SKRIPSI
diajukan dalam rangka penyelesaian studi strata 1
untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan
oleh
Sudarto
6101907045
ii
Kegunaan dari penelitian adalah :
1. untuk mengetahui tingkat kesegaran jasmani siswa putra usia 10-12 tahun
Dabin SD Inti Ketitangkidul Kecamatan Bojong Kabupaten Pekalongan tahun
pelajaran 2008/2009.
2. Untuk mengembangkan kepustakaan bagi peneliti-peneliti selanjutnya.
3. Sebagai bahan informasi kepada instansi terkait.
Simpulan dari penelitian ini adalah tingkat kesegaran jasmani siswa putra
usia 19-12 tahun Dabin SD Inti Ketitangkidul Kecamatan Bojong Kabupaten
Pekalongan tahun 2009 bernilai rata-rata sedang dengan memperoleh angka
45,72 %. Saran-saran :
1. Untuk meningkatkan kesegaran jasmani pada anak-anak usia sekolah dasar
hendaknya faktor-faktor yang mempengaruhi kesegaran jasmani benar-benar
harus diperhatikan sehingga diharapkan dapat menunjang kemampuan belajar
sekaligus prestasi belajar siswa, baik akademik maupun non akademik.
2. Diharapkan peran aktif pemerintah, guru, pembina, pelatih ataupun semua
yang berkecimpung dalam dunia pendidikan untuk memperhatikan dan
berupaya meningkatkan kesegaran jasmani siswa usia sekolah dasar dan
memberi pembinaan bagi anak usia Sekolah Dasar di masing-masing sekolah.
iii
PENGESAHAN
Panitia Ujian
Dewan Penguji
iv
MOTO DAN PERSEMBAHAN
MOTO
“ Manusia hanya mempunyai dua cara untuk belajar, satu dengan membaca dan
satunya lagi berkumpul dengan orang-orang yang lebih pintar ” ( Will Rogers).
PERSEMBAHAN
Skripsi ini kupersembahkan kepada :
1. Istriku Lucia Prabawati Prastyaningsih
dan anakku tercinta Rio dan Deo.
2. Rekan-rekan PJKR 2008.
3. Almamater FIK UNNES.
v
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga skripsi ini dapat terselesaikan walaupun dalam
bentuk yang sederhana.
Selanjutnya peneliti menyampaikan terima kasih kepada yang tersebut
dibawah ini yang telah membantu tersusunnya penulisan ini, yaitu :
1. Andry Akhiruyanto, S.Pd, M.Pd, selaku Pembimbing Utama yang telah
banyak memberikan bimbingan dan petunjuk dalam penyelesaian skripsi ini.
2. Drs. Kriswantoro, M.Pd, selaku Pembimbing Pendamping yang telah banyak
memberikan bimbingan dan arahan dalam penulisan skripsi ini.
3. Dr. Sugiharto, MS. sebagai penguji utama yang telah memberikan kritik dan
saran dalam penyusunan skripsi ini.
4. Drs. M. Nasution, M.Kes. selaku Dekan Fakultas Ilmu Keolahragaan
Universitas Negeri Semarang yang telah memberi ijin untuk penelitian ini.
5. Drs. Hermawan Pamot Raharjo, M.Pd, Ketua Jurusan Pendidikan Jasmani
Kesehatan dan Rekreasi, atas persetujuan dan arahan dalam penyusunan
skripsi ini.
6. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri
Semarang yang telah memberikan beberapa masukan dan informasi yang
cukup akurat dalam penulisan skripsi ini.
7. Wiro, S.Pd. Kepala UPT Pendidikan Bojong yang telah memberikan ijin
dalam penelitian ini.
8. Sutarni, A.Ma.Pd. Kepala Sekolah SDN Ketitangkidul, Harwani, S.Pd Kepala
Sekolah SDN Ketitanglor, Kunaeroh, A.Ma.Pd. Kepala Sekolah SDN
Bojongwetan, Sugijono, A.Ma.Pd. Kepala Sekolah SDN 01 Menjangan,
Waluyo, A.Ma.Pd. Kepala Sekolah SDN 02 Menjangan, Darminah A,
A.Ma.Pd. Kepala Sekolah SDN 01 Duwet, Marsiniyati, A.Ma.Pd. Kepala
Sekolah SDN 02 Duwet Kecamatan Bojong Kabupaten Pekalongan yang telah
memberikan ijin dalam penelitian ini.
vi
9. Suyanto, S.Pd, Joni Riyanto, S.Pd, Nurbowo, S.Pd, Triatmoko, S.Pd, Dini
Citra Resmi, A.Ma, Ponijo, A.Ma.Pd. Kastomo, Sudarno, dan Kimoyo yang
telah membantu dalam pelaksanaan penelitian.
10. Semua pihak yang telah banyak memberikan dorongan dan motivasi kepada
penulis hingga skripsi ini dapat terselesaikan.
Semoga segala amal baik dari semua pihak mendapat imbalan yang
berlipat ganda dari Tuhan Yang Maha Esa. Namun disadari sepenuhnya bahwa
skripsi ini masih jauh dari sempurna, banyak kelamahan dan kekurangan sehingga
diharapkan saran dan kritik dari semua pihak yang bersifat penyempurnaan untuk
kemajuan pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan. Semoga skripsi ini
bermanfaat bagi pembaca.
