KETATANEGARAAN ISLAM
OLEH:
NORHALIMAH AHMAD
NIM: 107045203898
JAKARTA
1430 H / 2009 M
PENGESAHAN PANITIA UJIAN
Dekan,
Skripsi
Oleh :
NIM : 107045203898
Di Bawah Bimbingan
Pembimbing
………………………………
KONSENTRASI SIYASAH SYARI’YYAH
JAKARTA
1430 H / 2009 M
LEMBAR PERNYATAAN
1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk
2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya
3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli
saya atau merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya
Tuhan Semesta Alam, Yang Maha Esa, Yang Maha Kaya, Yang Maha
dan di bumi, yang nyata maupun yang tersembunyi baik dalam terang
menyadari bahwa selesainya skripsi ini tak luput dari dorongan dan
1. Bapak Prof. Dr. H Muhammad Amin Suma, SH, MA, MM selaku Dekan
Asmawi, M.Ag dan Ibu Sri Hidayati, M.Ag, selaku Ketua dan Sekretaris
Jurusan Jinayah Siyasah, yang telah memberikan kemudahan
2. Ibu Prof. Dr. Hj. Amany Burhanuddin Lubis, MA, selaku dosen
Jakarta;
langkah penulis;
Sufian; juga Adindaku; Anija dan Alm. Muhammad Zulkifly dan juga
diberikan;
Shazwani, Erni Nadia, Noor Baayah, Nurul Huda, Noor Baizura. Juga
tidak dilupakan; Nur Hanisah, Nur Wahida, Nur Suhaida, Zainab, Ummu
Aiman, Siti Aisyah, Nur Aishah, Siti Khatijah, Hafizah, Marina, Syazwani
Nasuha, Nor Hayati, Nur Shuhada, Surina, Nor Adilah dan Khairul Neza.
Syuhaidi, Siti Hajar, Hazrin, Ahmad Baha dan Mawardi. dan yang lain-
lain;
12. Kepada semua pihak yang telah membantu baik secara langsung
shaleh di sisi Allah SWT dan memperoleh balasan pahala yang ganda.
Amin.
Semoga apa yang penulis usahakan ini kiranya dapat bermanfaat bagi
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
E. Metode Penelitian...................................................................... 11
12
Malaysia ...................................................................................... 26
D. Kepentingan Rukun Negara kepada Rakyat Malaysia
.................... 28
.....................................................................................................46
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan.................................................................................. 56
B. Saran-saran ................................................................................. 57
PENDAHULUAN
serta bebas dari persengketaan. Dengan itu, negara harus memiliki dasar
suku yang ada di negara ini. Islam tidak mengbataskan urusan antara
orang Islam dan non-Muslim. Hal ini Allah telah nyatakan di dalam surah
al-Mumtahanah/60 ayat 8:
1
Peristiwa 13 Mei 1969 adalah kerusuhan yang berlaku antara orang Melayu dan orang Cina.
2
Rukun Negara adalah prinsip negara Malaysia yang dipegang sehingga kini selepas
peristiwa 13 Mei 1969.
Artinya: Allah tidak melarang kamu berbuat baik dan berlaku adil terhadap orang-orang
yang tidak memerangimu dalam urusan agama dan tidak mengusir kamu dari kampung
halamanmu. Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang berlaku adil.3
mereka dalam agama dan tidak mengeluarkan mereka dari tanah air
mereka. Setelah itu Allah melarang dengan keras dari mencintai orang-
dalam agama dan mengeluarkan mereka dari tanah air mereka sendiri
Oleh itu, kesimpulan dari ayat ini adalah kita bisa berbuat baik dan
berlaku adil kepada nonMuslim jika dia tidak memerangi dan mengusir
3
Terjemahan ayat diambil dari Al-Quran dan Terjemahan Al-Hikmah, (Bandung: Penerbit
Diponegoro) 2005
4
Sayyid Quthb, Tafsir Fi Zhilalil Qur’an (Surah Al-Hasyr 11- Al-Haaqqah). Penerjemah Drs.
As’ad Yasin, dkk (Jakarta: GEMA INSANI, 2004), h. 49-50.
kita dari tanah air kita sendiri. Dan Allah mengasihi orang-orang yang
berlaku adil.
