OLEH :
MAHASISWA POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES KUPANG
JURUSAN GIZI
DISUSUN OLEH
KELOMPOK 1
Anak Agung Ayu Mirah Adi, SKM., M.Kes Jetni Hanna Feni AMD.Gizi
NIP.197404161998032001 NIP. 19830110 200604 2016
Mengetahui
Agustina Setia,SST.,M.Kes
NIP.196408011989322002
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan hikmat, rahmat dan karunianya sehingga kami dapat menyelesaikan proses
praktek lapangan kerja dan menyelesaikan laporan praktek lapangan bisa selesai pada
waktunya dengan baik, sehubungan dengan selesainya laporan ini kami mengucapkan
terima kasih kepada:
1. Agustina Setia, SST, M. Kes Selaku Ketua Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes
Kupang.
2. Anak Agung Ayu Mirah Adi, SKM., M. Kes Selaku Pembimbing
3. Jetni Hanna Feni,Amd.Gz Selaku Ketua Instalasi Gizi RSUD NAIBONAT
4. Teman-teman kelompok yang telah membantu dalam penulisan laporan Sistem
Penyelenggaraan Makanan Institusi.
Kami menyadari dalam penyusunan laporan praktek kerja lapangan ini masih jauh
dari sempurna dan masih banyak kekurangan sehingga kami mengharapkan kritik dan
saran yang mmbangun dari para pembaca dan rekan-rekan mahasiswa. Dalam penyusunan
laporan praktek kerja lapangan ini, kami banyak mendapatkan masukan, bantuan,
partisipasi, spirit dan doa dari semua pihak .
Halaman
LEMBAR PENGESAHAN..............................................................................ii
KATA PENGANTAR......................................................................................iii
DAFTAR ISI.....................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................1
A. LATAR BELAKANG.............................................................................................1
B. TUJUAN..................................................................................................................1
1. Tujuan Umum...........................................................................................................1
2. Tujuan Khusus .........................................................................................................2
BAB II PELAKSANAAN.................................................................................3
A. SIMPULAN.............................................................................................................81
B. SARAN....................................................................................................................81
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................82
LAMPIRAN-LAMPIRAN..............................................................................81
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Permenkes nomor 3 tahun 2020 tentang Klasifikasi dan Perizinan Rumah Sakit
menyebutkan bahwa Rumah Sakit adalah Institusi pelayanan kesehatan yang
menyelnggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan
pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat.
Saat ini rumah sakit adalah suatu lembaga komunitas yang merupakan instrument
masyarakat yang merupakan titik focus untuk mengkordinasi dan menhantarkan
pelayanan pasien pada komunitasnya. Atas dasar tersebut maka rumah sakit dapat
dipandang sebagai suatu struktur terorganisasi yang menggabungkan semua profesi
kesehatan, fasilitas diagnostik dan terapi , alat dan perbekalan serta fisik kedalam suatu
system terkoordinasi untuk penghantaran pelayanan kesehataan bagi masyarakat (Siregar
dan Amalia, 2004). Di era otonomi daerah saat ini diharapkan semangat serta motivasi
semua pihak menjadi semakin baik, dalam hal ini pemerintah daerah sebagai pemilik
rumah sakit, manajemen rumah sakit, seluruh karyawan rumah sakit untuk berbenah diri
dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan kesehatan.
Rumah Sakit Umum Daerah Naibonat sebagai rumah sakit rujukan puskesmas yang
ada di Kabupaten Kupang, sebagai penyedia jasa untuk memberikan pelayanan
kesehatan bagi masyarakat , RSUD Naibonat memberikan sarana dan prasarana yang
cukup lengkap, namun juga harus bisa memberikan kinerja yang baik terhadap pasien.
Kualitas pelayanan rumah sakit terhadap para konsumennya merupakan suatu hal yang
sangat penting, yang pada akhirnya akan mampu memberikan kepuasan kepada
konsumennya, sehingga diharapkan fungsi dan tujuan rumah sakit dapat tercapai.
Salah satu bentuk penyajian data dan informasi yang dapat menggambarkan kinerja
pelayanan kesehatann di RSUD Naibonat Tahun 2020 adalah Buku Profil RSUD
Naibonat Tahun 2020 ini. Dimana yang tercantum dalam Buku Profil RSUD Naibonat
Tahun 2020 ini pengukuran keberhasilan RSUD Naibonat Tahun 2020 yang merupakan
bentuk pelaksanaan evaluasi penerapan SPM sesuai indicator penilaian SPM Rumah
Sakit. Indicator-indikator ini dipakai sebagai alat untuk mengukur kinerja pelayanan
kesehatan dalam mencapai Visi Kabupaten Kupang. Harapan kami adalah Buku Profil
RSUD Naibonat Tahun 2020 ini dapat dipergunakan dan dimanfaatkan secara optimal
oleh segenap pengguna data dan informasi sebagai bahan perencanaan, pelaksanaan dan
sebagai alat melakukan evaluasi program-program pelayanan kesehatan di Kabupaten
Kupang.
Pada masa pandemic Covid-19 ini Rumah Sakit Umum Daerah Naibonat juga turut
serta melakukan pencegahan dan penanggulangan Covid-19 di Kabupaten Kupang,
Rumah Sakit Umum Daerah Naibonat menyediakan 2 (dua) Ruangan Isolasi khusus
untuk Penanganan Pasien Covid-19 yaitu Ruang Isolasi Tekanan Negatif (RITN) dan
Ruang Isolasi Non Tekanan Negatif (RINTN). Kedua ruang isolasi ini juga dilengkapi
dengan peralatan kesehatan yang memadai serta TIM Covid yang terdiri dari Dokter
Ahli, dokter umum, tenaga perawat, bidan serta tenaga kesehatan lain yang terlatih.
Peletakan batu pertama pembangunan gedung Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD)
Naibonat Kabupaten Kupang dilakukan pada tahun 2003 oleh Bupati Kabupaten Kupang
Drs. Ibrahim Agustinus Medah (periode 2004-2009) di Naibonat wilayah Kecamatan
Kupang Timur. Rumah Sakit ini dibangun sebagai bentuk kepedulian Pemerintah
terhadap kebutuhan masyarakat akan layanan kesehatan di Kabupaten Kupang
mengingat belum adanya rumah sakit rujukan bagi masyarakat di daerah ini.
Status RSUD Naibonat tertuang dalam Peraturan Daerah Kabupaetn Kupang Nomor
30 Tahun 2005 tentang Pembentukan Susunan Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit
Umum Daerah Kabupaten Kupang dan Peraturan Bupati Kupang Nomor 11 Tahun 2005
Tentang Tugas Pokok dan Fungsi Rumah Sakit Daerah Kabupaten Kupang.
Pada tanggal 21 Juli 2007 telah dibuka Instalasi Rawat Jalan yang terdiri dari Poli
Umum, Poli Bedah, Poli Kebidanan dan Poli Gigi. Kemudian Pemerintah Daerah
Kabupaten Kupang mengeluarkan Peraturan Daerah Kabupaten Kupang Nomor 8 Tahun
2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit Umum Daerah Naibonat. Susunan
organisasi RSUD Naibonat masih tergabung dalam Satuan Kerja Perangkat Daerah
(SKPD) Dinas Kesehatan Kabupaten Kupang yang dikepalai oleh dr. I wayan Ari Wijana
Sudana Putra, M, Si.
