Search for...
Go!
About
Users
Extra
Podcast
Sitemap
Shortener
Shop
Playstore
Contact
Substansi:
Deskripsi Struktur:
1. mulai
2. Baca panjang
3. Baca lebar
4. Hitung luas = panjang * lebar
5. Tampilkan luas
6. selesai
Flowchart Luas_Pesegi_Panjang:
Tabung 1
Diketahui sebuah tabung yang diketahui jari-jari tabung dan tinggi tabung.
Deskripsi Struktur:
1. mulai
2. Baca jari_jari
3. Baca tinggi
4. Hitung luas_lingk = 3.14 * jari_jari * jari_jari
5. Hitung isi_tabung = luas_lingk * tinggi
6. Tampilkan isi_tabung
7. selesai
Flowchart Isi_Tabung1:
Tabung 2
Diketahui sebuah tabung yang diketahui jari-jari tabung dan tinggi tabung.
Deskripsi Struktur:
1. mulai
2. Baca jari_jari
3. Baca tinggi
4. Hitung isi_tabung = (3.14 * jari_jari * jari_jari) * tinggi
5. Tampilkan isi_tabung
6. selesai
Flowchart Isi_Tabung2 :
Dari kedua algoritma dan flowchart diatas terlihat bahwa algoritma yang kedua
lebih sedikit baris intruksinya, sehingga menyebabkan pemrosesan menjadi lebih
cepat selesai dengan hasil yang sama dengan algoritma pertama. Pada algorima
yang kedua jika diimplementasikan dalam program kebutuhan variabelnya juga
lebih sedikit sehingga menghemat penggunaan memori.
Contoh:
5. IF Sederhana
Bentuk IF sederhana adalah:
Pseudocode:
IF <syarat> THEN
<instruksi>
Bentuk flowchart:
Pada bentuk IF sederhana ini, intruksi akan dikerjakan jika syarat yang diuji
benilai benar (true). Jika syarat yang diuji benilai salah (false) maka tidak ada
instruksi yang dikerjakan.
Contoh-1:
Deskripsi Struktur:
1. mulai
2. Baca nilai_siswa
3. Jika nilai_siswa >= 60 maka kerjakan langkah 4
4. Cetak “Siswa tersebut lulus”
5. selesai
Flowchart Kelulusan_Siswa1:
Dari flowchart diatas dapat dijelaskan bahwa setelah nilai_siswa dimasukkan
maka akan diuji apakah nilai_siswa lebih besar atau sama dengan 60? Jika
benar maka akan dicetak “Siswa tersebut lulus” kemudian selesai, jika tidak
maka selesai.
7. IF … THEN … ELSE …
Bentuk umum pseudocode:
IF <syarat> THEN
<instruksi1>
ELSE
<instruksi2>
Pada bentuk ini terdapat dua kemungkinan pilihan yang akan dikerjakan
berdasarkan hasil pengujian, jika syarat yang diuji benilai benar maka instruksi1
yang dikerjakan, dan jika syarat yang diuji bernilai salah maka instruksi2 yang
dikerjakan.
Bentuk flowchart:
8. Algoritma Kelulusan Siswa 2
Dibuat suatu aturan kelulusan seorang siswa yang diketahui dari hasil nilainya
dalam bentuk angka. Seorang siswa dikatakan lulus jika nilai lebih besar atau
sama dengan 60, dan jika nilainya lebih kecil dari 60 maka siswa tidak lulus.
Diketahui seorang siswa dikatakan lulus jika nilainya >= 60, dan jika nilainya <
60 maka siswa tidak lulus.
Deskripsi Struktur:
1. mulai
2. Baca nilai_siswa
3. Jika nilai_siswa >= 60 maka kerjakan langkah 4, selain itu kerjakan
langkah 5
4. Cetak “Siswa tersebut lulus”
5. Cetak “Siswa tidak lulus”
6. selesai
Flowchart Kelulusan_Siswa2:
Dari flowchart diatas dapat dijelaskan bahwa setelah nilai_siswa dimasukkan
maka akan diuji apakah nilai_siswa lebih besar atau sama dengan 60? Jika benar
maka akan dicetak “Siswa tersebut lulus” kemudian selesai, jika tidak maka
akan dicetak “Siswa tidak lulus” kemudian selesai.
Contoh 2:
Diketahui input data nama, jumlah hari kerja dan jumlah jam lembur, tarif per
hari kerja Rp. 30.000, tarif per jam lembur Rp. 5.000, jika jumlah jam lembur lebih
dari 10 jam maka akan mendapatkan tambahan uang transport lembur 10% dari
jumlah uang lembur.
