Anda di halaman 1dari 7

PEMERINTAH KABUPATEN GARUT

DINAS KESEHATAN
Jalan Proklamasi No.7 Tarogong Kidul Garut 44151
Telpon & Fax (0262)232670 Email : Diskesgrt@Garut.Wasantara.net.Id

NOTULEN

Rapat : Bimbingan Teknis Penggunaan Obat Rasional di Puskesmas


Angkatan I
Hari/Tanggal : Kamis, 18 Agustus 2016
Waktu rapat : 08.00 s.d 14.15
Acara : 1. Absensi Peserta
2. Laporan Penyelenggaraan
3. Sambutan dan Pembukaan
4. Materi Penggunaan Obat Rasional
5. Evaluasi Penggunaan Obat Rasional di Puskesmas
6. Ishoma
7. Diskusi, Tanya Jawab dan Kesepakatan
8. Penutup

Pimpinan Rapat

Ketua : Yodi Sirodjudin, S.Si.,Apt


Sekretaris : Yani Handayani, S.Si.,Apt
Pencatat : Prayudi Ahmad,S.Si.,Apt

Peserta Rapat : 1. 34 orang Penanggung Jawab UKP Puskesmas


2. 34 orang Pengelola Obat Puskesmas

Kegiatan Rapat :

1. Pembukaan :

Acara rapat dimulai dengan absensi peserta di meja panitia.

Laporan penyelenggaraan disampaikan oleh Kepala Seksi Kefarmasian dan


Perbekalan Kesehatan, yaitu bapak Yodi Sirodjudin, S.SI.,Apt.

Sambutan kepala dinas kesehatan diwakili oleh kepala Bidang Pelayanan


Kesehatan, yaitu Bapak dr.H.Asep Sani Sulaeman. dr.H.Asep Sani Sulaeman
mengemukakan bahwa Bimtek POR merupakan program dari seksi kefarmasian
dan perbekalan kesehatan selain program Pelayanan Kefarmasian. Beliau juga
menekankan pentingnya peggunaan obat rasional sebagai bagian dari
pelayanan kesehatan dan tentang akan diberlakukannya SOTK baru dimana
dalam SOTK baru yang menjadi Kepala Puskesmas adalah Tenaga Kesehatan
Fungsional.

2. Penyampaian Materi :

Materi I

Narasumber dr.truly Sitorus, M.Si., SpFK dari Departemen Farmakologi dan Terapi
Fakultas Kedokteran UNPAD. Materi yang disampaikan adalah : Terapi Rasional
(Penggunaan Antibiotik Bijak).

Pihak yang berperan dalam terapi yang irasional adalah dokter, perawat, apoteker
dan pasien.
Terapi rasional adalah terapi dimana pasien menerima obat sesuai dengan
kebutuhannya. Jadi Penggunaan obat rasional adalah pasien menerima obat sesuai
dengan kebutuhan klinis, dalam dosis sesuai dengan kebutuhan, pada periode
waktu yang sesuai serta dengan biaya yang terjangkau.

Identifikas teraspi irasional di puskesmas :


1. Under Prescribing
2. Incorrect Prescribing
3. Duplikasi
4. Polifarmasi
5. Pemberian antibiotik selama 3 hari untuk ISPA Pneumonia
6. Tidak memberikan oralit pada anak yang jelas menderita diare
7. Tidak memberikan tablet Zn selama 10 hari pada balita

Faktor faktor yang mempengaruhi terapi irasional :


1. Tekanan sejawat, dokter merasa tidak percaya diri untuk melakukan terapi
yang berbeda dengan rekan sejawat apalagi yang senior.
2. Tidak memadainya unit pelayanan penunjang seperti pelayanan laboratorium
3. Suplai obat yang tidak tepat.

