمػ ٍّنّ يّىنىػاّ ىكػا ىّفّىّلبيػ َّّدّّلًتىػاًّرّيٍ وّخّ ىّج ًّديٍػ وّدّّأى ٍّفّيىّػٍبػ ىّدأ
ى
ًّّالَّػ ًّذمّّاًّنٍ ّطىلى ػ ّقًّّب ّملى ػ ًّةّّك ًاس ػ ّع وّةّّلًتّػّو ًّحي ػ ّد،آؿّس ػ ّع ّوًّدّّرًح ػ ّوّاهلل ً ٍّ العًّزي ػ ًّزّب ػ ًّنّ ىّعب ػ ًّدّالػّػر
ٍ ٍى ىٍ ى ى ى حى ًّنّ ّ ي ي ٍ ى ى ي ىّ ٍ ٍ ٍ ى
.. ُّـ٠َِّّال ٍّمّلى ىّك ًّةّ يّمٍّن يّذّ ىّع وّاـ
ى
/Wa min hun± k±na l±budda li t±r³khin jad³din an yabda’, fa k±na §uhuuru
muassasi al mamlakati ‘abda al ‘az³z ibni ‘abdillah ar rahman ±li su’uudi
rahimahullah, alla©i in¯alaqa bi¥amlati w±si’atinn li tau¥³di al mamlakati
mun©u a’±min 1902 m/
„Oleh karena itu, sejarah baru harus dimulai. Munculnya Raja Abdul Aziz bin
Abdul Rahman Al Saud sebagai orang nomor satu di Kerajaan yang menjadikan
era baru dalam sejarah dunia Arab. Raja Abdul Aziz bin Abdul Rahman Al
Saudlah yang melesat maju kedepan dengan misi yang luas guna mempersatukan
Kerajaan sejak tahun 1902 M‟
III.[8]
ّ ّلّ ىّح ًّقٍيّػ ىقػ وّةّّىرّانًيىػ وّةّ ىّكىّم ٍشػ يّه ٍّوىّدّةوّّأىىمػ ىّاـ
ّالى ًّمٍيػ ًّع ّاليٍّل يّمّالَّػ ًّذمّ ىع يج ىّػز ىّعٍنػ ّويّال ىّكّثًٍي ػّيرٍك ىّفّّإً ى
ّ ّح َّّوىّؿ ّفىّػّتى ى
ّالعّىرّبًيَّػ ًّةّالس ػ ّعي ٍّوًّدّيًَّّةّّبًتى ػاًّرّيٍ ًّخِّّ ًم ػ ٍّنّ ًس ػٍّبّتى ٍّمًٍّبّّلًٍّل ىع ػ ًّاـ
ّل يّفّ ىع ػ ًّنّاّلٍ ىّم ٍّمّلى ىك ػ ًّةّ ى
ًّّعٍن ػ ىّد ىّماّ ىّتَّّا ًّل ٍع ػ ى
.ُّـ٠ِّ
/Fa ta¥awwala al ¥ulmu alla©i ‘ajuza ‘anhu al ka£³r-na il± haq³qatin r±niyatin
wa masyhuudatin am±ma al jam³’i ‘indam± tamma al ‘i’l±nu ‘ani al
mamlakati al ‘arabiyyati as su’uudiyyati bit±r³khi 23 min sibtambir lil ‘±mi
1932 m/
130
„Mimpi dari seorang Raja Abdul Aziz bin Abdul Rahman Al Saud, ialah mimpi
yang tidak dapat dicapai oleh banyak orang. Akhirnya, mimpi Raja Al Saud
menjadi sebuah kenyataan. Fakta yang nyata dapat disaksikan langsung oleh
masyarakat saat pelantikan Raja dan dideklarasikannya Kerajaan Arab Saudi
secara resmi pada tanggal 23 September 1932 M‟
IV.[9]
„Sejak deklarasi Kerajaan, sebuah roda pembangunan yang luar biasa telah
diluncurkan ke seluruh tingkat di masa pemerintahan raja-raja: Saud, Faisal,
Khalid, Fahd dan Abdullah, semoga mereka semua berada dalam lindungan dan
kasih sayang Allah swt‟
IV.[10]
ّتّ ىّم ىشػاًّرّيٍ يّعّتىّػٍّن يّم ًّويَّػ ّةنّّبى ًاسىػ ّةن ّضػ ىّع و
ٍّ ىّكىّتى َّّق ىقػ.. ّاؼّ ىّكّثًٍي ػّىرةو ٍ لّّأى َّ ّقىّػ ىفػىّزّّفًٍيّػ ىهػاّ ىعػ ىّد يّد
ًّ السػ ىّك
ّافّّإً ى
ّؽ ّممّلى ىكػ ًّةّ يّم ىّعجػّىزنّةّفىػ ٍّو ى ّتّّأى ٍحػ ى
ٍّ لىيّـّاّلى ٍّ ّتّّبىاتىػ ًّ الص ّعي ٍّوّبىاتّىّكاّلي يّم ىّع ّوّقى
َّّ اتّ ىّح َّّ ّّىّكىّى ّائًّلىّةنّّىرٍّغ يّمّ يّكل
ّ .اؿ ًّ الرىّم ّ
131
IV.[11]
„Terlepas dari semua yang telah dicapai di masa lalu, kita masih bercita-cita untuk
berbuat lebih di masa depan, untuk kesejahteraan ekonomi yang lebih besar dan
kemajuan ilmiah secara internal, dan berpartisipasi dalam mempromosikan
perdamaian dan keamanan secara global‟
V.[12]
12
Aksesi adalah sebuah tindakan formal yang dilakukan oleh suatu negara dalam tingkat
internasional untuk menyatakan terikat atau menjadi pihak dalam suatu perjanjian.
