SEMANTIK WEB
PADA RESELLERDROPSHIP.COM
DISUSUN OLEH:
2022
HALAMAN PENGESAHAN
JUDUL :
Disusun Oleh:
Telah diperiksa dan disetujui oleh Dosen Pengampu dan Ka. Lab Teknik
NIDK. 8873810016
ii
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb
Puji Syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala berkat dan
Praktikum Web Semantik”. Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa
1. Ibu Drg. Andi Tenri Ummu. Selaku Ketua Yayasan Pendidikan Ibnu Sina Batam.
2. Bapak DR. Mustaqim Syuaib, SE, MM Selaku Rektor Universitas Ibnu Sina.
3. Bapak Okta Veza, M.Kom. Selaku Ketua Program Studi Fakultas Teknik.
5. Bapak Agus Suryadi Selaku Dosen Mata Kuliah Praktikum Jaringan Komputer.
6. Kepada seluruh pihak yang tidak disebutkan satu persatu yang telahmembantu
Laporan Praktikum ini. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik da
saran yang membangun dari semua pihak untuk penyempurnaan penulisan Laporan
ini.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb
iii
DAFTAR ISI
I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ……….………………………………………… I-1
1.2 Identifikasi Masalah…………………………………………….. I-2
1.3 Rumusan Masalah……………………………………………….. I-2
1.4 Batasan Masalah………………………………………………… I-2
1.5 Tujuan Laporan Praktikum……………………………………… I-2
1.6 Manfaat Laporan Praktikum…………………………………….. I-2
1.5 Sistemarika Penulisan………………………………………….... I-3
II LANDASAN TEORI
2.1 Web Semantik…………………………………………………. II-1
2.2 Oontologi………………………………………………………..II-15
2.2.1 Pengertian Oontologi……………………………………...II-15
2.2.2 Komponen Oontologi …………………………………….II-19
2.3 Blackbox Testing………………………………………………..II-27
iv
4.1.1 Mengetikkan suku kata yang terdapat pada nama
Produk……………………………………………………IV-1
4.1.2 Mengetikkan 2 atau lebih suku kata yang terletak secara
berurutan di nama product……………………………….. IV-2
4.1.3 Mengetikkan 2 atau lebih suku kata tapi tidak terletak
berurutan di nama produk……………………………….. IV-3
4.1.4 Mengetikkan 1 atau lebih suku kata yang tidak terdapat
didalam nama produk, tetapi terdapat pada deskripsi
Produk…………………………………………………. IV-4
4.2 Pembahasan…….….………………………………………….. IV-5
4.2.1 Pembahasan Hasil……………………………………….. IV-5
4.2.2 Rekomendasi rancangan web semantik…..…………….. IV-6
DAFTAR PUSTAKA
v
I-1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Web semantik merupakan suatu pendekatan yang dikembangkan secara
khusus untuk teknologi WorldWideWeb (WWW) atau biasa disebut dengan web.
Tujuan dari web semantik bukan untuk menggantikan web yang ada saat ini, tetapi
bertujuan untuk memperkaya informasi yang diberikan sehingga menjadi lebih baik
dalam definisinya, agar komputer dapat memahami informasi yang telah disediakan
sehingga komputer dan manusia dapat bekerja bersama.
Dapat dikatakan juga bahwa web semantik adalah teknik yang
memungkinkan komputer untuk memahami makna informasi berdasarkan
metadata, yaitu informasi tentang isi informasi. Pada penelitian sebelumnya
dijelaskan bahwa dengan adanya metadata, komputer diharapkan dapat secara
otomatis membantu manusia memahami hasil pengolahan informasi sehingga hasil
pencarian informasi dapat lebih akurat (Dwiono, 2013). Dengan menggunakan
metode web semantik, data berbasis HTML dapat diubah menjadi format yang
dapat dipahami oleh mesin, sehingga mesin dapat melakukan proses pengumpulan
informasi dan memahami hubungan antar informasi..
Web semantik biasanya diterapkan pada website-website yang memiliki
mesin pencari didalamnya. Dimana pengunjung website dapat mencari konten
tanpa perlu membuka seluruh halaman satu persatu, tetapi dapat mencari dengan
hanya mengetikkan kata kunci pada mesin pencari.
https://www.resellerdropship.com adalah sebuah web yang menyediakan database
dan transaksi bagi para penjual retail yang ingin bekerjasama menjadi reseller
dengan mereka. Situs ini merupakan salah satu web yang menyediakan mesin
pencari didalamnya. Ini dimaksudkan agar para reseller dapat mencari product
mereka dengan mudah.