Pada Januari 2015 gedung IGD baru mulai dibuka yang diresmikan oleh Bupati
Kupang dan pada lantai II diperuntukkan sebagai kantor manajemen RSUD Naibonat.
Gedung baru IGD secara resmi mulai beroprasi atau melayani pasien pada tanggal 01
Juni 2016 yang dibuka oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Kupang.
Rumah Sakit Umum Daerah Naibonat sejak berdirinya sampai dengan saat ini sudah
dipimpin oleh 4 (empat) orang direktur yaitu:
Melalui Peraturan Bupati Kupang Nomor 16 Tahun 2009 Tentang Pokok dan Fungso
Rumah Sakit Umum Daerah Naibonat Kabupaten Kupang sebagai bentuk
penyempurnaan status RSUD Naibonat, maka RSUD Naibonat telah menjadi SKPD
yang pertanggungjawaban anggarannya terlepas, dari Dinas Kesehatan Kabupaten
Kupang.
Pada tanggal 08s/d 09 Desember 2016 dilakukan survey Akreditasi Rumah Sakit
untuk 4 Pokja oleh Tim Komisi Akreditasi Rumah Sakit (KARS). Sesuai dengan hasil
survey Akreditasi Rumah Sakit maka RSUD Naibonat sesuai dengan Keputusan KARS
No:KARS-SERT/1341/XII/2019 tanggal 17 Desember 2019 dinyatakan Lulus Tingkat
Perdana yang berlaku sampai dengan 02 Desember 2020.
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Naibonat Kupang merupakan Rumah Sakit
Umum milik Pemerintah Daerah Kabupaten Kupang. Status RSUD Naibonat tertuang
dalam Peraturan Daerah Kabupaten Kupang Nomor 30 Tahun 2005 Tentang
Pembentukan Susunan Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit Daerah Kabupaten
Kupang dan Peraturan Bupati Nomor 11 Tahun 2005 Tentang Tugas Pokok dan Fungsi
Rumah Sakit Daerah Kabupaten Kupang. Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Naibonat
merupakan Rumah Sakit Tipe C.
Rumah Sakit Umum Daerah Naibonat terletak diwilayah Kabupaten Kupang, yaitu di
Kecamatan Kupang Timur, Kelurahan Naibonat, dengan batas wilayah sebagai berikut:
Tujuan Khusus:
Pada akhir PKL diharapkan :
1. Gambaran umum dan personalia institusi lokasi praktek
2. Peserta didik mamahami tentang ketenagaan dan pembinaan dari masing-
masing kelompok tenaga dalam penyelenggaraan makanan institusi
3. Peserta didik mampu menghitung kebutuhan bahan makanan dalam 1
triwulan.
4. Peserta didik mampu melaksanakan perencanaan anggaran belanja,
perencanaan menu dan standar makanan.
5. Peserta didik mampu melaksanakan pengawasan dalam kegiatan
pengadaan bahan makanan.
6. Peserta didik mampu melakukan penerimaan dan penyimpanan bahan
makanan.
7. Peserta didik mampu mempersiapkan, mengolah dan mendistribusikan
makanan.
8. Peserta didik mampu melaksanakan pengawasan mutu makanan sesuai
tahap proses makanan institusi.
9. Peserta didik mampu menilai dapur dan peralatan penyelenggaraan
makanan institusi.
10. Peserta didik mampu manganalisis menu dan mengembangkan menu.
11. Peserta didik mampu melaksanakan pengendalian biaya.
12. Peserta didik memahami institusi (masalah yang dihadapi dan alternatif
pemecahannya)
13. Peserta didik mampu menyusun dan menyajikan laporan.
BAB II
PELAKSANAAN
Direktur
Dr. Erol Permata Alan Neobais
Bidang Penunjang
Isai Poug, SKM
Penanggung jawab
INAP dan INJA
Penanggung jawab Penanggung jawab
logistik Produksi dan Distribusi
Penanggung jawab INJA
Esty F. Bureni Amd. Gz Mikdon Bien, Amd.Gz
Patricia Oematan, Amd.Gz Josegina H. Lak’apu Amd. Gz
MardianaInya Kaleka,
AmdGz
YosiaObehetan, Amd. Gz Penanggung jawab INAP
RennySinlaeloeS.Gz
PJ Ahli Gizi Ruangan
KameliaF.SeranS.Gz
Rawat Inap VK
AsmanSeptoriS.Gz
(Rosliandri Benu
SartikaFatmawatiAmd,Gz
Amd.Gz)
YulendaBuraenAmd,Gz
PJ Ahli Gizi Ruangan
Rawat Inap NF
(Nurul Aini Ansyar Amd.
Gz)
PJ Ahli Gizi Ruangan
Rawat Inap Cemara/Kelas
I dan II
Pantry
Juru Masak
DesembrisTotos
Arni Aluman
Elmina Y Banu Ariana libing
Brigita Maya Feni Beatriz F.C Dachunda
Agustina Awang
Jwita M Eky MerlianaNubatonis
Herlina Rayu
Franselina Dasantos
Wihelmina Sodak
Ariana Libing
Arnonci Bait
Nining Suryani
Beatriz F. C Dachunda
Visi
“Terwujudnya Derajat Kesehatan Masyarakat Di Kabupaten Kupang Yang
Optimal Dengan Pelayanan Spesialistik,Bermutu Dan Profesional.”
Misi
Untuk mewujudkan Visi tersebut, maka Misi Rumah Sakit Umum
Daerah Naibonat adalah :
Meningkatkan kompetensi sumber daya manusia yang
berkualitas,mandiri dan berdaya saing melalui pendidikan dan
pelatihan.
Memperluas pelayanan kesehatan yang mencakup spesialistik dasar,
spesialistik penunjang serta spesialistik lainnya.
Meningkatkan sarana prasarana yang menunjang pelayanan spesialistik
Menjadi pusat pendidikan, pelatihan dan penelitian
Mewujudkan RSUD Naibonat sebagai pusat rujukan tertinggi di
Kabupaten Kupang
Visi dan Misi Instalasi Gizi
Visi:
Misi:
Juru Masak
- Menyiapkan mulai dari membersihkan, mengupas, memotong bahan makanan
yang akan digunakan.
- Mengolah bahan makanan sesuai dengan siklus menu saat itu.
- Mencuci peralatan masak yang sudah digunakan dan menyimpan pada
tempatnya.
- Membersihkan ruangan (menyapu, pel, lap) dan halamaman sekitar Unit Gizi.
- Membuang sampah pada tempatnya.
- Mengikuti rapat bulanan di Unit Gizi.
Pantry
- Menyiapkan peralatan makan dan minuman pasien.
- Mengantarkan makanan pasien sampai ke meja pasien.
- Mengambil peralatan makan dan minum pasien yang sudah selesai di pakai.
