Anda di halaman 1dari 34

Farmakokinetika Klinik

Aminoglikosida
(Amikacin)

Kelompok 1
1
Prayudi Ahmad (260220180015)
Erick Budiawan (260220180010)
Febio Gutama (260220180014)
2 Parameter Umum Amikasin
3
Mekenisme Kerja
Amikasin bekerja dengan menghambat sintesis protein dengan
melakukan ikatan ke subunit ribosom 30s bakteri.
Lanjutan
4

 Amikacin merupakan antibiotik golongan aminoglikosida yang Bersifat


Hidrofilik
 Tidak Dimetabolisme dihati dan di eksresikan oleh ginjal melalui urin (94-98%)
dalam bentuk yang tidak berubah
 Amikacin bisa diberikan dengan menggunakan dosis Konvensional atau
interval yang diperpanjang (Extended Interval)
 Pemberian dengan menggunakan interval yang diperpanjang (Extended
Interval) memiliki toksisitas ginjal yang lebih rendah
 Aktivitas bakterisidal Aminoglikosida adalah berdasarkan konsentrasi
Semakin tinggi rasio puncak/MIC, semakin besar kecepatan dan tingkat
kemampuan membunuh bakterinya. Efek optimal jika rasio puncak/MIC ≥ 8-10
 Aminoglikosida menghasilkan post antibiotic effect (PAE) Rentang PAE sekitar
0,5 hingga 8 jam
5 Nomogram dan Konsentrasi Terapeutik

(10-15 mg/kg)
Konsentrasi maksimal : 20-30 mg/L
Konsentrasi minimal : <4 mg/L

(16-20 mg/kg)
Konsentrasi maksimal: 45-60 mg/L
Konsentrasi minimal: <2 mg/L
Pengambilan Sampel
6
Antibiotik aminoglikosida diberikan dengan infus jangka pendek (1//2
sampai 1 jam), jika menggunakan infus 1 jam maka konsentrasi puncak
infus bisa diukur setelah selesai infusi, namun jika infusi diberikan selama ½
jam konsentrasi serum masih dalam fase distribusi dalam darah dan
jaringan sehingga belum mencapai kesetimbangan, oleh sebab itu harus
menunggu setengah jam lagi untuk melakukan pengukuran.
Sediaan Amikacin Dipasaran
7

Amikacin tersedia di pasaran dengan sediaan


250mg/mL(500mg@2ml Vial). Amikacin dapat
dilarutkan dalam RL, D5 atau normal salin
8
KASUS PENGGUNAAN AMIKACIN
PADA PASIEN DEWASA
9

1. Pasien Dewasa Normal


Tn. I. N usia 35 tahun dengan berat badan 70kg, tingginya 175cm
dengan infeksi Streptococcus viridans endocarditis. pasien
direncanakan akan diberikan terapi antibiotik amikacin, dari data
hasil laboratorium, serum kreatininnya menunjukkan nilai 1,2
mg/dL, tentukan dosis amikacin untuk mencapai Konsentrasi
puncak 60 µg/ml dan konsentrasi palung 1 µg/ml menggunakan
infus intermiten I.V. (volume distribusi amikacin 0,25L/kg).
Jawab :

10
11

2. Pasien dewasa gangguan ginjal


Tn. I. N usia 35 tahun dengan berat badan 70kg, tingginya 175cm, pasien
mengalami infeksi pneumonia bakteri gram (-) dan mengalami gangguan
fungsi ginjal, dari data hasil laboratorium serum kreatininnya menunjukkan
nilai 4 mg/dL, pasien direncanakan akan diberikan terapi antibiotik amikacin.
tentukan dosis amikacin untuk mencapai Konsentrasi puncak 60 µg/ml dan
konsentrasi palung 1 µg/ml menggunakan Infus intermiten I.V. (volume
distribusi amikacin 0,25L/kg BB)
Jawab :
12
13
3. Pasien Dewasa Obesitas
Tn. I. N usia 35 tahun dengan berat badan 95kg, tingginya 175cm dengan
infeksi Streptococcus viridans endocarditis. pasien direncanakan akan
diberikan terapi antibiotik amikacin, dari data hasil laboratorium, serum
kreatininnya menunjukkan nilai 1,2 mg/dL, tentukan dosis amikacin untuk
mencapai Konsentrasi puncak 60 µg/ml dan konsentrasi palung 1 µg/ml
menggunakan infus intermiten I.V. (volume distribusi amikacin 0,25L/kg).
Jawab :

14
15

4. Pasien Dewasa Obesitas dan gangguan ginjal


Tn. I. N usia 35 tahun dengan berat badan 95kg, tingginya 175cm dengan
infeksi Streptococcus viridans endocarditis. pasien direncanakan akan
diberikan terapi antibiotik amikacin, dari data hasil laboratorium, serum
kreatininnya menunjukkan nilai 3 mg/dL, tentukan dosis amikacin untuk
mencapai Konsentrasi puncak 60 µg/ml dan konsentrasi palung 1 µg/ml
menggunakan infus intermiten I.V. (volume distribusi amikacin 0,25L/kg).
Jawab :

16
17
5. Dewasa gangguan Fungsi Hati
Tn. I. N usia 46 tahun dengan berat badan 70kg, tingginya 175cm,
pasien terinfeksi bakteri gram negatif (pneumonia), selain itu pasien
mengalami sirosis hati akut, namun tidak mengalami ascites. dari data
hasil laboratorium serum kreatininnya menunjukkan nilai 1,4 mg/dL,
pasien akan direncanakan diberikan terapi amikacin. Hitunglah
penyesuaian dosis pada pasien tersebut untuk mencapai konsentrasi
puncak 60 µg/ml dan konsentrasi palung 1 µg/ml menggunakan Infus
intermiten I.V. (volume distribusi amikacin 0,25L/kg BB)

