SKRIPSI SARJANA
DISUSUN
O
L
E
H
KHOIRUL IKHSAN DAULAY
130704011
SKRIPSI SARJANA
Disusun
O
L
E
H
KHOIRUL IKHSAN DAULAY
130704011
Pembimbing
Ketua, Sekretaris,
Diterima oleh:
Panitia ujian Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara untuk melengkapi
salah satu syarat ujian Sarjana Sastra dalam Bidang Ilmu Bahasa Arab pada Fakultas
Ilmu Budaya USU Medan, Pada :
Hari :
Tanggal :
Panitia ujian :
No Nama Tanda Tangan
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya
Tinggi dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang
pernah dituliskan atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang tertulis diacu dari
Apabila pernyataan yang saya perbuat ini tidak benar, saya bersedia menerima sanksi
130704011
KATA PENGANTAR
“Analisis Pesan Moral Pada Kisah Nabi Ismail ‘Alaihissalam Dalam Al-Qur’an”.
i
UCAPAN TERIMA KASIH
Segala puji dan syukur hanya milik Allah SWT yang senantiasa melimpahkan
Rahmat dan HidayahNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
Shalawat serta salam kepada junjungan besar baginda yang tercinta Nabi Muhammad
SAW yang telah mengangkat manusia dari lembah jahiliyah kepada kehidupan yang
islamiyah.
Pada kesempatan ini, sebagai ungkapan rasa bahagia dan syukur yang tak
terhingga, penulis ingin mengucapkan terimakasih dan penghargaan yang tak ternilai
kepada semua pihak yang membantu hingga selesainya penulisan skripsi ini, baik
bantuan moril maupun materil. Penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-
besarnya kepada :
1. Teristimewa untuk kedua orang tua tercinta, yang selalu berada dalam relung
hati yang paling dalam. Ayah, Ibu, engkau selalu berada di setiap langkah
penulis, walau sekedar bayang di kulit ari. Penulis mohon ampun selalu
menyusahkan kalian. Tak terkira kasih sayang yang diberikan sejak dalam
kandungan hingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dan menoreh kata-
kata di dalam skripsi ini. Hanya doa yang dapat penulis berikan sebagai
balasan atas ketulusan dan keikhlasan yang tiada terhingga.
“Allahummaghfirli wa liwalidayya wa arhamhumā kamā rabbayanī saghīran,
āmīn”.
2. Yang terhormat Bapak Dr. Budi Aguston, M.S. selaku Dekan Fakultas Ilmu
Budaya Universitas Sumatera Utara, serta Bapak Prof. Drs. Mauly Purba,
M.A, Ph.D. selaku Pembantu Dekan I, Ibu Dra. Heristina Dewi, M.Pd selaku
Pembantu Dekan II, dan Bapak Prof. Dr. Ikhwanuddin Nasution, M.Si. selaku
Pembantu Dekan III.
3. Yang terhormat Ibu Dra. Rahlina Muskar Nst,M.Hum.,Ph.D selaku Ketua
Program Studi Sastra Arab Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera
Utara.
4. Yang terhormat Bapak Drs. Bahrum Saleh, M.Ag selaku sekretaris Program
Studi Sastra Arab Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.
ii
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
5. Yang terhormat Bapak Andi Pratama Lubis, SS,.M.Hum selaku Dosen
Penasehat Akademik yang telah memberikan berbagai nasehat dalam rutinitas
penulis menjalani kegiatan perkuliahan di Program Studi Sastra Arab
Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara. Jazakumullah Khair.
6. Yang Terhormat Ibu Dra. Fauziah, M.A selaku dosen Pembimbing I, yang
dengan ikhlas meluangkan waktu, banyak membantu, membimbing penulis
dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini, dan kesediaan ibu dalam
menampung curhatan penulis. Jazakumullah Khair.
7. Seluruh Staf Pengajar Program Studi Bahasa Arab pada khususnya dan Staf
Pengajar Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara pada umumnya
yang telah mendidik dan dengan ikhlas mencurahkan ilmu dan perhatiannya
sejak penulis memulai perkuliahan sampai menyelesaikannya menjadi
sarjana.
8. Kepada kak Fitri selaku Staf Administrasi Program Studi Sastra Arab yang
sudah banyak membantu penulis dalam hal administrasi.
9. Kepada Ibu Dr. Khairina Nasution, M.S selaku dosen penguji yang telah
memberikan banyak kritik dan saran yang membangun sehingga skripsi ini
dapat peneliti rampungkan dengan baik.
10. Kepada Ibu Dr. Rahimah M.Ag selaku dosen yang terbaik dengan penuh
perhatian telah memberikan motivasi, nasehat, dengan ikhlas mencurahkan
ilmu dan perhatiannya sejak memulai perkuliahan sampai menyelesaikannya
menjadi sarjana.
11. Teristimewa kepada Paida Rizkiah Siregar, A.Md. dan Adik Junedi, Devi,
Muktar, yang tercinta yang selalu mendukung, memberi motivasi dan
semangat kedapa penulis dalam pembuatan Tugas Akhir ini , penulis ucapkan
terima kasih.
12. Untuk keluarga besar tercinta Kakek, Nenek, Alm Opung Rondah, Opung
Barumun, Alm Uwak Jurman, Uwak Roslaini, Uwak Alim, Uwak Ramidah,
Alm Udak Carlis, Ete’ Sarina, Bang Banuaran, Kak Jannah, Bang Julham,
Kak Sahriani, Bang Jamal, Kak Juli, Bang Isharuddin, Kak Samroh, Bang
Pardi, Kak Deria, Kak Netti, Nani, Romaito, Dedi, Tini, Ari, Ali hasan,
Lahuddin, Ennis, Maijen, Akbar, Emma, damai Sari, Sukri, Amrul, Sarkasih,
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………44
LAMPIRAN
vii
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
PEDOMAN TRANSLITERASI
Pedoman transliterasi yang digunakan adalah sistem transliterasi arab latin
berdasarkan SKB Menteri Agama dan Menteri P&K RI No. 158 Tahun 1987 dan No.
0543 b/U/1987 tertanggal 22 Januari 1988.
1. Konsonan Tunggal
Fonem konsonan bahasa Arab dilambangkan dengan huruf. Dalam
transliterasi ini sebagian dilambangkan dengan huruf dan tanda sekaligus.Di bawah
ini daftar huruf-huruf Arab tersebut dan ditransliterasi dengan huruf latin.
ب Ba B Be
ت Ta T Te
ج Jim J Je
ḥ
ح Ha Ha (dengan titik di bawah)
Kha Kh Ka dan ha
خ
د Dal D De
ر Ra R Er
س Sin S Es
ف Fa F Ef
ق Qaf Q Ki
ك Kaf K Ka
ل Lam L El
م Mim M Em
ن Nun N En
و Waw W We
ه Ha H Ha
ي Ya Y Ye
2. Konsonan Rangkap
Konsonan rangkap, termasuk tanda syaddah atau tasydid dalam system
tulisan arab dilambangkan dengan sebuah tanda seperti (ّ ◌ ), tanda
syaddah ( ◌ ) adalah tanda yang menunjukkan konsonan rangkap atau
pengulangan konsonan yang bersangkutan. Dalam transliterasinya
dilambangkan dengan huruf yang sama dengan huruf yang diberi tanda
syaddah itu.
Contoh : هي دمحأAhmadiyyah.
4. Vokal
Vokal dalam bahasa Arab secara garis besar terbagi kepada tiga bagian,
yaitu :
4.1 Vokal pendek
Bunyi vokal pendek adalah bunyi bersuara yang ketika
mengucapkannya dengan suara agak cepat. Bunyi vokal pendek terdiri
dari [ a, i, u ].
Bunyi vokal pendek [ a ] atau fathah, dilambangkan dengan sebuah
garis diagonal yang dibubuhkan di atas lambing-lambang bunyi
konsonan, sperti ( _ ◌ّ ).
Bunyi vokal pendek [ i ] atau kasrah, dilambangkan dengan sebuah
garis diagonal yang dibubuhkan di bawah lambing-lambang bunyi
konsonan, seperti ( - ◌ّ )
Bunyi vokal pendek [ u ] atau dhammah, dilambangkan dengan
sebuah tanda yang hamper mirip koma yang diletakkan di atas
lambinglambang bunyi konsonan, seperti ( ّ ◌ ).
4.2 Vokal panjang
Bunyi vokal ini terdiri dari bunyi-bunyi vokal [ a, i, u ] yang panjang,
yaitu [ ā, ī , ū ]. Vokal panjang ini dilambangkan dengan bunyi-bunyi
vokal pendek dan diikuti dengan huruf hija ‘iyah tertentu.
Bunyi vokal panjang [ ā ], dilambangkan dengan bunyi vocal pendek
[a ] diikuti dengan huruf hija ‘iyah “alif” ( ) ا, seperti : [ ّ◌ اā ].
