Anda di halaman 1dari 38

PROPOSAL TUGAS AKHIR

STUDI LITERATUR PENGARUH PEMBERIAN MAKANAN


TAMBAHAN TERHADAP STATUS GIZI IBU HAMIL
DENGAN KEKURANGAN ENERGI KRONIS

Oleh :
LA ODE HENDRA SAPUTRA
NIM :51341118013

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN
SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SORONG
PROGRAM STUDI D.III GIZI
2022
HALAMAN PERSETUJUAN

Judul :Studi literatir Pengaruh Pemberian


Makanan Tambahan Terhadap Status Gizi
Ibu Hamil Dengan Kekuranga Energi
Kronis.
Nama Lengkap : La Ode Hendra Saputra.
NIM : 51341118013
Jurusan : Gizi.
Universitas/Institusi/Politeknik : Poltekkes Kemenkes Sorong.
Alamat Rumah dan NoTelp./HP : JL. P. Diponegoro, Rufe.
082193046240
Alamat email : Laodehendasaputra@gmail.com
Dosen Pembimbing I
Nama Lengkap dan Gelar : Yulia Rachmawati, SKM, M.Gz
NIP : 198607182009122002
Alamat Rumah dan NoTelp./HP : JL. Sungai Meruni, Matamalagi.
Dosen Pembimbing II
Nama Lengkap dan Gelar : Sriyanti, S.Gz, M.Si
NIP/NIDN : 1988031722010122005
Alamat Rumah dan No Telp./HP : Jl. A.M. Sungaji Gonof.

Sorong, 27 Januari 2022


Menyetujui,
Pembimbing I Pembimbing II

Yulia Rachmawati, SKM, M.Gz Sriyanti, S.Gz, M.Si


NIP.198607182009122002 NIP. 1988031722010122005

Ketua Program Studi D.III Gizi


Politeknik Kesehatan Kemenkes Sorong

La Supu, SKM. MPH


NIP. 196906151991031019
HALAMAN PENGESAHAN

Yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa Proposal Tugas Akhir
yang berjudul

STUDI LITERATUR PENGARUH PEMBERIAN MAKANAN


TAMBAHAN TERHADAP STATUS GIZI IBU HAMIL DENGAN
KEKURANGAN ENERGI KRONIS

Dipersiapkan dan disusun oleh :


LA ODE HENDRA SAPUTRA
NIM 51341118013

Telah di uji dan di pertahankan didepan timpenguji pada tanggal …. …. ….


Dan dinyatakan telah memenuhi syarat untuk diterima

Susunan Tim Penguji

1. Mustamir Kamaruddin, S.Gz, M.Kes (Penguji) (……………….)


NIP.199004122019021001
2. YuliaRachmawati, SKM, M.Gz(Pembimbing I (……………….)
NIP. 198607182009122002
3. Sriyanti, S.Gz, M.Si (Pembimbing II) (……………….)
NIP. 1988031722010122005

Mengetahui,
Direktur Ketua Jurusan Gizi

Ariani Pongoh, S.ST, M.Kes Radeny Ramdany, M.Kes


NIP.196601011985032005 NIP.198904162012122001
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas kasih dan
penyertaan-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Proposal yang berjudul
”Studi Literature Pengaruh Pemberian Makanan Tambahan Terhadap Status Gizi
Ibu Hamil Dengan Kekurangan Energi Kronis”.
Proposal ini dapat diselesaikan berkat bantuan dan bimbingan dari
berbagai pihak. Dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terimakasih
yang sebesar-besarnya kepada:
1. Ibu Ariani Pongoh, S.ST, M.Kes, selaku Direktur Politeknik Kesehatan
Kemenkes Sorong yang telah memberikan kesempatan bagi penulis untuk
mengikuti pendidikan Diploma III Gizi selama 3 tahun.
2. Ibu Radeny Ramdany, M.Kes, selaku Ketua Jurusan Gizi Politeknik
Kesehatan Kemenkes Sorong yang telah membimbing penulis selama
kuliah.
3. Bapak La Supu, SKM,M.Kes, selaku Ketua Program Studi Jurusan Gizi
Politeknik Kesehatan Kemenkes Sorong yang telah mendukung penulis
dalam menempuh pendidikan Diploma III Gizi Politeknik Kesehatan
Kemenkes.
4. Bapak Mustamir Kamaruddin, S.Gz, M.Kes, selaku penguji dalam
proposal ini yang telah memberikan arahan dan bimbingan selama penulis
mengikuti serta memberikan pertanyaan maupun masukan dalam
penyajian Proposal ini.
5. Ibu Yulia Rachmawati SKM, M.Gz selaku pembimbing I yang telah
banyak membantu, membimbing dan mengarahkan penulis dengan penuh
kesabaran dalam menyelesaikan Proposal ini.
6. Ibu Sriyanti S.Gz.M.Si, selaku pembimbing II yang telah memberikan
banyak masukan dalam penulisan kepada penulis dalam menyelesaikan
Proposal ini.
7. Bapak/ibu Dosen Jurusan D III Gizi Sorong yang dengan sabar mendidik
dan membimbing penulis selama di bangku kuliah.
8. Kepada Bapak dan Mama yang selalu memberikan dukungan, semangat,
dan doa selama penulis mengikuti pendidikan.
9. Teman-teman angkatan XII DIII Gizi Sorong yang selama ini telah
menemani perjalanan pendidikan kuliah dari awal hingga sekarang.

Penulis menyadari bahwa Proposal ini tentu masih jauh dari


kesempurnaan, baik dari segi isi maupun penulisan sehingga kritik dan saran atau
masukan dari pembaca sangat diharapkan.Akhir kata penulis menyampaikan
terimakasih dan semoga penulisan ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Sorong, 27 Januari 2022

Penulis
DAFTAR ISI

HALAMAN PERSETUJUAN..........................................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN..........................................................................................ii
KATA PENGANTAR.....................................................................................................iii
DAFTAR ISI.....................................................................................................................v
DAFTAR TABEL..........................................................................................................vii
DAFTAR GAMBAR.....................................................................................................viii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................4
C. Tujuan Penelitian..........................................................................................4
D. Manfaat penelitian.........................................................................................4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA......................................................................................6
A. Tinjauan Tentang Ibu Hamil........................................................................6
B. Tinjauan Tentang Pemberian Makanan Tambahan......................................6
C. Tinjauan Tentang Status Gizi......................................................................10
D. Tinjauan Tentang Kekurangan Energi Kronis............................................14
E. Kerangka Teori...........................................................................................16
BAB III METODE PENELITIAN...............................................................................18
A. Desain Penelitian.........................................................................................18
B. Skema Penelitian.........................................................................................18
C. Tempat Dan Waktu Penelitian....................................................................18
D. Kerangka Konsep........................................................................................18
E. Definisi Operasional...................................................................................19
F. Teknik Pengumpulan Data..........................................................................19
G. Pengolahan Data.........................................................................................20
H. Analisis Data...............................................................................................20
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................21

DAFTAR TABEL
Tabel 2. 1 Komposisi Gizi Dalam 100 Gram Produk (Per Sajian).....................................9
Tabel 2. 3 Kebutuhan Gizi Ibu Hamil..............................................................................14

