Oleh :
LA ODE HENDRA SAPUTRA
NIM :51341118013
Yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa Proposal Tugas Akhir
yang berjudul
Mengetahui,
Direktur Ketua Jurusan Gizi
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas kasih dan
penyertaan-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Proposal yang berjudul
”Studi Literature Pengaruh Pemberian Makanan Tambahan Terhadap Status Gizi
Ibu Hamil Dengan Kekurangan Energi Kronis”.
Proposal ini dapat diselesaikan berkat bantuan dan bimbingan dari
berbagai pihak. Dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terimakasih
yang sebesar-besarnya kepada:
1. Ibu Ariani Pongoh, S.ST, M.Kes, selaku Direktur Politeknik Kesehatan
Kemenkes Sorong yang telah memberikan kesempatan bagi penulis untuk
mengikuti pendidikan Diploma III Gizi selama 3 tahun.
2. Ibu Radeny Ramdany, M.Kes, selaku Ketua Jurusan Gizi Politeknik
Kesehatan Kemenkes Sorong yang telah membimbing penulis selama
kuliah.
3. Bapak La Supu, SKM,M.Kes, selaku Ketua Program Studi Jurusan Gizi
Politeknik Kesehatan Kemenkes Sorong yang telah mendukung penulis
dalam menempuh pendidikan Diploma III Gizi Politeknik Kesehatan
Kemenkes.
4. Bapak Mustamir Kamaruddin, S.Gz, M.Kes, selaku penguji dalam
proposal ini yang telah memberikan arahan dan bimbingan selama penulis
mengikuti serta memberikan pertanyaan maupun masukan dalam
penyajian Proposal ini.
5. Ibu Yulia Rachmawati SKM, M.Gz selaku pembimbing I yang telah
banyak membantu, membimbing dan mengarahkan penulis dengan penuh
kesabaran dalam menyelesaikan Proposal ini.
6. Ibu Sriyanti S.Gz.M.Si, selaku pembimbing II yang telah memberikan
banyak masukan dalam penulisan kepada penulis dalam menyelesaikan
Proposal ini.
7. Bapak/ibu Dosen Jurusan D III Gizi Sorong yang dengan sabar mendidik
dan membimbing penulis selama di bangku kuliah.
8. Kepada Bapak dan Mama yang selalu memberikan dukungan, semangat,
dan doa selama penulis mengikuti pendidikan.
9. Teman-teman angkatan XII DIII Gizi Sorong yang selama ini telah
menemani perjalanan pendidikan kuliah dari awal hingga sekarang.
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN PERSETUJUAN..........................................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN..........................................................................................ii
KATA PENGANTAR.....................................................................................................iii
DAFTAR ISI.....................................................................................................................v
DAFTAR TABEL..........................................................................................................vii
DAFTAR GAMBAR.....................................................................................................viii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................4
C. Tujuan Penelitian..........................................................................................4
D. Manfaat penelitian.........................................................................................4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA......................................................................................6
A. Tinjauan Tentang Ibu Hamil........................................................................6
B. Tinjauan Tentang Pemberian Makanan Tambahan......................................6
C. Tinjauan Tentang Status Gizi......................................................................10
D. Tinjauan Tentang Kekurangan Energi Kronis............................................14
E. Kerangka Teori...........................................................................................16
BAB III METODE PENELITIAN...............................................................................18
A. Desain Penelitian.........................................................................................18
B. Skema Penelitian.........................................................................................18
C. Tempat Dan Waktu Penelitian....................................................................18
D. Kerangka Konsep........................................................................................18
E. Definisi Operasional...................................................................................19
F. Teknik Pengumpulan Data..........................................................................19
G. Pengolahan Data.........................................................................................20
H. Analisis Data...............................................................................................20
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................21
DAFTAR TABEL
Tabel 2. 1 Komposisi Gizi Dalam 100 Gram Produk (Per Sajian).....................................9
Tabel 2. 3 Kebutuhan Gizi Ibu Hamil..............................................................................14
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2. 1 Kemasan Primer Biskuit...................................................................8
Gambar 2. 2 Pengukuran Lila Menggunakan Pita ukur...........................................13
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Angka kematian ibu merupakan salah satu indikator yang peka dalam
menggambarkan kesejahteraan masyarakat di suatu negara (Kemenkes,
2018).Menurut World Health Organization (WHO) secara global kematian
ibu di dunia sebesar 289.000 kasus pada tahun 2013.AKI di Indonesia
berdasarkan Survei Antar Sensus (SUPAS) tahun 2015 adalah 305 per
100.000 kelahiran hidup.Sedangkan dalam rencana pembangunan jangka
panjang nasional tahun 2030, AKI ditargetkan kurang dari 70 per 100.000
kelahiran hidup.
