Anda di halaman 1dari 12

PENGELOLAAN OBAT & PERBEKALAN KESEHATAN

“ANALISIS KEUANGAN”

Dosen Pengampu :
apt. Inaratul Rizkhy Hanifah, M.Sc.

Disusun Oleh:

KELOMPOK 11

Mahda Galuh Ariyandhi (2120424748)


Margaretha Vita Prajasari (2120424749)

FAKULTAS FARMASI
PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER
UNIVERSITAS SETIA BUDI
SURAKARTA
2021
Kasus 1
Apotek HERBAL pada akhir tahun 2020 ingin mengetahui apakah apotek yang dikelola selama
ini sudah baik dalam pengelola keuangannya, maka anda diminta untuk melakukan analisis
keuangan dengan indikator indikator keuangan.

- Selama tahun 2020 apotek melakukan pengadaan obat dan alat kesehatan sebesar
725.350.000.
- hasil stok opname pada akhir 2019 sebesar 177.465.000 dan hasil stok opname akhir tahun
2020 sebesar 190.500.000.
- diketahui bahwa selama tahun 2020 penjualan tunai sebesar 805.986.500, kredit sebesar
185.547.000.
- ada 2 orang apoteker yang digaji tiap bulannya masing masing 2.250.000 dan 2 TTK
masing masing 1.750.000 selain itu ada 2 kasir masing masing 1.500.000, 2 reseptir
masing masing 1.500.000.
- Biaya telefon 200.000/bulan,
- listrik 400.000/bulan.
- Biaya bunga bank 2.500.000,
- biaya maintenance 2.500.000,
- biaya penyusutan 3.000.000,
- biaya sewa kontrak 15.000.000,
- biaya asuransi 3.000.000,
- biaya lain lain 2.000.000,
- pajak selama tahun 2020 4.957.667
- Modal awal apotek adalah 120jt,
- persediaan obat yang masih hutang dengan PBF sebesar 56.325.000.
- piutang sebesar 4.365.000,
- uang di Bank sebesar 15.300.833 dan uang cash 8.625.000.
- Hutang apotek di Bank 15.000.000,
- serta hutang lain 3.725.000.
- Inventarisasi alat dan fasilitas yang ada 47.320.000.
TUGAS
1. Buatlah laporan keuangan dari data tersebut (Laporan Laba Rugi, Neraca)
2. Buatlah analisis keuangan dengan mempertimbangkan indikator analisis keuangan.
3. Buatlah kesimpulan dari hasil keuangan tersebut
4. Buatlah strategi/ langkah yang harus diambil agar apotek tersebut mendayagunakan
keuangannya secara efektif dan efisien.
Penyelesaian
1. laporan keuangan
a. Laba Rugi
Penjualan Bersih
Penjualan (kontan) = Rp. 805.986.500
Penjualan kredit = Rp. 185.547.000
Total Penjualan = Rp. 991.533.500

Harga Pokok Penjualan


Persediaan Awal = Rp. 177.465.000
Persediaan Bersih = Rp. 725.350.000
Persediaan Akhir = Rp. 190.500.000
H.P.P = Rp. 712.315.000
Labah Kotor Penjualan = Rp. 279.218.500

Beban Usaha
Gaji (Apt, AA, Kasir, Reseptir) = Rp. 168.000.000
Biaya Telepon = Rp. 2.400.000
Biaya Listrik = Rp. 4.800.000
Biaya Bunga = Rp. 2.500.000
Biaya Maintenence = Rp. 2.500.000
Biaya Penyusutan = Rp. 3.000.000
Biaya Sewa Kontrak = Rp. 15.000.000
Biaya Asuransi = Rp. 3.000.000
Biaya Pajak = Rp. 4.957.667
Biaya Lain-lain = Rp. 2.000.000
Total Biaya Usaha = Rp. 208.157.667
Laba Bersih = Rp. 71.060.833
b. Neraca
- Aktiva
Kas/Bank = Rp. 23.925.833
Piutang = Rp. 4.365.000
Persediaan Obat = Rp. 190.500.000
Inventaris alat & fasilitas = Rp. 47.320.000
= Rp. 266.110.833
- Passiva
Kewajiban/Utang
Utang (Obat) = Rp. 56.325.000
Utang (Bank) = Rp. 15.000.000
Hutang lain-lain = Rp. 3.725.000
= Rp. 75.050.000
- Ekuitas/modal
Pemilik = Rp. 120.000.000
Laba = Rp. 71.060.833
Laba ditahan = Rp.
= Rp. 191.060.833
Total Kewajiban + Equitas= Rp. 266.110.833

2. Buatlah analisis keuangan dengan mempertimbangkan indikator analisis


keuangan.
a. Test Overall Performance
- ROE (Return Of Equity)

ROE =

=
= 37,19%
Syarat, ROE untuk apotek minimum 18%

- ROA (Return Of Asset)

ROA =

=
= 26,7 %
Syarat, ROA untuk apotek minimum 12%

b. Test Of Proviability
- PLK (Persentase Laba Kotor)

PLK =

=
= 28,16
Syarat, PLK seharusnya berkisar antara 20% sampai 30%.