Peneliti
vii
DAFTAR ISI
Halaman
Judul ................................................................................................................. i
Sari ................................................................................................................... ii
Halaman Pengesahan ........................................................................................ iv
Moto dan Persembahan ..................................................................................... iv
Kata Pengantar ................................................................................................... vi
Daftar Isi ...........................................................................................................viii
Daftar Tabel ...................................................................................................... x
Daftar Lampiran ................................................................................................ xii
viii
3.4 Analisis Data . ................................................................................. 42
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................. 43
LAMPIRAN-LAMPIRAN .............................................................................. 56
ix
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
Jumlah Sampel Siswa Putra Usia 10 Tahun Dabin SD Inti Ketitangkidul
Kecamatan Bojong Kabupaten Pekalongan ................................................31
Jumlah Sampel Siswa Putra Usia 11 Tahun Dabin SD Inti Ketitangkidul
Kecamatan Bojong Kabupaten Pekalongan ...............................................32
Jumlah Sampel Siswa Putra Usia 12 Tahun Dabin SD Inti Ketitangkidul
Kecamatan Bojong Kabupaten Pekalongan .................................................32
Tes Kesegaran Jasmani Indonesia .....................................................................35
Norma Tes Kesegaran Jasmani Indonesia ..........................................................36
Formulir TKJI ...................................................................................................37
4.1 Analisis Deskriptif PersentaseTes Kesegaran Jasmani Siswa putra usia
10-12 Tahun Dabin SD Inti Ketitangkidul Kecamatan Bojong
Kabupaten Pekalongan ................................................................................45
4.2 Analisis Deskriptif PersentaseTes Kesegaran Jasmani Siswa putra usia
10 Tahun Dabin SD Inti Ketitangkidul Kecamatan Bojong
Kabupaten Pekalongan ................................................................................45
4.3 Analisis Deskriptif PersentaseTes Kesegaran Jasmani Siswa putra usia
11 Tahun Dabin SD Inti Ketitangkidul Kecamatan Bojong
Kabupaten Pekalongan ................................................................................46
4.4 Analisis Deskriptif PersentaseTes Kesegaran Jasmani Siswa putra usia
12 Tahun Dabin SD Inti Ketitangkidul Kecamatan Bojong
Kabupaten Pekalongan ................................................................................46
4.5 Hasil Penelitian Tes Kesegaran Jasmani Siswa putra usia 10 Tahun
Dabin SD Inti Ketitangkidul Kecamatan Bojong
Kabupaten Pekalongan ................................................................................46
4.6 Hasil Penelitian Tes Kesegaran Jasmani Siswa putra usia 11 Tahun
Dabin SD Inti Ketitangkidul Kecamatan Bojong
Kabupaten Pekalongan ................................................................................47
4.7 Hasil Penelitian Tes Kesegaran Jasmani Siswa putra usia 12 Tahun
Dabin SD Inti Ketitangkidul Kecamatan Bojong Kabupaten Pekalongan ....47
x
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. Daftar Nama Siswa Putra Usia 10 Tahun Dabin
SD Inti Ketitangkidul Kecamatan Bojong Kabupaten Pekalongan ..............56
2. Daftar Nama Siswa Putra Usia 11 Tahun Dabin
SD Inti Ketitangkidul Kecamatan Bojong Kabupaten Pekalongan ..............57
3. Daftar Nama Siswa Putra Usia 12 Tahun Dabin
SD Inti Ketitangkidul Kecamatan Bojong Kabupaten Pekalongan ..............58
4. Daftar Hasil Tes Kesegaran Jasmani Siswa Putra Usia 10 Tahun Dabin
SD Inti Ketitangkidul Kecamatan Bojong Kabupaten Pekalongan ..............59
5. Daftar Hasil Tes Kesegaran Jasmani Siswa Putra Usia 11 Tahun Dabin
SD Inti Ketitangkidul Kecamatan Bojong Kabupaten Pekalongan ..............60
6. Daftar Hasil Tes Kesegaran Jasmani Siswa Putra Usia 12 Tahun Dabin SD
Inti Ketitangkidul Kecamatan Bojong Kabupaten Pekalongan .....................61
7. Nilai Hasil Tes Kesegaran Jasmani Siswa Putra Usia 10 Tahun Dabin
SD Inti Ketitangkidul Kecamatan Bojong Kabupaten Pekalongan ...............62
8. Nilai Hasil Tes Kesegaran Jasmani Siswa Putra Usia 11 Tahun Dabin
SD Inti Ketitangkidul Kecamatan Bojong Kabupaten Pekalongan ...............63
9. Nilai Hasil Tes Kesegaran Jasmani Siswa Putra Usia 12 Tahun Dabin
SD Inti Ketitangkidul Kecamatan Bojong Kabupaten Pekalongan ...............64
10. Daftar Nama Tenaga Pembantu Saat Penelitian ...........................................65
11. Lari 40 meter................................................................................................66
12. Gerakan Gantung Siku Tekuk ......................................................................67
13. Gerakan Baring Duduk 30 detik ..................................................................68
14. Loncat Tegak ..............................................................................................70
15. Lari 600 meter .............................................................................................72
16. Surat Tugas Dosen Pembimbing ..................................................................73
17. Surat Keterangan Ijin Penelitian Dari Dekan ...............................................74
18. Surat Rekomendasi Penelitian Pendidikan Dari UPT Pendidikan Bojong ....75
19. Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian Dari Kepala Sekolah
Dabin SD Inti Ketitangkidul Kecamatan Bojong Kabupaten Pekalongan .....76
20. Surat Keterangan Sertifikat Pengujian Stop Watch ......................................83
21. Dokumentasi ...............................................................................................85
xi
BAB I
PENDAHULUAN
untuk dapat beraktivitas olahraga agar tercipta generasi yang sehat dan kuat.
olahraga merupakan aktivitas fisik dan dapat berupa permainan. Tujuannya tidak
sama, akan tetapi dalam bagian tertentu menunjukkan kaitan satu sama lain.
olahraga harus bergerak dari konsep bermain, games dan Sport. Karakteristik
situasional
karakteristik yang ada pada bermain, tetapi semua diatur dalam peraturan yang
sengaja dibuat (disusun) yang harus ditaati bersama. Ciri utama dari Games
standar keterampilan yang tinggi akan berhasil, tergantung tehnik, fisik, strategi
atau kesempatan.
atas latihan tanpa alat dan dengan alat dilakukan di dalam ruangan dan di
lapangan terbuka.
anggota masyarakat yang dilakukan secara sadar dan sistimatik melalui berbagai
untuk mendidik anak. Para ahli sepakat, bahwa jasmani merupakan “alat” untuk
membina anak muda agar kelak mereka mampu membuat keputusan terbaik
tentang aktivitas jasmani yang dilakukan dan menjalani pola hidup sehat di
langsung dan nyata berupa aktivitas jasmani. Aktivitas jasmani itu dapat berupa
permainan atau olahraga yang terpilih. Oleh karena itu para ahli sepakat bahwa
menyangkut bukan hanya aspek fisik, tetapi juga aspek lainnya yang mencakup
aspek intelektual, emosional, sosial, dan moral. Kelak, anak muda itu menjadi
aktivitas jasmani
permainan olahraga
Kognitif
Kesegaran Jasmani Gerak Perseptual
Afektif
Penalaran dan Pengetahuan tentang penjas,
pembuatan keputusan Olahraga dan Kesehatan
peningkatan efisiensi fungsi faal tubuh dengan segala aspeknya sebagai sebuah
metabolisme dll).
kesehatan jasmani dan rohani seluruh masyarakat. Oleh karena itu, pembinaan dan
memelihara kesegaran jasmani warga negaranya, terlebih bagi negara yang maju,
6
metabolisme tubuh, sistem otot, tulang, jantung dengan pembuluh darahnya dan
Penerapan pola hidup sehat ini dimulai dengan adanya pembiasaan hidup
sehat yang dapat dicapai melalui proses pendidikan dan pembudayaan, sehingga
peningkatan kualitas fisik yang meliputi perbaikan status gizi, peningkatan status
kesehatan, dan kesegaran jasmani juga harus dilakukan melalui proses pendidikan
masyarakat (Erpandi,2003:3).
1. Untuk mengetahui tingkat kesegaran jasmani Siswa Putra Usia 10-12 Tahun
dilakukan dengan Tes Kesegaran Jasmani Indonesia ( TKJI ) untuk usia 10-12
tahun.