- Mengambil peralatan makan dan minum pasien, kemudian menyimpan di
tempatnya.
- Membersihkan ruangan (menyapu pel, lap) dan halaman sekitar Unit Gizi.
- Mengikuti rapat bulanan di Unit Gizi.
- Membuang sampah pada tempatnya.
5. Menganalisis kegiatan kesehatan dan keselamatan kerja (personal hygine)
Dilihat dari bagian depan dan belakang ruangan instalasi gizi mempunyai kebersihan
yang baik serta lingkungan yang cukup luas dan bersih , mempunyai lantai yang bersih ,
tidak licin dan juga mempunyai ventilasi ruangan yang baik dan untuk pertukaran udara
ruagan menggunakan kipas angin dan untuk ruangan penyimpanan bahan makan kering
menggunakan AC , sehingga tidak terlalu panas saat melakukan aktifitas dalam ruangan .
Tingkat kebersihan dalam ruangan instalasi gizi baik dan ditata rapi mulai dari cara
penyimpanan bahan makanan kering dan basah diruangan yang terpisah , penerimaan bahan
makanan , dan cara memasak serta distribusi makanan dilakukan dengan baik . Dalam
memasak menggunakan masker dan juga menggunakan celemek sehingga memiliki tingkat
kebersihan yang baik , dan juga memiliki air yang bersih dalam memasak , dan juga
mencuci peralatan bahan makanan yang baik dan tidak berantakan dalam meletakkan alat ,
dan bahan makanan . Dalam proses pendistribusian makanan yang sudah diolah dan setelah
proses pendistribusian makanan yang sudah disajikan ditutup menggunakan plastic wraping
sehinggah terjamin kebersihannya dan tidak bisa di hinggapi serangga.
6. Mengkaji tata letak dapur, mengkaji tata letak peralatan , mengkaji tata alur
dapur, mengetahui macam dapur,mengetahui denah dapur
tempat
cuci piring
tempat penyajian
Penyim
panan
alat
freezer Ruang pengolahan
Bahan
basah
Bahan kering
7. Peralatan dan perlengkapan diruang penyelenggaran makanan
Ya Tidak
1 Timbangan 100-300 kg
3 Kereta angkut
4 Pembuka botol
5 Pisau
1 Timbangan 20-100 kg
3 Lemari es
4 Freezer
1 Meja kerja
2 Meja daging
3 Mesin penggiling
4 Mixer
5 Blender
6 Talenan
7 Bangku kerja
8 Penggiling bumbu
9 Bak cuci
2 Ketel uanp
3 Kompor
4 Oven
5 Penggorengan
6 Mixer
7 Blender
8 Lemari es
9 Bak cuci
10 Kereta dorong
11 Rak alat
13 Bak cuci
14 Rak alat
15 Tempat sampah
16 Lemari
17 Ruang pegawai
18 Kamar mandi
19 Locker
20 Tempat sampah
21 Wc
22 Tempat tidur
8. Ruang perkantoran instalasi gizi
2 Ruang administrasi
Standart ; Setiap orang memerlukan ruang kerja seluas 2 m 2 untuk dapat bekerja dengan baik.
Dapat diguanakan untuk pekerjaan yang bersifat administratif, seperti ; perencanaan
anggaran, perencanaan diit, analisis, monitoring dan evaluasi peyelenggaraan makanan.
Capcay Kol 75 gr
Wortel 50 gr
Brokoli 75 gr
Minyak 30 gr
Semangka Semangka 100 gr
Hari ke 3
Menu hari 1
Kebutuhan bahan makanan yang akan diolah dalam jumlah besar untuk
menu makan pagi (berat kotor)
Beras : 75 gr x 411 pasien x 100/100 = 30.825 gr = 30,825 kg
Telur : 1 btr x 411 pasien = 411 btr
Tempe : 40 gr x 411 pasien x 100/100 =16.440 gr = 16,44 kg
Bayam : 100 gr x 411 pasien x 100/71 = 57.887 gr = 57,887 kg
Mks : 8 ml x 411 pasien = 3.288 ml = 3,28 L
Buah apel : 100 gr x 411 pasien x 100/100 = 41.100 gr = 41,1 kg
Kebutuhan bahan makanan yang akan diolah dalam jumlah besar untuk
makan siang (berat bersih)
Kebutuhan bahan makanan yang akan diolah dalam jumlah besar untuk
menu makan siang (berat kotor)
Beras : 112 gr x 411 x 100/100 = 46.032 gr = 46.032 kg
Daging ayam 40 gr x 411 pasien x 100/58 = 28.344 kg
Tahu 50 gr x 411pasien x100/100 = 20.550 gr = 20.550 kg
Sawi 50 gr x 411 pasien x100/87 = 23.620 kg
Wortel 50 gr x 411 pasien x 100/88 = 23.352 kg
Pisang ambon 100gr x 411 pasien x100/75 = 54.800 kg
Kebutuhan bahan makanan yang akan diolah dalam jumlah besar untuk
menu malam (berat bersih)
Kebutuhan bahan makanan yang akan diolah dalam jumlah besar untuk
menu makan malam (berat kotor)
Beras : 100 gr x 411 x 100/100 = 41.100 gr = 41.1 kg
Ikan : 40 gr x 411 pasien x 100/80 = 20.550 gr = 20.55 kg
Tempe 50 gr x 411pasien x100/100 = 20.550 gr = 20.55 kg
Buncis 50 gr x 411 pasien x100/90 = 22.833 gr = 22.833 kg
Wortel 50 gr x 411 pasien x 100/88 = 23.352 gr = 23.352 kg
Pear 100gr x 411 pasien x100/100 = 41.100 gr = 41.1 kg
Capcay Kol 75 gr
Wortel 50 gr
Brokoli 75 gr
Minyak 30 gr
Semangka Semangka 100 gr
Kebutuhan bahan makanan yang akan diolah dalam jumlah besar untuk
menu pagi (berat bersih)
Kebutuhan bahan makanan yang akan diolah dalam jumlah besar untuk
menu makan pagi (berat kotor)
Beras : 100 gr x 411 pasien x 100/100 = 41,100 kg
Telur : 1 btr x 411 pasien = 411 btr
Wortel : 100 gr x 411 pasien x 100/88 = 46,706 kg
Tempe : 40 gr x 411 pasien x 100/ 100 = 16.440 kg
Labu siam : 75 gr x 411 pasien x 100/ 83 = 30.825 kg
Wortel : 75 gr x 411 pasien x 100/88 = 35.028 kg
Pisang : 100 gr x 411 pasien x 100/75 = 54.800 kg
Anggaran makan pagi
Untuk perhitungan digunakan berat kotor yang telah dihitung
han per satuan yang telah ditentukan
Beras : 41.100 kg x 18.150 = Rp.745.965
Telur : 411 btr x 2.500 = Rp.1.027,5
Wortel : 46.706 kg x 39.375 = Rp.1.839,048
