Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
1 Kerangka Strategis PAUD 2015-2019 Terbentuknya insan serta ekosistem Pendidikan Usia Dini yang berkarakter dengan dilandasi semangat gotong-royong. STRATEGI 1 STRATEGI 2 STRATEGI 3 Penguatan pelaku pendidikan Peningkatan mutu dan akses Pengembangan efektivitas dan kebudayaan birokrasi melalui perbaikan tata Peningkatan mutu dan akses harus kelola dan pelibatan publik Pemberdayaan dan penguatan merujuk pada 8 standar nasional Penguatan data PAUD unsur masyarakat setempat pendidikan. Penguatan manajemen internal dan Menguatkan guru dan penilik Perlunya ada kesepakatan tentang manajemen mutu; Standar Pelayanan Minimum PAUD PAUD agar kualifikasinya Penguatan kapasitas perangkat desa minimal S1 Rintisan wajib PAUD pra-sekolah untuk meningkatkan APK PAUD Perlu edaran agar PAUD tidak Benchmarking praktek-baik dengan Anggaran PAUD ditingkatkan untuk memaksakan anak untuk negara-negara maju; investasi SDM masa depan membaca menulis dan Peningkatan mutu PAUD non formal Pengaturan secara explisit untuk berhitung agar lebih sederajat dengan PAUD penundaan/pembekuan ijin bila formal satuan pendidikan mempunyai kasus Sosialisasi indikator mutu dalam hukum pencapaian standar Pengaturan pelaksanaan TK-SD satu Pendampingan satuan PAUD untuk atap mencapai standar secara bertahap. Kerangka Strategis Pendidikan Keaksaraan dan Kesetaraan 2015-2019 Terbentuknya insan serta ekosistem Pendidikan Keaksaraan dan Kesetaraan yang berkarakter dengan dilandasi semangat gotong-royong.
STRATEGI 1 STRATEGI 2 STRATEGI 3
Penguatan pelaku pendidikan dan kebudayaan Peningkatan mutu dan akses Pengembangan efektivitas birokrasi melalui perbaikan tata Keberagaman pembelajaran kelola dan pelibatan publik SKL pendidikan kesetaraan harus keaksaraan berbasis potensi lokal bersifat fungsional untuk dan terintegrasi dengan kecakapan Penyediaan materi elektronik mendukung kecakapan hidup dan hidup income generating berbasis gadget dengan melibatkan pegiat pendidikan. Penguatan peserta didik pendidikan Pendidikan Kesetaraan perlu sesuai kesetaraan dengan mengikuti proses lingkup Standar Nasional Meningkatkan jumlah PKBM yang Pendidikan untuk mengoptimalkan terakreditasi pendidikan kesetaraan sesuai capaian Wajib Belajar 12 tahun. ketentuan Pendataan terintegrasi DAPODIK Pendidikan kesetaraan perlu Menguatkan peserta didik, tutor, menjangkau masyarakat yang untuk pendidikan Kesetaraan penyelenggara, orangtua dan terpinggirkan. berbasis WEB pemimpin institusi pendidikan dalam Perlu dokumentasi praktik-baik dan Penjaminan mutu pendidikan ekosistem pendidikan. inovasi pada pendidikan informal kesetaraan Fokus kebijakan diarahkan pada SKB direvitalisasi menjadi satuan Model Kesetaraan berbasis vokasi penguatan perilaku yang mandiri dan pendidikan. berkarakter Penguatan tata kelola Penyelenggaraan Ujian Kesetaraan Penguatan pola atau sistem alur komunikasi-koordinasi pusat dan daerah. Kerangka Strategis Pendidikan Kursus dan Pelatihan 2015-2019 STRATEGI 1 STRATEGI 2 STRATEGI 3 Pendidikan Kursus dan Pelatihan yang berkarakter dengan dilandasi semangat gotong-royong.