132
V.[13]
V.[14]
ّ،يّلًػ ّىبّاىًّم ًّجّا ّْليىمػ ًّمّاّلٍ يّمّتَّ ًحػ ىّدّةًّا ًّلٍّنى ّائًيَّػ ًّة ّّىك ىّح ّالًيػّانّّتىّػ ٍّعتىػًّبيّاّلٍ ىّم ٍّمّلى ىكػ ّةيّ ًمػ ٍّنّّأى ٍكػ ىًّبّّأىٍّربىّػ ىعػ وّةّ ىمػ ى
ّانَّ ٍ ى
ّ ًّمٍّليىػ ى46 لّّأى ىّكثىػىّرّ ًمػ ٍّن
ّار ًّ الع ٍشػ ًّرّ ىسػنىّػىّو
ّاتّا ّْلى ًّخٍي ػّىرّةًّّإً ى ّل يّؿّ ى ّاهىتيّػ ىّهاّ ًّخ ى
ّس ى ّتّ ىّم ى ٍّ صّلى ّثّ ىّك ى ّىّحٍّي ي
.ص ّةنّ ًّمٍنّػ ىّها
َّّ بلدّانّ ىّح٣ّّّكّاى ىّفّلػ،يّدٍّكىّلر
„Saat ini, Kerajaan adalah salah satu dari empat donor terbesar untuk program
pembangunan Perserikatan Bangsa-Bangsa. Dengan kontribusi selama 10 tahun
terakhir mencapai lebih dari $ 46 miliyar, dimana 83 negara ikut memiliki andil
dalam program tersebut‟
133
VI.[15]
ّب ً
ًتىػ ّاه ى
ً الشػ ٍّع ّادّقىًة ًّ ال ٍّحّتً ىّف ّالًيَّػ ًّة ىكػ ٍّي ّأي ىّعب ػىرّ ىعػ ٍّن ّأى ٍسىػى ىّم ىشػ
اعًّرم ى
ّالصػ ى ًّ ًىّكّاىنٍّػّتى ًهػيّز ىىػ ًّذّه
ّ . سي ًّ ا ًّلّنٍ يّد ٍّكّنًٍّي
„Dan saya akan menggunakan kesempatan dalam acara perayaan ini, untuk
mengungkapkan kejujuran tentang perasaan saya yang benar-benar tulus kepada
bangsa Indonesia‟
VI.[16]
ً الّبٍّتًسػّاىىّم ّةيً : “ب صػّلَّى اهلل ّعّلىيػ ًّو ّكسػّلَّ ّم ً ف تىّػ ّع ّاملًػ
ّف ٍ ى ّ ى ى ى ٍ ى ى ّ ًػالن
ى ّ
ؿي و
ّ
ٍ ػقي ّ
ػ
ىي . ًّ
اس ػَّ
ن ال ّ
ع
ى ػمى ّ
و الٍػ ىّويّد ٍّكيّد ً ّ ى ي
ًالد ّائًمػ ًّة ّكصػ ًّبّه ً ً ً ً ً ّ ؽ ىػ ىّذا الشَّػ ّع ّّىك ٍّج ًّو ّأى ًّخٍّي ى
ٍ ب يىّػ ٍّوّميٌػّان ّبًّاّبٍّت ىسػ ىّامّت ّو ىّ ى ى ى ٍه صػ َّّد ىّ ى صػ ىّدّقىّةه ”ّفى ىكػ ٍّم ّتى ى
ك ى
.الع ًّظٍّيم ّى
/Al waddu f³ ta’±mulihi ma’a an n±si yaqlu an nabiyyu ¡all± Allahu ‘alaihi
wa sallama: ‚al ibtis±matu f³ wajhi akhiika ¡adaqatun‛ fa kam ta¡addaqa h±©±
as sya’bu yaumiyyan biibtis±matihi ad d±imati wa ¡abrihi al ‘a§³mi/
„Masyarakat yang ramah penuh kasih sayang dalam berinteraksi dengan siapa
saja. Nabi (saw) bersabda: "Senyumanmu ketika berjumpa saudaramu adalah
sedekah." Alangkah banyaknya bangsa ini bersedekah setiap hari dengan
senyuman yang tidak pernah hilang dan dengan kesabarannya yang luar biasa
besar?‟
VII.[17]
ّالي يّك ٍّوىمػ ًّة ا ًّلّنٍ يّد ٍّكّنًٍّي ًسػّيًَّّة ًىػ ىي
ّ فّ ً لقىّػتيّػنىػا ىمػ ىّع ّإً ىّخ ىّوّتًنىػا
ّ فىّػ ىّع ى،الر ًٍسػي ّأىَّمػا ىّعلىػى اّلٍ يّم ٍسػتىّػىّول ّى
ّ ،ؽ ّض ًّل ىّحّاى ّلتً ىّها ىّعّلىى ا ًّل ّطٍ ى
ًّ ل ّّبىّأىّفٍ ى
134
/Amm± ‘al± al mustaw± ar rasm³, fa’al±qatun± ma’a ikhw±tin± f³ al ¥ukmati
al indn³siyyati hiya bi af«ali ¥±latih± ‘al± al i¯l±qi/
„Pada tingkat resmi (diplomatik), hubungan kita dengan saudara kami di dalam
pemerintahan Indonesia adalah sudah pasti terbaik‟
VII.[18]
/Fa il± j±nibi an kullan± ‘udw±ni muhimm±ni fi (j³ 20) al muntad± al ‘±lam³ li
kubr± iqti¡±diyyatti ad dawli f³ al ‘±lami/
„Selain itu, kami adalah anggota penting Forum Dunia G20 dari Ekonomi
Terkemuka di Dunia‟
VII.[19]
„Maka, saat diadakannya kunjungan bersejarah yaitu pertemuan Raja Salman bin
Abdul Aziz Al Saud dengan Presiden Joko Widodo di Indonesia pada bulan Maret
lalu, telah diresmikan dua kesepakatan baru dan penerusan kerjasama antara
kedua negara‟
VII.[20]
135
ًّ العي يق ػ ٍّوًّدّىّكاتػّ ىّف ّاقًيَّػ