DAFTAR GAMBAR
Gambar 2. 1 Kemasan Primer Biskuit...................................................................8
Gambar 2. 2 Pengukuran Lila Menggunakan Pita ukur...........................................13
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Angka kematian ibu merupakan salah satu indikator yang peka dalam
menggambarkan kesejahteraan masyarakat di suatu negara (Kemenkes,
2018).Menurut World Health Organization (WHO) secara global kematian
ibu di dunia sebesar 289.000 kasus pada tahun 2013.AKI di Indonesia
berdasarkan Survei Antar Sensus (SUPAS) tahun 2015 adalah 305 per
100.000 kelahiran hidup.Sedangkan dalam rencana pembangunan jangka
panjang nasional tahun 2030, AKI ditargetkan kurang dari 70 per 100.000
kelahiran hidup.
Terdapat 2 kategori penyebab kematian ibu yaitu penyebab langsung
dan tidak langsung. Penyebab langsung kematian ibu di Indonesia adalah
perdarahan 30,3%, preeklamsi 27,1%, infeksi 7,3%, partus lama atau macet
1,8% dan abortus 1,6% (Kemenkes RI, 2015). Penyebab tidak langsung
kematian ibu antara lain Kekurangan Energi Kronis (KEK) dalam
kehamilan sebesar 37% dan anemia pada kehamilan 40% (Kemenkes RI,
2010).
Kekurangan Energi Kronis (KEK) adalah suatu keadaan dimana
remaja/wanita usia subur yang berusia 15-49 tahun memiliki lingkar lengan
atas kurang dari 23,5cm (Kemenkes RI, 2018). Menurut Waryana (2019)
dalam jurnal penelitiannya menyatakan bahwa kekurangan energi kronis
adalah dimana wanita mengalami kekurangan gizi yaitu kalori dan protein
yang berlangsung lama atau sudah menahun. Kurangnya asupan energi yang
berasal dari zat gizi makro (karbohidrat, lemak, protein) maupun zat gizi
mikro terutama vitamin A, vitamin D, asam folat, zat besi, kalsium, dan
iodium serta zat gizi lain pada wanita usia subur mengakibatkan terjadinya
kurang energi kronis. Ditandai dengan rendahnya cadangan energi dalam

1
2

jangka waktu yang lama diukur melalui lingkar lengan atas (Kemenkes RI,
2018).
Kekurangan Energi Kronis (KEK) merupakan salah satu indikator
masalah kesehatan ibu yang harus diturunkan presentasinya sebesar 1,5%
setiap tahunnya (Kemenkes, 2017). Tahun 2018 secara nasional prevalensi
KEK di Indonesia pada Wanita Usia Subur (WUS) sebesar 14,5%
sedangkan pada ibu hamil 17,3%. Hasil riset kesehatan dasar tahun 2018
menunjukkan prevalensi KEK di provinsi Papua Barat menduduki urutan
ke 8 dengan prosentase 44%. Kabupaten Sorong proporsi KEK jika dilihat
dari usia pada wanita tidak hamil sebesar 16,08% dan wanita hamil 19,67%.
Ibu hamil yang mengalami KEK akan menimbulkan banyak masalah
baik pada dirinya sendiri maupun janin yang dikandungnya. Terhadap ibu
dapat meyebabkan anemia, perdarahan, berat badan ibu tidak bertambah
secara normal dan terkena penyakit infeksi. Terhadap proses persalinan
dapat mengakibatkan persalinan sulit dan lama, persalinan dengan operasi
cenderung meningkat.
Keadaan sosial ekonomi yang menyebabkan rendahnya pendidikan,
jarak kelahiran yang dekat, banyaknya bayi yang dilahirkan, usia kehamilan
pertama terlalu muda, dan pekerjaan merupakan faktor-faktor yang
mempengaruhi gizi ibu hamil (Istiany, 2014). Irianto (2014) menjelaskan
lebih banyak lagi faktor-faktor yang mempengaruhi gizi ibu hamil yaitu
aktivitas, kebiasaan, dan pandangan wanita terhadap makanan, pendidikan,
pengetahuan zat gizi dalam makanan, status ekonomi, status kesehatan, suhu
lingkungan, budaya dan usia.
Hasil survey konsumsi pangan nasional tahun 2016-2017
memperlihatkan bahwa 1 dari 5 ibu hamil di Indonesia mengalami
kekurangan gizi, dimana dari 10 ibu hamil masih terdapat 7 orang yang
konsumsi kalori dan proteinnya tidak mencukupi kebutuhannya. Upaya
yang telah dilakukan oleh pemerintah dalam penanganan KEK pada ibu
hamil adalah Pemberian Makanan Tambahan (PMT). Hal ini merupakan
salah satu strategi untuk meningkatkan akses pangan bergizi demi
3

pemenuhan kebutuhan gizi pada ibu hamil yang sesuai dengan amanat
Peraturan Presiden Republik Indonesia no 42 tahun 2013. Isi peraturannya
adalah gerakan nasional percepatan perbaikan gizi yang sesuai dengan target
SDG’S (Kemenkes RI, 2019).
Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan oleh Ika Rahcmawati
(2018) dengan pemegang program pemberian makanan tambahan,
menyatakan bahwa 4 dari 5 ibu hamil KEK yang mendapatkan PMT saat
diwawancarai mengatakan bosan untuk mengonsumsinya setiap hari. PMT
yang diberikan tidak habis dalam waktu yang telah ditentukan yaitu 3 bulan.
Biasanya akan habis 4 sampai 5 bulan. Dalam petunjuk teknis pemberian
makanan tambahan pada ibu hamil dengan KEK jumlah Hari Makan Bumil
(HMB) mendapat makanan tambahan pemulihan berbasis makanan lokal
atau pabrikan yakni diberikan selama 90 hari berturut-turut. Penelitian yang
dilakukan oleh Nanik (2019) menunjukkan hasil bahwa waktu paling efektif
untuk meningkatkan status gizi dengan pemberian makanan tambahan
biskuit sandwich adalah 90 hari atau 3 bulan.
Jenis produk yang diberikan pada PMT dipertimbangkan berdasarkan
jenis produk yang sudah dikenal oleh masyarakat luas dengan cita rasa yang
baik, cita rasa yang enak, dapat diterima dan dikonsumsi oleh masyarakat,
praktis, daya simpan relative lama, mudah dalam penyajian, serta komposisi
gizi produk yang baik untuk ibu hamil (Rahma,2016). Di Indonesia biskuit
dipilih sebagai produk yang dinilai dapat memenuhi persyaratan tersebut
sehingga sesuai digunakan sebagai makanan tambahan (Sri,2017). Diluar
negeri ada berbagai macam jenis makanan tambahan yang difortifikasi
seperti Wheat Flour di Uzbekistan (Nicolai, 2020), Margarines dan
suplemen vitamin A, D, E, K di Belgia (Isabelle, 2018), Atole di Guatemala,
Milk Powder di Chile, Fortified Skimmed Milk di UK (Zhenyu Yang,
2011).
Pemberian Makanan Tambahan (PMT) biskuit dibuat dengan
formulasi khusus dan difortifikasi dengan vitamin dan mineral. Pemberian
makanan tambahan pada ibu hamil KEK bertujuan agar ibu memiliki asupan
4

gizi yang cukup selama menjalani masa kehamilan. Salah satu komplikasi
dalam kehamilan adalah hyperemesis gravidarum yaitu mual dan muntah
secara terus menerus yang terjadi pada minggu ke 4 dan berakhir pada
minggu ke 20 (Annisa, 2019).
Dengan mengonsumsi makanan yang mengandung karbohidrat dan
protein tinggi dapat menurunkan rasa mual dan muntah seperti roti, biskuit,
kacang-kacangan (Angga, 2016).
Dari latar belakang tersebut peneliti merasa perlu melakukan
penelitian studi literature untuk mengkaji pengaruh pemberian makanan
tambahan terhadap status gizi ibu hamil dengan kekurangan energi kronis.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan Studi Literatur Adakah “Pengaruh Pemberian Makanan
Tambahan Terhadap Status Gizi Ibu Hamil dengan Kekurangan Energi
Kronis”?.

