SKRIPSI
Oleh:
Amri Sani
09604224007
PERSETUJUAN
Skripsi dengan judul Tingkat Kesegaran Jasmani Anak Usia 6 - 9 Tahun Di SD Negeri
Ngipik Kecamatan Pringsurat Kabupaten Temanggung yang disusun oleh Amri Sani,
NIM. 09604224007 ini telah disetujui oleh pembimbing untuk diujikan.
ii
SURAT PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul Tingkat Kesegaran Jasmani
Anak Usia 6 - 9 Tahun Di SD Negeri Ngipik Kecamatan Pringsurat Kabupaten
Temanggung, benar-benar karya saya sendiri. Sepanjang pengetahuan saya tidak
terdapat karya atau pendapat yang ditulis atau diterbitkan orang lain kecuali sebagai
acuan atau kutipan dengan mengikuti tata penulisan karya ilmiah yang telah lazim.
Tanda tangan dosen penguji yang tertera dalam halaman pengesahan adalah asli. Jika
tidak asli, saya siap menerima sanksi ditunda yudisium pada periode berikutnya.
iii
iv
MOTTO
PERSEMBAHAN
Dengan mengucap syukur kepada Allah SWT, skripsi ini peneliti persembahkan
khususnya pada kedua orangtua bapak Muh. Lukito dan ibu Asnah, yang selalu
memberikan doa dan dukungan bagi peneliti hingga skripsi ini akhirnya terselesaikan.
vi
ABSTRAK
Permasalahan penelitian ini adalah belum diketahui tingkat kesegaran jasmani
siswa kelas I-III yang berusia 6-9 tahun di SD Negeri Ngipik Kecamatan Pringsurat
Kabupaten Temanggung. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kesegaran
jasmani anak usia 6-9 tahun di SD Negeri Ngipik Kecamatan Pringsurat Kabupaten
Temanggung.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif. Populasi dalam
penelitian ini adalah siswa kelas I-III SDN Ngipik Kecamatan Pringsurat Kabupaten
Temanggung, sementara sampel yang digunakan berjumlah 87 siswa yang berusia 6-9
tahun pada saat pelaksanaan pengukuran TKJI. Teknik pengambilan sampel
menggunakan teknik purposive sampling. Pengukuran Tes Kesegaran Jasmani
Indonesia dilakukan dengan mengukur 5 item, yaitu lari 30 meter, gantung siku tekuk,
baring duduk, loncat tegak, dan lari 600 meter. Teknik pengumpulan data menggunakan
metode tes dengan menggunakan instrumen formulir Tes Kesegaran Jasmani Indonesia.
Analisis penelitian menggunakan dengan rumus persentase.
Hasil penelitian mendapatkan data bahwa tingkat kesegaran jasmani siswa kelas
I-III SD Negeri Ngipik Kecamatan Pringsurat Kabupaten Temanggung, yaitu 74% atau
64 siswa dari 87 siswa usia 6-9 tahun yang diukur tingkat kesegaran jasmaninya berada
pada klasifikasi Kurang, sedangkan 24% atau 21 siswa lainnya menunjukkan
klasifikasi Sedang, dan 2% atau 2 siswa tingkat kesegaran jasmaninya menunjukkan
klasifikasi Kurang Sekali, sehingga dapat disimpulkan bahwa tingkat kesegaran
jasmani siswa kelas I-III SD Negeri Ngipik Kecamatan Pringsurat Kabupaten
Temanggung adalah kurang 64 siswa (74%).
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur disampaikan ke hadirat Allah Yang Maha Pengasih lagi Penyayang.
Berkat rahmat dan hidayah-Nya akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi untuk
memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelar sarjana. Penulisan skripsi dapat
diselesaikan karena bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu, peneliti menyampaikan
banyak terima kasih secara tulus kepada :
1.
2.
3.
Bapak Sriawan, M.Kes, selaku Ketua Program Studi PGSD Pendidikan Jasmani
Universitas Negeri Yogyakarta yang telah memberikan masukan-masukan dalam
penulisan skripsi ini.
4.
Ibu A. Erlina Listyarini, M.Pd. selaku Pembimbing Skripsi yang telah meluangkan
waktu untuk memberikan arahan, masukan, saran, dorongan, dan dengan sabar
membimbing sehingga skripsi ini dapat selesai.
5.
Bapak Dimyati. M.Si. selaku Penasehat Akademik yang telah meluangkan waktu
untuk memberikan arahan, masukan dan nasehat dengan sabar.
6.
7.
Kepala Sekolah dan Bapak Guru Penjas Sekolah Dasar Negeri Ngipik Kecamatan
Pringsurat Kabupaten Temanggung. Terima kasih atas partisipasi dan bantuannya
sehingga penulisan skripsi ini dapat berjalan lancar.
viii
8.
9.
Semua pihak yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu atas saran, kritik, dan
bantuannya demi kelancaran penulisan skripsi ini.
