APOTEK

Budi Firdaus Darmasila, M.Sc., Apt.

 APOTEK ADALAH SUATU TEMPAT TERTENTU, TEMPAT
DILAKUKAN PEKERJAAN KEFARMASIAN DAN PENYALURAN
SEDIAAN FARMASI, KEPADA MASYARAKAT.

PERMENKES NO 922 /MENKES/PER/X/1992

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR

73 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR PELAYANAN KEFARMASIAN
DI APOTEK
&
APOTEK ADALAH SARANA PELAYANAN KEFARMASIAN TEMPAT
DILAKUKAN PRAKTEK KEFARMASIAN OLEH APOTEKER
PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9
TAHUN 2017 TENTANG APOTEK
 Studi Kelayakan Pendirian Apotek
Suatu rancangan secara komprehensif tentang sesuatu yg
menyangkut rencana pendirian apotek baru untuk dapat melihat
kelayakan ditinjau dari sisi pengabdian profesi maupun dari
sisi ekonominya.

Kelompok Buat PROJECT Tentang Pendirian APOTEK

berdasarkan

UU / PMK tentang Apotek / Perda

yang berlaku ?
PERMODALAN
• SUMBER PERMODALAN  TABUNGAN PRIBADI, SAUDARA,
TEMAN-TEMAN DALAM BENTUK CV/ PT, INVESTOR,
PERUSAHAAN BESAR, SPEKULAN & PENJUAL SAHAM UMUM (GO
PUBLIC)
• USAHA APOTEK BIASANYA MENGGUNAKAN MODAL DARI
TABUNGAN PRIBADI, INVESTOR, DAN HUTANG.
 APOTEKER ?
TENAGA TEKNIS
KEFARMASIAN ?

UU / PERMENKES
==TUPOKSI ?
SOURCE :
1. PMK 80 TAHUN 2016 PASAL 15 MELIPUTI PELAKSANAAN TUGAS YANG DIBERIKAN
TTK DAN APOTEKER
TENAGA TEKNIS KEFARMASIANTUPOKSI :
1. MELAKUKAN PENCATATAN TENTANG PEMBELIAN DAN PENYIMPANAN OBAT SERTA
MELAKUKAN PENDATAAN PERSEDIAAN OBAT.
2. MENERIMA PEMBAYARAN RESEP, STOK HARGA, PENANDAAN ITEM UNTUK
PENJUALAN, PENCATATAN DAN KLAIM ASURANSI,
3. MELAKUKAN PELAYANAN PERBEKALAN KESEHATAN RUMAH TANGGA,
4. MELAKUKAN PENGARSIPAN RESEP SESUAI DATA KETENTUAN BERLAKU.
5. MELAKUKAN PEMERIKSAAN KESESUAIAN PESANAN SEDIAAN FARMASI DAN
PERBEKALAN KESEHATAN, DAN
6. MELAKUKAN PENDISTRIBUSIAN SEDIAAN FARMASI DAN PERBEKALAN KESEHATAN
UNTUK KEPERLUAN FLOOR STOCK.
• SOURCE :
1.PERATURAN MENTERI KESEHATAN RI NOMER 72 TAHUN 2016
APOTEKER TUPOKSI :
1. PENGKAJIAN DAN PELAYANAN RESEP
2. PENELUSURAN RIWAYAT PENGGUNAAN OBAT
3. REKONSILIASI OBAT
4. PELAYANAN INFORMASI OBAT (PIO)
5. KONSELING
6. VISITE
7. PEMANTAUAN TERAPI OBAT (PTO)
8. MONITORING EFEK SAMPING OBAT (MESO)
9. EVALUASI PENGGUNAAN OBAT (EPO)
10. DISPENSING SEDIAAN STERIL DAN
11. PEMANTAUAN KADAR OBAT DALAM DARAH (PKOD)
 PERHITUNGAN BEP
• BREAK EVENT POINT (BEP)  ANALISA UNTUK MENETAPKAN TITIK DI
MANA TOTAL PENJUALAN SAMA BESAR DENGAN TOTAL BIAYA ATAS
PENJUALAN TERSEBUT. PADA TITIK INI USAHA TERSEBUT DALAM
KEADAAN TIDAK MENGALAMI KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN.
• BEP (BREAK EVENT POINT) MERUPAKAN KEADAAN DIMANA SUATU
BISNIS YANG DIJALANKAN TIDAK MEMPEROLEH LABA DAN JUGA TIDAK
MENDERITA KERUGIAN (IMPAS).
• ANALISA BEP MERUPAKAN SUATU ANALISA
UNTUK MEMPELAJARI HUBUNGAN
ANTARA BIAYA TETAP, BIAYA VARIABEL,
DAN PENDAPATAN.