Tempe : 16.440 kg x 42.525 = Rp.699.111
Labu siam : 30.825 kg x 26.250 = Rp.809.156
Wortel : 35.028 kg x 39.375 = Rp.1.379,227
Pisang : 54.800 kg x 32.813 = Rp.1.798,152
Total = Rp.8.298,159
Bumbu 10% = 829.815
Total anggaran makan pagi = Rp.9.127.974
Biaya makan pagi per orang = Rp.22.209
Kebutuhan bahan makanan yang akan diolah dalam jumlah besar untuk
makan siang (berat bersih)
Kebutuhan bahan makanan yang akan diolah dalam jumlah besar untuk
menu makan siang (berat kotor)
Beras : 100 gr cc
Ikan : 75 gr x 411 pasien x 100/80 = 38.531 kg
Tomat : 50 gr x 411 pasien x 100/95 = 21.631 kg
Tahu : 50 gr x 411 pasien x 100/100 = 20.550 kg
Kentang : 50 gr x 411 pasien x 100/84 = 24.464 kg
Buncis : 75 gr x 411 pasien x 100/90 = 34.250 kg
Wortel : 75 gr x 411 pasien x 100/88 = 35.028 kg
Apel : 100 gr x 411 pasien x 100/88 = 46.704 kg
Capcay Kol 75 gr
Wortel 50 gr
Brokoli 75 gr
Minyak 30 gr
Semangka Semangka 100 gr
Kebutuhan bahan makanan yang akan diolah dalam jumlah besar untuk
menu makan malam (berat kotor)
Beras : 100 gr x 411 pasien x 100/100 = 41.100 kg
Daging ayam : 100 gr x 411 pasien x 100/58 = 70.862 kg
Kunyit : 5 gr x 411 pasien x 100/78 = 2.634 kg
Minyak : 40 gr x 411 pasien x 100/100 = 16.400 kg
Tahu : 50 gr x 411 pasien x 100/100 = 20.550 kg
Daun bawang : 15 gr x 411 pasien x 100/67 = 9.201 kg
Bawang putih : 10 gr x 411 pasien x 100/88 = 4.670 kg
Kol : 75 gr x 411 pasien x 100/75 = 41.100 kg
Wortel : 50 gr x 411 pasien x 100/88 = 23.352 kg
Minyak : 30 gr x 411 pasien x 100/100 = 12.330 kg
Semangka : 100 gr x 411 pasien x 100/46 = 89.347 kg
Anggaran makan malam
Untuk perhitungan digunakan berat kotor yang telah dihitung
Bahan x harga bahan per satuan yang telah ditentukan
Beras = 41.100 kg x 18.150 = Rp.745.965
Daging ayam = 70.862 kg x 98.623 = Rp.6.988
Kunyit = 2.634 kg x 78.750 = Rp.207.427
Minyak = 16.400 kg x 41.195 = Rp.675.598
Tahu = 20.550 kg x 32.550 = Rp. 668.902
Daun bawang = 9.201 kg x 150.938 = Rp.1.388
Bawang putih = 4.670 kg x 55.650 = Rp.259.885
Kol = 41.100 kg x 35.438 = Rp.1.456
Wortel = 23.352 kg x 39.375 = Rp.919.485
Minyak = 12.330 kg x 41.195 = Rp.507.934
Semangka = 89.347 kg x 32.550 = Rp. 2.908
Total = Rp.3.997,936
Bumbu 10% = Rp.39.979
Total anggaran makan pagi = Rp.4.037,915
Biaya makan pagi per orang = Rp.9.824
13. Menyusun resep untuk 1 porsi untuk menu diet biasa, mempraktekan
resep yang disusundan melakukan uji cita rasa oleh pembingbing
2
Alur penyimpanan bahan makanan unit gizi RSUD Naibonat
Mengambil alat
makanan kotor
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN PKL MSPM
1. Struktur organisasi
Direktur
Dr. Erol Permata Alan Neobais
Bidang Penunjang
Isai Poug, SKM
Penanggung jawab
INAP dan INJA
Penanggung jawab Penanggung jawab
logistik Produksi dan Distribusi
Penanggung jawab INJA
Esty F. Bureni Amd. Gz Mikdon Bien, Amd.Gz
Patricia Oematan, Amd.Gz Josegina H. Lak’apu Amd. Gz
MardianaInya Kaleka,
AmdGz
YosiaObehetan, Amd. Gz Penanggung jawab INAP
RennySinlaeloeS.Gz
PJ Ahli Gizi Ruangan
KameliaF.SeranS.Gz
Rawat Inap VK
AsmanSeptoriS.Gz
(Rosliandri Benu
SartikaFatmawatiAmd,Gz
Amd.Gz)
YulendaBuraenAmd,Gz
PJ Ahli Gizi Ruangan
Rawat Inap NF
(Nurul Aini Ansyar Amd.
Gz)
Pantry
PJ Ahli Gizi Ruangan
Juru Masak
DesembrisTotos Rawat Inap Cemara/Kelas
Arni Aluman I dan II
Elmina Y Banu Ariana libing (Onya Asmiah Amd. Gz)
Brigita Maya Feni Beatriz F.C Dachunda PJ Ahli Gizi Ruangan
Agustina Awang Rawat Inap Lontar
Jwita M Eky MerlianaNubatonis (Dewi J. Ferani Amd. Gz)
Herlina Rayu PJ Ahli Gizi Ruangan
Franselina Dasantos Rawat Inap Azalea
Wihelmina Sodak (Fajriani Sjaban Amd. Gz)
Ariana Libing PJ Ahli Gizi Ruangan
Arnonci Bait Rawat Inap Cemara
o Pembahasan
Berdasarkan struktur organisasi di RSUD Naibonat
Pengorganisasian adalah pengaturan sejumlah personil yang dimiliki rumah sakit
untuk memungkinkan tercapainya suatu tujuan rumah sakit, dengan jalan mengalokasikan
masing-masing fungsi dan tanggung jawabnya (Azwar, 2002). Pola organisasi rumah sakit
pemerintah pada umumnya sesuai dengan yang tertera dalam Keputusan Menteri
Kesehatan RI Nomor. 1045/MENKES/PER/XI/2006 dan Keputusan Menteri Dalam
Negeri Nomor 1 Tahun 2002, tentang Pedoman Struktur Organisasi dan Tata Kerja Rumah
Sakit Daerah. Struktur organisasi merupakan visualisasi kegiatan dan pelaksana kegiatan
(personal) dalam suatu institusi. Berdasarkan kegiatan dan pelaksanaan tugas, fungsi dan
wewenang maka organisasi dibagi atas organisasi lini, organisasi staf dan organisasi lini
beserta staf.
Organisasi rumah sakit mempunyai bentuk yang unik dan berbeda dengan
organisasi lain, (Soedarmo, 2002). Pola organisasi rumah sakit di Indonesia, pada
umumnya terdiri atas Badan Pengurus Yayasan, Dewan Pembina, Dewan Penyantun,
Badan Penasehat, dan Badan Penyelenggara. Badan Penyelenggara terdiri atas direktur,
wakil direktur, komite medik, satuan pengawas, dan berbagai bagian dari instalasi.
Tergantung pada besarnya rumah sakit, dapat terdiri atas satu sampai empat wakil direktur.