Deskripsi Struktur:
1. mulai
2. Baca nama
3. Baca jhr_kerja
4. Baca jjam_lembur
5. Hitung upah = jhr_kerja * 30000
6. Hitung uang_lembur = jjam_lembur * 5000
7. Jika jjam_lebur > 10 maka kerjakan langkah 8 selain itu kerjakan
langkah 9
8. Hitung trans_lembur = (10/100) * uang_lembur
9. trans_lembur = 0
10. Hitung gaji = upah + uang_lembur + trans_lembur
11. Tampilkan gaji
12. selesai
Flowchart Pembayaran_Gaji:
Dari flowchart diatas dapat dijelaskan bahwa setelah
nama, jhari_kerja, jjam_lembur dimasukkan maka akan dihitung besarnya
upah, kemudian dihitung besarnya uang_lembur, kemudian diuji
apakah jjam_lembur > 10, jika benar maka dihitung trans_lembur
10% dari uang_lembur, jika salah maka trans_lembur = 0, kemudian dihitung
besar gaji yang diperoleh. Terakhir dicetak berupa nama dan gaji, kemudian
selesai.
Bentuk flowchart:
Pada bentuk ini terdapat banyak kemungkinan pilihan yang akan dikerjakan
berdasarkan hasil pengujian, proses pengujiannya adalah:
jika syarat1 yang diuji benilai benar maka instruksi1 yang dikerjakan, jika
syarat1 yang diuji bernilai salah maka syarat2 diuji, jika syarat2 bernilai benar
maka instruksi2 yang dikerjakan, jika syarat2 bernilai salah maka syarat3 yang
diuji, jika syarat3 bernilai benar maka instruksi3 yang dikerjakan, jika syarat3
bernilai salah maka syaratm yang diuji, jika syaratm bernilai benar maka
instruksim yang dikerjakan, begitu seterusnya, jika tidak ada syarat yang
terpenuhi maka instruksin yang dikerjakan.
Contoh:
11. Algoritma Konversi Nilai
Buatlah algoritma dan flowchart untuk menghitung konfersi nilai siswa, input
berupa nama siswa dan nilai berupa nilai angka. Hasilnya akhir adalah berupa
nilai huruf hasil konfersi dengan aturan:
Diketahui nilai angka seorang siswa yang akan dikonfersikan ke nilai huruf.
Deskripsi Struktur:
1. mulai
2. Baca nama_siswa
3. Baca nilai_angka
4. Jika nilai_angka >= 80 maka nilai_huruf = “A”, selain itu
5. jika nilai_angka >= 70 maka nilai_huruf = “B”, selain itu
6. jika nilai_angka >= 60 maka nilai_huruf = “C”, selain itu
7. jika nilai_angka >= 50 maka nilai_huruf = “D”, selain itu
8. nilai_huruf = “E”
9. Cetak nama_siswa dan nilai_huruf
10. selesai
Flowchart Konfersi_Nilai:
Pada bentuk IF bersarang ini yang perlu diperhatikan adalah bahwa jika suatu
syarat sudah terpenuhi maka syarat lain yang ada dibawahnya tidak akan diuji
lagi. Pada contoh diatas misalkan nilai_angka yang diinputkan 75 maka nilai
hurufnya adalah B (lihat bentuk flowchartnya), sehingga pengujian tidak
dilanjutkan lagi untuk kondisi dibawahnya. Dengan kata lain input nilai_angka 75
tidak akan diujikan untuk apakah nilai_angka >= 60, apakah nilai_angka >=50
atau apakah nilai_angka < 50.
Contoh 1:
1. mulai
2. kerjakan langkah 3 mulai i = 1 sampai i = 10
3. cetak i
4. selesai
Dari gambar flowchart diatas dapat dijelaskan bahwa nilai i pertama akan berisi
1, kemudian dicetak nilai i, dalam perulangan for nilai variabel i akan bertambah
secara otomatis sehingga nilai variabel i sekarang menjadi 2, kemudian dicetak
nilai i, begitu seterusnya sampai nilai i berisi 10, maka proses pengulangan
selesai.
Contoh 2:
Dicetak bilangan genap dengan batas akhir diinputkan dengan menggunakan for.
Deskripsi Struktur:
1. mulai
2. Baca batas_akhir
3. Kerjakan langkah 4 sampai langkah 5 mulai i = 1 sampai i =
batas_akhir
4. jika i habis dibagi 2 maka kerjakan langkah 5
5. cetak i
6. selesai
Dari gambar flowchart diatas dapat dijelaskan pertama kali dibaca batas_akhir
perulangan, kemudian nilai i pertama kali akan berisi 1, kemudian akan diuji
apakah nilai i habis dibagi dua, jika benar maka dicetak nilai i, kemudian
pengulangan dilanjutkan dengan nilai i menjadi 2, jika tidak maka pengulangan
akan dilanjutkan dengan nilai i menjadi 2, begitu seterusnya sampai nilai i lebih
besar batas_akhir.