ّاتّالتَّّػ ىع ػ يّاك ًّفّ ىّكّتى ٍّد ًش ػٍيّػنيّػ يّه ٍّمّ ىع ػ ىّد ىّدّ ًم ػ ىّن ّ ّتّّبًتىّػ ٍّوّقًٍّي ّعً ًّه ىم ػاّّلً ىع ػ ىّد ًّدّ ًم ػ ىّنٍّ اخّتىّتى ىم ػ
ٍّ ىّك
ّ ًاع ىّدّة ًّ الو ّشاًّري ًّعّ ى ّّال ى
ى
/Wa ikhtatamat bi tawq³’ihim± li adadi min al ‘uqdi wa it tif±qiyy±ti at
ta’±wuni wa tadsy³nuhum ‘adada min al masy±r³’i al w± ‘idati/
VII.[21]
ّّ ًّمٍّلي ػّاى وّرّ يّدٍّكىّل وّرّ ىس ػّنىًّويّانّىّكًى ػ ىّيّ يّمّىر َّش ػ ى٠ّال
ّح ّةه ٍّيّبىّػ ٍل ػ ىّديٍّػّنىاّ ًلىػىّو ى ّىّكٍّارتىّػ ىف ػ ىّعّ ّالًيػّىػزا يّفّالتّ ىج ػاًّرمّبىػ ػ ٍ ى
ّّّ العّىرّبًيَّػ ًّةّالسػ ّعي ٍّوًّدّيًَّّة ّاسػّيىّتًمّّ ىٍّت ًّقٍيّػ يقػ ّويّ ىّعٍب ػىّرّّيرٍّؤيىػ ًّةّ ّال ٍّمّلى ىكػ ًّةّ ى
ى ّ صػ ّعي ٍّوًّدّ يّم ٍسػتىّػ ٍّقّبى
لنّىّكىىػ ىّذاّ ىّم ي ّّلًل
ى
ً
.ش ىًّت ًّؾّىّكىّرّىزاّنىّةيّّىك يّح يّك يّم ّةيّّقى ّائً ّدمّاّلىبٍّل ىّدّيٍ ًّن ٍّ ال ٍّسّتًّثٍ ىّما ًّرّ ّال
ًّ ّاؿًّ فّ ىّمى ّ ً2030
ي
/Wa irtafa’a al m³z±nu at tij±r³ bayna baldayn± li ¥aw±lay 9 mily±r duularin
sanawiyyan wa hiya murassya¥atun lissu’di mustaqbalan wa h±©± m±
sayatimmu tahq³quhu ‘abru ru’yati al mamlakati al ‘arabiyyati as su’diyyati
2030 f³ maj±li al isti£m±ri al musytariki wa raz±natu wa ¥ukmatu q±’id³ al
baldayni/
„Neraca perdagangan antara kedua negara kita telah meningkat menjadi sekitar $ 9
miliyar per tahun dan diperkirakan akan meningkat di masa depan. Hal ini akan
dicapai melalui visi Kerajaan Arab Saudi 2030 di bidang investasi bersama
dengan kejujuran dan kebijaKASnaan para pemimpin kedua negara‟
VIII.[22]
136
/Khat±man, awaddu an anwihi biannahu kam± kharaja min b±¯ini ar«i al
jaz³rati al ‘arabiyyati az ©ahabu al aswadi, wa kharaja min sa¯hih± at tamru al
halw, fa innahu rabb± ‘al± ar«ih± ins±nun ‘arabiyyun su’diyyn ya¥milu
biqalbihi al ¥ubbu wa as sal±mu li al jam³’i/
„Sebagai penutup, saya ingin menunjukan bahwa sebagaimana dari dalam perut
bumi semananjung Arab telah keluar emas hitam, dan dari permukaanya keluar
buah tamar yang manis, karena seungguhnya di atas tanah itu hidup dan tumbuh
orang Arab keturunan Sa‟ud yang hatinya dipenuhi oleh cinta dan kedamaian
untuk semua‟
VIII.[23]
ًً
اجّا ًّلّنٍ يّد ٍّكّنٍّيسػيػّ ٍ ى
ّي ًّ الي ىجػ ّ ّالع يّاـّىّكاّلَّ ًّذمّ ًّمّثٍ يّل
ّاحّ ىّحجّّ ىّى ىّذاّ ى ّيّ ىّنى ى ّسّلً ًّم ٍ ى
ٍّ فىّػّنىّبى ّىارىّؾّ ًّلى ًّمٍّي ًّعّ ّال
ن
ّتّ ًىػيّّأىَّمػاّ ّلي ىجػ ى
ّاج ٍّ ح ّصػّبى ى ٍ ىسػّنىّةنّّأى104 ت ٍّ اجػ وّةّبىّػّلىغىػ ً ّ ّكًمػ ّن10%
ضػ ىّمّن ًّه ٍّمّّأى ٍّكبى ػيّرّ ىّح ى
ى ٍ ى
ّالى ًّديٍػ ىّدّةًّّأى ىّعانىّػنىػاّاهللّ ىّكّإًيَّػا يّك ٍّم
ّ ّجًّريػ ًّةٍّ ًال
ّ ّالسػنى ًة
َّ ًالعػا ىّلّ ًِّّب ً ّىّكمػاّنىّػبػاًّرىّؾّا ّْليَّمػ ّةىّا ًّلسػ ى
ل ّمّيَّةّىّك ى ٍ ى ى
ّ .اع ًّمّّلىّوي ًّ الد
ّالد ٍّكًّؿّ ىّابّىّك ى ًّ ح ًّةّا ًّلٍّرىّى ّّلً يّم ىّكاّفى ى
/Fa nab±raka lijam³’i al muslim³na naj±¥a hajji h±©± al ‘±mu wa alla©³ mi£lu al
huj±ji al ind-n³siyy³na 10% wa min «amanihim akbaru h±jatin 104 sanatan
a¡bahat hiya amm± al huj±ja kam± nab±rika al ummata al isl±miyyatu wa al
‘±lamu bi as sanati al hijriyyati al jad³dati a’±nan± allah wa iyyakum li
muk±fa¥ati al irh±bi wa ad dawli ad d±’imi lahu/
„Kami ingin mengucapkan selamat kepada umat Islam atas keberhasilan haji
tahun ini, yang 10% di antaranya merupakan jamaah haji dari Indonesia.