2. Untuk mengetahui apakah Tingkat Kesegaran Jasmani Siswa Putra Usia 10-12
Pekalongan tahun 2009 termasuk dalam kategori sangat baik, baik, sedang,
1.2 Permasalahan
Bagaimanakah Tingkat Kesegaran Jasmani Siswa Putra Usia 10-12 Tahun Dabin
kesegaran jasmani siswa putra usia 10-12 tahun Dabin SD Inti Ketitangkidul
penulis ingin menegaskan istilah yang ada dalam judul penelitian, antara lain:
1.4.1 Survei
Survei merupakan cara mengumpulkan data dari sejumlah unit atau individu
dalam waktu atau jangka waktu yang bersamaan. Yang dimaksud survei dalam
penelian ini adalah survei mengenai tingkat kesegaran jasmani siswa putra usia
sehari-hari dengan gampang, tanpa merasa lelah yang berlebihan, serta masih
mempunyai sisa atau cadangan tenaga untuk menikmati waktu senggangnya untuk
keadaan sukar, dimana orang yang kesegaran jasmaninya kurang tidak akan dapat
melakukannya.
Pendidikan Bojong ada 6, maka jumlah daerah binaan (Dabin) dibagi menjadi 6
wilayah.
yang menjadi pusat kegiatan Kelompok Kerja Guru (KKG) yang diikuti oleh 6 SD
imbas. Jadi jumlah sekolah dasar di SD Inti Ketitangkidul ada 7 SD. SD Inti harus
mempunyai guru kelas lengkap (kelas I-VI), guru mata pelajaran agama, guru
mata pelajaran Penjas Orkes. Di samping itu harus ada ruang pertemuan khusus
Untuk mengetahui tingkat kesegaran jasmani siswa putra usia 10-12 tahun Dabin
2008/2009
LANDASAN TEORI
adalah Daya tahan tubuh terhadap serangan segala macam penyakit; kemampuan
aspek dari kesegaran total karena kesegaran total mencakup selain kesegaran
jasmani juga kesegaran mental, kesegaran sosial dan kesegaran emosional. Istilah
kemampuan dan ketahanan kerja seseorang dalam melakukan suatu tugas dalam
waktu relatif lama tanpa menimbulkan kelelahan yang berarti. Taraf kesegaran
jasmani yang diperlukan bagi pegawai kantor lain dengan kesegaran jasmani bagi
seseorang yang bekerja disawah (seorang petani). Taraf kesegaran jasmani yang
diperlukan bagi atlet muda lebih rendah dibanding dengan kebutuhan kesegaran
jasmani bagi atlet elit. Dengan demikian kesegaran jasmani selalu dikaitkan segar
sehari-hari dengan gampang, tanpa merasa lelah yang berlebihan, serta masih
mempunyai sisa atau cadangan tenaga untuk menikmati waktu senggangnya untuk
11
keadaan sukar, dimana orang yang kesegaran jasmaninya kurang tidak akan dapat
melakukannya.
sehingga masih memiliki cadangan energi atau tenaga untuk melakukan aktivitas
dalam keadaan kondisi yang baik maka orang tersebut haruslah memiliki
jasmani seperti yang dikemukakan Larson dan Yocom yang dikutip oleh Moch.
4. Kecepatan
6. Kelincahan
12
7. Fleksibilitas / kelentukan
8. Koordinasi
9. Keseimbangan
gerak. Demikian pula daya tahan otot. Dalam melaksanakan tugas sehari-hari kita
memerlukan kekuatan dan daya tahan otot pada tahap yang memadai. Kekuatan
otot-otot sesuai dengan beban atau tugas yang diberikan. Seseorang yang memiliki
kekuatan dan daya tahan tinggi akan dengan mudah melakukan setiap pekerjaan
1. Kekuatan Statik ialah daya maksimal yang dapat dikerahkan oleh seseorang
secara efektif terhadap suatu obyek dengan posisi menetap. Obyeknya tidak
melalui ruang gerak tertentu dengan posisi badan tertentu. Kekuatan dinamik
3. Daya tahan otot static ialah lamanya waktu yang dapat dipertahankan otot
untuk berkontraksi.
4. Daya tahan otot dinamik ialah suatu kegiatan yang bersinambung, dapat
berupa gerakan untuk mengatasi suatu beban yang berat melalui ruang gerak
kelelahan yang timbul saat menjalankan aktivitas olahraga dalam waktu lama.
beban atau hambatan. Pada penelitian ini kekuatan sangat dominan pada item
baring duduk. Sedangkan daya tahan nampak dominan sekali perannya pada item
sekelompok otot yang bekerja dalam waktu dan intensitas cukup lama dengan
kemampuan sekelompok otot yang bekerja dalam waktu lama untuk memenuhi
2.2.4 Kecepatan
1. Kecepatan Sprint adalah kemampuan untuk mencapai suatu jarak dalam waktu
yang sesingkat-singkatnya.
pertama.
gerak yang ditandai waktu antara gerak permulaan dengan gerak akhir.
tempat ketempat lainnya dalam waktu secepat mungkin (Rusli Lutan, 2002:70).
Kecepatan sangat mempengaruhi penilaian pada item tes : lari 40 meter dan lari
dalam waktu yang sangat cepat (Harsono, 1993:26). Menurut Rusli Lutan
sebagai daya ledak. Daya ledak pada penelitian digunakan pada item lari 40 meter
2.2.6 Kelincahan
mengubah posisi badan dan arah secepat mungkin sesuai dengan yang
atau arah dalam waktu cepat. Kecepatan merupakan unsur penting dalam
adalah kemampuan untuk mengubah arah dan posisi tubuh dengan cepat dan tepat
akan posisi tubuhnya serta memiliki koordinasi gerak yang baik. Kelincahan
mempunyai peran yang cukup besar pada item tes lari 40 meter.
sedikit dibanding orang yang kurang lentuk. Kelentukan berperan pada saat
2.2.8 Koordinasi
memerlukan keharmonisan, irama dan urutan gerak dari beberapa anggota tubuh.
menjadi satu kebulatan/ gerakan yang sempurna. Koordinasi yang baik ditunjang
Koordinasi diperlukan di setiap item tes, yaitu koordinasi gerakan dari kepala
sampai kaki.
2.2.9 Keseimbangan
Keseimbangan berperan pada proses penilaian item tes gantung siku tekuk
dan pada lari 40 meter (keseimbangan mempertahankan posisi badan agar tidak
voluntor untuk suatu tujuan. Dengan kata lain ketepatan adalah kemampuan
Sasaran ini dapat suatu jarak atau mungkin suatau obyek langsung yang harus
seseorang untuk mengendalikan gerak bebas terhadap suatu sasaran. Sarasan ini
dapat suatu jarak atau mungkin suatu obyek langsung yang harus dikenai dengan
Ketepatan berperan pada saat pengambilan item tes lari 40 meter dan
kerja maupun belajar, maka tak akan lepas dari faktor yang mempengaruhinya,
18
sehingga dimungkinkan antara orang yang satu dengan yang lain akan berbeda.
