DI SUSUN OLEH
I
LEMBAR PENGESAHAN
OLEH
NIM PO 530324119026
Telah mendapat persetujuan untuk menjadi laporan Praktek Studi Kasus Individu Prodi
Gizi yang dilaksanakan pada tanggal 01 Februari sd 5 Maret 2022
Mengetahui
Ketua Program Studi Gizi
Poltekkes Kemenkes Kupang
Agustina Setia,SST.,M.Kes
NIP.19640801989032002
II
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
hikmat, rahmat dan karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan proses praktek lapangan
kerja dan menyelesaikan laporan praktek lapangan bisa selesai pada waktunya dengan Balita
Gizi Kurang, sehubungan dengan selesainya laporan ini penulis mengucapkan terimakasih
kepada:
1. Ibu Agustina Setia SST, M.Kes selaku Ketua Program Studi Gizi Poltekkes Kemenkes
Kupang
2. Bapak Gustaf A Willa selaku Kepala Desa O’besi
3. Bapak Yohanes Don Bosko Demu, SKM.,MPH selaku Dosen Pembimbing
4. Ibu selaku Penanggung Jawab di Puskesmas Binaus
5. Dosen Pembimbing atau Supervisor yang telah bersedia membimbing kami.
6. Teman-teman serta pihak yang lain telah membantu dalam penulisan laporan Studi
Kasus.
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan, maka kritik dan
saran penulis harapkan demi kesempurnaan penyusunan laporan ini. Akhir kata penulis berharap
semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi semua pihak .
Penulis
III
DAFTAR ISI
Halaman
Halaman Judul............................................................................................................................i
Lembar Pengesahan...................................................................................................................ii
Kata Pengantar..........................................................................................................................iii
Daftar Isi....................................................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................1
Latar Belakang...........................................................................................................................1
A. Tujuan............................................................................................................................2
a. Tujuan Umum..........................................................................................................2
b. Tujuan Khusus.........................................................................................................2
V
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1. Pengetahuan, sikap, dan perilaku ibu balita 1.......................................... 4
Tabel 2. Indeks Antropometri dan Kategori Status Gizi balita 1............................. 5
Tabel 3. Asupan zat gizi balita 1...............................................................................5
Tabel 4. Pengetahuan, sikap, dan perilaku ibu balita 2.......................................... 4
Tabel 5. Indeks Antropometri dan Kategori Status Gizi balita 2............................. 5
Tabel 6. Asupan zat gizi balita 2...............................................................................5
Tabel 7. Evaluasi antropometri balita 1.................................................................…5
Tabel 8. Evaluasi PMT balita 1.............................................................................…5
Tabel 7. Evaluasi antropometri balita 2.................................................................…5
Tabel 8. Evaluasi PMT balita 2.............................................................................…5
VI
VII
VIII
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Balita adalah anak usia dibawah lima tahun yang ditandai dengan proses
pertumbuhan dan perkembangan yang terjadi sangat pesat. Pada masa ini, balita
memerlukan zat-zat gizi yang jumlahnya lebih banyak dan berkualitas namun balita
mudah menderita kelainan gizi dan rawan penyakit karena kekurangan makanan yang
dibutuhkan. Kualitas hidangan yang tidak mengandung semua kebutuhan tubuh yang
diperlukan balita dapat menimbulkan malnutirisi (malnutrition). Masalah gizi yang sering
dialami oleh balita antara lain kurang energy dan kurang protein, kekurangan vitamin A,
yodium, zat besi, vitamin dan mineral lainnya (Ariani, 2011).
Gizi merupakan bagian dari proses kehidupan dan proses tumbuh kembang
seseorang, sehingga pemenuhan kebutuhan gizi secara adekuat turut menentukan kualitas
tumbuh kembang sebagai sumber manusia di masa mendatang, (Soetjiningsih,2002).
Status gizi adalah keadaan tubuh sebagai akibat konsumsi makanan dan penggunaan zat-
zat gizi.Status gizi balita merupakan salah satu indikator yang menggambarkan tingkat
kesejahteraan masyarakat (Almatsier, 2004).
Underweight secara harfiah berarti berat badan rendah. Underweight adalah
keadaan gizi kurang yang terjadi akibat kurangnya asupan zat gizi yang masuk ke dalam
tubuh.Menurut ADA (American Dietetic Association) underweight adalah keadaan
dimana IMT (Indeks Massa Tubuh) seseorang berada di bawah angka 20 kg/m2 .