- PLB (Persentase Laba Bersih) PLB

PLB =

=
= 7,16 %

c. Test Of Liquidity
- Ratio Lancar (Current Ratio)

CR =

=
= 2,91
Syarat, CR sebaiknya berkisar antara 2 dan 3,8.

- Ratio Cepat (Quick Ratio)

QR =

=
= 0,37
Syarat, nilai QR sebaiknya berada diantara 1 dan 2
- Masa Perkiraan Utang (Account Payable Period)

MPU =

MPU =
= 28 hari

d. Ratio Solvabilitas

RS =

=
= 39,28 %

Syarat, nilai RS sebaiknya sebesar 80%, kecuali untuk apotek yang baru berdiri
bisa lebih tinggi (>100%)

e. Test Of Efficiency
- Masa Penagihan Perkiraan Piutang (MPPP)

MPPP =

=
= 9 hari

Syarat, tidak boleh lebih dari 45 hari

- Perputaran Persediaan (PP)

PP =

= 4 kali

Syarat, persediaan di apotik paling sedikit 4 kali pertahun, 12 kali perputaran


masih dapat diterima.
ANALISA BREAK EVEN APOTEK ABC
- Fixed Cost (F) = gaji + biaya sewa kontrak + biaya asuransi + biaya bunga + biaya
maintenence + biaya penyusutan + biaya pajak
= 168.000.000 + 15.000.000 + 3.000.000 + 2.500.000 +
2.500.000 + 3.000.000 + 4.957.667
= Rp. 198.957.667

- Variable cost (V) = HPP + biaya telfon + biaya listrik + biaya lain-lain
= 712.315.000 + 2.400.000 + 4.800.000 + 2.000.000
= Rp. 721.515.000

- BE (Rp) =

=
= Rp 710.563.096.42/tahun
= Rp. 59.213.591,36/Bulan

- BE (unit) =

= 0,73 unit

= 73 %

PAY BACK PERIODE APOTEK HERBAL

- PBP =

=
= 3,74 Tahun
Syarat, 1-2 tahun, tdk lebih dari 5
3. Buatlah kesimpulan dari hasil keuangan tersebut !
a. Nilai ROE 37,19% lebih besar dari 18% ini menunjukkan bahwa dana yang
diinvestasikan oleh PSA/APA dalam apotek digunakan secara efektif.
b. Nilai ROA 26,7% lebih besar dari 12% ini menunjukkan bahwa semua dana yang
tersedia oleh apoteker baik hutang maupun modal sudah digunakan secara efektif.
c. Nilai PLK 28,16% yang berada diantara 20% - 30% menunjukkan bahwa persentase
penjualan yang terjadi sudah dapat menutup ongkos dan laba apotek.
d. Nilai CR 2,91 berada dalam rentang dari 2 – 3,8 menunjukkan bahwa apotek tidak
memiliki masalah dalam membayar hutang lancar secara tepat waktu.
e. Nilai QR 0,37 lebih rendah dari 1 menunjukkan bahwa apotek memiliki masalah
dalam membayar hutang lancar secara tepat waktu.
f. Nilai MPU 28 hari menunjukkan waktu yang dibutuhkan apotik untuk membayar
pembelian kreditnya sudah baik.
g. Nilai RS 39,28% yang lebih kecil dari 80%, menunjukkan sebagian besar modal
apotek ini berasal dari investasi pemilik apotek bukan dari pinjaman.
h. MPPP 9 hari dimana kurang dari 45 hari (1,5 x 30 hari) menunjukkan pengelolaan
kredit yang baik dan apotek mempunyai sedikit pelanggan yang tidak membayar tepat
waktu.
i. PP sebesar 4 kali menunjukkan bahwa terjadi perputaran persediaan sebanyak 4 kali
dalam setahun, yang mana hal ini termasuk bagus.
j. Waktu balik modal apotik didapat 3,7 tahun dimana tidak memenuhi syarat 1-2 tahun,
tdk lebih dari 5 tahun.