Bunyi vokal panjang [ ī ], dilambangkan dengan bunyi vocal pendek [
i] diikuti huruf hija ‘iyah “ya” ( ) ي, seperti : ي- ◌ّ [ ī ].
Bunyi vokal panjang [ ū ], dilambangkan dengan bunyi vokal pendek
[u ] diikuti huruf hija ‘iyah “waw” ( ) و, seperti : ّ و ◌ [ ū ]. Huruf
hija ‘iyah yang mengikuti lambang-lambang bunyi vokal pendek di
dalam bahasa Arab lazim disebut dengan huruf “Mad”. Jadi bunyi
vokal panjang adalah bunyi yang ketika mengucapkannya dengan
suara lebih lama atau lebih panjang.
4.3 Vokal rangkap
Vokal rangkap adalah vokal bahasa Arab yang lambangnya berupa
gabungan antara harakat dan huruf, transliterasinya berupa gabungan
huruf, yaitu :
5. Kata sandang
Kata sandang dalam sistem tulisan arab dilambangkan dengan huruf, yaitu:
لا/ al /. Namun dalam transliterasi ini, kata sandang itu dibedakan atas kata
sandang yang diikuti oleh huruf syamsiyah dan kata sandang yang diikuti
oleh huruf qamariah.
5.1 Kata sandang yang diikuti oleh huruf syamsiyah
Ditransliterasikan sesuai dengan bunyinya, yaitu huruf “l” diganti
dengan huruf yang sama dengan huruf yang langsung mengikuti kata
sandang itu.
Contoh: ةعيشال/Asy-syīah/
5.2 Kata sandang yang diikuti oleh huruf qamariah
Ditransliterasikan sesuai dengan tulisannya, yaitu huruf “ l “ tetap
dibaca.
Contoh: نارقال/Al-Qu'ran/
6. Huruf Kapital
Meskipun dalam sistem tulisan Arab huruf capital tidak dikenal, namun
dalam transliterasi huruf tersebut digunakan juga. Penggunaan huruf capital,
seperti apa yang berlaku dalam ejaan yang disempurnakan (EYD),
diantaranya: huruf kapital dipergunakan untuk menulis awal nama diri
tersebut bukan huruf awal kata sandangnya.
Contoh: ﺤدم للﺤدم بر نيملاعال/Alhamdulillahi rabbi al-‘ālamin/
Penggunaan huruf capital untuk kata Allah hanya berlaku bila dalam tulisan
Arabnya memang lengkap demikian dan kalu penulisan itu disatukan
dengan kata lain sehingga ada huruf atau harakat yang dihilangkan, huruf
kapital tidak dipergunakan.
7. Hamzah ( ) ء
Hamzah yang terletak ditengah dan diakhir kata ditransliterasikan dengan
apostrof ( ‘ ), sedangkan untuk hamzah yang terletak di awal kata tidak
dilambangkan karena dalam tulisan arab berupa alif.
Contoh : متنأأ/a'antum/
ثنؤم/mu'annas/
xii
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
8. Sandang
Pada dasarnya setiap kata, baik fi’il, ism dan hurf ditulis terpisah. Hanya
kata-kata tertentu yang penulisannya dengan huruf Arab sudah lazim
dirangkaikan dengan kata lain karena ada huruf atau harakat yang
dihilangkan. Maka dalam transliterasi ini penulisan kata tersebut
dirangkaikan juga dengan kata lain yang mengikutinya.
Contoh: نإو ل نيقزرلاريخوهل/wa innallaha lahuwa khairu ar-raziqin/
9. Tajwid
Bagi mereka yang menginginkan kefasihan dalam bacaan, pedoman
transliterasi ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dengan ilmu
tajwid. Karena itu, peresmian pedoman transliterasi ini perlu disertai dengan
pedoman tajwid.
13
Pesan moral yang terdapat pada kisah Nabi Isma’il a.s pada Surah sebagai berikut:
QS:2.125, 126, 127, dan 158. QS:19.55. QS:22.27, 29, 30. QS:37.102.
Pesan religius yang terdapat pada kisah Nabi Isma’il a.s pada Surah sebagai berikut:
QS:2.125, 126, 127, dan 158. QS:14.37. QS:19.54. QS:21.85. QS:22.28, dan 30.
QS:37.102, 105, dan 110.
14
Kata sastra dalam bahasa Indonesia berasal dari bahasa sansekerta. Akar kata
“sas” yang berarti mengarahkan, mengajar, memberi petunjuk atau instruksi.
Sedangkan “tra” berarti alat atau sarana (Teeuw, 1988:21-24). Padahal dalam
pengertian sekarang (bahasa melayu), sastra banyak di artikan sebagai tulisan.
Pengertian ini kemudian ditambahkan dengan kata su yang berarti indah atau baik,
maka jadilah susastra yang bermakna tulisan yang indah (Fananie, 2000: 4).
Sastra juga didefinisikan sebagai suatu ciptaan, suatu kreasi yang merupakan
luapan emosi yang spontan dan sastra itu bersifat otonom, tidak mengacu pada
sesuatu yang lain dan mempunyai koherensi antara unsur-unsurnya. Kreativitas dan
spontanitas merupakan dasar definisi pada zaman romantik. Tokoh-tokoh romantic
seperti Sartue, Coleridge atau pun Barthes merupakan pendukung bahwa sastra
memang tidak lepas dari kreasi, ekspresi, koherensi dan sintesis di samping makna
tak terhingga (Fananie, 2000: 6).
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) (1991: 505) kisah adalah
cerita tentang kejadian (riwayat) dalam kehidupan seseorang dan sebagainya. Al-
Qur`an memiliki dimensi sastra dan keindahan gaya bahasa dalam mengungkapkan
kisah-kisah Al-Qur`an. Kata kisah berasal dari kata bahasa Arab ةصقال/ ‘al-qișșatu’
jamaknya / صص ¨قال/ ‘al-qișașu’ atau ‘al-qașașu’ yang berarti cerita atau hikayat,
sedangkan menurut al-Layts dalam Khalafullah (2002: 100) ‘al-qashsh (kisah) yaitu
mengikuti jejak.
/laqad kāna fī qaṣaṣhim ’ibratu l-liūlī al-bābi mā kāna ḥadīṡan yuftarā walākin
taṣdīqa al-laẕī baina yadaihi wa tafṣīla kulli syai`iw-wa hudāw-warahmatal-
liqaumiy-yu`minūna/“Sesungguhnya pada kisah-kisah mereka itu terdapat
pengajaran bagi orang-orang yang mempunyai akal. Al-Qur’an itu bukanlah cerita
yang dibuat-buat, akan tetapi membenarkan (kitab-kitab) yang sebelumnya dan
menjelaskan segala sesuatu, dan sebagai petunjuk dan rahmat bagi kaumyang
beriman”.
Adapun yang menarik perhatian penulis untuk memilih kisah Nabi Ismail as
menjadi suatu objek penelitian karena kisah tentang Nabi Ismail AS ini belum pernah
dibahas dalam skripsi di Jurusan Bahasa Arab USU, kisah Nabi Ismail a.s muncul
berulang dalam beberapa ayat di beberapa surah menandakan bahwa kisah ini begitu
penting untuk dicermati guna memperoleh pesan yang menyeluruh, dan kisahnya
mengandung pesan moral untuk umat manusia di segala zaman.
Adapun yang mendorong penulis untuk menganalisis pesan moral yang
terkandung dalam kisah nabi Ismail a.s adalah sebagai berikut:
1. Kejadian ketika Siti Hajar berlari ke arah bukit Shafa dan Marwah (Sya’i).
2. Awal mula terjadinya sumur air zam-zam.
3. Ketika Nabi Ibrahim a.s. bermimpi bahwa dirinya menyembelih putranya
ismail ‘alaihissalam di Mina.
4. Peristiwa terjadinya hari Raya Qurban (hari raya Idul Adha).
5. kemudian Nabi Ismail as digambarkan sebagai seorang yang penyabar,
menepati janji, menjaga sholat, dan memiliki hati yang lembut.
نمو امهب فوطي نا هيلع حانج لاف رمتعاوا تيبلا جح نمف اللهرئاعش نم ةورملاو افصلا نا
/Innaṣ ṣafȧ wal marwata min sya’ȧ’irillahi, faman ḥajjal baita awi’tamara falȧ
junȧḥa ‘alaihi bihimȧ, wa man taṭawwa’a khairan fa innallȧha syakirun ‘alimun/
‘Sesungguhnya Shafaa dan Marwa adalah sebahagian dari syi'ar Allah. Maka
Barangsiapa yang beribadah haji ke Baitullah atau ber-'umrah, Maka tidak ada dosa
baginya mengerjakan sa'i antara keduanya. dan Barangsiapa yang mengerjakan suatu
kebajikan dengan kerelaan hati, Maka Sesungguhnya Allah Maha Mensyukuri
kebaikan lagi Maha mengetahui’.