Sedangkan menurut WHO seseorang dikatakan underweight saat IMT kurang dari 18.5
kg/m2.
Upaya penanggulangan BB kurang memerlukan pendekatan dari berbagai segi
kehidupan. Pencegahan dan penanggulangan BB kurang tidak cukup dengan
memperbaiki aspek makanan saja, tetapi juga lingkungan kehidupan balita seperti, pola
asuh, tersedianya air bersih dan kesehatan lingkungan (Soekirman, 2002).
1
B. Tujuan
1) Tujuan Umum
Untuk melakukan proses Asuhan Gizi terstandar pada balita gizi kurang
2) Tujuan Khusus
1. Melakukan assesment atau pengkajian data balita gizi kurang
2. Menegakkan diagnosa gizi pada balita gizi kurang
3. Melakukan intervensi gizi pada balita gizi kurang
4. Melakukan monitoring dan evaluasi pada balita gizi kurang
2
BAB II
ANALISA KASUS
3
c. Riwayat Pola Konsumsi
1. Makanan pokok : nasi/bubur, jagung rebus, ubi rebus.
2. Lauk Nabati : jarang mengkonsumsi lauk nabati
3. Lauk Hewani : ikan
4. Sayuran : labu siam dan sayur putih
5. Buah : pisang
6. Minuman : Teh,kopi dan air putih
d. Riwayat Gizi Sekarang
Dari hasil wawancara dengan ibu balita dan kunjungan ke rumah balita
diketahui bahwa balita sedang dalam keadaan sakit (demam dan diare) dalam
2 hari terakhir sehingga membuat nafsu makan balita berkurang bahkan tidak
mau makan sama sekali, balita juga tidak menyukai makanan yang disajikan
di rumah selama sakit dikarenakan mulut balita terasa pahit.
4
2. Indikator Status Gizi
Tabel 2. Indeks Antropometri dan Kategori Status Gizi balita 1
5
C. Data Subyektif Balita 2
1. Identitas Pasien
Nama : Mariska Alberthus
Tanggal lahir balita : 7 Februari 2019
Tanggal skrining : 16 Februari 2022
Umur : 56 bulan
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Kristen Protestan
Alamat : Desa O’besi RT 05/ RW 01
Status dalam keluarga : Anak ke-3
Jumlah anggota keluarga : 8 Orang
Pekerjaan ayah : Petani
Pekerjaan ibu : IRT
Penghasilan ayah : <Rp.500.000 / bln
2. Riwayat Penyakit
Keluhan utama : Gizi Kurang
Riwayat penyakit sekarang :-
Riwayat penyakit dahulu :-
3. Riwayat Gizi
a. Riwayat Gizi Dahulu
Dari hasil wawancara dengan keluarga pasien (ibu balita) diketahui
bahwa balita diberikan ASI eksklusif sampai 6 bulan tetapi tidak
melanjutkan memberi ASI sampai 2 Tahun (dikarenakan puting payudara
ibu saat itu dalam keadaan luka sehingga ibu balita memilih untuk tidak
meneruskan pemberian ASI), dan bentuk MPASI yang diberikan pertama
kali berbentuk cair.
6
b. Riwayat Pola Konsumsi
1. Makanan pokok : nasi/bubur, jagung rebus, ubi rebus.
2. Lauk Nabati : jarang mengkonsumsi
3. Lauk Hewani : jarang mengkonsumsi
4. Sayuran : labu siam dan daun ubi
5. Buah : pisang
6. Minuman : susu, teh dan air putih
c. Riwayat Gizi Sekarang
Dari hasil wawancara dengan ibu balita dan kunjungan ke rumah
balita diketahui bahwa balita sedang dalam keadaan sakit ( demam dan
diare) dalam 2 hari terakhir sebelum wawancara sehingga membuat nafsu
makan balita berkurang bahkan tidak mau makan sama sekali, balita juga
tidak menyukai makanan yang disajikan di rumah selama sakit
dikarenakan mulut balita terasa pahit.
7
Panjang badan lahir : 49 cm
8
dikarenakan dari hasil recall ibu balita biasa memasak sayur dengan cara menumis
dengan minyak sedikit.