Faktor tersebut adalah: makanan dan gizi, tidur dan istirahat, latihan dan olahraga,
pengaturan gizi untuk masyarakat biasa yang bukan olahragawan, dimana perlu
miuman dengan energi yang dibutuhkan tubuh untuk metabolisme, kerja tubuh
dan penyedia tenaga (energi) pada waktu istirahat, latihan dan pada waktu
pertandingan. Oleh karena itu kelebihan maupun kekurangan zat-zat gizi dapat
Kkal. Tubuh akan menggunakan hidrat arang sebagai sumber energi utama
apabila kandungan hidrat arang di dalam makanan cukup. Bila makanan yang
dikonsumsi kurang kandungan hidrat arangnya, maka sebagai sumber energi lain
Hidrat arang dapat dibagi menjadi dua yaitu hidrat arang sederhana dan
hidrat arang kompleks. Hidrat arang sederhana merupakan zat gizi yang mudah
dicerna dan diserap oleh tubuh. Sedangkan Hidrat arang kompleks merupakan zat
gizi yang biasanya terikat dengan zat gizi lain, misalnya protein, vitamin, mineral,
2.3.1.2 Lemak
pemecahan lemak sampai menjadi energi diperlukan oksigen yang cukup banyak
sehingga kalau seseorang memerlukan energi dalam waktu cepat, maka energi
yang didapat orang tersebut berasal dari hidrat arang dan bukan dari lemak.
Lemak baru berperan sebagai sumber energi untuk kegiatan jasmani yang
2.3.1.4 Protein
Protein merupakan zat gizi yang mempunyai fungsi utama sebagai zat
pembentukan jaringan otot, membentuk sel darah, hormon, enzim, antibodi dan
juga berfungsi sebagai pengganti jaringan yang rusak. Protein digunakan sebagai
sumber energi bila di dalam makanan tidak terdapat hidrat arang dan lemak
2.3.1.5 Air
Tubuh manusia terdiri dari 60-70 % air. Air tersebut berfungsi untuk:
1. Mengangkut oksigen dan zat-zat gizi ke seluruh tubuh agar organ-organ tubuh
2. Mengatur suhu
2.3.1.6 Vitamin
1. Sebagai bagian dari suatu enzim atau coenzim yang penting dalam pengaturan
2002:5)
2.3.1.7 Mineral
Mineral merupakan Zat gizi yang diperlukan tubuh dalam jumlah yang
hormon, dan enzim, serta sebagai Zat pengatur (Leane Sunear, 2002:6).
Setelah melakukan aktivitas tubuh merasa lelah, hal ini disebabkan oleh
tenaga yang telah terpakai diperlukan istirahat. Dengan beristirahat dan tidur
1. Makan makanan yang bersih dan mengandung gizi (empat sehat lima
sempurna)
Dalam hal ini menyangkut lingkungan fisik serta sosial ekonomi. Mulai dari
Anak-anak dan para remaja mungkin dapat menjadi lebih aktif secara
jasmaniah karena dipengaruhi oleh satu atau lebih dari empat kegiatan berikut ini.
beberapa anak dan para remaja melakukan latihan seperti dalam kelompok-
jasmani lainya secara pribadi, seperti jalan kaki atau bersepeda pulang pergi
tentram, damai dan bahagia. Untuk mewujudkan itu semua diperlukan kesegaran
jasmani yang baik, karena dengan kesegaran jasmani yang baik diharapkan dapat
mengetahui kesulitan dalam hidup, seperti rasa sakit, enggan bekerja, enggan
tantangan hidup yang ada serta dapat melakukan tugas yang menjadi beban hidup.
terpenuhi.
kesanggupan, daya kreasi dan daya tahan dari tiap manusia yang berguna untuk
mengarah pada kesegaran jasmani yang menyeluruh atau Total fitnes (Erpandi,
pada arti sehat tidak hanya berarti tidak sakit atau cacat, melainkan juga ada
jasmani yang berat yang tidak memerlukan ketangkasan khusus. Dalam hal ini
daya tahan menjadi patokan penelitian. Jadi kemampuan untuk bertahan dapat
gerakan yang terkoordinir, dalam hal ini dperlukan ketrampilan tertentu dan
tantangan dan liku-liku kehidupan. Dalam hal ini tentunya diperlukan sifat-sifat
sendiri tanpa menggantungkan hidupnya kepada orang lain atau belas kasihan
24
orang lain, mempunyai cukup kakuatan dan daya tahan untuk melaksanakan
jasmani atau physical fitness test, yaitu suatu tes yang berfungsi untuk mengetahui
kesegaran jasmani seseorang dengan tes kesegaran jasmani yang sudah ada
standart atau patokan dengan menilai hasil yang telah dicapai peserta.
3. Treddmill Tets
4. Test Aerobik
digunakan tes kesegaran jasmani Indonesia untuk siswa putra umur 10-12 tahun
(Depdiknas, 2003: 3). Adapun rangkaian Tes Kesegaran Jasmani Indonesia untuk
1. Lari 40 meter.
4. Loncat tegak
standart baku untuk anak usia sekolah dasar 10-12 tahun. Sedangkan norma
tingkat kesegaran jasmani ini terdapat dalam buku tes kesegaran jasmani
Indonesia untuk anak usia 10-12 tahun (Depdiknas, 2003: 3). Adapun kategorinya
dalam 8 tahap sebagai berikut: Masa bayi, masa kanak-kanak, usia prasekolah,
usia sekolah, masa remaja, masa awal dewasa, masa dewasa dan masa tua. Bijou
dimasa kanak-kanak dimulai pada saat pembuahan dan berakhir ketika anak
10. Masa Dewasa Lanjut atau Usia Lanjut (60 tahun sampai meninggal)
2. Anak usia 8-10 tahun (Sekolah Dasar kelas III dan IV)
Pengawas TK/SD di UPT Pendidikan Bojong ada 6, maka jumlah daerah binaan
yang menjadi pusat kegiatan Kelompok Kerja Guru (KKG) yang diikuti oleh 6
Suharjo.
dengan lapangan yang cukup luas sehingga bisa digunakan untuk pelajaran
mempunyai halaman cukup luas yang juga bisa digunakan untuk sarana bermain
yang merupakan Pusat Kegiatan KKG (Kelompok Kerja Guru) juga merupakan
tempat pembinaan cabang olahraga Tenis Meja dan Lompat Tinggi. Beberapa kali
siswa dari SD Ketitanglor berhasil menjadi juara Sepak Takraw dalam POPDA
(Pekan Olahraga Pelajar Daerah) tingkat Kabupaten dan terpilih mewakili regu
pada POPDA Tahun 2009 tingkat Jawa Tengah ikut memperkuat regu Kabupaten
Pekalongan meraih satu medali perak dalam nomor regu dan satu perunggu dalam
METODE PENELITIAN
nantinya akan diperoleh hasil yang sesuai dengan tujuan yang diharapkan.
dikutip oleh Suharsimi Arikunto (2006: 110), survei diartikan sebagai cara
mengumpulkan data dari sejumlah unit atau individu dalam waktu (jangka waktu)
yang bersamaan. Jumlahnya biasanya cukup besar. Adapun metode penelitian ini
3.1.1 Populasi
2006: 130). Dalam penelitian ini populasinya adalah siswa putera usia 10-12
Tahun Pelajaran 2008/ 2009 sejumlah 7 SD yang terdiri dari: SDN Bojongwetan
SDN 02 Duwet 19 siswa. Jadi jumlah populasi dalam penelitian ini sejumlah 278
siswa.
