Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH

ALGORITMA DAN PEMROGRAMAN DASAR

Analisa Tiga Kasus atau Lebih,Penyelesaian,Masalah Tiga Kasus atau


Lebih,Menggunakan Bahasa C,Struktur Case,Penyelesaian Masalah
dengan,Struktur Case Menggunakan Bahasa C

DISUSUN OLEH
KELOMPOK 9

 ALFONSO GIRSANG (5193351002)


 ANGEREINY CITRA SARI (5191151005)

PENDIDIKAN TEKNOLOGI INFORMATIKA DAN KOMPUTER


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2019
KATA PENGANTAR

Assalammu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh


Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentu kami tidak
akan bisa untuk menyelesaikan makalah kami ini dengan baik. Shalawat serta salam kita
curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-natikan
syafa’atnya di akhirat nanti, atas limpahan nikmat sehat-Nya, baik itu berupa sehat fisik
maupun akal , sehingga kami mampu untuk menyelesaikan pembuatan makalah sebagai tugas
dari mata kuliah algoritma dan pemrograman dasar dengan materi” Analisa Tiga Kasus atau
Lebih,Penyelesaian,Masalah Tiga Kasus atau Lebih,Menggunakan Bahasa C,Struktur
Case,Penyelesaian Masalah dengan,Struktur Case Menggunakan Bahasa C”.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak
kesalahan beserta kekurangan di dalamnya, apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah
ini kami mohon maaf yang sebesar-besarnya.

Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima

Medan, Oktober 2019

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................................. i


DAFTAR ISI........................................................................................................................................... ii
BAB I ...................................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN .................................................................................................................................. 1
1.1 LATAR BELAKANG .................................................................................................................. 1
1.2 RUMUSAN MASALAH .............................................................................................................. 1
1.3 TUJUAN ....................................................................................................................................... 1
BAB II..................................................................................................................................................... 2
PEMBAHASAN ..................................................................................................................................... 2
2.1 ALGORITMA PERCABANGAN TIGA KONDISI .................................................................... 2
2.2 ALGORITMA LEBIH DARI TIGA KONDISI ........................................................................... 3
2.3.SWITCH CASE ............................................................................................................................ 8
BAB III ................................................................................................................................................. 17
PENUTUP ............................................................................................................................................ 17
3.1 KESIMPULAN ........................................................................................................................... 17
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................................... 18

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Pemograman dalam struktur data ada beberapa macam,salah satunya
adalahpemograman C++. Dalampemograman inibiasanya menggunakan variableArray,Strukt
ur dan Linked List.Makalah ini membahas tentang 3 variabel tersebut dimana ketiga variable
mempunyaiciri dan umum yang berbeda sesuai dengan tipe file yang digunakan
pembaca.Sepertiarray yang menggunaka satu dimensi dan dua dimensi serta 3 dimensi
dimana sangat berbeda dengan struktur yang menggunakan tingkatan prosedur.Program ini
merupakan pemograman yang berbeda dari pemograman lainnya misalnyaVB,Delphi atau
Pascal namun perbedaannya tidak begitu signifikan.

1.2 RUMUSAN MASALAH


1.Apa itu Algoritma tiga kondisi ?

2.Apa itu algoritma lebih dari tiga kondisi ?

3.Apa itu Switch Case?

1.3 TUJUAN
1.Untuk memahahi arti dari algoritma tiga kondisi.

2.Untuk mengerti algoritma lebih dari tiga kondisi.

3.Mengetahui arti dari switch case.

1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Algoritma Percabangan 3 Kondisi


Algoritma tiga kondisi merupakan algoritma yang dapat digunakan untuk
memecahkan kasus yang memiliki 3 kondisi.

Untuk algoritma 3 kondisi maka strukturnya adalah:


IF (kondisi 1) THEN
pernyataan 1
ELSE IF(kondisi 2) THEN
pernyataan 2
ELSE
pernyataan 3.
ENDIF

Untuk kondisi pertama selalu menggunakan IF (Kondisi 1) THEN, sedangkan untuk kondisi
kedua dan seterusnya selain kondisi terakhir, menggunakan ELSE IF (kondisi n) THEN, dan
untuk kondisi terakhir menggunakan ELSE saja.