Pesan moral yang terdapat dalam ayat ini adalah Allah maha pengasih dan
maha penyayang agar umat islam melakukan ibadah haji dan umrah ke baitullah, dan
siapa saja yang mengerjakannya akan mendapatkkan kebaikan di sisi allah.
Dalam Al-Qur’an Surah Al-Baqarah Ayat 125:
ليعمساو مهربا ىال ان دهعو ىلصم مهربا م اقم نماو ذختاو انماو س انلل ةب اثم تيبال انلعجذاو
/Wa iż ja’alna baita maṡȧbatal lin nȧsi wa amnȧn, wattakhiżủ mim maqȧmi ibrȧhima
muṡallȧn, wa ‘ahidnȧ ilȧ ibrȧhima wa ismȧ’ila an ṭahhirȧ baitiya liṭ ṭa’ifina wal
‘ȧkifina war rukka ‘is sujủdi/ ‘Dan (ingatlah), ketika Kami menjadikan rumah itu
(Baitullah) tempat berkumpul bagi manusia dan tempat yang aman. dan Jadikanlah
sebahagian maqam Ibrahim tempat shalat. dan telah Kami perintahkan kepada
Ibrahim dan Ismail: "Bersihkanlah rumah-Ku untuk orang-orang yang thawaf, yang
i'tikaf, yang ruku' dan yang sujud’.
Pesan moral yang terdapat dalam ayat ini adalah agar nabi Ibrahim dan ismail
dijadikan sebagai rasul dan sebagai petunjuk supaya menghimbau umat islam cinta
tauhid, dan patuh pada perintah allah SWT. Dan rumah allah itu hanya untuk orang-
orang yang thawaf.
Pesan moral merupakan gagasan yang mendasari karya sastra, disaat akan
menyusun sebuah cerita tentu saja pengarang terlebih dahulu merancang pesan moral
apa yang akan diambil dari cerita tersebut. Untuk menganalisis pesan moral tersebut
peneliti menggunakan teori Nurgiyantoro (1995).
Salah satu kisah yang terdapat dalam Al-Qur'an adalah kisah nabi Ismail a.s
yang terdapat dalam Surah As-Shaffat Ayat 100, 101, 102, 103, 104, 105, 106, 107,
108, 109, 110, 111, Maryam Ayat 54, 55, Al-Anbiyâ Ayat 85, 86, An Nisa Ayat
163, Al-Baqarah Ayat 125, 126, 127, 128, 129, 132, 133, 136, 137,138, 140, 158,
Ibrahim Ayat 37, Al-Hajj Ayat 27, 28, 29,30, An-Nahl 123.
1.2 Perumusan Masalah
1. Bagaimanakah Pesan Moral Yang Terdapat Pada Kisah Nabi Ismail A.S.
dalam Al-Qur’an ?
2. Berapa Jumlah Pesan Moral Yang Terdapat Pada Kisah Nabi Ismail A.S.
dalam Al-Qur’an ?
1. Untuk Mengetahui Pesan Moral Yang Terdapat Pada kisah Nabi Ismail A.S.
dalam Al-Qur’an.
2. Untuk Mengetahui Jumlah Pesan Moral Yang Terdapat Pada Kisah Nabi
Ismail A.S. dalam Al-Qur’an.
Sumber data dalam penelitian ini diambil dari surah yang berkaitan dengan
kisah Nabi Ismail a.s dalam Al-Qur’an Al-Karim sebagai data primer. Dan data
sekundernya adalah terjemahannya.
Sedangkan penulis sendiri mengangkat kisah Nabi Ismail a.s dalam Al-
Qur’an untuk dijadikan skripsi dengan mengkaji unsur ekstrinsiknya maka judul
yang ada “Analisis Pesan Moral Pada Kisah Nabi Ismail a.s dalam Al-Qur’an”.
Dari satu segi penelaahan tentang kisah Nabi Ismail dapat dipandang sebagai suatu
metode agar ajaran al-Qur’an dapat diterima dan diamalkan oleh umat manusia.
Kisah Nabi Ismail ini dikaji dari bidang ilmu sastra.
2.2 Kerangka Teori
2.2.1 Sastra
Sastra merupakan istilah yang mempunyai arti luas, meliputi sejumlah
kegiatan yang berbeda-beda. Kita dapat berbicara secara umum, misalnya
berdasarkan aktivitas manusia yang tanpa mempertimbangkan budaya suku maupun
bangsa. Sastra dipandang sebagai suatu yang dihasilkan dan
dinikmati.(http://yosiabdiantindaon.blogspot.co.id/2012/04/pengertian-sastra.html,
diakses tgl 14 April 2017, jam 22:18.)
Pengertian Sastra berdasarkan etimologi merupakan hasil kreasi berdasarkan
luapan emosi yang spontan yang mampu mengungkapkan aspek estetik baik yang
didasarkan aspek kebahasaan maupun aspek makna (Fananie, 2001: 6).
Kemudian Jami’at membagi kata adab menjadi dua arti, yaitu arti umum dan
khusus. Dalam arti yang umum, adab berarti akhlak yang baik, seperti jujur, dapat
menjaga amanat dan lain-lain. Sementra dalam arti khusus, adab berarti kata-kata
yang indah dan baik yang berpengaruh pada jiwa. Dengan demikian arti dalam
pengertian umumlah yang sepadan dengan kata adab yang terdapat di dalam bahasa
Indonesia Jami’at (dalam Sutiasumarga 1993:15)
Contoh: Tema dalam cerita IIaz Wa Bilaz Wa Irakhta adalah seorang raja yang
berhati-hati.
3. Ketika Nabi Ibrahim a.s dan Nabi Ismail a.s Mendirikan Ka’bah. Nilai
pendidikannya adalah Taat kepada allah, ini merupakan tempat sujud atau
rumah allah yang sampai sekarang umat islam bias menikmatinya.
Sebagaimana Firman Allah SWT dalam Al-Qur’an surah Al-Baqarah ayat
125:
ليعمساو مهربا ىال ان دهعو ىلصم مهربا م اقم نماو ذختاو انماو س انلل ةب اثم تيبال انلعجذاو
/Wa iż ja’alna baita maṡȧbatal lin nȧsi wa amnȧn, wattakhiżủ mim maqȧmi ibrȧhima
muṡallȧn, wa ‘ahidnȧ ilȧ ibrȧhima wa ismȧ’ila an ṭahhirȧ baitiya liṭ ṭa’ifina wal
‘ȧkifina war rukka ‘is sujủdi/ ‘Dan (ingatlah), ketika Kami menjadikan rumah itu
(Baitullah) tempat berkumpul bagi manusia dan tempat yang aman. dan Jadikanlah
sebahagian maqam Ibrahim tempat shalat. dan telah Kami perintahkan kepada
Ibrahim dan Ismail: "Bersihkanlah rumah-Ku untuk orang-orang yang thawaf, yang
i'tikaf, yang ruku' dan yang sujud’.
2.2.5 Penokohan
Penokohan adalah pelukisan gambaran yang jelas tentang seseorang yang di
tampilkan dalam sebuah cerita (Nurgiyantoro, 1995: 165).
Contoh: Tokoh utama dalam cerita IIaz Wa Bilaz Wa Irakhta adalah Raja Bilaz,
Raja digambarkan sebagai sosok yang: Ragu, Emosional dan susah
mengendalikan dirinya, Tidak bisa memutuskan masalah dengan cepat
dan tepat, dan gampang dipengaruhi.
2.2.6 Pesan
Pesan adalah bagian dari unsur instrinsik di antara unsur-unsur lainnya yaitu:
tema, alur/plot, penokohan, gaya bahasa, dan sudut pandang. Pesan merupakan
hikmah yang dapat diambil dari sebuah cerita untuk dijadikan sebagai cermin
maupun pandangan hidup. Melalui cerita, sikap, dan tingkah laku tokoh-tokoh
itulah pembaca diharapkan dapat mengambil hikmah dari pesan-pesan moral yang
disampaikan, yang diamanatkan (Nurgiyantoro, 1995: 322).
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) (1991:761) Pesan adalah
perintah, nasihat, permintaan amanat yang disampaikan lewat orang lain.
Adapun pesan religius/keagamaan pada kisah Nabi Ismail a.s dalam Al-
Qur’an surat Ash-Shaffat Ayat 102, 105, dan 110 Maryam Ayat 54, Al-Anbiya
Ayat 85, Al-Baqarah Ayat 125, 126, 127, 158, Ibrahim Ayat 37, Al-Hajj Ayat 27,
28, 30.
Contoh pesan religius terdapat pada surah Ash-Shaffat Ayat 105, yakni:
/qɑd ṣɑddɑqta ɑrru’yɑ inna każɑlikɑ najzil muḥsininɑ/ ‘Sesungguhnya kamu telah
membenarkan mimpi itu Sesungguhnya Demikianlah Kami memberi Balasan
kepada orang-orang yang berbuat baik’.
