Anda di halaman 1dari 32

PROPOSAL PENELITIAN

GAMBARAN PENGETAHUAN TENTANG GIZI SEIMBANG


PADA REMAJA PUTRI DI SMP NEGERI 5 KOTA SORONG

Oleh :
WINDA FEBRIGHITA SINERY
NIM : 51341119042

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN
SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SORONG
PROGRAM STUDI D.III GIZI
2022

i
HALAMAN PERSETUJUAN

Judul :Gambaran Pengetahuan Tentang


Gizi Seimbang Pada Remaja Putri Di
SMP Negeri 5 Kota Sorong.
Nama Lengkap : Winda Febrighita Sinery
NIM : 51341119042
Jurusan : DIII Gizi
Universitas/Institusi/Politeknik : Poltekkes Kemenkes Sorong
Alamat Rumah dan No Telp./HP : Jl. Kampung Baru
Alamat email : Febrighitasinery001@gmail.com
Dosen Pembimbing I
Nama Lengkap dan Gelar : Sriyanti , S. Gz, M.Si
NIP : 198803172010122005
Alamat Rumah dan No Telp./HP : Jl. A.M Sangadji akam 12
Dosen Pembimbing II
Nama Lengkap dan Gelar : Anjar Briliannita, S.Gz, M.Sc
NIP : 1987071220010122001
Alamat Rumah dan No Telp./HP : Jl, Gambas Unit 2 Aimas

Menyetujui Sorong, 19 Januari 2022


Pembimbing I Pembimbing II

Sriyanti , Gz,M.Si Anjar Briliannita, S.Gz, M.Sc


NIP 198803172010122005 NIP 1987071220010122001

Ketua Program Studi D.III Gizi


Politeknik Kesehatan Kemenkes Sorong

La Supu, SKM, MPH


NIP 196906151991031019
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur peneliti Ucapkan Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
atas berkat rahmat dan karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan Proposal
Penelitian yang berjudul “Gambaran Pengetahuan Gizi Seimbang Pada Remaja di
SMP Negeri 5 Kota Sorong’’
Penulisan Proposal Penelitian ini tidak terlepas dari bantuan berbagai
pihak, oleh sebab itu pada kesempatan ini peneliti ingin mengucapkan terimakasih
yang sebesar-besarnya kepada.

1. Ariani Pongoh, S.ST, M.Kes selaku Direktur Politeknik Kesehatan


Kementerian Kesehatan Sorong yang telah memberikan kepercayaan kepada
peneliti selama 3 tahun untuk dapat menyelesaikan Pendidikan Di Poltekkes
Kementerian Sorong.
2. Radeny Ramdany, M.Kes selaku Ketua Jurusan Gizi Politeknik Kementerian
Kesehatan sorong, yang telah membantu dan membimbing saat selama
pendidikan.
3. La Supu,SKM,.PH Selaku Ketua Program Studi D.III Gizi Politeknik
Kementerian Kesehatan Sorong yang sudah meluangkan waktu untuk
memberikan arahan dan bimbingan dalam pendidikan.
4. Yulia Rachmawati, SKM, M.Gz Selaku penguji yang telah memberikan saran
dan kritik yang sanggat bermanfaat.
5. Sriyanti, M.,Si selaku dosen pembimbing I yang selalu setia memberikan
waktu bimbingan dan arahan kepada peneliti sehingga peneliti dapat
menyelesaikan proposal ini.
6. Anjar Briliannita, S.Gz, M.Sc Selaku dosen pembimbing II yang telah
meluangkan waktu untuk membimbing sehingga peneliti dapat
menyelesaikan proposal ini.
7. Kepada Bapak/Ibu dosen Jurusan Gizi Sorong yang telah sabar mendidik dan
membimbing peneliti selama menempu pendidikan.
8. Kepada kedua orang tua dan keluarga besar peneliti terimakasi telah
memberikan motivasi, dukungan dan doa kepada peneliti.
9. Terimakasih kepada Sahabat sejati peneliti Ica,Mei,Glow,Pipit, yang selalu
memberikan motivasi, dukungan semangat kepada peneliti.
10. Terimakasi kepada Sahabat Nurul,masyita,lois,siti yang
selalu membantu peneliti dalam menyusun proposal,memberikan semangat
dan motivasi.
11. Terimakasih kepada Laras,Artika,Dewi,Anisa,Nabila, yang telelah
Meluangkan waktu untuk membantu dalam menyusun proposal.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan proposal ini masih banyak


kekurangan dan jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan
kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak. Dan semoga
proposal ini bermanfaat bagi para pembaca.