C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Mengkaji pengaruh pemberian makanan tambahan terhadap status
gizi ibu hamil dengan kekurangan energi kronis
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui jenis Pemberian Makanan Tambahan yang diberikan
kepada Ibu Hamil KEK.
b. Mengetahui perubahan status gizi ibu hamil KEK sebelum dan
sesudah mengonsumsi PMT.

D. Manfaat penelitian
1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini untuk memberikan informasi kepada petugas
kesehatan serta mahasiswa dalam mengembangkan ilmu khususnya
5

mengenai pengaruh pemberian makanan tambahan terhadap status gizi


ibu hamil dengan kekurangan energi kronis.

2. Manfaat Praktis
a) Institusi Pendidikan
Menambah wacana ilmu pengetahuan khususnya dalam ilmu
Gizi terutama tentang pengaruh pemberian makanan tambahan
terhadap status gizi ibu hamil dengan kekurangan energi kronis.
b) Klinis
Menambah pengetahuan bagi tenaga kesehatan untuk
memberikan motivasi dan modifikasi dalam pemberian makanan
tambahan kepada ibu hamil KEK.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Tentang Ibu Hamil


Widayanti (2012) menyatakan kehamilan adalah masa seorang wanita
membawa embrio kedalam tubuhnya. Kehamilan merupakan suatu yang
diharapkan oleh seorang ibu, Oleh sebab itu persiapan harus dilakukan sebaik-
baiknya supaya kualitas bayi yang akan dilahirkan juga baik. Kualitas bayi lahir
sangat tergantung pada asupan gizi ibu hamil. Gizi yang cukup merupakan salah
satu faktor pendukung lahirnya bayi sehat dengan berat badan yang cukup.
Kehamilan merupakan masa dimulainya konsepsi sampai lahirnya janin. Lama
kehamilan normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari ) dihitung dari
hari pertama haid terakhir.

Kehamilan merupakan suatu proses faali yang menjadi awal kehidupan


generasi berikutnya. Salah satu kebutuhan esensial untuk proses reproduksi sehat
adalah terpenuhinya kebutuhan energi, protein, karbohidrat, vitamin, mineral dan
cairan termasuk air serta serat yang cukup baik kuantitas maupun kualitas.
Kurangnya asupan energi yang berasal dari zat gizi makro (karbohidrat, protein,
dan lemak) maupun zat gizi mikro terutama vitamin A, vitamin D, asam folat, zat
besi, seng, kalsium dan iodium dan zat mikro lain pada wanita usia subur yang
berkelanjutan (remaja sampai masa kehamilan), mengakibatkan terjadinya Kurang
Energi Kronis (KEK) pada masa kehamilan yang diawali dengan kejadian risiko
KEK dan ditandai oleh rendahnya cadangan energi dalam jangka waktu cukup
lama yang diukur dengan Lingkar Lengan Atas (LILA). (Kemenkes RI, 2015).

B. Tinjauan Tentang Pemberian Makanan Tambahan


Pemberian suplementasi gizi merupakan suatu upaya yang dapat dilakukan
dalam rangka mencukupi kekurangan kebutuhan gizi dari konsumsi makan harian
yang berakibat pada timbulnya masalah kesehatan dan gizi pada kelompok rawan
gizi. Salah satu program suplementasi yang saat ini dilaksanakan oleh pemerintah
yaitu pemberian makanan tambahan pada balita kurus 6-59 bulan maupun anak

6
7

sekolah dasar /MI dengan kategori kurus yaitu balita dan anak sekolah yang
berdasarkan hasil pengukuran berat badan menurut panjang badan atau tinggi
badan lebih kecil dari minus 2 standar deviasi (<-2 Sd), serta ibu hamil resiko
Kurang Energi Kronik (KEK) yaitu ibu hamil dengan hasil pengukuran Lingkar
Lengan Atas (LILA) kurang dari 23,5 cm (Kemenkes, 2019).
1. Pengertian
Makanan Tambahan (MT) ibu hamil adalah suplementasi gizi berupa
biskuit lapis yang dibuat dengan formulasi khusus dan difortifikasi dengan
vitamin dan mineral yang diberikan kepada ibu hamil dengan kategori
Kurang Energi Kronis (KEK) untuk mencukupi kebutuhan gizi.
Hari Makan Bumil (HMB) adalah jumlah hari makan ibu hamil mendapat
makanan tambahan pemulihan berbasis makanan lokal yakni diberikan
selama 90 hari berturut-turut (Kemenkes, 2012).
2. Jenis dan karakteristik produk MT ibu hamil
Makanan tambahan pemulihan diutamakan berbasis bahan makanan atau
makanan lokal. Jika bahan makanan lokal terbatas dapat digunakan makanan
pabrikan yang tersedia diwilayah setempat dengan memperhatikan kemasan,
label, dan masa kadaluarsa untuk keamanan pangan (Kemenkes, 2012).
Kepmenkes no.899/Menkes/SK/X/2009 telah disempurnakan dan diganti
dengan Peraturan Menteri Kesehatan no 51 tahun 2016 tentang standar
produk suplementasi gizi yang telah disesuaikan dengan perkembangan
hukum, ilmu pengetahuan dan teknologi. Disesuaikan dengan kebutuhan zat
gizi pada tiap sasaran berdasarkan Angka Kecukupan Gizi (AKG) tahun 2013
serta mengalami perbaikan tampilan.

3. Jenis dan karakteristik produk MT ibu hamil


Makanan tambahan pemulihan diutamakan berbasis bahan makanan atau
makanan lokal. Jika bahan makanan lokal terbatas dapat digunakan makanan
pabrikan yang tersedia diwilayah setempat dengan memperhatikan kemasan,
label, dan masa kadaluarsa untuk keamanan pangan (Kemenkes, 2012).
8

Kepmenkes no.899/Menkes/SK/X/2009 telah disempurnakan dan diganti


dengan Peraturan Menteri Kesehatan no 51 tahun 2016 tentang standar
produk suplementasi gizi yang telah disesuaikan dengan perkembangan
hukum, ilmu pengetahuan dan teknologi. Disesuaikan dengan kebutuhan zat
gizi pada tiap sasaran berdasarkan Angka Kecukupan Gizi (AKG) tahun 2013
serta mengalami perbaikan tampilan produk MT baik kemasan menyesuaikan
dengan aturan pemberian(Kemenkes, 2017).
Tiap kemasan primer (3 keping/60 gram) mengandung minimum 270
kalori, minimum 6 gram protein, minimum 12 gram lemak. Diperkaya 11
macam vitamin (A, D, E, B1, B2, B3, B5, B6, B12, C dan folat) dan 7 macam
mineral (besi, kalsium, natrium, seng, iodium, fosfor, selenium). Berbentuk
biskuit lapis (sandwich) yang pada permukaan atasnya tercantum tulisan MT
ibu hamil. Dengan tekstur biskuit renyah isi atau krim padat dan lembut.
Berat rata-rata 20 gram/biscuit. Warna sesuai dengan hasil proses pengolahan
yang normal (tidak gosong). Rasa biskuit manis, isi krim manis rasa
strawberry/nenas/lemon. Mutu dan keamanan memenuhi persyaratan. Masa
kedaluwarsa produk MT yaitu 24 bulan.