29
2. Tes kesegaran jasmani yang digunakan adalah TKJI usia 10-12 tahun, maka
populasi yang digunakan adalah siswa putra usia 10-12 tahun pada Dabin SD
3.1.2. Sampel
sehingga diperoleh sampel yang benar-benar dapat berfungsi sebagai contoh, atau
merupakan gabungan dari tiga teknik dalam pengambilan sampel yaitu berstrata,
mempengaruhi variabel. Dalam hal ini adalah siswa usia 10-12 tahun. Kemudian
dengan sampel proporsi ditentukan besarnya proporsi yang akan diambil. Hal ini
wilayah. Adakalanya banyaknya subyek yang terdapat pada setiap strata atau
wilayah tidak sama. Oleh karena itu untuk memperoleh sampel yang representatif,
pengambilan subyek dari setiap strata atau wilayah ditentukan seimbang atau
30
Cara random yang digunakan dalam penelitian ini berupa undian atau
berikut:
(2006: 134) yaitu apabila subyek penelitian jumlahnya kurang dari 100, maka
dalam menentukan besarnya sampel lebih baik diambil sebagai anggota sampel,
subyeknya besar dapat diambil 10-15 % atau 20-25 % atau lebih, tergantung dari:
2. Sempit luasnya wilayah pengamatan dari setiap subjek, karena hal ini
3. Besar kecilnya resiko yang ditanggung oleh peneliti. Untuk penelitian yang
resikonya besar, tentu saja jika sampel besar, hasilnya akan lebih baik
Jadi jumlah sampel seluruhnya adalah 70 siswa. Perinciannya dapat dilihat pada
Tabel 3.1
Jumlah Sampel Siswa Putra Usia 10 Tahun Dabin SD Inti Ketitangkidul
Kecamatan Bojong Kabupaten Pekalongan
Tabel 3.2
Jumlah Sampel Siswa Putra Usia 11 Tahun Dabin SD Inti Ketitangkidul
Kecamatan Bojong Kabupaten Pekalongan
Tabel 3.3
Jumlah Sampel Siswa Putra Usia 12 Tahun Dabin SD Inti Ketitangkidul
Kecamatan Bojong Kabupaten Pekalongan
adalah obyek penelitian yang bervariasi. Variabel terikat dalam penelitian ini
Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah Tes Kesegaran
Jasmani Indonesia untuk anak usia 10-12 tahun (Depdiknas, 2003), yang meliputi
lima item tes, antara lain: lari 40 m, gantung siku tekuk, baring duduk 30 detik,
1. Lari 40 meter
Hasil yang dicatat adalah waktu yang dicapai oleh pelari dengan
angka dibelakang koma ( stopwatch digital). Tujuan dari tes ini adalah untuk
mempertahankan sikap gantung siku tekuk dalam satuan detik. Tujuan dari
tes ini adalah untuk mengukur kekuatan serta daya tahan otot lengan dan
bahu.
yang dapat dilakukan dengan sempurna selama 30 detik. Peserta yang tidak
34
mampu melakukan tes baring duduk ini, hasilnya ditulis dengan angka nol
(0). Tujuan dari tes ini adalah untuk mengukur kekuatan dan daya tahan otot
perut.
4. Loncat tegak
raihan tegak. Peserta melakukan 3 kali loncatan dan selisih terbesar yang
diambil. Tujuan dari tes ini adalah untuk mengukur daya ledak otot tungkai.
Hasil yang dicatat adalah waktu yang ditempuh pelari dengan jarak
600 meter dalam satuan menit dan detik. Pengambilan waktu dilakukan pada
saat bendera start diangkat sampai pelari tepat melintasi garis finish. Tujuan
ini adalah untuk mengukur daya tahan jantung, peredaran darah dan paru.
Prestasi setiap butir tes yang dicapai oleh anak yang telah
mengikuti tes disebut hasil kasar. Tingkat kesegaran jasmani anak tidak
dapat dinilai secara langsung berdasarkan prestasi yang telah dicapai, karena
satuan ukuran yang dipergunakan masing-masing butir tes tidak sama, yaitu:
a. Untuk butir lari dan gantung siku tekuk dipergunakan satuan kuran
waktu.
beda tersebut diatas perlu diganti dengan satuan yang sama, satuan ukuran
35
pengganti adalah nilai. Nilai tes kesegaran jasmani peserta diperoleh dengan
mengubah hasil kasar setiap butir tes menjadi nilai terlebih dahulu.
nilai-nilai dari kelima butir tes tersebut. Hasil penjumlahan tersebut menjadi
menggunakan tabel norma kesegaran jasmani Indonesia untuk anak usia 10-
12 tahun putra. Untuk lebih jelasnya bisa dilihat pada tabel 3.4, 3.5 dan 3.6.
Tabel 3.4
Tes Kesegaran Jasmani Indonesia
Untuk Anak Usia 10 – 12 Tahun Putra
Gantung
Baring duduk Loncat
Nilai Lari 40 meter siku tekuk Lari 600 meter Nilai
30 detik tegak cm
( detik )
( Depdiknas, 2003 : 24 )
36
Tabel 3.5
Tabel Norma Tes Kesegaran Jasmani Indonesia
1 22 – 25 Baik Sekali ( BS )
2 18 – 21 Baik (B)
3 14 – 17 Sedang (S)
4 10 – 13 Kurang (K)
( Depdiknas , 2003 : 25 )
37
Tabel 3.6
FORMULIR TKJI
Nama : ……………………………………………………………...( Putera / Puteri ) *
6. Jumlah nilai
7. Klasifikasi
Petugas Tes
……………………
( Depdiknas , 2003 : 25 )
38
secara tepat (Suharsimi Arikunto, 2006: 168). Nilai validitas ini adalah
(Depdiknas, 2003:3).
berskala, serbuk kapur, peluit, bendera start, nomor dada, alat tulis,
tingkat kesegaran jasmani pada siswa putra usia 10-12 tahun pada Dabin SD
siswa
siswa
40
siswa
Pekalongan.
sebanyak 9 orang.
dan siswa
penelitian
kecil
yang baku yaitu stopwatch. Untuk menghindari perbedaan alat ukur ini
tersebut terjadi, maka proses penelitian pada hari itu diganti dengan
hari lain.
presentase. Metode analisis ini adalah berupa menganalisis data dari hasil
Dengan analisis data ini akan diperoleh berapa persentase siswa yang
tergolong dalam kategori sangat baik, baik, sedang, kurang atau sangat
kurang.