4. Buatlah strategi/ langkah yang harus diambil agar apotek tersebut mendayagunakan
keuangannya secara efektif dan efisien.
a. Melakukan peningkatan perputaran persediaan waktu balik modal apotek yang
didapatkan lebih cepat sehingga dapat meninggkatkan nilai quick ratio.
b. Memperbaiki pengelolaan obat agar tidak terjadi penumpukan stok opname terlalu
banyak pada akhir tahun.
KASUS 2
Apotek MEDIKA baru berdiri selama 3 tahun, PSAnya adalah seorang dokter. Besar modal
yang diberikan PSA untuk apotek tersebut sebesar 250 juta. Apotek tersebut memiliki
karyawan sebanyak 5 orang, yaitu 1 orang apoteker pengelola, 2 orang Tenaga Teknis
Kefarmasian, 1 orang administrasi dan 1 orang pembantu umum. APAnya hanya datang ke
apotek seminggu 2 kali, pekerjaan managerial lebih banyak dihandle oleh TTK. Banyak resep
yang datang, harus ditolak karena obat tidak lengkap. Pendapatan dan pengeluaran apotek
tahun ini adalah meliputi :
Penjualan tunai : 420.545.000
Penjualan kredit : 217.870.500
Pembelian obat : 328.321.500
Persediaan awal : 140.657.000
Persediaan akhir : 122.365.000
Gaji : 112.650.000
Kesejahteraan karyawan : 21.000.000
Sewa gedung : 10.000.000
Asuransi : 7.252.000
Pemeliharaan gedung : 6.918.500
Biaya penyusutan : 5.112.500
Telepon,air, listrik : 4.743.000
Cicilan ke bank beserta bunga : 4.250.000
per bulan Pajak : 2.876.000
Laba bersih tahun lalu : 20.350.000
Analisis kondisi yang dialami apotek tersebut dari sisi manajerial, pengelolaan SDM,
keuangan dan berikan saran untuk mengatasi permasalan yang terjadi.
1. Hitung nilai ITOR/PP untuk mengetahui perputaran barang, lihat kondisi apotek yang
banyak menolak resep.
2. Hitung laba bersih yang diperoleh tahun ini dan bandingkan dengan tahun lalu .
3. Bagaimana kondisi keuangan apotek dengan melihat persen laba bersih, ROE, ROA
4. Bagaimana pengelolaan SDM sehingga tugas-tugas di apotek berjalan lancar,
pertimbangkan penambahan karyawan.
Penyelesaian
Laporan keuangan
Laba Rugi
Penjualan Bersih
Penjualan (kontan) = Rp. 420.545.000
Penjualan kredit = Rp. 217.870.500
Total Penjualan = Rp. 638.415.500

Harga Pokok Penjualan


Persediaan Awal = Rp. 140.657.000
Persediaan Bersih = Rp. 328.321.500
Persediaan Akhir = Rp. 122.365.000
H.P.P = Rp. 346.613.000
Labah Kotor Penjualan = Rp. 291.802.500

Beban Usaha
Gaji = Rp. 112.650.000
Biaya Telepon, air, listrrik = Rp. 4.743.000
Biaya Bunga = Rp. 51.000.000
Biaya Kesejahteraan Karyawan = Rp. 21.000.000
Biaya Penyusutan = Rp. 5.112.500
Biaya Sewa Gedung = Rp. 10.000.000
Pemeliharaan Gedung = Rp. 6.918.500
Biaya Asuransi = Rp. 7.252.000
Biaya Pajak = Rp. 2.876.000 = 34.512.000
Total Biaya Usaha = Rp. 221.552.000 = 253.188.000
Laba Bersih = Rp. 70.250.500 = 38.614.500
1. Hitung nilai ITOR/PP untuk mengetahui perputaran barang, lihat kondisi apotek yang
banyak menolak resep
Perputaran Persediaan (PP)

PP =

=
= 2,64 = 3 kali
PP sebesar 3 kali menunjukkan bahwa terjadi perputaran persediaan sebanyak 3 kali dalam
setahun

2. Hitung laba bersih yang diperoleh tahun ini dan bandingkan dengan tahun lalu
Laba bersih tahun ini = 70.250.000
Laba bersih tahun lalu = 20.350.000
Laba bersih tahun lalu adalah Rp. 20.350.000 Hal tersebut menunjukkan bahwa keuntungan
yang diperoleh apotek pada tahun ini meningkat 345,21% atau lebih tinggi dibandingkan
dengan keuntungan yang diperoleh tahun lalu.

3. Bagaimana kondisi apotek dengan melihat persen laba bersih, ROE, ROA Jawab :
- PLB (Persentase Laba Bersih) PLB

PLB =

=
= 11%

- ROE (Return Of Equity)

ROE =

=
= 28%
Syarat, ROE untuk apotek minimum 18% ini menunjukkan bahwa dana yang di
investasikan oleh PSA/APA dalam Apotek telah digunakan secara efektif.
- ROA (Return Of Asset)

ROA =

=
= 20,07 %
Syarat, ROA untuk apotek minimum 12%

4. Bagaimana pengelolaan SDM sehingga tugas-tugas di apotek berjalan lancar,


pertimbangkan penambahan karyawan.
- Menambahkan jobdesc untuk bagian administrasi dalam hal melakukan pendataan
terhadap obat-obatan yang sering dicari konsumen namun tidak tersedia di apotek,
sehingga dapat melengkapi variasi persediaan obat. Sehingga perlunya dilakukan
evaluasi terkait stok obat di gudang supaya tidak terjadi kekosongan obat.
- Mengevaluasi pengadaan obat dengan menggunakan metode konsumsi, morbiditas atau
kombinasi agar pengadaan obat lebih optimal

Anda mungkin juga menyukai