Wakil direktur pada umumnya terdiri atas wakil direktur pelayanan medik, wakil direktur
penunjang medik dan keperawatan, wakil direktur keuangan dan administrasi (Siregar,
2003).
Visi
“Terwujudnya Derajat Kesehatan Masyarakat Di Kabupaten Kupang Yang
Optimal Dengan Pelayanan Spesialistik,Bermutu Dan Profesional.”
Misi
Untuk mewujudkan Visi tersebut, maka Misi Rumah Sakit Umum
Daerah Naibonat adalah :
Meningkatkan kompetensi sumber daya manusia yang
berkualitas,mandiri dan berdaya saing melalui pendidikan dan
pelatihan.
Memperluas pelayanan kesehatan yang mencakup spesialistik dasar,
spesialistik penunjang serta spesialistik lainnya.
Meningkatkan sarana prasarana yang menunjang pelayanan spesialistik
Menjadi pusat pendidikan, pelatihan dan penelitian
Mewujudkan RSUD Naibonat sebagai pusat rujukan tertinggi di
Kabupaten Kupang
Visi dan Misi Instalasi Gizi
Visi:
Misi:
Juru Masak
- Menyiapkan mulai dari membersihkan, mengupas, memotong bahan makanan
yang akan digunakan.
- Mengolah bahan makanan sesuai dengan siklus menu saat itu.
- Mencuci peralatan masak yang sudah digunakan dan menyimpan pada
tempatnya.
- Membersihkan ruangan (menyapu, pel, lap) dan halamaman sekitar Unit Gizi.
- Membuang sampah pada tempatnya.
- Mengikuti rapat bulanan di Unit Gizi.
Pantry
- Menyiapkan peralatan makan dan minuman pasien.
- Mengantarkan makanan pasien sampai ke meja pasien.
- Mengambil peralatan makan dan minum pasien yang sudah selesai di pakai.
- Mengambil peralatan makan dan minum pasien, kemudian menyimpan di
tempatnya.
- Membersihkan ruangan (menyapu pel, lap) dan halaman sekitar Unit Gizi.
- Mengikuti rapat bulanan di Unit Gizi.
- Membuang sampah pada tempatnya.
5. Menganalisis kegiatan kesehatan dan keselamatan kerja (personal hygine)
Dilihat dari bagian depan dan belakang ruangan instalasi gizi mempunyai kebersihan
yang baik serta lingkungan yang cukup luas dan bersih , mempunyai lantai yang bersih ,
tidak licin dan juga mempunyai ventilasi ruangan yang baik dan untuk pertukaran udara
ruagan menggunakan kipas angin dan untuk ruangan penyimpanan bahan makan kering
menggunakan AC , sehingga tidak terlalu panas saat melakukan aktifitas dalam ruangan .
Tingkat kebersihan dalam ruangan instalasi gizi baik dan ditata rapi mulai dari cara
penyimpanan bahan makanan kering dan basah diruangan yang terpisah , penerimaan bahan
makanan , dan cara memasak serta distribusi makanan dilakukan dengan baik . Dalam
memasak menggunakan masker dan juga menggunakan celemek sehingga memiliki tingkat
kebersihan yang baik , dan juga memiliki air yang bersih dalam memasak , dan juga
mencuci peralatan bahan makanan yang baik dan tidak berantakan dalam meletakkan alat ,
dan bahan makanan . Dalam proses pendistribusian makanan yang sudah diolah dan setelah
proses pendistribusian makanan yang sudah disajikan ditutup menggunakan plastic wraping
sehinggah terjamin kebersihannya dan tidak bisa di hinggapi serangga.
Menurut buku Pedoman Pelayanan Gizi Rumah Sakit
a. Keselamatan kerja (safety) adalah segala upaya atau tindakan yang harus
diterapkan dalam rangka menghindari kecelakaan yang terjadi akibat
kesalahan kerja petuga atau kelalaian/ kesengajaan.
b. Prinsip keselamatan kerja pegawai dalam proses penyelenggaraan
Pengendalian teknis mencakup :
1. Letak, bentuk dan kontruksi alat sesuai dengan kegiatan dan
memenuhi syarat yang telah ditentukkan.
2. Ruangan dapur cukup luas, denah sesuai dengan alur kerja dan
dapur dibuat dari bahan- bahan atau kontruksi yang memenuhi
syarat.
3. Perlengkapan alat kecil yang cukup disertai tempat
penyimpanan yang praktis.
4. Penerapan atau ventilasi yang cukup memenuhi syarat.
5. Tersedianya ruang istirahat untuk pegawai.
Adanya pengawasan kerja yang dilakukan oleh penangung jawab
dan terciptanya kebiasan kerja yang baik oleh pegawai.
Pekerjaan yang ditugaskan hendankya sesuai dengan kemampuan
kerja dari pegawai
Folume kerja yang dibebankan hendakanya sesuai dengan jam
kerja yang telah ditetapkan, dan pegawai diberi waktu untuk
istirahat setelah 3 jam bekerja, karna kecelakaan kerja sering terjadi
setelah pegawai bekerja >3 jam.
Maintenance (perawatan alat dilakukan secara kontinu agar
peralatan tetap dlam kondisi yang layak pakai.
Adanya pendidikan mengenai keselamatan kerja bagi pegawai.
Aanya fasilitas/peralatan pelindung dan peralatan pertolongan
pertama yang cukup.
Pentunjuk penggunaan alat keselamtan kerja.
