Anda di halaman 1dari 38

GAMBARAN TEKNIK PENGOLAHAN BOILING (MEREBUS) DI

INSTALASI GIZI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SK. LERIK

KOTA KUPANG

DISUSUN OLEH :

YUNANDI SELAN
P0.530324119101

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES KUPANG

PROGRAM STUDI GIZI

ANGKATAN XIV

2022
LEMBAR PERSETUJUAN

GAMBARAN TEKNIK PENGOLAHAN BOILING (MEREBUS) DI

INSTALASI GIZI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SK.LERIK

KOTA KUPANG

DISUSUN

YUNANDI SELAN
PO530324119101

Telah mendapat persetujuan dari

Pembimbing

Maria Helena Dua Nita.,SST.,M.Gizi


NIP.198212192009122002

Mengetahui

Ketua Program Studi Gizi

Agustina Setia,SST.,M.Kes
NIP: 196408011989032002

i
LEMBAR PENGESAHAN

Gambaran Teknik Pengolahan Boiling (Merebus)

Di Instalasi Gizi Rumah Sakit Umum Daerah SK.Lerik

Kota Kupang

pada Tanggal 08 Juni 2022

Kupang, 16 Juni 2022

Penguji 1 Penguji 2

Anita Christina Sembiring,S.Gz.,M.Si Maria Helena Dua Nita.,SST.,M.Gizi


NIP: 198310122008122001 NIP.198212192009122002

Mengetahui
Ketua Jurusan Gizi

AgustinaSetia, SST.,M.Kes
NIP : 196408011989032002

ii
BIODATA PENULIS

Nama : Yunandi Selan

TTL : Kie, 16 Juni 1999

Agama : Kristen Protestan

Alamat : Naikoten 1

Riwayat Pendidikan : 1. SD GMIT Kie tamat pada tahun 2012

2. SMP Negeri Kie tamat pada tahun 2015

3. SMA Negeri Kie tamat pada tahun 2018

4. Poltekkes Kemenkes Kupang Prodi Gizi

iii
ABSTRAK

YUNANDI SELAN, “Gambaran Teknik Pengolahan Boiling (Merebus) Di Instalasi Gizi


Rumah Sakit Umum Daerah Sk.Lerik Kota Kupang”. (Dibimbing oleh Maria Helena Dua
Nita.,SST.,M.Gizi).
Teknik memasak boilling merupakan teknik memasak di dalam panci terbuka atau
tertutup berisi air di atas api besar hingga mendidih. Selain air, dapat di gunakan cairan lain
seperti kaldu, santan dan susu. Proses ini dilakukan dengan suhu mencapai 100 ℃. Dalam
kehidupan sehari-hari, hampir dari setiap orang pasti pernah melakukan kegiatan merabus air.
Data primer diperoleh dari keterangan langsung yang diperoleh dengan cara pengamatan
teknik memasak secara langsung dengan responden. Data sekunder adalah data yang didapat
dari data Instalasi Gizi RSUD S.K Lerik Kota Kupang yaitu data siklus menu umum 10 hari
dan alat yang digunakan dalam teknik pengolahan boiling (merebus).
Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa Menu Yang Digunakan Dalam Teknik
Memasak Boiling Di Inatalasi Gizi Rumah Sakit SK.Lerik Kota Kupang Adalah telur rebus, telur
bumbu kuning, Sup ayam jahe, Balado telur puyuh + tahu,Sup tahu, Sayur lodeh campur, sup
campur, Sup gambas, wortel, touge, Sup kacang merah + wortel + buncis, Sup bayam macaroni,
Sayur asem, Bening labu kuning + bayam, Sup jagung + kentang + wortel, Sup labu siam wortel,
Sup sawi + wortel, Gulai labu siam wortel + touge, Sup terung + wortel, Sup jahe kacang merah,
Bubur kacang ijo, Soto sayuran, Sup bayam +wortel, Sup terung, Sup buncis + labu jepang, Sup
gambas misoa, Sup macaroni, Sup sayuran bb kari. Sedangkan Alat yang digunakan di Instalasi
Gizi Rumah Sakit SK.Lerik Kota Kupang untuk memasak Teknik boiling adalah kompor,
ricecooker, sendok kuah.

Kata Kunci : siklus menu yang menggunakan Teknik memasak boiling, alat yang digunakan
pada teknik memasak boiling
Daftar Pustaka : 8 buah (1996 - 2021

iv
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan
rahmatnya, sehingga penulis dapat meyelesaikan karya tulis ini yang berjudul “GAMBARAN
TEKNIK PENGOLAHAN BOILING (MEREBUS) DI INSTALASI GIZI RUMAH SAKIT
UMUM DAERAH SK. LERIK KOTA KUPANG” dapat terselesaikan dengan baik dan tepat
pada waktunya.

Penulis mengucapkan terimaksih kepada pihak-pihak yang telah membimbing,


membantu, mendoakan, dan memberi semangat kepada penulis dalam penyusunan karya tulis
ilmiah i ini.

Antara lain:
1. Dr. Ragu Harming Kristina, SKM., M. Kes, selaku Direktur Poltekkes Kemenkes
Kupang.
2. Agustina Setia, SST.,M.Kes, selaku ketua Program Studi Gizi Poltekkes Kemenkes
Kupang.
3. Maria Helena Dua Nita,SST,M.Gizi selaku penguji yang telah memberikan masukan
dalam perbaikan karya tulis ilmiah.
4. Anita Ch. Sembiring, S.Gz.,M.Si, selaku pembimbing yang telah membimbing dan
memberikan arahan selama penulisan karya tulis ilmiah.
5. Seluruh dosen dan staf dosen Program Studi Gizi yang telah membantu penulis dalam
menyelesaikan penelitian ini.
6. Orang Tua tercinta Bapak dan Mama serta kakak dan adik yang telah memberi dukungan
dan doa untuk saya sehingga bisa menyelesaikan studi tepat pada waktunya.
7. Teman-teman yang turut membantu dan mendukung saya dalam menyelesaikan karya
tulis ilmiah ini.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa laporan proposal ini tidak terlepas dari kekurangan
dan kelemahan untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi
perbaikan laporan proposal ini.