Penulis

Winda Febrighita Sinery


DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...............................................................................................i
HALAMAN PERSETUJUAN..............................................................................ii
KATA PENGANTAR..........................................................................................iii
DAFTAR ISI...........................................................................................................v
DAFTAR TABEL.................................................................................................vi
DAFTAR GAMBAR............................................................................................vii
BAB I
A. Latar Belekang ..........................................................................................1
B. Rumusan Masalah......................................................................................i
C. Tujuan Penelitian........................................................................................i
D. Manfaat Penelitian.....................................................................................ii
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Remaja..............................................................................................................5
B. Pengetahuan Gizi Seimbang...........................................................................7
C. Kerangka Teori..............................................................................................14
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian...........................................................................................1
B. Populasi Dan Sampel..................................................................................1
C. Tempat dan Waktu Penelitian...................................................................3
D. Kerangka Konsep........................................................................................4
E. Definisi Operasional......................................................................................4
F. Instrument Penelitian...................................................................................4
G. Teknik Pengumpulan Data..........................................................................4
H. Teknik Pengolahan Data.............................................................................4
I. Etika Penelitian.............................................................................................4
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................20
LAMPIRAN .........................................................................................................24
DAFTAR TABEL

2.1
3.2
DAFTAR GAMBAR

2.1
3.1
BAB I

PENDAHULUAN
A, Latar Belakang
Masa remaja merupakan suatu masa transisi dari masa kanak-kanak,
masa dewasa dengan batas usia 13-18 tahun. Dimana secara fisik akan
mengalami perubahan yang spesifik dan secara psikologik akan dimulai
mencari identitas diri. Masalah gizi pada remaja muncul dikarenakan asupan
gizi yang belum baik yaitu ketidakseimbangan antara asupan gizi dengan
kecukupan gizi yang dianjurkan. Masalah gizi yang dapat terjadi pada remaja
adalah gizi kurang (under weight), obesitas (over weight) dan anemia (Irene
C,2009).

Pada masa remaja harus mendapatkan asupan zat-zat gizi yang


seimbang dan sesuai dengan kebutuhan agar tercapai pertumbuhan dan
perkembangan yang optimal. Ketidak seimbangan asupan dan perkembangan
menimbulkan masalah gizi. Sementara remaja putri merupakan calon ibu yang
akan melahirkan calon generasi masa depan. Data Rikesdas (2018), secara
nasional menunjukkan bahwa status gizi anak umur 13-15 tahun prevalensi
kekurusan adalah sebesar 8,7% sedangkan prevalensi obesitas adalah sebesar
16,0%.

Pengetahua Gizi seimbang merupakan susunan pangan sehari-hari yang


mengandung zat gizi dalam jenis dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan
tubuh.Konsumsi pangan individu dapat dipengaruhi oleh tingkat pengetahuan.
Tingkat pengetahuan dapat diperoleh melalui media masa, pendidikan,
pengalaman, hubungan sosial, dan budaya. Tingkat pengetahuan yang baik
maka sesorang akan lebih selektif dalam mengkonsumsi makanan yaitu
makanan apa yang bagus untuk dikonsumsi, manfaat yang diberikan dan
bagaimana kandungan gizi sehingga dapat terpenuhinya kebutuhan gizi dalam
tubuh. Berbeda jika sesorang memiliki pengetahuan kurang sehingga dapat
berdampak pada pemilihan bahan makanan kosumsi yang kurang sehat dan
tidak seimbang sehingga dapat berdampak pada status gizi yang kurang.
Sehingga perlunya tingkat pengetahuan tentang penerapan PUGS.

Berdasarkan hasil penelitian Suryani (2010) dengan responden


mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat Menunjukkan dengan
pengetahuan tentang gizi seimbang yang baik maka akan berpengaruh pada
status gizi yang baik pula. Tingkat pengetahuan akan merubah perilaku
sesorang dalam mengkonsumsi makan sehingga berdampak pada asupan
makanan dalam tubuh sehingga dapat berpengaruh pada status gizi remaja.
Salah satu asupan makanan yang penting bagi tubuh adalah asupan protein.

Masalah Gizi kurang pada remaja terjadi karena pola makan tidak
menentu dan perubahan faktor psikososial yang dicirikan oleh perubahan
transisi masa anak-anak ke masa dewasa dan kebutuhan gizi yang tinggi untuk
pertumbuhan cepat. Remaja putri sangat memperhatikan penampilan (body
image) sehingga membatasi asupan makan khususnya makanan tinggi kalori.
Pembatasan asupan makan tidak diikuti dengan pengetahuan yang baik.
Akibatnya, asupan makan rendah dan mengakibatkan masalah gizi.

Pada dasarnya masalah gizi pada remaja timbul karena perilaku gizi
yang salah, yaitu ketidakseimbangan antara konsumsi gizi dengan kecukupan
gizi yang dianjurkan. Masalah gizi remaja akan berdampak negatif pada
tingkat kesehatan masyarakat, misalnya penurunan konsentrasi belajar, resiko
melahirkan bayidengan BBLR ataupun penurunan kesegaran jasmani yang
akhirnya akan mempengaruhi kinerja dan produktivitas suatu bangsa.
(Dewi,2014 : 95)Pengetahuan gizi memberikan bekal pada remaja bagaimana
memilih makanan yang sehat dan mengerti bahwa makanan berhubungan erat
dengan gizi dan Kesehatan. Analisis pengetahuan sikap dan perilaku gizi
menunjukan sebanyak 63,9% pengetahuan kurang 46,7% Sikap nrgatif 49,3%
Perilaku gizi tidak baik. Pegetahuan, sikap dan perilaku gizi seimbang pada
remaja.
Beberapa masalah gizi dan kesehatan pada saat dewasa sebenarnya bisa
diperbaiki pada saat remaja melalui pemberian pengetahuan dan kesadaran
tentang kebiasaan makan dan gaya hidup yang sehat. (Emilia, 2009).
Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan dengan pengukuran IMT dan
wawancara pada tanggal 27 april 2017 di SMK 2 PGRI Kota Kediri yang
terdiri dari siswi kelas XI bahwa 15 siswi yang dijadikan responden. Di
dapatkan 6 (40%) responden yang status gizinya lebih dari IMT (>25,0)
karena kurangnya pengetahuan tentang gizi, (33,3%) responden status gizinya
normal (>18,5-25,0) mengerti tentang pengetahuan gizi, 4(26,7%) responden
status gizinya kurang dari IMT(<18,5) karena kurangnya pengetahuan tentang
gizi.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, maka dirumuskan masalah penelitian ini
yaitu bagaimana gambaran pengetahuan tentang gizi seimbang pada remaja
putri di SMP Negeri 5 Kota SorongC. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum
Tujuan umum dari penelitian adalah untuk menganalisis Gambaran
Pengetahuan Tentang Gizi Seimbang Remaja Putri di SMP 5 Negeri Kota
Sorong.