Pancasila.7 Kondisi ini dijelaskan oleh Tan Sri Muhammad Ghazali Shafie,
5
Asnarulkhadi Abu Samah dan Jayun A. Jawan, Kenegaraan Malaysia, (Serdang: Penerbit
Universiti Putra Malaysia, 2006), h.263.
6
Chamil Wariya, Malaysia 50 Fakta Asas Kenegaraan (Kuala Lumpur: Media Global Matrix
Sendirian Berhad, 2007), h. 300.
7
Winarno, Paradigma Baru Pendidikan Kewarganegaraan Panduan Kuliah Perguruan
Tinggi,(Jakarta: Penerbit Buku Aksara, Edisi Kedua Cet. Pertama, Juni 2007), h. 2.
kepada semua, Cina atau Melayu, kapitalis atau buruh, Islam atau Hindu,
terdapat prinsip Rukun Negara yang lima itu bagi menyemaikan rasa
dari hati rakyat Malaysia apabila mereka dewasa walaupun telah dididik
tentang Rukun Negara dari kecil. Bahkan ketika ditanya tentang Rukun
Negara sepenuhnya setelah survei yang dilakukan kepada lebih dari 1000
kenegaraan yang ada dalam hati nurani rakyat negara ini harus
8
Wariya, Malaysia 50 Fakta Asas Kenegaraan, h. 300
mengurangkan kondisi yang tidak seimbang dalam struktur guna tenaga
yang masih digunakan sejak lebih tiga dekade yaitu dari tahun 1970.
Karena berpegang pada prinsip ini, rakyat Malaysia bisa hidup aman dan
dari dalam dan luar negara. Dengan berprinsipkan Rukun Negara, kita
datang. Oleh itu, uraian mengenai Rukun Negara kepada generasi muda
mereka dan bisa mewujudkan rakyat yang berjiwa patriot serta cintakan
negara.
Visi Rukun Negara yaitu mengenali perlembagaan negara ke arah
cintakan negara, kita mestilah taat kepada negara dan pemerintah. Hal
9
Rukun Negara Malaysia, (Kuala Lumpur: Kementerian Perpaduan, Kebudayaan, Kesenian
Dan Warisan Malaysia), h. 20.
10
Wawancara Pribadi dengan Dr. Junaidi, Pengarah Pendidikan di Kedutaan Besar Malaysia
di Indonesia, Jakarta, 16 Februari 2009
6⌧ C6&$ ^_U& \]
cAd)-Ie#
M90>b ☺ `^⌧a
; `-7 ;<4,
%QI-i7,- Xgh0 ; `-7,-
%&
mnTo#,M: 6&lH ; *+M4 jkNO
WXgh0,- q %PQ&$ P-J50H 7*p⌧q
q& 6M4
:
mn 6&$
v90s tR B /0>sN r,`1,-
( - / / ) اءx⌧
-HI: w?TU-7,-
sesuai dengan manhaj dan ajaran Allah. Adapun dalam perintah agar
memutuskan hukum dengan adil diantara manusia, maka nash ini bersifat
Ahli Kitab saja. Keadilan merupakan hak setiap manusia hanya karena
dia diidentifikasi sebagai manusia. Oleh karena itu, identitas ini terkena
masyarakat Islam.11
sesuatu hanya kepada ahlinya. Kita juga disuruh taat kepada pemerintah
lain.
11
Tafsir Fi Zhilalil Qur’an. Jilid 4, h. 305-306.
Usaha-usaha itu telah dilakukan namun rakyat makin kurang
peristiwa yang tidak diingini berlaku. Mungkin karena Rukun Negara tidak
Negara akan lebih jelas terlihat kewenangannya. Oleh itu, rakyat tidak
Malaysia mayoritas Muslim, penulis ingin membuat satu bahan ilmiah bagi
dalam dasar negara Islam. Oleh karena itu, penulis akan membahas
ISLAM.
Islam?
di Malaysia?
dan rakyat?
diantaranya adalah:
ketatanegaraan Islam.
2. Menjelaskan penerapan Rukun Negara dalam bidang pendidikan,
suku di Malaysia.
rakyat.
Malaysia.
dan undang-undang.