Dari gambar diatas dapat dijelaskan bahwa syarat akan diuji terlebih dahulu
sebelum masuk blok yang diulang. Jika syarat yang diuji bernilai benar maka
instruksi1, instruksi2, instruksi3 akan dikerjakan, setelah mengerjakan
instruksi1, instruksi2, instruksi3 maka syarat akan diuji lagi. Jika syarat yang
diuji bernilai benar maka instruksi1, instruksi2, instruksi3 akan dikerjakan lagi,
pengulangan akan berhenti jika syarat yang diuji bernilai salah.
Contoh:
Deskripsi:
1. mulai
2. i = 1
3. selama i <= 10 kerjakan langkah 4 sampai langkah 5
4. cetak i
5. i = i + 1
6. selesai
Flowchart Cetak_Angka:
Dari gambar flowchart diatas dapat dijelaskan pertama kali i bernilai 1,
kemudian diuji apakah i lebih kecil atau sama dengan 10, jika benar maka
dicetak nilai i, kemudian nilai i dinaikkan sebesar 1, kemudian nilai i diuji
kembali apakah masih lebih kecil atau sama dengan 10 jika benar maka dicetak
nilai i, begitu seterusnya. Perulangan akan berhenti jika nilai i lebih besar 10.
Deskripsi Struktur:
1. mulai
2. Baca batas_akhir
3. i = 1
4. selama i <= batas_akhir kerjakan langkah 5 sampai langkah 7
5. jika i habis dibagi 2 kerjakan langkah 6
6. cetak i
7. i = i + 1
8. selesai
Flowchart Cetak_Angka_Genap:
Dari gambar flowchart diatas dapat dijelaskan pertama kali dibaca batas_akhir
perngulangan, kemudian i diberi nilai 1, kemudian diuji apakah i lebih kecil atau
sama dengan batas_akhir, jika benar maka diuji apakah nilai i habis dibagi 2, jika
benar maka dicetak nilai i, kemudian nilai i dinaikkan sebesar 1 sehingga nilai i
menjadi 2, jika tidak maka nilai i langsung dinaikkan 1 sehingga nilai i menjadi 2,
kemudian nilai i diuji kembali apakah masih lebih kecil atau sama dengan
batas_akhir jika benar maka diuji apakah nilai i habis dibagi 2, jika benar maka
dicetak nilai i, kemudian nilai i dinaikkan sebesar 1 menjadi 3, jika tidak maka
nilai i langsung dinaikkan 1 menjadi 2, begitu seterusnya sampai nilai i lebih
besar batas_akhir sehingga perulangan berakhir.
Contoh:
Deskripsi Struktur:
1. mulai
2. i = 0
3. i = i + 1
4. cetak i
5. jika i < 10 kerjakan langkah 3 sampai langkah 4
6. selesai
Flowchart Cetak_Angka:
Dari gambar flowchart diatas dapat dijelaskan pertama kali i diberi nilai awal 0,
kemudian nilai i dinaikkan sebesar 1 sehingga nilai i menjadi 1, kemudian nilai i
dicetak. Setelah dicetak nilai i diuji apakah i lebih kecil atau sama dengan 10,
jika banar maka nilai i dinaikkan 1, sehingga i menjadi 2, kemudian nilai i
dicetak. Setelah itu nilai i diuji lagi apakah i lebih keci atau sama dengan 10,
begitu seterusnya sampai nilai i lebih besar 10 maka perulangan akan berhenti.
Contoh :
Deskripsi Struktur:
1. mulai
2. Baca batas_akhir
3. i = 1
4. Selama i <= batas_akhir kerjakan langkah 5 sampai langkah 7
5. jika i habis dibagi 2 kerjakan langkah 6
6. cetak i
7. i = i + 1
8. selesai
Flowchart Cetak_Angka_Genap:
Dari gambar flowchart diatas dapat dijelaskan pertama kali dibaca batas_akhir
perngulangan, kemudian i diberi nilai awal 1, setelah itu diuji apakah nilai habis
dibagi 2, jika benar maka cetak nilai i, kemudian nilai i dinaikkan 1 sehingga i
menjadi 2, jika tidak maka nilai i langsung dinaikkan sebesar 1, sehingga nilai i
menjadi 2. Setelah diuji apakah nilai i lebih kecil atau sama dengan batas_akhir,
jika benar maka kembali diuji setelah itu diuji apakah nilai habis dibagi 2, jika
benar maka cetak nilai i, kemudian nilai i dinaikkan 1 sehingga i menjadi 3, jika
tidak maka nilai i langsung dinaikkan sebesar 1, sehingga nilai i menjadi 3.
Setelah diuji apakah nilai i lebih kecil atau sama dengan batas_akhir, begitu
seterusnya sampai nilai i lebih besar batas_akhir sehingga perulangan selesai.
Sumber:
© STMIK El Rahma Yogyakarta. Disusun Oleh Bp. Eko Riswanto, S.T., M.Cs,
===================================================================
===================
Algoritma yang berbeda dapat diterapkan pada suatu masalah dengan syarat
yang sama. Tingkat kerumitan dari suatu algoritma merupakan ukuran seberapa
banyak komputasi yang dibutuhkan algoritma tersebut untuk menyelesaikan
masalah. Umumnya, algoritma yang dapat menyelesaikan suatu permasalahan
dalam waktu yang singkat memiliki tingkat kerumitan yang rendah, sementara
algoritma yang membutuhkan waktu lama untuk menyelesaikan suatu masalah
membutuhkan tingkat kerumitan yang tinggi.