2. Tujuan Khusus

Tujuan Khusus peneliti adalah :

1. Mengidentifikasi karakteristik remaja putri di SMP 5 Negeri Kota


Sorong.
2. Menganalisis tingkat pengetahuan tentang gizi seimbang pada remaja
putri di SMP 5 Negeri Kota Sorong.
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Peneliti
Diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan tentang status
Gizi remaja putri.

2. Bagi Sekolah

Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai salah satu sumber
informasi bagi pihak sekolah untuk kemudian memberi edukasi tentang
gizi yang baik kepada siswa/i SMP Negeri 5 Kota Sorong.

3. Bagi Institusi (Poltekkes)

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi kontribusi bagi


pengembangan ilmu pendidikan dan dapat memperkaya pengetahuan
dunia pendidikan yang diperoleh dari penelitian lapangan, khususnya di
bidang Ilmu Gizi Bahan reverensi untuk penelitian selanjutnya yang
terkait dengan masalah tersebut.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tujuan Umum Tentang Remaja

1. Pengertian Remaja
Masa remaja merupakan masa peralihan dari masa anak-anak ke
masa dewasa,masa ini sering disebut dengan masa pubertas. Namun
demikian, menurut beberapaahli selain istilah pubertas digunakan juga
istilah adolesens (dalam bahasa inggris:adolescence). Para ahli
merumuskan bahwa istilah Pubertas digunakan untuk menyatakan
perubahan biologis baik bentuk maupun fisiologis yang terjadi
dengancepat dari masa anak- anak ke masa dewasa, terutama perubahan
alat reproduksi.Seadangkan istilahadolesens lebih ditekankan
padaperubahan psikososial ataukematangan yang menyertai masa pubertas
(Soetjiningsih dalamAryani, 2012).

2. Perkembangan Remaja dan Ciri-cirinya

Berdasarkan sifat atau ciri perkembangan remaja, masa (rentang


waktu)remaja ada tiga tahap (Widyastuti, 2011) yaitu:

a. Masa Remaja Awal (10-12 Tahun)

1) Tampak dan memang merasa lebih dekat dengan teman sebaya.


2) Tampak dan merasa ingin bebas.
3) Tampak dan memang lebih banyak memperhatikan keadaan
tubuhnya danmulai berpikir yang khayal (abstrak).

b. Masa Remaja Tengah (13-15 Tahun)

1) Tampak dan merasa ingin mencari identitas diri.


2) Ada keinginan untuk berkencan atau ketertarikan pada lawan jenis.
3) Timbul perasaan cinta yang mendalam
4) Kemampuan berpikir abstrak (berkhayal) makin berkembang.
5) Berkhayal mengenai hal-hal yang berkaitan dengan seksual.

c. Tujuan Umum Tentang Remaja Akhir (10-19 Tahun)

1) Menampakkan Pengungkapan kebebasan diri


2) Dalam mencari teman sebaya lebih selektif
3) Memiliki c/itra (gambaran, keadaan, peranan) terhadap dirinya.
4) Dapat mewujudkan perasaan cinta.
5) Memiliki kemampuan berpikir khayal atau abstrak.

B. Tujuan Umum Tentang Gizi Seimbang Untuk Remaja (10-19 Tahun)

Kelompok ini adalah kelompok usia peralihan dari anak-anak menjadi


remaja muda sampai dewasa. Kondisi penting yang berpengaruh
terhadapkebutuhan zat gizi kelompok ini adalah pertumbuhan cepatmemasuki
usia pubertas, kebiasaan jajan, menstruasi dan perhatian terhadap penampilan
fisik“Body image” pada remaja puteri. Dengan demikian perhitungan
terhadapkebutuhan zat gizi pada kelompok ini harus memperhatikan
kondisikondisitersebut. Khusus pada remaja putri, perhatian harus lebih
ditekankanterhadap persiapan mereka sebelum menikah(Pedoman Gizi
Seimbang 2014).

Gizi Seimbang Pada RemajaDengan berbagai permasalahan tersebut,


maka remaja sangat membutuhkan panduan gizi. Dalam hal ini, di Indonesia
dikenal dengan istilah gizi seimbang. Gizi seimbang merupakan aneka ragam
bahan pangan yang mengandung unsur –unsur zat gizi yang diperlukan oleh
tubuh, baik kualitas maupun kuantitas (Soekirman, 2010 dalam Jafar, 2012).

C. Tujuan Umum Tentang Pengertian Gizi

Gizi adalah substansi organik yang di butukan organisme untuk fungsi


normal dari sistem tubuh , pertumbuhan , pemeliharaan kesehatan .