Tidak ada penyesuaian dosis untuk pasien ini, dosis dihitung


tetap menggunakan perhitungan pada pasien normal, karena
aminoglikosida tidak dimetabolisme di hati
18
KASUS PENGGUNAAN AMIKACIN
PADA PASIEN ANAK
19
1. Pasien Anak Normal
Pasien C usia 5 tahun dengan berat badan 20 kg,
tingginya 105 cm, pasien masuk RS dengan diagnosa
pneumonia. Pasien direncanakan akan diberikan terapi
antibiotik amikacin, dari data hasil laboratorium serum
kreatininnya menunjukkan nilai 0,7 mg/dL, tentukan dosis
amikacin untuk mencapai konsentrasi plasma 60 mg/L
yang diukur 1 jam setelah infusi.
Lanjutan Pasien Anak Normal
20
Lanjutan Pasien Anak Normal
21
22

2. Pasien Anak gangguan ginjal


Pasien AG usia 5 tahun dengan berat badan 20 kg,
tingginya 105 cm, pasien masuk RS dengan diagnosa
pneumonia dan gangguan ginjal. Pasien direncanakan
akan diberikan terapi antibiotik amikacin, dari data
hasil laboratorium serum kreatininnya menunjukkan nilai
1,5 mg/dL, tentukan dosis amikacin untuk mencapai
konsentrasi plasma 60mg/L yang diukur 1 jam setelah
infusi.
Lanjutan Pasien Anak gangguan ginjal
23
Lanjutan Pasien Anak gangguan ginjal
24
25

3. Pasien Anak Obesitas


Pasien C usia 5 tahun dengan berat badan 35 kg, tingginya 105
cm, pasien masuk RS dengan diagnosa pneumonia. Pasien
direncanakan akan diberikan terapi antibiotik amikacin, dari
data hasil laboratorium serum kreatininnya menunjukkan nilai
0,7 mg/dL, tentukan dosis amikacin untuk mencapai konsentrasi
plasma 60mg/L yang diukur 1 jam setelah infusi.
Lanjutan Pasien Anak Obesitas
26
Lanjutan Pasien Anak Obesitas
27
28

4. Pasien Anak Obesitas & gangguan Ginjal


Pasien Anak G usia 5 tahun dengan berat badan 35 kg,
tingginya 105 cm, pasien masuk RS dengan diagnosa
pneumonia dan gangguan ginjal. Pasien direncanakan akan
diberikan terapi antibiotik amikacin, dari data hasil
laboratorium serum kreatininnya menunjukkan nilai 1,5
mg/dL, tentukan dosis amikacin untuk mencapai konsentrasi
plasma 60mg/L yang diukur 1 jam setelah infusi.
Lanjutan Pasien Anak Obesitas & gangguan Ginjal
29
Lanjutan Pasien Anak Obesitas & Gangguan Ginjal
30
31
5. Pasien Anak gangguan Fungsi hati
Pasien D usia 7 tahun dengan berat badan 25 kg, tingginya 115
cm, pasien masuk RS dengan diagnosa gangguan funsgsi hati
dan infeksi gram (-) yang memerlukan terapi aminoglikosida.
Hasil laboratorium memberikan hasil sebagai berikut : serum
kreatinin 0,6 bilirubin 2,3 prolong PT 5 albumin 3, tanpa ascites dan
ansephalopati. Berapa dosis amikasin yang akan diberikan ?

Tidak ada penyesuaian dosis untuk pasien ini, dosis dihitung


tetap menggunakan perhitungan pada pasien Anak normal,
karena aminoglikosida tidak dimetabolisme di hati
32
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pemantauan terapi
amikasin Pada Pasien adalah :

 Efikasi berupa Perbaikan klinis : tanda vital (tingkat kesadaran, tekanan


darah, respirasi, nadi, suhu), hemodinamik, indikator hasil laboratorium
untuk infeksi (leukosit, limfosit, NLCR).

 Safety/keamanan : kemungkinan munculnya ESO berupa nefrotoksik ( serum


kreatinin), ototoksik (fungsi pendengaran dan keseimbangan), kelemahan
otot
33 Referensi :
1. Aminoglycoside Dosing and Monitoring CHW Practice Guideline 2018
2. Aminoglycosides Dosing and Monitoring Guidelines Horizon Health Network 2018
3. Aminoglycosides Dosing in Adults 2018 Queensland Health
4. Apha - Lexicomp, 2014.Drug Information Handbook 22nd edition.
5. Drug Information Handbook 22nd Edition 2013
6. Kemenkes RI, 2011. Pedoman Interpretasi Data Klinik.
7. LARRY A. BAUER, PharmD, 2008. Applied Clinical Pharmacokinetics.The McGraw-Hill
Companies, Inc,USA.
8. Michael E.Winter.,2010. Basic Clinical Pharmacokinetics 5th edition. Lippincott & William &
Wilkins/Wolter Kluwer Health,USA.
9. Murphy, John E.,2017. Clinical pharmacokinetic 6th Edition. American Society of Health-System
Pharmacists,USA.
10. Standford Health Care Aminoglycoside Dosing Guidelines 2013
34

Anda mungkin juga menyukai