1. Start
2. Baca data alas dan tinggi.
3. Luas adalah alas kali tinggi kali 0.5
4. Tampilkan Luas
5. Stop
Algoritma di atas adalah algoritma yang sangat sederhana, hanya ada lima
langkah. Pada algoritma ini tidak dijumpai perulangan ataupun pemilihan. Semua
langkah dilakukan hanya satu kali.
Sekilas algoritma di atas benar, namun apabila dicermati maka algoritma ini
mengandung kesalahan yang mendasar, yaitu tidak ada pembatasan pada nilai
data untuk alas dan tinggi. Bagaimana jika nilai data alas atau tinggi adalah
bilangan 0 atau bilangan negatif ? Tentunya hasil yang keluar menjadi tidak
sesuai dengan yang diharapkan. Dalam kasus seperti ini kita perlu
menambahkan langkah untuk memastikan nilai alas dan tinggi memenuhi syarat,
misalnya dengan melakukan pengecekan pada input yang masuk. Apabila input
nilai alas dan tinggi kurang dari 0 maka program tidak akan dijalankan. Sehingga
algoritma di atas dapat dirubah menjadi seperti contoh berikut.
1. Start
2. Baca data alas dan tinggi.
3. Periksa data alas dan tinggi, jika nilai data alas dan tinggi lebih
besar dari nol maka lanjutkan ke langkah ke 4 jika tidak maka stop
4. Luas adalah alas kali tinggi kali 0.5
5. Tampilkan Luas
6. Stop
Pseudocode
Pseudocode mirip dengan SE. Karena kemiripan ini kadang-kadang SE dan
Pseudocode dianggap sama. Pseudo berarti imitasi atau tiruan atau menyerupai,
sedangkan code menunjuk pada kode program. Sehingga pseudocode adalah
kode yang mirip dengan instruksi kode program sebenarnya. Pseudocode
didasarkan pada bahasa pemrograman yang sesungguhnya seperti BASIC,
FORTRAN atau PASCAL. Pseudocode yang berbasis bahasa PASCAL merupakan
pseudocode yang sering digunakan. Kadang-kadang orang menyebut pseudocode
sebagai PASCAL-LIKE algoritma. Apabila Contoh 5.10 ditulis dalam pseudocode
berbasis bahasa BASIC akan tampak seperti pada contoh 5.12.
1. Start
2. READ alas, tinggi
3. Luas = 0.5 * alas * tinggi
4. PRINT Luas
5. Stop
6. Start
7. READ alas, tinggi
8. Luas = 0.5 * alas * tinggi
9. PRINT Luas
10. Stop
Pada Contoh 5.12 tampak bahwa algoritma sudah sangat mirip dengan bahasa
BASIC. Pernyataan seperti READ dan PRINT merupakan keyword yang ada pada
bahasa BASIC yang masing-masing menggantikan kata “baca data” dan
“tampilkan”. Dengan menggunakan pseudocode seperti di atas maka proses
penterjemahan dari algoritma ke kode program menjadi lebih mudah.
Flowchart
Flowchart atau bagan alir adalah skema/bagan (chart) yang menunjukkan aliran
(flow) di dalam suatu program secara logika. Flowchart merupakan alat yang
banyak digunakan untuk menggambarkan algoritma dalam bentu notasi-notasi
tertentu. Secara lebih detil bagian ini akan dibahas pada bagian berikutnya.
Pada flowchart ada beberapa simbol penting yang digunakan untuk membuat
algoritma sebagaimana tercantum pada Gambar 5.3.
Notasi ini disebut Terminator yang berarti digunakan untuk menunjukkan awal
dan akhir suatu algoritma
Notasi ini disebut Data yang digunakan untuk mewakili data input atau output
atau menyatakan operasi pemasukan data dan pencetakan hasil.
Notasi ini disebut Process yang digunakan untuk mewakili suatu proses
Notasi ini disebut Decision yang digunakan untuk suatu pemilihan, penyeleksian
kondisi di dalam suatu program
Notasi ini disebut Preparation yang digunakan untuk memberi nilai awal, nilai
akhir, penambahan/pengurangan bagi suatu variable counter.
Notasi ini disebut Predefined Process yang digunakan untuk menunjukkan suatu
operasi yang rinciannya ditunjukkan ditempat lain (prosedur, sub-prosedur,
fungsi)
Notasi ini disebut Arrow yang digunakan untuk menunjukkan arus data atau
aliran data dari proses satu ke proses lainnya.