Tetapi terkadang hasil pencarian dengan mesin pencari dianggap tidak
mampu memberikan hasil yang memuaskan, beberapa member dalam 2 tahun ini
terkadang melakukan complaint, hanya saja tidak ada perbaikan. Apakah ketiadaan
perbaikan ini karena memang sebenarnya tidak ada masalah dengan pencarinya,
I-2
atau hal lain tidak ada penjelasan resmi. Sehingga perlu diadakan uji functionality
dari mesin pencari tersebut, apakah sudah mampu menerapkan prinsip web
semantik yang tepat. Hal inilah yang memotifasi penulis untuk melakukan
praktikum dengan judul, “ Analisa Fungsionalitas Web Semantik Mesin Pencari
pada Resellerdropship.com”.
BAB I PENDAHULUAN
Dalam bab ini berisikan tentang Latar Belakang, Judul Laporan, Rumusan Masalah,
Dalam bab ini berisikan tentang teori dasar yang digunakan dalam Praktikum.
Dalam bab ini berisikan tentang deskripsi umum mengetai tahapan yang dilakukan
Dalam bab ini berisikan tentang hasil praktikum yang berupa data laporan yang
telah diorganisasikan.
BAB V PENUTUP
Dalam bab ini berisikan tentang kesimpulan dan saran dari seluruh praktikum.
II-1
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Web Semantik
Web berbasis semantik adalah web data yang dapat di proses secara
langsung atau tidak langsung dengan menempatkan data pada web dalam bentuk
yang bisa dimengerti mesin secara alami dan mengubahnya kedalam bentuk itu
meaning of data) pada web dapat dipahami, baik oleh manusia maupun oleh mesin
atau komputer (Passin, 2004). Agar dapat diproses oleh mesin, dokumen web
sebuah dokumen web atau entitas-entitas dalam dokumen tersebut dalam suatu cara
yang dapat diproses oleh mesin (Davies et al, 2003; Davies et al, 2006). Dengan
demikian proses pencarian informasi pada dokumen web yang semantis mampu
sehingga mereka dapat mendukung penjelajahan yang lebih kaya, integrasi data,
navigasi, dan otomatisasi tugas-tugas. Salah satu contoh dari web semantik adalah
mengakses satu alamat web yang sama, konten atau isi dari halaman web tersebut
Resource Identifier (URI). URL dapat diibaratkan suatu alamat, di mana alamat
3. Jalur atau path serta nama file dari suatu informasi. Format umum dari URL
Resource Locator (URL) akan menunjukkan lokasi dokumen yang dikelola oleh
web server. URL diubah menjadi alamat IP web server yang bersangkutan. Browser
dan akan menjawab dokumen yang diminta dalam format Hypertext Markup
Language (HTML). HTTP adalah suatu protokol yang menentukan aturan yang
perlu diikuti oleh web browser dalam meminta atau menggambil suatu dokumen
dan oleh web server dalam menyediakan dokumen yang diminta web browser.
II-3
Protokol ini merupakan komunikasi jaringan komputer yang diatur dengan protokol
ini secara resmi dikenal dengan Transmission Control Protocol (TCP/IP) yang
merupakan cara untuk mempaketkan sinyal elektronik sehingga data tersebut dapat
dikirim ke komputer lain. Gambar 2.1 menggambarkan cara kerja web yang
diakses.
Web dapat dikategorikan menjadi dua yaitu web statis dan web dinamis
atau interaktif. Web statis adalah web yang menampilkan informasi-informasi yang
sifatnya statis atau tetap, sedangkan web dinamis adalah web yang menampilkan
informasi serta dapat berinteraksi dengan user yang sifatnya dinamis. Untuk
Program web yang tergolong dalam server side seperti CGI/Perl. Active
Server Pages (ASP), Java Server Pages (JSP), PHP dan ColdFussion (CFM).
Sedangkan yang tergolong client side seperti Javascript, VBScript dan HTML.