Contoh algoritma dengan 3 kondisi:


Algoritma untuk mencari nilai dalam bentuk abjad A,B atau C, dengan ketentuan
1. Jika nilai >80 maka nilai A
2. jika nilai >=70 dan <=80 maka B
3. selain itu (nilai <70) maka C

Jawab:
program cari_nilai
deklarasi
var nilai:integer
algoritma
read(nilai)
IF(nilai>80)THEN
write("A")
ELSE IF(nilai>=70 AND nilai <=80) THEN
write("B")
ELSE
write("C")
ENDIF

2
2.2 Algoritma lebih dari 3 kondisi
Kondisi dalam algoritma bisa lebih dari 3 kondisi, strukturnya akan selalu sama,
untuk kondisi pertama maka menggunakan IF (kondisi 1) ELSE...., sedangkan untuk kondisi
ke 2 dan seterusnya selain kondisi terakhir yaitu menggunakan ELSE IF (kondisi n)
THEN....., sedangkan untuk kondisi terakhir baru menggunaakn ELSE....saja.

Format untuk algoritma 3 kondisi atau lebih adalah sebagai berikut:


IF(Kondisi 1) THEN
pernyataan 1
ELSE IF(Kondisi 2) THEN
pernyataan 2
ELSE IF (kondisi 3) THEN
pernyataan 3
ELSE IF(kondisi 4) THEN
pernyataan 4
...
...
...
...
...
ELSE IF(kondisi N) THEN
pernyataan N
ELSE
pernyataan terakhir
ENDIF

3
Masalah yang mempunyai tiga buah kasus atau lebih tetap dapat dianalisis dengan struktur
IF-THEN-ELSE sebagaimana halnya pada masalah dengan dua kasus.

Tiga Kasus : Empat Kasus :

if kondisi1 then if kondisi1 then

aksi1 aksi1

else else

if kondisi2 then if kondisi2 then

aksi2 aksi2

else else

if kondisi3 if kondisi3 then

aksi3

else

dan seterusnya.

Contoh analisis :

Buatlah algoritma dan program yang membaca temperatur air, T, (dalam suatu derajat celcius) pada
tekanan normal, lalu menentukan apakah wujud air tersebut dalam keadaan padat (T ≤ 0°C), cair (0 <
T < 100), atau gas (T > 100).

Penyelesaian

Misalkan suhu air adalah T.

Analisis kasus :

Kasus 1 : T ≤ 0, maka tulis “padat”

Kasus 2 : 0 < T < 100, maka tulis “cair”

Kasus 3 : T ≥ 100, maka tulis “uap”

4
Algoritma WUJUD_AIR

{menentukan wujud air : padat, cair, atau gas, bergantung pada


suhunya }

DEKLARASI

T : real { suhu air, dalam derajat celcius }

DESKRIPSI

read(T)

if T ≤ 0 then

write(‘padat’) { kasus 1 }

else

if ( T > 0) and ( T < 100 ) then


Jadi, program WUJUD_AIR dalam penulisan IF-THEN-ELSE yang bertingkat-tingkat.
write(‘cair’) { kasus 2 }
program WUJUD_AIR;
else
{ menentukan wujud air : padat, cair, atau gas, bergantung pada suhunya }
if T ≥ 100 then

write(‘gas atau uap’); { kasus 3 }


uses wincrt;
endif

endif
(* DEKLARASI *)
endif
var

T : real; { suhu air, dalam derajat celcius }

(* DESKRIPSI *)

begin

write('suhu ');read(T);

write('adalah ');

if T <= 0 then

write('padat') { kasus 1 }

else

if ( T > 0) and ( T < 100 ) then


5
write('cair') { kasus 2 }

else
Struktur CASE

Tidak semua bahasa pemrograman menyediakan struktur CASE (misalnya Bahasa Fortran). Bahasa
pascal menyediakan struktur ini. Jika bahasa pemrograman tidak yang ekivalen.

Contoh analisis :

Buatlah algoritma dan program yang membaca angka bulan dan tahun, lalu menuliskan jumlah hari
dalam bulan tersebut. Misalnya jika dibaca bulan 8 (agustus), maka jumlah harinya adalah 31.