Terdapat 2 kategori penyebab kematian ibu yaitu penyebab langsung
dan tidak langsung. Penyebab langsung kematian ibu di Indonesia adalah
perdarahan 30,3%, preeklamsi 27,1%, infeksi 7,3%, partus lama atau macet
1,8% dan abortus 1,6% (Kemenkes RI, 2015). Penyebab tidak langsung
kematian ibu antara lain Kekurangan Energi Kronis (KEK) dalam
kehamilan sebesar 37% dan anemia pada kehamilan 40% (Kemenkes RI,
2010).
Kekurangan Energi Kronis (KEK) adalah suatu keadaan dimana
remaja/wanita usia subur yang berusia 15-49 tahun memiliki lingkar lengan
atas kurang dari 23,5cm (Kemenkes RI, 2018). Menurut Waryana (2019)
dalam jurnal penelitiannya menyatakan bahwa kekurangan energi kronis
adalah dimana wanita mengalami kekurangan gizi yaitu kalori dan protein
yang berlangsung lama atau sudah menahun. Kurangnya asupan energi yang
berasal dari zat gizi makro (karbohidrat, lemak, protein) maupun zat gizi
mikro terutama vitamin A, vitamin D, asam folat, zat besi, kalsium, dan
iodium serta zat gizi lain pada wanita usia subur mengakibatkan terjadinya
kurang energi kronis. Ditandai dengan rendahnya cadangan energi dalam
1
2
jangka waktu yang lama diukur melalui lingkar lengan atas (Kemenkes RI,
2018).
Kekurangan Energi Kronis (KEK) merupakan salah satu indikator
masalah kesehatan ibu yang harus diturunkan presentasinya sebesar 1,5%
setiap tahunnya (Kemenkes, 2017). Tahun 2018 secara nasional prevalensi
KEK di Indonesia pada Wanita Usia Subur (WUS) sebesar 14,5%
sedangkan pada ibu hamil 17,3%. Hasil riset kesehatan dasar tahun 2018
menunjukkan prevalensi KEK di provinsi Papua Barat menduduki urutan
ke 8 dengan prosentase 44%. Kabupaten Sorong proporsi KEK jika dilihat
dari usia pada wanita tidak hamil sebesar 16,08% dan wanita hamil 19,67%.
Ibu hamil yang mengalami KEK akan menimbulkan banyak masalah
baik pada dirinya sendiri maupun janin yang dikandungnya. Terhadap ibu
dapat meyebabkan anemia, perdarahan, berat badan ibu tidak bertambah
secara normal dan terkena penyakit infeksi. Terhadap proses persalinan
dapat mengakibatkan persalinan sulit dan lama, persalinan dengan operasi
cenderung meningkat.
Keadaan sosial ekonomi yang menyebabkan rendahnya pendidikan,
jarak kelahiran yang dekat, banyaknya bayi yang dilahirkan, usia kehamilan
pertama terlalu muda, dan pekerjaan merupakan faktor-faktor yang
mempengaruhi gizi ibu hamil (Istiany, 2014). Irianto (2014) menjelaskan
lebih banyak lagi faktor-faktor yang mempengaruhi gizi ibu hamil yaitu
aktivitas, kebiasaan, dan pandangan wanita terhadap makanan, pendidikan,
pengetahuan zat gizi dalam makanan, status ekonomi, status kesehatan, suhu
lingkungan, budaya dan usia.