Termasuk kebutuhan terbesar yang mencapai 104 tahun ialah banyaknya peziarah.
Kami juga ingin mengucapkan selamat kepada umat Islam dan dunia dengan
memasuki tahun baru Hijriah ini semoga Allah menolong kita semua dalam
memerangi terorisme dan negara-negara yang mendukungnya‟
ّ اهللًّ ىّكبىّػىرىّكاّتيو
ّ ّحىّةي
ٍّ ل يّـّ ىّعّلىٍّي يّك ٍّمّىّكّىر
ّالس ى
َّّ ىّك
137
„Semoga keselamatan dan rahmat Allah serta keberkahan-Nya selalu terlimpah
kepada kalian.
138
LAMPIRAN DIMENSI TEKS
139
min nrihi al misy’I il± fan±ihi,
fa in al ‘aKAS ya¥¡ilu ma’a ad
duwali/
[3]
اؿ ىّع ٍّميّر الدّ ىّكًّؿ ىّد َّّؿ ىّعّلىى ّّفى يّكلّ ىّما ّطى ى
ًاسي ّكقيّػَّّوّة ً ً ّىّشّب و
اب ّّنى ّظى ّام ىّها السّّيى ّ ى ى
..!جّتى ىّم ّعًي
ٍّ ج ىّها ّال ًّ ك ّنى
ّسٍّي ي ًّ اس
ّىّتى ي √
ي
/Fa kullum± ¯±la ‘amru ad
duwali dalla ‘al± syab±bi
na§±mih± as siy±s³ wa quwwati
tam±suki nas³juh± al mujtama’³/
140
ّ )ّتً ٍسػ ّعي ٍّو ىّف(ّّبً ّالًائىػ ًّةّ ًمػ ٍّن90 ال ٍّىحػىّو ى √
،احّتً ىّها
ّس ى ّىّم ى
/Inn± al yauma al wa¯an³ lil
mamlakati huwa laysa yauman
lil istiql±li bal huwa mul¥amatu
tau¥³di ummatin fa jaz³ratu al
‘arabi allat³ tama£ala al
mamlakata al ‘arabiyyata as
su’uudiyyata haw±lay tis’uuna
bil m³’ati min mas±¥atih±/
[5]
ٍّ ّبىػ ٍّلّ ىّكانىػ،ىّلٍّّتى يك ػ ٍّنّ ىّنىلَّ ػ ّةنّّأى ٍّجّنىّبًيٌ ػان
ّت
ّػى ًّ لّ يّمتىّػنى ػ
ّاحّىرةوّّ ىّعلػ ى ّيّقى ػًّو ى ّيّم ٍّق ىس ػ ىّم ّةهّبىػ ػ ٍ ى
ّاخيّانًّ ص ٍّعّبىوّةّ يّج ٍّغّىرّافًيّانّ ىّكيّمّنى
ّضّ ى ٍّّأر و
/Lam takun ma¥allatan
ajnabiyyan, bal k±nat
muqsamatun bayna qawiya
mutan±hiratin ‘al± ardhin √
¡a’batin jughr±fiyyan wa
mun±jiyyan/
141
medan geografis dan adanya
sumber daya yang langka (sumber
daya manusia dan sumber daya
alam asing)‟
[6]
ّح وّةّكّاًّنٍعً ػ ػ ػ ىّد ًّاـّّأىىم ػ ػ ػ وّن
ّحٍّي ى ًّ ىّكًبىػ ػ ػىّواًّرًّدّ ىش ػ ػ ػ
ّّتّّأىىمػ ػ ػ ػ ػا ىّفّلًػ ػ ػ ػ ػًّزىّكا ًّر
َّّ افّّىك ىحػ ػ ػ ػ ػ َّ ًّل
ًّ لسػ ػ ػ ػ ػ ىّك
..ضيّ ّال ىّق َّّد ىّس ًّة ًّ ا ّْلىرّاى
ي
/Wa bi maw±ridi sya¡¥³¥atin wa
in’id±mi amanin lissak±ni wa
√
hatt± am±na liziw±ri al ar±«³ al
muqaddasah/
142
/Wa min hun± k±na l±budda li
t±r³khin jad³din an yabda’, fa
k±na §uhuuru muassasi al
√
mamlakati ‘abda al ‘az³z ibni
‘abdillah ar rahman ±li su’uudi
rahimahullah, alla©i in¯alaqa
bi¥amlati w±si’atinn li tau¥³di al
mamlakati mun©u a’±min 1902
m/
143
su’uudiyyati bit±r³khi 23 min
sibtambir lil ‘±mi 1932 m/
144
raja-raja: Saud, Faisal, Khalid,
Fahd dan Abdullah, semoga
mereka semua berada dalam
lindungan dan kasih sayang Allah
swt‟
[10]
ّل ّافّّإً ىًّ السػ ػ ػ ػ ىّكَّ ّقىّػ ٍفػ ػ ػ ػيّزّّفًٍيّػ ىهػ ػ ػ ػاّ ىعػ ػ ػ ػ ىّد يّد
ّت ٍّ ىّكىّتى َّّق ىق ػ ػ.. اؼّ ىّكّثًٍيػ ػ ػّىرّةو ّض ػ ػ ىّع و ٍ ّأى
ّشاًّرّيٍ يّعّتىّػٍّن يّم ًّوّيَّّةنّّبى ًاسىػ ّةنّىّكىّى ّائًلىػ ّةنّّىر ٍغػ يّمّىّم ى
ّّتَّّ اتّ ىحػ ًّ الصػ ّعي ٍّوّبىاتّىّكاّلي يّم ىّع ّوقىػ َّ ّّيكػل