Rukun Negara yang penulis temukan dalam bentuk buku antara lain:
Buku pertama, “Rukun Negara” yang diterbitkan oleh Jabatan
Buku ketiga. “ Islam dan Tata Negara” karya Munawir Sjadzali. Buku
Negara Islam dan beberapa polisi umum Negara Islam. Buku kelima,
E. Metode Penelitian
1. Metode Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Deskriptif disini
Pada prinsipnya pengolahan data (analisis) ada dua cara, hal ini
tergantung dari datanya, yaitu analisis non statistik dan analisis statistik.
Dalam penelitian ini, yang digunakan adalah analisis non statistik. Analisis
non statistik dilakukan terhadap data kualitatif. Dalam hal ini penelitian
didasari pada data-data yang ada lalu dianalisa lebih lanjut untuk
Jakarta yang diterbitkan oleh Fakultas Syariah dan Hukum UIN Jakarta
2007.
F. Objek Penelitian
itu sendiri. Permasalahan Rukun Negara ada beberapa hal yang perlu dikaji
Konstitusi Malaysia.
G. Sistematika Penulisan
Untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas mengenai materi
dan negara.
BAB II
kerajaan dalam ekonomi, sosial dan politik. Tanpa perpaduan yang kokoh
dan kuat, negara akan mudah terjebak dengan ancaman dan kelemahan.
yang tidak diinginkan seperti pertengkaran antara suku, rusuhan dan lain-lain
lagi. Oleh itu, untuk meneruskan penulisan ini, penulis akan memberikan
definisi Rukun Negara menurut Kamus Dewan agar dapat dilihat arti Rukun
Negara.
terbitan Dewan Bahasa dan Pustaka adalah dasar, pokok, asas, sendi.
tertentu. Oleh itu, rukun negara adalah dasar atau pokok sebuah
12
Rukun Negara (Kuala Lumpur: Jabatan Penerangan), t.th, h 1.
kerajaan dan sekarang Malaysia memakai istilah rukun negara. Dalam
Five Pillars yang berarti lima tiang atau lima penunjang Malaysia. Lima
setiap warga negara di negara ini. Setiap warga negara harus taat dan
tidak berlaku lagi sebarang peristiwa yang boleh menjejaskan nama baik
negara.13
13
Ibid h. 11.
Prinsip kedua adalah Kesetiaan kepada Raja dan Negara. Prinsip
ini menyuruh kita taat kepada raja dan negara yang dipimpin oleh
kemaslahatan rakyatnya.14
jurusan.15
14
Ibid h. 12.
15
Ibid h. 14.
Kepatuhan dan mendaulatkan undang-undang mampu menjamin
Malaysia. Bahasa yang lembut dan tingkah laku yang sopan dapat
Malaysia. Disamping itu juga, Rukun Negara juga membentuk cara hidup
mengingat.
16
Penggerak Minda Rakyat, INFO, Peristiwa 13 Mei,Sejarah Kelahiran Rukun Negara
(Kuala Lumpur: Jabatan Penerangan Malaysia, 2009), h. 17.
17
Ibid h. 18.
B. Sejarah Rukun Negara Malaysia
tempat tinggal dan kerja. Banyak dari orang Melayu tinggal di desa dan
bekerja dalam bagian pertanian, orang Cina tinggal di kota dan aktif
hanya sedikit sahaja yang tinggal di kota. Ketiga-tiga kelompok ini juga
sendiri tanpa silibus ajaran atau kurikulum yang sama. Kondisi seperti ini
1957.18
raya (kota besar) kepada Penang. Perbalahan yang sama juga berlaku
di Pangkor (1960), di Bukit Mertajam (1966) dan sekali lagi Penang (1967).
18
Ibid h. 3
hanya dimulakan oleh pihak kerajaan setelah terjadinya satu rusuhan
kerakyatan orang bukan Melayu. Hal ini telah menyebabkan ada yang
19
Penggerak Minda Rakyat, INFO bil 02/2009 (Kuala Lumpur: Jabatan Penerangan
Malaysia, 2009), h. 4.