Segala bentuk bantuan selama penelitian sehingga selesainya skripsi ini, dapat
menjadi amal baik dan ibadah, serta mendapat imbalan yang layak dari Allah SWT.
Akhir kata semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis dan pembaca.
Yogyakarta, 10 Juni 2013
Peneliti
ix
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL.......................................................................................
HALAMAN PERSETUJUAN.........................................................................
ii
HALAMAN PERNYATAAN..........................................................................
iii
HALAMAN PENGESAHAN...........................................................................
iv
MOTTO.............................................................................................................
PERSEMBAHAN..............................................................................................
vi
ABSTRAK........................................................................................................
vii
KATA PENGANTAR.......................................................................................
viii
DAFTAR ISI.....................................................................................................
DAFTAR TABEL............................................................................................
xii
DAFTAR LAMPIRAN.....................................................................................
xiv
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ........................................................................
B. Identifikasi Masalah..............................................................................
C. Pembatasan Masalah ...................................................................................
D. Perumusan Masalah......................................................................................
E. Tujuan Penelitian..........................................................................................
F. Manfaat Penelitian........................................................................................
1
5
6
6
6
6
8
8
10
11
14
16
20
22
23
25
25
26
27
31
31
Halaman
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data dan Hasil Penelitian............................................................
B. Pembahasan...
33
42
45
45
45
46
DAFTAR PUSTAKA....
LAMPIRAN.......................................................................................................
47
50
xi
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1.
26
Tabel 2.
28
Tabel 3.
28
Tabel 4.
28
29
Tabel 6.
29
Tabel 7.
30
Tabel 8.
31
Tabel 9.
33
Tabel 10.
34
35
36
37
37
38
39
Tabel 5.
Tabel 11.
Tabel 12.
Tabel 13.
Tabel 14.
Tabel 15.
Tabel 16.
xii
Halaman
Tabel 17.
Tabel 18.
Tabel 19.
Tabel 20.
40
40
41
42
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1.
50
Lampiran 2.
51
Lampiran 3.
52
Lampiran 4.
Dokumentasi Penelitian..
54
Lampiran 5.
57
Lampiran 6.
61
Lampiran 7.
73
Lampiran 8.
89
xiv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan memiliki peran yang sangat penting di masa kanak-kanak,
karena perkembangan kepribadian, sikap mental dan Intelektual dibentuk pada
usia dini. Kualitas masa awal anak termasuk masa Prasekolah merupakan cermin
kualitas bangsa yang akan datang. Namun terkadang pendidikan hanya
menekankan pada pengembangan dari segi kognitif (akal) saja dan menomor
duakan kesehatan jasmani anak.
Pendidikan sudah dikenal sejak manusia hadir di dunia. Orang primitif
jaman dahulu dalam mendidik anak-anaknya lebih mengutamakan gerak
jasmaninya yang bertujuan untuk mempertahankan hidup dan untuk mencari
makan. Adapun kegiatan itu meliputi berburu, berlari (baik itu saat mencari
makan maupun menghindari binatang buas), dan berenang. Orang primitif
mengajarkan kepada anak-anaknya pendidikan yang berhubungan dengan
ketangkasan. Tanpa disadari dengan kegiatan berlari, berenang dan berburu
secara tidak langsung dapat meningkatkan ketangkasan serta kebugaran jasmani
anakanaknya (Tisnowati Tamat dan Moekarto Mirman, 2005: 112).
Pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan merupakan media untuk
mendorong pertumbuhan fisik, perkembangan psikis, keterampilan motorik,
pengetahuan dan penalaran, penghayatan nilai-nilai (sikap, mental, emosional,
sportivitas, spiritual dan sosial), serta pembiasaan pola hidup sehat yang
bermuara untuk merangsang pertumbuhan dan perkembangan kualitas fisik dan
psikis yang seimbang. Masa kanak-kanak merupakan masa yang tepat untuk
2.
Siswa kurang bergerak dan masih ada siswa yang bermalas-malasan pada
waktu istirahat atau bahkan pada saat pembelajaran Penjas.
3.
4.
C. Pembatasan Masalah
Dari latar belakang masalah identifikasi masalah tersebut di atas agar
jelas serta lebih terarah maka perlu diberikan pembatasan masalah yang akan
diteliti yaitu tentang Tingkat Kesegaran Jasmani Anak Usia 6 sampai 9 Tahun Di
SD Negeri Ngipik Kecamatan Pringsurat Kabupaten Temanggung.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan lembar batasan masalah, identifikasi dan batasan masalah
di atas, dapat dirumuskan permasalahan penelitian sebagai berikut Seberapa
Besar Tingkat Kesegaran Jasmani Anak Usia 6-9 Tahun di SD Negeri Ngipik
Kecamatan Pringsurat Kabupaten Temanggung?
E. Tujuan Penelitian
Tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah ingin mengetahui
tingkat kesegaran jasmani anak usia 6-9 tahun di SD Negeri Ngipik Kecamatan
Pringsurat Kabupaten Temanggung.
F. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi pihak-pihak yang berkaitan
yakni pihak Sekolah, guru/tenaga pendidik dan terutama siswa/perserta didik
yang dapat dijelaskan sebagai berikut :
1.
Manfaat Teoritis
Menambah wawasan dan pengetahuan bagi semua unsur penyelengara
pendidikan terutama guru pendidikan jasmani serta dapat digunakan sebagai
Manfaat Praktis
a.
Bagi Sekolah
Sebagai masukan kepada pihak Sekolah beserta manajemennya
untuk mengetahui tingkat kesegaran jasmani siswanya, sehingga dapat
dijadikan acuan untuk menyusun kegiatan pembelajaran yang dapat
meningkatkan
kualitas
pembelajaran
dengan
menekankan
segi-
segi/aspek kesehatan jasmani seperti olah raga dan permainanpermainan yang melibatkan aktifitas fisik.
b.
c.
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Deskripsi Teori
1.
b.
c.
Kemampuan melakukan kerja fisik yang lebih berat berarti derajat sehat
dinamis yang lebih tinggi, dan sebaliknya.
d.
2.
itu
sangat
individual
http://uhangtinting.blogspot.com).
10
(Subhan,
2010,
11
terhadap dan pemulihan dari efek aktivitas seperti jalan cepat, lari,
berenang, bersepeda dan aktivitas edang sampai berat lainnya.
b.
Kebugaran Otot-Rangka
Kekuatan otot (Muscular Strength) adalah kekuatan maksimal
satu kali usaha yang dapat dikerahkan terhadap suatu tahanan misalnya
mengangkat beban. Ketahanan otot (Muscle Endurance) adalah
kemampuan otot-otot untuk melakukan suatu kekuatan sub maksimal
secara berulang-ulang misalnya Push-ups, Sit-ups, Chin-ups atau
mengangkat beban 10 - 15 kali di ruangan latihan beban. Kelenturan
(Flexibility) adalah kemampuan dari sendi untuk bergerak melalui
jangkauan gerak penuhnya (seperti menyentuh ujung ibu jari dengan
tungkai lurus).
c.
Komposisi Tubuh
Jumlah relatif dari lemak tubuh dan jaringan bukan lemak atau
bebas lemak (otot, air, kulit dan jaringan bukan lemak lain).
Perbandingan berat badan (Kg), tinggi badan (m) atau perbandingan
lingkar pinggang dan panggul.
Secara garis besar unsur-unsur kebugaran jasmani yang dapat
12
gerakan.
oleh
Keseimbangan
Kemampuan
faktor
visual,
merupakan
untuk
mempertahankan
vestibular
komponen
dan
kebugaran
ini
proprioseptif.
jasmani
yang
13
b.
c.
4.
d.
e.
14
a.
Makan
Untuk dapat mempertahankan hidup, manusia memerlukan
makan yang cukup. Makanan yang cukup dan memenuhi syarat yang
seimbang
sangat
mutlak
bagi
kesehatan,
terutama
untuk
Istirahat
Istirahat yang cukup sangat diperlukan sgsr tubuh memiliki
kesempatan melakukan pemulihan tenaga sehingga dapat melakukan
aktivitas sehari-hari.
c.
Olahraga/aktivitas fisik
Kesegaran jasmani dapat dicapai dengan latihan yang
sistematik menggunakan rangsang gerak untuk meningkatkan atau
mempertahankan kualitas fungsi tubuh, kualitas fungsi tubuh merupakan
daya tahan paru, jantung, otot dan komposisi tubuh.
Menurut Yusuf (2000) bahwa untuk perkembangan fisik anak sangat
diperlukan gizi yang cukup, baik protein (untuk membangun sel-sel tubuh),
vitamin dan mineral (untuk pertumbuhan struktur tubuh) dan karbohidrat
(untuk energi). Selain gizi perkembangan kognitif memegang peranan
penting dalam pertumbuhan dan perkembangan seluruh aspek kehidupan,
khususnya perkembangan motorik. Otak dapat dikatakan sebagai pusat atau
sentral perkembangan dan fungsi kemanusiaan. Otak ini terdiri atas 100
15
miliar sel syaraf (neuron), dan setiap sel syaraf tersebut, rata-rata memiliki
sekitar 3000 koneksi (hubungan) dengan sel-sel syaraf yang lainnya. Neuron
ini terdiri dari inti sel (nucleus) dan sel body yang berfungsi sebagai penyalur
aktivitas dari sel syaraf yang satu ke sel yang lainnya.
Lingkungan sosial seseorang, juga berpengaruh dalam pembentukan
kebiasaan hidup aktif. Komponen utama dalam lingkungan sosial seseorang
adalah orang tua dan keluarga. Orangtua dan keluarga memberikan pengaruh
besar terhadap keikut sertaan seseorang dalam aktivitas jasmani. Selain
memberi dorongan, orangtua juga menjadi modal bagi seseorang untuk ikut
aktif meniru orangtuanya. Media masa merupakan sumber kekuatan yang
tersembunyi, tetapi juga besar dalam mempengaruhi kesadaran dan sikap.
