APOTEKER PEMBINA
PUSKESMAS CIBIUK
TAHUN 2022
Disusun Oleh :
Apt.Prayudi Ahmad,S.Si
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat
rahmat dan karunia-Nya, penyusunan Laporan Kegiatan Apoteker Pembina
Puskesmas Cibiuk Tahun 2022 dapat diselesaikan. Penyusunan laporan ini dilakukan
sebagai pelaksanaan salah satu dari kewajiban sebagai apoteker Pembina.
Pada kesempatan ini, penulis ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada
Bapak dr.Maskut Farid selaku Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Garut, Bapak
Apt. Yodi Sirodjudin,S.Si., M.H.Kes selaku Kepala Bidang Sumber Daya Kesehatan,
Ibu Apt.Mietta Pursitawati,S.Si selaku SubKoordinator Kefarmasian, U. Darsono,
S.Kep,Ners,M.Si selaku Kepala Puskesmas Cibiuk serta kepada seluruh jajaran di
Dinas Kesehatan dan Puskesmas Cibiuk yang tidak dapat Penulis sebutkan satu
persatu.
Penulis sangat menyadari bahwa peyusunan laporan ini masih terdapat banyak
kekurangan baik aspek substansi, bahasa, dan aspek yang lainnya. Akhir kata,
semoga Laporan ini dapat memberikan manfaat yang sebesar-besarnya untuk
Pembangunan Kesehatan di Kabupaten Garut, khususnya pada tatanan pelayanan
kefarmasian di Puskesmas.
Apt.Prayudi Ahmad,S.Si
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................................1
A. Latar belakang.............................................................................................................1
BAB IV PENUTUP..............................................................................................................13
ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) sebagai salah satu jenis fasilitas
pelayanan kesehatan tingkat pertama memiliki peranan penting dalam sistem
kesehatan nasional, khususnya subsistem upaya kesehatan. Penyelenggaraan
kegiatan di Puskesmas perlu ditata ulang untuk meningkatkan aksesibilitas,
keterjangkauan, dan kualitas pelayanan dalam rangka meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat serta menyukseskan program jaminan sosial nasional
(Peraturan Menteri Kesehatan no. 43 tahun 2019 tentang pusat kesehatan
masyarakat).
1
di Puskesmas. Tenaga apoteker sangat penting dalam pelayanan kefarmasian di
puskesmas karena mereka bertanggung jawab untuk memberikan layanan farmasi
yang berkualitas dan aman kepada pasien. Mereka juga bertanggung jawab untuk
memastikan bahwa obat-obatan yang diberikan kepada pasien sesuai dengan
resep yang diberikan oleh dokter dan sesuai dengan standar yang ditetapkan.
Tenaga apoteker juga dapat memberikan konseling kepada pasien tentang
pengobatan yang mereka terima dan cara mengambil obat yang benar. Selain itu,
tenaga apoteker juga dapat berkontribusi dalam pengembangan program
kesehatan masyarakat dan dalam promosi kesehatan.
2. Khusus :
2
b. Membantu puskesmas dalam melakukan kegiatan pelayanan farmasi
klinis yaitu pengkajian dan pelayanan resep, pelayanan informasi
Obat, dan monitoring efek samping Obat.
3
Sumber Daya Manusia terdiri dari : 1 orang Tenaga Teknis Kefarmasian
dengan Latar Belakang Pendidikan S 1 Farmasi.
2. Sarana dan Prasarana
a. Satu unit Personal komputer dan satu unit printer.
b. Satu set alat meracik sediaan obat
c. Ruangan pelayanan ( penerimaan resep, penyiapan obat, penyerahan
obat dan pemberian informasi obat)
d. Ruangan penyimpanan Obat dan BMHP (Gudang)
3. Pelayanan Kefarmasian
Puskesmas Cibiuk merupakan puskesmas non DTP dengan jumlah
kunjungan pasien rawat jalan setiap hari berkisar antara 25 s.d 40 orang.
Jumlah dan kualifikasi petugas farmasi menjadi hambatan dalam
pelaksanaan pelayanan kefarmasian yang optimal. Kondisi pelayanan
kefarmasian dalam aspek pengelolaan sudah berjalan, walaupun masih
perlu peningkatan. Salah satu contohnya adalah kegiatan stok opname
yang tidak rutin dilakukan setiap bulan, pencatatan kartu stok, pencatatan
penerimaan pada buku penerimaan, dan pencatatan obat dan BMHP yang
didistribusikan belum dilaksanakan. Penyimpanan obat dan BMHP di
Gudang masih perlu diperbaiki agar mengacu kepada standar pelayanan
kefarmasian. Proses pengadaan obat selama ini masih menggunakan
metode pengadaan langsung dikarenakan kesibukan Pejabat Pengadaan
yang merangkap sebagai tenaga fungsional dokter. Begitupun halnya
dengan pelayanan farmasi klinik. Kegiatan pelayanan pemberian informasi
obat yang menjadi kewenangan Tenaga Teknis Kefarmasian masih belum
rutin dilaksanakan kepada setiap pasien.