Teknologi server side yang dilakukan dalam aplikasi ini adalah PHP. PHP termasuk
dalam produk open source sehingga source code dapat diubah dan didistribusikan
secara bebas. PHP dapat berjalan diberbagai web server misalnya IIS, Apache dan
b. PHP dapat berjalan dalam web server yang berbeda dan dalam sistem
d. PHP adalah termasuk bahasa yang embedded (bisa diletakkan dalam tag
II-5
HTML).
perkembangan web dengan Web 1.0, Web 2.0 dan Web 3.0. Sebenarnya tidak ada
kesepakatan adanya versi dalam aplikasi web tetapi hanya untuk memudahkan
perkembangannya saja.
1. Web 1.0
Web 1.0 memiliki sifat yang sedikit interaktif dan dikembangkan untuk
pengaksesan informasi. Sifat dari Web 1.0 adalah read karena user hanya
2. Web 2.0
Menurut Tim O’Really, Web 2.0 dapat didefinisikan sebagai berikut : ”Web
platform baru tersebut. Salah satu aturan utama adalah membangun aplikasi
dibangunnya teknologi web 2.0. Sifat dari web 2.0 adalah read dan write.
dalam menyajikan konten dan tampilan di dalam sebuah web. Web 2.0
untuk operasi mengolah angka seperti MS. Excel. Aplikasi tersebut dapat
diakses secara online tanpa user harus menginstalnya terlebih dahulu. Web
2.0 pada umumnya adalah suatu teknologi yang gratis atau lebih dikenal
dengan sebutan Open Source dan sangat memudahkan untuk share, upload
3. Web 3.0
Web 3.0 adalah generasi ketiga dari layanan Internet berbasis web. Menurut
Tim Berners Lee, Web 3.0 sebagai sebuah sarana bagi mesin untuk
membaca halaman-halaman web [2]. Hal ini berarti bahwa mesin akan
semantic metadata.
Pada semua kasus, yang terpenting bahwa metadata adalah semantik, yang
menggambarkan semua isi dari dokumen tersebut. Saat membuat aplikasi semantik,
sebenarnya terdapat dua variabel yang dibangun secara sekaligus. Variabel pertama
adalah web terdiri dari protocol komunikasi dan format web. Terdapat standar web
semantik yang direkomendasikan W3C seperti RDF, OWL dan SPARQL. Variabel
tersebut. Obyek di sini bisa berupa benda atau peristiwa. Antara 2 obyek
dihubungkan oleh arc yang menunjukkan hubungan antar obyek. Gambar 2.2
semantik.
II-8
Sebagai contoh, pada gambar 2.2 ada garis yang menghubungkan antara Budi
dengan laki-laki, dan laki-laki ke makhluk hidup. Sehingga apabila ada pertanyaan:
Apakah Budi makhluk hidup? Maka kita bisa merunut garis dari makhluk hidup,
kemudiian ke laki-laki, dan akhirnya ke Budi. Sehingga terbukti bahwa Budi adalah
makluk hidup.
Sistem jaringan semantik ini selalu tergantung pada jenis masalah yang
akan dipecahkan. Jika masalah itu bersifat umum, makan hanya memerlukan sedikit
rincian. Jika ternyata masalah itu banyak melibatkan hal-hal lain, maka di dalam
jaringan awalnya diperlukan rincian dari node awal Budi, apabila Budi hendak
pergi ke berbagai tempat. Node Budi dihubungkan dengan node baru, yaitu pergi.
II-9
Sekolah
Masjid
Kebun
Binatang
Sawah
singkat.
Semantik web memiliki tujuan yang sama karena semantik web memiliki
isi web yang tidak dapat hanya diekpresikan di dalam bahasa alami yang dimengerti
manusia, tetapi juga di dalam bentuk yang dapat dimengerti, diinterpretasi dan
digunakan oleh perangkat lunak. Melalui semantik web inilah, berbagai perangkat
cara yang lebih mudah. Pembuatan Semantik web dimungkinkan dengan adanya
sekumpulan standar yang dikoordinasi oleh World Wide Web Consortium (W3C).