Gambar 2.1 Kemasan Primer Biskuit


Sumber: (Sedayu, 2017).
4. Informasi Nilai Gizi
Tabel 2.1 Komposisi Gizi Dalam 100 Gram Produk (Per Sajian).

Jumlah per sajian


Zat gizi Jumlah per 100 gr
60 gr
Energy total 95 kkal 487,33 kkal
Energy dari lemak 35 kkal
Lemak total 4g 20,89 g
Asam linoleat 0,5 g 2,53 g
9

Protein 2g 10,14 g
Karbohidrat total 13 g
Serat pangan 1g 6,19 g
Gula total 5g
Sukrosa 4g 18,96 g
Natrium 55 mg 279,47 mg
Vitamin A 773,39 mcg
Vitamin D 11,2 mcg
Vitamin E 14,62 mg
Vitamin B1 0,81 mg
Vitamin B2 0,88 mg
Vitamin B3 8,35 mg
Vitamin B12 1,53 mg
Folat 411,01 mcg
Vitamin B6 0,9 mg
Vitamin B5 4,32 mg
Vitamin C 44,42 mg
Besi 11,42 mg
Kalsium 277,53 mg
Seng 10,41 mg
Iodium 82,54 mcg
Fosfor 225,69 mg
Selenium 29,04 mcg
Fluor 0,87 mg
Air 2.39%
Sumber : (Kemenkes, 2019).

5. Anjuran Pemberian
Pemberian Makanan Tambahan pada ibu hamil dilakukan untuk
memenuhi kebutuhan gizi ibu selama kehamilan dengan tetap mengonsumsi
makanan keluarga sesuai gizi seimbang.
Pemberian MT pada ibu hamil terintergrasi dengan pelayanan ANC. Pada
kehamilan TM I diberikan 2 keping biskuit perhari hingga ibu hamil tidak
lagi berada dalam kategori KEK sesuai dengan pemeriksaan LiLA.
10

Sedangkan pada TM II dan III diberikan 3 keping biskuit perhari (60 gr)
hingga ibu hamil tidak lagi berada dalam kategori KEK. Sesuai dengan
pemeriksaan LiLA (Kemenkes, 2017).
Pemberian MT ini sebagai MT pemulihan pada ibu hamil KEK dan disertai
dengan konseling yang bertujuan untuk meningkatkan status gizi ibu. Jangka
waktu pemberian MT pada ibu hamil KEK dapat lebih dari 1 bulan. Ibu hamil
harus menghabiskan MT yang diterima dan melakukan kunjungan ANC
termasuk melalukan pemantauan pertambahan berat badan sesuai standar
kenaikan berat badan ibu hamil atau LILA (Kemenkes, 2019).

C. Tinjauan Tentang Status Gizi


1. Pengertian Status Gizi
Nutritional status (status gizi) adalah suatu keadaan yang diakibatkan
oleh keseimbangan antara asupan zat gizi dari makanan dengan kebutuhan zat
gizi yang diperlukan untuk metabolisme tubuh.
Status gizi sangat dipengaruhi oleh asupan gizi. Pemanfaatan zat gizi
dalam tubuh dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu primer dan sekunder. Faktor
primer adalah keadaan yang mempengaruhi asupan gizi dikarenakan susunan
makanan yang dikonsumsi tidak tepat, sedangkan faktor sekunder adalah zat
gizi tidak mencukupi kebutuhan tubuh karena adanya gangguan pada
pemanfaatan zat gizi dalam tubuh.

2. Pengukuran Status Gizi


Cara penilaian status gizi menurut Gibson mengelompokkan menjadi
lima metode, yaitu antropometri, laboratorium, klinis, survei konsumsi pangan
dan faktor ekologi (Titus Priyo, 2017).
Salah satu cara untuk menilai postur tubuh yang ideal adalah dengan
penggukuran antropometri. Pengukuran antropometri yang paling sering
digunakan adalah rasio antara berat badan (kg) dan tinggi badan (m) kuadrat
yang disebut Indeks Masa Tubuh (IMT). Pengukuran lain dapat dilakukan
11

dengan mengukur lingkar lengan atas (LILA). Biasanya dilakukan pada


wanita usia 15-45 tahun. Kelebihan antropometri untuk menilai status gizi
antara lain :
a. Prosedur pengukuran antropometri umumnya cukup sederhana dan
aman digunakan.
b. Untuk melakukan pengukuran antropometri relative tidak
membutuhkan tenaga ahli, cukup dengan dilakukan pelatihan
sederhana.
c. Alat untuk ukur antropometri harganya cukup murah terjangkau,
mudah dibawa dan tahan lama digunakan untuk pengukuran.
d. Ukuran antropometri hasilnya tepat dan akurat.
e. Hasil ukuran antropometri dapat mendeteksi riwayat asupan gizi
yang telah lalu.
f. Hasil antropometri dapat mengidentifikasi status gizi baik, sedang,
kurang dan buruk.
g. Ukuran antropometri dapat digunakan untuk skrining (penapisan),
sehingga dapat mendeteksi siapa yang mempunyai risiko gizi kurang
atau gizi lebih

Jenis pengukuran antropometri yang sering digunakan yaitu :


a. Pengukuran IMT
BB (Kg)
Rumus IMT sebagai berikut : IMT =
TB ¿ ¿
b. Lingkar Lengan Atas ( LILA)
Lingkar lengan atas (LILA) merupakan gambaran keadaan jaringan
otot dan lapisan lemak bawah kulit. LILA mencerminkan tumbuh
kembang jaringan lemak dan otot yang tidak berpengaruh oleh cairan
tubuh. Ukuran LILA digunakan untuk skrining kekurangan energi kronis
yang digunakan untuk mendeteksi ibu hamil dengan risiko melahirkan
BBLR. Pengukuran LILA ditujukan untuk mengetahui apakah ibu hamil
atau wanita usia subur (WUS) menderita kurang energi kronis (KEK).
12

Ambang batas LILA WUS dengan risiko KEK adalah 23.5 cm. Apabila
ukuran kurang dari 23.5 cm, artinya wanita tersebut mempunyai risiko
KEK, dan diperkirakan akan melahirkan berat bayi lahir rendah (BBLR).
Cara ukur pita LILA untuk mengukur lingkar lengan atas dilakukan
pada lengan kiri atau lengan yang tidak aktif. Pengukuran LILA dilakukan
pada pertengahan antara pangkal lengan atas dan ujung siku dalam ukuran
cm (centi meter). Kelebihannya mudah dilakukan dan waktunya cepat, alat
sederhana, murah dan mudah dibawa. Nilai normal adalah 23,5 cm. LILA
WUS dengan resiko KEK di Indonesia kurang dari 23,5 cm.

Gambar 2.2 Pengukuran Lila Menggunakan Pita ukur


Sumber :(Titus, dkk, 2017).

3. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Status Gizi


Menurut Irianto (2014), faktor-faktor yang mempengaruhi status gizi yaitu
tingkat pendidikan, pengetahuan, dan keterampilan keluarga. Makin tinggi
pendidikan, pengetahuan dan keterampilan keluarga maka makin baik tingkat
ketahanan pangan keluarga. Ketahanan pangan berkaitan dengan ketersediaan,
harga, daya beli keluarga, serta pengetahuan tentang gizi dan kesehatan.
Ada beberapa faktor-faktor yang mempengaruhi status gizi ibu hamil
menurut Kristiyanasari (2010) dalam Catur Priyo (2015), yaitu umur,
pengetahuan, Status ekonomi, dan pendidikan ibu. Semakin muda dan
semakin tua umur ibu hamil, maka akan berpengaruh terhadap kebutuhan gizi
13

yang banyak dikarenakan untuk perkembangan dirinya sendiri juga untuk


berbagi dengan janin yang sedang dikandungnya. Sedangkan untuk umur yang
tua perlu energi yang besar juga karena fungsi organ yang makin melemah dan
diharuskan untuk bekerja maksimal maka memerlukan tambahan energi yang
cukup guna mendukung kehamilan yang sedang berlangsung.