ّممّلى ىكػ ػ ػ ًّةّ يّم ىّعجػ ػ ػّىزنّة
ٍّ لىيّـّاّلى ّتّّأى ٍحػ ػ ػ ى ٍّ ّبىاتىػ ػ ػ
ّ .اؿ ًّ الرىّم ّ ّؽ ّفىّػ ٍّو ى
/Qafzu f³h± ‘adadu as sak±ni il±’
a«’±fin ka£³ratin..wa tahaqqaqat
masy±r³’u tanmuwiyy±tan
√
b±simatan wa h±ilatan ragmu
kullu as ¡a’b±ti wa al
mu’awwiq±ti hatt± b±tat a¥l±mu
al mamlakati mu’ajjizatan fawqa
ar rim±li/
[11]
ّفّال ىقػ ًّد ًٍّيّّإًَّّل ّ ًّىّكّىر ٍغػ يّمّ يكػلّّ ىمػاّ ىّتى َّقػ ىّق
ّفّ ًّاؿّّنى ّطٍ ىمػ ػ ػ يّحّّلًٍّل ىّمًّزيٍػ ػ ػ ًّد
ّّأىنىّػنىػ ػ ػاّىّلّنىػ ػ ػّىز ي
145
ًّالرفىػ ػ ػ ّاه ّ ّلّ ىّمًّزيٍػ ػ ػ وّدّ ًمػ ػ ػ ٍّن ّّّإً ى،ّال ٍسػ ػ ػتىّػ ٍّقّبى ًّل
ً ً ً ً ي
ّالعٍّلم ػ ػ ػ ػ ػي ً
ّ ّادمّىّكالتَّّػ ىقػ ػ ػ ػ ػدّ ّـ ّ صػ ػ ػ ػ ػ ً
الّقٍّت ى ّ
ّ ًّمشػ ػ ػ ػ ػاّ ًرىّك ّةي
ّفّتىّػ ٍّعًّزيٍػ ػ ػ ػ ػ ًّز ًًّ ّد
ّىّكاّلي ى،اخّليػ ػ ػ ػ ػان ى
.السٍّل ًّمّىّكا ّْلىٍّم ًّنّ ىّعاّلى ًّميّان ًّ √ √
13
Aksesi adalah sebuah tindakan formal yang dilakukan oleh suatu negara dalam tingkat
internasional untuk menyatakan terikat atau menjadi pihak dalam suatu perjanjian.
147
muassas±ti al iqlimiyyati wa ad
dawliyyati ka al umami al
mutta¥idati wa muna§zomatuh±
al mu’tamidati/
148
untuk program pembangunan
Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Dengan kontribusi selama 10
tahun terakhir mencapai lebih dari
$ 46 miliyar, dimana 83 negara
ikut memiliki andil dalam
program tersebut‟
ؽ ىىػ ىّذا ّصػ َّّد ى صػ ىّدّقىّةه” ّفى ىكػ ٍّم ّتى ى ى
ّب يىّػ ٍّوًّميٌػّان ّبًّاًّبٍّتً ىسػ ىّامّتًًّو ى
الد ّائً ىمػ ًّة ّالشَّػ ٍّع ه
149
ّص ًٍّبّهً ى
.الع ًّظٍّيم ّىّك ى
/Al waddu f³ ta’±mulihi ma’a
an n±si. yaq-lu an nabiyyu ¡all±
Allahu ‘alaihi wa sallama: ‚al
ibtis±matu f³ wajhi akhiika
¡adaqatun‛ fa kam ta¡addaqa
h±©± as sya’bu yaumiyyan
biibtis±matihi ad d±imati wa
¡abrihi al ‘a§³mi/
150
hubungan kita dengan saudara
kami di pemerintahan Indonesia
‟adalah sudah pasti terbaik
][18
ضػىّو ًافّ
ب ّأى ٍّف يّكلّنىػا ّعي ٍ ل ىّجانػً ًّ فىػًّإ ىّ
ف (جػيَِ) اّلٍ يّمٍّنتىػ ىّدلّ اف ً ّ يّم ًّه َّمػ ًّ
ادّيَّ ًّ
اتّ صػ ػ ػ ػ ػ ًّ العػ ػ ػ ػ ػاّلى ًّميّّلً يّكب ػ ػ ػ ػ ػّرلّّاًّقٍّتً
ى ٍ ى ى
العا ًىّلّ ّ، فّ ىّ الد ٍّكًّؿًّ ّ ىّ
/Fa il± j±nibi an kullan± ‘udw±ni
muhimm±ni fi (j³ 20) al √
muntad± al ‘±lam³ li kubr±
iqti¡±diyyatti ad dawli f³ al
‘±lami/
][19
يّ ادًّـّالىػّىرىّم ٍ ًّ الزّيى ّىارىّةّالّتَّاًّر ًّيّيَّّةىّ ًلػى ًّ ّفىًّإ َّّفّ ّ
كّ ىس ػٍّل ىّما يّفّبٍػ يّنّ ىّعٍب ػ يّدّ يّ ّاللًػ يّ الش ػًّريٍّػ ىّف ٍ ًّ
َّ
ى
العًّزيٍ ػ ػ ًّزّ ىّح ًّفظى ػ ػ ّويّاهللّ ىّكّلًىّقائًػ ػ ًّوّّبًّأى ًّخٍي ػ ػ ًّوّ ىّ
فّسّ يجٍّويك ػ ٍّوّ ًّكيٍػ يّد ٍّكيّد ٍّكًّ ّ خ ىامػ ّةىّالػٌّػرّئًٍّي ًّ ّفى َّّ
تّاض ػيّ،قىػ ٍّدّ ىّد ىش ػّنى ٍّ سّ ّال ً ىش ػ ٍّه ًّرّ ىم ػاًّر ٍّ
ى
يّ يّّ ىّج ًّديٍػ ػ ػ ػ ىّدتىّػ ٍ ًّ
يّ ىّكيّمّنًٍي ػ ػ ػ ػّىرتىّػ ٍ ًّ ىمػ ػ ػ ػٍّر ىّحّلىتىّػ ٍ ًّ