Standar yang paling penting dalam membangun Semantik web adalah XML, XML
Schema, RDF, OWL, dan SPARQL. Mungkin ini beberapa referensi ciri khas dari
menjadi satu.
cloud computing.
source / free.
e. Open identity, OpenID, seluruh info adalah bebas dan sebebas – bebasnya.
based datastores.
h. Intelligent applications
Dengan metode semantik web, data berbasis HTML dapat dirubah menjadi
format yang dapat dipahami oleh mesin, sehingga mesin juga dapat melakukan
Menurut Ibrahim (2007), standar yang paling penting dalam membangun web
semantik adalah XML, XML Schema, RDF, OWL dan SPARQL. Berikut ini adalah
layer dari web semantik sebagaimana direkomendasikan oleh World Wide Web
Consortium (W3C) :
II-11
4. RDF adalah sebuah model data untuk objek (resource) dan hubungan antara
semantik.
web semantik berasal dari sumber yang terpercaya. Ini dapat dicapai dengan
Sebuah web semantik tidak berdiri sendiri, terdiri dari berbagai macam
a) XML
dapat dibuat sendiri sehingga tidak ada tag default seperti tag pada HTML.
b) XML Schema
Struktur dari dokumen XML yang dibuat harus sesuai dengan schema yang
dokumen
II-13
c) RDF
Ide dasar dari RDF adalah bagaimana kita dapat membuat pertanyaan
mengenai sebuah resource web dalam bentuk ekspresi subjek (S), predikat
(P), objek (O). Subjek mengacu pada resource yang ingin dideskripsikan.
entitas. Objek dapat berupa masukan yang dapat diterangkan secara jelas
URI. Ketiga elemen tersebut dikenal dengan sebutan triple (Liyang, 2007)
d) RDF Schema
RDF Schema atau yang lebih dikenal dengan singkatan RDFS merupakan
e) OWL
Tentu saja hal ini sangat membantu penginterpresentasian mesin yang lebih
f) OWL Lite
batasan yang sederhana. . OWL Lite menyediakan suatu alur migrasi cepat
untuk thesaury dan taksonomi lain. OWL Lite juga mempunyai suatu
kompleksitas formal yang lebih rendah dibanding OWL DL. OWL Lite
penggunaan OWL.
g) OWL DL
h) OWL Full
II-15
OWL).
i) SPARQL
dan memanipulasi data yang tersimpan dalam format RDF. Pemetaan dalam
menyediakan bahasa query standar untuk RDF grafik (Segaran et al. 2009).
Christy 2014).
2.2 Ontologi
Istilah ontologi berasal dari bahasa Yunani, yaitu ontos dan logos.
Ontologi dalam bidang kecerdasan buatan memiliki dua pengertian yang berkaitan.
suatu batasan tertentu. Dari kedua hal tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa
atau class dari sebuah domain tertentu. Properti-properti dari setiap konsep atau
adalah sebuah truktur hirarki dari istilah untuk menjelaskan sebuah domain yang
merupakan suatu teori tentang makna dari suatu objek, property dari suatu objek,
serta relasi objek tersebut yang mungkin terjadi pada suatu domain pengetahuan.
semantik yaitu teknologi web yang diarahkan dapat memahami makna suatu kata
atau kalimat yang diberikan oleh pengguna. Membuat komputer mengerti seperti
manusia adalah suatu hal yang sepertinya mustahil, namun visi ini terus
komputer dengan mudah dapat memproses informasi dan mengerti informasi yang
diinginkan oleh pengguna. Tidak ada standar khusus untuk membangun suatu
ontologi dan tidak ada justifikasi bahwa ontologi yang dikembangkan oleh
seseorang adalah salah atau benar. Kualitas ontologi dapat dilihat dari aplikasi
yang dibangun berdasarkan ontologi ini. Ketika aplikasi yang dibangun dapat
kelompok istilah. Hal ini dianggap salah satu pilar dari web semantik. Mereka
biasanya disertai dengan dokumen dibawah bahasa formal dari ontologi. Tentu
saja, ontologi ini harus rinci, dan efektif bagi web semantik untuk bekerja. Menurut
Berners Lee, ontologi akan datang dalam bentuk metadata, yang akan dimasukan
dalam kode, hal ini bisa mengambil banyak waktu dan usaha. Tidak ada standar
khusus untuk membangun suatu ontologi dan tidak ada justifikasi bahwa ontologi
yang dikembangkan oleh seseorang adalah salah atau benar. Kualitas ontologi
dapat dilihat dari aplikasi yang dibangun berdasarkan ontologi ini. Ketika aplikasi
yang ada maka ontologi yang digunakan termasuk ontologi yang berkualitas.