Hasil survey konsumsi pangan nasional tahun 2016-2017
memperlihatkan bahwa 1 dari 5 ibu hamil di Indonesia mengalami
kekurangan gizi, dimana dari 10 ibu hamil masih terdapat 7 orang yang
konsumsi kalori dan proteinnya tidak mencukupi kebutuhannya. Upaya
yang telah dilakukan oleh pemerintah dalam penanganan KEK pada ibu
hamil adalah Pemberian Makanan Tambahan (PMT). Hal ini merupakan
salah satu strategi untuk meningkatkan akses pangan bergizi demi
3
pemenuhan kebutuhan gizi pada ibu hamil yang sesuai dengan amanat
Peraturan Presiden Republik Indonesia no 42 tahun 2013. Isi peraturannya
adalah gerakan nasional percepatan perbaikan gizi yang sesuai dengan target
SDG’S (Kemenkes RI, 2019).
Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan oleh Ika Rahcmawati
(2018) dengan pemegang program pemberian makanan tambahan,
menyatakan bahwa 4 dari 5 ibu hamil KEK yang mendapatkan PMT saat
diwawancarai mengatakan bosan untuk mengonsumsinya setiap hari. PMT
yang diberikan tidak habis dalam waktu yang telah ditentukan yaitu 3 bulan.
Biasanya akan habis 4 sampai 5 bulan. Dalam petunjuk teknis pemberian
makanan tambahan pada ibu hamil dengan KEK jumlah Hari Makan Bumil
(HMB) mendapat makanan tambahan pemulihan berbasis makanan lokal
atau pabrikan yakni diberikan selama 90 hari berturut-turut. Penelitian yang
dilakukan oleh Nanik (2019) menunjukkan hasil bahwa waktu paling efektif
untuk meningkatkan status gizi dengan pemberian makanan tambahan
biskuit sandwich adalah 90 hari atau 3 bulan.
Jenis produk yang diberikan pada PMT dipertimbangkan berdasarkan
jenis produk yang sudah dikenal oleh masyarakat luas dengan cita rasa yang
baik, cita rasa yang enak, dapat diterima dan dikonsumsi oleh masyarakat,
praktis, daya simpan relative lama, mudah dalam penyajian, serta komposisi
gizi produk yang baik untuk ibu hamil (Rahma,2016). Di Indonesia biskuit
dipilih sebagai produk yang dinilai dapat memenuhi persyaratan tersebut
sehingga sesuai digunakan sebagai makanan tambahan (Sri,2017). Diluar
negeri ada berbagai macam jenis makanan tambahan yang difortifikasi
seperti Wheat Flour di Uzbekistan (Nicolai, 2020), Margarines dan
suplemen vitamin A, D, E, K di Belgia (Isabelle, 2018), Atole di Guatemala,
Milk Powder di Chile, Fortified Skimmed Milk di UK (Zhenyu Yang,
2011).
Pemberian Makanan Tambahan (PMT) biskuit dibuat dengan
formulasi khusus dan difortifikasi dengan vitamin dan mineral. Pemberian
makanan tambahan pada ibu hamil KEK bertujuan agar ibu memiliki asupan
4
gizi yang cukup selama menjalani masa kehamilan. Salah satu komplikasi
dalam kehamilan adalah hyperemesis gravidarum yaitu mual dan muntah
secara terus menerus yang terjadi pada minggu ke 4 dan berakhir pada
minggu ke 20 (Annisa, 2019).
Dengan mengonsumsi makanan yang mengandung karbohidrat dan
protein tinggi dapat menurunkan rasa mual dan muntah seperti roti, biskuit,
kacang-kacangan (Angga, 2016).
Dari latar belakang tersebut peneliti merasa perlu melakukan
penelitian studi literature untuk mengkaji pengaruh pemberian makanan
tambahan terhadap status gizi ibu hamil dengan kekurangan energi kronis.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan Studi Literatur Adakah “Pengaruh Pemberian Makanan
Tambahan Terhadap Status Gizi Ibu Hamil dengan Kekurangan Energi
Kronis”?.
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Mengkaji pengaruh pemberian makanan tambahan terhadap status
gizi ibu hamil dengan kekurangan energi kronis
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui jenis Pemberian Makanan Tambahan yang diberikan
kepada Ibu Hamil KEK.
b. Mengetahui perubahan status gizi ibu hamil KEK sebelum dan
sesudah mengonsumsi PMT.