Kupang, 10 juni 2022

v
DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL..................................................................................................... i

LEMBAR PERSETUJUAN......................................................................................... ii

LEMBAR PENGESAHAN.......................................................................................... iii

BIODATA PENULISi.................................................................................................. v

ABSTRAK..................................................................................................................... v

KATA PENGANTARv................................................................................................. i

DAFTAR ISI.................................................................................................................. vii

DAFTAR TABEL......................................................................................................... ix

DAFTAR GAMBAR..................................................................................................... x

DAFTAR LAMPIRAN................................................................................................. xi

BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang.............................................................................................. 1

1.2 Rumusan Masalah......................................................................................... 3

1.3 Tujuan........................................................................................................... 3

1.4 Manfaat Penelitian........................................................................................ 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA.................................................................................. 4


2.1 Teknik Pengolahan Memasak....................................................................... 4

2.2 Teknik Boiling.............................................................................................. 6

vi
2.3 Alat Yang Digunakan.................................................................................... 10

2.4 Kerangka Teori............................................................................................. 13

2.5 Kerangka Konsep.......................................................................................... 14

BAB III METODE PENELITIAN.............................................................................. 15


3.1 Jenis Penelitian.............................................................................................. 15

3.2 Waktu dan Lokasi Penelitian........................................................................ 15

3.3 Jenis dan Cara Pengumpulan Data................................................................ 16

3.4 Pengolahan dan Analisis Data....................................................................... 16

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN...................................................................... 17


4.1 Gambaran Umum Lokasi penelitian............................................................. 17

4.2 Hasil Dan Pembahasan ................................................................................. 18

BAB V PENUTUP......................................................................................................... 24
5.1 Kesimpulan................................................................................................... 24

5.2 Saran............................................................................................................. 24

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

vii
DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1 Alat – alat Pengolahan ..................................................................... 11

Tabel 2 Definisi Oprasional........................................................................... 15

Tabel 3 Siklus Menu Umum 10 Hari RSUD SK.Lerik Kota Kupang........... 18

Tabel 4 Alat – Alat Pengolahan Di Instalasi Gizi RSUD SK.Lerik Kota Kupang 22

viii
DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1 Kerangka Konsep................................................................................... 13

Gambar 2 Kerangka Teori...................................................................................... 14

ix
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Secara umum memasak di artikan sebagai kegiatan menyiapkan makanan dengan cara
memanaskan bahan makanan agar bahan makanan dapat dimakan. Menurut sihite (2000:112)
memasak merupakan sebuah proses dengan penerapan panas dalam bahan makanan, untuk
membuat bahan-bahan dasarnya berubah menjadi makanan yang mempunyai rasa yang lebih
enak dan muda dicerna dan juga bermanfaat bagi tubuh. Memasak sendiri dapat dilakukan
dengan berbagai cara. Secara umum teknik memasak di kelompokan menjadi 2 jenis yaitu,
teknik memasak panas kering dan teknik memasak panas basah yang dimana dalam
kelompok-kelompok tersebut terdapat berbagai jenis teknik memasak. Salah satunya adalah
teknik memasak merebus (boiling) yang termasuk dalam jenis teknik memasak panas basah.
Teknik memasak merebus (boiling) adalah teknik memasak dengan cara merebus. Boiling
sendiri memiliki arti merebus makanan menggunakan cairan seperti air, kaldu ayam, ataupun
santan, prosesnya dimulai saat air dipanaskan mencapai suhu 100℃. Panas dapat di
tambahkan dengan menutup panci sehingga uap air tertahan dan menimbulkan panas, teknik
ini sering digunakan untuk memasak sup.
Boiling termasuk salah satu teknik memasak basah. Pengertian teknik memasak basah
merupakan suatu metode membuat makanan dengan mrnggunakan cairan. Menurut
(sudira,2001) boiling merupakan teknik memasak dalam air mendidih yang jumlah airnya
lebih banyak dari volume makanan sehingga makanan yang dimasak dapat terendam
seluruhnya. Menurut penelitian yang di lakukan oleh (nelsok. 2010) menggunakan beberapa
database etnografi, metode boiling (merebus) paling banyak digunakan oleh orang-orang yang
tinggal di zona beriklim sedang atau dingin di bumi, antar 41 dan 68 derajat lintang.
Dalam mempraktikan teknik memasak boiling, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan
yaitu seperti, cairan yang digunakan dalam teknik memasak ini harus lebih banyak
dibandingkan bahan makanan yang akan dimasak, selain itu juga tempertaur atau besar
kecilnya api harus di perhatikan, biasanya dalam teknik memasak boiling temperature yang
digunakan untuk membuat air mendidih yakni sekitar 100℃, waktu memasak dan bahan

1
makanan juga sangat penting dalam teknik memasak ini, karena dapat mempengaruhi
seberapa banyak gizi yang terkandung atau justru terbuang akibat perebusan tersebut.
Contohnya jika memasak sayuran yang banyak terkandung vitamin C, jika sayuran tersebut
direbus terlalu lama dalam air yang terlalu panas maka akan mengakibatkan berkurangnya
50% vitamin C yang terkandung dalam sayuran tersebut. Jika memasak daging, 60% vitamin
B dapat berkurang. Namun jika air rebusan daging dikonsumsi, 100% mineral dan 70-90%
vitamin b dapat diperoleh oleh tubuh.

Merebus terjadi dalam tiga tahap yaitu nucleate, transition, dan film boiling sesuai suhu


perebusan yang bertingkat dari suhu panas yang rendah hingga suhu panas tinggi
(admin,2020):

a. Nucleate boiling, yaitu karakteristik perebusan yang baru dimulai dan mulai tampak
gelembung air di permukaan.
b. Film boiling terjadi selama proses perebusan sedang mengalami penguapan, kemudian sumber
panas dihentikan secara tiba-tiba. Lapisan uap yang berada di atas permukaan cairan
dinamakan film boiling.
c. Transition boiling adalah perebusan yang tidak stabil, hal ini terjadi karena suhu perebusan
diubah-ubah antara suhu maksimum (nucleation) dan minimun (film boiling).

Rumah sakit Umum Daerah SK. Lerik Kota Kupang merupakan rumah sakit umum
Daerah milik pemerintah dan merupakan rumah sakit tipe C yang terletak di Kota Kupang,
dengan kualitas pelayanan kesehatan mulai dari yang bersifat umum sampai dengan yang
bersifat spesialistik, yang dilengkapi dengan pelayanan penunjang medis 24 jam. Rumah sakit
SK. Lerik juga merupakan salah satu rumah sakit terbaik di kota kupang.
Berdasarkan latar belakang diatas teknik memasak boiling memiliki proses dan tahapannya
sendiri. Oleh sebab itu penulis tertarik untuk meneliti tentang “gambaran teknik pengolahan
boiling (merebus)”.