BAB IV
untuk anak umur 10-12 tahun dan berdasarkan tabel norma tes kesegaran jasmani
Indonesia, maka penelitian yang telah dilakukan juga mengikuti aturan yang telah
ditetapkan. Aturan tersebut berupa item yang diujikan dan merupakan satu
rangkaian tes yang dilaksanakan secara berurutan. Adapun urutan item tes tersebut
adalah:
1. Lari 40 meter
4. Loncat tegak
disimpulkan sebagai berikut: Tingkat kesegaran jasmani siswa putra usia 10-12
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 4.1,4.2, 4.3, dan 4.4
Tabel 4.1
Analisis Deskriptif Persentase Tes Kesegaran Jasmani Siswa Putra
Usia 10-12 Th Dabin SD Inti Ketitangkidul Kecamatan Bojong
Kabupaten PekalonganTahun Pelajaran 2008 / 2009
Tabel 4.2
Analisis Deskriptif Persentase Tes Kesegaran Jasmani Siswa Putra
Usia 10 Th Dabin SD Inti Ketitangkidul Kecamatan Bojong
Kabupaten PekalonganTahun Pelajaran 2008 / 2009
Tabel 4.3
Analisis Deskriptif Persentase Tes Kesegaran Jasmani Siswa Putra
Usia 11 Th Dabin SD Inti Ketitangkidul Kecamatan Bojong
Kabupaten PekalonganTahun Pelajaran 2008 / 2009
Tabel 4.4
Analisis Deskriptif Persentase Tes Kesegaran Jasmani Siswa Putra
Usia 12 Th Dabin SD Inti Ketitangkidul Kecamatan Bojong
Kabupaten PekalonganTahun Pelajaran 2008 / 2009
Dari hasil penelitian diketahui bahwa untuk setiap item tes kesegaran
jasmani yang diberikan pada siswa putra usia 10–12 tahun Dabin SD Inti
Ketitangkidul Kecamatan Bojong Kabupaten Pekalongan Tahun Pelajaran
2008/2009 didapatkan skor tertinggi dan skor terendah. Hasil penelitian dapat
dilihat pada tabel 4.5, 4.6 dan 4.7.
Tabel 4.5
Hasil Penelitian Tes Kesegaran Jasmani Siswa Putra Usia 10 Th
Dabin SD Inti Ketitangkidul Kecamatan Bojong Kabupaten Pekalongan
Tahun Pelajaran 2008/2009
No Jenis Tes Skor Tertinggi Skor Terendah Rata – rata
1. Lari 40 meter 4 3 3,5
2. Gantung Siku Tekuk 5 3 4
3. Baring duduk 30 detik 5 1 3
4. Loncat Tegak 4 1 2,5
5. Lari 600 meter 4 1 2,5
47
Tabel 4.6
Hasil Penelitian Tes Kesegaran Jasmani Siswa Putra Usia 11 Th
Dabin SD Inti Ketitangkidul Kecamatan Bojong Kabupaten Pekalongan
Tahun Pelajaran 2008 / 2009
Tabel 4.7
Hasil Penelitian Tes Kesegaran Jasmani Siswa Putra Usia 12 Th
Dabin SD Inti Ketitangkidul Kecamatan Bojong Kabupaten Pekalongan
Tahun Pelajaran 2008 / 2009
4.2 Pembahasan
diketahui bahwa:
1. Tingkat kesegaran jasmani pada siswa putra usia 10-12 tahun Dabin SD Inti
2008/2009 adalah:
2. Nilai tertinggi item tes ( nilai 5 ) diperoleh siswa pada semua item tes.
3. Nilai terendah item tes ( nilai 1 ) diperoleh siswa pada item tes baring duduk,
4. Nilai tes terbaik ( 3,77 ) diperoleh siswa pada item tes baring duduk,
sedangkan nilai terendah ( 2,74 ) diperoleh siswa pada item tes loncat tegak
5. Hasil tes yang rendah disebabkan oleh faktor daya ledak dan daya tahan
nilai rata-rata sangat baik adalah dari siswa sendiri yang berupa rendahnya
daya ledak kaki pada saat loncat tegak dan kurangnya daya tahan pada saat lari
600 meter.
7. Faktor lain yang menyebabkan tingkat kesegaran jasmani tidak mencapai nilai
rata-rata sangat baik adalah adanya siswa yang mendapat nilai rendah pada
item tes tertentu, antara lain item tes loncat tegak dan lari 600 meter.
8. Faktor yang menyebabkan siswa putra usia 10-12 Dabin SD Inti Ketitangkidul
jasmani yang sedang adalah perolehan nilai tertinggi hanya dicapai siswa pada
Tingkat kesegaran jasmani pada siswa putra usia 10-12 tahun Dabin SD
dan gizi tidak semua siswa mendapatkan secara sempurna. Hal ini karena
tidak sama karena sebagian besar mata pencaharian orang tua siswa adalah
sebagai petani dan buruh, sehingga dengan kondisi seperti ini dapat
Faktor tidur dan istirahat merupakan salah satu faktor yang dapat
yang cukup akan dapat memulihkan kondisi tubuh setelah melakukan aktifitas
sehari-hari dengan menyusun kembali tenaga yang hilang. Kondisi anak usia
Dasar sudah dibiasakan dengan pola hidup sehat walaupun mungkin belum
pada tingkat kesegaran jasmani seseorang. Karena latihan dan olahraga dapat
untuk mengisi waktu luang, karena di Kecamatan Bojong belum terdapat club-
club olahraga yang bisa membina ketrampilan dalam cabang olahraga tertentu.
(Kelompok Kerja Guru) dan latihan olahraga atletik. Anak yang terpilih
51
tingkat kesegaran jasmani yang lebih baik dibandingkan dengan anak yang
hanya sekedar bermain atau mengikuti kegiatan olahraga pada saat pelajaran
olahraga di sekolah masing-masing. Hal ini bisa dilihat dari data anak yang
e. Faktor lingkungan
melakukan terkadang juga tidak. Hal ini masih dipengaruhi oleh adanya minat
atas, faktor latihan dan olahraga merupakan faktor yang paling berpengaruh atau
dominan pada tingkat kesegaran jasmani pada siswa sekolah Dabin SD Inti
dan olahraga, tidak mungkin anak dapat memperoleh tingkat kesegaran jasmani
dalam kondisi yang baik. Sedangkan factor-faktor lain yang berpengaruh pada
5.1 Kesimpulan
5.1.1.1 Tingkat kesegaran jasmani siswa putra usia 10-12 tahun Dabin SD Inti
5.1.2.1 Tingkat kesegaran jasmani pada siswa putera usia 10 Tahun Dabin SD Inti
5.1.2.2 Tingkat kesegaran pada siswa putera usia 11 Tahun Dabin SD Inti
5.1.2.3 Tingkat kesegaran pada siswa putera usia 12 Tahun Dabin SD Inti
5.2 Saran-saran
Aip Syarifuddin dkk. 2003. Azas dan Falsafah Penjaskes. Jakarta : Pusat
Penerbitan Universitas Terbuka.