Ontologi adalah istilah yang dipinjam dari filosofi yang mengacu kepada ilmu
pengetahuan pada knowledge base”. Proyek Sensus [3] juga memberikan definisi
: “Sebuah ontologi adalah sebuah struktur hirarki dari istilah untuk menjelaskan
sebuah domain yang dapat digunakan sebagai landasan untuk sebuah knowledge
base” [4]. Pengertian lain mengemukakan ontologi adalah sebuah uraian formal
yang menjelaskan tentang sebuah konsep dalam suatu domain tertentu (classes,
bermacam- macam fitur dan atribut sebuah concepts (slots, terkadang disebut roles
II-18
atau properties) dan batasan pada slots (facets, terkadang disebut role restriction).
suatu domain) dari class membentuk sebuah knowledge base. Pendapat lain
adalah relation, I adalah instance, dan A adalah axiom. Axiom digunakan untuk
pada properties.
medis atau menyediakan servis medis e-commerce. Jika website tersebut dipakai
bersama dan dipublikasikan dengan dasar ontologi yang sama maka perangkat
lunak dapat mengekstrak dan mengumpulkan informasi dari site yang berbeda.
menjawab permintaan user atau sebagai data input untuk aplikasi lainnya.
terdiri atas instance, property, class, dan Slot. Berikut ini akan dijelaskan secara
a. Instance
Instance atau disebut juga individual adalah anggota (member) dari classes.
Instance ini dapat dipandang sebagai objek yang ada pada domain yang
dibahas
b. Property
Property merupakan binary relation. Ada dua jenis property pada ontologi
web semantik, yaitu object property dan datatype property. Objek property
c. Class
kumpulan dari elemen dengan properti yang sama. Suatu class dapat
konsep dalam suatu domain yang terdiri dari beberapa instance. Class juga
superclass.
d. Slot
Properties atau slot terdiri dari dua jenis, yaitu object properties dan
instance dengan datatype value seperti text, string, atsu number. Pada object
1. Functional Properties.
dapat disimpulkan bahwa Peggy dan Margaret adalah individu yang sama
3. Transitive Properties.
4. Symetric Properties.
Mathew.
yaitu :
Salah satu cara dalam menetukan batasan dalam ontologi adalah dengan
membuat daftar pertanyaan yang harus dapat dijawab oleh knowledge base
II-24
sudah ada dapat diperhalus dan diperluas untuk domain dan task yang akan
sistem yang akan dibuat akan berinteraksi dengan aplikasi lainnya yang
dikontrol. Banyak ontologi yang telah tersedia dan dapat dimasukkan dalam
C. Menentukan istilah penting dalam ontologi Menulis daftar istilah yang akan
minuman anggur, bentuk, cita rasa dan kadar gula. Pada dasarnya, hal ini
tumpang tindih antara concept, hubungan antara istilah dan properti dari
(subclass–superclass).
class, yaitu :
spesifik.
konsep tersebut.
slot tersebut.
Slot dapat memiliki facet yang berbeda dalam menggambarkan tipe nilai,
nilai tersebut dapat berupa cardinality (sejumlah nilai) dan fitur lainnya.
a. Slot cardinality.
Sebuah tipe facet menggambarkan tipe dari nilai yang dapat mengisi
(1) String, tipe nilai yang paling sederhana yang biasa digunakan untuk
slot.
(2) Number, terkadang tipe nilai yang lebih spesifik seperti Float dan
numerik.
E. Membuat instances.
1. Pemilihan class.
instances dari class yang terisi pada nilai spesifik slot dan slot batasan
tambahan (facets).