Penelitian Nurwulan, 2017 menemukan bahwa 81,8% remaja dengan


pengetahuan gizi yang cukup ternyata memiliki status gizi yang normal.
D. Tujuan Umum Tentang Pengetahuan Gizi Seimbang

1. Pengertian Pengetahuan Gizi Seimbang

Pengetahuan gizi seimbang merupakan tentang makanan dan zat


sumber-sumber zat gizi pada makanan, makanan yang aman dikonsumsi
sehingga tidak menimbulkan penyakit dan cara mengolah makanan yang
baik agar zat gizi dalam makanan tidak hilang serta bagaimana hidup sehat
(Notoatmodjo, 2003 dalam Florerence 2017).

Gizi seimbang adalah susunan pangan sehari-hari yang


menngandung zat gizi dalam jenis dan jumlah yang sesuai dengan
kebutuhan tubuh, dengan memperhatikan prinsip keanekaragaman pangan,
aktivitas fisik, perilaku hidup bersih dan mempertahahankan berat badan
normal untuk mencegah masalah gizi. (Kemenkes RI, 2014).

2. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pengetahuan Gizi Seimbang Pada

Remaja

Menurut Notoatmodjo (2017) terdapat bebrapa faktor yang


mempengarui pengetahuan seseorang, yaitu :

a. Pendidikan

Pendidikan adalah sesuatu usaha mengembangkan kepribadian


dan kemapuan di dalam dan di luar sekolah dan berlangsung seumur
hidup.

Pendidikan mempengaruhi proses belajar , makin tinggi


pendidikan sesesorang makin mudah orang tersebut untuk menerima
informasi.Dengan pendidikan tinggi maka seseorang akan seseorang
cenderung untuk mendapatakan informasi, baik dari orang lain
maupun dari massa. Semakin banyak semakin banyak informasi yang
masuk banyak pula pengetahuna yang didapat tentang gizi seimbang.
Pengetahuan sangat erat kaitanya dengan pendidikan dimana
diharapkan seseorang dengan pendidikan tinggi, maka orng tersebut
akan semakin banyak pula pengetahuannya. Namun perlu ditekankan
bahwa seseorang dengan pendidikan tinggi, maka orang tersebut akan
semakin luas pula pengetahuannya. Namun perlu ditekankan bahwa
seseorang yang berpendidikan rendah tidak berarti mutlak
berpengetahuan rendah pula. Peningkatan pengetahuan tidak mutlak
diperoleh dari pendidikansemakin luas pula pengetahuannya. Namun
perlu ditekankan bahwa seseorang yang berpendidikan rendah tidak
berarti mutlak berpengetahuan rendah pula. Peningkatan pengetahuan
tidak mutlak diperoleh dari Pendidikan.

b. Media Massa

Informasi yang diperoleh baik dari pendidikan formal maupun


non formal dapat memberikan pengaruh jangka pendek (immediate
impact) sehingga menghasilkan perubahan atau peningkatan
pengetahuan. Majunya teknologi akan tersedia bermacam – macam
media massa yang dapat mempengaruhi pengetahuan masyarakat
tentang inovasi baru. Sebagian sarana komunikasi, berbagai bentuk
media massa seperti televise, radio, surat kabar, majalah, dan lain lain
mempuntai pengaruh besar terhadap pembentukan opini dan
kepercayaan orang (Florence, 2017).

c. Sosial Budaya

Kebiasaan dan tradisi yang dilakukan orang-orang tanpa


melalui penalaran apakah yang dilakukan baik atau buruk. Dengan
demikian seseorang akan bertambah pengetahuannya walaupun tidak
melakukan. Status ekonomi seseorang juga akan menentukan
tersedianya suatu fasilitas yang diperlukan untuk kegiatan tertentu,
sehingga status sosial ekonomi ini akan mempengaruhi pengetahuan
seseorang (Florence, 2017).
d. Lingkungan

Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar remaja,


baik lingkungan fisik, biologis, maupun sosial. Lingkungan
berpengaruh terhadap proses masuknya pengetahuan ke dalam remaja
yang berada dalam lingkungan tersebut. Hal ini terjadi karena adanya
interaksi timbal balik ataupun tidak yang akan direspon sebagai
pengetahuan oleh setiap individu (Florence,2017).

e. Pengalaman
Pengalaman sebagai sumber pengetahuan gizi seimbang
adalah suatu cara untuk memperoleh kebenaran pengetahuan dengan
cara mengulang kembali pengetahuan yang diperoleh dalam
memecahkan masalah yang dihadapi di masa lalu. Pengalaman belajar
dalam bekerja yang dikembangkan memberikan pengetahuan dan
keterampilan professional serta pengalaman belajar selama bekerja
akan dapat mengembangkan kemampuan mengambil keputusan yang
merupakan manifestasi dari keterpaduan menalar secara ilmiah dan
etik yang bertolak dari masalah nyata dalam bidang kerjanya
(Florence, 2017).

f. Usia
Usia mempengaruhi terhadap daya tangkap dan pola pikir
seseorang. Semakin bertambah usia akan semakin berkembang pula
daya tangkap dan pola pikirnya, sehingga pengetahuan yang diperoleh
semakin membaik (Florence,2017).