Penyelesaian

Kita harus mengidentifikasi bulan-bulan dan jumlah harinya sebagai berikut :

Bulan Jumlah hari

1, 3, 5, 7, 8, 10, 12 31

4, 6, 9, 11 30

2 29 (jika tahun kabisat), 28 (jika bukan kabisat)

6
program JUMLAH_HARI;

{ menentukan jumlah hari dalam satu bulan }

uses wincrt;

(* DEKLARASI *)

var

AngkaBulan : integer; { 1 . . 12 }

Tahun : integer; { > 0 }

JumlahHari : integer;

(* DESKRIPSI *)

begin

write('Bulan (1-12) = ');readln(AngkaBulan);

write('Tahun = ');readln(Tahun);

case AngkaBulan of

Jadi, program JUMLAH_HARI


1, 3, 5, 7, dalam bahasa
8, 10, 12 : pascal adalah sebagai berikut :
JumlahHari:=31;
Algoritma JUMLAH_HARI
4, 6, 9, 11 : JumlahHari:=30;
{ menentukan jumlah hari dalam satu bulan }
2 : if Tahun mod 4 = 0 then

JumlahHari:=29
DEKLARASI
else
AngkaBulan : integer { 1 . . 12 }
JumlahHari:=28;
Tahun : integer { > 0 }
{endif}
JumlahHari : integer
end;

DESKRIPSI
writeln('Jumlah hari dalam bulan ',AngkaBulan,' adalah ',JumlahHari);
read(AngkaBulan,Tahun)
end.
case(AngkaBulan)

AngkaBulan= [1, 3, 5, 7, 8, 10, 12 ] : JumlahHari←31

AngkaBulan= [ 4, 6, 9, 11 ] : JumlahHari←31

7
AngkaBulan= 2 : case Tahun

Tahun mod 4 = 0 : JumlahHari←29

Tahun mod 4 ≠ 0 : JumlahHari←28


2.3.SWITCH CASE
A. Pengertian

Percabangan adalah suatu pilihan atau opsi dengan kondisi tertentu. Jika kondisi yang
menjadi syarat terpenuhi, maka opsi atau pilihan dijalankan, jika tidak maka sebaliknya.
Dalam java terdapat 4 macam jenis percabangan, if, if-else, else-if, dan juga switch. Keempat
jenis ini memiliki penggunaan masing-masing. Disini kita akan membahas tentang

percabangan switch case.


Switch case digunakan untuk percabangan yang kondisinya banyak. Sedangkan
percabangan if hanya bisa untuk menangani dua kondisi yaitu TRUE atau FALSE. Tapi jika
kita ingin melakukan percabangan untuk peringkat nilai, contoh nilai A = sempurna, B =
bagus, C = sedang, D = kurang, akan ribet jika kita menggunakan percabangan if untuk
menyelesaikan kondisi tersebut. Untuk itu mari kita pelajari percabangan switch case.
Switch Case merupakan salah satu bentuk percabangan, bentuk dari Switch-case
merupakan pernyataan yang dirancang khusus untuk menangani pengambilan keputusan yang
melibatkan sejumlah atau banyak alternatif penyelesaian. Pernyataan switch-case ini
memiliki kegunaan sama seperti if – else bertingkat. Kontruksi if - else yang bertingkat-
tingkat seringkali membingungkan pembacaan alur program.
Pernyataan Switch lebih jarang digunakan dibandingkan dengan pernyataan if pada
java. Tetapi lebih sering digunakan ketika kita ingin menuliskan percabangan ataupun
pengambilan keputusan dengan sangat banyak pilihan. Jika pada percabangan terdapat
pilihan banyak, maka perintah switch-case lebih dianjurkan daripada menggunakan if - else.
Tidak dianjurkan pada pilihan yang melibatkan jangkauan (range) tetapi dianjurkan
pada pilihan berupa konstanta dan banyak misalnya untuk memilih menu. Java menyediakan
intruksi Switch untuk memudahkan pembacaan alur program bercabang yang sangat banyak.
meskipun Switch didesain untuk mengganti if - else, akan tetapi Switch memiliki batasan:
a) Variabel penentu harus bertipe Integer, atau yang cocok dengan Integer seperti character,
boolean, byte, short dan long

8
b) Range data yang diperiksa bernilai 0 s/d 255.
Jika kamu ingat pernyataan main( ) pada program Java, pernyataan main memiliki
parameter String[ ]args , dimana args merupakan argumen yang diberikan pada saat program
dijalankan melalui konsol. Biasanya argumen yang diberikan berupa opsi bagaimana program
harus dilaksanakan. Di sini pernyataan switch juga berguna untuk memilih bagaimana
program akan berjalan. Jika kamu terbiasa atau pernah bergaul dengan Linux, maka tidak
asing untuk menemukan perintah pada Linux seperti "ls -l" atau "tar xfz blabla". Di sini ls
atau tar adalah nama program dan "-l" atau "xfz blabla" adalah argumen yang diberikan pada
saat program dijalankan.