1. Mengkaji tata letak dapur, mengkaji tata letak peralatan , mengkaji tata alur dapur,
mengetahui macam dapur,mengetahui denah dapur
tempat
cuci piring
x
tempat penyajian
Penyim
panan
alat
freezer Ruang pengolahan
Bahan
basah
Bahan kering
o Berdasarkan hasil pengamatan dapur memiliki tata letak pulau, adapun tata letak
peralatan terletak di area dapur namun juga peralatan ada yang terletak di ruang
penyimpanan bahan kering dan juga tempat pencucian,
6. Menyusun siklus menu 10 hari, menentukan bahan makanan dan menghitung nilai
gizi, mengetahui jumlah konsumen 3 bulan terakhir, dan menghitung kebutuhan
bahan makanan sesuai menu yang disusun
Jumlah konsumen 3 bulan terakhir
Januari
Februari
Maret
Total pasien 3 bulan terakhir
Hari 1
Hari ke 2
Capcay Kol 75 gr
Wortel 50 gr
Brokoli 75 gr
Minyak 30 gr
Semangka Semangka 100 gr
Bera
Waktu Menu Bahan Makanan
t
Makan
pagi Nasi Beras giling 100
Ayam bakar Ayam 75
Tahu bumbu
kuning Tahu 50
Bening bayam Bayam 100
Buah pisang Pisang ambon 100
Snack
Pagi salad buah Apel 100
Semangka 100
Pepaya 100
Keju 75
Susu kental manis 100
Makan
Siang Nasi
Beras giling 100
Semur daging sapi Daging sapi 75
Kentang 50
Perkedel tahu Tahu 50
Telur ayam 60
Tepung terigu 40
Capcay Daging sapi 50
Wortel 50
Kol putih 50
Sawi 50
Buah apel Apel 100
Sub Total
Sanck
Sore Jus Alpukat Alpukat 100
Susu kental
Manis 16
Makan
Malam Nasi Beras giling 100
Pepes Ikan Ikan 75
Tempe Bacem Tempe 75
Kecap 16
Orak-arik buncis Buncis 75
Wortel 75
Telur 60
Buah semangka Semangka 100
Menu hari 1
Kebutuhan bahan makanan yang akan diolah dalam jumlah besar untuk
menu pagi (berat bersih)
Kebutuhan bahan makanan yang akan diolah dalam jumlah besar untuk
makan siang (berat bersih)
Kebutuhan bahan makanan yang akan diolah dalam jumlah besar untuk
menu makan siang (berat kotor)
Beras : 112 gr x 411 x 100/100 = 46.032 gr = 46.032 kg
Daging ayam 40 gr x 411 pasien x 100/58 = 28.344 kg
Tahu 50 gr x 411pasien x100/100 = 20.550 gr = 20.550 kg
Sawi 50 gr x 411 pasien x100/87 = 23.620 kg
Wortel 50 gr x 411 pasien x 100/88 = 23.352 kg
Pisang ambon 100gr x 411 pasien x100/75 = 54.800 kg
Kebutuhan bahan makanan yang akan diolah dalam jumlah besar untuk
menu makan malam (berat kotor)
Beras : 100 gr x 411 x 100/100 = 41.100 gr = 41.1 kg
Ikan : 40 gr x 411 pasien x 100/80 = 20.550 gr = 20.55 kg
Tempe 50 gr x 411pasien x100/100 = 20.550 gr = 20.55 kg
Buncis 50 gr x 411 pasien x100/90 = 22.833 gr = 22.833 kg
Wortel 50 gr x 411 pasien x 100/88 = 23.352 gr = 23.352 kg
Pear 100gr x 411 pasien x100/100 = 41.100 gr = 41.1 kg
Menu hari ke 2
Waktu Menu Bahan Makanan Berat
Pagi Nasi Beras giling 100 gr
Orak-arik telur Telur ayam 60 gr
Wortel 100 gr
Tempe bacem Tempe 40 gr
Tumis labu siam wortel Labu siam 75 gr
Wortel 75 gr
Pisang Pisang 100 gr
Snak Jus alpukat Alpukat 100 gr
Siang Nasi Beras giling 100 gr
Ikan kuah asam Ikan 75 gr
Tomat 50 gr
Opor tahu kentang Tahu 50 gr
Kentang 50 gr
Tumis buncis wortel Buncis 75 gr
Wortel 75 gr
Apel Apel 100 gr
Snak Nogosari Pisang kepok 100 gr
Tepung terigu 30 gr
Teh Teh 1.85 gr
Gula pasir 10 gr
Malam Nasi Beras giling 100 gr
Ayam bumbu kuning Daging ayam 100 gr
Kunyit 5 gr
Minyak 40 gr
Sup tahu Tahu 50 gr
Daun bawang 15 gr
Bawang putih 10 gr
Capcay Kol 75 gr
Wortel 50 gr
Brokoli 75 gr
Minyak 30 gr
Semangka Semangka 100 gr
Kebutuhan bahan makanan yang akan diolah dalam jumlah besar untuk
menu pagi (berat bersih)
Kebutuhan bahan makanan yang akan diolah dalam jumlah besar untuk
makan siang (berat bersih)
Kebutuhan bahan makanan yang akan diolah dalam jumlah besar untuk
menu makan malam(berat bersih)
Capcay Kol 75 gr
Wortel 50 gr
Brokoli 75 gr
Minyak 30 gr
Semangka Semangka 100 gr
Kebutuhan bahan makanan yang akan diolah dalam jumlah besar untuk
menu makan malam (berat kotor)
Beras : 100 gr x 411 pasien x 100/100 = 41.100 kg
Daging ayam : 100 gr x 411 pasien x 100/58 = 70.862 kg
Kunyit : 5 gr x 411 pasien x 100/78 = 2.634 kg
Minyak : 40 gr x 411 pasien x 100/100 = 16.400 kg
Tahu : 50 gr x 411 pasien x 100/100 = 20.550 kg
Daun bawang : 15 gr x 411 pasien x 100/67 = 9.201 kg
Bawang putih : 10 gr x 411 pasien x 100/88 = 4.670 kg
Kol : 75 gr x 411 pasien x 100/75 = 41.100 kg
Wortel : 50 gr x 411 pasien x 100/88 = 23.352 kg
Minyak : 30 gr x 411 pasien x 100/100 = 12.330 kg
Semangka : 100 gr x 411 pasien x 100/46 = 89.347 kg
Anggaran makan malam
Untuk perhitungan digunakan berat kotor yang telah dihitung
Bahan x harga bahan per satuan yang telah ditentukan
Beras = 41.100 kg x 18.150 = Rp.745.965
Daging ayam = 70.862 kg x 98.623 = Rp.6.988
Kunyit = 2.634 kg x 78.750 = Rp.207.427
Minyak = 16.400 kg x 41.195 = Rp.675.598
Tahu = 20.550 kg x 32.550 = Rp. 668.902
Daun bawang = 9.201 kg x 150.938 = Rp.1.388
Bawang putih = 4.670 kg x 55.650 = Rp.259.885
Kol = 41.100 kg x 35.438 = Rp.1.456
Wortel = 23.352 kg x 39.375 = Rp.919.485
Minyak = 12.330 kg x 41.195 = Rp.507.934
Semangka = 89.347 kg x 32.550 = Rp. 2.908
Total = Rp.3.997,936
Bumbu 10% = Rp.39.979
Total anggaran makan pagi = Rp.4.037,915
Biaya makan pagi per orang = Rp.9.824
Menu hari ke 3
Bera
Waktu Menu Bahan Makanan
t
Makan
pagi Nasi Beras giling 100
Ayam bakar Ayam 75
Tahu bumbu
kuning Tahu 50
Bening bayam Bayam 100
Buah pisang Pisang ambon 100
Snack
Pagi salad buah Apel 100
Semangka 100
Pepaya 100
Keju 75
Susu kental manis 100
Makan
Siang Nasi
Beras giling 100
Semur daging sapi Daging sapi 75
Kentang 50
Perkedel tahu Tahu 50
Telur ayam 60
Tepung terigu 40
Capcay Daging sapi 50
Wortel 50
Kol putih 50
Sawi 50
Buah apel Apel 100
Sub Total
Sanck
Sore Jus Alpukat Alpukat 100
Susu kental
Manis 16
Makan
Malam Nasi Beras giling 100
Pepes Ikan Ikan 75
Tempe Bacem Tempe 75
Kecap 16
Orak-arik buncis Buncis 75
Wortel 75
Telur 60
Buah semangka Semangka 100
Kebutuhan bahan makanan yang akan diolah dalam jumlah besar untuk menu makan
malam (berat kotor)
Beras : 100 gr x 411 pasien x 100/100 = 41.100 kg