Selain lingkungan faktor fisikal seperti keadaan tempat tinggal dan kondisi
lingkungan juga mempengaruhi kegiatan yang dilakukan. Seseorang yang
tinggal di sekitar sarana olahraga atau lapangan olahraga biasanya mudah
sekali terkena pengaruh untuk ikut aktif melakukan aktivitas olahraga (Djoko
Pekik Irianto (2000: 22).
5.
b.
16
c.
d.
e.
Apabila tidak dapat menyelesaikan suatu soal, maka soal itu dianggap
tidak penting.
f.
Pada masa ini (terutama usia 6 9 tahun) anak menghendaki nilai angka
rapor yang baik, tanpa mengingat apakah prestasinya memang pantas
diberi
nilai
baik
atau
tidak
(Sola,
2012
dalam
http://solaangsa.blogspot.com).
Seiring dengan pertumbuhan fisiknya yang beranjak matang, maka
perkembangan motorik anak sudah dapat terkoordinasi dengan baik. Setiap
gerakannya sudah selaras dengan kebutuhan atau minatnya, anak dapat
menggerakan anggota badanya dengan tujuan yang jelas seperti :
a.
b.
main
kucing-kucingan
(Anggrainy,
2012
dalam
http://nianggrainy.blogspot.com).
Menurut Witherington (dalam Budiman, 2008:1) bahwa usia 6-9
tahun, pada tahapan ini anak/siswa berupaya semakin ingin mengenal siapa
dirinya dengan membandingkan dirinya dengan teman sebayanya. Jika
proses itu tanpa bimbingan, anak akan cenderung sukar beradaptasi dengan
lingkungannya. Untuk itulah sekolah memiliki tanggung jawab untuk
menanggulanginya.
Sekolah
sebagai
17
tempat
terjadinya
proses
Anak
yang
terampil
dapat
membuat
penyesuaian-
18
b.
c.
d.
e.
Aktivitas bermain yang dilakukannya dapat dilaksanakan baik secara sendirisendiri atau berkelompok.
19
b.
c.
6.
Intensitas latihan
Intensitas latihan kesegaran jasmani berkisar antara 72 % - 87 %
dari denyut nadi maksimal. Artinya bagi seseorang yang umurnya 45
tahun, bila melakukan latihan, maka intensitas latihan yang dilakukan
20
Lamanya Latihan
Lama latihan yang baik dan tidak berbahaya harus berlatih
mencapai zone latihan (traning zone) dan berada dalam zone latihan 1525 menit.
c.
Takaran latihan
Jika intensitas latihan lebih tinggi, maka waktu latihan dapat
lebih pendek. Sebaliknya jika intensitas latihannya lebih kecil, maka
waktu latihan harus lebih lama. Takaran lamanya latihan untuk olahraga
kesehatan antara 20-30 menit dalam zone latihan, lebih lama lebih baik.
Latihan-latihan tidak akan efisien atau kurang membuahkan hasil, kalau
kurang dari takaran
d.
Prinsip Latihan
Salah satu cara untuk mencapai derajat kesegaran yang prima
adalah dengan cara melakukan latihan fisik. Latihan fisik dapat dipilih
yang disenangi, digemari, dan syukur apabila dapat menimbulkan
kepuasan diri. Latihan tersebut dapat berbentuk jalan cepat, joging,
bersepeda, berbagai macam senam, naik turun tangga, dan sebagainya,
yang memenuhi prinsip-prinsip latihan (Suharto, dkk.,2000: 2-3) sebagai
berikut :
21
2.
Penelitian oleh Wisnu Guntur Sutopo (2012) yang berjudul Survei Tingkat
Kesegaran Jasmani Siswa Kelas V Sekolah Dasar Negeri Kaliurip di Dataran
Rendah dan Siswa Kelas V Sekolah Dasar Negeri Pekacangan di
22
23
24
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif. Menurut
Erlina (2008: 20), penelitian deskriptif adalah penelitian terhadap fenomena atau
populasi tertentu yang diperoleh oleh peneliti dari subjek berupa individu,
organisasional, industri atau perspektif yang lain. Penelitian deskriptif dilakukan
untuk menjawab pertanyaan tentang: apa, siapa, kapan, di mana, dan bagaimana
yang berkaitan dengan karakteristik populasi atau fenomena tersebut.
Metode deskriptif bertujuan untuk mendapatkan gambaran dari suatu
keadaan yang ada pada masa sekarang dan sedang berlangsung serta berpusat
pada masalah yang masih aktual. Metode deskriptif yang digunakan sesuai
dengan pendapat yang dikemukakan Sudjana (2004: 64) bahwa penelitian
deskriptif mengambil masalah atau memusatkan perhatian kepada masalahmasalah aktual sebagaimana adanya pada saat penelitian dilaksanakan. Menurut
Azwar (2007: 5) Penelitian dengan pendekatan kuantitatif menekankan
analisisnya pada data-data numerikal (angka) yang diolah dengan metode
statistika.