B. Fungsi
a) Digunakan ketika kita ingin menuliskan percabangan ataupun pengambilan keputusa
dengan sangat banyak pilihan
b) Digunakan ketika kita ingin menuliskan percabangan multi arah
c) Instruksi switch case digunakan sebagai instruksi pemilihan dimana aksi yang akan
dilakukan bergantung pada nilai dari satu macam variabel saja.

C. Cara Program
switch(ekspresi){
case konstanta -1:
pernyataan -1;
pernyataan -2;
…..
break;
case konstanta -2:
pernyataan -1;
…..
break;
case konstanta -n:
pernyataan -n;
…..
break
default :
…..

9
…..
break;
}
Konsep di atas menjelaskan bawah untuk pernyataan adalah nilai yang akan diseleksi
dan akan dibuat case pada setiap case untuk setiap nilai dari variable yang sesuai.
Keterangan :
case nilai: (nilai yang sama dengan variabel)
Pernyataan;
break;
Adalah pernyataan yang dikerjakan jika nilai sesuai dengan nilai variabel di dalam sebuah
switch (nilai) yang diberikan.
default:
Pernyataan ;
break;
Adalah pernyataan yang dikerjakan jika nilai dari kecocokan variable nilai di switch (nilai)
tidak memenuhi disetiap case nilai.
Setiap blok default maupun case harus diakhiri dengan tanda titik dua ( : ) dan break diakhiri
dengan tanda semikolon ( ; ).
Pernyataan switch akan menyeleksi atau mencari sebuah kondisi yang diberikan dan
kemudian akan membandingan hasilnya dengan konstanta yang berada di dalam case.
Pembandingan akan dimulai dari konstanta1 sampai konstanta akhir. Jika hasil yang
didapatkan sama dengan konstanta3 maka statemen pada konstanta3 akan diproses. Jika hasil
tidak ada yang memenuhi kriteria dari masing-masing konstanta maka statement yang berada
pada default akan diproses.
Tipe data dari pernyataan harus karakter atau integer. Default mengekspresikan
statement alternatife yaitu jika nilai yang dimasukan tidak sesuai dengan nilai nilai konstan
yang telah didefinisikan.
Break berfungsi sebagai statement peloncatan atau untuk mengakhiri statement.
Apabila tidak ada break, komputer akan mengeksekusi intruksi yang berada di bawahnya
walaupun berada di case yang berbeda. Contohnya, misalnya hasil yang kita dapatkan akan
memproses konstanta1, apabila pada case konstanta1 tidak ada break, maka statement2 pada
case konstanta2 sampai case konstanta3 akan ikut di proses. Maka dari itu apabila
menggunakan Switch Case , jangan lupa untuk menulis break pada akhir statemen.

10
D. Perbedaan Antara struktur IF dengan Switch
Walaupun memiliki tujuan yang hampir sama, namun struktur if dan switch memiliki
perbedaan yang mendasar. Di dalam struktur switch, kondisi logika hanya akan diperiksa satu
kali saja, yaitu pada awal perintah switch, dan hasilnya dibandingkan dengan setiap case.
Akan tetapi di dalam struktur if, setiap kondisi akan selalu diperiksa. Sehingga jika anda
memiliki struktur percabangan yang banyak, struktur switch akan lebih cepat dieksekusi.
Namun disisi lain, switch memiliki keterbatasan dalam jenis operasi perbandingan
yang dapat dilakukan. Operasi perbandingan di dalam switch terbatas untuk hal-hal sederhana
seperti memeriksa nilai dari sebuah variabel.
Struktur switch tidak bisa digunakan untuk percabangan program dengan operasi yang
lebih rumit seperti membandingkan 2 variabel. Kita tidak bisa menggunakan switch untuk
membuat kode program menentukan nilai terbesar seperti contoh pada tutorial if sebelum ini.
Untuk kebanyakan kasus, kita akan sering menggunakan if dibandingkan switch.