E. Gizi Seimbang Pada Remaja


Dengan berbagai permasalahan tersebut, maka remaja sangat
membutuhkan panduan gizi. Dalam hal ini, di Indonesia dikenal dengan istilah
gizi seimbang. Gizi seimbang merupakan aneka ragam bahan pangan yang
mengandung unsur – unsur zat gizi yang diperlukan oleh tubuh, baik kualitas
maupun kuantitas (Soekirman, 2010 dalam Jafar, 2012).
Tiap makanan dapat saling melengkapi dalam zat-zat gizi yang
dikandungnya. Pengelompokan bahan makanan disederhanakan, yaitu
didasarkan pada tiga fungsi utama zat-zat gizi, yaitu sebagai:
1) sumber energi/tenaga
2) sumber zat pembangun dan
3) sumber zat pengatur. Sumber energi diperlukan tubuh dalam jumlah yang
lebih besar dibandingkan kebutuhan zat pembangun dan zat pengatur,
sedang kebutuhan zat pengatur diperlukan dalam jumlah yang lebih besar
dari pada kebutuhan zat pembangun (JafarNurhaedar,2012).
Sumber karbohidrat diperoleh dari beras, jagung, sereal/gandum, ubi
kayu, kentang dan sebagainya. Zat pengatur diperoleh dari sayur dan buah
buahan sedang zat pembangun diperoleh dari ikan, telur, ayam, daging,
susu, kacang-kacangan dan sebagainya. Ketiga golongan bahan makanan
dalam konsep dasar gizi seimbang tersebut digambarkan dalam bentuk isi
piringku. Isi piringku mencakup karbohidrat, protein, vitamin, dan mineral
seimbang. Dalam satu porsi sajian isi piringku, sayur-sayuran dan buah-
buahan memiliki porsi paling banyak yaitu separuh atau 50% bagian piring
(1/3 bagian untuk buah dan 2/3 bagian untuk sayur), separuh bagian
piring lainnya dapat diisi dengan 1/3 bagian untuk lauk pauk hewani
nabati dan 2/3 bagian untuk karbohidrat. Porsi protein harus lebih banyak
dari karbohidrat karena peranannya sebagai sumber energi, zat pembangun
tubuh, bahkan berfungsi juga dalam mekanisme pertahanan tubuh
(Rachmanida Nuzrina,2020).

Secara umum, gizi seimbang dijabarkan ke dalam 4 pilar yaitu :


1. Makan Makanan yang bervariasi
Tingkat konsumsi makanan ditentukan oleh kualitas dan kuantitas
makanan, kualitas makanan menunjukkan masing-masing zat gizi terhadap
kebutuhan tubuh. Pada susunan makanan mempengaruhi kebutuhan tubuh
baik dari segi kualitasnya maupun kuantitasnya, maka tubuh akan
mendapatkan kesehatan gizi yang sebaik-baiknya Agar dalam komsumsi
makanan sehari-hari mempunyai kualitas dan kuantitas yang baik, maka
dalam memilih dan mengkomsumsi makanan perlu diperhatikan hal-hal
sebagai berikut :

a) Adekuat, artinya makanan tersebut memberi zat gizi, fiber, dan


energi dalam jumlah yang cukup.
b) Seimbang, artinya keseimbangan dalam zat gizi lainnya.
c) Kontrol kalori, artinya makanan tersebut tidak memberikan kalori
yang berlebihan.
d) Moderat (tidak berlebihan), artinya makanan tidak berlebihan dalam
hal lemak, garam, gula dan zat lainnya.
e) Bervariasi, artinya makanan yang dikomsumsi berbeda dari hari ke
hari.

2. Aktifitas Fisik
Aktifitas fisik adalah pergerakan anggota tubuh yang menyebabkan
pengeluaran tenaga secara sederhana yang sangat penting bagi
pemeliharaan fisik, mental dan kualitas hidup sehat. Pekerjaan yang
dilakukan sehari-hari dapat mempengaruhi gaya hidup seseorang. Gaya
hidup yang kurang menggunakan aktivitas fisik akan berpengaruh
terhadap kondisi tubuh seseorang. Dalam kehidupan yang semakin
moderen ini dengan kemajuan teknologi yang mutakhir, hidup jadi serba
mudah bila kalori yang masuk berlebihan dan tidak diimbangi dengan
aktivitas fisik yang akan memudahkan orang mengalami kegemukan.
Meningkatnya kesibukan menyebabkan seseorang tidak lagi mempunyai
waktu yang cukup untuk berolah raga secara teratur.

3. Pemantauan Berat Badan


Pemantauan berat badan penting untuk dilakukan secara berkala.
Karena berat badan merupakan indikator yang mudah dalam menetukan
status gizi seseorang. Perubahan berat badan akan mengindikasikan status
kesehatan. Sangat penting bagi individu untuk mempertahankan berat
badan ideal. Karena dengan berat badan yang ideal, maka status kesehatan
yang optimal dapat diraih. Pemantauan berat badan secara berkala akan
menjadi tindakan preventif terhadap obesitas maupun KEK.

4. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat


Kebiasaan hidup bersih pada remaja harus ditanamkan sejak kecil,
terutama mengenai cuci tangan sebelum makan, menjaga kebersihan mulut
dan gigi, menutup makan dengan tudung saji, memilih jajanan makanan
minuman yang aman, tidak banyak lemak serta tidak terlalu manis dan
terlalu asin .Selain pola hidup bersih khusus untuk remaja, juga perlu
diperhatikan pola hidup sehat, seperti tidak tidak merokok, tidak
menggunakan narkoba dan tidak mengkomsumsi minuman beralkohol.
Remaja harus selalu diingatkan akan bahaya rokok, narkoba dan minuman
beralkohol.

F. Kebutuhan Gizi Pada Remaja


Energi dan protein yang dibutuhkan remja lebih banyak dari pada orang
dewasa begitu juga vitamin dan meneral.seseorang remaja laki-laki
membutuhkan 3000 kalori atau lebih per hari untuk mempertahankan berat
badan normal . seseorang remaja putri membutuhkan 2000 kalori perhati
untuk mempertahankan badan agar tidak gemuk. Vitamin B1 , B2 , B3
penting untuk metabolisme karbohidrat menjadi energi , asam folat dan
vitami B12 untuk pembentukan sel darah merah, dan vitamin A untuk
pertumbuhan jaringan sebagai tambahan , untuk tulang dibutuhkan kalsium
dan vitamin D yang cukup, Vitamin A , C dan E penting untuk menjaga
jaringan-jaringan baru supaya berfungsi optimal . Dan yang amat penting
adalah zat besi terutama untuk perempuan dibutuhkan dalam pembentukan
sel-sel darah merah (Husaini ,2006).

Kecukupan energi diperlukan untuk kegiatan sehari-hari dan proses


metabolisme tubuh. Cara sederhana untuk mengetahui kecukupan energi
dapat dilihat dari BB nya. Pada remaja perempuan usia 10-12 tahun,
kebutuhan energinya 50-60 kkal/kg BB/hari, sedangkan usia 13-18 tahun
sebesar 40-50 kkal/kg BB/hari. Pada remaja laki-laki usia 10-12 tahun,
kebutuhan energinya sebesar 55-60 kkal/kg BB/hari, sedangkan usia 13-18
tahun sebesar 45-55 kkal/kg BB/hari (Dedeh, 2010).

Ada 3 alasan yang membuat remaja dalam kondisi rentan diantaranya


yaitu percepatan pertumbuhan dan perkembangan tubuh memerlukan energi
dan zat gizi yang lebih banyak, alasan selanjutnya ialah karena adanya
perubahan gaya hidup dan kebiasaan pangan menuntut penyesuaian masukan
energi dan zat gizi. Dan alasan terakhir ialah adanya kehamilan pada remaja
di masa mendatang, keikutsertaan dalam berolahraga, kecanduan alkohol dan
obat (Arisman,2010).

G. Pengukur Pengetahuan
Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan wawancara atau
angket yang menyakan tentang isi materi yang ingin diukur dari suatu subjek
penelitian atau responden. Kedalaman pengetahuan yang ingin kita ketahui
atau kita ukur dapat kita sesuaikan dengan tingkat - tingkat tersebut.
Pengetahuan gizi yang baik akan menyebabkan seseorang mampu
menyusun menu yang baik untuk dikonsumsi . Semakin baik pengetahuan
gizi seseorang, maka ia akan semakin memperhitungkan jenis dan jumlah
makanan yang diperoleh untuk dikonsumsi (Sediaotama,2000). Kategori
pengetahuan gizi dibagi dalam tiga kelompok yaitu: baik, cukup dan kurang.
Cara pengkategorian dilakukan dengan menetapkan cut off point dari skor
yang jadikan persen.

Tabel 2.1 Kategori Pengetahuan Gizi

Kategori Pengetahuan Gizi Skor


Baik >80%
Cukup 60-80%
Kurang <60%
(Sumber Ali Khomsan ,2000).

Semakin tinggi pengetahuan gizi seseorang akan semakin


memperhitungkan jenis dan jumlah makan yang dipilih untuk
dikonsumsi.Orang yang pengetahuan gizinya rendah akan berperilaku memilih
makan yang menarik pada indra dan tidak mengadakan pemilihan berdasarkan
nilai gizi makan tersebut (Sediaotama,2000).

H. Kerangka Teori

Karakteristik
Remaja Putri

Tingkat
Pengetahuan

Asupan Makan Penyakit Infekdsi

Status Gizi

Gambar 2 1 Keragka Konsep(sumber modifikasi Unichef,1998)


BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan pendekatan
cross sectional. Penelitian deskriptif adalah suatu metode penelitian yang
dilakukan dengan tujuaan utama untuk membuat deskripsi tentang suatu
keadaan.

B. Populasi dan Sampel


1. Populasi
Populasi merupakan keseluruhan objek penelitian yang akan di teliti.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh remaja putri dari kelas I
sampai III di SMP Negeri 5 Kota Sorong yang berjumlah 482 orang.

2. Sampel
Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki
oleh populasi (Sugiyono, 2016) besar sampel dalam penelitian adalah
dengan menggunakan rumus Slovin dalam Nursalam (2015).

N
n
2
1  N (d )
Keterangan :
N = Besar

Sampel n =

Besar

Populasi

2
d = Tingkat kepercayaan atau ketepatan yang diinginkan yaitu 10%
(0,10)
N
n

1  N (d 2 )

482
n

1  482(0,10) 2

482
n

1  482(0,01)

482
n

1  4,87

482
n

5,87
n  82

Jadi jumlah sampel pada penelitian ini adalah sebanyak 82 orang.