2
1.2 RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang di atas penelitian merumuskan masalah penelitian tentang
bagaimana Gambaran teknik pengolahan makanan dengan cara “boiling” (merebus) yang di
lakukan di Rumah Sakit Umum Daerah SK. Lerik?

1.3 TUJUAN PENELITIAN


1. Tujuan umum
Untuk mengetahui gambaran teknik memasak boiling di Instalasi Gizi Rumah Sakit
Umum Daerah SK. Lerik Kota Kupang
2. Tujuan khusus
1. Untuk mengetahui siklus menu yang menggunakan Teknik memasak boiling di
Rumah Sakit Umum Daerah SK. Lerik Kota Kupang
2. Untuk mengetahui alat yang digunakan pada teknik memasak boiling

1.4 MANFAAT PENELITIAN


1. Bagi Institusi
Hasil penelitian dapat dijadikan sebagai referensi bagi pengembangan ilmu dan
penelitian lebih lanjut di bidang Gizi Institusi. Serta dapat memberikan pengetahuan
secara umum tentang teknik memasak boiling kepada mahasiswa dan pihak terkait dalam
bentuk referensi bacaan.
2. Bagi Peneliti
Hasil penelitian ini menjadi bahan masukan, menaambah wawasan, pengetahuan dan
melatih peneliti mengembangkan kemampuan berpikir secara objektif dalam penelitian
lainya.

3
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Teknik Pengolahan Memasak


Memasak adalah sebuah cara mentransformasi bahan makanan menjadi sesuatu yang
berbeda transformasi makanan pada umumnya memerlukan pemanas yang di peroleh
dengan cara memindahkan energi dari sumber-sumber panas ke makanan, sehingga
molekul yang terdapat pada makanan berubah cepat dan bereaksi ke bentuk dan struktur
baru.pemindahan energi panas yang di gunakan dalam metode memasak yaitu konduksi
dan konveksi. Istilah konduksi di gunakan apabila antara bahan makanan dengan
medium penghasil panas terjadi kontak secara langsung. Konveksi di gunakan apabila
selama proses pengolahan terjadi pemindahan panas yang di sebabkan oleh perubahan
dalam cairan yang menjadi sumber panas. Selama konveksi, panas di hantarkan oleh
perubahan molekul dalam cairan seperti uap, air dan gas.
Memasak menurut Bartono dan Ruffino (2009) memasak adalah membuat suatu
bahan mentah menjadi matang dengan tujuan agar dapat di makan sesuai naluri manusia.
Secara definitifmemasak adalah proses pemberian panas sehingga bahan yang di masak
tersebut akan dapat di makan, lezat di lidah, aman di makan, mudah di cerna dan berubah
penampilanya. (Bartono 2009).
Memasak dengan melibatkan panas merupakan salah satu proses pengolahan pangan
yang banyak di lakukan baik pada skala rumah tangga atau skala industri. Beberapa cara
pemasakan yang umum di lakukan adalah perebusan, pengukusan dan penumisan.
Perebusan adalah proses pemasakan dalam air mendidih sekitar 100℃, di mana air
sebagai media penghantar panas.
Teknik pengolahan memasak adalah membuat bahan makanan yang mentah menjadi
matang melalui proses pemanasan. Secara defenitif teknik pengolahan makanan dapat di
artikan sebagai sebuah proses pemanasan pada bahan makanan hingga menjadi lebih
enak, mudah di kunyah dan mengubah bentuk penampilan dari bahan makanan itu, serta
mematikan bakteri yang merugikan kesehatan. Teknik pengolahan memasak merupakan

4
salah satu proses penerapan panas dari bahan mentah menjadi matang dengan cara sesuai
untuk setiap bahan dasar dengan tujuan tertentu. Oleh karena itu, proses memasak hanya
berlangsung selama panas mengenai bahan makanan.
Memasak pada prinsipnya adalah proses pemberian panas pada bahan makanan, untuk
mematangkan dan menjadikan hidangan yang dapat di makan, enak dan juga bergizi.
Sehingga memasak merupakan perlakuan yang mempunyai efek dan tujuan. Adapun
tujuan memasa menurit Sudira (2001) yaitu sebagai berikut:
1. membuat makanan itu lebih mudah dicerna di dalam perut. Selama proses
memasak dimana panas dikenakan pada makanan maka panas yang diterima oleh
makanan itu akan menghancurkan dan melembutkan jaringan-jaringan pada
makanan itu, dengan demikian penghancuran jaringan ini maka makanan itu akan
lebih mudah dihancurkan atau dicerna dalam perut.
2. Membuat makanan itu aman untuk dimakan. Pengertian aman untuk dimakan,
dalam artian tidak mengandung zat-zat racun dan bebas dari bibit penyakit yang
mungkin menyebabkan keracunan pada perut, sakit perut dan lain sebagainya.
3. Meningkatkan rasa pada makanan yang dimasak. Dalam proses memasak api yang
disentuh pada bahan makanan tidak saja menghancurkan jaringan-jaringan yang
terdapat pada bahan makanan tadi. Pembakaran ini dapat merubah rasa dan aroma
yang lebih sedap dan merangsang selera makanan.
4. Merubah rupa atau warna makanan yang dimasak. Panas yng diberikan pada
bahan makanan selama proses memasak juga dapat merubah warna atau rupa
makanan tadi. Perubahan ini mungkin menyebabkan warna warna makanan itu
merosot lebih jelek atau menjadi lebih baik.
Untuk mengolah sebuah makanan sesuai dengan tujuanya, di kenal beberapa teknik
pengolah makanan yaitu,teknik pengolahan makanan panas basah (moist heat cooking)
dan teknik pengolahan panas kering (dry heat cooking).

2.1.1 teknik memasak panas basah (moist heat cooking).