Teori di atas berkaitan dengan penelitian yang peneliti lakukan yaitu
bertujuan untuk mengetahui tingkat kesegaran jasmani anak usia 6-9 tahun
melalui pelaksanaan Tes Kesegaran Jasmani Indonesia (TKJI).
B. Definisi Operasional Variabel Penelitian
Variabel penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah 1
variabel, yaitu tingkat kesegaran jasmani anak usia 6-9 Tahun. Definisi
25
Populasi Penelitian
Arikunto (2006: 130) menyatakan bahwa populasi merupakan
keseluruhan subyek penelitian. Populasi juga diartikan wilayah generalisasi
yang terdiri dari obyek/subyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari kesimpulannya
(Sugiyono, 2011: 55). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa
kelas I sampai dengan Kelas III SD Negeri Ngipik Kecamatan Pringsurat
Kabupaten Temanggung yang berjumlah 114 siswa, terdiri dari 32 siswa
kelas 1, 46 siswa kelas II dan 36 siswa kelas III.
Tabel.1 Populasi Siswa Kelas I-III SD Negeri Ngipik Kecamatan Pringsurat
Kabupaten Temanggung
KELAS
I
II
III
JUMLAH
2.
PUTRA
15
20
15
50
PUTRI
17
26
21
64
JUMLAH
32
46
36
114
Sampel Penelitian
Menurut Sugiyono (2011: 81), sampel adalah bagian dari jumlah
dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Sampel yang
digunakan dalam penelitian ini adalah siswa SDN Ngipik Kec.Pringsurat,
26
Kab.Temanggung dari kelas I sampai dengan kelas III yang berjumlah 114
siswa. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik purposive
sampling. Sampling purposive adalah teknik penentuan sampel dengan
pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2012: 85). Dalam penelitian sampel dipilih
dengan pertimbangan bahwa sampel berusia antara 6-9 tahun.
D. Instrumen dan Teknik Pengumpulan Data
1.
Lari/Sprint 30 meter
Sprint atau lari cepat bertujuan untuk mengukur kecepatanjarak
yang ditempuh untuk siswa putra dan putri adalah sama, yakni 30 meter
sedangkan penilaiannya dapat dilihat pada Tabel 2 di bawah ini :
27
PUTRA
sd- 5,5 detik
5,6 6,1 detik
6,2 6,9 detik
7,0 8,6 detik
8,7 detik dst
PUTRI
sd- 5,8 detik
5,9 6,6 detik
6,7 7,8 detik
7,9 9,2 detik
9,3 detik - dst
NILAI
5
4
3
2
1
c.
PUTRA
40 detik ke atas
22 39 detik
9 21 detik
3 8 detik
0 - 2 detik
PUTRI
33 detik ke atas
18 32 detik
9 17 detik
3 8 detik
0 - 2 detik
NILAI
5
4
3
2
1
PUTRA
17 ke atas
13 16
7 12
26
0-1
PUTRI
17 ke atas
11 14
4 10
23
0-1
28
NILAI
5
4
3
2
1
d.
e.
PUTRA
38 ke atas
30 37
22 29
13 21
Di bawah 13
PUTRI
38 ke atas
29 37
22 28
13 21
Di bawah 13
NILAI
5
4
3
2
1
2.
PUTRA
sd- 239
240 300
301 345 detik
346 448 detik
449 dst
PUTRI
sd- 253
254 323
324 408 detik
400 530 detik
504 - dst
NILAI
5
4
3
2
1
29
b.
c.
Baring duduk, yang dihitung adalah jumlah gerakan baring duduk yang
dapat dilakukan secara sempurna selama 30 detik.
d.
e.
Lari 600 meter, diukur dari waktu yang dicapai oleh pelari menempuh
jarak 600 meter, dicatat dalam satuan menit dan detik.
Pengumpulan data dicatat dalam formulir tes kesegaran jasmani,
sebagai berikut :
Tabel 7. Formulis Tes Kesegaran Jasmani Indonesia
No
1
2
3
5
6
7
Jenis Tes
Lari 30 meter
Gantung Siku Tekuk
Baring Duduk 30 detik
Loncat Tegak
a. Tinggi raihan:cm
b. Loncatan I:cm
c. Loncatan II:...cm
d. Loncatan III:..cm
Lari 600 meter
Jumlah Nilai (tes 1+ tes 2+ tes
3+ tes 4+ tes 5)
Klasifikasi
Sumber: Kemendiknas (2010: 30)
Hasil
..detik
..detik
..kali
Nilai
Keterangan
cm
...menit
30
Reliabilitas Tes
Rangkaian tes untuk anak umur 6-9 tahun mempunyai nilai reliabilitas :
Putera 0,791 (AITKEN) dan puteri 0,715 - (AITKEN)
2.