E. Contoh
import java.util.*;
public class Switch_Case
{
public static void main(String[] args)
{
Scanner input = new Scanner(System.in);
char nilai = 'B';
String nama;
System.out.print("Masukkan nama: ");
nama = input.nextLine();
System.out.println("Nilai : "+nilai);
System.out.println("\n");
switch(nilai)
{
case 'A': System.out.println(nama+" Nilai Anda memuaskan");
break;
case 'B': System.out.println(nama+" Nilai Anda bagus");
break;
case 'C': System.out.println(nama+" Nilai Anda cukup");

11
break;
}
}
Output :
Masukkan Nama : RATIH
Nilai :B
RATIH Nilai Anda Bagus
Pengertian Kondisi SWITCH CASE Bahasa C
Kondisi SWITCH CASE adalah percabangan kode program dimana kita membandingkan isi
sebuah variabel dengan beberapa nilai. Jika proses perbandingan tersebut menghasilkan
nilai true, maka block kode program akan dijalankan.
Kondisi SWITCH CASE terdiri dari 2 bagian, yakni perintah SWITCH dimana terdapat
nama variabel yang akan diperiksa, serta 1 atau lebih perintah CASE, masing-masing untuk
setiap nilai yang ingin diperiksa.
Berikut format dasar penulisan kondisi SWITCH CASE dalam bahasa C:
switch (nama_variabel) {
case 'nilai_1':
// Kode program yang dijalankan jika nama_variabel ==
nilai_1
break;
case 'nilai_2':
// Kode program yang dijalankan jika nama_variabel ==
nilai_2
break;
case 'nilai_3':
// Kode program yang dijalankan jika nama_variabel ==
nilai_3
break;
...
...
default:
// Kode program yang dijalankan jika tidak ada kondisi
yang terpenuhi
}

12
Di awal kode program, terdapat perintah SWITCH untuk menginput variabel yang akan
diperiksa. Kemudian terdapat beberapa perintah CASE yang diikuti dengan sebuah nilai. Jika
isi dari variabel sama dengan salah satu nilai ini, maka blok kode program akan dijalankan.
Jika ternyata tidak ada kondisi CASE yang sesuai, blok default di baris paling bawah lah
yang akan dijalankan.
Di dalam setiap block case diakhiri dengan perintah break; agar struktur CASE langsung
berhenti begitu kondisi terpenuhi. Mari langsung kita lihat contoh prakteknya.

Contoh Kode Program Percabangan SWITCH CASE Bahasa C

Dalam tutorial sebelumnya, kita telah membuat program menampilkan nilai dengan
struktur IF ELSE IF. Kita akan coba konversi kode tersebut menjadi struktur SWITCH
CASE. Sebelumnya, berikut kode program menampilkan nilai dengan struktur IF ELSE IF:
1 #include <stdio.h>
2 int main(void)
3 {
4 char nilai;
5
6 printf("Input Nilai Anda (A - E): ");
7 scanf("%c",&nilai);
8
9 if (nilai == 'A' ) {
10 printf("Pertahankan! \n");
11 }
12 else if (nilai == 'B' ) {
13 printf("Harus lebih baik lagi \n");
14 }
15 else if (nilai == 'C' ) {
16 printf("Perbanyak belajar \n");
17 }
18 else if (nilai == 'D' ) {
19 printf("Jangan keseringan main \n");
20 }
21 else if (nilai == 'E' ) {

13
22 printf("Kebanyakan bolos... \n");
23 }
24 else {
25 printf("Maaf, format nilai tidak sesuai \n");
26 }
27 return 0;
28 }
Program yang sama bisa dikonversi ke dalam bentuk SWITCH CASE berikut:
#include <stdio.h>
1
2
int main(void)
3
{
4
char nilai;
5
6
printf("Input Nilai Anda (A - E): ");
7
scanf("%c",&nilai);
8
9
switch (nilai) {
10
case 'A':
11
printf("Pertahankan! \n");
12
break;
13
case 'B':
14
printf("Harus lebih baik lagi \n");
15
break;
16
case 'C':
17
printf("Perbanyak belajar \n");
18
break;
19
case 'D':
20
printf("Jangan keseringan main \n");
21
break;
22
case 'E':
23
printf("Kebanyakan bolos... \n");
24
break;
25
default:

14
26 printf("Maaf, format nilai tidak sesuai \n");
27 }
28
29 return 0;
30 }
31
Hasil kode program:

Input Nilai Anda (A - E): A


Pertahankan!