Teknik memasak panas basah adalah mematangkan bahan yang dimasak dengan
menggunakan bantuan panas sesuatu cairan (air, kaldu, susu, dll). Dengan teknik
pengolahan panas basah berarti bahan tersebut terbasahi oleh cairan pemasak dan

5
dimatangkn dengan cairan tersebut. Panas yang digunakan sampai 100℃ (titik didih
air). Berikut adalah beberapa jenis teknik memasak panas basah;
1. Teknik Boiling
Boiling adalah mengolah bahan makanan dalam cairan yang sudah mendidih
2. Teknik Poaching
Poaching adalah teknik merebus dalam volume air yang tidak terlalu penuh
3. Teknik Braising
Braising adalah teknik memasak dengan sedikit air mendidih. Makanan yang akan
diolah dengan teknik ini harus diolah terlebih dahulu
4. Teknik Stewing
Stewing adalah teknik memasak dengan cairan dalam jumlah sedikit dan
menggunakan potongan kecil bahan makanan
5. Teknik Steaming
Steaming atau mengukus merupakan salah satu teknik untuk menyajikan makanan
matang tanpa melibatkan minyak.

2.2 Teknik Boiling


Teknik memasak boilling merupakan teknik memasak di dalam panci terbuka atau
tertutup berisi air di atas api besar hingga mendidih. Selain air, dapat di gunakan cairan
lain seperti kaldu, santan dan susu. Proses ini dilakukan dengan suhu mencapai 100 ℃.
Dalam kehidupan sehari-hari, hampir dari setiap orang pasti pernah melakukan kegiatan
merabus air. Yang berarti dalam hal ini mereka telah melakukan proses transfer energy
dari panci ke dalam air akibat dari perbedaan temperature dari panci dan air
itu sendiri. Jadi boiling itu adalah proses perubahan fase dari liquid keuap yang hamper
sama dengan proses penguapan, tetapi antara boiling dan penguapan ini sangat jelas
merupakan suatu proses yang sangat berbeda. Penguapan ini akan terjadi interface cair-
uap ketika tekanan uap kurang dari/lebih kecil dari saturasitekanan cairan pada
temperature tertentu. Sebagai contoh air di danau pada 20 0C, menguap ke udara pada 20
0
C dan 60 % kelembaban relative, tekanan saturasinya 2.3kPa. Tekanan uap udara pada 20
0
C dan 60 % kelembaban ralatif, tekanan saturasinya1.4 kPa.

6
Mengutip buku Ilmu Boga Dasar Pengolahan Makanan oleh Noviani (2021), teknik
ini termasuk metode memasak yang paling mudah karena hanya dengan merendam bahan
makanan di dalam cairan mendidih, makanan bisa matang dan disantap. Beberapa jenis
makanan yang menggunakan teknik memasak ini di antaranya yaitu ubi, sayur, singkong,
kentang, wortel, dan mie instan. Dalam mempraktikkan teknik memasak boiling, ada
beberapa hal yang perlu diperhatikan. Beberapa cara mempraktikkan teknik memasak
boiling yaitu sebagai berikut:
1. Air Harus Lebih Banyak dari Makanan
Dalam mempraktikkan teknik memasak ini, yang perlu diperhatikan adalah cairan
yang digunakan harus lebih banyak dibandingkan bahan makanan yang akan
dimasak.
2. Perhatikan Temperatur
Cara memasak boiling yang berikutnya yaitu dengan memperhatikan temperatur
atau besar kecilnya api. Temperatur yang perlu digunakan untuk membuat air
mendidih yakni sekitar 100ºC.
3. Perhatikan Jenis Bahan Makanan
jenis bahan juga perlu diperhatikan dalam memasak masakan karena hal ini sangat
berpengaruh terhadap lamanya waktu memasak. Waktu memasak sangat penting
karena hak ini dapat memengaruhi seberapa banyak gizi yang terkandung atau
justru terbuang akibat perebusan tersebut. Teknik boiling (merebus) sendirin
berlangsung dalam 3 step yakni nucleate, transition, dan film boiling sesuai
temperature perebusan yang bertingkat dari temperature panas yang rendah sampai
temperature panas tinggi.
2.2.1 Step-step Memasak Dengan Teknik Boiling
1. Nucleate Boiling
Perebusan nukleat adalah jenis perebusan yang terjadi ketika suhu permukaan lebih
panas dari suhu cairan jenuh dengan jumlah tertentu tetapi di mana fluks panas di bawah
fluks panas kritis. Untuk air, seperti yang ditunjukkan pada grafik di bawah, perebusan
nukleat terjadi ketika suhu permukaan lebih tinggi dari suhu saturasi (TS) antara 10 dan
30 °C (18 dan 54 °F). Fluks panas kritis adalah puncak pada kurva antara pendidihan
nukleat dan pendidihan transisi. Perpindahan panas dari permukaan ke cairan lebih besar

7
dari pada perebusan film. Pendidihan nukleat biasa terjadi pada ketel listrik dan
bertanggung jawab atas kebisingan yang terjadi sebelum perebusan terjadi. Ini juga terjadi
pada boiler air di mana air dipanaskan dengan cepat.Dapat disimpulkan bahwa Nucleate
boiling adalah karakteristik perebusan yang baru dimulai serta mulai terlihat gelembung
air di atas.
2. Film Boiling
Hal ini terjadi disebabkan oleh permukaan pemanas yang benar-benar tertutup oleh
lapisan uap kontinu yang stabil. Kehadiran film uap antara permukaan pemanas dan
cairan bertanggug jawab atas kecepatan heat transfer yang rendah di wilayah film boiling.
Tingkat perpindahan panas meningkat dengan temperature berlebih, meningkat sebagai
akibat dari perpindahan panas dari permukaan yang dipanaskan dengan cairan melalui
film uap oleh radiasi yang menjadi signifikan pada suhu tinggi. Secara sederhana film
boiling diartikan sebagai proses yang terjadi sepanjang proses perebusan mengalami
penguapan, selanjutnya sumber panas distop secara tiba-tiba. Susunan uap yang ada di
permukaan cairan.
3. Transition Boiling,
Transition Boiling adalah proses perebusan yang konstan, ini timbul karena
temperature perebusan diuban di antara temperature maksimal (nucleation) dan minimum
(film boiling). Nama lain dari transition boiling ini adalah unstable film boiling, dan
proses ini sangat di hindari dalam praktek. Untuk air, transition boiling ini terjadi antara
rentang temperature (excess temperature) 30-120 oC.
2.2.2 Kelebihan dan Kekurangan Memasak Dengan Teknik Boiling
Dalam memasak dengan teknik boiling terdapat beberapa kelebihan dan juga
kekurangan, yaitu sebagai berikut;
A. Kelebihan:
1. Bahan makanan menjadi lebih mudah dicerna
2. Metode ini sesuai untuk memasak dalam skala besar.
3. Memperoleh flavor khas dari zat yang terkandung dalam bahan makanan
4. Metode cukup aman dan sederhana, dapat membunuh bakteri pathogen
5. Nilai gizi dan warna sayuran hijau dapat dipertahankan secara maksimum ketika
waktu memasak diminimalis dan api diperbesar.