Dampak dari terapi irasional (antibiotik) :


a) Pasien tidak sembuh.
b) Cost effectiveness
c) Adanya efek samping obat (Adverse Reaction)
d) Kemungkinan terjadinya resistensi antibiotik

Materi II

Narasumber : Yodi Sirodjudin,S.Si.,Apt

Materi :Evaluasi Penggunaan Obat Rasional di Puskesmas Tahun 2016


Pada tahun 2016 masih ada sekitar 27 % Puskesmas yang ada di wilayah
Kab.Garut tidak pernah mengirimkan laporan monitoring Indikator Peresepan,
diharapkan ke depannya puskesmas tersebut dapat mengirimkan laporan monitoring
POR secara rutin.

Masih banyak puskesmas yang persentase penggunaan antibiotik untuk ISPA non
Pneumonia dan diare non spesifik di atas target yang telah ditentukan oleh WHO.
Disampaikan juga mengenai tata cara pengisian form monitoring peresepan tingkat
Puskesmas.

3. Diskusi dan Tanya Jawab Terlampir.

4. Kesepakatan dan Rencana Tindak Lanjut

1. Petugas pengolah data monitoring peresepan secara rutin mengirimkan


laporan ke Dinas Kesehatan Kab.Garut
2. Dalam melaksanakan pengobatan, petugas pemeriksa menerapkan SOP
sesuai dengan standar terapi.
3. Peserta Bimtek menyampaikan kembali mengenai POR kepada petugas
Puskesmas.
4. Setiap Puskesmas diharapkan melaksanakan Kegiatan edukasi kepada
masyarakat terkait Penggunaan Obat Rasional dengan tema Upaya
Pemberdayaan Masyarakat dalam Peningkatan Penggunaan Obat Rasional
melalui Gerakan Masyarakat Cerdas Menggunakan Obat (Gema Cermat)
Garut, 18 Agustus 2016
PIMPINAN RAPAT
KEPALA SEKSI KEFARMASIAN
DAN PERBEKALAN KESEHATAN

YODI SIRODJUDIN,S.Si.,Apt
NIP.19770422 199804 1005
PEMERINTAH KABUPATEN GARUT
DINAS KESEHATAN
Jalan Proklamasi No.7 Tarogong Kidul Garut 44151
Telpon & Fax (0262)232670 Email : Diskesgrt@Garut.Wasantara.net.Id

NOTULEN

Rapat : Bimbingan Teknis Penggunaan Obat Rasional di Puskesmas


Angkatan II
Hari/Tanggal : Jumat, 19 Agustus 2016
Waktu rapat : 08.00 s.d 14.15
Acara : 1. Absensi Peserta
2. Laporan Penyelenggaraan
3. Sambutan dan Pembukaan
4. Materi Penggunaan Obat Rasional
5. Evaluasi Penggunaan Obat Rasional di Puskesmas
6. Ishoma
7. Diskusi, Tanya Jawab dan Kesepakatan
8. Penutup

Pimpinan Rapat

Ketua : Yodi Sirodjudin, S.Si.,Apt


Sekretaris : Yani Handayani, S.Si.,Apt
Pencatat : Prayudi Ahmad,S.Si.,Apt

Peserta Rapat : 1. 34 orang Penanggung Jawab UKP Puskesmas


2. 34 orang Pengelola Obat Puskesmas

Kegiatan Rapat :

1. Pembukaan :

Acara rapat dimulai dengan absensi peserta di meja panitia.

Laporan penyelenggaraan disampaikan oleh Kepala Seksi Kefarmasian dan


Perbekalan Kesehatan, yaitu bapak Yodi Sirodjudin, S.SI.,Apt.

Sambutan kepala dinas kesehatan diwakili oleh kepala Bidang Pelayanan


Kesehatan, yaitu Bapak dr.H.Asep Sani Sulaeman. dr.H.Asep Sani Sulaeman
mengemukakan bahwa Bimtek POR merupakan program dari seksi kefarmasian
dan perbekalan kesehatan selain program Pelayanan Kefarmasian. Beliau juga
menekankan pentingnya peggunaan obat rasional sebagai bagian dari
pelayanan kesehatan dan tentang akan diberlakukannya SOTK baru dimana
dalam SOTK baru yang menjadi Kepala Puskesmas adalah Tenaga Kesehatan
Fungsional.