Program Flowchart dapat terdiri dari dua macam, yaitu bagan alir logika program
(program logic flowchart) dan bagan alir program komputer terinci (detailed
computer program flowchart). Bagan alir logika program digunakan untuk
menggambarkan tiap-tiap langkah di dalam program komputer secara logika dan
biasanya dipersiapkan oleh seorang analis system. Sedangkan bagan alir
program komputer terinci digunakan untuk menggambarkan instruksiinstruksi
program komputer secara terinci dan biasanya dipersiapkan oleh seorang
programmer. Apabila Contoh 5.10 dibuat program flowchartnya maka akan
tampak pada gambar 5.4.
Pada bagian ini kita akan bahas lebih dulu struktur algoritma berurutan. Struktur
berurutan dapat kita samakan dengan mobil yang sedang berjalan pada jalur
lurus yang tidak terdapat persimpangan seperti tampak pada Gambar 5.5. Mobil
tersebut akan melewati kilometer demi kilometer jalan sampai tujuan tercapai.
Struktur berurutan terdiri satu atau lebih instruksi. Tiap instruksi dikerjakan
secara berurutan sesuai dengan urutan penulisannya, yaitu sebuah instruksi
dieksekusi setelah instruksi sebelumnya selesai dieksekusi. Urutan instruksi
menentukan keadaan akhir dari algoritma. Bila urutannya diubah, maka hasil
akhirnya mungkin juga berubah. Menurut Goldshlager dan Lister (1988) struktur
berurutan mengikuti ketentuan-ketentuan sebagai berikut:
a. volume balok
b. luas lingkaran
Penyelesaian:
Soal ini merupakan permasalahan dengan algoritma struktur berurutan karena
tidak ada proses pemilihan atau pengulangan. Untuk volume balok, kita harus
menentukan variabel input dan output yang dibutuhkan. Untuk menghitung
volume balok dibutuhkan variabel input panjang, lebar dan tinggi. Sedangkan
variabel outputnya adalah volume. Pada luas lingkaran dibutuhkan variabel input
radius dan variabel output luas. Untuk menghitung luas lingkaran ini kita juga
membutuhkan konstanta phi. Flowchart untuk dua masalah ini dapat dilihat pada
Gambar 5.6.
Penyelesaian:
Soal ini juga masih menggunakan algoritma dengan struktur berurutan. Variabel
input yang dibutuhkan adalah F dan variabel outputnya adalah C. Flowchart
untuk dua masalah ini dapat dilihat pada Gambar 5.7.
Gambar 5.6. Flowchart menghitung volume balok dan luas lingkaran
Penyelesaian:
Permasalahan diatas merupakan ciri permasalahan yang menggunakan struktur
percabangan. Hal ini ditandai dengan adanya pernyataan jika .. maka ...(atau If ...
Then dalam Bahasa Inggris.
Penyelesaian:
Pada contoh ini input yang dibutuhkan adalah nilai X dan Y, sedangkan proses
pemeriksaan kondisi dilakukan pada nilai P apakah positif (termasuk 0) ataukah
negative. Perhatikan flowchart penyelesaian masalah pada Gambar 5.10.
Gambar 5.10. Flowchart penyelesaian untuk perhitungan dua buah bilangan
Kedua contoh di atas (5.15 dan 5.16) merupakan contoh struktur percabangan
sederhana yang melibatkan hanya satu percabangan. Pada masalah-masalah
yang lebih rumit, kita akan menjumpai lebih banyak percabangan. Kita juga akan
menjumpai suatu struktur percabangan berada di dalam struktur percabangan
yang lain, atau yang biasa disebut nested (bersarang). Perhatikan contoh-contoh
berikut.
jika yang fotokopi statusnya adalah langganan, maka berapa lembar pun
dia fotokopi, harga perlembarnya Rp. 75,-
jika yang fotokopi bukan langganan, maka jika dia fotokopi kurang dari
100 lembar harga perlembarnya Rp. 100,-. Sedangkan jika lebih atau sama
dengan 100 lembar maka harga perlembarnya Rp. 85,-.
Buat flowchart untuk menghitung total harga yang harus dibayar jika seseorang
memfotokopi sejumlah X lembar.
Penyelesaian:
Pada contoh ini, masalah terlihat lebih rumit. Ada dua percabangan yang terjadi.
Yang pertama adalah pemeriksaan apakah status seseorang pelanggan atau
bukan. Kedua, apabila status seseorang bukan pelanggan, maka dilakukan
pemeriksaan berapa jumlah lembar fotokopi, apakah lebih dari 100 lembar atau
tidak.
Pada soal ini kita juga menjumpai apa yang disebut sebagai nested. Perhatikan
pernyataan pada syarat kedua dari persoalan di atas.
Jika yang fotokopi bukan langganan, maka jika dia fotokopi kurang dari 100
lembar harga perlembarnya Rp.100.