يّبىّػٍّل ىّدّيٍ ًّن ّ ّلًلتَّّػ ىّع يّاك ًّفّبىّػ ٍ ىّ
/Fa inna az ziy±rata at
t±rikhiyyata li kh±dimi al
¥aramyni as syar³fayni al m±liku
salm±n ibnu ‘abdul’az³z
hafi§ahu allah a liq±ihi bi akh³hi
151
fakhh±mah ar ra³si jokowidodo
f³ syahri m±ris al m±d³, qad √
dasyanat mar¥alatayni wa
mun³ratayni li at ta’±wuni bayna
baldayni/
152
ّاسػّيىّتًمّّ ىٍّت ًّقٍيّػ يقػ ّويّ ىّعٍب ػىّرّّيرٍّؤيىػ ًّةّ ّال ٍّمّلى ىكػ ًّة
ىّم ى
ى
ًّ فّ ىّمى
ّاؿ ّ ً 2030 العّىرّبًّيًَّّةّالسّ ّعي ٍّوًّدّيًَّّة ّى
ّش ىًّت ًّؾّىّكىّرّىزانىػ ّةيّّىك يّح يّك يمػ ّةيٍّ ال ٍّسّتًّثٍ ىّما ًّرّ ّال ًّ
ي
.ّقى ّائً ًّدمّاّلىبٍّل ىّدّيٍ ًّن
√
/Wa irtafa’a al m³z±nu at tij±r³
bayna baldayn± li ¥aw±lay 9
mily±r duularin sanawiyyan wa
hiya murassya¥atun lissu’di
mustaqbalan wa h±©± m±
sayatimmu tahq³quhu ‘abru
ru’yati al mamlakati al
‘arabiyyati as su’diyyati 2030
f³ maj±li al isti£m±ri al musytariki
wa raz±natu wa ¥uk-matu
q±’id³ al baldayni/
153
ّج ّكخ ػ ػّىر ى ً ّالعّىرّبًيَّ ػ ػ ًّةّّاىلػ ػ َّّػذ ىّى ي
ّ ى،بّا ّْلى ٍس ػ ػ ىّوّد ّى
ّّّفىًّإنَّػ ػ ّوي،الىٍلػ ػو
ّ ّالتى ٍمػ ػيّر ّ ّطح ىّها ًّ ًمػ ػ ٍّنّ ىسػ ػ
ّب ّّبّ ىّعلىػ ػ ػىّّأىٍّر ًض ػ ػ ػ ىّهاّّإًّنٍ ىس ػ ػ ػا هّفّ ىع ػ ػ ػىّرً ه َّّّىر
ّّيس ػ ػ ػ ػ ّعي ٍّوًّدمّّ ىٍّي ًم ػ ػ ػ ػ يّلّّبًىّقٍّلبً ػ ػ ػ ػ ًّوّاليػ ػ ػ ػب
ّ .ج ًّمٍّي ًّعّل يّـّّلًٍّل ى
ّالس ى َّّ ىّك
/Khat±man, awaddu an anwihi √ √
biannahu kam± kharaja min
b±¯ini ar«i al jaz³rati al
‘arabiyyati az ©ahabu al aswadi,
wa kharaja min sa¯hih± at tamru
al halw, fa innahu rabb± ‘al±
ar«ih± ins±nun ‘arabiyyun
su’diyyn ya¥milu biqalbihi al
¥ubbu wa as sal±mu li al jam³’i/
[23]
ّّاحّ ىّحج ّيّ ىّنى ى ّسّلً ًّم ٍ ى
ٍّ فىّػّنىّبى ّىارىّؾّ ًّلى ًّمٍّي ًّعّ ّال
ً ًن
ّاج
ًّ الي ىجػ ػّ ّالعػ ػ يّاـّىّكالَّػ ػ ّذمّ ّمثٍػ ػ يّل ىىػ ػ ىّذاّ ى
ّ ىّكًمػ ػ ٍّن10% ي ّا ًّلّنٍ يّد ٍّكّنًٍّي ًسػ ػيػّ ٍ ى
ٍّ اج ػ وّةّبىّػّلىغى ػ
ت ً
ض ػ ىّمّن ًّه ٍّمّّأى ٍّكبىػ ػيّرّ ىّح ى ى
154
ّتّ ًى ػيّّأىَّم ػا ٍّ حّص ػّبى ى ٍ ىس ػّنىّةنّّأى104
ّاجّ ىّك ىم ػ ػ ػ ػ ػاّنىّػبى ػ ػ ػ ػ ػ ّىارىّؾّا ّْليَّم ػ ػ ػ ػ ػ ّةي
ّّلي ىج ػ ػ ػ ػ ػ ى
ّجًّري ػ ًّة ٍّ ًال ّ ّالع ػا ىّليّّبًالس ػنًَّّّة ل ّمّيَّةّىّك ى
ً ّا ًّلس ػ ى
ٍ
ّالى ًّديٍػ ػ ػ ػ ػ ػ ىّدّةًّّأى ىّعانىّػنىػ ػ ػ ػ ػ ػاّاهللّ ىّكّإًيَّػ ػ ػ ػ ػ ػا يّك ٍّم
ّ
ّابّىّكالػ ػ ػ ػ ػ ىّػد ٍّكًّؿ ًّ ّلً يّم ىّكاّفى ىح ػ ػ ػ ػ ػ ًّةّا ًّلٍّرىى ػ ػ ػ ػ ػ
ّ .اع ًّمّّلىّوي ًّ الد
ّى
√
/Fa nab±raka lijam³’i al
muslim³na naj±¥a hajji h±©± al
‘±mu wa alla©³ mi£lu al huj±ji al
ind-n³siyy³na 10% wa min
«amanihim akbaru h±jatin 104
sanatan a¡bahat hiya amm± al
huj±ja kam± nab±raka al
ummatu al isl±miyyatu wa al
‘±lamu bi as sunnati al hijriyyati
al jad³dati a’±nan± allah wa
iyyakum li muk±fa¥ati al irh±bi
wa ad dawli ad d±’imi lahu/
155
Tabel Rangkuman Dimensi Teks dan Dimensi Praktik Wacana
PM-II
ّل ٍّسّتًٍّق ى