1
BEP  ( )  biaya tetap
biayavar iabel / pendapatan
• APOTEK DIKATAKAN MENCAPAI BEP APABILA DALAM USAHANYA PADA
SUATU PERIODE ANTARA JUMLAH BIAYA DENGAN JUMLAH HASIL
PENJUALANNYA ADALAH SAMA.

• BEP DIGUNAKAN UNTUK MENGETAHUI KELANGSUNGAN HIDUP SUATU

USAHA DENGAN MEMPERKIRAKAN BERAPA OMZET YANG HARUS DICAPAI
AGAR BISA MENUTUP BIAYA OPERASIONAL APOTEK.
• PAYBACK PERIODE (PP)
 PENGUKURAN PERIODE YANG DIPERLUKAN DALAM MENUTUP KEMBALI
BIAYA INVESTASI DGN MENGGUNAKAN ALIRAN KAS (LABA BERSIH) YG
AKAN DITERIMA
• RETURN ON INVESTMENT (ROI)
PENGUKURAN BESARAN TINGKAT RETURN (%) YG AKAN DIPEROLEH SELAMA
PERIODE INVESTASI DENGAN CARA MEMBANDINGKAN JUMLAH NILAI LABA
BERSIH PER TAHUN DENGAN NILAI INVESTASI.
NILAI ROI > BUNGA PINJAMAN  APOTEK LAYAK UNTUK DILAKSANAKAN.
NILAI ROI < BUNGA PINJAMAN APOTEK TIDAK LAYAK DILAKSANAKAN.

Nilai Laba Bersih

ROI  x100%
Nilai Investasi
 STRATEGI PERKEMBANGAN APOTEK

• PENGEMBANGAN APOTEK SAAT INI TIDAK HANYA

MEMPERTIMBANGKAN ASPEK BISNIS SEMATA TETAPI HARUS
MEMPERTIMBANGKAN ASPEK PELAYANAN KEFARMASIAN YG
BERTUJUAN MENINGKATKAN KUALITAS HIDUP PASIEN.
FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN
KEBERHASILAN APOTEK, YAITU :
A) PERSEDIAAN BARANG YANG LENGKAP DAN
BERKUALITAS BAIK
B) LOKASI YANG NYAMAN DAN STRATEGIS
C) PELAYANAN YANG RAMAH & PROFESIONAL,
TERMASUK KONSULTASI MENGENAI OBAT
D) HARGA YANG BERSAING/ TIDAK TERLALU
MAHAL
E) ONE STOP SERVICE
F) ONE STOP SHOPPING, DAN
G) PHARMACEUTICAL CARE
 CONTOH PERHITUNGAN BEP, ROI, DAN PP

A. MODAL :
MODAL TETAP
A). PERLENGKAPAN (MEUBEL, DLL) RP. 15.000.000,-
B). PERLENGKAPAN APOTEK RP. 7.000.000,-
C). BIAYA PERIJINAN RP. 2.000.000,-
MODAL OPERASIONAL RP. 150.000.000,-
CADANGAN MODAL RP.
20.000.000,- +
JUMLAH TOTAL MODAL : RP. 194.000.000,-
B. RENCANA ANGGARAN PENDAPATAN & BELANJA TAHUN I

1. BIAYA RUTIN PER BULAN TAHUN I

A. TENAGA KERJA
APA (1 ORANG) RP. 1.200.000,-
AP (1 ORANG) RP. 1.000.000,-
AA (3 ORANG) RP. 1.200.000,-
JURU RESEP (2 ORANG) RP. 700.000,-
PU (1 ORANG) RP. 200.000,- +
JUMLAH : RP. 4.300.000,-
 B. BIAYA LAIN-LAIN
ADMINISTRASI RP. 150.000,-
LISTRIK, AIR, TELP, KORAN RP. 550.000,-
BIAYA LAIN-LAIN RP. 100.000,- +
JUMLAH : RP.
800.000,-

TOTAL BIAYA RUTIN PER BULAN TAHUN I : RP. 5.100.000,-

2. BIAYA RUTIN TAHUN I

- BIAYA RUTIN TAHUNAN X 12
(RP. 5.100.000,00 X 12) RP. 61.200.000,-
- THR ( 1 BULAN GAJI) RP. 4.300.000,-
- SHU ( 1 BULAN GAJI) RP. 4.300.000,- +
TOTAL BIAYA RUTIN TAHUN I : RP.
69.800.000,-
3. PROYEKSI PENDAPATAN TAHUN I

PADA TAHUN I DIPROYEKSIKAN R/ YG MASUK 30 LEMBAR/ HARI @ RP.