D. Manfaat penelitian
1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini untuk memberikan informasi kepada petugas
kesehatan serta mahasiswa dalam mengembangkan ilmu khususnya
5
2. Manfaat Praktis
a) Institusi Pendidikan
Menambah wacana ilmu pengetahuan khususnya dalam ilmu
Gizi terutama tentang pengaruh pemberian makanan tambahan
terhadap status gizi ibu hamil dengan kekurangan energi kronis.
b) Klinis
Menambah pengetahuan bagi tenaga kesehatan untuk
memberikan motivasi dan modifikasi dalam pemberian makanan
tambahan kepada ibu hamil KEK.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
6
7
sekolah dasar /MI dengan kategori kurus yaitu balita dan anak sekolah yang
berdasarkan hasil pengukuran berat badan menurut panjang badan atau tinggi
badan lebih kecil dari minus 2 standar deviasi (<-2 Sd), serta ibu hamil resiko
Kurang Energi Kronik (KEK) yaitu ibu hamil dengan hasil pengukuran Lingkar
Lengan Atas (LILA) kurang dari 23,5 cm (Kemenkes, 2019).
1. Pengertian
Makanan Tambahan (MT) ibu hamil adalah suplementasi gizi berupa
biskuit lapis yang dibuat dengan formulasi khusus dan difortifikasi dengan
vitamin dan mineral yang diberikan kepada ibu hamil dengan kategori
Kurang Energi Kronis (KEK) untuk mencukupi kebutuhan gizi.
Hari Makan Bumil (HMB) adalah jumlah hari makan ibu hamil mendapat
makanan tambahan pemulihan berbasis makanan lokal yakni diberikan
selama 90 hari berturut-turut (Kemenkes, 2012).
2. Jenis dan karakteristik produk MT ibu hamil
Makanan tambahan pemulihan diutamakan berbasis bahan makanan atau
makanan lokal. Jika bahan makanan lokal terbatas dapat digunakan makanan
pabrikan yang tersedia diwilayah setempat dengan memperhatikan kemasan,
label, dan masa kadaluarsa untuk keamanan pangan (Kemenkes, 2012).
Kepmenkes no.899/Menkes/SK/X/2009 telah disempurnakan dan diganti
dengan Peraturan Menteri Kesehatan no 51 tahun 2016 tentang standar
produk suplementasi gizi yang telah disesuaikan dengan perkembangan
hukum, ilmu pengetahuan dan teknologi. Disesuaikan dengan kebutuhan zat
gizi pada tiap sasaran berdasarkan Angka Kecukupan Gizi (AKG) tahun 2013
serta mengalami perbaikan tampilan.
Protein 2g 10,14 g
Karbohidrat total 13 g
Serat pangan 1g 6,19 g
Gula total 5g
Sukrosa 4g 18,96 g
Natrium 55 mg 279,47 mg
Vitamin A 773,39 mcg
Vitamin D 11,2 mcg
Vitamin E 14,62 mg
Vitamin B1 0,81 mg
Vitamin B2 0,88 mg
Vitamin B3 8,35 mg
Vitamin B12 1,53 mg
Folat 411,01 mcg
Vitamin B6 0,9 mg
Vitamin B5 4,32 mg
Vitamin C 44,42 mg
Besi 11,42 mg
Kalsium 277,53 mg
Seng 10,41 mg
Iodium 82,54 mcg
Fosfor 225,69 mg
Selenium 29,04 mcg
Fluor 0,87 mg
Air 2.39%
Sumber : (Kemenkes, 2019).
5. Anjuran Pemberian
Pemberian Makanan Tambahan pada ibu hamil dilakukan untuk
memenuhi kebutuhan gizi ibu selama kehamilan dengan tetap mengonsumsi
makanan keluarga sesuai gizi seimbang.
Pemberian MT pada ibu hamil terintergrasi dengan pelayanan ANC. Pada
kehamilan TM I diberikan 2 keping biskuit perhari hingga ibu hamil tidak
lagi berada dalam kategori KEK sesuai dengan pemeriksaan LiLA.
10
Sedangkan pada TM II dan III diberikan 3 keping biskuit perhari (60 gr)
hingga ibu hamil tidak lagi berada dalam kategori KEK. Sesuai dengan
pemeriksaan LiLA (Kemenkes, 2017).