8
6. Panas yang tinggi selama proses perebusan dapat membuat sayuran cepat matang
meskipun waktu memasak cuma sebentar.

B. Kekurangan:
1. Kehilangan vitamin yang mudah larut dalam air. Air perebus terkontaminasi oleh
lapisan panci yang dapat larut, oleh sebab itu bahan dan alat perebus harus sesuai
sehingga tidak menimbulkan reaksi yang berbahaya. Alatalat masak yang terbuat
dari pirex, stainles dan aluminium cukup aman digunakan, sedangkan alat masak
yang terbuat dari besi atau tembaga kurang bagus digunakan karena besi mudah
berkarat.
2. Makanan terlihat kurang menarik apabila proses perebusan lama karena terjadi
perubahan warna sayuran hijau menjadi kusam dan kekuning-kekuningan.

2.2.3 Pengaruh Teknik Boiling Terhadap Nilai Gizi Dalam Makanan


Penggunaan panas dalam proses pemasakan bahan pangan sangat berpengaruh
pada nilai gizi bahan pangan. Proses perebusan dapat menurunkan nilai gizi
karena bahan pangan yang langsung terkena air rebusan akan menurunkan zat gizi
terutama vitamin-vitamin larut air (seperti vitamin B kompleks dan vitamin C) dan
juga protein..Berat bahan pangan setelah pengolahan umumnya menurun. Semua
penurunan nilai berat ini dikarenakan proses pemberian panas menyebabkan
berkurangnya komponen yang mudah menguap (volatil). Pengolahan kering
(penggorengan dan pemanggangan) dapat menurunkan berat bahan pangan segar
lebih banyak dibandingkan dengan pengolahan basah (pengukusan dan
perebusan). Hal ini dikarenakan pada pengolahan basah, suhu yang digunakan
yaitu 90⁰ C – 100⁰ C sedangkan pada pengolahan kering suhu yang digunakan
lebih dari 100⁰ C.1,3,4 Susut masak terjadi pada bahan pangan yang mengalami
proses pemasakan. Air merupakan komponen penting dalam bahan makanan.
Semua bahan makanan mengandung air dalam jumlah yang berbeda-beda, baik itu
bahan makanan hewani maupun nabati. Umumnya kadar air bahan pangan setelah
mengalami proses pemasakan akan berkurang. Hasil analisis memperlihatkan
kadar air yang menurun setelah bahan pangan mengalami perebusan, hal ini

9
dikarenakan pemasakan merupakan suatu proses pengolahan yang dapat
menurunkan kandungan air bahan pangan.
2.3 Alat Yang Digunakan Untuk Merebus
Dalam memasak persiapan peralatan yang digunakan haruslah memenuhi persyaratan
yaitu dalam keadaan utuh, baik, aman, ekonomis, dan efektif. Fungsi utama peralatan
persiapan adalah untuk memudahkan atau membantu agar bahan makanan yang akan
diolah lebih mudah dan juga siap untuk dimasak. Jenis alat persiapan sesuai
penggolongan bahan makanannya adalah sebagai berikut (Lubis, 2003):
1. Alat persiapan untuk sayuran dan buah, contohnya meja, talenan, pengupas
sayuran dan buah dan pisau pemotong sayuran dan buah.
2. Alat persiapan untuk kue dan roti, contohnya mixer, rolling pan, timbangan,
cetakan kue, Loyang, spatula dan pisau roti.
3. Alat persiapan untuk menghaluskan bumbu contohnya cobek dan blender.
4. Alat persiapan lain contohnya wadah/baskom, pengocok telur, ayakan, saringan
untuk santan, pemarut dan lain-lain.
Peralatan pengolahan adalah semua perlengkapan yang diperlukan dalam proses
pengolahan makanan. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam proses pengolahan
berkaitan dengan alat pengolahan menurut Permenkes No. 1204/Menkes/SK/X/2004
tentang persyaratan kesehatan lingkungan, yaitu:

1. Peralatan tidak boleh melepaskan zat beracun ke makanan.


2. Peralatan tidak boleh patah dan kotor.
3. Lapisan permukaan tidak terlarut dalam asam/basa atau garam-garam yang lazim
dijumpai dalam makanan.
4. Peralatan agar dicuci segera setelah digunakan, selanjutnya didesinfeksi dan
dikeringkan.
5. Peralatan yang sudah bersih harus disimpan dalam keadaan kering dan disimpan
pada rak terlindung dari vector.
6. Kebersihan peralatan dilakukan swap/usap dengan angka kuman maksimal
100/cm2 permukaan dan tidak ada E. coli.

10
Peralatan pengolahan makanan menurut Sudiara (2006) ialah: “segala sesuatu alat
utama dan perlengkapan yang diperlukan didapur guna memperlancar seluruh pekerjaan
dapur, guna memperlancar seluruh pekerjaan dapur. Keadaan peralatan dapur sangat
menentukan baik mutu bahan maupun kebersihannya”.(Setiawan 2016).
Hal ini sesuai dengan Kemenkes 2018 bahwa Alat yang di gunakan dalam proses
Pengolahan dapat dilihat pada contoh gambar dibawah ini :
Tabel 1.
Alat – Alat Pengolahan

No Nama alat Gambar Fungsi


1 Kompor Untuk memasak dan
menghangatkan makanan

2 Panci Alat untuk mengolah


makanan dengan teknik
merebus dan membuat stock
atau kaldu.

3 Stock Pot Merupakan jenis panci yang


digunakan untuk membuat
stock ( kaldu ) dan soup.