4. Ruang Lingkup Puskesmas :
Puskesmas Cibiuk merupakan puskesmas Non DTP dengan wilayah kerja
sebanyak 5 (lima) Desa.
4
BAB II
PELAKSANAAN KEGIATAN APOTEKER PEMBINA
5
- Tempat : Puskesmas Cibiuk
- Sasaran Kegiatan : Tersedianya informasi awal mengenai
pelayanan kefarmasian yang sudah berjalan
di Puskesmas Cibiuk.
- Hasi/ Rekomendasi : 1. Daftar tilik pelayanan kefarmasian.
Hasil kegiatan 2. Rencana/Program perbaikan
pelayanan kefarmasian yang
mengacu pada standar pelayanan
kefarmasian.
3. Menyampaikan hasil penilaian
mandiri kepada Kepala
Puskesmas/Kepala Tata Usaha
sebagai upaya advokasi.
4 Pendampingan Kegiatan
Pengelolaan Obat dan
BMHP
- Tanggal Pelaksananaan : 04 Juni 2022
- Tempat : Puskesmas Cibiuk
- Sasaran Kegiatan : - Inventarisasi kebutuhan obat dan BMHP
- Penyiapan dokumen pelaksanaan
pengadaan obat dan BMHP secara e-
purchasing
- Hasi/ Rekomendasi : - Tersedia daftar kebutuhan obat sebagai
Hasil kegiatan dasar perencanaan pengadaan obat dan
BMHP menggunakan sumber dana
BLUD Puskesmas.
- Tersedianya dokumen pendukung untuk
melakukan kegiatan e-purchasing
5 Bingbingan pelaksanaan
pengadaan obat dan
BMHP secara E-
6
Purchasing
- Tanggal Pelaksananaan : 18 Juni 2022
- Tempat : Puskesmas Cibiuk
- Sasaran Kegiatan : Pejabat Pengadaan Puskesmas mampu
melaksanakan pengadaan Obat dan
BMHP secara e-purchasing.
- Hasi/ Rekomendasi : - Paket pengadaan e-purchasing
Hasil kegiatan
6 Bimbingan pengelolaan
sediaan farmasi
- Tanggal Pelaksananaan : 10 Juli 2022
- Tempat : Puskesmas Cibiuk
- Sasaran Kegiatan : Pencatatan pengelolaan obat dan BMHP
- Hasi/ Rekomendasi : - Tersedianya buku penerimaan obat dan
Hasil kegiatan BMHP
- Input data obat dan BMHP hasil
pengadaan BLUD ke dalam SILOGIS
7 Bimbingan Pelaporan
Penggunaan Obat
Rasional (POR) dan
Pelayanan Kefarmasian
- Tanggal Pelaksananaan : 13 Agustus 2022
- Tempat : Puskesmas Cibiuk
- Sasaran Kegiatan : Pelaporan POR dan Pelayanan
Kefarmasian
- Hasi/ Rekomendasi : - Pelaporan POR dan Pelayanan
Hasil kegiatan Kefarmasian yang tepat waktu dan
benar sesuai instruksi dari Dinas
Kesehatan Kabupaten Garut.
7
BAB III
% Penggunaan % Penggunaan
Rerata Item
Antibiotik Pada ISPA Antibiotik Pada
No Bulan Obat/Lembar
Atas Dan Batuk-Pilek Diare Non-
Resep
(Common Cold) Spesifik
1 Januari 16% 24% 3,00
2 Februari 16% 24% 3,00
3 Maret 16% 24% 3,00
4 April 16% 24% 3,00
5 Mei 16% 24% 3,04
6 Juni 16% 24% 3,00
7 Juli 16% 24% 3,00
8 Agustus 16% 24% 3,04
9 September 16% 24% 3,04
10 Oktober 16% 24% 3,04
11 November 16% 20% 3,04
12 Desember 16% 20% 3,04
8
Persentasi Penggunaan Antibiotik Pada ISPA Atas Dan Batuk-Pilek (Common
Cold) di Puskesmas Cibiuk pada tahun 2022 sudah mencapai target dari Kemenkes
dan WHO dan untuk Persentasi Penggunaan Antibiotik Pada Diare Non-Spesifik
masih belum mencapai target WHO. Demikian halnya dengan parameter jumlah
rerata item obat belum mencapai target Kemenkes tapi hampir mendekati standar
WHO. Terkait hal tersebut, kiranya perlu pembinaan yang berkelanjutan mengenai
kebijakan Penggunaan Obat Rasional terhadap petugas puskesmas khususnya penulis
resep.