Teknik pengambilan sampel dengan menggunakan teknik simple random
sampling yaitu pengambilan sampel secara acak sederna dengan kriteria
sampel sebagai berikut
C. Waktu dan tempat penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian ini akan dilakukan di SMP Negeri 5 Kota Sorong.

2. Waktu Penelitian
Penelitian ini di laksananakan bulan januari sampai februari 2022.

D. Kerangka Konsep
Adapun kerangka konsep pada penelitian ini, sebagai berikut :

Pengetahuan
Gizi Seimbang
Remaja

Gambar 3.1 Kerangka Konsep

E. Definisi Operasional

Variabel Definisi Alat Ukur Hasil Ukur Skala


Operasional
Usia Umur kuesioner Wawancara Nominal
responden remaja putri yang
saat dilakukan berusia 15-17
penelitian tahun dengan
mengumpulkan
kuesioner.
Pengetahuan Pengetahuan Kuisioner a. Baik=>80% Ordinar
tentang gizi terdiri dari 20
gizi b. Cukup=60-
pertanyaan dan
merupakan yang benar 80%
diberikan skor
sesuatu yang c. Kurang=<60
1 dan salah
diketahui diberikan 0 %
tentang
makanan
dalam
hubungan
Kesehatan
optimal
Gambar 3.2 Definisi Operasional
F. Instrument Penelitian
Intrusmen penelitian adalah alat bantu yang dipilih oleh peneliti dalam
mengumpulkan data. Pada penelitian instrumen yang digunakan untuk
pengetahuan gizi remaja dengan menggunakan kuisioner pengetahuan gizi dan
data diri responden

G. Teknik Pengumpulan Data


1. Data Primer
Dalam penelitian ini adalah pengetahuan tentang Gizi seimbangan
pada remaja yang dikumpulkan menggunakan kuisioner yang terdiri atas
20 pertanyaan dengan 4 pilihan jawaban pengisian kuesioner dilakukan
secara mandiri oleh reponden.

2. Data Sekunder
Data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini adalah tentang
jumlah siswi yang ada di SMP Negeri 5 Kota Sorong.

H. Teknik Pengolahan Data


Setelah Data dikumpulkan, data tersebut kemudian diolah dengan
prosedur pengolahan data tingkat pengetahuan diolah dengan cara sebagai
berikut :
𝑗𝑢 𝑚 𝑙𝑎 ℎ 𝑗𝑎 𝑤 𝑎 𝑏 𝑎 𝑛 𝑏 𝑒 𝑛 𝑎 𝑟
𝑡𝑖𝑛𝑔𝑘𝑎𝑡 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑒𝑡𝑎ℎ𝑢𝑎𝑛 = 𝑥100%
𝑡 𝑜 𝑡 𝑎 𝑙 𝑝 𝑒 𝑟 𝑡 𝑎 𝑛 𝑦 𝑎 𝑎 𝑛 𝑑 𝑎 𝑙𝑎 𝑚 𝑘 𝑢 𝑒 𝑠 𝑖𝑜 𝑛 𝑒 𝑟

hasil tingkat pengetahuan selanjutnya diktegorikan. Kemudian


data diolah dengan melalui prosedur.

1. Menyunting data (data editing)


Editing dilakukan untuk memeriksa ulang jumlah dan meneliti
kelengkapan pengisian kuesioner, apakah setiap pertanyaan sudah
dijawab dengan benar.
2. Mengkode data (data Koding)
Pada tahap ini dilakukan pemberian kode terhadap data yang terdiri
dari beberapa kategori
3. Memasukan data (Entry data)
Memasukan data kedalam computer dengan menggunakan aplikasi
computer dalam bentuk koding – koding yang sudah ditentukan ke
dalam Microsoft excel. Hal ini dilakukan guna mempermudah peneliti
untuk memasukan data ke dalam program SPSS.
4. Membersihkan data (data cleaning)
Data yang telah dientri dicek kembali untuk memastikan bahwa data
tersebut bersih dari kesalahan, baik kesalahan pengkodean maupun
kesalahan dalam membaca kode. Setelah semua data dimasukkan ke
dalam SPSS, data – data tersebut kambali diperiksa untuk
menghindari adanya kesalahan yang mungkin terlewatkan di tahapan
pemeriksaan sebelumnya.
5. Analisis data
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini
menggunakan perhitungan statistik sederhana yaitu persentase
(Notoatmodyo 2014). Dalam penelitian ini analisis data dilakukan
dengan analisis univariate. persentase atau proporsi akan menjadi
distribusi frekuensi relative jika data digunakan adalah data
kuantitatif. Analaisis univariate yang dilakukan adalah pada setiap
variabel penelitian.

I. Etika Penelitian
1. Persetujuan menjadi responden
Sebelum memberikan kuesioner penelitian telah memberikan surat
persetujuan menjadi responden.
2. Tanpa Nama
Pada penelitian ini responden tidak perlu memberikan nama pada
kuesioner.
3. Kerahasiaan
Pada penelitian ini penelitian akan dijaga kerahasiaan.