20
Ibid
Partai Perikatan dibawahnya dianggotai oleh UMNO, MCA, MIC
telah mengalami kekalahan yang teruk dalam pemilu 1969. Jumlah kursi
daripada 89 kursi pada 1964 kepada 66 kursi pada tahun 1969. Partai
(DAP) dan Partai Progresif Rakyat (PPP) menang 25 kursi dalam Dewan
keputusan pemilu pada 10 Mei 1969. Dr. Tan Chee Khoon dari partai
21
Ibid
22
“Insiden 13 Mei”, artikel diakses pada 28 Mei 2009 dari
http://id.wikipedia.org/wiki/Insiden_13_Mei
Pada waktu itu, Kampung Baru diduduki lebih 30,000 orang
Selangor waktu itu, Dato’ Harun Idris. Perarakan tersebut dirasakan seperti
negatif (sial). Ada yang mencaci dan meludah dari atas truk ke arah
menghina Melayu. Pada hari Selasa 13 Mei, Yeoh Tech Chye sebagai
23
Ibid
sudah terlambat. Rusuh antar suku telah merebak dan kemarahan orang
Abdul Aziz di Kampung Baru, Kuala Lumpur. Dato’ Harun Idris selaku
pedang dan parang panjang dan hanya menunggu kata putus dari
Selangor.26
24
“Peristiwa 13 Mei”, artikel diakses pada 28 Mei 2009 dari
http://id.wikipedia.org/wiki/Peristiwa_13 Mei
25
Ibid
26
Penggerak Minda Rakyat, INFO, Peristiwa 13 Mei,Sejarah Kelahiran Rukun Negara, h. 5.
membawa rokok dibakar dan pemandunya dibunuh. Pemuda-pemuda
Kuala Lumpur. Ternyata orang Cina dan pemuda Cina ini lengkap
dengan berbagai senjata besi, tombak dan lembing seperti dalam filem
lama Cina. Rusuhan besar terjadi dan perintah darurat dikeluarkan pada
sekitar Kuala Lumpur. Namun disebabkan pasukan ini terdiri dari Melayu,
Iban, Cina, India dan lain-lain turut menembak orang Melayu dan karena
27
Ibid h. 6
28
Ibid h. 6
diambil alih oleh tentara Melayu. Malangnya, tentara-tentara Melayu
29
“Insiden 13 Mei”, artikel diakses pada 28 Mei 2009 dari
http://id.wikipedia.org/wiki/Insiden_13_Mei
30
Ibid
Abdul Rafai Alias bersama teman-temannya dari Semenyih
yang tidak dijangka pada 13 Mei itu. Beliau turut melangkah mayat-
Merah dari Muar dan Batu Pahat tersekat dan disekat polisi di Kantor Polisi
tangkal penebat, yaitu ilmu kebal dengan harga yang agak mahal.
oleh PKM. Dilaporkan sebanyak 196 mati, 439 cedera, 39 hilang dan 9143
31
Ibid
32
Penggerak Minda Rakyat, INFO, Peristiwa 13 Mei,Sejarah Kelahiran Rukun Negara, h. 7
ditahan. 211 kendaraan musnah.33 Ramai lagi yang dibunuh tapi tidak
masalah yang serius ini tidak berulang lagi. Oleh itu, antara solusi masalah
33
Ibid
34
Ibid
35
Rukun Negara Malaysia, h. 6.
Justeru itu , Majlis Perundingan Negara telah dibentuk oleh
Abdul Razak bin Dato’ Hussien juga Pengarah MAGERAN), tiga orang
menteri (Almarhum Tun Dr Ismail bin Dato’ Abdul Rahman, mendiang Tun
Tan Siew Sin dan mendiang Tun V.T Sambanthan, wakil-wakil Kerajaan
36
Rukun Negara, h. 4.
37
Ibid, h. 5.
Demikianlah sejarah lahirnya Rukun Negara yaitu 13 Mei ini. Rukun
agar negara tetap aman dan nyaman tanpa ada unsur-unsur lain yang
sejarah ini. Oleh itu, rakyat Malaysia harus tetap berpegang teguh pada
bangsa yang bersatu, demokratik, adil, liberal dan saintifik tanpa menurut
rakyat negara ini tetap berada pada landasannya dan tidak lari fitrah
kehidupan.
demokratik.
Keluhuran Perlembagaan.38
38
Sinar Mentari Satu Misi Satu Identiti, (Kuala Lumpur: Jabatan Penerangan Malaysia,
2008), h. 9
Rukun Negara dicipta untuk semua suku di Malaysia. Ia
Melayu dan suku yang lain dalam kehidupan harian. Sekarang tidak lagi
tidak mengundang marah anggota suku yang lain. Itu adalah lumrah
dalam kehidupan.