Erpandi. 2003. Survei Tingkat Kesegaran Jasmani Pada Siswa SD Negeri Desa
Swa Sembada di Kecamatan Bojong Kabupaten Pekalongan. Skripsi
Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Semarang
Tabel 1
Daftar Nama Siswa Putera Usia 10 Tahun
Dabin SD Inti Ketitangkidul Kecamatan Bojong Kabupaten Pekalongan
Tahun Pelajaran 2008/2009
TEMPAT/
NO NAMA SISWA ASAL SEKOLAH KELAS
TANGGAL LAHIR
1 Khusna Pekalongan, 09-09-1999 SDN Bojongwetan 4
2 M. Yunus Pekalongan, 25-06-1999 SDN Bojongwetan 4
3 Refani Pekalongan, 05-06-1999 SDN Bojongwetan 4
4 Ikhsan F. Pekalongan, 02-03-1999 SDN Bojongwetan 4
5 Faik Himawan Pekalongan, 12-11-1999 SDN Ketitanglor 4
6 Saeful Erdo Pekalongan, 27-07-1999 SDN Ketitanglor 3
7 Rifqi W A Pekalongan, 10-11-1999 SDN Ketitanglor 4
8 Nawawi N Pekalongan, 14-08-1999 SDN Ketitanglor 3
9 Rafi’i Pekalongan, 29-03-1999 SDN Ketitanglor 4
10 Abdilah M. I Pekalongan, 05-04-1999 SDN Ketitanglor 4
11 M Syaiful Pekalongan, 10-08-1999 SDN Ketitangkidul 4
12 Anggie Arif Pekalongan, 30-04-1999 SDN Ketitangkidul 4
13 Khaerul A Pekalongan, 06-12-1999 SDN Ketitangkidul 4
14 Zaki Kusuma Pekalongan, 30-11-1999 SDN Ketitangkidul 4
15 M Faza Pekalongan, 06-11-1999 SDN 01 Menjangan 3
16 Arya Eka Pekalongan, 10-11-1999 SDN 01 Menjangan 4
17 Tohari Pekalongan, 29-09-1999 SDN 01 Menjangan 4
18 Slamet Riyono Pekalongan, 11-08-1999 SDN 02 Menjangan 4
19 Agus Riyono Pekalongan, 07-06-1999 SDN 01 Duwet 4
20 Ades I K Pekalongan, 11-12-1999 SDN 01 Duwet 4
21 Dimas A. Pekalongan, 31-09-1999 SDN 02 Duwet 4
22 Setyo Wiyanto Pekalongan, 01-09-1999 SDN 02 Duwet 4
57
Lampiran 2
Tabel 2
Daftar Nama Siswa Putera Usia 11 Tahun
Dabin SD Inti Ketitangkidul Kecamatan Bojong Kabupaten Pekalongan
Tahun Pelajaran 2008 / 2009
TEMPAT/
NO NAMA SISWA ASAL SEKOLAH KELAS
TANGGAL LAHIR
1 Danang P Pekalongan, 15-03-1998 SDN Bojongwetan 4
2 Zaelani Pekalongan, 24-04-1998 SDN Bojongwetan 4
3 Agung P Pekalongan, 02-08-1998 SDN Bojongwetan 4
4 Andrian Pekalongan, 12-11-1998 SDN Bojongwetan 4
5 M. Ipung Pekalongan, 03-09-1998 SDN Bojongwetan 4
6 Prasetyo Pekalongan, 27-12-1998 SDN Bojongwetan 5
7 Wisnu P Pekalongan, 20-10-1998 SDN Bojongwetan 5
8 Doni Prasetyo Pekalongan, 05-03-1998 SDN Ketitanglor 4
9 M Kharis Q Pekalongan, 31-05-1998 SDN Ketitanglor 4
10 Anang D Pekalongan, 17-12-1998 SDN Ketitanglor 5
11 Farozi Afandi Pekalongan, 25-11-1998 SDN Ketitanglor 5
12 Heri K Pekalongan, 17-12-1998 SDN Ketitanglor 4
13 M. Bisri Pekalongan, 20-10-1998 SDN Ketitangkidul 4
14 Mirdad A Pekalongan, 06-11-1998 SDN Ketitangkidul 4
15 Ibnu Anas Pekalongan, 10-11-1998 SDN Ketitangkidul 5
16 Yogi Prabowo Pekalongan, 29-10-1998 SDN Ketitangkidul 5
17 Hendri S Pekalongan, 06-11-1998 SDN 01 Menjangan 4
18 Toto Iswanto Pekalongan, 10-12-1998 SDN 01 Menjangan 4
19 Sholeh Pekalongan, 26-05-1998 SDN 01 Menjangan 4
20 M Riyan Aji Pekalongan, 30-11-1998 SDN 02 Menjangan 4
21 Ridwan N Pekalongan, 10-05-1998 SDN 02 Menjangan 5
22 Sigit R Pekalongan, 31-09-1998 SDN 01 Duwet 5
23 Wonodadi Pekalongan, 20-05-1998 SDN 01 Duwet 4
24 Casadi Pekalongan, 21-06-1998 SDN 01 Duwet 5
25 Sohadi Pekalongan, 27-07-1998 SDN 01 Duwet 4
26 Heru Setiaji S Pekalongan, 30-03-1998 SDN 02 Duwet 4
58
Lampiran 3
Tabel 3
Daftar Nama Siswa Putera Usia 12 Tahun
Dabin SD Inti Ketitangkidul Kecamatan Bojong Kabupaten Pekalongan
Tahun Pelajaran 2008 / 2009
TEMPAT/
NO NAMA SISWA ASAL SEKOLAH KELAS
TANGGAL LAHIR
1 M Kholil Pekalongan, 17-07-1997 SDN Bojongwetan 5
2 Dias M Pekalongan, 13-09-1997 SDN Bojongwetan 5
3 Aji Purnomo Pekalongan, 14-01-1997 SDN Bojongwetan 6
4 Purwanto Pekalongan, 12-08-1997 SDN Bojongwetan 5
5 Waluyo Jati Pekalongan, 04-04-1997 SDN Bojongwetan 5
6 Samsul Bahri Pekalongan, 10-10-1997 SDN Ketitanglor 5
7 Jefri Alman Pekalongan, 15-01-1997 SDN Ketitanglor 6
8 Husen G Pekalongan, 04-04-1997 SDN Ketitanglor 6
9 Imam Riyanto Pekalongan, 25-01-1997 SDN Ketitanglor 5
10 Sigit Wahono Pekalongan, 24-01-1997 SDN Ketitangkidul 5
11 Riko H Pekalongan, 03-12-1997 SDN Ketitangkidul 5
12 Rotal A Pekalongan, 08-10-1997 SDN Ketitangkidul 6
13 M Luko Joyo Pekalongan, 16-07-1997 SDN Ketitangkidul 6