Ikan : 75 gr x 411 pasien x 100/80 = 38.531 kg
Tempe : 50 gr x 411 pasien x 100/100 = 20.550 kg
Kecap : 16 gr x 411 pasien x 100/100 = 6.576 kg
Buncis : 75 gr x 411 pasien x 100/90 = 34.250 kg
Wortel : 75 gr x 411 pasien x 100/88 = 35.028 kg
Telur : 411 btr x 2.500 = Rp.1.027,5
Semangka : 100 gr x 411 pasien x 100/46 = 89.347 kg
Anggaran makan malam
Untuk perhitungan digunakan berat kotor yang telah dihitung
Bahan x harga bahan per satuan yang telah ditentukan
Beras : 41.100 kg x 18.150 = Rp.745.965
Ikan : 38.531 kg x 101.000 = Rp.3.891
Tempe : 20.550 kg x 42.525 = Rp.873.888
Kecap : 6.576 kg x 41.730 = Rp.274.416
Buncis : 34.250 kg x 27.825 = Rp.953.006
Wortel : 35.028 kg x 39.375 = Rp.1.379,2
Telur : 411 btr x 2.500 = Rp.1.027,5
Semangka : 89.347 kg x 32.550 = Rp.2.908,2
Total = Rp.8.166,06
Bumbu 10% = 81.660
Total anggaran makan pagi = Rp.8.247,72
Biaya makan pagi per orang = Rp.20.067
9. Menyusun resep untuk 1 porsi untuk menu diet biasa, mempraktekan resep yang
disusun dan melakukan uji cita rasa oleh pembingbing
o Berdasarkan hasil praktek yang telah dilakukan banyak masukan mengenai hasil yang
telah dipraktekan diantaranya untuk sayuran yang diolah berbentuk tidak sesuai
dimana jika sayuran hendak di orak arik sebaiknya dipotong berbentuk dadu serta
dalam proses pengolahan sayur agar tidak menjadi warna kecoklatan setelah bumbu
ditumis sebaiknya memasukan air terlebih dahulu baru dimasukan sayur,untuk lauk
nabati yang di sajikan hendaknya berat matang yang ditentukan seperti standart
porsi,karena berat tahu dalam keadaan mentah berbeda ketika sudah matang
10. Mengkaji proses pengadaan bahan makanan
Proses pengadaaan bahan makanan
Perencanaan menu
P Perhitungan kebutuhan
bahan makanan
Pemesanan bahan
makanan
Penerimaan bahan
makanan
Penyimpanan bahan
makanan
o Pada proses pengadaan bahan makanan menu yang telah disusun, diolah untuk
memenuhi selera konsumen/pasien dan berguna untuk memenuhi kebutuhan zat gizi
pasien sesuai prinsip gizi seimbang. Dalam menyusun menu, harus bervariasi dan ada
keseimbangan dalam rasa, warna, serta penggunaan bahan makanan. Artinya, menu
pada satu kali makan tidak ada pengulangan warna, bahan, bentuk, ataupun rasa
Perencanaan kebutuhan bahan makanan dilakukan dengan menghitung kebutuhan
bahan makanan yang diperlukan secara kualitas dan kuantitas dalam rangka
mempersiapkan penyelenggaraan makanan rumah sakit. Data yang perlu dipersiapkan
dalam melakukan perencanaan kebutuhan bahan makanan, antara lain: (1) Daftar
bahan makanan yang dibutuhkan, untuk itu perlu membuat pedoman menu yang
memuat tentang bahan makanan yang diperlukan dan besar porsi yang dicantumkan
dalam berat kotor. (2) Menetapkan jumlah porsi makanan yang dibutuhkan untuk
masing-masing konsumen/pasien. Jumlah porsi yang dibutuhkan untuk masing-
masing bahan makanan tergantung pada kebutuhan energi dan zat gizi yang sudah
dihitung sebelumnya. (3) Menentukan aturan pemberian makanan. (4) Menentukan
jadwal pemberian makan. (5) Menentukan sistem pengadaan makanan yang akan
dilakukan. pemesanan bahan makanan adalah tersedianya daftar pesanan bahan
makanan sesuai dengan standar atau spesifikasi yang ditetapkan (PGRS, 2013).
Pemesanan dapat dilakukan dalam kurun waktu tertentu (harian, mingguan, atau
bulanan) Pembelian bahan makanan merupakan kegiatan penyediaan macam, jumlah,
spesifikasi bahan makanan untuk memenuhi kebutuhan konsumen/pasien sesuai
ketentuan/kebijakan yang berlaku. Pembelian bahan makanan merupakan prosedur
penting untuk memperoleh bahan makanan, biasanya terkait dengan produk yang
benar, jumlah yang tepat, waktu yang tepat, dan harga yang benar, Penerimaan bahan
makanan adalah suatu kegiatan yang meneliti, memeriksa, mencatat, serta melaporkan
bahan makanan yang diterima sesuai dengan daftar pesanan dan spesifikasi dalam
surat kontrak (Surat Perjanjian Jual Beli) baik dari segi macam, jumlah, kualitas
bahan makanan serta waktu penerimaannya, Penyimpanan dan distribusi bahan
makanan adalah suatu proses kegiatan yang menyangkut pemasukan bahan makanan,
penyimpanan bahan makanan, serta penyaluran bahan makanan sesuai dengan
permintaan untuk persiapan pemasakan bahan makanan. Penyimpanan bahan
makanan adalah suatu tata cara menata, menyimpan, memelihara bahan makanan
kering dan basah serta mencatat dan pelaporannya
o Bahan makanan diperiksa sesuai dengan daftar pesanan dan spesifikasi bahan
makanan. Apabila sudah sesuai, bahan makanan basah langsung didistribusikan ke
bagian pengolahan bahan makanan kering disimpan diruang penyimpanan bahan
kering. Bahan makanan yang tidak langsung digunakan saat itu disimpan di ruang
pendingin (freezer / chiller) karena jika tidak segera disimpan maka bahan makanan
akan terkontaminasi dengan udara luar dan mempercepat proses pembusukan
12. Mengkaji cara penyimpanan bahan makanan
Alur penyimpanan bahan makanan unit gizi RSUD Naibonat
o Tujuan dibuatnya spesifikasi suatu bahan makanan adalah agar penyedia bahan
melaksanakan pekerjaannya mencapai produk akhir yang memenuhi keinginan
konsumennya, selain itu tujuan spesifikasi bahan makanan juga agar mencapai
jumlah, mutu, harga dan kesesuaian waktu serta menjadi pedoman dalam melakukan
monitoring penyedia bahan makanan
14. Mengkaji menu yang berlaku
Siklus menu 7 hari RSUD Naibonat
Proses persiapan lauk hewani mulai dari proses penerimaan bahan makanan
yang dipesan oleh unit gizi akan langsung diantarkan ke bagian dapur. Petugas
penerima bahan akan mengecek kualitas bahan dan menimbang bahan yang diterima
sesuai dengan pesanan.untuk bahan makan lauk hewani yang pertama yaitu dilakukan
proses pengecekan daging, ikan yang diantar sudah sesuai dengan standar atau belum
dilihat dari warna , aroma , dan tekstur . kemudian dilakukan proses penimbangan
sesuai dengan pesanan , lalu pada bahan makan lauk hewani ( ikan dan daging )
dilakukan proses pencucian .