Menurut Sukamto (2016:275) Black Box Testing yaitu menguji desain dan kode
masukan, dan keluaran dari perangkat lunak sesuai dengan spesifikasi yang
mengeksekusi unit atau model secara ofline dan online melalui publik, kemudian
diamati apakah hasil dari unit itu sesuai dengan proses yang diinginkan.
program yang telah dibuat. Pengujian ini penting dilakukan agar tidak terjadi
kesalahan alur program yang telah dibuat. Menurut Rosa dan Salahuddin
(2015:275) “Blackbox testing yaitu menguji perangkat lunak dari segi spesifikasi
fungsional tanpa menguji desain dan kode program”. Menurut Rizky (2011:264)
“Blackbox testing adalah tipe testing yang memperlakukan perangkat lunak yang
“Black Box Testing befokus pada spesifikasi fungsional dari perangkat lunak,
perangkat lunak. Artinya, teknik pengujian kotak hitam memungkinkan anda untuk
semua kebutuhan fungsional untuk program. Pengujian kotak hitam bukan teknik
yang mungkin dilakukan untuk mengungkap kelas kesalahan yang berbeda dari
kategori berikut:
2. Kesalahan antarmuka
sebagai berikut :
fungsional perangkat lunak namun formal black box testing yang sebenarnya kita
dapat memilih subset test yang secara efektif dan efisien dapat menentukan cacat.
Dengan cara ini black box testing dapat membantu memaksimalkan testing
investment.
Ketika tester melakukan black box testing, tester tidak akan pernah yakin
apakah perangkat lunak yang telah diuji telah benar-benar lolos pengujian. Hal ini
terjadi karena kemungkinan masih ada beberapa jalur eksekusi yang belum pernah
diuji oleh user. Untuk menentukan cacat perangkat lunak menggunakan black box
testing, tester seharusnya membuat setiap kemungkinan kombinasi data input baik
II-29
menjalankan pengujian :
2. Pemilihan input
3. Pemilihan outputnya
4. Seleksi input
5. Pengujian
6. Review hasil
untuk mengetahui apakah perangkat lunak berfungsi dengan benar. Pengujian black
box merupakan metode perancangan data uji yang didasarkan pada spesifikasi
perangkat lunak. Data uji dieksekusi pada perangk at lunak dan kemudian keluar
b. Kesalahan interface
d. Kesalahan kinerja
BAB III
METODE PENELITIAN
Jenis data yang digunakan pada praktikum ini adalah data primer. Data
primer adalah adalah data yang diperoleh langsung dari subjek penelitian, dengan
didalam Purhantara (2010), data primer dianggap lebih akurat, karena data ini
a. Website yang fungsi mesin pencarinya di jadikan objek pengujian, yang pada
b. Buku
c. Artikel
https://www.resellerdropship.com adalah:
BAB IV
4.1 Hasil
testing, yang artinya pengujian dilakukan tanpa pengetahuan detil struktur internal
dari sistem atau komponen yang dites. Blackbox testing juga disebut sebagai
https://www.resellerdropship.com:
Dari hasil test, selama suku kata yang kita ketikkan tersebut ada didalam
nama produk, maka produk tersebut akan muncul didalam list hasil
4.1.2 Mengetikkan 2 atau lebih suku kata yang terletak secara berurutan di nama
product
Dari hasil test, selama 2 atau lebih suku kata yang kita ketikkan tersebut ada
didalam nama produk dan terletak dengan urutan yang sama dengan urutan
yang kita ketikkan , maka produk tersebut akan muncul didalam list hasil
4.1.3 Mengetikkan 2 atau lebih suku kata tapi tidak terletak berurutan di nama
produk
Dari hasil test, selama 1 atau lebih suku kata yang kita ketikkan tersebut
tidak ada didalam nama produk, atau urutannya kita ketikkan dengan urutan
yang salah, maka produk tersebut tidak akan muncul didalam list hasil
pencarian. Ini bisa terlihat dari gambar dibawah ini, dimana produk dengan
nama tas sling itu ada, tetapi karena urutan yang saya masukkan salah,
4.1.4 Mengetikkan 1 atau lebih suku kata yang tidak terdapat didalam nama
Dari hasil test, selama 1 atau lebih suku kata yang kita ketikkan tersebut
tidak ada didalam nama produk, meskipun ada didalam spesifikasi produk,
maka roduk tersebut tidak akan muncul didalam list hasil pencarian. Ini
terlihat pada gambar dibawah ini, dimana tas ini berwarna merah, tetapi jika
4.2 Pembahasan
dikarenakan mesin pencarinya hanya berfokus pada nama produk. Yang artinya
mesin pencari hanya dirancang untuk mengenali nama produk, tanpa mengenali
Jika telah menerapkan web semantik dengan baik, maka pencarian akan
hanya nama produknya saja. Misalkan produk Tas Carrier Kelvas KLS 200 dibawah
ini:
IV-6
produk ini didalam hasil pencarian saat user mengetikkan merah, ini dikarenakan
Tas Carrier Kelvas KLS 200 berwarna merah. Atau disaat user mengetikkan kata
tas 30cm, seharusnya mesin pencari mampu memasukkan produk ini kedalam list
hasil pencarian, dikarenakan Tas Carrier Kelvas KLS 200 berukuran P 30cm, dan
Dari hasil analisis kita ketahui bahwa mesin pencari dan perancangan data
adalah rekomendasi pemilihan algoritma dan rancangan xml, rdf dan ontologi yang
menerapkan websemantik.