14 Ahmad S Pekalongan, 19-02-1997 SDN Ketitangkidul 6
15 M Yusuf Pekalongan, 25-10-1997 SDN 01 Menjangan 5
16 Adi P Pekalongan, 21-08-1997 SDN 01 Menjangan 6
17 Udin W Pekalongan, 24-01-1997 SDN 01 Menjangan 5
18 Moh. Bagus P Pekalongan, 08-10-1997 SDN 02 Menjangan 5
19 Aris Hidayat Pekalongan, 16-07-1997 SDN 01 Duwet 6
20 Ari H Pekalongan, 22-08-1997 SDN 01 Duwet 6
21 Zaki Mahali Pekalongan, 19-10-1997 SDN 02 Duwet 6
22 Riyanto Pekalongan, 31-05-1997 SDN 02 Duwet 5
59
Lampiran 4
Tabel 4
Daftar Hasil Tes Sampel Siswa Putera Usia 10 Th
Dabin SD Inti Ketitangkidul Kecamatan Bojong Kabupaten Pekalongan
Tahun Pelajaran 2008 / 2009
Lampiran 5
Tabel 5
Daftar Hasil Tes Sampel Siswa Putera Usia 11 Th
Dabin SD Inti Ketitangkidul Kecamatan Bojong Kabupaten Pekalongan
Tahun Pelajaran 2008 / 2009
Lampiran 6
Tabel 6
Daftar Hasil Tes Sampel Siswa Putera Usia 12 Th
Dabin SD Inti Ketitangkidul Kecamatan Bojong Kabupaten Pekalongan
Tahun Pelajaran 2008 / 2009
Lampiran 7
Tabel 7
Nilai Hasil Tes Kesegaran Jasmani Siswa Putera Usia 10 Th
Dabin SD Inti Ketitangkidul Kecamatan Bojong Kabupaten Pekalongan
Tahun Pelajaran 2008 / 2009
Lampiran 8
Tabel 8
Nilai Hasil Tes Kesegaran Jasmani Siswa Putera Usia 11 Th
Dabin SD Inti Ketitangkidul Kecamatan Bojong Kabupaten Pekalongan
Tahun Pelajaran 2008 / 2009
Lampiran 9
Tabel 9
Nilai Hasil Tes Kesegaran Jasmani Siswa Putera Usia 12 Th
Dabin SD Inti Ketitangkidul Kecamatan Bojong Kabupaten Pekalongan
Tahun Pelajaran 2008 / 2009
Lampiran 10
Tabel 10
Daftar Nama Tenaga Pembantu Saat Penelitian
Survei Tingkat Kesegaran Jasmani Siswa Putera Usia 10 - 12 Th
Dabin SD Inti Ketitangkidul Kecamatan Bojong Kabupaten Pekalongan
Tahun Pelajaran 2008 / 2009
No Nama Jabatan
1. JONI RIYANTO, S.Pd. Guru Olahraga SMPN 02 Bojong
2. SUYANTO, S.Pd. Guru Penjasorkes SD 02 Krapyak Kidul
3. TRI ATMOKO, S.Pd. Guru Penjasorkes SDN 02 Duwet Bojong
4. NURBOWO, S.Pd. Guru SDN 02 Menjangan Bojong
5. DINI CITRA RESMI, A.Ma. Guru Penjasorkes SDN 01 Duwet Bojong
6. PONIJO, A.Ma.Pd. Guru Penjasorkes SDN Karangsari Bojong
7. KASTOMO Guru Penjasorkes SDN 01 Menjangan Bojong
8. SUDARNO Guru Penjasorkes SDN 02 Duwet Bojong
9. KISMOYO Guru Penjasorkes SDN Ketitangkidul
66
Lampiran 11
1. Lari 40 meter
1.2 Gerakan
a Pada aba-aba “ siap “ peserta mengambil sikap start berdiri untuk siap
lari.
Gambar 1
Lari 40 meter
( Tes Kesegaran Jasmani Indonesia, Depdiknas, 2003:7 )
Sikap permulaan
kebelakang.
67
Lampiran 12
Gambar 2
Persiapan gantung siku tekuk
( Tes Kesegaran Jasmani Indonesia, Depdiknas, 2003:9 )
Gerakan
sikap bergantung siku tekuk, dagu berada di atas palang tunggal. Sikap
Gambar 3
Gerakan gantung siku tekuk
( Tes Kesegaran Jasmani Indonesia, Depdiknas, 2003:8 )
68
Lampiran 13
Sikap Permulaan
belakang kepala.
Gambar 4
Gerakan awal baring duduk 30 detik
( Tes Kesegaran Jasmani Indonesia, Depdiknas, 2003:11 )
Gerakan
permulaan.
selama 30 detik.
69
Lanjutan lampiran 13
Gambar 5
Gerakan baring menuju sikap duduk
( Tes Kesegaran Jasmani Indonesia, Depdiknas, 2003:12 )
Gambar 6
Gerakan sikap duduk dengan siku menyentuh paha
( Tes Kesegaran Jasmani Indonesia, Depdiknas, 2003:12 )
70
Lampiran 14
4. Loncat tegak
b. Peserta berdiri tegak dekat dinding, kaki rapat, papan skala berada di
meninggalkan bekas.
Gambar 7
Sikap menentukan raihan tegak
( Tes Kesegaran Jasmani Indonesia, Depdiknas, 2003:14 )
4.2 Gerakan
meninggalkan bekas.
Lanjutan lampiran 14
Gambar 8
Sikap awalan loncat tegak
( Tes Kesegaran Jasmani Indonesia, Depdiknas, 2003:15 )
Gambar 9
Gerakan loncat tegak
( Tes Kesegaran Jasmani Indonesia, Depdiknas, 2003:15 )
72
Lampiran 15
Sikap permulaan
Gerakan
untuk lari.
600 meter.
Gambar 10
Posisi start lari 600 meter
( Tes Kesegaran Jasmani Indonesia, Depdiknas, 2003:17 )
Gambar 11
Gerakan saat masuk garis finish
( Tes Kesegaran Jasmani Indonesia, Depdiknas, 2003:18 )
73
74
75
76
77
78
79
80
81
82
83
84
85
Dokumentasi 1
Dokumentasi 2
Dokumentasi 3
Dokumentasi 4
Dokumentasi 5
Pelaksanaan Gantung Siku Tekuk
Dokumentasi 6
Pelaksanaan Baring Duduk 30 detik
88
Dokumentasi 7
Dokumentasi 8
Dokumentasi 9