Validitas Tes
Rangkaian tes untuk anak umur 6-9 tahun mempunyai nilai validitas : Putera
0,894 (AITKEN) dan puteri 0,338 - (AITKEN)
klasifikasi
tingkat
kesegaran jasmani
masing-masing
sampel/peserta, maka dapat ditemukan berapa besar persentase untuk masingmasing klasifikasi dengan menggunakan rumus persentase. Menurut Sudijono
(2007: 43) cara menghitung persentase dengan rumus sebagai berikut :
31
Keterangan
P = Persentase hasil
F = Frekuensi
N = Jumlah Subyek
32
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
yang
digunakan
dalam
penelitian
ini
diperoleh
dari
pengukuran/tes terhadap subyek penelitian secara langsung yaitu pada siswasiswi SD Negeri Ngipik Kecamatan Pringsurat Kabupaten Temanggung
kelas I, kelas II dan kelas III yang berusia 6-9 tahun pada 16-18 April 2013.
Jumlah siswa kelas I-III SD Negeri Ngipik Kecamatan Pringsurat
Kabupaten Temanggung yang berusia 6-9 tahun pada waktu pelaksanaan Tes
Kesegaran Jasmani Indonesia pada bulan April adalah sebagai berikut :
Tabel 9. Siswa yang Berusia 6-9 Tahun
KELAS
6 Tahun
Pa = 0
I
Pi = 0
Pa = 0
II
Pi = 0
Pa = 0
III
Pi = 0
JUMLAH
0
USIA
7 Tahun 8 Tahun
Pa = 11
Pa = 3
Pi = 17
Pi = 1
Pa = 0
Pa = 10
Pi = 0
Pi = 22
Pa = 0
Pa = 0
Pi = 0
Pi = 1
28
37
9 Tahun
Pa = 0
Pi = 0
Pa = 4
Pi = 4
Pa = 9
Pi = 5
22
JUMLAH
32
40
15
87
Melihat tabel 9 tersebut dapat diketahui bahwa tidak ada siswa yang berusia
6 tahun, 7 tahun berjumlah 28 orang, 8 tahun berjumlah 37 orang, dan 9
tahun berjumlah 22 orang, sehingga total siswa yang berusia 6-9 tahun
adalah 87 orang.
lampiran.
33
2.
Hasil Penelitian
Pelaksanaan TKJI dilakukan peneliti pada hari Selasa tanggal 16
April 2013 untuk kelas I, hari Rabu tanggal 17 April 2013 untuk kelas II dan
hari Kamis tanggal 18 April 2013 untuk kelas III dengan mengukur 5 item
indikator TKJI anak usia 6-9 tahun yaitu lari 30 meter, gantung siku tekuk,
baring duduk, loncat tegak dan lari 600 meter. Pengetesan dilakukan pada 87
siswa yang pada bulan April berusia tidak lebih dari 9 tahun, dari total 114
siswa kelas I sampai dengan kelas III. Hasil selengkapnya Tes Kesegaran
Jasmani Indonesia siswa SD Negeri Ngipik Kecamatan Pringsurat
Kabupaten Temanggung adalah sebagai berikut :
a.
Lari 30 Meter
1) Putra
Hasil tes lari 30 (tiga puluh) meter siswa putra SD Negeri Ngipik
Kecamatan Pringsurat Kabupaten Temanggung yang berusia 6-9 tahun
dan berjumlah 37 siswa adalah sebagai berikut :
Tabel 10. Distribusi Frekuensi Hasil Tes Kesegaran Jasmani
Indonesia Lari 30 Meter Anak Usia 6-9 Tahun Putra
NILAI
5
4
3
2
1
JML
Kelas I
F
%
1
5
6
1
14
3
14
16
3
Kelas II
F
%
1
3
6
16
4
11
3
8.5
Kelas III
F
%
14
1
5
3
3
14
8.5
JML
F
1
8
14
12
1
37
%
3
22
39
33
3
100
34
Kelas I
F
%
Kelas II
F
%
2
5
11
2
16
8
18
4
10
22
26
4
32
16
Kelas III
F
%
3
3
4
24
22
8
48
44
50
100
6
6
JML
35
b.
Kelas I
F
%
2
8
5
6
21
13
14
Kelas II
F
%
12
2
14
31
6
Kelas III
F
%
4
5
2
24
12
6
62
32
37
100
10
13
JML
Dari hasil pelaksanaan tes gantung siku tekuk siswa putra seperti
terdapat pada Tabel. 12 di atas terdapat 12 atau 32% dari 37 siswa putra
usia 6-9 tahun yang mendapatkan nilai 2, sebanyak 24 atau 64%
mendapatkan nilai 3, dan 2 siswa atau 6% memperoleh nilai 4.