Contoh pesan religius terdapat pada surah Al-Anbiya Ayat 85, yakni:
3. Wahyu datang kepadanya seperti kemerincing lonceng. Cara inilah yang amat
berat dirasakan oleh Nabi Muhammad s.a.w. Kadang-kadang pada keningnya
keluar keringat bercucuran seperti permata, meskipun turunya wahyu tersebut
di musim yang sangat dingin. Kadang-kadang unta beliau terpaksa berhenti
dan duduk karena merasa berat, bila wahyu tersebut turun ketika beliau
sedang mengendarai unta.
Ditinjau dari masa turunnya, ayat-ayat Al-Qur’an dibagi atas dua golongan,
yaitu:
1. Ayat-ayat yang diturunkan di Mekkah sebelum Nabi Muhammad SAW
hijjrah ke Madinah dinamakan ayat-ayat Makkiyah.
2. Ayat-ayat yang diturunkan di Madinah sesudah Nabi Muhammad SAW
hijjrah ke Madinah sinamakan ayat-ayat Madaniyyah.
3.2 Kronologis Kisah Nabi Ismail A.S
Berikut ayat-ayat yang menerangkan peristiwa kelahiran pada kisah Nabi
Ismail a.s dalam Al-Qur’an antara lain:
Nabi Ismai'l 'alaihis salam (sekitar 1911-1779 SM) adalah seorang nabi dan
rasul putera dari Nabi Ibrahim 'alaihis salam dan Siti Hajar, kakak tiri dari Ishaq. Ia
menjadi nabi pada tahun 1850 SM. Ia tinggal di Amaliq dan berdakwah untuk
penduduk Al-Amaliq, bani Jurhum dan Qabilah Yaman. Bersama ayahnya Nabi
Ibrahim as ia membangun kembali Ka'bah.
Nabi Ibrahim yang berhijrah meninggalkan Mesir bersama Sarah, istrinya dan
Hajar, dayangnya di tempat tujuannya di Palestina. Ia telah membawa pindah juga
semua hewan ternaknya dan harta miliknya yang telah diperolehnya sebagai hasil
usaha dagangnya di Mesir. Nabi Ibrahim ‘alaihissalam ingin sekali memiliki
keturunan yang saleh yang beribadah kepada Allah Subhaanahu wa Ta’ala dan
membantu urusannya, istrinya yang bernama Sarah pun mengetahui apa yang
diharapkan suaminya sedangkan dirinya mandul, maka Sarah memberikan budaknya
yang bernama Hajar kepada Ibrahim untuk dinikahi agar suaminya memiliki anak
darinya.
Sebelum Nabi Ismail 'alaihis salam lahir, Nabi Ibrahim berdoa kepada Allah s.w.t:
"Ya Tuhanku, anugerahkanlah kepadaku (seorang anak) yang termasuk orang-orang
yang soleh" (QS. ash-Shaffat: 100).
Allah s.w.t menjawab: "Maka Kami beri dia khabar gembira dengan seorang anak
yang amat sabar." (QS. ash-Shaffat: 101).
Selanjutnya, Hajar pun hamil dan melahirkan Nabi Ismail yang akan menjadi
seorang nabi. Setelah beberapa waktu dari kelahiran Ismail, Allah Subhaanahu wa
Ta’ala memerintahkan Ibrahim pergi membawa Hajar dan Ismail ke Mekah, maka
Nabi Ibrahim memenuhi perintah itu dan ia pun pergi membawa keduanya ke Mekah
di dekat tempat yang nantinya akan dibangunkan ka’bah.
Tidak lama setelah sampai di sana, Nabi Ibrahim meninggalkan Hajar dan
Ismail di tempat tersebut dan ingin kembali ke Syam. Ketika Hajar melihat Nabi
Ibrahim pulang, maka Hajar segera mengejarnya dan memegang bajunya sambil
berkata, “Wahai Ibrahim, kamu mau pergi kemana? Apakah kamu (tega)
meninggalkan kami di lembah yang tidak ada seorang manusia dan tidak ada
sesuatu apa pun ini?” Hajar terus saja mengulang-ulang pertanyaannya berkali-kali
hingga akhirnya Ibrahim tidak menoleh lagi kepadanya. Akhirnya Hajar bertanya,
“Apakah Allah yang memerintahkan kamu atas semua ini?” Ibrahim menjawab,
“Ya.” Hajar berkata, “Kalau begitu, Allah tidak akan menelantarkan kami.”
Kemudian Hajar mulai menyusui Ismail dan minum dari air persediaan.
Hingga ketika air yang ada pada geriba habis, dia menjadi haus, begitu juga anaknya.
Lalu dia memandang kepada Ismail sang bayi yang sedang meronta-ronta, kemudian
Hajar pergi meninggalkan Ismail dan tidak kuat melihat keadaannya.
Maka dia mendatangi bukit Shafa sebagai gunung yang paling dekat
keberadaannya dengannya. Dia berdiri di sana lalu menghadap ke arah lembah
dengan harapan dapat melihat orang di sana namun dia tidak melihat seorang pun.
Maka dia turun dari bukit Shafa dan ketika sampai di lembah, dia menyingsingkan
ujung pakaiannya lalu berusaha keras layaknya seorang manusia yang berjuang
keras, hingga ketika dia dapat melewati lembah dan sampai di bukit Marwah lalu
berdiri di sana sambil melihat-lihat apakah ada orang di sana namun dia tidak melihat
ada seorang pun. Dia melakukan hal itu sebanyak tujuh kali (antara bukit Shafa dan
Marwah).
Saat dia berada di puncak Marwah, dia mendengar ada suara, lalu dia berkata
dalam hatinya “diamlah” yang Hajar maksud adalah dirinya sendiri.Kemudian dia
berusaha mendengarkannya maka dia dapat mendengar suara itu lagi, maka dia
berkata, “Engkau telah memperdengarkan suaramu jika engkau bermaksud
memberikan bantuan.”Ternyata suara itu adalah suara Nabi Ismail yang menangis
karena kehausan lalu Nabi Ismail asmelontaran kakinya ke pasir maka keluar lah
air.Dari situlah awal mulanya mata air zamzam. Dan Akhirnya Hajar dapat minum
air dan menyusui anaknya kembali.Kemudian malaikat Jibril berkata kepadanya,
“Janganlah kamu takut ditelantarkan, karena di sini adalah rumah Allah, yang akan
dibangun oleh anak ini dan ayahnya dan sesungguhnya Allah tidak akan menyia-
nyiakan hamba-Nya.”
Hajar terus melalui hidup seperti itu hingga kemudian lewat serombongan
orang dari suku Jurhum atau keluarga Jurhum yang datang dari jalur bukit Kadaa’
lalu singgah di bagian bawah Mekah kemudian mereka melihat ada seekor burung
sedang terbang berputar-putar. Mereka berkata, “Burung ini pasti berputar karena
mengelilingi air padahal kita mengetahui secara pasti bahwa di lembah ini tidak ada
air.” Akhirnya mereka mengutus satu atau dua orang yang larinya cepat dan ternyata
mereka menemukan ada air. Mereka kembali dan mengabarkan keberadaan air lalu
mereka mendatangi air. Saat itu Hajar sedang berada di dekat air. Maka mereka
berkata kepada Hajar, “Apakah kamu mengizinkan kami untuk singgah bergabung
denganmu di sini?” Ibu Ismail berkata, “Ya boleh, tapi kalian tidak berhak memiliki
air.” Mereka berkata, “Baiklah.”
Ibu Ismail menjadi senang atas peristiwa ini karena ada orang-orang yang
tinggal bersamanya. Akhirnya mereka pun tinggal di sana dan mengirim utusan
kepada keluarga mereka untuk mengajak mereka tinggal bersama-sama di sana.
Ketika itu, Nabi Ismail belajar bahasa Arab dari mereka (suku Jurhum), dan Hajar
mendidik puteranya dengan pendidikan yang baik serta menanamkan akhlak mulia
sampai Ismail agak dewasa dan sudah mampu berusaha bersama ayahnya; Nabi
Ibrahim ‘alaihissalam.
Nabi Ibrahim a.s membawa anaknya ke Mina, lalu ia taruh kain di atas muka
anaknya agar ia (Ibrahim) tidak melihat muka anaknya yang dapat membuatnya
terharu, sedangkan Nabi Ismail a.s telah siap menerima keputusan Allah. Ketika
Nabi Ibrahim telah membaringkan anaknya di atas pelipisnya dan keduanya telah
menampakkan rasa pasrahnya kepada Allah Subhaanahu wa Ta’ala, maka Ibrahim
mendengar seruan Allah Subhaanahu wa Ta’ala, “Dan Kami panggillah dia: "Hai
Ibrahim, Sesungguhnya kamu telah membenarkan mimpi itu Sesungguhnya
Demikianlah Kami memberi Balasan kepada orang-orang yang berbuat baik,
Sesungguhnya ini benar-benar suatu ujian yang nyata. ” (QS. Ash Shaafffat: 104,
105, 106).