39
Penggerak Minda Rakyat INFO, h. 20
40
Ibid
Oleh itu, rakyat harus menyadari dan mengingati kepentingan
keras. Allah juga telah menegaskan di dalam QS. Al-Hajj (22) : 39-40
negeri-negeri mereka sendiri tanpa alas an yang benar. Di balik semua itu
nilai dan ideologinya yang sesuai dengan akal dan kebenaran untuk
41
Sayyid Quthb, Tafsir Fi Zhilalil Qur’an (Surah Thaahaa 57-An-Nuur 10) Jilid 15.
Penerjemah Drs. As’ad Yasin, dkk (Jakarta: GEMA INSANI, 2004), h. 188-189.
Apa yang dapat disimpulkan dari ayat ini adalah Allah telah
pendeta mereka dari negara Kristen. Dalam sejarah Islam, orang Islam
bukti yang nyata kita tidak boleh berkata seenaknya kepada agama lain
42
A. Rahman I. Doi, Orang Bukan Islam di Bawah Undang-undang Syariah, (Kuala Lumpur:
Dewan Bahasa dan Pustaka, 1992), h 117.
Dalam ayat ini tampaklah dengan jelas betapa Allah memuliakan
darinya.
prinsip ini dipilih sebagai prinsip pertama dalam Rukun Negara Malaysia.
Dasar negara Indonesia juga ada yang berkaitan dengan
tuntutan agama yang dianutnya. Nilai ketuhanan juga memiliki arti bagi
agama resmi Malaysia. Tetapi untuk penganut agama lain, mereka tidak
43
Winarno, Paradigma Baru Pendidikan Kewarganegaraan Panduan Kuliah Perguruan
Tinggi, h. 6.
Demokrasi Parlementer dan kerajaan konstitusional. Ini berarti Seri Paduka
Baginda Yang di-Pertuan Agong (gelar buat Raja yang menjadi kepala
dikepalai oleh raja. Seri Paduka Baginda, Raja-raja dan Yang Dipertua
taat setia, jujur dan ikhlas kepada Seri Paduka Baginda Yang di-Pertuan
Agong. Tingkat negeri pula, rakyat haruslah setia kepada raja yang
kepada Yang di-Pertuan Agong sedikit pun. Sikap kesetiaan seperti ini
adalah suatu nilai yang baik dan bisa menjadi kebanggaan kepada
44
Zainal Abidin Ahmad dan Mazlan Zulkifly, Pengajian Malaysia, (Kuala Lumpur: Prentice
Hall, 2006), h. 49.
Raja-raja Melayu mempunyai peranan perlembagaan untuk
PERTAMA : Kami beri nama dan kami menyebutnya, bumi yang kamu
KEDUA : Kami mengaku dan kami menjaga hak-hak kamu dan kami
KETIGA : Bagi menjaga kamu dan bagi melindungi anak cucu kamu
45
Raja-Raja Simbol Perpaduan (Kuala Lumpur : Jabatan Penerangan Malaysia, 2008)
KEEMPAT : Kami kekalkan dan kami jamin Kerajaan dan Kedaulatan
dan
dengan prinsip negara. Kesetiaan adalah jiwa kita. Kesetiaan dari hati
sanubari ini kepada Raja dan tanah air inilah yang menyatukan kita
46
7 Wasiat Raja-Raja Melayu (Kuala Lumpur, Jabatan Penerangan Malaysia) 2009
semua daripada pelbagai suku menjadi satu bangsa yang
bersatupadu.47
C. Keluhuran Perlembagaan48
memberi perlindungan kepada setiap rakyat negara ini yaitu hak dan
47
Rukun Negara Malaysia (Kuala Lumpur, Kementerian Perpaduan, Kebudayaan, Kesenian
dan Warisan Malaysia) 2008 h.22
48
Perlembagaan adalah satu dokumen yang mengandung semua undang-undang dasar
Malaysia.