2) Putri
Hasil tes gantung siku tekuk terhadap 50 siswa putri SD Negeri
Ngipik Kecamatan Pringsurat Kabupaten Temanggung yang berusia 6-9
tahun adalah sebagai berikut :
36
Baring Duduk
1) Putra
Hasil tes baring duduk terhadap 37 siswa putra SD Negeri Ngipik
Kecamatan Pringsurat Kabupaten Temanggung yang berusia 6-9 tahun
adalah sebagai berikut :
Tabel 14. Distribusi Frekuensi Hasil Tes Kesegaran Jasmani Indonesia
Baring Duduk Anak Usia 6-9 Tahun Putra
NILAI
5
4
3
2
1
JML
Kelas I
Kelas II
%
4
10
11
26
3
11
14
14
37
8.5
30.5
Kelas III
F
%
5
4
12
25
32.5
67.5
37
100
13
11
JML
Kelas I
F
%
Kelas II
F
%
Kelas III
F
%
14
4
14
11
1
26
2
3
1
6
30
18
2
50
60
36
4
100
18
28
8
28
22
2
4
6
2
JML
38
d.
Loncat Tegak
1) Putra
Hasil tes loncat tegak terhadap 29 siswa putra SD Negeri Ngipik
Kecamatan Pringsurat Kabupaten Temanggung yang berusia 6-9 tahun
adalah sebagai berikut :
Tabel 16. Distribusi Frekuensi Hasil Tes Kesegaran Jasmani Indonesia
Loncat Tegak Anak Usia 6-9 Tahun Putra
NILAI
5
4
3
2
1
JML
Kelas I
F
%
Kelas II
F
%
Kelas III
F
%
4
10
5
9
3
6
12
25
32
67
37
100
11
27
14
14
13
24
9
16
JML
39
40
Berdasarkan hasil tes lari 600 meter putra yang terdapat pada
Tabel. 18 tersebut dapat diketahui bahwa nilai dari 37 siswa, tidak ada
siswa yang memperoleh nilai 1, yang mendapatkan nilai 2 sebanyak 13
atau 31%, yang memperoleh nilai 3 sebanyak 20 anak atau 55%, yang
memperoleh nilai 4 sebanyak 4 anak atau 10.5%. Dalam tes ini tidak
terdapat siswa yang memperoleh nilai 5.
2) Putri
Hasil tes lari 600 meter terhadap 50 siswi putri SD Negeri Ngipik
Kecamatan Pringsurat Kabupaten Temanggung yang berusia 6-9 tahun
adalah sebagai berikut :
Tabel 19. Distribusi Frekuensi Hasil Tes Kesegaran Jasmani Indonesia
Lari 600 Meter Anak Usia 6-9 Tahun Putri
NILAI
5
4
3
2
1
JML
Kelas I
F
%
Kelas II
F
%
2
7
8
1
18
5
3
18
4
14
16
2
10
6
36
26
Kelas III
F
%
1
5
6
2
10
JML
F
7
11
31
1
50
14
22
62
2
100
Berdasarkan hasil tes lari 600 meter putri yang terdapat pada
Tabel. 19 tersebut dapat diketahui bahwa nilai dari 50 siswa, yang
memperoleh nilai 1 sebanyak 1 anak atau 2%, yang mendapatkan nilai 2
sebanyak 31 atau 62%, yang memperoleh nilai 3 sebanyak 11 anak atau
22%, yang memperoleh nilai 4 sebanyak 7 anak atau 14%. Dalam tes ini
tidak terdapat siswa yang memperoleh nilai 5.
41
f.
Frekuensi
0
0
21
64
2
87
Persentase
0
0
24
74
2
100
Jumlah Nilai
22 - 25
18 - 21
14 - 17
10 - 13
5-9
Klasifikasi
Baik Sekali
(BS)
Baik
(B)
Sedang
(S)
Kurang
(K)
Kurang Sekali (KS)
42
1. Aktivitas Fisik
Suatu aktivitas fisik akan bermakna bila kualitas maupun kuantitas
dalam aktivitas fisik tersebut dilakukan secara teratur, terukur dan
terprogram. Sebagian besar siswa kelas I-III di SDN Ngipik Kecamatan
Pringsurat Kabupaten Temanggung memiliki aktivitas yang masih kurang.
Pendidikan jasmani di sekolah hanya sekali dalam seminggu, sehingga tidak
efektif
untuk
meningkatkan
kesegaran
jasmani.
Selain
itu
siswa
43
44
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa hasil Tes
Kesegaran Jasmani Indonesia pada anak usia 6-9 tahun di SD Ngipik Kecamatan
Pringsurat Kabupaten Temanggung adalah 0% untuk klasifikasi Baik Sekali, 0%
untuk klasifikasi Baik, 24% untuk klasifikasi sedang, 74% untuk klasifikasi
Kurang dan 2% untuk klasifikasi Kurang Sekali.