ّل ًّؿ ًٍّ ًس ّيىّػ ٍّومّان ّّل ّن ّّلًٍّل ىّم ٍّمّلى ىّك ًّة ّ يّى ىّو ّّلىٍّي ى
ّ ًالو ّطىّّإًّنَّا الٍيىػ ٍوىّـ ّ ى
ًّ ح ىّف
ّاظ ًّ ب ّلًٍّل ًّ العّىرّجٍّزيٍّػّىرّةي ّ ى ّح ىّم ّةي ّتىّػٍّو ًّحٍّي ًّد ّّأيَّّم وّة ّّفى ى
ّّبى ٍّل ّ يّى ىّو ّ هّملٍّ ى
ًّ آمّنىّةهّ ًّم ىّنّاّلٍ ّغيٍّرّبى
اء ًّ ّضيّاّلٍ يّم ىّق َّّد ىّس ًّة ًّ ىّعل ىىّّاٍ ّْلىرّاى
ّ
/Inn± al yauma al wa¯an³ lil mamlakati huwa laysa
yauman lil istiql±li bal huwa mul¥amatu tau¥³di
ummatin fa jaz³ratu al ‘arabi, lilhif±§i ‘ala ardhi
±minatun mina al gurb±i/
156
PM-III
ّالعّىرّبًّيًَّّة ّالسّ ّعي ٍّوًّدّيًَّّة ّّبًّتىاًّرّيٍ ًّخ
ّل يّف ّ ىّع ًّن ّاّلٍ ىّم ٍّمّلى ىّك ًّة ّ ى
ّىّتَّ ّا ًّل ٍّع ى
ُّ ّـ يى ىو ّ ىّعٍّب يّد ّاّلٍ ىّعًّزّيٍز ّّبً ٍّن٠ِّّ ِّ ًّم ٍّن ّ ًّسٍّبّتى ٍّمًٍّب ّّلًٍّل ىّع ًّاـ
ّ ّّبى ىّد ّءنا ّ ًّم ٍّن ّ ًّحلٍّ وّم ّىّل،حىّوي ّاهلل ّ ًآؿ ّ يّس ّعي ٍّود ّّىر
ًّ ّ حىن ٍّ الر
َّّ ّ ىّعٍّب يّد
ص ٍّوىّؿّّإًّلىٍّيًّو
ّالو ي
ّآخرّ ي ّّيٍ ًّك يّنًّّْلى ىّح وّدّ ى
ّ
/Tamma al ‘i’l±nu ‘ani al mamlakati al ‘arabiyyati
as su’uudiyyati bit±r³khi 23 min sibtambir lil ‘±mi
1932 m huwa ‘abdu al-‘az³z bin ‘abdu ar-ra¥m±n
±li su’-d ra¥imahullahu, bada an min ¥ilmin l±
yumkinu li ahadin ±khor al-wus-la ilayhi/
PM-IV
ّفّ ًّ ًص ّعً ىّدّة ٍّ جّلىّةيّتىّػٍّن ًّمّيَّوّة ّ ىّى ّائًّلىوّة ّ ىّك ىّعّلىى ّ ىّكاّفًَّّة ّا ّْلى
ّت ّ ىّع ىٍّ ّاًّنٍ ّطىّلى ىّق
ّ صل ّّىك ىّخ ّالًد ّ ىّكفىّػ ىّهد ّ ىّك ىّعٍّب يّد
ّ،ًاهلل ّ يّس ّعي ٍّود ّ ىّكفىّػٍّي ى: ّعي يّه ٍّوًّد ّاّلٍ يّملٍّ ٍّو ًّؾ
ّل ّّبً يّذؿّ ّاّلٍ ىّمًّزّيٍ ًّد ّ ًّم ٍّنّاؿ ّاّلٍ ىّم ٍّمّلى ىّك ّةى ّأى ٍف ّّتى ّطٍ ىّم يّح ّّإً ى ّّىكىّل ّتيّػّىز ي
ّ .ستىّػ ٍّقّبى ًّل ٍّ ًّا ٍّلي ٍّه ًّد
ٍّ فّاّلٍ يّم
/In¯alaqat ‘ajalatu tanmiyyatin h±ilatin wa ‘al±
k±ffati al a¡’idati f³ ‘uhdi al mulki : su’d wa
fay¡al wa kh±lid wa fahd wa ‘abdullahi, wa laa
tuz±lu al-mamlakata an tu¯mahu ila bi©ulli al-maz³di
min al-juhdi f³ al-mustaqbali/
157
PM-V
ّجّتى ىّم ًّعٍّ ف ّ ّال ّ ًّ ض وّو ّ ىّج ًّدّيٍ وّد ٍّ ض ىّم ًّاـ ّاّلٍ ىّم ٍّمّلى ىّكّةي ّ ىّك ىّع ًّ ٍىّكيّمٍّن يّذ ّّاًّن
ً ً ي
ّح ىّدّةى ّ ّم ٍّن ّ َّت ّاّلٍ ىّم ٍّمّلى ىّك ّةي ّ ىّد ٍّع ًّم ّا ّْليىّم ىّم ّ ّالّت ٍّ ّقىّػَّّرّىر،ل ّ ًالدٍّك
ّى
ي
َّ م ًّْل
ّىف ّتىّػ ٍّعّتىًّبي ّاّلٍ ىّم ٍّمّلى ىّك ّةي ٍّ م ّىّكاّلٍ ىّم ٍّعّنىًّو
ٍّ ادًّ الد ٍّع ًّم ّاّلٍ ىّم َّّ ّ ل ًّؿ ًّّخ ى
ًّح ىّدّة ًّ َّي ّّلً ّىبّاىًّم ًّج ّا ّْليىّم ًّم ّاّلٍ يّمّت ًّّم ٍّن ّّأى ٍّك ىًّب ّّأىٍّربىّػ ىّع وّة ّ ىّم ى
ّانَّ ٍ ى
ّش ًّر ٍّ الع
ّل يّؿ ّ ى ّاهىتيّػ ىّها ّ ًّخ ى ّس ىّت ّ ىّم ى ٍّ صّلى ّث ّ ىّك ى ّ ّ ىّحٍّي ي،ا ًّلٍّنى ّائًّيًَّّة
ارّ يّدٍّكىّلر ّ ًّمٍّلّيى ى46 لّّأى ىّكثىّػىّرّ ًّم ٍّن ّاتّا ّْلى ًّخٍيّػّىرّةًّّإً ى ًّ ىّسنىّػّىو
14
Aksesi adalah sebuah tindakan formal yang dilakukan oleh satu negara dalam tingkat
internasional untuk menyatakan terikat atau menjadi pihak dalam satu penjanjian.