Tidak lama setelah ada perintah dari allah swt , Nabi Ibrahim membawa Nabi
Ismail as untuk di sembelih. Tidak lama setelah Allah menggantinya dengan hewan
sembelihan seperti dalam ayat berikut: "Dan Kami tebus anak itu dengan seekor
sembelihan yang besar. Kami abadikan untuk Ibrahim itu (pujian yang baik) di
20
Maka istri Nabi Isma’il menceritakan bahwa suaminya pergi berburu dan
kehidupan mereka sangat sulit. Maka Nabi Ibrahim berkata kepadanya, “Apabila
suamimu datang, sampaikan salam dariku dan katakan agar ia mengganti palang
pintu rumahnya.”Kemudian Nabi Ibrahim segera pulang. Tatkala Nabi Isma’il telah
datang, ia seakan merasakan sesuatu, maka ia bertanya kepada istrinya.
Istrinya lalu bercerita, “Tadi ada seorang tua datang yang sifatnya demikian
(ia menyebutkan sifat-sifat Nabi Ibrahim). Ia bertanya tentang engkau dan aku
kabarkan kepadanya. Dia juga bertanya tentang kehidupan kita dan aku kabarkan
bahwa sesungguhnya kita dalam kesulitan. Dia menitip salam untukmu dan
mengatakan agar engkau mengganti palang pintu rumahmu.”
Maka Nabi Isma’il pun berkata, “Dia adalah ayahku, dan engkaulah yang
dimaksud dengan palang pintu itu. Kembalilah engkau kepada orang tuamu (Nabi
Isma’il menceraikan istrinya, Kemudian Nabi Isma’il menikah lagi dengan wanita
lain. Setelah itu, Nabi Ibrahim datang lagi pada waktu yan lain, dan Nabi Isma’il juga
kebetulan sedang pergi berburu. Maka Nabi Ibrahim menemui istri Nabi Isma’il dan
bertanya tentang Nabi Isma’il. Maka istrinya bersyukur kepada Allah dan juga
menceritakannya.
Setelah itu, Nabi Ibrahim pun segera pulang. Maka tatkala Nabi Isma’il
pulang, ia bertanya kepada istrinya, “Apakah tadi ada yang mengunjungimu?
Istrinya menjawab, “Dia bertanya kepadaku tentang dirimu, dan aku pun
menceritakannya. Dan ia bertanya pula tentang kehidupan kita, maka aku sampaikan
bahwa kita berada dalam kenikmatan, dan aku mengucapkan syukur memuji Allah.”
Nabi Isma’il lantas berkata, “Dia adalah ayahku, dan engkau adalah palang pintu
itu. Ia memerintahkan agar aku tetap mempertahankanmu (sebagai
istri).”(https://biografi-tokoh-ternama.blogspot.co.id/2014/05/kisah-nabi-ismail-
alaihis-salam.html diakses 12-04-17, jam 20.02.)
Nabi Ibrahim Dan Nabi Ismail Mendirikan Ka’bah
Setiap kali mereka berdua selesai bekerja mengerjakan bangunan ini, maka
mereka berdua berdo’a ke hadirat allah: “ya allah terimalah persembahan kami,
jadikanlah kami berdua orang yang tunduk dan patuh kepada engkau, begitu pula
anak dan keturunan kami semua menjadi umat yang patuh dan tunduk,
pertunjukkanlah kepada kami akan cara peribadatan kami, berilah ampun terhadap
kami, karena engkau yang maha pengampun dan pengasih”.
Dalam membangun rumah allah itu, Ibrahim dan ismail meletakkan sebuah
batu besar berwarna hitam mengkilat, dan sebelum meletakkan batu tersebut,
diciumnya batu tersebut sambil mengelilingi bangunan itu. Batu itu sampai sekarang
dikenal dengan nama “Hajar Aswad” dan setiap orang yang melakukan ibadah haji
melakukan thawaf keliling ka’bah sambil mencium batu ini.
Perintah khitan ini sudah ada sejak zaman Nabi Adam, adapun sebab dari
adanya perintah khitan karena Nabi Adam pernah bernadzar apabila taubatnya
diterima oleh allah subahana wata’ala, maka ia berjanji akan memotong sebagian
dari anggota badannya. Ketika allah menerima taubatnya, maka malaikat jibril
menunjukkan anggota badan yang harus di potong (sunat atau khitan sebagaimana
yang berlaku pada umat nabi Muhammad sampai saat ini).
Pada zaman Nabi Ibrahim perintah khitan ini turun setelah nabi Ibrahim
berumur 80 tahun, sehingga menurut sati riwayat nabi Ibrahim melaksanakan khitan
dengan menggunakan kapak. Dan perintah khitan ini juga dilaksanakan oleh seluruh
umatnya sebagaimana firman allah swt dalam Al-Qur’an surah An-Nahl ayat 123.
Pelajaran yang bisa diambil dari kisah Nabi Isma’il ini adalah:
1. Banyak berkeluh kesah kepada manusia adalah perbuatan tercela.
2. Jangan suka menceritakan aib keluarga, apalagi terhadap orang yang baru
dikenal.
3. Bersyukur kepada Allah serta bersyukur kepada manusia adalah akhlak yang
terpuji.
4. Termasuk sifat istri shalihah adalah bersyukur kepada Allah kemudian
bersyukur kepada suami.
27
10. Al-Baqarah 138 Shibghah Allah dan siapakah yang lebih baik
shibghahnya dari pada Allah? dan hanya kepada-Nya-
lah Kami menyembah.
11. Al-Baqarah 140 Ataukah kamu (hai orang-orang Yahudi dan Nasrani)
mengatakan bahwa Ibrahim, Isma'il, Ishaq, Ya'qub
dan anak cucunya, adalah penganut agama Yahudi
atau Nasrani?" Katakanlah: "Apakah kamu lebih
mengetahui ataukah Allah, dan siapakah yang lebih
zalim dari pada orang yang Menyembunyikan
syahadah dari Allah yang ada padanya?" dan Allah
sekali-kali tiada lengah dari apa yang kamu kerjakan.
28
29
25. As-Shaffat 101 Maka Kami beri Dia khabar gembira dengan seorang
anak yang Amat sabar.
26. As-Shaffat 102 Maka tatkala anak itu sampai (pada umur sanggup)
berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim berkata:
"Hai anakku Sesungguhnya aku melihat dalam mimpi
bahwa aku menyembelihmu. Maka fikirkanlah apa
30
27. As-Shaffat 103 Tatkala keduanya telah berserah diri dan Ibrahim
membaringkan anaknya atas pelipis(nya), (nyatalah
kesabaran keduanya ).
28. As-Shaffat 104 Dan Kami panggillah dia: "Hai Ibrahim,
30. As-Shaffat 106 Sesungguhnya ini benar-benar suatu ujian yang nyata.
31. As-Shaffat 107 Dan Kami tebus anak itu dengan seekor sembelihan
yang besar.
32. As-Shaffat 108 Kami abadikan untuk Ibrahim itu (pujian yang baik)
di kalangan orang-orang yang datang Kemudian,
3.4 Pesan Moral Pada Kisah Nabi Ismail A.S Dalam Al-Qur’an
Jenis dan wujud pesan moral yang terdapat dalam karya sastra akan
tergantung pada keyakinan, keinginan dan interes pengarang yang bersangkutan.
Jenis dan wujud pesan moral mencakup seluruh persoalan kehidupan, serta
menyangkut harkat dan martabat manusia. Persoalan kehidupan manusia tersebut
dapat dibedakan ke dalam persoalan hubungan manusia dengan diri sendiri,
31
a. QS:2. 125
مهربا ىال ان دهعو ىلصم مهربا م اقم نماو ذختاو انماو س انلل ةب اثم تيبال انلعجذاو
/Wa iż ja’alna baita maṡȧbatal lin nȧsi wa amnȧn, wattakhiżủ mim maqȧmi
ibrȧhima muṡallȧn, wa ‘ahidnȧ ilȧ ibrȧhima wa ismȧ’ila an ṭahhirȧ baitiya
liṭ ṭa’ifina wal ‘ȧkifina war rukka ‘is sujủdi/ ‘Dan (ingatlah), ketika Kami
menjadikan rumah itu (Baitullah) tempat berkumpul bagi manusia dan
tempat yang aman. dan Jadikanlah sebahagian maqam Ibrahim tempat
shalat. dan telah Kami perintahkan kepada Ibrahim dan Ismail:
"Bersihkanlah rumah-Ku untuk orang-orang yang thawaf, yang i'tikaf, yang
ruku' dan yang sujud’.