Pernyataan jika yang kedua berada di dalam jika yang pertama. Input yang
dibutuhkan untuk permasalahan ini adalah status orang yang fotokopi dan
jumlah lembar yang difotokopi. Sehingga variable input yang digunakan adalah:
Selain itu terdapat variable dengan nama HPP yang digunakan untuk menyimpan
harga per lembar dan TH untuk menyimpan nilai total harga. Perhatikan, variable
Status bertipe data char, sehingga penulisannya harus menggunakan tanda “ “.
Jika nilai ujian tengah semester (UTS) lebih besar dari 70 maka siswa
dinyatakan lulus dan Nilai Akhir sama dengan nilai UTS.
Jika nilai UTS kurang atau sama dengan 70 maka siswa dinyatakan lulus
jika Nilai Akhir lebih besar atau sama dengan 60 dimana Nilai Akhir = (nilai
UTS x 40%) + (nilai UAS x 60%).
Buatlah flowchart penyelesaian masalah tersebut apabila output yang diinginkan
adalah NIM, Nama Siswa, Nilai Akhir dan Status Kelulusan.
Penyelesaian:
Pada contoh ini, ada dua percabangan. Yang pertama adalah pemeriksaan
apakah nilai UTS siswa lebih dari 70. Kedua, apabila nilai UTS tidak lebih dari 70,
maka dilakukan pemeriksaan apakah nilai akhir lebih dari 60.
Input yang dibutuhkan untuk permasalahan ini adalah NIM, nama siswa, nilai
UTS, dan nilai UAS. Sehingga variable input yang digunakan adalah: NIM untuk
Nomor induk siswa, nama untuk nama siswa, NUTS untuk nilai ujian tengah
semester, dan NUAS untuk nilai ujian akhir semester. Sedangkan variabel ouput
terdiri dari NA yang digunakan untuk menyimpan nilai akhir dan Status untuk
menyimpan status kelulusan.
Gambar 5.12. Flowchart penyelesaian untuk kelulusan siswa.
Dalam banyak kasus seringkali kita dihadapkan pada sejumlah pekerjaan yang
harus diulang berkali.
Salah satu contoh yang gampang kita jumpai adalah balapan mobil seperti
tampak pada gambar 5.13. Mobil-mobil peserta harus mengelilingi lintasan
sirkuit berkali-kali sesuai yang ditetapkan dalam aturan lomba. Siapa yang
mencapai garis akhir paling cepat, dialah yang menang.
Pada struktur pengulangan, biasanya juga disertai bagian inisialisasi dan bagian
terminasi. Inisialisasi adalah instruksi yang dilakukan sebelum pengulangan
dilakukan pertama kali. Bagian insialisasi umumnya digunakan untuk memberi
nilai awal sebuah variable. Sedangkan terminasi adalah instruksi yang dilakukan
setelah pengulangan selesai dilaksanakan.
Satu hal yang penting yang harus kita perhatikan adalah nilai counter selalu
ditetapkan diawal dari pengulangan. Apabila kita mencoba merubah nilai akhir
pada badan loop, maka tidak akan berdampak pada berapa banyak pengulangan
akan dilakukan.
Contoh 5.19. Algoritma untuk mencetak pernyataan sebanyak 100
kali
Mungkin kalian pernah ketika masih di sekolah dasar melakukan perbuatan
nakal yang membuat kalian disuruh menuliskan pernyataan tertentu sebanyak
100 kali sebagai hukuman atas kenakalan tersebut. Misalkan pernyataan yang
harus ditulis adalah “Saya tidak akan mengulangi perbuatan itu lagi”.
Bagaimanakah caranya algoritma untuk kasus ini?
Penyelesaian:
Pada contoh ini, kita memerlukan variabel counter, misalkan kita beri nama I.
Nilai awalnya adalah 1 dan nilai akhirnya adalah 100. Sedangkan increment atau
kenaikan tiap kali pengulangan dari I adalah satu. Perintah untuk mencetak
pernyataan akan diulang satu persatu sampai nilai akhir dari counter terpenuhi
(100). Flowchart penyelesaian untuk contoh ini dapat dilihat pada Gambar 5.15.
Penyelesaian:
Pada contoh ini, kita memerlukan variabel counter, misalkan kita beri nama A
(sesuai dengan nama himpunan). Nilai awalnya adalah 1 dan nilai akhirnya
adalah 19. Dari pola himpunan kita tahu bahwa kenaikan bilangan adalah 2 (1 ke
3, 3 ke 5, dan seterusnya). Sehingga bisa kita nyatakan increment atau kenaikan
tiap kali pengulangan dari A adalah 2. Flowchart penyelesaian untuk contoh ini
dapat dilihat pada Gambar 5.16.
Penyelesaian:
Pada contoh ini, kita mencoba menentukan hasil dari sebuah flowchart.
Bagaimana menurut kalian jawabannya? Marilah kita uraikan jalannya fowchart
tersebut.