20.000,-

A. PENJUALAN OBAT RESEP TAHUN I

(30 LEMBAR X 25 HARI X 12 BULANX RP. 20.000,00)
RP. 180.000.000,-
B. PENJUALAN OBAT BEBAS
(25 HARI X 12 BULAN X RP 200.000,-) RP. 60.000.000,-
C. PENJUALAN OWA
(25 LEMBAR X 12 BLN X RP 100.000,-) RP. 30.000.000,- +
TOTAL PENDAPATAN TAHUN I: RP. 270.000.000,-
4. PEMBAYARAN RUTIN TAHUN I
A. PEMBELIAN OBAT RESEP RP. 100.000.000,-
B. PEMBELIAN OBAT BEBAS RP. 50.000.000,
C. PEMBELIAN OWA RP. 24.000.000,-
D. PENGELUARAN RUTIN TAHUN I RP. 46.000.000,- +
TOTAL PEMBAYARAN TAHUN I: RP. 220.000.000,-

5. PERKIRAAN LABA RUGI TAHUN I

A. PEMASUKAN TAHUN I RP. 270.000.000,-
B. PENGELUARAN TAHUN I RP. 220.000.000,- _
c. LABA KOTOR RP. 50.000.000,-
d. PAJAK PENDAPATAN (15%) RP. 7.500.000,- _
LABA BERSIH : RP. 42.500.000,-
6. PERHITUNGAN BEP TAHUN I
A. PAY BACK PERIOD
total investasi Rp.194.000.000,
   4,5tahun
laba bersih Rp.42.500.000,
B. ROI
laba bersih Rp.42.500.000,
 100%  21,90%
total investasi Rp.194.000.000,

C. BEP 1
BEP  ( )  biaya tetap
biayavar iabel / pendapatan
1
BEP  ( )  Rp.69.800.000,
Rp.174.000.000,Rp.270.000.000,
 Rp108.000.000, pertahun
= RP. 9.000.000,- PERBULAN
PROSENTASE biaya tetap
BEP  100%
pendapata biaya var iabel
Rp.69.800.000,
 100%  73%
Rp.270.000.000,  Rp.174.000.000,

KAPASITAS BEP = % BEP X JUMLAH LEMBAR R/ PER TAHUN

= 73 % X 9000 LEMBAR RESEP/TAHUN
= 6.570 LEMBAR /TAHUN
= 22 LEMBAR/HARI
 Penjualan

Daerah jumlah biaya

laba

BEP
Daerah Biaya variabel
rugi

Garis biaya tetap

Biaya tetap
0 Volume penjualan
m

Gambar 2. Grafik Break Event Point

 Apotek di Indonesia

INDEPENDENT JARINGAN

70% 5% 10% 15%

TRADISIONAL MODERN TRADISIONAL MODERN

-Manajemen yang sederhana
-Tidak adanya sistem
-Pemilik mengatur secara
langsung
-Penjualan obat ethical
sebesar 90%
-Ukuran kecil sampai besar
-Diarea perumahan
-Penjualan Rp. 0,5 – 1,5 jt/hari
-Memiliki manajemen
-Memiliki manajemen -Manajemen yang
yang terbatas
yang sederhana profesional
-Memiliki sistem yang
-Memiliki sistem yang -Memiliki sistem dan
kecil
kecil pembelian yang terpusat
-Pemilik mengatur secara
-Pemilik mengatur -Penjualan didominasi oleh
sebagian (untuk
sebagian (untuk pelanggan sebesar 70%
pembayaran)
pembayaran)
-Keaneka ragaman produk
-Masil didominasi resep
-Masih didominasi resep berada didalamnya
sebesar 70%
sebesar 90%
- Ukuran sedang sampai
-Ukuran sedang ke besar
-Ukuran sedang besar
-Area – area bisnis dan
-Paling banyak di jalan -Area yang terpenting ( mal
perumahan
utama dan jalan utama)
-Memliki papan nama
- Memiliki papan nama -Penjualan 2,5 – 5 jt/hari
-Penjualan Rp. 1,5 – 2,5
-Penjualan Rp.1 – 3 jt/hari
jt/hari
 KEKUATAN, PELUANG, KELEMAHAN, ANCAMAN
APOTEK
Kekuatan:
- Nilai tinggi & marjin yang besar
- Usaha dilindungi oleh UU
- Tidak ada kontrol harga
Peluang:
-Jumlah Apotek di pasaran masih rendah
-Bisnis Apotek hanya memberi sebesar 2%
dari pasar farmasi
-Tidak ada apotek yang berusaha
memberikan kepuasan (pelayanan) kepada
pelanggan
-Pelanggan lebih senang untuk berbelanja
di pengecer modern
Kelemahan:
-Tidak ada pelanggan tetap/ rendahnya perputaran
pembeli
-Biaya operasi yang tinggi
-Tergantung dari banyaknya dokter
-Kurangnya tenaga ahli
-Peraturan yang berlebihan
-Pemerintah tidak melindungi usaha ini dari yang lain
Ancaman:
-Toko obat lebih banyak menjual produk dan resep
-Berkembangnya dispensing dokter
-Klinik apotek menjadi trend pasar
- Pergantian pelanggan dari Apotek ke Toko Obat
tradisional
- BPJS ???
 BANTUAN YANG DIBUTUHKAN UNTUK APOTEK