a. Rekomendasi Algoritma
J.S. Moore pada tahun 1977. Algoritma ini melakukan pencocokan kata
dimulai dari karakter terakhir kata kunci menuju karakter awalnya. Apabila
IV-7
terjadi perbedaan antara karakter terakhir kata kunci dengan kata yang
tadi akan diperiksa satu per satu. Hal ini dimaksudkan untuk mendeteksi
apakah ada karakter dalam potongan kata tersebut yang sama dengan
karakter yang ada pada kata kunci. Apabila terdapat kesamaan, maka kata
kunci akan digeser sedemikian rupa sehingga posisi karakter yang sama
terakhir dari kata kunci. Sebaliknya jika tidak terdapat kesamaan karakter,
2018)
b. Rekomendasi XML
<Baju Pria>
<item>
Bahan : CVC.
</item>
</Baju Pria>
Dari xml diatas dapat dideskripsikan bahwa baju pria dengan nama
Baju Salur Pria Amry ID SW334, terbuat dari bahan CVC dengan warna
kuning kombinasi, dan tersedia dalam ukuran M,L,XL, dengan harga baju
100.000,00 rupiah
c. Rekomendasi RDF
dari subjek, predikat, dan objek. Pada RDF resource yang digunakan untuk
IV-9
objek adalah URI atau literal. Ketiga elemen tersebut dikenal dengan
sebutan triple.
<rdf:RDF
xmlns:rdf=”http://www.resellerdropship-rdf-syntax-ns#”
xmlns:baju pria=http://www.resellerdropship.com/baju%20pria#”>
<rdf:Description
rdf:about=”http://www.resellerdropship.com/baju%20pria/Baju%20Salur
%20Pria%20Amry%20ID%20SW334”>
pria:name>
</rdf:Description>
</rdf:RDF>
IV-10
Jadi setiap tag yang diawali dengan RDF maupun baju pria berasal dari
berikut
Baju pria: Baju Salur Pria Amry ID SW334 baju pria:nama Baju Salur Pria Amry ID SW334
Baju pria: Baju Salur Pria Amry ID SW334 baju pria:bahan CVC
Baju pria: Baju Salur Pria Amry ID SW334 baju pria: warna Kuning Kombinasi
Baju pria: Baju Salur Pria Amry ID SW334 baju pria: size M
Baju pria: Baju Salur Pria Amry ID SW334 baju pria: size L
Baju pria: Baju Salur Pria Amry ID SW334 baju pria: size XL
Baju pria: Baju Salur Pria Amry ID SW334 baju pria: harga RP.100.000,00
d. Rekomendasi Ontologi
1. Domain
berdasarkan class dan sub class, dimana class merupakan data yang
3. Individual
4. Property
Menurut angriani (2018) property terbagi atas 2 macam, yaitu data Type
ini:
individual
individual
individual
individual
individual
V-1
BAB V
5.1 Kesimpulan
Dari hasil dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa analisa pada mesin
blakbox testing.
5.2 Saran
Antoniou, G. dan van Harmelen, F. 2008. A Semantic web Primer. MIT Press
Sumatera Utara.
A.S., Rosa dan Shalahuddin, M. 2015. Rekayasa Perangkat Lunak Terstruktur dan
Berners-Lee, T., J. Hendler, dan O. Lassila. 2001. The Semantic Web. Available at
Davies, J., Studer, R., dan Warren, P., 2006. Semantic web Teknologies Trends and
Chichester
Passin, T.B. 2004. Explorer’s Guide the Semantic web. Manning Publications.
Greenwich.
Rizky,Soetam. 2011. Konsep Dasar Rekayasa Perangkat Lunak. Jakarta:Prestasi
Pustaka