Pada flowchart, setelah Start, kita meletakkan satu proses yang berisi
pernyataan A = 1. Bagian inilah yang disebut inisialisasi. Kita memberi nilai awal
untuk A = 1. Variabel counter-nya adalah X dengan nilai awal 1 dan nilai akhir 10,
tanpa increment (atau secara default increment-nya adalah 1). Ketika masuk ke
badan loop untuk pertama kali maka akan dicetak langsung nilai variabel A. Nilai
variabel A masih sama dengan 1. Kemudian proses berikutnya adalah pernyataan
A = A + 2. Pernyataan ini mungkin agak aneh, tapi ini adalah sesuatu yang
pemrograman. Arti dari pernyataan ini adalah gantilah nilai A yang lama dengan
hasil penjumlah nilai A lama ditambah 2. Sehingga A akan bernilai 3. Kemudian
dilakukan pengulangan yang ke-dua. Pada kondisi ini nilai A adalah 3, sehingga
yang tercetak oleh perintah print adalah 3. Baru kemudian nilai A kita ganti
dengan penjumlahan A + 2. Nilai A baru adalah 5. Demikian seterusnya. Sehingga
output dari flowchart ini adalah 1, 3, 5, 7, .., 19.
Gambar 5.17. Flowchart mencetak bilangan tertentu
Kita dapat melihat sekarang bahwa Gambar 5.16 dan 5.17 memberikan output
yang sama. Dari kedua flowchart tersebut, Gambar 5.17 merupakan flowchart
yang disarankan. Meskipun lebih panjang tetapi lebih terstruktur. Selain itu tidak
semua bahasa pemrograman memberi fasilitas pengaturan increment.
Flowchart pada Gambar 5.17 harus kita perhatikan benarbenar, terutama posisi
pernyataan Print A. Cobalah membalik posisinya sehingga letak pernyataan A =
A + 2 berada di atas pernyataan Print A. Bagaimanakah hasilnya? Seperti halnya
struktur percabangan, kita juga akan menjumpai bentuk struktur pengulangan
bersarang (nested). Artinya, ada suatu pengulangan yang berada di dalam
pengulangan yang lain. Perhatikan Contoh 5.22 berikut ini.
Penyelesaian:
Pada contoh ini, kita mencoba menentukan hasil dari sebuah flowchart dengan
pengulangan bersarang. Bagaimana menurut kalian jawabannya? Marilah kita
uraikan jalannya flowchart tersebut.
Pada Gambar 5.18 tersebut, terlihat ada dua simbol preparation. Yang pertama
dengan variabel counter X dan yang kedua dengan variabel counter Y. Dalam
posisi, variabel counter Y terletak setelah variabel counter X. Hal ini berarti
pengulangan dengan variabel counter Y terletak di dalam variabel counter X.
Inilah yang disebut sebagai pengulangan bersarang.
Pada bentuk pengulangan seperti ini, alur eksekusi program akan berjalan
sebagai berikut:
Gambar 5.18. Flowchart dengan pengulangan bersarang
Dari Contoh 5.21. di atas kita bisa melihat ada aturan-aturan yang harus dipenuhi
dalam pengulangan bersarang, yaitu:
Struktur While akan mengulang pernyataan pada badan loop sepanjang kodisi
pada While bernilai benar. Dalam artian kita tidak perlu tahu pasti berapa kali
diulang. Yang penting sepanjang kondisi pada While dipenuhi maka pernyataan
pada badan loop akan diulang. Flowchart umum untuk struktur While dapat
dilihat pada Gambar 5.19.
Pada Gambar 5.19., tampak bahwa simbol preparasi untuk pengulangan seperti
pada For tidak digunakan lagi. Namun kita menggunakan simbol decision untuk
mengendalikan pengulangan. Selain kondisi, biasanya pada pengulangan While
harus dilakukan inisialisasi variabel terlebih dahulu.
Penyelesaian:
Perhatikan Gambar 5.20. bisakah kalian menentukan hasil dari lowchart
tersebut? Perhatikan tahapan eksekusi flowchart berikut ini.
Gambar 5.20. Flowchart pengulangan dengan while untuk mencetak nilai
tertentu.
1. Pada flowchart ini ada dua variabel yang kita gunakan yaitu A dan B.
Kedua variabel tersebut kita inisialisasi nilai awalnya (A = 1 dan B = 0)
sebelum proses loop terjadi. Variabel A adalah variabel counter.
2. Pada simbol decision, nilai A akan diperiksa apakah memenuhi kondisi (<
10). Jika Ya maka perintah berikutnya dieksekusi, jika tidak maka program
akan berhenti. Pada awal eksekusi ini kondisi akan terpenuhi karena nilai A
= 1.
3. Jalankan perintah Print B.
4. Nilai variabel A kemudian diganti dengan nilai A lama (1) ditambah 2.
Sehingga nilai variabel A baru adalah 3. Sedangkan nilai variabel B = 9 (hasil
perkalian A = 3).