49
Rukun Negara Malaysia (Kuala Lumpur: Kementerian Perpaduan, Kebudayaan, Kesenian
dan Warisan Malaysia, 2008), h. 24.
pembentukan Perlembagaan Malaysia. Perlembagaan negara
kaum dan semua pihak di negara ini. Dengan begitu, ia adalah kontrak
sosial rakyat yang tidak bisa ditanyakan dan diganggu gugat oleh siapa
pun.
prinsip ini adalah berkaitan kedudukan Seri Paduka Baginda Yang di-
suku di negara ini asalnya dari negara lain dan tiada satu orang pun
Cina, orang India atau orang kulit putih, negara ini dipenuhi hutan rimba
Melayu bukan sahaja pribumi malahan tuan kepada negara ini dan
Singapura Lee Kuan Yew sewaktu Singapura keluar dari Malaysia: “Kalau
hendak kekal dalam Malaysia, kamu mesti menerima hak bangsa Melayu
Malaysia,” tegas Tunku kepada Lee yang mau hak sama rata antara
50
Sinar Mentari, Satu Misi Satu Identiti, (Kuala Lumpur: Jabatan Penerangan Malaysia,
2008), h. 9.
mengamalkan agama mereka mengikut kepercayaan masing-masing.
D. Kedaulatan Undang-undang
dan dipertahankan.52
51
Rukun Negara Malaysia, h. 23.
52
Ibid h. 24.
Perlembagaan memberi kepada seseorang rakyat hak
53
Ibid
aman dan nyaman. Kesedaran ini perlu diwujudkan dan dikekalkan
Indonesia yang adil dan makmur secara lahiriah dan batiniah. Berdasar
pada nilai ini, keadilan adalah nilai yang amat mendasar yang
keempat dan Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia adalah sila
yang kelima Pancasila. Prinsip dan sila ini dilihat kurang lebih sama karena
ia menghendaki keadilan buat semua rakyat. Oleh karena itu, prinsip dan
tutur kata seseorang. Bahasa yang lembut dan bersopan santun serta
bernegara.
mengandung arti kesadaran sikap dan perilaku yang sesuai dengan nilai-
nilai moral dalam hidup bersama atas dasar tuntutan hati nurani dengan
Tuhan yang sama derajatnya dan sama hak dan kewajiban asasinya.
Berdasarkan nilai ini, secara mutlak ada pengakuan terhadap hak asasi
manusia.
54
Winarno, Paradigma Baru Pendidikan Kewarganegaraan Panduan Kuliah Perguruan
Tinggi, h. 6.
duanya adalah ideologi nasional negara tetapi ia berbeda dari segi nilai
Maha Esa, nilai kemanusiaan yang adil dan beradab, nilai persatuan, nilai
55
Ibid h. 5.
Oleh itu, ideologi-ideologi nasional ini harus diterapkan. Ia akan
menurut sebagian ulama kontemporer dari para ahli fikih syariat adalah
sebagian ulama lagi adalah keadilan, musyawarah dan taat kepada ulil
56
Farid Abdul Khaliq, Fi Al-Fiqh As-Siyasiy Al-Islamiy Mabadi’ Dusturiyyah Asy-Syura Al-
Adl Al-Musawah. Penerjemah Faturrahman A. Hamid. (Jakarta: Penerbit AMZAH, 2005), h. 1.
dibenci, kecuali bila dia memerintahkan untuk berbuat kemaksiatan,
Hamid Mutawalli dan Dr. Muhammad Salim Al-Awa yang sangat sepakat
bersikap jujur dan transparan. Penulis juga mengganti istilah hak asasi
(kebebasan).58
57
Ibid h. 2
58
Ibid
pejabat. Pengawasan ini adalah satu cabang dari amar ma’ruf nahi
Dalam buku lain yaitu Negara Islam ditulis oleh Haji Zainal Abidin
beradab dan kebangsaan yang luhur, seperti yang dipakai oleh negara-
negara sekarang. Yang kedua keadilan yang luas untuk seluruh manusia
termasuk keadilan sosial. Ketiga, Ketuhanan Yang Maha Esa, seperti yang
Amri.
yang berasal dari Tuhan dan Rasul-Nya serta hukum yang dibuat oleh Uli
ditaati.
sebelum ini.
sana, anak-anak akan diajar mengenal huruf dan nomor. Usia tujuh
(SMP dan SMA). Pada peringkat ini, mereka akan diajar mengenai hak
Negara.59 Mata pelajaran ini dinamakan Sivik atau definisi yang paling
59
Koh Boh Boon, dkk, Pengajaran dan Pembelajaran Sivik di Sekolah-Sekolah Malaysia
(Kuala Lumpur: Utusan Publications & Distributors Sdn Bhd, 1983), h 10.