4. Kebutuhan Gizi Ibu Hamil


Berikut kebutuhan gizi pada ibu hamil dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 2.2 Kebutuhan Gizi Ibu Hamil.

Zat gizi Jumlah


Energy 2485 Kal
Protein 60 gr
Vitamin A 700 RE
Vitamin D 15 μ gr
Vitamin E 18 mg
Vitamin K 130 mg
Tiamin (B1) 1,2 mg
Riboflavin (B2) 1,4 mg
Niacin (B3) 9,1 mg
Sianacobalamin (B12) 1,3 mg
Asam folat 300 μ gr
Piridoksin 3,8 mg
Vitamin C 70 mg
Kalsium 900 mg
Fosfor 650 mg
Zat besi 46 mg
Seng 20 mg
Iodium 175 μ gr
Selenium 70 μ gr
sumber : (Irianto, 2014).

D. Tinjauan Tentang Kekurangan Energi Kronis


1. Pengertian KEK
14

Kekurangan Energi Kronis adalah keadaan dimana wanita usia subur


(WUS) menderita kekurangan makanan yang berlangsung menahun (kronis)
sehingga mengakibatkan timbulnya gangguan kesehatan (Irianto, 2014).
Kekurangan energi kronis (KEK) adalah keadaan dimana remaja/wanita
usia subur 15-49 tahun memiliki lingkar lengan atas kurang dari 23,5 cm
( Kementerian Kesehatan RI 2018 ).
Menurut Waryana (2019) dalam jurnal penelitianya menyatakan bahwa
kekurangan energi kronis adalah dimana remaja putri/wanita mengalami
kekurangan gizi yaitu kalori dan protein yang berlangsung lama atau sudah
menahun

2. Etiologi
Kurangnya asupan energi yang berasal dari zat gizi makro,
karbohidrat, protein, lemak maupun zak gizi mikro terutama vitamin A,
vitamin D,asam folat, zat besi, kalsium, dan iodium serta zat gizi mikro lain
pada wanita usia subur yaitu 15-49 tahun mengakibatkan terjadinya kurang
energi kronik, yang diawali dengan kejadian resiko KEK dan ditandai
dengan rendahnya cadangan energi dalam jangka waktu yang lama diukur
dengan lingar lengan atas (Laporan Kinerja Direktur Jenderal Kesehatan
Masyarakat, 2017).
3. Dampak KEK Pada Kehamilan
Menurut Lubis (2003) dalam Fitriana (2016), dampak yang ditimbulkan
dari ibu dengan KEK adalah :
a. Dampak pada ibu
Gizi kurang pada ibu hamil dapat menyebabkan resiko dan
komplikasi seperti anemia, perdarahan, berat badan ibu tidak bertambah
secara normal, dan penyakit infeksi.
b. Dampak pada persalinan
Dapat mengakibatkan persalinan sulit dan lama, persalinan
premature, perdarahan post partum, serta persalinan dengan tindakan
operasi caesar cenderung meningkat.
15

c. Dampak pada janin


Kurang gizi pada ibu hamil dapat mempengaruhi proses
pertumbuhan janin dan dapat mengakibatkan keguguran, bayi lahir
mati, kematian neonatal, cacat bawaan dan lahir dengan BBLR.

4. Pencegahan KEK
Makan makanan yang bervariasi dan cukup mengandung kalori serta
protein termasuk makanan pokok seperti nasi, ubi, kentang setiap hari dan
makanan yang mengandung protein seperti daging, ikan, telur, kacang-
kacangan atau susu sekurang-kurangnya sehari sekali (Irianto, 2014).
5. Penanganan KEK
Meningkatkan program penyuluhan tentang gizi seimbang pada wanita
usia subur terutama bagi remaja lebih meningkatkan konsumsi makanan
yang mengandung sumber zat besi seperti sayuran hijau, protein hewani
(susu, daging, telur) dan penambahan suplemen zat besi.
Pada ibu hamil yang mengalami KEK dianjurkan untuk mengonsumsi
makanan dengan gizi seimbang dan mengonsumsi makanan tambahan secara
rutin yang telah disediakan oleh pemerintah.

E. Kerangka Teori

Status Gizi Ibu Hamil

Kurangr Cukup Lebih


ag Baik Faktor- faktor yang
memperngaruhi status
KEK Normal Obesitas gizi menurut Kemenkes
RI (2015).
Faktor langsung : asupan
Dampak Dalam makanan dan penyakit
Kehamilan. Faktor tidak langsung :
Ibu : Pendarahan, sosial ekonomi
anemia, infeksi (pendapatan keluarga,
Persalinan : premature, pendidikan ibu, faktor
persalinan lama, resiko pola konsumsi dan faktor
SC meningkat perilaku) faktor biologis,
Janin : BBLR, IUFD, aktifitas fisik, sosial.
cacat bawaan, abortus.
16

Gambar 2. 2 pengaruh PMT terhadap status gizi ibu hamil KEK, Kemenkes RI,
2015.
BAB III
METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian
Desain penelitian merupakan proses yang diperlukan dalam perencanaan dan
pelaksanaan penelitian berupa pengumpulan dan analisis data (Nazir, 2014).
Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif dengan metode deskriptif,
dengan cara menggambarkan hasil studi literature yang diambil terkait pengaruh
pemberian makanan tambahan.
B. Skema Penelitian
Penelitian ini menggunakan literature review dengan pencarian jurnal
publikasi terkait minimal 5 jurnal untuk mengetahui apakah ada pengaruh dan
tidak ada pengaruh pada pemberian makanan tambahan terhadap status gizi ibu
hamil.

C. Tempat Dan Waktu Penelitian


Penelitian ini akan dilaksanakan di Sorong pada bulan Februari 2022.

D. Kerangka Konsep

Variabel Bebas Variabel Terikat

Perubahan Status Gizi Ibu


Pemberian makanan
Hamil Kurang Energi
Tambahan
Kronis

Gambar 3.1 Kerangka Konsep Pengaruh Pemberian Makanan Tambahan terhadap


Perubahan Status Gizi Ibu Hamil Kurang Energi Kronis.

17
18

E. Definisi Operasional

1. Pemberian makanan tambahan adalah suplementasi berupa biskuit yang


diberikan kepada ibu hamil dengan kategori KEK untuk mencukupi
kebutuhan gizi.
2. Status gizi ibu hamil adalah keadaan kesehatan ibu hamil yang di
pengaruhi oleh konsumsi makanan dan minuman pada beberapa waktu
sebelum hamil.
3. Kekurangan Energi Kronik adalah masalah gizi pada ibu hamil yang di
sebabkan karena adanya kekurangan asupan makanan bergizi dalam waktu
cukup lama.