Proses persiapan bahan makan lauk protein nabati , bumbu , sayur dan
buah
Bahan makanan yang dipesan oleh unit gizi akan langsung diantarkan ke
bagian dapur. Petugas penerima bahan akan mengecek kualitas bahan dan menimbang
bahan yang diterima sesuai dengan pesanan. Bahan yang sudah ditimbang dan dicek
kualitasnya akan langsung dipindahkan ke dalam wadah yang sesuai dengan jenis
bahan , untuk bahan makan lauk protein nabati yaitu tempe dan tahu . tempe setelah
ditimbang dan dilakukan penggecekan kualitasnya lalu langsung disimpan diruangan
penyimpanan bahan makan basah , namun untuk bahan makan tahu sebelum disimpan
dilakukan pencucian dan pergantian air lalu dipindahkan diwadah lalu dimasukkan
dikulkas showcase. Bahan makan seperti sayur-sayuran setelah ditimbang kemudian
dipisahkan yang kualitas bagus dan tidak , yang tidsak langsung disimpan dan di
buang sedangkan yang kualitasnya bagus di pisahkan , kemudian petugas penerimaan
bahan makan langsung membagi sesuai dengan menu makan pagi , makan siang , dan
makan malam dipisahkan dan digabung didalam kantung plastic sayur maupun
bumbu-bumbu , dan juga bahan pelengkap dalam menu dan diberi lebel sesuai dengan
tanggal dan waktu , contoh lebel ; tanggal : 15/04/2022 makan pagi . kemudian bahan
makan yang sudah dipisahkan sesuai dengan lebel disimpan dalam ruangan
penyimpanan bahan makan basah didalam kulkas showcase dalam hal ini kulkas
showcase berbedah dengan tempat penyimpanan tahu dan tempe menggunakan kulkas
showcase yang berbeda dengan penyimpanan sayuran . dan buah . kemudian untuk
buah setelah ditimbang dipisahkan yang kualitas bagus dan tidak, lalu dibungkus
menggunakan plastic sesuai hari , dan disimpan diruangan penyimpanan bahan makan
basah dikulkas showcase . namun untuk buah seperti buah pisang , semangka setelah
ditimbang langsung disimpan diruangan penyimpanan bahan makan basah didalam
rak . kemudian untuk bumbu-bumbu setelah ditimbang langsung disimpan diruangan
penyimpanan bahan makan basah didalam rak bahan makan. Namun jika pemesanan
bahan makan ada yang tidak sesuai akan dicatat dan akan digantikan pada pemesanan
selanjutnya . Setelah itu rekananakan memberikan nota yang akan diberikan kepada
petugas, lalu ditanda tangan sebagai tanda bahwa petugas telah menerima bahan dari
rekanan tersebut.
16. Mengkaji proses pemasakan yang dilakukan
Proses pemasakan bahan makanan
Merebus
Mengolah bahan makanan dengan cairan yang sudah mendidih
Mengukus
Memasak makanan dengan uap air mendidih
Menggoreng
Memasak bahan makanan dengan minyak dan suhu tinggi
Menumis
Teknik mengolah bahan makanan dengan sedikit minyak dan
diaduk dengan cepat
17. Mengkaji sistim distribusi makanan
Mengambil alat
makanan kotor
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAM
A. Simpulan
1. Gambaran umum RSUD Naibonat
Data Umum
Nama Rumah Sakit : RSUD Naibonat
Pemilik : Pemerintah Daerah Kabupaten Kupang
Alamat : Jl. Timor raya Km. 37 Oelamasi, Kabupaten Kupang
Telepon/Fax : (0380) 8562377
Luas Tanah : 293,199 m 2
Jumlah Tempat Tidur : 83TT
Tipe Rumah Sakit :C
Jumlah Pegawai : - PNS = 148 orang
- Kontrak = 470 orang
- PKS = 13 orang
- Residen = 0 orang
- Internship = 9 orang
Jumlah = 645 orang
Status Akreditasi : Terakreditasi Perdana (4 POKJA) Tahun 2019
2. Berdasarkan hasil pengamatan dan jadwal shift diketahui bahwa jumlah tenaga
sebanyak 24 orang ,adapun jumlah total tenaga sebanyak 39 orang yang terdiri dari 11
orang pegawai negri sipil dan 28 tenaga kontrak
3. Jumlah Kebutuhan bahan untuk menu makan pagi selama 4 bulan (120 hari)
Beras : 75 gr x 411 pasien = 30.825 gr = 308,25 kg x 120 hr = 36.990 kg
Telur : 1 btr x 411 pasien = 411 btr x 120 hr = 49.320 btr
Tempe : 40 gr x 411 pasien = 16.440 gr = 16,44 kg x 120 hr = 1.972,8 kg
Bayam : 100 ge x 411 pasien = 41.100 gr = 41.1 kg x 120 hr = 4.932 kg
Mks : 8 ml x 411 pasien = 3.288 ml = 3,288 l x 120 = 394,572 l
Buah apel : 1 bh x 411 pasien = 411 bh x 120 hr = 49.320 bh
Jumlah kebutuhan bahan untuk menu makan siang selama 4 bulan (120 hari)
Beras : 112 gr x 411 pasien = 46.032 gr = 46,032 kg x 120 hr = 5.523 kg
Daging ayam : 40 gr x 411 pasien = 16.440 gr = 16,44 kg x 120 hr =
1.972,8 kg
Tahu : 50 gr x 411 pasien = 20.550 gr = 20,55 kg x 120 hr = 2.466 kg
Sawi : 50 gr x 411 pasien = 20.550 gr = 20,55 kg x 120 hr = 2.466 kg
Wortel : 50 gr x 411 pasien = 20.550 gr = 20,55 kg x 120 hr = 2.466 kg
Pisang ambon : 1 bh x 411 pasien = 411 bh x 120 hr = 49.320 bh
Jumlah kebutuhan bahan untuk menu makan malam selama 4 bulan (120 hari)
Beras : 100 gr x 411 pasien = 41.100 gr = 41.1 kg x 120 hr = 4.932 kg
Ikan : 40 gr x 411 pasien = 16.440 gr = 16.44 kg x 120 hr = 1.972,8 kg
Tempe : 40 gr x 411 pasien = 16.400 gr = 16.44 kg x 120 hr = 1.972,8 kg
Buncis : 50 gr x 411 pasien = 20.550 gr = 20.55 kg x 120 hr = 2.466 kg
Wortel : 50 gr x 411 pasien = 20.550 gr = 20.55 kg x 120 hr = 2.466 kg
Pear : 100 gr x 411 pasien = 41.100 gr = 4.11 kg x 120 hr = 493.2 kg
4. Peserta didik mampu melaksanakan perencanaan anggaran belanja, perencanaan
menu dan standar makanan.