2. Penyampaian Materi :

Materi I

Narasumber dr.truly Sitorus, M.Si., SpFK dari Departemen Farmakologi dan Terapi
Fakultas Kedokteran UNPAD. Materi yang disampaikan adalah : Terapi Rasional
(Penggunaan Antibiotik Bijak).

Pihak yang berperan dalam terapi yang irasional adalah dokter, perawat, apoteker
dan pasien.
Terapi rasional adalah terapi dimana pasien menerima obat sesuai dengan
kebutuhannya. Jadi Penggunaan obat rasional adalah pasien menerima obat sesuai
dengan kebutuhan klinis, dalam dosis sesuai dengan kebutuhan, pada periode
waktu yang sesuai serta dengan biaya yang terjangkau.

Identifikas teraspi irasional di puskesmas :


a) Under Prescribing
b) Incorrect Prescribing
c) Duplikasi
d) Polifarmasi
e) Pemberian antibiotik selama 3 hari untuk ISPA Pneumonia
f) Tidak memberikan oralit pada anak yang jelas menderita diare
g) Tidak memberikan tablet Zn selama 10 hari pada balita

Faktor faktor yang mempengaruhi terapi irasional :


a) Tekanan sejawat, dokter merasa tidak percaya diri untuk melakukan terapi
yang berbeda dengan rekan sejawat apalagi yang senior.
b) Tidak memadainya unit pelayanan penunjang seperti pelayanan laboratorium
c) Suplai obat yang tidak tepat.

Dampak dari terapi irasional (antibiotik) :


a. Pasien tidak sembuh.
b. Cost effectiveness
c. Adanya efek samping obat (Adverse Reaction)
d. Kemungkinan terjadinya resistensi antibiotik

Materi II

Narasumber : Yodi Sirodjudin,S.Si.,Apt

Materi :Evaluasi Penggunaan Obat Rasional di Puskesmas Tahun 2016


Pada tahun 2016 masih ada sekitar 27 % Puskesmas yang ada di wilayah
Kab.Garut tidak pernah mengirimkan laporan monitoring Indikator Peresepan,
diharapkan ke depannya puskesmas tersebut dapat mengirimkan laporan monitoring
POR secara rutin.

Masih banyak puskesmas yang persentase penggunaan antibiotik untuk ISPA non
Pneumonia dan diare non spesifik di atas target yang telah ditentukan oleh WHO.
Disampaikan juga mengenai tata cara pengisian form monitoring peresepan tingkat
Puskesmas.

3. Diskusi dan Tanya Jawab Terlampir.

4. Kesepakatan dan Rencana Tindak Lanjut

1) Petugas pengolah data monitoring peresepan secara rutin mengirimkan


laporan ke Dinas Kesehatan Kab.Garut
2) Dalam melaksanakan pengobatan, petugas pemeriksa menerapkan SOP
sesuai dengan standar terapi.
3) Peserta Bimtek menyampaikan kembali mengenai POR kepada petugas
Puskesmas.
4) Setiap Puskesmas diharapkan melaksanakan Kegiatan edukasi kepada
masyarakat terkait Penggunaan Obat Rasional dengan tema Upaya
Pemberdayaan Masyarakat dalam Peningkatan Penggunaan Obat Rasional
melalui Gerakan Masyarakat Cerdas Menggunakan Obat (Gema Cermat)
Garut, 18 Agustus 2016
PIMPINAN RAPAT
KEPALA SEKSI KEFARMASIAN
DAN PERBEKALAN KESEHATAN

YODI SIRODJUDIN,S.Si.,Apt
NIP.19770422 199804 1005

Anda mungkin juga menyukai