F. Teknik Pengumpulan Data


Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan, oleh karena itu teknik yang
digunakan dalam mengumpulkan data adalah bahan-bahan yang koheren dengan
objek-objek pembahasan yang relevan. Alat yang digunakan untuk
mengumpulkan data yaitu sumber informasi dengan melakukan pencarian
literature melalui buku maupun media elektronik atau media online seperti google
scholar dan Pubmed. Kata kunci yang digunakan dalam pencarian literature antara
lain: “Pengaruh PMT Terhadap Status Gizi Ibu Hamil KEK”, “Suplementary
Food For Pregnancy With Chronic Energy”, “Intervention For Pregnancy With
Malnutrition”.
Pemilihan jurnal sesuai kriteria inklusi dan ekslusi. Berikut kriterian inklusi
dan eksklusi:
1. Kriteria inklusi
a. Jurnal internasional dan jurnal Indonesia yang berkaitan dengan
PMT, status gizi dan KEK.
b. Jurnal yang dipublikasikan dalam 10 tahun terakhir (2010-2020).
c. Jenis penelitian kuantitatif.
d. Situs jurnal yang sudah terakreditasi seperti ProQuest, PubMed, Research
Gate, SagePub dan Schoolar.
19

2. Kriteria ekslusi
a. Tidak dapat diakses secara gratis.
b. Hanya abstrak saja atau tidak full teks.
c. Sampelnya bukan ibu hamil.
d. Literatur revie.

G. Pengolahan Data
Data yang sudah terkumpul sebelum dianalisis data, dilakukan tahap
pengolahan data, yaitu:
1. Mengidentifikasi pengaruh PMT terhadap status gizi ibu hamil KEK
pada artikel atau jurnal yang di dapatkan.
2. Memeriksa kembali kebenaran data literature yang telah diperoleh atau
dikumpulkan sudah sesuai dengan tema yang akan diambil.
3. Data literature kemudian diseleksi kembali sesuai dengan ketentuan.
4. Data yang sudah diseleksi, selanjutnya disusun dalam bentuk tabel
untuk mengetahui perubahan status gizi, dan pengaruh PMT.
5. Data literature kemudian dianalisis dan dibuat suatu kesimpulan.

H. Analisis Data
Analisis data dalam penelitian pustaka ini adalah analisis isi (contentanalysis)
yaitu penelitian yang bersifat pembahasan mendalam terhadap isi suatu informasi
tertulis atau tercetak (Wijaya, 2018). Tahapan penelitian ini yaitu membuat
matriks dan menelaah persamaan dan perbedaan beberapa jurnal yang memiliki
tema sama.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil
Berdasarkan hasil review dari 5 literatur yang memenuhi kriteria
inklusi maka didapatkan hasil sebagai berikut:

Tabel 4.1 Ringkasan dari literatur tentang Pengaruh PMT terhadap status gizi ibu hamil KEK

Instrumen Pengaruh PMT


Desain Atau Metode Terhadap Status
No Peneliti Resume
Penelitian Pengumpulan Gizi Ibu Hamil
Data KEK

1. Rahma quasi - Formulir Ada pengaruh yang Ada Pengaruh.


Sari, eksperim identitas bermakna pemberian
2017 en dengan - Informed PMT Pemulihan selama 3
Pre Post consent bulan terhadap
Test - Pita ukur Peningkatan Status Gizi
Without LILA Ibu Hamil Dengan KEK
control - Timbangan Berdasarkan Pengukuran
injak LILA.
- Form Recall
24 jam
- Form Daftar
perkembang
an status gizi
ibu KEK
- Form
Pemantauan
PMT
2. Kartini, Cross - Observasi Terdapat hubungan Ada Pengaruh.
2018 Sectional - Ceklis bermakna antara kehadian
kehadiran konse ling gizi dengan
konseling pertambahan berat badan
ibu hamil KEK dan antara

20
21

- Rekamedis konsumsi PMT pemulihan


- Form dengan pertambahan berat
Pemantauan badan ibu hamil KEK.
PMT.
3. Chandr quasi - Timbangan Terjadi Peningkatan berat Ada pengaruh
a Dewi, eksperime injak Digital badan yang signifikan
2015 n: non (merk pada kelompok perlakuan
equivalent SECA) setelah di berikn PMT
control - Form Recall biscuit tepung kedelai
group - Uji Statistik selama 3 bulan.
design. “Paired
Test”
melalui
analisis
computer
versin 16.
4. Rosyati Concurre - Content Terdapat perbedaan yang Ada pengaruh
, 2018 nt mixed analysis bermakna sebelum dan
methods - Indepth sesudah Pemberian
interview makanan tambahan
- Form pemulihan. Hasil
catatan penelitian pada 109 ibu
lapangan hamil KEK, 103
hasil telaah mengalami pertambahan
dokumen. ukuran LILA setelah
- Uji pemberian makanan
Wilcoxon. tambahan dan 6 ibu tidak
mengalami perubahan.
5. Ginta Pra-test - Rekamedis Sebesar 88,4% Ibu Hamil Ada Pengaruh
Siahaan dan - Program rata-rata lingkar lengan
, 2018 pasca-test Nutrisurvey atasnya menunjukkan
design. - Ukuran peningkatan yang
antropometri signifikan setelah
(berat bada, pemberian makanan
tinggi dan tambahan berupa cookies
lingkar tempe selama 21 hari.
lengan atas.
- Spektrofoto
metri.
22

Tabel 4.2 Ringkasan Jenis PMT, Dosis, Waktu dan Lokasi penelitian dari 5 jurnal penelitian.
No Peneliti Jenis PMT Dosis & Waktu Lokasi Penelitian
1. Rahma Sari, PMT Biskuit sandwich. - 2-3 keping/hari Sleman, Yogyakarta.
2017. - 90 hari
2. Kartini, 2018. PMT Biskuit sandwich. - 2-3 keping/hari Ngaliyan, Semarang.
- 90 hari
3. Chandra Dewi, (Bahan local) Biskuit - 2-3 keping/hari Labuan, Lombok.
2015. tepung kedelai. - 90 hari
4. Rosyati Pastuty, PMT Biskuit sandwich. - 2-3 keping/hari Palembang.
2018. - 90 hari
5. Ginta Siahaan, - (bahan local) - 6 keping/hari Mandala, Medan.
2018.
Biskuit tempe.
- Jus buah papaya - 250 ml
dan markisa. - selama 21 hari

B. Mengetahui pengaruh pemberian makanan Tambahan terhadap


status gizi ibu hamil KEK.

Berdasarkan 5 literatur yang telah di review mengenai pengaruh


pemberian makanan tambahan terhadap status gizi ibu hamil KEK
didapatkan 5 penelitian yang menunjukkan hasil ada pengaruh.
Dari 5 penelitian dapat disimpulkan adanya pengaruh pemberian
makanan tambahan terhadap status gizi ibu hamil KEK. (1). Penelitian
oleh Rahmasari (2018) membuktikan adanya pengaruh yang bermakna
pemberian makanan tambahan biskuit sandwich selama 90 hari
berdasarkan pengukuran LILA, sebelum pemberian rata-rata LILA 21,67
cm, bulan pertama 22, 07 cm, bulan kedua 22,20 cm dan bulan ketiga
22,42 cm. (2). Kartini (2018) terdapat hubungan bermakna antara
kehadiran konseling gizi dengan pertambahan berat badan pada ibu hamil
23

KEK dan antara konsumsi PMT biskuit sandwich dengan pertambahan


berat badan ibu. Pertambahan berat badan rata-rata adalah 9,218 kg. (3).
Chandradewi (2015) terjadi peningkatan berat badan yang signifikan pada
kelompok perlakuan yaitu 5,8 kg setelah diberikan PMT biskuit tepung
kedelai selama 90 hari dibandingkan dengan kelompok control 3,13 kg.
(4). Rosyati (2018) hasil penelitian pada 109 ibu hamil KEK, 103
mengalami pertambahan ukuran LILA setelah PMT-P dan 6 ibu tidak
mengalami perubahan. Terdapat perbedaan yang bermakna sebelum dan
sesudah PMT-P diberikan. (5). Ginta Siahaan (2019) sebesar 88,4% ibu
hamil rata-rata lingkar lengan atasnya menunjukkan peningkatan yang
signifikan setelah pemberian makanan tambahan berupa cookies tempe
selama 21 hari.