Penguatan pelaku pendidikan Peningkatan mutu dan akses Pengembangan efektivitas
dan kebudayaan birokrasi melalui perbaikan tata kelola dan pelibatan publik Keikutsertaan dalam Program Standarisasi Mutu kursus dalam Indonesia Pintar disarankan negeri setara kualifikasi MEA diberlakukan pada peserta didik PTK Kursus perlu ditingkatkan Pendataan terintegrasi kursus yang menempuh minimal 200 kompetensinya DAPODIK untuk pendidikan jam. Pendirian LKP sesuai kebutuhan Kursus dan Pelatihan berbasis dan potensi lokal untuk WEB Menguatkan peserta didik, tutor, menghindari kejenuhan penyelenggara, orangtua dan Perlu penguatan penerapan Rintisan LKP yang berbasis pola atau sistem alur pemimpin institusi pendidikan dalam perdeaan sesuai keunggulan lokal ekosistem pendidikan. komunikasi-koordinasi pusat Perlu dokumentasi praktik baik dan daerah. Fokus kebijakan diarahkan pada dan inovasi pada pendidikan penguatan perilaku peserta didik kursus dan pelatihan yang mandiri dan berkarakter. Meningkatkan jumlah LKP yang terakreditasi Kerangka Strategis Pendidikan Keluarga 2015-2019 STRATEGI 1 STRATEGI 2 STRATEGI 3 Pendidikan Keluarga yang berkarakter dengan dilandasi semangat gotong-royong.
Penguatan pelaku pendidikan Peningkatan mutu dan akses Pengembangan efektivitas
dan kebudayaan birokrasi melalui perbaikan tata kelola dan pelibatan publik Memperkuat kapasitas orang Pengembangan simpul kanal tua/wali murid, pengasuh, kepala pendidikan keluarga Sosialisasi dan sekolah, wali kelas dan guru BP keterlibatan stakeholder yang menyadari, memahami dan Membuat materi-materi yang perlu ditingkatkan. mampu menerapkan pendidikan nyaman dibaca Penyediaan satuan keluarga Kemitraan dan komunikasi pendidikan dengan Penguatan pengelola media sosial dengan orang tua tidak ekosistem pembelajaran yang memberikan layanan sebatas ketika anak ada kondusif yang informasi pendidikan keluarga masalah memberdayakan keluarga Fokus kebijakan diarahkan pada Kurasi konten praktik-baik dan memperkuat jejaring penguatan perilaku peserta didik/ dan inovasi pada pendidikan kemitraan siwa yang mandiri dan kursus dan pelatihan berkarakter. TERIMA KASIH
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
TIM KOMISI I Kebijakan Pendidikan Anak Usia Dini Dan Pendidikan Masyarakat
Ketua Dr. Taufik Hanafi, MUP, Plt. Direktur Jenderal PAUDNI
Sekretaris Drs. Rachmat Derita MPd. Kadis Provinsi Jambi Koordinator Perumus Ella Yulaelawati, MA. PhD., Sekretaris Ditjen PAUDNI Tim Perumus 1. Dr. Erman Syamsuddin, Direktur Pembinaan PAUD 2. Dr. Wartanto, Direktur Pembinaan Pendidikan Masyarakat 3. Muslikh SH., Direktur Pembinaan Kursus dan Pelatihan 4. Dr. Idham Khalid, Jambi 5. Dra Jamilah, Batanghari 6. Dra Urip Pasing, DKI Jakarta 7. Najeela Shihab, Konsultan Mendikbud Bidang Media 8. Dr. I. Gde Panca, Kepala Bagian Perencanaan dan Penganggaran, Ditjen PAUDNI Anggota Komisi 105 orang Anggota Komisi yang Hadir 99 orang Tim Subtansi 9 orang ISU/POKOK BAHASAN 1. Pentingnya ketersediaan informasi/peta akurat tentang Penyelenggaraan PAUD Berkualitas 2. Perlunya kesepakatan tentang Standar Pelayanan Minimum PAUD untuk percepatan peningkatan mutu 3. Peningkatan Kualitas Pendidikan Keaksaraan 4. Peran Pendidikan Kesetaraan dalam Mendukung peningkatan akses dalam PIP lewat Peningkatan Kualitas Wajar 12 Tahun 5. Pemberdayaan Kursus dan Pelatihan dalam Mendukung Program Indonesia Pintar dan Peningkatan Kualitas SDM 6. Peran Direktorat Pembinaan Pendidikan Keluarga dalam menggerakan orang tua serta menguatkan kapasitas dan keterlibatan publik penggiat pendidikan keorangtuaan 7. Perlunya Penataan Kelembagaan/Satuan Pendidikan PAUD dan Dikmas 8. Pembagian Kewenangan dan Kewajiban Kemendikbud, Provinsi dan Kabupaten/Kota