Pesan moral yang terdapat dalam ayat ini adalah agar nabi Ibrahim dan
ismail dijadikan sebagai rasul dan sebagai petunjuk supaya menghimbau umat islam
cinta tauhid, dan patuh pada perintah allah SWT.
b. QS:2. 126
هلل اب مهنم نما نم ترمثلا نم هلها قزراو انما ادلب اذه لعجا بر مهربا الق ذاو سئبو رانال
باذع ىال هرطضا مث لايلق هعتم اف رفك نمو الق رخالا مويلاو
ريصمال
/Wa iż qala ibrahima rabbi ij’al haża baladan ‘aminaw warzuq ahlahu
minaṡṡamarati man amana minḥum billahi walyaumil akhiri qala wa man
kafara faumatti ‘uhu khalilan ṡumma aḍṭarrahu ila ‘ażabin annari wa bi’sa
allmaṣira/ ‘Dan (ingatlah), ketika Ibrahim berdoa: "Ya Tuhanku, Jadikanlah
negeri ini, negeri yang aman sentosa, dan berikanlah rezki dari buah-buahan
kepada penduduknya yang beriman diantara mereka kepada Allah dan hari
kemudian. Allah berfirman: "Dan kepada orang yang kafirpun aku beri
kesenangan sementara, kemudian aku paksa ia menjalani siksa neraka dan
Itulah seburuk-buruk tempat kembali".
Pesan moral yang terdapat dalam ayat ini adalah allah maha pengasih dan
penyayang agar manusia untuk selalu menyukuri atas pemberiannya dan tidak
menyia-nyiakannya.
c. QS:2. 127
عيمسلا تنا كنا انم لبقت انبر ليعمساو تيبال نم دعاوقال مهربا عفري ذاو
ميلعلا
d. QS:2. 158
امهب فوطي نا هيلع حانج لاف رمتعاوا تيبلا جح نمف اللهرئاعش نم ةورملاو افصلا نا
/Innaṣ ṣafȧ wal marwata min sya’ȧ’irillahi, faman ḥajjal baita awi’tamara
falȧ junȧḥa ‘alaihi bihimȧ, wa man taṭawwa’a khairan fa innallȧha
syakirun ‘alimun/ ‘Sesungguhnya Shafaa dan Marwa adalah sebahagian dari
syi'ar Allah. Maka Barangsiapa yang beribadah haji ke Baitullah atau ber-
'umrah, Maka tidak ada dosa baginya mengerjakan sa'i antara keduanya. dan
Barangsiapa yang mengerjakan suatu kebajikan dengan kerelaan hati, Maka
Sesungguhnya Allah Maha Mensyukuri kebaikan lagi Maha mengetahui’.
Pesan moral yang terdapat dalam ayat ini adalah Allah maha pengasih dan
maha penyayang agar umat islam melakukan ibadah haji dan umrah ke baitullah, dan
siapa saja yang mengerjakannya akan mendapatkkan kebaikan di sisi allah.
Dalam Al-Qur’an surah Maryam sebagai berikut:
e. QS:19. 55
f. QS:22. 27
/Wa ażżin fi annasi bilḥajji ya’tuka rijalaw wa’ala kulli ḍamiriy ya’tina min
kulli fajjin ‘amiqin/ ‘Dan berserulah kepada manusia untuk mengerjakan
haji, niscaya mereka akan datang kepadamu dengan berjalan kaki, dan
mengendarai unta yang kurus yang datang dari segenap penjuru yang jauh,
Pesan moral yang terdapat dalam ayat ini adalah agar umat islam yang
beriman dan bagi yang mampu untuk segera menunaikan ibadah haji.
g. QS:22. 29
h. QS:22. 30
ىلتي ام نم الا ماعنلاا مكل تلحاو هبر دنع هل ريخ وهف هللا تمرح مظعي نمو كلذ
Pesan moral yang terdapat dalam ayat ini adalah supaya umat islam patuh
akan perintah allah dan untuk selalu berbuat kebajikan dan menjauhi yang
dilarangnya.
i.QS:37. 102
تباي لاق ىرت اذام رظناف كﺤبذا ينا مانمال ىف ىرا ينا ينبي لاق يعسال هعم غلب املف
/falamma balaga ma’ahus sa’ya qala yabunayya ‘inni ara fi almanami anni
ażbaḥuka fanẓur maża tara qala ya abatib ‘al ma tu’maru satajiduni insya
allah minaṣ ṣhabirina/ ‘Maka tatkala anak itu sampai (pada umur sanggup)
berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim berkata: "Hai anakku
Sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka
fikirkanlah apa pendapatmu!" ia menjawab: "Hai bapakku, kerjakanlah apa
yang diperintahkan kepadamu; insya Allah kamu akan mendapatiku
Termasuk orang-orang yang sabar".
Pesan moral yang terdapat dalam ayat ini adalah sabar, kita sebagai manusia
harus memiliki kesabaran. Agar kita termasuk golongan orang-orang yang saleh.
a. QS:2. 125
مهربا ىال ان دهعو ىلصم مهربا م اقم نماو ذختاو انماو س انلل ةب اثم تيبال انلعجذاو
/Wa iż ja’alna baita maṡȧbatal lin nȧsi wa amnȧn, wattakhiżủ mim maqȧmi
ibrȧhima muṡallȧn, wa ‘ahidnȧ ilȧ ibrȧhima wa ismȧ’ila an ṭahhirȧ baitiya
liṭ ṭa’ifina wal ‘ȧkifina war rukka ‘is sujủdi/ ‘Dan (ingatlah), ketika Kami
menjadikan rumah itu (Baitullah) tempat berkumpul bagi manusia dan
tempat yang aman. dan Jadikanlah sebahagian maqam Ibrahim tempat
shalat. dan telah Kami perintahkan kepada Ibrahim dan Ismail:
"Bersihkanlah rumah-Ku untuk orang-orang yang thawaf, yang i'tikaf, yang
ruku' dan yang sujud’.
Pesan Religius yang terdapat pada ayat ini adalah agar kita sebagai umat yang
beriman untuk selalu melaksanakan sholat, dan rumah allah (mesjid) itu untuk kita
jaga kebersihannya.
b. QS:2. 126
هلل اب مهنم نما نم ترمثلا نم هلها قزراو انما ادلب اذه لعجا بر مهربا الق ذاو
سئبو رانال باذع ىال هرطضا مث لايلق هعتم اف رفك نمو الق رخالا مويلاو
ريصمال
/Wa iż qala ibrahima rabbi ij’al haża baladan ‘aminaw warzuq ahlahu
minaṡṡamarati man amana minḥum billahi walyaumil akhiri qala wa man
kafara faumatti ‘uhu khalilan ṡumma aḍṭarrahu ila ‘ażabin annari wa bi’sa
allmaṣira/ ‘Dan (ingatlah), ketika Ibrahim berdoa: "Ya Tuhanku, Jadikanlah
negeri ini, negeri yang aman sentosa, dan berikanlah rezki dari buah-buahan
kepada penduduknya yang beriman diantara mereka kepada Allah dan hari
kemudian. Allah berfirman: "Dan kepada orang yang kafirpun aku beri
kesenangan sementara, kemudian aku paksa ia menjalani siksa neraka dan
Itulah seburuk-buruk tempat kembali".
Pesan Religius yang terdapat pada ayat ini adalah himbauan kepada manusia
untuk selalu bersyukur, dan tidak boleh berlaku sombong karena seburuk-buruk
tempat adalah neraka.
c. QS:2. 127
ميلعال عيمسال تنا كنا انم لبقت انبر ليعمساو تيبال نم دعاوقال مهربا عفري ذاو
d. QS:2. 158
امهب فوطي نا هيلع حانج لاف رمتعاوا تيبلا جح نمف اللهرئاعش نم ةورملاو افصلا نا
/Innaṣ ṣafȧ wal marwata min sya’ȧ’irillahi, faman ḥajjal baita awi’tamara
falȧ junȧḥa ‘alaihi bihimȧ, wa man taṭawwa’a khairan fa innallȧha
syakirun ‘alimun/ ‘Sesungguhnya Shafaa dan Marwa adalah sebahagian dari
syi'ar Allah. Maka Barangsiapa yang beribadah haji ke Baitullah atau ber-
'umrah, Maka tidak ada dosa baginya mengerjakan sa'i antara keduanya. dan
Barangsiapa yang mengerjakan suatu kebajikan dengan kerelaan hati, Maka
Sesungguhnya Allah Maha Mensyukuri kebaikan lagi Maha mengetahui’.
Pesan Religius yang terdapat pada ayat ini adalah allah maha pengasih dan
penyayang agar bagi umat islam untuk segera menunaikan ibadah haji dan selalu
berbuat amal saleh di jalan allah.
e. QS:14. 37
ةولصلا ا̈وميقيل انبر مرﺤملا كتيب دنع عرز ىذ ريغ داوب ىتيرذ نم تنكسأ ىنإ انبر
/rabbana ‘inni askantu min żurriyati biwadin gairi żi zar’in ‘inda baitika
almuḥarramin rabbana liyuqimuṡ ṡalata faj’al ‘afidatam minannasi tahwa
‘ilaihim warzuqhum minaṡ ṡamarati la’allahum yasykuruna/ ‘Ya Tuhan
Kami, Sesungguhnya aku telah menempatkan sebahagian keturunanku di
lembah yang tidak mempunyai tanam-tanaman di dekat rumah Engkau
(Baitullah) yang dihormati, Ya Tuhan Kami (yang demikian itu) agar
mereka mendirikan shalat, Maka Jadikanlah hati sebagian manusia
cenderung kepada mereka dan beri rezkilah mereka dari buah-buahan,
Mudah-mudahan mereka bersyukur.