5. Program akan berputar kembali untuk memeriksa apakah nilai variabel A
masih lebih kecil dari 10. Pada kondisi ini nilai A = 3, sehingga kondisi masih
terpenuhi. Kemudian langkah berulang ke langkah ke 3. Begitu seterusnya
sampai nilai variabel A tidak lagi memenuhi syarat kurang dari 10. Sehingga
output dari flowchart ini adalah : 0, 9, 25, 49, 81.
Komentar
dummy
2018-10-04 03:02:55
2018-10-04 03:08:42
13. Betul sekali mas Jefy Dewangga, jadi flow chart banyak sekali
manfaatnya, selain fungsi utamanya adalah sebagai kerangka kerja,
juga berguna untuk mempresentasikan suatu sistem program
kepada public, juga bisa membantu seorang programmer dalam
melakukan troubleshooting atau developing dengan acuan
flowchart tersebut.
14. konsepnya sama gan, gunakan perulangan untuk
menambahkan fungsi array, sebagaimana mas SPANDII ART
menggunakan perulangan untuk menampilkan isi array,
15. Hallo Anonymous, maaf for next yang mana ya? sebab di
postingan ini tidak mengulas tentang for next, jadi mohon maaf, jika
berkenan silakan comment lagi di postingan yang terkait, sehingga
kami bisa mejawabnya dengan baik dan berkesinambungan..
terimakasih,
16. Oh, sebenarnya "for" (selama) adalah representasi dari
perulangan, disamping itu perulangan juga tidak hanya "for"
(selama) saja, melainkan ada juga "while" (saat), jadi Anonymous
tidak perlu bingung, karena perulangan "for" itu cuman satu, tidak
ada "for" jenis "for" yang lain. Adapun yang dimaksud next, negatif,
positif itu adalah nama "variabel" karena nama variabel itu bersifat
bebas, jadi tidak ada standar khusus untuk penamaannya, boleh
saja pembuat program memberikan nama variabelnya a, b, c, atau
nama object seperti tikus, roda, gajah, anu, dll. semua itu
tergantung konteksnya. Jadi, pada kasus Anonymous seperti "for
positif" itu merupakan representasi perulangan khusus untuk
aritmatika bilangan positif, sedangkan "for negatif" untuk
perulangan aritmatika bilangan negatif, sementara itu "for next"
adalah perulangan untuk parameter kapan harus lanjut, jadi jika di
tuliskan ke dalam bentuk bahasa preposition logic menjadi: "for
positif" = " Selama variabel positif bernilai ini (ditentukan), maka
program dalam satu block {...} dieksekusi" sekarang, Anonymous
bisa mengartikannya sendiri maksud dari for - for yang lain.. Agar
bisa memahami lebih jauh tentang perulangan dan percabangan,
silakan bisa pelajari materi di label "algorithm" & "c++"
17. Amin.. terimakasih
18. ok, you are welcome, silakan
19. Sebenarnya bisa pake apa aja, untuk pertamakalinya belajar
dulu saya masih menerapkan struktur urut (sequence) sepertihalnya
algoritma memasak mie instan. Misalkan kubus, maka langkah
pertama siapkan variabel yang diperlukan seperti Panjang, Lebar,
Tinggi. Kemudian dari tiga bahan tersebut kita bisa buat untuk
kalkulator Luas Alasnya atau Volumenya begitu.
20. Hii KHABIB MUBARAK, pertanyaan mu boleh singkat tapi
jawabannya tidak sesingkat itu. Oya itu pertanyaan atau soal tugas
ya? hehehe, Silakan baca-baca dulu dan pahami, sehingga
pertanyaan yang diajukan lebih spesifik. Terimakasih
21. Hi AZKAEXCEL, silakan gan, dengan senang hati, sama-sama.
22. Sama-sama gan ERIK WIBOWO
Comment
Sponsor
Sponsor
Categories
ajax
alat-kontrol-industri
algorithm
aljabar-boolean
aljabar-linear
android
android-kotlin
apache
artificial-intelligence
assembly
blogger
bootstrap
browser
c
c++
codeigniter
css
cybersecurity
dbms
elektronika
elektronika-reparasi
geosystems
git
github
google-drive
google-sheets
htaccess
html
imk
inkscape
instalasi-hardware
instalasi-software
jaringan-komputer
java
javascript
jquery
laravel
linux
maintenance
markdown
metode-numerik
mikrokomputer
mikrokontroler
mikroprosesor
multimedia
mysql
notepad++
office-excel
office-presentation
office-word
oop
penelitian
pengantar-ti
php
plc
regex
riset-operasi
rpl
scriptshit
seo
sig
sistem-analog
sistem-digital
sistem-operasi
sistem-pakar
sistem-terdistribusi
spk
sql
statistik
struktur-data
sublimetext
tools
troubleshooting
virtual-machines
visual-basic
web
web-service
windows
wordpress
© 2020 Bundet, Inc.
Terms
Privacy
Disclaimer
FAQ
Facebook
Instagram
Twitter
Github
Built with