Input Nilai Anda (A - E): D


Jangan keseringan main

Input Nilai Anda (A - E): E


Kebanyakan bolos...

Input Nilai Anda (A - E): F


Maaf, format nilai tidak sesuai
Di baris 8 saya meminta user untuk menginput salah satu huruf antara ‘A’ – ‘E’. Nilai huruf
ini disimpan ke dalam variabel nilai yang di set dengan tipe data char.
Kondisi SWITCH CASE dimulai pada baris 10. Di sini terdapat perintah switch (nilai),
yang artinya saya ingin memeriksa isi dari variabel nilai. Seluruh block SWITCH ini berada
di dalam tanda kurung kurawal, yakni mulai dari baris 10 sampai 28.
Di baris 11 terdapat perintah case ‘A’: Ini artinya jika variabel nilai berisi karakter ‘A’, maka
jalankan isi dari block CASE, yakni perintah printf(“Pertahankan! \n”). Lalu terdapat
perintah break di baris 13 agar struktur CASE lain tidak perlu di proses lagi.
Di baris 14 terdapat perintah CASE kedua, yakni case ‘B’:. Sama seperti sebelumnya, blok
ini akan dijalankan jika variabel nilai berisi huruf ‘B’. Demikian seterusnya sampai case ‘E’
: di baris 23.
Jika ternyata tidak ada nilai yang sesuai, maka block default di baris 26 yang akan di
eksekusi.
Struktur SWITCH CASE ini terlihat lebih rapi daripada struktur IF ELSE IF, dan kadang kala
bisa lebih efisien. Namun SWITCH CASE juga memiliki batasan, yakni tidak bisa dipakai

15
untuk kondisi yang lebih kompleks seperti perbandingan dengan tanda lebih besar dari ” > “,
maupun penggabungan kondisi.
Kita tidak bisa membuat struktur CASE seperti berikut:
1 case > '90':
2 printf("Pertahankan! \n");
3 break;
Kondisi perbandingan di atas hanya bisa ditulis menggunakan struktur IF.

Sehingga jika kondisi yang diperiksa cukup rumit, tetap harus menggunakan struktur IF
ELSE IF. Struktur SWITCH CASE hanya cocok dipakai untuk operasi perbandingan
sederhana, dimana nilai yang diperiksa hanya terdiri dari nilai yang tetap.

16
BAB III

PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Algoritma percabangan adalah salah satu instruksi dalam algoritma yang digunakan
untuk memberikan pilihan kepada program perintah mana yang harus diproses dan perintah
mana yang harus dilewati sesuai dengan kondisi yang diberikan.

Algoritma percabangan terkadang diperlukan untuk kasus-kasus tertentu, karena pada


kenyataannya alur pemrosesan kode program tidak selamanya berurutan dari baris instruksi
satu ke baris instruksi lainnya, namun terkadang program perlu diatur agar bisa meloncat
pada baris instruksi tertentu sesuai dengan kondisi yang terpenuhi.

Di dunia bahasa pemrograman atau algoritma, instruksi agar alur proses program bisa
loncat menuju baris instruksi tertentu sesuai dengan kondisi yang diberikan, itu disebut
dengan instruksi percabangan, pemilihan atau flow control.

Di dalam algoritma, instruksi percabangan dikategorikan menjadi beberapa jenis


yaitu, percabangan 1 kondisi, percabangan 2 kondisi, percabangan 3 kondisi, percabangan
lebih dari 3 kondisi dan percabangan bersarang.

17
DAFTAR PUSTAKA
http://referensisiswa.blogspot.com/2018/09/algoritma-percabangan-12-3-kondisi.html

https://www.academia.edu/5978533/Algoritma_Dan_Pemrograman

http://student.blog.dinus.ac.id/yolandatania1/2017/12/28/dasar-pemrograman-analisis-
kasus/ Diakses pada 30 September 2019

https://www.duniailkom.com/tutorial-belajar-c-percabangan-kondisi-switch-case-bahasa-c/
Diakses pada 15 Oktober 2019

18

Anda mungkin juga menyukai