Pesan Religius yang terdapat pada ayat ini adalah agar umat islam tunaikan
sholat dan selalu bersyukur atas pemberian allah swt.
f. QS:19. 54
ايبن الوسر ناكو دعوال قداص ناك هنإ ليعمسإ بتكال ىف ركذاو
ماعنلاا ةميهب نم مهقزر ام ىلع تمولعم مايا يف هللا مسا اوركذيو مهل عفانم اودهشيل
Pesan Religius yang terdapat pada ayat ini adalah allah memerintahkan kita
agar tidak pelit dengan harta, dan di anjurkan allah untuk selalu bersedekah.
i.QS:22. 30.
مكيلع ىلتي ام الا ماعنلاا مكل تلحاو هبر دنع هل ريخ و¨هف هللا تمرح مظعي نمو كلذ
تباي لاق ىرت اذام رظناف كﺤبذا ينا مانمال ىف ىرا ينا ينبي لاق يعسال هعم غلب املف
/falamma balaga ma’ahus sa’ya qala yabunayya ‘inni ara fi almanami anni
ażbaḥuka fanẓur maża tara qala ya abatib ‘al ma tu’maru satajiduni insya
allah minaṣ ṣhabirina/ ‘Maka tatkala anak itu sampai (pada umur sanggup)
berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim berkata: "Hai anakku
Sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka
fikirkanlah apa pendapatmu!" ia menjawab: "Hai bapakku, kerjakanlah apa
yang diperintahkan kepadamu; insya Allah kamu akan mendapatiku
Termasuk orang-orang yang sabar".
Pesan Religius yang terdapat pada ayat ini adalah sabar, agar manusia
mempunyai sifat kesabaran dalam menjalankan ibadah kepada allah.
k. QS:37. 105
Pesan religious yang terdapat pada ayat ini adalah agar kita sebagai umatnya
mempercayai bahwa siapa saja yang mengerjakan sesuatu di jalan allah, maka
allah memberi balasan yang setimpal (baik).
l. QS:37. 110
4.1 Kesimpulan
1. Al-Qur’an menurut bahasa adalah bacaan atau yang dibaca. Menurut istilah
ahli agama (‘uruf syara’), Al-Qur’an adalah kalamullah yang diturunkan
kepada Nabi Muhammad S.A.W yang ditulis dalam mushaf (lembaran-
lembaran yang dijadikan seperti buku). (Ash-Shiddieqy, 1999:4). Mengenai
jumlah surah, ayat, kata, dan huruf Al-Qur’an, Said (1984:164) mengatakan
bahwa: “Al-Qur’an terdiri dari 114 surah, 6666 ayat, 77.437 kata dan 325.345
huruf itu yang keseluruhannya tetap indah dan sebesar zarrah pun tidak
terdapat celah di dalamnya”.
Salah satu dari unsur terpenting dalam kisah adalah tokoh. Dalam penelitian
ini tokoh-tokoh yang dimaksud pada surah As-Shaffat Ayat 100, 101, 102,
103, 104, 105, 106, 107, 108, 109, 110, 111, Maryam Ayat 54, 55, Al-
Anbiyâ Ayat 85, 86, An Nisa Ayat 163, Al-Baqarah Ayat 125, 126, 127,
128, 129, 132, 133, 136, 137,138, 140, 158, Ibrahim Ayat 37, Al-Hajj Ayat
27, 28, 29,30, An-Nahl 123. adalah Nabi Isma’il a.s, Ibrahim a.s, Ya’kub a.s,
Siti Hajar dan Siti Sarah.
2. Pesan moral adalah bagian dari unsur eksterinsik diantara unsur-unsur lainnya
yang telak dikemukakan sebelumnya. Melalui cerita, sikap, dan tingkah laku
tokoh-tokoh tersebut pembaca diharapkan dapat mengambil hikmah dari
pesan-pesan moral yang disampaikan dan diamanatkan.
Pesan moral yang terdapat pada kisah Nabi Isma’il a.s pada Surah sebagai
berikut: QS:2.125, 126, 127, dan 158. QS:19.55. QS:22.27, 29, 30.
QS:37.102.
4.2 Saran
Adapun beberapa saran dari penulis adalah:
1. Penulis menyarankan agar penelitian tentang sastra dapat terus dikembangkan
terutama pada kisah-kisah yang terdapat dalam Al-Qur’an masih sedikit dan
terbatas. Maka penulis berharap agar mahasiswa Program Studi Sastra Arab
dapat lebih memfokuskan penelitian tentang kisah-kisah yang terdapat dalam
Al-Qur’an.
2. Penulis berharap agar para mahasiswa Program Studi Sastra Arab dapat
mengkaji Al-Qur’an lebih dalam lagi, karena begitu luasnya samudera ilmu
yang terkandung dalam Al-Qur’an sebagai pedoman dan petunjuk bagi
kehidupan manusia, sehingga penelitian yang dilakukan bukan hanya untuk
menambah referensi saja tetapi juga memiliki nilai pengajaran dan hikmah
dalam kehidupan.
4. Semoga hasil penelitian ini bermanfaat bagi para pembaca dalam menambah
wawasan di bidang kajian struktural dan sosiologi sastra. Pada pihak
Universitas dan Prodi hendaknya menjadikan bahan bacaan khususnya tentang
sastra arab lebih banyak lagi.
DAFTAR PUSTAKA
Ash Shiddieqy, Muhammad Hasbi. 1999. “Sejarah & Pengantar Ilmu Al-Qur’an
dan Tafsir”. Semarang: Pustaka Rizki Putra.
Hamid, Mulkan. 1997. Mutiara Kisah 25 Nabi & Rasul Dalam Al-Qur’an. Surabaya:
CV. Karya Utama.
Hatta, Ahmad. 2009. Tafsir Qur’an Per Kata Dilengkapi Dengan Asbabun Nuzul &
Terjemah. Jakarta: Maghfirah Pustaka.
Muzakki, Akhmad. 2011. Pengantar Teori Sastra Arab. Malang: UIN-Maliki Press.
Ratna, Nyoman Kutha. 2004. Teori, Metode, dan Teknik Penelitian Sastra.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Rosadi, Rizki. 2012.“Analisis Pesan Moral Dan Konflik Kisah Nabi Musa A.S Dan
Khidir A.S Pada Surah Al-Kahfi Ayat 60-82 Dalam Al-Qur’an”.(Skripsi)
Universitas Sumatera Utara (USU) Medan.
Salam, Burhanuddin. 2000. Etika Individual Pola Dasar Filsafat Moral. Jakarta: PT
Rineka Cipta.
Suhrawardi. 1994. Etika Profesi Hukum. Jakarta: Sinar Grafika.
Surin, Bachtiar. 2004. Az-zikra Terjemah Dan Tafsir Al-qur’an dalam Huruf Arab
dan Latin Juz 1-5. Bandung: Penerbit Angkasa Bandung.
INTERNET
(http://www.eurekapendidikan.com/2015/02/pengertian-dan-definisi-moral.html,
diakses tanggal 21-04-17, jam 20:35)
(https://biografi-tokoh-ternama.blogspot.co.id/2014/05/kisah-nabi-ismail-alaihis-
salam.html, diakses 12-04-17, jam20.02.)
45
TABEL DATA
5. اولتي مهنم¨ الوسر مهيف ثعباو انبر 129 Ya Tuhan Kami, utuslah untuk mereka
ةمكﺤلاو بتكال مهملعيو كتيا مهيلع sesorang Rasul dari kalangan mereka, yang
ميكﺤال زيزعلا تنا كنا مهيكزيو akan membacakan kepada mereka ayat-
ayat Engkau, dan mengajarkan kepada
mereka Al kitab (Al Quran) dan Al-
Hikmah (As-Sunnah) serta mensucikan
mereka. Sesungguhnya Engkaulah yang
Maha Kuasa lagi Maha Bijaksana.
7. تومال بوقعي رضح ذا ءادهش متنك ما133 Adakah kamu hadir ketika Ya'qub
اوالق يدعب نم نودبعت ام هينبل الق ذا kedatangan (tanda-tanda) maut, ketika ia
ليعامساو ميهربا كىابا هالو كهال دبعن berkata kepada anak-anaknya: "Apa yang
هل نﺤنو ادحاو اهال قﺤساو kamu sembah sepeninggalku?" mereka
نوملسم menjawab: "Kami akan menyembah
Tuhanmu dan Tuhan nenek moyangmu,
Ibrahim, Ismail dan Ishaq, (yaitu) Tuhan
yang Maha Esa dan Kami hanya tunduk
patuh kepada-Nya".