Mata pelajaran ini mempunyai matlamat atau obyektif-obyektif
(SMP kelas I hingga SMA kelas II). Setiap tingkatan mempunyai satu
satu (SMP kelas I) diri dan keluarga. Tingkatan dua (SMP kelas II) diri dan
orang lain. Tingkatan tiga (SMP kelas III) diri dan kelompok lain. Tingkatan
Oleh itu, data ini dihubungkan dalam konsep-konsep. Satu konsep ialah
satu ide umum dari data-data yang mempunyai ciri-ciri yang sama.
60
Ibid h.11
ibu bapa, individu, saudara kandung, nenek, kakek, peranan, kewajiban
dan yang lain-lain. Suatu konsep boleh terdiri daripada satu istilah umum
lagi.
lain.61
Oleh itu, mata pelajaran Sivik adalah salah satu usaha untuk
Rukun Negara pula adalah dasar bagi dasar bagi mata pelajaran Sivik. Ia
61
Ibid
C. Penerapan dalam Bidang Ekonomi
kerajaan dan swasta bergerak sama bagi menyokong dasar dan strategi
pencapaian sosioekonomi.62
62
Penggerak Minda Rakyat INFO bil 4/2008, (Kuala Lumpur: Jabatan Penerangan Malaysia,
2008) h.8
63
Ibid
Kerajaan Malaysia membangunkan ekonomi negara dalam tiga
tersebut adalah:
serantau 1997/1998.
Seterusnya Malaysia mengadakan Rancangan Malaysia
berfikiran maju dan berpandangan jauh”, begitu kata YAB Dato’ Seri
pemacu misi nasional. Antara misi nasional yang ingin dicapai adalah
pelaksanaan negara.
64
Ibid h.12
D. Penerapan dalam Bidang Sosial
buku tulis sekolah. Lagu Rukun Negara juga ada disiarkan di televisi bagi
65
Buletin CITRA Penggerak Minda Rakyat, (Kuala Lumpur: Jabatan Penerangan Malaysia,
2009), h. 11
Selain itu, Jabatan Penerangan Malaysia juga memasukkan Rukun
Negara dalam setiap artikel yang diterbitkan. Usaha ini dijalankan supaya
kejayaan negara mencipta nama di mata dunia melalui sukan, seni, dan
lain-lain lagi.
agama, bangsa dan negara. Dengan ini, negara akan sentiasa aman
dan nyaman.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
dan sejahtera. Rakyat harus taat kepada Rukun Negara yang lima
masing.
b) Pemerintah yang tidak zalim. Rakyat Malaysia harus taat kepada
negara ini.
siapa pun.
sama lain tanpa mengira agama, warna kulit dan bangsa. Rukun
pelajaran ini.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad, Zainal Abidin, dan Mazlan Zulkifly. Pengajian Malaysia. Kuala Lumpur:
Prentice Hall, 2006.
Bari, Abdul Aziz. Islam dalam Perlembagaan Malaysia. Petaling Jaya: Intel
Multimedia and Publication, 2005
Quthb, Sayyid. Tafsir Fi Zhilalil Qur’an. Penerjemah Drs. As’ad Yasin, dkk.
Jakarta: GEMA INSANI, 2004.
Sabran. dkk. Pengajian Am. Shah Alam: Oxford Fajar Sdn Bhd, 2008.
Wariya, Chamil. Malaysia 50 Fakta Asas Kenegaraan. Kuala Lumpur: Media Global
Matrix Sendirian Berhad, 2007.
Yaacob, Abdul Monir dan Sarina Othman. Tinjauan Kepada Perundangan Islam.
Kuala Lumpur: Institut Kefahaman Islam Malaysia, 1996.
Artikel-artikel
http://www.geocities.com/kavyan_kavya/rukun.htm?200930
Parti Islam Semalaysia (PAS). Negara Islam. Kuala Lumpur: Nuffair Street SDN
BHD, 2004.
Sinar Mentari Satu Misi Satu Identiti. Kuala Lumpur: Jabatan Penerangan
Malaysia, Februari 2008.
Sinar Mentari Satu Misi Satu Identiti Keluaran 1/09, Kuala Lumpur: Jabatan
Penerangan Malaysia, Januari 2009.
SB, Uthaya Sankar. Krisis 13 Mei Bakal Berulang Berikutan Isu Bahasa Malaysia?
Artikel diakses pada 30 Januari 2009 dari
http://www.geocities.com/uthayasb2001/13mei.htm?200930