6. Diagnosa Gizi
1. Domain Intake Balita 1
NI-1.4 Kekurangan intake energi
Kekurangan intake energi berkaitan dengan penurunan berat badan ditandai
dengan hasil recall 2 x 24 jam asupan lemak 63,54 % dari nilai kebutuhan.
NI-5.6.1 Kekurangan Intake Lemak Kekurangan intake lemak berkaitan
dengan asupan makan ditandai dengan hasil recall 2 x 24 jam asupan lemak
34,77 % dari nilai kebutuhan.
2. Domain Intake Balita 2
NI-1.4 Kekurangan intake energi
Kekurangan intake energi berkaitan dengan penurunan berat badan ditandai
dengan hasil recall 2 x 24 jam asupan lemak 74,7 % dari nilai kebutuhan.
NI-5.7.1 Kekurangan intake protein
Kekurangan intake lemak berkaitan dengan asupan makan ditandai dengan
hasil recall 2 x 24 jam asupan lemak 57,81 % dari nilai kebutuhan.
NI-5.6.1 Kekurangan Intake Lemak
Kekurangan intake lemak berkaitan dengan asupan makan ditandai dengan
hasil recall 2 x 24 jam asupan lemak 11,86 % dari nilai kebutuhan.
3. Domain Clinic Balita 1 dan 2
NC-3.1 Berat Badan Kurang
Berat badan kurang dari normal berkaitan dengan penurunan kebutuhan energi
dan lemak ditandai dengan indikator status gizi BB/U < -3 SD (Berat badan
Kurang)
9
BAB III
A. Tujuan Penanganan
Adapun tujuan penanganan anak gizi kurang yaitu :
1. Memperbaiki kebiasaan makan pasien agar dapat mengkonsumsi makanan yang
seimbang.
2. Meningkatkan berat badan pasien hingga mencapai berat badan normal.
3. Memperbaiki atau meningkatkan status balita gizi kurang menurut BB/U dan BB/PB
untuk mencapai status gizi baik/normal.
4. Meningkatkan kebutuhan energi, protein, dan karbohidrat untuk mencapai tingkat
asupan normal.
B. Prinsip Penanganan
Prinsip penanganan pasien gizi kurang adalah Tinggi Kalori Tinggi Protein (TKTP).
C. Syarat Diit
b. Energi diberikan 80 - 100 kkal/Kg BB
c. Protein diberikan 15% gram/Kg BB
d. Lemak cukup, yaitu 20% dari kebutuhan energi total.
e. Karbohidrat diberikan 65% dari kebutuhan energi total.
f. Vitamin dan mineral cukup.
g. Makanan diberikan dalam bentuk mudah di cerna.
h. Cara pemberian oral.
D. Pelaksanaan
10
Balita gizi kurang diberikan PMT berupa biskuit dengan frekuensi 12 keping dalam satu
hari, terhitung pada tanggal 21 Februari sampai pada tanggal 1 Maret 2022 dan
memberikan konseling pada ibu balita mengenai makanan gizi seimbang, pada tanggal 25
Februari 2022.
E. Evaluasi
Monitoring BB balita di pantau pada hari pertama dan hari terakhir. Selain itu juga di
perhatikan asupan makan dan daya terima balita terhadap makanan yang di berikan
selama intervensi. Pemberian PMT dilakukan selama 9 hari dengan jumlah biscuit 108
keping. Dalam satu keping biscuit mengandung 11,25 kkal, jadi selama 9 hari balita
mengkonsumsi biskuit sebanyak 1.215 kkal didapat dari jumlah keping biscuit yang
dihabiskan dikalikan dengan energi/keping biscuit yaitu : 108 x 11,25 kkal = 1.215 kkal
11
BAB IV
LANGKAH – LANGKAH PELAKSANAAN
A. Penanganan Awal
1. Kunjungan Rumah
Kunjungan rumah dilakukan setelah mendapat data dari posyandu mengenai berat
badan dan tinggi badan balita, lalu di lakukan wawancara pada tanggal 16 februari
2022.
2. Intervensi
Intervensi yang dilakukan pada responden Gizi Kurang melalui PMT (biscuit) dan
konseling. Kegiatan konseling dilaksanakan dirumah balita, materi konseling yang
diberikan yakni membiasakan anak cuci tangan sebelum makan lalu menjelaskan
kepada ibu mengenai sumber sumber zat gizi dan memberi informasi kepada ibu
tentang 3 makan utama dan 2 selingan dalam satu hari.