4 Saute pot Panci ini dapat membuat sup


atau makanan berkuah lainnya
dalam porsi banyak cepat
mendidih

11
5 Saute pan Panci bertangkai untuk
membuat saus

6 Panci Tim Untuk memasak bahan


makanan dengan cara
mengetim

7 Alat Alat untuk mengolah


pengukus makanan dengan media uap
air panas

8 Sendok Alat untuk mengaduk atau


kuah mengambil stock atau kaldu
sup

(Sumber: Sistem Penyelenggaraan Makanan,2018)

12
2.4 Kerangka Teori

Penyelenggaraan makanan
rumah sakit

Penerimaan

Panas kering
Penyimpanan

Teknik
memasak
Pengolahan dibedakan
menjadi 2 :

Panas basah

Teknik memasak
boiling

Keterangan :

: Ditelit =di teliti

: =tidak diteliti

13
2.5 Kerangka Konsep

Teknik Memasak Teknik panas basah

(Boiling)

14
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 JENIS PENELITIAN


Jenis jenis penelitian yang di gunakan pada penelitian ini adalah jenis penelitian
deskriptif dengan desain penelitian adalah pendekatan survei
3.2 WAKTU DAN LOKASI PENELITIAN
a. Waktu penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 19 Juni 2022.
b. Lokasi penelitian
penelitian ini di laksanakan di Intalasi Gizi Rumah Sakit umum SK.Lerik kota
kupang.
c. Definisi Operasional
Tabel 2.
Definisi Operasional

No Variabel Definisi Operasional Alat ukur Skala


1. Teknik Teknik memasak merebus Metode Nominal
pengolahan adalah teknik yang digunakan pengamatan dan
untuk memasak di dapur pencatatan
Instalasi Gizi RSUD SK Lerik
Kota Kupang

2. Alat yang Alat yang digunakan adalah Metode Nominal


digunakan perlengkapan alat dan bahan pengamatan dan
yang digunakan untuk pencatatan
memasak di ruangan dapur
Instalasi Gizi RSUD SK
Lerik Kota Kupang

15
2.3. JENIS DAN CARA PENGUMPULAN DATA
Jenis data yang dikumpulkan selama penelitian meliputi :
1. Data Primer
Data primer diperoleh dari keterangan langsung yang diperoleh dengan
cara pengamatan teknik memasak secara langsung dengan responden.
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang didapat dari data Instalasi Gizi RSUD S.K
Lerik Kota Kupang yaitu data siklus menu umum 10 hari dan alat yang
digunakan dalam teknik pengolahan boiling (merebus).
2.4. PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA
Setelah data dikumpulkan selama penelitian dan data diolah secara manual
menggunakan komputer dan data kemudian disajikan dalam bentuk presentasi.

16
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

4.1.1 Identitas
Nama RSUD : Rumah Sakit Umum Daerah S.K Lerik Kota Kupang
Nomor Kode RSUD : 5303013
Kepemilikan : Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur
Jenis : Rumah Sakit Daerah
Alamat : Jl.I. Timor Raya No. 134, Telp/fax : (0380) 8241
4.1.2 Sejarah Singkat
RSUD SK. LERIK KOTA KUPANG merupakan rumah sakit umum dengan
pelayanan kesehatan mulai dari yang bersifat umum sampai dengan yang bersifat
spesialistik, yang dilengkapi dengan pelayanan penunjang medis 24 jam. Pada tanggal
1 Agustus 2010 dilaksanakan launching dengan nama RSUD Kota Kupang sebagai
awal persiapan dimula/ dibukannya pelayanan secara resmi kepada masyarakat dan
dipimpin oleh dr. C. Homalessy, Sp.An selaku direktur dengan rumah sakit tipe
madya setara dengan rumah sakit pemerintah tipe C. Pada saat ini RSUD Kota
Kupang berganti dengan nama RSUD SK. LERIK di pimpin oleh dr.Marsiana Y.
Halek selaku direktur dan melayani 31 jenis pelayanan kesehatan yang terbagi dalam
10 jenis pelayanan yaitu pelayanan rawat darurat , kamar operasi atau beda central
instalasi Icu , kamar bersalin , rawat jalan , rawat inap , penunjung medik , penunjung
non medic, pelayanan administrasi dan pelayanan pemeliharaan sarana rumah sakit.

4.1.3 Intalasi Gizi

1. Ketenagaan
Jenis jumlah tenaga kerja 12 orang terdiri dari :
a. koordinator unit : 1 orang

17
b. penanggung jawab rawat inap dan jalan : 1 orang
c. penanggung jawab dapur : 1 orang
d. tenaga administrasi : 1 orang
e. tenaga masak : 7 orang
f. penyaji : 2 orang
g. pekarya : 2 orang

2. Jam keja efektif 1 x 24 jam dibagi menjadi:

a. koordinator unit:
-. Shift pagi (pkl 07.00 – 14.00)
-. Shift siang (pkl 14.00 – 18.00)
b. Penanggung jawab rawat inap dan jalan dan penanggung jawab dapur :
-. Shift pagi (pkl 07.00 – 14.00)
-. Shift siang (pkl 14.00-20.00)
c. Tenaga masak , penyaji , dan pekarya :
-. Shift pagi (pkl 07.00 – 14.00)
-.Shif siang (pkl 14.00 – 20.00)
-. Shif malam (pkl 20.00 – 07.00)
d. Tenaga administrasi
-. Shift pagi (pkl 07.00 – 14.00)

4.2 HASIL DAN PEMBAHASAN


4.2.1. Siklus Menu Umum 10 Hari RSUD S.K.Lerik Kota Kupang
Berdasarkan hasil pengamatan selama PKL 1 minggu di Instalasi Gizi RSUD S.K.Lerik
teknik pengolahan boiling (merebus) dapat dilihat pada siklus menu dibawah sebagai berikut:

18
Tabel 3
Siklus Menu Umum 10 Hari RSUD S.K.Lerik Kota Kupang

N PAGI SNACK SIANG SNACK MALAM


O

1. Bubur / nasi Kroket kentang Bubur / nasi Cake bayam Bubur / nasi
Ikan bumbu suwir- Teh manis Ayam balado Teh manis Telur bumbu
suwir kuning
Perkedel tahu
Cah sawi + wortel Perkedel tempe
Sayur lodeh campur
Sup campur
Melon
Pisang ambon pepaya

2. Bubur / nasi Kroket macaroni Bubur / nasi Cake coklat Bubur / nasi
Happy omelet teh manis Perkedel daging Teh manis Ikan goreng krispi
(Mengoreng)
Tahu bb kuning Sup kacang merah
Sayur kare + wortel + buncis
Sup gambas, wortel,
touge
Papaya