Jumlah
Jumlah
No Bulan Jumlah R/ Informasi
Konseling
Obat
1 Januari
626 0 600
2 Februari
642 0 609
3 Maret
477 0 450
4 April
922 0 795
9
Jumlah
Jumlah
No Bulan Jumlah R/ Informasi
Konseling
Obat
5 Mei
598 0 56
6 Juni
798 0 39
7 Juli
642 0 30
8 Agustus
925 0 19
9 September
822 0 15
10 Oktober
918 0 14
11 November
782 0 6
12 Desember
871 0 6
JUMLAH 9.023 0 2.639
10
Standar Operasional Prosedur (SOP) adalah dokumen yang berkaitan
dengan prosedur yang dilakukan secara kronologis untuk menyelesaikan suatu
pekerjaan yang bertujuan untuk memperoleh hasil kerja yang paling efektif dari
para pekerja dengan biaya yang serendah-rendahnya.
SOP juga dapat dikatakan sebagai acuan atau pedoman untuk melakukan
pekerjaan atau tugasnya sesuai dengan fungsi dan alat penilaian kinerja para
karyawan sesuai indikator-indikator administrasi, teknik dan prosedural
berdasarkan tata kerja, sistem kerja dan prosedur kerja pada unit kerja yang
berkaitan. Pada awal dilakukan penilaian Puskesmas Cibiuk sudah memiliki
SOP pelayanan kefarmasian namun masih belum lengkap. SOP yang tersedia
baru mengacu kepada assessment akreditasi Puskesmas.
4. Adminstrasi Umum
Kegiatan pelayanan kefarmasian harus didukung dengan kegiatan manajemen
yang baik pula. Salah satu fungsi manajemen adalah monitoring dan evaluasi.
Keberhasilan suatu program dapat dilakukan monitoring dan evaluasi jika
didukung dengan kegiatan pencatatan dan pelaporan yang baik.
Pada awal tahun 2022 Puskesmas Cibiuk belum memiliki instrument
administrasi sebagai berikut :
a. Buku Penerimaan
b. Kartu Stok Barang yang tidak rutin di isi
c. Buku Pengeluaran Harian tidak rutin di isi
d. Buku Pengeluaran Sub Unit Pelayanan belum lengkap
e. Buku bantu atau register bulanan belum di buat dan di arsipkan
f. Arsip Laporan Program POR dan Yanfar belum di print
5. Perencanaan Pengelolaan Obat Dan BMHP
Pengelolaan obat dan bahan medis habis pakai merupakan salah satu kegiatan
pelayanan kefarmasian yang dimulai dari perencanaan, permintaan, penerimaan,
penyimpanan, pendistribusian, pengendalian, pencatatan dan pelaporan serta
pemantauan dan evaluasi. Ada beberapa catatan terkait dengan kegiatan
pengelolaan Obat dan BMHP di Puskesmas Cibiuk, diantaranya adalah :
a. LPLPO belum diisi dengan benar karena pengeluaran obat ke sub unit masih
di asumsikan habis.
11
b. Belum ada Tim / Panitia Penerima Barang yang minimal diberi SK Kepala
Puskesmas
c. Penyimpanan obat LASA/NORUM belum di kasih penandaan dan belum
dikelompokan menurut kelas terapi.
d. Kegiatan pengendalian : pengisian kartu stok dan stok opname tidak rutin
dilaksanakan.
e. Buku catatan permintaan dan pemberian obat dan BMHP ke Sub-sub unit
belum sesuai
f. Data / tabel 10 besar penyakit dan 10 besar penggunaan obat terbanya belum
ada
g. Daftar Interaksi Obat belum di buat
h. Laporan pengelolaan tahunan tidak dicetak
6. Pelayanan Farmasi Klinik
Pelayanan farmasi klinik merupakan bagian dari pelayanan kefarmasian yang
langsung dan bertanggung jawab kepada pasien berkaitan dengan obat dan
bahan medis habis pakai dengan maksud mencapai hasil yang pasti untuk
meningkatkan mutu kehidupan pasien. Berdasarkan hasil penilaian mandiri,
Petugas Farmasi di Puskesmas Cibiuk belum melaksanakan kegiatan pelayanan
farmasi klinik yang maksimal. Hasil penilaian pelayanan kefarmasian sesuai
standar di puskesmas Cibiuk pada awal kegiatan apoteker Pembina baru
mencapai 40 % dan akhir kegiatan apoteker Pembina penilaian pelayanan
kefarmasian sesuai standar mengalami peningkatan menjadi 62 %.
12
BAB IV
PENUTUP
13
LAMPIRAN
14
15
16