B. Proses Penanganan
1. Balita di timbang
2. Pembagian PMT dilakukan pada tanggal 21 Februari 2022 dan 01 Maret 2022.
Tujuan: agar dapat membantu memperbaiki status gizi anak dari gizi kurang menjadi
normal dengan bantuan PMT.
3. Intervensi selanjutnya yang dilakukan yaitu intervensi kelompok yang berupa
pendampingn ibu balita, dimana dilakukan konseling dan chek list dan pemantauan
pengetahuan, sikap, perilaku.
a. Pengetahuan
Dari hasil pendampingan yang dilakukan yaitu pengetahuan ibu yang diamati baik
dilihat pada saat posyandu ibu sering menimbang berat badan dan tinggi badan
anak setiap posyandu berlangsung.
12
b. Sikap
Dari hasil pendampingan yang dilakukan yaitu sikap ibu yang diamati masih
kurang dan masih melakukan kebiasaan yang salah. Salah satunya yaitu
mengkonsumsi protein hewani, dalam 2 hari anak hanya mendapatkan protein
hewani kurang lebih 1x, selain protein hewani yang banyak dikonsumsi adalah
sayuran labu jepang, jarang mengkonsumsi buah.
c. Perilaku
Dari hasil pendampingan yang dilakukan yaitu perilaku ibu yang diamati kurang
baik disebakan ibu sudah mendapat konseling dari petugas mengenai balita gizi
kurang akan tetapi tidak ada perubahan dari balita tersebut.
b. Pemberian PMT
Tabel 8. Evaluasi PMT Balita 1
No Waktu pemberian Jumlah keping biscuit yang diberikan
1 21 Februari –01 Maret 2022 108 keping biscuit
Ket : Berdasarkan tabel 5, selama intervensi terhitung pada tanggal 21 Februari – 01 Maret 2022,
balita tidak menghabiskan 108 keping biscuit selama 9 hari dikarenakan balita sedang dalam
13
keadaan sakit dan tidak ada nafsu makan. Dari hasil wawancara pada ibu balita balita hanya
menghabiskan 60 keping, dalam satu keping biscuit mengandung energi sebesar 11,25 kkal, jadi
selama 9 hari energi yang balita dapat dari mengkonsumsi biscuit sebanyak 60 keping sebesar
675 kkal.
D. Evaluasi Balita 2
Tabel 9. Evaluasi Antropometri Balita 2
Ket : Berdasarkan tabel 5, selama intervensi terhitung pada tanggal 21 Februari – 01 Maret 2022,
balita tidak menghabiskan 108 keping biscuit selama 9 hari dikarenakan balita sedang dalam
keadaan sakit dan tidak ada nafsu makan. Dari hasil wawancara pada ibu balita balita hanya
menghabiskan 60 keping, dalam satu keping biscuit mengandung energi sebesar 11,25 kkal, jadi
selama 9 hari energi yang balita dapat dari mengkonsumsi biscuit sebanyak 60 keping sebesar
675 kkal.
14
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
1. Intervensi yang dilakukan pada balita gizi kurang dinilai belum berhasil, karena
berat badan balita menurun.
2. Cara menyampaikan informasi kepada ibu balita yakni dengan membiasakan anak
cuci tangan sebelum makan lalu menjelaskan kepada orang tua mengenai sumber-
sumber zat gizi dan memberi informasi kepada ibu tentang 3 makan utama dan 2
selingan dalam satu hari.
3. Berdasarkan hasil evaluasi, status gizi anak tetap bermasalah dengan indikator
BB/U menunjukkan anak Berat Badan Kurang dan BB/PB menunjukkan anak
Gizi Kurang.
B. Saran
1. Untuk keluarga balita
Dapat membiasakan untuk anak agar selalu mencuci tangan sebelum makan dan
memberikan anak makan secara beragam dan lengkap.
2. Puskesmas O’besi
Lebih memperhatikan lagi anak yang bermasalah status gizinya (kurang) dalam
intervensi dan tindak lanjut.
3. Pemerintah Desa O’besi
Di harapkan dapat membantu kerawanan pangan yang terjadi di dalam rumah
balita yang bermasalah gizi.
15
DAFTAR PUSTAKA
16
LAMPIRAN
17
c. Pembagian taburia dan biscuit balita
18