8. لزنا امو انيال ازنا امو للهاب انما اولوق 136 Katakanlah (hai orang-orang mukmin):
بوقعي¨¨¨¨¨¨و قﺤس¨¨¨¨او ليعامس¨¨¨¨او ميهربا ىال امو "Kami beriman kepada Allah dan apa yang
diturunkan kepada Kami, dan apa yang
ىسيعو ىسوم يت¨ ¨وا امو طابس¨¨لااو دحا نيب قرفن
diturunkan kepada Ibrahim, Isma'il, Ishaq,
ال مهبر نم نويبنال يتوا Ya'qub dan anak cucunya, dan apa yang
نوملسم هل نﺤنو مهنم diberikan kepada Musa dan Isa serta apa
yang diberikan kepada nabi-nabi dari
Tuhannya. Kami tidak membeda-bedakan
seorangpun diantara mereka dan Kami
hanya tunduk patuh kepada-Nya".
9. اودتها دقف هب متنما ام لثمب اونما ناف 137 Maka jika mereka beriman kepada apa
مهكيفكيسف قاقش يف م̈ه امناف اولوت ناو yang kamu telah beriman kepadanya,
sungguh mereka telah mendapat petunjuk;
ميلعلا عيمسال وهو هللا
dan jika mereka berpaling, Sesungguhnya
mereka berada dalam permusuhan (dengan
kamu). Maka Allah akan memelihara kamu
dari mereka. dan Dia-lah yang Maha
mendengar lagi Maha mengetahui.
10. ةغبص هللا نم نسحا نمو هللا ةغبص 138 Shibghah Allah dan siapakah yang lebih
نودبع هل نﺤنو baik shibghahnya dari pada Allah? dan
hanya kepada-Nya-lah Kami menyembah.
13. حون ىلا انيحوا امك كيلا انيحوا انا ميهربا163 Sesungguhnya Kami telah memberikan
ىلا انيحواو هدعب نم نيبنلاو طابسالاو بوقعيو wahyu kepadamu sebagaimana Kami telah
قحساو ليعمساو memberikan wahyu kepada Nuh dan nabi-
نورهو سنويو بوياو ىسيعو nabi yang kemudiannya, dan Kami telah
اروبز دواد انيتاو نميلسو memberikan wahyu (pula) kepada Ibrahim,
Isma'il, Ishak, Ya'qub dan anak cucunya,
Isa, Ayyub, Yunus, Harun dan Sulaiman.
dan Kami berikan Zabur kepada Daud.
14. ىتيرذ نم تنكسأ ىنإ انبر37 Ya Tuhan Kami, Sesungguhnya aku telah
كتيب دنع عرز ىذ ريغ داوب menempatkan sebahagian keturunanku di
lembah yang tidak mempunyai tanam-
ةولصلا اوميقيل انبر مرﺤملا ىوهت
tanaman di dekat rumah Engkau
سانال نم ةدئفأ لعجاف ترمثال نم (Baitullah) yang dihormati, Ya Tuhan
مهقزراو مهيإل Kami (yang demikian itu) agar mereka
15. افينح ميهربا ةلم عبتا نا كيال انيحوا مث 123 Kemudian Kami wahyukan kepadamu
نيكرشمال نم ناك امو (Muhammad): "Ikutilah agama Ibrahim
seorang yang hanif" dan bukanlah Dia
Termasuk orang-orang yang
mempersekutukan tuhan.
16. ناك هنإ ليعمسإ بتكال ىف ركذاو 54 Dan Ceritakanlah (hai Muhammad kepada
ايبن الوسر ناكو دعوال قداص mereka) kisah Ismail (yang tersebut) di
dalam Al Quran. Sesungguhnya ia adalah
seorang yang benar janjinya, dan Dia
adalah seorang Rasul dan Nabi.
17. ةوكزلاو ةولصل اب هلها رمآي ن اكو 55 Dan ia menyuruh ahlinya untuk
ايض رم¨ هبر دنع ناكو bersembahyang dan menunaikan zakat,
dan ia adalah seorang yang diridhai di sisi
Tuhannya.
18. نم لك لفكلا̈اذو سيرداو ليعمساو85 Dan (ingatlah kisah) Ismail, Idris dan
نيربصال Dzulkifli. semua mereka Termasuk orang-
orang yang sabar.
20. لااجر كوتأي جﺤل اب سانال ىف نذاو27 Dan berserulah kepada manusia untuk
جف لك نم نيتأي رماض لك ىلعو mengerjakan haji, niscaya mereka akan
datang kepadamu dengan berjalan kaki,
قيمع
dan mengendarai unta yang kurus yang
datang dari segenap penjuru yang jauh,
21. اوركذيو مهل عفانم اودهشيل28 Supaya mereka menyaksikan berbagai
تمولعم مايا يف هللا مسا ةميهب manfaat bagi mereka dan supaya mereka
menyebut nama Allah pada hari yang telah
نم مهقزر ام ىلع اومعطاو
ditentukan atas rezki yang Allah telah
اهنم اولكف ماعنلاا berikan kepada mereka berupa binatang
ريقفال سئابال ternak Maka makanlah sebahagian
daripadanya dan (sebahagian lagi)
25. مي ¨لح ملغب هنرشبف 101 Maka Kami beri Dia khabar gembira
dengan seorang anak yang Amat sabar.
26. ينبي لاق يعسال هعم غلب املف102 Maka tatkala anak itu sampai (pada umur
كﺤبذا ينا مانمال ىف ىرا ينا لعفا sanggup) berusaha bersama-sama Ibrahim,
Ibrahim berkata: "Hai anakku
تباي لاق ىرت اذام رظناف نم هللا ءاشنا
Sesungguhnya aku melihat dalam mimpi
يندجتس رمؤت ام bahwa aku menyembelihmu. Maka
ني ¨ربصال fikirkanlah apa pendapatmu!" ia
menjawab: "Hai bapakku, kerjakanlah apa
yang diperintahkan kepadamu; insya Allah
kamu akan mendapatiku Termasuk orang-
orang yang sabar".
27. ني ¨بجلل هلتو املسا املف 103 Tatkala keduanya telah berserah diri dan
29. ىزجن كلذك انا ايءرال تقدص دق 105 Sesungguhnya kamu telah membenarkan
نينسﺤملا mimpi itu Sesungguhnya Demikianlah
Kami memberi Balasan kepada orang-
orang yang berbuat baik.
30. نيبمال اؤلبال وهل اذه نا 106 Sesungguhnya ini benar-benar suatu ujian
yang nyata.
31. ميظع حبذب هني دفو 107 Dan Kami tebus anak itu dengan seekor
sembelihan yang besar.
32. نيرخالا ىف هيلع انكرتو 108 Kami abadikan untuk Ibrahim itu (pujian
yang baik) di kalangan orang-orang yang
datang Kemudian,
6. كوتأي جﺤل اب سانال ىف نذاو 27 Dan berserulah kepada Pesan moral yang
manusia untuk terdapat dalam ayat
نيتأي رماض لك ىلعو الاجر
mengerjakan haji, ini adalah agar umat
قيمع جف لك نم niscaya mereka akan
islam yang beriman
datang kepadamu
dengan berjalan kaki, dan bagi yang
dan mengendarai unta mampu untuk segera
9. يعسلا هعم غلب املف102 Maka tatkala anak itu Pesan moral yang
sampai (pada umur terdapat dalam ayat
ىرا ينا ينبي لاق كﺤبذا
sanggup) berusaha ini adalah sabar, kita
ينا مانمال ىف الق ىرت sebagai manusia
bersama-sama Ibrahim,
اذام رظناف رمؤت ام harus memiliki
Ibrahim berkata: "Hai kesabaran. Agar kita
لعفا تباي هللا ءاشنا يندجتس anakku Sesungguhnya termasuk golongan
نيربصال نم aku melihat dalam orang-orang yang
mimpi bahwa aku saleh.
menyembelihmu. Maka
fikirkanlah apa
8. هللا تمرح مظعي نمو كلذ30 Demikianlah (perintah Pesan Religius yang
تلحاو هبر دنع هل ريخ وهف ىلتي Allah). dan Barangsiapa terdapat pada ayat
mengagungkan apa-apa ini adalah supaya
ام نم الا ماعنلاا مكل نم سجرلا
yang terhormat di sisi manusia khususnya
اوبنتجاف مكيلع لوق اوبنتجاو ناثولاا Allah Maka itu adalah umat islam
روزال lebih baik baginya di diperintahkan allah
sisi Tuhannya. dan telah berqurban di bulan
Dihalalkan bagi kamu haji.
semua binatang ternak,
terkecuali yang
diterangkan kepadamu
keharamannya, Maka
jauhilah olehmu
berhala-berhala yang
najis itu dan jauhilah
perkataan-perkataan
dusta.
11. كلذك انا ايءرال تقدص دق 105 Sesungguhnya kamu Pesan religious
telah membenarkan yang terdapat pada
نينسﺤمال ىزجن
mimpi itu ayat ini adalah agar