Anda di halaman 1dari 4

TUGAS PENGELOLAAN OBAT DAN PERBEKALAN KESEHATAN

Dosen Pengampu :

Apt. Inaratul Rizkhy Hanifah, M. Sc

Kelas A

Nama Anggota :

Diana Nur Aulia Sari 2120414600

Arief Wibisana 2120414601

Dista Arfian Caesarontia 2120414602

Elisabeth Siwi Handayani 2120414603

PROFESI APOTEKER

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SETIA BUDI

SURAKARTA

2021
Kasus 2

Apotek MEDIKA baru berdiri selama 3 tahun, PSAnya adalah seorang dokter. Besar modal
yang diberikan PSA untuk apotek tersebut sebesar 250 juta. Apotek tersebut memiliki
karyawan sebanyak 5 orang, yaitu 1 orang apoteker pengelola, 2 orang Tenaga Teknis
Kefarmasian, 1 orang administrasi dan 1 orang pembantu umum. APAnya hanya datang ke
apotek seminggu 2 kali, pekerjaan managerial lebih banyak dihandle oleh TTK. Banyak resep
yang datang, harus ditolak karena obat tidak lengkap.

NERACA APOTEK MEDIKA

AKTIVA Persediaan Obat Rp. 122.365.000


Laba bersih tahun lalu Rp. 20.350.000
Total Rp. 142.715.000

PASSIVA
Kewajiban/hutang - -

Modal Dari PSA Rp. 250.000.000


Laba bersih tahun lalu Rp. 20.350.000
Total Rp. 270.350.000

PERHITUNGAN LABA RUGI


Penjualan Bersih Penjualan Tunai Rp. 420.545.000
Penjualan Kredit Rp. 217.870.500
Total Rp. 638.415.500

HPP Persediaan Awal Rp. 140.657.000


Pembelian Bersih Rp. 328.321.500
Persediaan Akhir (Rp. 122.365.000)
Total Rp. 346.613.500

Laba kotor penjualan Rp. 291.802.000


Beban Usaha Gaji Rp. 112.650.000
Kesejahteraan Karyawan Rp. 21.000.000
Biaya Sewa Gedung Rp. 10.000.000
Biaya Asuransi Rp. 7.252.000
Biaya Pemeliharaan Gedung Rp. 6.918.500
Biaya Penyusutan Rp. 5.112.500
Biaya Telepon, Air dan Rp. 4.743.000
Listrik
Cicilan Bank Beserta Bunga Rp. 51.000.000
Rp. 4.250.000 (/bln) x 12 =
Rp. 51.000.000 (/thn)
Biaya pajak Rp. 2.876.000
Total Rp. 221.552.000
Laba bersih Rp. 70.250.000
Analisis kondisi yang dialami apotek tersebut dari sisi manajerial, pengelolaan SDM,
keuangan dan berikan saran untuk mengatasi permasalan yang terjadi.

1. Hitung nilai ITOR/PP untuk mengetahui perputaran barang, lihat kondisi apotek yang
banyak menolak resep.
Jawab:
HPP
HPP
PP = = (Persediaan AwaL+ Persediaan Akhir)
Persediaan rata−rata
2

Rp . 346.613.500
= (Rp. 140.657 .000+ Rp. 122.365 .000)
2

= 2,6 Kali => terjadi perputaran persediaan sebanyak 2,6 ≈ 3


kali dalam 1 tahun, yang mana hal ini termasuk tidak bagus,
karena persediaan paling sedikit diapotek adalah 4 kali dalam
setahun.

2. Hitung laba bersih yang diperoleh tahun ini dan bandingkan dengan tahun lalu .
Jawab:
Laba Bersih tahun ini = Laba kotor penjualan - Beban Usaha
= Rp. 291.802.000 – Rp. 221.552.000
= Rp. 70.250.000
Sedangkan laba bersih tahun lalu adalah Rp. 20.350.000
Hal tersebut menunjukkan bahwa keuntungan yang diperoleh apotek pada tahun ini
meningkat 245,21% atau lebih tinggi dibandingkan dengan keuntungan yang
diperoleh tahun lalu.

3. Bagaimana kondisi keuangan apotek dengan melihat persen laba bersih, ROE, ROA
Jawab:
laba bersih
- PLB = x 100 %
total penjualan
= Rp 70.250.000/ Rp 638.415.500 x 100%
= Rp 11,0%
Penghasilan bersih
- ROE = x 100 %
modal pemilik
= Rp 70.250.000/ Rp 250.000.000 x 100%
= Rp 28,1% (> 18% berarti efektif)
ROE untuk apotek minimum 18%. Nilai ROE lebih besar dari 18% ini menunjukkan
bahwa dana yang diinvestasikan oleh PSA/APA dalam apotek telah digunakan secara
efektif.
laba bersih
- ROA = x 100 %
total harta
= Rp 70.250.000/ Rp 142.715.000 x 100%
= 0,494 % (<12% dana yang digunakan tidak efisien)
4. Bagaimana pengelolaan SDM sehingga tugas-tugas di apotek berjalan lancar,
pertimbangkan penambahan karyawan.
Jawab:
Untuk pengelolaan SDM di apotek MEDIKA harus ditambah dengan 1
Apoteker Pendamping (APING) untuk membantu tugas dari APA saat APA tidak ada
di apotek, karena APA hanya datang ke apotek sebanyak 2 kali dalam seminggu.

Menambahkan jobdesc untuk bagian administrasi dalam hal melakukan


pendataan terhadap obat-obatan yang sering dicari konsumen namun tidak tersedia
apotek, sehingga dapat mengoptimalisasikan variasi persediaan obat.

Untuk mengatasi perputaran barang yang rendah, maka apotek harus


mengelola persediaan dengan optimal, dengan salah satu caranya dengan menjual
obat-obatan dalam jumlah yang lebih banyak untuk mengoptimalkan kinerja dari
perputaran persediaannya, sehingga tidak timbul biaya-biaya lain seperti biaya
penyimpanan, biaya penanganan persediaan dan lain-lain.

Anda mungkin juga menyukai