Pisang ambon Semangka


3. Bubur / nasi Roti isi daging Bubur / nasi Kue talam Bubur / nasi
pisang
Ikan bb pepes Teh manis Sup ayam jahe Perkedel ikan
Teh manis
Sup bayam Tempe medoan Tahu bacem
macaroni
Tumis touge buncis Sayur asem
Semangka
Semangka
Pisang ambon
4. Bubur/nasi Bolu kukus zebra Bubur/nasi Pisang goreng Bubur/nasi
keju
Ikan bb rica-rica Teh manis Daging ayam suwir Telur bb kecap
Teh manis
Bening labu Sup tahu Oblak-oblak
kuning + bayam

19
Capcay Acar sayur
Pisang ambon Pepaya
Melon
5. Bubur/nasi Kue lipat pandan Bubur/nasi Kue kacang ijo Bubur/nasi
Sambal telur mata Teh manis Sambal goreng hati Teh manis Ikan acar kuning
sapi
Pepes tahu Tempe bacem
Sup jagung +
kentang + wortel Sup labu siam Cah gambas +
Semangka wortel wortel
Pepaya Pisang ambon
6. Bubur/nasi Donat kentang Bubur/nasi Cake rasa buah Bubur/nasi
Ayam goreng Teh manis Semur daging Teh manis Ikan kombong
tepung pindang
Sambal goreng tempe
Sup sawi + wortel udang Tahu bacem
Gulai labu siam Sup terung +
wortel + touge wortel
Pepaya
Semangka Pisang ambong
7. Bubur manado Dadar isi vla Bubur/nasi Bubur kacang Bubur/nasi
ijo
Ikan bb rujak Teh manis Perkedel daging Telur orak arik
Teh manis
Pepaya Sup jahe kacang Tahu bb acar
merah
Soto sayuran
Mie godog
Pisang ambon
Melon
8. Bubur/nasi Putu ayu pandan Bubur/nasi Bolu kukus Bubur/nasi
pandan
Ikan kuah asam Teh manis Balado daging suwir Balado telur
Teh manis puyuh + tahu
Cah labu jepang + Sambal tempe
wortel Perkedel jagung
Sup bayam +wortel
Semangka Sup terung
Pisang ambon
Pepaya
9. Bubur/nasi Putri mandi Bubur/nasi Brownis kukus Bubur/nasi

20
Ikan saos merah Teh manis Ayam bb kecap Teh manis Ikan pepes
Sup buncis + labu Perkedel tempe Bacem tahu
jepang
Sup gambas misoa Sup macaroni
Pepaya
Semangka Pisang ambon
10. Bubur ayam Kue lumpur Bubur/nasi Lapis hunkwe Bubur/nasi
Telur rebus Teh manis Daging bumbu Teh manis Ikan saos tomat
Pisang ambon Kering tempe Tahu orak arik
Cah terung +wortel Sup sayuran bb
kari
Papaya
Pisang ambon

Data Instalasi Gizi Rumah Sakit SK.Lerik Kota Kupang

Dari tabel siklus menu umum 10 hari RSUD S.K.Lerik Kota Kupang diatas dapat dilihat
bahwa menu yang dimasak menggunakan Teknik boiling (merebus) adalah telur rebus, telur
bumbu kuning, Sup ayam jahe, Balado telur puyuh + tahu,Sup tahu, Sayur lodeh campur, sup
campur, Sup gambas + wortel + touge, Sup kacang merah + wortel + buncis, Sup bayam
macaroni, Sayur asem, Bening labu kuning + bayam, Sup jagung + kentang + wortel, Sup labu
siam wortel, Sup sawi + wortel, Gulai labu siam wortel + touge, Sup terung + wortel, Sup jahe
kacang merah, Bubur kacang ijo, Soto sayuran, Sup bayam +wortel, Sup terung, Sup buncis +
labu jepang, Sup gambas misoa, Sup macaroni, Sup sayuran bb kari , jenis bahan untuk lauk
hewani dengan teknik boiling masih kurang bervariasi hanya telur ayam, telur puyuh dan dan
daging ayam sedangkan sayuran sudah cukup bervariasi hal ini sejalan dengan penelitian yang
dilakukan oleh Hanifah (2017), yaitu bahan makanan yang paling sering digunakan untuk lauk
hewani adalah telur ayam dan daging ayam.

4.2.2. Peralatan Yang Digunakan di Instalasi Gizi RSUD S.K.Lerik Kota Kupang
Tabel 4
Alat Pengolahan Di Instalasi Gizi RSUD S.K.Lerik Kota Kupang

No Nama alat Gambar Fungsi

21
1 Kompor Untuk memasak dan
menghangatkan makanan

2 Panci Alat untuk mengolah


makanan dengan teknik
merebus dan membuat
stock atau kaldu.

3 Sendok Alat untuk mengaduk atau


kuah mengambil stock atau
kaldu sup

4 Alat Alat untuk mengolah


pengukus makanan dengan media
uap air panas

Data Instalasi Gizi Rumah Sakit SK.Lerik Kota Kupang

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa alat yang digunakan dalam memasak Teknik
boiling masih sangat kurang misalnya stock pot, saute pot, saute pan, panci tim yang tidak ada
sedangkan dari hasil pengamatan instalasi gizi RSUD SK.Lerik memiliki semua alat memasak
namun hanya disimpan di Gudang saja tidak digunakan untuk memasak, hanya ada kompor alat

22
pengukus, panci dan sendok kuah hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh sudiara
(2006) ialah segala sesuatu alat utama dan perlengkapan yang diperlukan didapur guna
memperlancar seluruh pekerjaan dapur, guna memperlancar seluruh pekerjaan dapur. Keadaan
peralatan dapur sangat menentukan baik mutu bahan maupun kebersihannya.