158
„Saya merayakan ini untuk mengungkapkan kejujuran
tentang perasaan saya yang benar-benar tulus kepada
bangsa Indonesia‟
PM-VII
ّات السّ ّعي ٍّوًّدّيَّة ّ ىّم ىّع ّلّقى ي ّ ّ ىّع ى،سي ًٍّ الرستىّػىّول ّى ٍّ ّأىَّّما ىّعّلىى اّلٍ يّم
ًّ الزّيى ّىارةىّ ّالّتَّاًّر ًّيّيَّّةى ّ ًّلى
ّادًّـ ّ ّ ض يّل ّّفىّإى َّّف ٍّ ّ سّيىا ّ ًّى ىّي
ّاْلىّفٍ ى ًّ ّإًّنٍ يّد ٍّكّنًٍّي
ّالعًّزّيٍ ًّزّ ىّكّلًىّق ّائًًّو
ّكّ ىّسٍّل ىّما يّفّّبٍ يّنّ ىّعٍّب يّدّ ى ّيّ ّالّلً ي ًّ ٍ الشًّريٍّػ ىّف
َّّ ّي ًّ ٍ الىّىرىّمّ
ًى
ّت ً
ٍّ س ّ يجٍّويّك ٍّو ّ ّكّيٍ يّد ٍّكيّد ٍّك ّّقى ٍّد ّ ىّد ىّشّنى ً
ّ الرّئٍّي
ٌّ ّ خ ىّام ّةى َّّ ّبًّأى ًّخٍّي ًّو ّّفى
ّي ّبىّػلٍّ ىّدّيٍ ًّن ّي ّّلًلتَّّػ ىّع يّاك ًّف ّبّػى ٍ ىًّ ٍ ي ّ ىّكيّمّنًٍيّػّىرتىّػ ًّ ٍ ي ّ ىّج ًّدّيٍ ىّدتىّػ ًّ ٍ ىّمٍّر ىّحّلىتىّػ
تّّبًتىّػ ٍّوّقًٍّي ّعً ًّه ىّما ٍّ اخّتىّتى ىّم ٍّ ىّك
ّ
/Amm± ‘al± al mustaw± ar rasm³, al±qatu as-
s’udiyyata ma’a ind-n³siyya hiya al-afdholu fa inna
az ziy±rata at t±rikhiyyata li kh±dimi al ¥aramyni as
syar³fayni al m±liku salm±n ibnu ‘abdul’az³z
hafi§ahu allah a liq±ihi bi akh³hi fakhh±mah ar ra³si
jokowidodo qad dasyanat mar¥alatayni wa
mun³ratayni li at ta’±wuni bayna baldayni wa
ikhtatamat bi tawq³’ihim±/
PM-VIII
ّفٍّ ًّاص ّةن ٍّ ًّلىًّمّيَّّةى
ّفّاّلٍ ىّعا ًىّلّّىك ىّخ ى ّ ال ٍّس ٍّ ّىّكتيّػ ٍّهّنً يّئّاّلٍ ىّم ٍّمّلن ىّك ّةي
ًٍّ ّاْليَّّم ّةى
ّالسػ ػنىًّة
َّ جّك
ّالي ىجػ ػّا ى ٍّ ّاّعلىػ ػىّاّلٍ ىعػ ػ ىّد ًّدّاّلٍ ىّكبًػ ػ ًٍّيّ ًمػ ػ ٍّن ّّإًّنٍ يّد ٍّكّنًٍّي ًسػ ػّيى ى
ّاب ّالى ًّدّيٍ ىّدّةًّّأى ىّعانىّػّنىاّاهللّ ىّكّإًّيَّا يّك ٍّمّّلً يّم ىّكاّفى ى
ًّ ح ًّةّا ًّلٍّرىّى ّ ّجًّريّ ًّةٍّ ًالّ
ًّ الد
.اع ًّمّّلىّوي ّالد ٍّكًّؿّ ى ّىّك ى
ّ
159
/Wa tuhni u al mamlakatu al ummata al
isl±miyyata f³ al ±lami wa kho¡otan f³ ind-n³siya
‘ala al ‘adadi al kab³r min al huj±j al hijriyyati al
jad³dati a’±nan± allah wa iyyakum li muk±fa¥ati al
irh±bi wa ad dawli ad d±’imi lahu/
160
BIODATA PENULIS
161
162