GANGGUAN FUNGSI
GINJAL
Oleh
ATIKA DIAN SARI, S.Farm
DEDI AFRIANTO, S.Farm
ELFA DIAN AGUSTINA, S.Farm
MUTIA ARDILA, S.Farm
SISKA AMANDA, S.Farm
(Wilson, 2005).
ANATOMI
GLOMERULUS
(Wilson, 2005).
FUNGSI GINJAL
FUNGSI GINJAL (Price & Wilson,
2005)
a. Fungsi
Eksresi
b. Fungsi Non-
Eksresi
Proses Pembentukan
Urin
Klasifikasi Gagal Ginjal
Gagal Ginjal Akut (GGA)
Pe ↓ flow urin
Retensi Natrium
Edema
Pe ↓ permiabilitas glomerulus
Pe ↑ pembentukan renin-angiotensin
Pathofisiolog Kongesti
i GGA pada
post renal Tekanan retrograde melalui system
koligentes dan nefron
Pe ↓ LFG
Pe ↑ kreatinin
Suwitra, 2006
Kriteria Penyakit Ginjal Kronik
antara lain
Suwitra, 2006
dibuat berdasarkan LFG yang dihitung dengan
mempergunakan rumus Kockcorft-Gault.
Suwitra, 2006
Patofisiologi
GGK
Menurut Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam
Indonesia (2006) patofisiologi penyakit ginjal kronik pada
awalnya tergantung pada penyakit yang mendasarinya.
m2
0 >90
1 >90
2 60-89
3 30-59
4 15-29
5 <15
•Pada beberapa obat, telah didapatkan standar penurunan dosis dari hasil
penelitian berdasarkan fungsi ginjal pasien.
Modifikasi Dosis pada Pasien dengan
Gangguan Ginjal
Metode Nomogram
Metode dari Welling dan Cralg
memberikan suatu cara yang sesuai
untuk memperkirakan rasio tetapan laju
eliminasi uremia (Ku) terhadap tetapan
laju eliminasi normal (Kn) atas dasar nilai
klirens kreatinin (Shargel et.al, 2005).
Metode Wagner
Metode ini mengambil keuntungan dari kenyataan bahwa
tetapan eliminasi untuk seorang penderita dapat diperoleh
dari klirens, sebagai berikut:
K% = a + b ClCr
a dan b untuk tiap obat dari kelompok data pada
penderita uremia dihitung secara statistik. Metode ini
cukup sederhana untuk digunakan dan memberikan
penentuan tetapan eliminasi yang diteliti untuk penderita,
bila ada hubungan linear yang baik antara tetapan
eliminasi dan konsentrasi kreatinin (Shargel et.al, 2005).
Metode Giusti-Hayton
Metode ini menganggap bahwa pengaruh
penurunan fungsi ginjal pada tetapan eliminasi
dapat diperkirakan dari rasio klirens kreatinin
uremia (ClCru) terhadap klirens kreatinin normal
(ClCrN) (Shargel et.al, 2005).
STEP 1
STEP 2
Contoh Kasus Perhitungan
Dosis
Seorang pasien laki-laki berumur 45 tahun dengan
bobot badan 60 kg, berdasarkan hasil perhitungan
didapatkan CrCl 37,70 mL/menit.
Pasien mendapatkan antibiotik dengan dosis 250
mg
Contoh Perhitungan Dosis
Levofloksasin = (1- 0,87) + 0,87
= 0,4579
f levofloksasin = 0,87 Penyesuaian dosis
Metoda Guisti-Hayton
Keterangan :
Ku : tetapan laju eliminasi pasien gangguan fungsi ginjal
Kn : tetapan laju eliminasi pasien normal
Du : dosis pasien gangguan fungsi ginjal
Dn : dosis pasien normal
Contoh Kasus Perhitungan
Dosis
Seorang pasien perempuan berumur 65 tahun
dengan bobot badan 45 kg, Serum kreatinin
pasien1,3 mg/dL berdasarkan hasil perhitungan
didapatkan CrCl 30,65 mL/menit.
Pasien mendapatkan digoksin dengan dosis 0,25 mg
Penyesuaian Dosis Obat
Dosis digoksin yang diberikan adalah 0,25 mg dapat disimpulkan bahwa dosis
yang diberikan berlebih berdasarkan hasil perhitungan.
Rujukan
Anderton,J.L,dkk. 1992. Nefrologi.Jakarta:Hipokrates Price,SA.1995. Patofisiologi. Jakarta: EGC
Brenner BM, Lazarus JM. 2000. Prinsip-Prinsip Ilmu Penyakit Dalam. Volume 3 Edisi 13.
Jakarta: EGC
Kenward, R.L., Tan, C.K.2003. Penggunaan Obat pada Gagal Ginjal, In Aslam, M., Tan, C.K.,
Prayitno, A.I., (Eds.), Farmasi Klinis Menuju Pengobatan Rasional dan Penghargaan Pilihan
Pasien. Jakarta:PT Elex Media Komputindo.
Mueller. B.A..2005. Acute Renal Failure dalam Dipiro, J.T, Talbert, RL., Yee, GC., Wells, BG.,
Posey, ML., Pharmacotherapy A Pathophysiologic Aprroach, 6 th Edition. Philadelphia: Apleton
and lange.
Price, S & Wilson, L. 2005. Patofisiologi: Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit Edisi 6. Jakarta:
ECG
Shargel, L., Pong, S. W., & Yu, A. B. C. 2005. Apllied Biophramacetics and. Pharmacokinetics. 5
th Ed. Boston: Mc. Graw Hill Medical Companies. Inc.
Suwitra K. Penyakit Ginjal Kronik. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid I Edisi IV. Jakarta:
Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI, 2006. 581-584.
Wilson, L.M. 1995. Patofisiologi Konsep Klinis Proses-proses Penyakit, Edisi IV. Jakarta:
Penerbit Buku Kedokteran EGC.