BAB V

PENUTUP

5.1 KESIMPULAN
1. Menu Yang Digunakan Dalam Teknik Memasak Boiling Di Inatalasi Gizi Rumah Sakit
SK.Lerik Kota Kupang Adalah telur rebus, telur bumbu kuning, Sup ayam jahe, Balado
telur puyuh + tahu,Sup tahu, Sayur lodeh campur, sup campur, Sup gambas, wortel,
touge, Sup kacang merah + wortel + buncis, Sup bayam macaroni, Sayur asem, Bening
labu kuning + bayam, Sup jagung + kentang + wortel, Sup labu siam wortel, Sup sawi +
wortel, Gulai labu siam wortel + touge, Sup terung + wortel, Sup jahe kacang merah,
Bubur kacang ijo, Soto sayuran, Sup bayam +wortel, Sup terung, Sup buncis + labu
jepang, Sup gambas misoa, Sup macaroni, Sup sayuran bb kari.
2. Alat yang digunakan di Instalasi Gizi Rumah Sakit SK.Lerik Kota Kupang untuk
memasak Teknik boiling adalah kompor, ricecooker, sendok kuah.
5.2 SARAN
1. Kepada pihak Instalasi Gizi Rumah Sakit SK.Lerik Kota Kupang agar selalu
mengembangkan menu lauk hewani dengan menggunakan Teknik boiling dan
menggunakan alat yang seharusnya digunakan untk memasak.
2. Disarankan kepada peneliti selanjutnya untuk melakukan penelitian lanjutan
untuk melihat peralatan yang digunkan dalam Teknik memasak boiling.

23
DAFTAR PUSTAKA

Bartono dan Rufino.(2009). DasarDasar Food Product. Yogyakarta: ANDI


Behrnman, Richard E. 2010. Nelson Esensi Pediatri. Jakarta: EGC. Cunningham, F.
Gary. 2006. Obstetri Wiliams. Jakarta : EGC.
Hanifah, Aflah Jalita. "Hubungan Pola Makan Dengan Status Gizi Pada Balita Tahun Di
Desa Pakutandang Kecamatan Ciparay Kabupaten Bandung." (2017).
Keputusan Menteri Kesehatan republic Indonesia nomor 1204/menkes/SK/X/2004
tentang persyaratan Kesehatan lingkungan rumah sakit.
Noviani, 2021. Pengertian Teknik Memasak Boiling dan Cara Praktiknya. Diakses dari
[https://kumparan.com/berita-update/pengertian-teknik-memasak-boiling-dan-
cara-praktiknya-1xZeh3eho6A/full]
Prof. Dr. Drs. Putu Sudira, M.P.2001.universytas negeri Yogyakarta diakses dari
[https://scholar.google.co.id/citations?
view_op=search_authors&hl=id&mauthors=label:technical_and_vocational_educ
ation_and_training]
Sihite, Richard. 2000. Food Product (Dasar- DasarTata Boga). Surabaya: Penerbit. SIC.
Sudira, B. P. 1996. Tata Boga.
Sudiara, Bagus Putu. "Tata boga." Jakarta: Depdikbud Direktorat Jendral Pendidikan
Dasar dan Menengah (2006).

24
LAMPIRAN MENU

Siklus Menu Umum 10 Hari RSUD S.K.Lerik Kota Kupang

N PAGI SNACK SIANG SNACK MALAM


O

1. Bubur / nasi Kroket kentang Bubur / nasi Cake bayam Bubur / nasi
Ikan bumbu suwir- Teh manis Ayam balado Teh manis Telur bumbu
suwir kuning
Perkedel tahu
Cah sawi + wortel Perkedel tempe
Sayur lodeh campur
Sup campur
Pisang ambon

pepaya
Melon

2. Bubur / nasi Kroket macaroni Bubur / nasi Cake coklat Bubur / nasi
Happy omelet teh manis Perkedel daging Teh manis Ikan goreng krispi
(Mengoreng)
Tahu bb kuning Sup kacang merah
Sayur kare + wortel + buncis
Sup gambas, wortel,
touge
Papaya

Pisang ambon Semangka


3. Bubur / nasi Roti isi daging Bubur / nasi Kue talam Bubur / nasi

25
Ikan bb pepes Teh manis Sup ayam jahe pisang Perkedel ikan
Sup bayam Tempe medoan Teh manis Tahu bacem
macaroni
Tumis touge buncis Sayur asem
Semangka
Semangka
Pisang ambon
4. Bubur/nasi Bolu kukus zebra Bubur/nasi Pisang goreng Bubur/nasi
keju
Ikan bb rica-rica Teh manis Daging ayam suwir Telur bb kecap
Teh manis
Bening labu Sup tahu Oblak-oblak
kuning + bayam
Capcay Acar sayur
Pepaya
Pisang ambon
Melon
5. Bubur/nasi Kue lipat pandan Bubur/nasi Kue kacang ijo Bubur/nasi
Sambal telur mata Teh manis Sambal goreng hati Teh manis Ikan acar kuning
sapi
Pepes tahu Tempe bacem
Sup jagung +
kentang + wortel Sup labu siam Cah gambas +
Semangka wortel wortel
Pepaya Pisang ambon
6. Bubur/nasi Donat kentang Bubur/nasi Cake rasa buah Bubur/nasi
Ayam goreng Teh manis Semur daging Teh manis Ikan kombong
tepung pindang
Sambal goreng tempe
Sup sawi + wortel udang Tahu bacem
Gulai labu siam Sup terung +
wortel + touge wortel
Pepaya
Semangka Pisang ambong
7. Bubur manado Dadar isi vla Bubur/nasi Bubur kacang Bubur/nasi
ijo
Ikan bb rujak Teh manis Perkedel daging Telur orak arik
Teh manis
Pepaya Sup jahe kacang Tahu bb acar
merah
Soto sayuran

26
Mie godog Pisang ambon
Melon
8. Bubur/nasi Putu ayu pandan Bubur/nasi Bolu kukus Bubur/nasi
pandan
Ikan kuah asam Teh manis Balado daging suwir Balado telur
Teh manis puyuh + tahu
Cah labu jepang + Sambal tempe
wortel Perkedel jagung
Sup bayam +wortel
Semangka Sup terung
Pisang ambon
Pepaya
9. Bubur/nasi Putri mandi Bubur/nasi Brownis kukus Bubur/nasi
Ikan saos merah Teh manis Ayam bb kecap Teh manis Ikan pepes
Sup buncis + labu Perkedel tempe Bacem tahu
jepang
Sup gambas misoa Sup macaroni
Pepaya
Semangka Pisang ambon
10. Bubur ayam Kue lumpur Bubur/nasi Lapis hunkwe Bubur/nasi
Telur rebus Teh manis Daging bumbu Teh manis Ikan saos tomat
Pisang ambon Kering tempe Tahu orak arik
Cah terung +wortel Sup sayuran bb
kari
Papaya
Pisang ambon

Data Instalasi Gizi Rumah Sakit SK.Lerik Kota Kupang

LAMPIRAN FOTO

27
28

Anda mungkin juga menyukai