C. Mengetahui jenis pemberian makanan tambahan


Berdasarkan 5 literatur yang telah di review terdapat beberapa jenis
makanan tambahan.
Ada 3 jurnal dari Indonesia yaitu penelitian oleh Rahmasari (2017),
Kartini (2018), dan Rosyati (2018) menggunakan makanan tambahan
biskuit sandwich yang telah disubsidi oleh pemerintah Indonesia.
Berbentuk biskuit lapis (sandwich) yang pada permukaan atasnya
tercantum tulisan MT ibu hamil. Dengan tekstur biskuit renyah, isi atau
krim padat dan lembut. Berat rata-rata 20 gram/biscuit. Warna sesuai
dengan hasil proses pengolahan yang normal (tidak gosong). Rasa biskuit
manis, isi krim manis rasa strawberry/nenas/lemon. Masa kedaluwarsa
produk MT yaitu 24 bulan. Tiap kemasan primer (3 keping/60 gram)
mengandung minimum 270 kalori, minimum 6 gram protein, minimum 12
gram lemak. Diperkaya 11 macam vitamin (A, D, E, B1, B2, B3, B5, B6,
B12, C dan folat) dan 7 macam mineral (besi, kalsium, natrium, seng,
iodium, fosfor, selenium).
24

1 jurnal dari Indonesia yaitu Chandradewi (2015), dan 1 jurnal


Internasional yaitu penelitian oleh Ginta Siahaan (2018) menggunakan
produk makanan tambahan berbahan dasar local. Chandradewi (2015)
menggunakan produk makanan tambahan berbentuk biskuit dengan bahan
dasar tepung kedelai, tepung jagung, tepung terigu, gula, susu skim, telur
dan margarin. Biskuit dikonsumsi sebanyak 2-3 keping perhari selama 90
hari. Ginta Siahaan (2018) membuat suatu produk biskuit dengan bahan
dasar tempe. Dalam penelitiannya pemberian makanan tambahan di
kombinasikan dengan pemberian jus pepaya dan markisa (250 ml jus).
Selama 21 hari, ibu hamil KEK mengonsumsi 3 keping biskuit tempe dan
250 ml jus tersebut. Biskuit tempe mengandung 394.2 kalori, 8,3 gr
protein, 25,4 gr lemak, 49,1 karbohidrat. Jus papaya markisa mengandung
176,3 kalori, 2,8 gr protein, 2 gr lemak, 38,2 gr karbohidrat, 140 mg
vitamin C.

Menurut Kemenkes, (2012) makanan tambahan pemulihan


diutamakan berbasis bahan makanan atau makanan lokal. Jika bahan
makanan lokal terbatas dapat digunakan makanan pabrikan yang tersedia
di wilayah setempat dengan memperhatikan kemasan, label, dan masa
kadaluarsa untuk keamanan pangan. Berdasarkan landasan tersebut PMT
dalam 5 jurnal penelitian ini berbeda-beda, disesuaikan dengan aspek cita
rasa, kepraktisan, mudah untuk di sajikan dan mudah untuk didapatkan
bahannya serta telah dikenal oleh masyarakat setempat.

BAB V
PENUTUP
25

Pada bab ini akan disajikan kesimpulan dari hasil literature review
mengenai pengaruh pemberian makanan tambahan terhadap status gizi ibu hamil
KEK.

A. Simpulan
Setelah melakukan literature review ini dapat disimpulkan bahwa:
1. Status gizi dipengaruhi oleh factor langsung dan tidak langsung. Factor
langsung yaitu asupan makanan dan penyakit, sedangkan factor tidak
langsung yaitu social ekonomi (pendapatan keluarga, pendidikan ibu,
factor pola konsumsi dan factor perilaku), factor biologis, aktifitas
fisik, social.
2. Jenis makanan tambahan yang diberikan pada ibu hamil dengan
kekurangan energy kronis disetiap daerah berbeda. Hal ini disesuaikan
dengan aspek cita rasa, kepraktisan, mudah untuk di sajikan dan
mudah untuk didapatkan bahannya serta telah dikenal oleh masyarakat
setempat.
3. Hasil 5 literatur yang telah di review didapatkan hasil bahwa 5 literatur
menyatakan ada pengaruh pemberian makanan tambahan terhadap
status gizi ibu hamil dengan kekurangan energi kronis. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa hasil literature review menunjukkan adanya
pengaruh pemberian makanan tambahan terhadap status gizi ibu hamil
dengan kekurangan energi kronis.
B. Saran
1. Bagi pelayanan kesehatan.
Dalam menanggulangi kekurangan energi kronis petugas kesehatan
disarankan untuk:
a. Melakukan pengkajian ulang pada ibu hamil, penyebab status gizi
kurang.
b. Memberikan pendidikan kesehatan dan konseling selain kepada ibu
hamil juga kepada anggota keluarga yang mendampingi seperti
26

memberi informasi mengenai dampak KEK pada ibu maupun pada


janin, cara menangani masalah kebosanan dalam mengonsumsi
makanan tambahan. Sehingga anggota keluarga mempunyai
peranuntuk memastikan dan memberikan motivasi kepada ibu
untuk patuh dalam mengkonsumsi makanan tambahan sesuai
anjuran.
c. Peningkatan status gizi ibu hamil berhubungan dengan
kepatuhannya dalam mengonsumsi PMT. Petugas kesehatan
diharapkan aktif untuk mengetahui jumlah PMT Biskuit yang
dikonsumsi ibu hamil dengan cara menanyakan sisa biskuit ibu,
memberikan motivasi dan inovasi produk PMT seperti dimakan
bersama es krim. Dengan begitu diharapkan kepatuhan ibu hamil
dalam mengonsumsi PMT meningkat sehingga kejadian KEK
selama kehamilan dapat diatasi.
2. Bagi masyarakat
Pengaruh mengonsumsi makanan tambahan diharapkan memberikan
dampak positif terhadap ibu hamil untuk mencegah terjadinya
persalinan premature, partus lama, infeksi, perdarahan dalam
persalinan, BBLR, IUFD dan cacat lahir. Wanita usia subur diharapkan
untuk memperbaiki status gizinya sebelum hamil.