Pemberian MT ini sebagai MT pemulihan pada ibu hamil KEK dan disertai
dengan konseling yang bertujuan untuk meningkatkan status gizi ibu. Jangka
waktu pemberian MT pada ibu hamil KEK dapat lebih dari 1 bulan. Ibu hamil
harus menghabiskan MT yang diterima dan melakukan kunjungan ANC
termasuk melalukan pemantauan pertambahan berat badan sesuai standar
kenaikan berat badan ibu hamil atau LILA (Kemenkes, 2019).
Ambang batas LILA WUS dengan risiko KEK adalah 23.5 cm. Apabila
ukuran kurang dari 23.5 cm, artinya wanita tersebut mempunyai risiko
KEK, dan diperkirakan akan melahirkan berat bayi lahir rendah (BBLR).
Cara ukur pita LILA untuk mengukur lingkar lengan atas dilakukan
pada lengan kiri atau lengan yang tidak aktif. Pengukuran LILA dilakukan
pada pertengahan antara pangkal lengan atas dan ujung siku dalam ukuran
cm (centi meter). Kelebihannya mudah dilakukan dan waktunya cepat, alat
sederhana, murah dan mudah dibawa. Nilai normal adalah 23,5 cm. LILA
WUS dengan resiko KEK di Indonesia kurang dari 23,5 cm.
2. Etiologi
Kurangnya asupan energi yang berasal dari zat gizi makro,
karbohidrat, protein, lemak maupun zak gizi mikro terutama vitamin A,
vitamin D,asam folat, zat besi, kalsium, dan iodium serta zat gizi mikro lain
pada wanita usia subur yaitu 15-49 tahun mengakibatkan terjadinya kurang
energi kronik, yang diawali dengan kejadian resiko KEK dan ditandai
dengan rendahnya cadangan energi dalam jangka waktu yang lama diukur
dengan lingar lengan atas (Laporan Kinerja Direktur Jenderal Kesehatan
Masyarakat, 2017).
3. Dampak KEK Pada Kehamilan
Menurut Lubis (2003) dalam Fitriana (2016), dampak yang ditimbulkan
dari ibu dengan KEK adalah :
a. Dampak pada ibu
Gizi kurang pada ibu hamil dapat menyebabkan resiko dan
komplikasi seperti anemia, perdarahan, berat badan ibu tidak bertambah
secara normal, dan penyakit infeksi.
b. Dampak pada persalinan
Dapat mengakibatkan persalinan sulit dan lama, persalinan
premature, perdarahan post partum, serta persalinan dengan tindakan
operasi caesar cenderung meningkat.
15
4. Pencegahan KEK
Makan makanan yang bervariasi dan cukup mengandung kalori serta
protein termasuk makanan pokok seperti nasi, ubi, kentang setiap hari dan
makanan yang mengandung protein seperti daging, ikan, telur, kacang-
kacangan atau susu sekurang-kurangnya sehari sekali (Irianto, 2014).
5. Penanganan KEK
Meningkatkan program penyuluhan tentang gizi seimbang pada wanita
usia subur terutama bagi remaja lebih meningkatkan konsumsi makanan
yang mengandung sumber zat besi seperti sayuran hijau, protein hewani
(susu, daging, telur) dan penambahan suplemen zat besi.
Pada ibu hamil yang mengalami KEK dianjurkan untuk mengonsumsi
makanan dengan gizi seimbang dan mengonsumsi makanan tambahan secara
rutin yang telah disediakan oleh pemerintah.
E. Kerangka Teori
Gambar 2. 2 pengaruh PMT terhadap status gizi ibu hamil KEK, Kemenkes RI,
2015.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Desain penelitian merupakan proses yang diperlukan dalam perencanaan dan
pelaksanaan penelitian berupa pengumpulan dan analisis data (Nazir, 2014).
Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif dengan metode deskriptif,
dengan cara menggambarkan hasil studi literature yang diambil terkait pengaruh
pemberian makanan tambahan.
B. Skema Penelitian
Penelitian ini menggunakan literature review dengan pencarian jurnal
publikasi terkait minimal 5 jurnal untuk mengetahui apakah ada pengaruh dan
tidak ada pengaruh pada pemberian makanan tambahan terhadap status gizi ibu
hamil.
D. Kerangka Konsep
17
18
E. Definisi Operasional
2. Kriteria ekslusi
a. Tidak dapat diakses secara gratis.
b. Hanya abstrak saja atau tidak full teks.
c. Sampelnya bukan ibu hamil.
d. Literatur revie.