KUESIONER PENELITIAN

GAMBARAN PENGETAHUAN TENTANG GIZI SEIMBANG PADA


REMAJA PUTRI DI SMP NEGERI 5 KOTA SORONG

Penelitian ini dilaksanakan untuk mengumpulkan data dan informasi secara


langsung dari siswi putri SMP Negeri 5 Kota Sorong. Demi kelancaran peneliti
sangat mengharapkan bantuan dan dukungan dari anda

Nama Siswi :
Kelas :
No. HP :
Alamat Asal :
No HP :
Nama Orangtua/ Wali
Ayah :
Ibu :
Pekerjaan Orangtua/Wali
Ayah :
Ibu :
Alamat Orangtua/Wali :
A. Pengetahuan Tentang Gizi Seimbang Pada Remaja Putri
1. Zat gizi apa sajakah yang dibutuhkan oleh tubuh manusia?
a . Karbohidrat, energi, protein, nabati, mineral, air
b. Karbohidrat, energi, vitamin, nabati, mineral, air
c. Karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral, air
d. Karbohidrat, protein, lemak, nabati, mineral, air
2. Konsumsi energi yang berlebihan akan disimpan dalam bentuk?
a. Tenaga
b. Energi
c. Lemak
d. Tidak tahu
3. Makanan yang kita makan berguna bagi tubuh untuk:
a. Sumber tenaga dan pengatur
b. Sumber tenaga, pembangun dan pemeliharaan jaringan
c. Sumber tenaga, pembangun dan pengatur
d. Tidak tahu
4. Yang tergolong pangan sumber protein nabati adalah:
a. Kacang tanah dan kelapa
b. Tahu dan tempe
c. Jagung dan singkong
d. Wortel dan bayam
5. Air sangat dibutuhkan tubuh karena air berfungsi:
a. Mengatur suhu tubuh
b. Menggantikan sel-sel yang rusak
c. Menghasilkan energi
d. Menurunkan berat badan
6. Mana diantara kata-kata berikut yang berarti kegemukan?
a. Diabetes
b. Obesitas
c. Osteotritis
d. Tidak tahu
7. Kegemukan lebih mudah dihadapi remaja karena kelebihan :
a. Karrbohidrat dan lemak
b. Lemak dan mineral
c. Karbohidrat dan vitamin
d. Tidak tahu
8. Makanan yang sehat adalah:
a. Makan beraneka ragam makanan dalam jumlah seimbang
b. Makan beberapa jenis makanan, lebih dari makanan yang lain

c. Makan beberapa jenis makanan, lebih sedikit dari makanan yang

laind

d. Tidak tahu

9. Kebutuhan gizi seseorang dapat dipenuhi dengan cara:

a. Membiasakan makan pagi

b.Mengkonsumsi makanan yang beraneka ragam

c.Mengkonsumsi makanan siap santap (fastfood) setiap hari

d. tidak tahu

10. Suatu restoran fastfood menawarkan paket makan siang yang murah.
Manakah menurut Anda yang lebih sehat (rendah lemak, garam, gula
dantinggi serat)?

a. Kentang goreng, ayam goreng, dan soft drink

b. Nasi goreng, ayam goreng, sop krim dan teh botol

c. Nasi putih, ayam goreng, sop sayuran dan air mineral

11. Ketika membeli minuman, yang manakah menurut kamu yang sehat?

a. Minuman ringan (soft drink)

b. Air putih

c. Minuman berenergi ( energy drinks)

d. Tidak tahu

12. Fastfood adalah:

a. Makanan tinggi kalori, tinggi zat gizi

b. Makanan tinggi kalori, rendah zat gizi

c. Makanan rendah kalori, rendah zat gizi

d. Tidak tahu
13. Akibat mengkonsumsi makanan siap santap ( fastfood) setiap hari
adalah:

a. Timbulnya penyakit jantung dan diabetes

b. Badan tambah gemuk dan sehat

c. Gengsi lebih meningkat

d. Tidak tahu
14. Usaha yang dilakukan untuk mendapatkan berat badan ideal adalah:

a. Minum obat pelangsing atau pencahar

b. Membatasi makan dan olahraga berlebihan

c. Konsumsi gizi seimbang dan aktivitas fisik

d. Tidak tahu

15. Keberhasilan menurunkan berat badan pada penderita overweight lebih

banyak dipengaruhi oleh:

a. Faktor ekonomi

b. Faktor usia

c. Motivasi untuk hidup lebih sehat

d. Tidak tahu

16. Salah satu gangguan makan yang terjadi pada remaja adalah:

a. Ostheoporosis

b. Bronchitis

c. Bulimia nervosa

d. Anemia

17. Aktivitas fisik yang sehat adalah:

a. Membaca, menulis dan catur

b. Menonton televisi dan menonton film

c. Mengepel, mencuci baju dan jalan kaki


d. Tidak tahu

18. Kegiatan fisik dan olahraga bermanfaat untuk:

a. Mengurangi kebugaran

b. Mengontrol kelebihan berat badan

c. Mempercepat proses penuaan

d. Tidak tahu

19. Agar mendapatkan tubuh yang sehat, sebaiknya remaja melakukan


olahraga:

a. Empat kali seminggu selama 45 menit

b. Dua kali seminggu selama 30 menit

c. Satu kali seminggu selama 60 menit

d. Tidak tahu

20. Tekanan darah manusia yang normal adalah:

a. < 100/60 mmHg

b. 120/80 mmHg

c. 180/100 mmHg

d. Tidak tahu

Anda mungkin juga menyukai