DAFTAR PUSTAKA
27

Angga (2016).Mengatasi Mual Dan Muntah Saat Kehamilan Trimester


Pertama.Di akses dari http://gizi.fk.ub.ac.id/gizi-saat-ibu-hamil-mual-
muntah/ (1606-2020).
Annisa Dinah Nurbaity, dkk (2019).Faktor Risiko Hiperemesis Gravidarum
Pada Ibu Hamil Di Semarang. Journal Of Nutrition College. Diakses
dari https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jnc/article/view/25801
(11-062020).
Chandradewi. (2015). Pengaruh Pemberian Makanan Tambahan Terhadap
Peningkatan Berat Badan Ibu Hamil KEK Di Wilayah Kerja
Puskesmas Labuan Lombok. Jurnal Kesehatan Prima. Diakses dari
http://poltekkesmataram.ac.id/wp-content/uploads/2015/08/4.-AASP-
Chandradewi-1391- 1402-1.pdf. (15-06-2020).
Catur Priyo Yuwono 2015. Analisis Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi
Status Gizi Ibu Hamil Di Kecamatan Pagelaran Kabupaten Malang.
UMM Institutional repository. Diakses dari;
http://eprints.umm.ac.id/23323/ (2106-2020).
Dila, Kadek. (2012). Telaah Kritis Artikel Review Sistematika dan Meta
Analisis. Universitas Udayana, No. 1-16
Dinkes Kabupaten Kediri.(2018). Data Kesehatan Ibu dan Anak tahun
2018.Kediri : Dinkes Kabupaten Kediri.
Fitriana Dyah.(2016).Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kejadian KEK Pada
Ibu Hamil Di Puskesmas Baturaden Kabupaten Banyumas.Repository
Universitas Muhammadiyah Purwokerto. Diakses
dari:http://repository.ump.ac.id/875/1/FITRIANA%20DYAH
%20PRIMADANI%20COVER.pdf (08-01-2020)
Ginta Siahaan, Dini Lestrina, Effendi Nainggolan. (2018). Effect Of
Supplemental Feeding On The Nutritional Status Of Pregnant Women
Treated At The Mandala Community Health Centre Of Medan.
Pakistan Journal Of Nutritrion. Diakses Dari:
https://scialert.net/fulltext/? doi=pjn.2019.159.164. (22-06-2020).
28

Hana Shafiyyah Zulaidah. (2014). Pengaruh Pemberian Makanan Tambahan


Pada Ibu Hamil Terhadap Berat Lahir Bayi.Vol 11 No. 2, Oktober
2014.61.jurnal gizi klinik indonesia. Diakses dari:
https://journal.ugm.ac.id/jgki/article/view/18998/12277 (27-01-2020).
Ira Irwana. (2019). Faktor Yang Berhubungan Dengan Pemanfaatan Pelayanan
Antenatal Care Di Wilayah Kerja Puskesmas Maros Baru. Diakses
dari:http://digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollect
ion/
ZWEyYzNiMjg2ZmNlZWYyM2M4YjA1MTg4NzhkNTFiN2JjYmFj
NjIzNw= =.pdf (27-01-2020).
Irianto, K. (2014). Gizi Seimbang Dalam Kesehatan Reproduksi. Bandung:
Alfabeta.
Isabelle Moyersoen, Carl Lachat, Koenraad Cuypers. (2018). Do Current
Fortification And Supplementation Program Assure Adequate Intake
Of Fat Soluble Vitamins In Belgian Infant, Toddlers, Pregnant
Women And Lactating Women. Multidisciplinary Digital Publishing
Institute (MDPI). Diakses dari:
https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/29462926/.(10-06-2020).
Istiany, A. (2014). Gizi Terapan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Kartini Silitonga, Agustin Syamsianah.(2018). Hubungan Kehadiran Konseling
Gizi Dan Konsumsi PMT Program Dengan Pertambahan Berat Badab
Ibu Hamil KEK Di Puskesmas Ngaliyan Kota Semarang. Diakses dari
http://repository.unimus.ac.id/1989/8/NASKAH%20PUBLIKASI.pdf
(15- 06-2020).
Kemenkes RI .(2017). Petunjuk Teknis Makanan Tambahan Balita dan Ibu
Hamil 2017. Jakarta: Kemenkes
Kemenkes RI .(2019). Petunjuk Teknis Makanan Tambahan Balita dan Ibu
Hamil 2019. Jakarta: Kemenkes
Kemenkes RI. (2018). Laporan Kinerja Ditjen Kesehatan Masyarakat Tahun
2017.Jakarta : Kemenkes
Kemenkes RI.(2010). Riset Kesehatan Dasar 2010. Jakarta : Kemenkes RI.
29

Kemenkes RI.(2018). Riset Kesehatan Dasar 2018. Jakarta : Kemenkes


Kemenkes RI.(2018).Info Data dan Informasi Angka Kematian Ibu. Jakarta :
Kemenkes
Kemenkes RI.(2019). Petunjuk Teknis Pemberian Makanan Tambahan. Jakarta
: Kemenkes RI
Kemenkes.(2013). Buku Saku Pelayanan Kesehatan Ibu di Fasilitas Kesehatan
Dasar dan Rujukan.Jakarta : Kemenkes RI.
Kemkes.(2014).Peraturan menteri kesehatan no 97 tahun 2014 tentang
pelayanan kesehatan kehamilan. Jakarta : Kemkes RI. Diakses dari :
http://kesga.kemkes.go.id/images/pedoman/PMKNo.97ttg Pelayanan
Kesehatan Kehamilan.pdf (19-03-2020).
Laelatul, D. (2014). Gizi Dalam Kesehatan Reproduksi. Bandung: PT Refika
Aditama.
Nicolai Petry, Fakhriddin Nizamoy, Bradley A.(2020). Risk Factors For
Anemia And Micronutrient Deficiencies Among Women Of
Reproductive Age- The Impact Of The Wheat Flour Fortification
Program In Uzbekistan. NCBI. Diakses dari:
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC7146397/. (10-06-
2020).
Nivalayanti (2018).Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kepatuhan Konsumsi
Biskuit Makanan Tambahan Pada Ibu Hamil di Kota Parepare
Sulawesi Selatan.diakses dari
http://digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/
MjkwOTQyYjRjMGJkYjJkMWEwZDE4Zjk2ZWUzMjhjMGM4ZDc
4MWQz NQ==.pdf (19-01-2020).
Pratiwi.(2012). Promosi Kesehatan Melalui Pemberdayaan Masyarakat.
Surabaya: Gena Pratama Pustaka.
Prawirohardjo, S. 2010. Ilmu Kebidanan Edisi Ketiga. Jakarta: PT Bina
Pustaka.
Rahmasari Utami, I Made, Irianton.(2017). Pengaruh Pemberian Makanan
Tambahan (PMT) Pemulihan Terhadap Status Gizi Pada Ibu Hamil Di
30

Kabupaten Sleman. Jurnal Nutrisia. Diakses dari


https://www.nutrisiajournal.com/index.php/JNUTRI/article/view/115
(1506-2020)
Romera E, dkk. (2018). Studi Kepatuhan Pasien Diabetes Melitus Rawat Jalan
Di RSUD Kabupaten Sidoarjo. Journal Of Pharmacy Sciens And
Technology.
Rosyati Prastuty, Rochmah KM, Teti Herawati. (2018). Efektifitas Program
Pemberian Makanan Tambahan Pemulihan Pada Ibu Hamil Kurang
Energi Kronik Di Kota Palembang. Jurnal Ilmu Kesehatan
Masyarakat.Diaskes dari
:http://jikm.unsri.ac.id/index.php/jikm/article/download/1066/pdf. (15-
062020).
Suhata (2015). Aplikasi Mikrokontroler Sebagai Pengendalian Peralatan
Elektronik Via Line Telepone. Jakarta : PT. Alex Media Koputindo.
Susanti Niman.(2017). Promosi dan Pendidikan Kesehatan. Jakarta timur : CV
Trans Info Medika.
Zhenyu yang, Sandra L.Huffman. 2011. Review of fortified food and beverage
products for pregnant and lactating women and their impact on
nutritional status. Maternal and child nutrition. United Kingdom
WilleyBlackwell publishing Ltd.

Anda mungkin juga menyukai