G. Pengolahan Data
Data yang sudah terkumpul sebelum dianalisis data, dilakukan tahap
pengolahan data, yaitu:
1. Mengidentifikasi pengaruh PMT terhadap status gizi ibu hamil KEK
pada artikel atau jurnal yang di dapatkan.
2. Memeriksa kembali kebenaran data literature yang telah diperoleh atau
dikumpulkan sudah sesuai dengan tema yang akan diambil.
3. Data literature kemudian diseleksi kembali sesuai dengan ketentuan.
4. Data yang sudah diseleksi, selanjutnya disusun dalam bentuk tabel
untuk mengetahui perubahan status gizi, dan pengaruh PMT.
5. Data literature kemudian dianalisis dan dibuat suatu kesimpulan.
H. Analisis Data
Analisis data dalam penelitian pustaka ini adalah analisis isi (contentanalysis)
yaitu penelitian yang bersifat pembahasan mendalam terhadap isi suatu informasi
tertulis atau tercetak (Wijaya, 2018). Tahapan penelitian ini yaitu membuat
matriks dan menelaah persamaan dan perbedaan beberapa jurnal yang memiliki
tema sama.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
Berdasarkan hasil review dari 5 literatur yang memenuhi kriteria
inklusi maka didapatkan hasil sebagai berikut:
Tabel 4.1 Ringkasan dari literatur tentang Pengaruh PMT terhadap status gizi ibu hamil KEK
20
21
Tabel 4.2 Ringkasan Jenis PMT, Dosis, Waktu dan Lokasi penelitian dari 5 jurnal penelitian.
No Peneliti Jenis PMT Dosis & Waktu Lokasi Penelitian
1. Rahma Sari, PMT Biskuit sandwich. - 2-3 keping/hari Sleman, Yogyakarta.
2017. - 90 hari
2. Kartini, 2018. PMT Biskuit sandwich. - 2-3 keping/hari Ngaliyan, Semarang.
- 90 hari
3. Chandra Dewi, (Bahan local) Biskuit - 2-3 keping/hari Labuan, Lombok.
2015. tepung kedelai. - 90 hari
4. Rosyati Pastuty, PMT Biskuit sandwich. - 2-3 keping/hari Palembang.
2018. - 90 hari
5. Ginta Siahaan, - (bahan local) - 6 keping/hari Mandala, Medan.
2018.
Biskuit tempe.
- Jus buah papaya - 250 ml
dan markisa. - selama 21 hari
BAB V
PENUTUP
25
Pada bab ini akan disajikan kesimpulan dari hasil literature review
mengenai pengaruh pemberian makanan tambahan terhadap status gizi ibu hamil
KEK.
A. Simpulan
Setelah melakukan literature review ini dapat disimpulkan bahwa:
1. Status gizi dipengaruhi oleh factor langsung dan tidak langsung. Factor
langsung yaitu asupan makanan dan penyakit, sedangkan factor tidak
langsung yaitu social ekonomi (pendapatan keluarga, pendidikan ibu,
factor pola konsumsi dan factor perilaku), factor biologis, aktifitas
fisik, social.
2. Jenis makanan tambahan yang diberikan pada ibu hamil dengan
kekurangan energy kronis disetiap daerah berbeda. Hal ini disesuaikan
dengan aspek cita rasa, kepraktisan, mudah untuk di sajikan dan
mudah untuk didapatkan bahannya serta telah dikenal oleh masyarakat
setempat.
3. Hasil 5 literatur yang telah di review didapatkan hasil bahwa 5 literatur
menyatakan ada pengaruh pemberian makanan tambahan terhadap
status gizi ibu hamil dengan kekurangan energi kronis. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa hasil literature review menunjukkan adanya
pengaruh pemberian makanan tambahan terhadap status gizi ibu hamil
dengan kekurangan energi kronis.
B. Saran
1. Bagi pelayanan kesehatan.
Dalam menanggulangi kekurangan energi kronis petugas kesehatan
disarankan untuk:
a. Melakukan pengkajian ulang pada ibu hamil, penyebab status gizi
kurang.
b. Memberikan pendidikan kesehatan dan konseling selain kepada ibu
hamil juga kepada anggota keluarga yang mendampingi seperti
26
DAFTAR PUSTAKA
27