B. Implikasi
Hasil penelitian ini turut dipengaruhi oleh beberapa faktor baik yang
berhubungan dengan kondisi siswa maupun kondisi lingkungan Sekolah seperti
minimnya sarana dan prasarana kegiatan Pendidikan Jasmani dan Olahraga,
kurang efisiennya Pendidikan Jasmani dan Olahraga di SD Ngipik Kecamatan
Pringsurat Kabupaten Temanggung karena ditemukan banyak anak-anak yang
masih duduk-duduk pada waktu kegiatan Penjas. Kurang terlatihnya fisik anak
juga menyebabkan hasil TKJI ini sebagian besar siswa berada pada klasifikasi
Kurang.
C. Keterbatasan Penelitian
Pelaksanaan penelitian ini diupayakan semaksimal mungkin sesuai
dengan maksud dan tujuan penelitian. Namun demikian masih dirasakan adanya
keterbatasan dan kelemahan yang tidak dapat dihindari, yaitu
1. Terdapat kekurang tepatan alat ukur yang digunakan dalam penelitian.
2. Pengukuran dalam Tes Kesegaran Jasmani masih terdapat kesalahan atau
masih belum sesuai dengan standar pengukuran TKJI, seperti pada baring
45
duduk yang menggunakan matras sehingga terdapat otot lain yang nahan
berat tubuh.
3. Sarana dan Prasarana sekolah yang masih kurang seperti belum terdapatnya
lapangan yang dapat digunakan untuk melaksanakan tes lari 600 meter.
D. Saran
Dengan keadaan kesegaran jasmani menurut tes kesegaran jasmani
Indonesia untuk anak umur 6 9 tahun terhadap siswa kelas I, kelas II dan kelas
III SD Ngipik Kecamatan Pringsurat Kabupaten Temanggung, penulis
memberikan beberapa saran berupa :
1.
Hasil tersebut di atas dapat di gunakan sebagai gambaran kondisi fisik siswa
siswa kelas I, kelas II dan kelas III SD Ngipik Kecamatan Pringsurat
Kabupaten Temanggung sehingga guru, pembina, pelatih, kepala sekolah
dapat melakukan upaya-upaya meningkatkan kesegaran jasmani bagi siswa
yang di asuh.
2.
Perlu kiranya dilakukan beberapa hal berikut agar kondisi kebugaran siswa
menjadi lebih baik diantanya adalah dengan :
a.
b.
46
DAFTAR PUSTAKA
Agus Mukhlolid. (2004). Pendidikan Jasmani. Jakarta: Yudhistira.
Anas Sudijono. (2007). Pengantar Statistik Pendidikan, Jakarta: Raja Grafindo
Persada.
Anggrainy. (2012). Karakteristik Anak Sekolah Dasar Usia 6-9 Tahun. dalam
http://nianggrainy.blogspot.com. Diakses pada tanggal 10 Desember
2012.
Bambang Priyonoadi. (2001). Kesiapan Siswa (Student/Child Readiness) Dalam
Sudut Pandang Sehat Fisik. Yogyakarta. PKR-FIK UNY.
Budi Winarno. (2007). Kebijakan Publik: Teori dan Proses, cet.ke-1, Yogyakarta :
Media Pressindo
Danang,
(2012).
Pendidikan
Jasmani,
Olahraga
dan
Kesehatan.
http://danangpoenya.blogspot.com. Diakses pada tanggal 10 Desember
2012.
47
Endah. (2006). Masalah Kesehatan dan Gizi Anak Usia Dini serta Pengaruhnya
terhadap Tumbuh Kembang Anak. http://parentingislami.wordpress.com.
Diakses pada tanggal 10 Desember 2012.
Erlina. (2008). Metodelogi Penelitian Bisnis. Medan: USU Press.
FORMI. (2011). Kebugaran Jasmani. http://formiindonesia.org. Diakses pada tanggal
15 Desember 2012.
Giriwijoyo. (2007). Ilmu Faal Olahraga. Bandung: Redpoint
Himawan.
(2004).
Tahap
Perkembangan
Anak
usia
Dini.
http://warkopmbahlalar.com. Diakses pada tanggal 10 Desember 2012.
Indonesia.
Jakarta:
Pusat
Sopan
(2012).
Karakteristik
http://solaangsa.wordpress.com
Anak
Usia
Jasmani
Sekolah
Indonesia
Untuk
Dasar.
Anak
48
Tisnowati Tamat dan Moekarto Mirman. (2005). Pendidikan Jasmani dan Kesehatan.
Jakarta: Universitas Terbuka.
Wisnu Guntur Sutopo. (2012). Survei Tingkat Kesegaran Jasmani Siswa Kelas V
Sekolah Dasar Negeri Kaliurip di Dataran Rendah dan Siswa Kelas V
Sekolah Dasar Negeri Pekacangan di Pegunungan di Kabupaten
Purworejo. Abstrak. Yogyakarta: FIK UNY.
Yusuf dan Suherman. (2000). Atletik. Jakarta: Depdiknas
49
LAMPIRAN
50