I. MANAJEMAN RETAIL

1. SISTEM GABUNGAN KESELURUH ASPEK

Pembelian Manajemen Manajemen Laba

Persediaan Keuangan
2. Modernisasi apotek (tampilan dan pelayanan toko)

3. Promosi

II. MODAL
KUNCI SUKSES APOTEK DI INDONESIA

KELENGKAPAN PRODUK
HARGA MURAH
LOKASI YANG BAGUS
PELAYANAN YANG BAGUS
MENJALIN KERJASAMA DENGAN DOKTER
 STRATEGI PENGEMBANGAN APOTEK & KEPUASAN
PELANGGAN

Rangkaian Kegiatan Apotek

• Pengadaan •Obat berkualiatas
• Resmi • Obat •Pelayanan berkelanjutan
• Penyimpanan • Harga yang bersaing
• Lengkap • SDM • Kepedulian
• Penyiapan • Cepat
• Cepat • Modal • Manfaat
• Pelayanan • Ramah
• Harga Bersaing • Sistem
• Pencatatan • Informasi

S I P O C
Supplier Input Process Output Customer
 POINT OF DIFFERENCE
UNTUK SUATU APOTEK

Q – QUALITY/KUALITAS
S – SERVICE / PELAYANAN
V – VALUE / NILAI – NILAI
P – PROFESIONAL / CAKAP & HANDAL
Kualitas Nilai – Nilai
Menyediakan produk Melayani dengan tulus, peduli
yang berkualitas dan dan perhatian serta memberi
terjamin keasliannya makna kepada setiap transaksi

Pelayanan Cakap & Handal

Melayani dengan standar Cakap & handal dalam
yang tinggi dan informatif, memberikan pelayanan dengan
serta memberi kenyamanan profesionalitas yang tinggi
dan kepraktisan
 BAGAN DISTRIBUSI OBAT DI INDONESIA

PABRIK FARMASI IMPORTIR FARMASI

PEDAGANG BESAR FARMASI

PBF LAIN
B BT R N

Hanya oleh PBF

Kimia Farma

R.S dengan APOTEKER

APOTEK LAIN APOTEK

PBF LAIN
DOKTER
TOKO OBAT BERIJIN PUSKESMAS/RS tanpa
APOTEKER/KLINIK2/BKIA

K O N S U M E N

Keteragan:
B : BEBAS R : RESEP BT: BEBAS TERBATAS N : NARKOTIK
 Tujuh Langkah Dasar dalam Ritel
* TENTUKAN SEGMEN PASAR DAN TARGET KONSUMEN => TENTUKAN
PEMOSISIAN TOKO
* ADAKAN BARANG DAGANGAN YANG PAS DENGAN KEBUTUHAN
KONSUMEN/TREND PASAR (MERCHANDISING) => RIGHT PRODUCT ( 1)
TENTUKAN C.O.G.S DAN HARGA JUAL => RIGHT PRICE ( 2 )
TENTUKAN FORMAT & DISAIN TOKO, LOKASI DAN PERALATAN DISPLAY
=> RIGHT PLACE ( 3 )
LAKUKAN PROMOSI => INFORMASIKAN CALON PELANGGAN BAHWA
TOKO AKAN DIBUKA, BARANG DAN JASA YANG DISEDIAKAN,
=> RIGHT PROMOTION ( 4 )
SIAPKAN PRAMUNIAGA DAN KARYAWAN LAIN YANG PROFESIONAL
=> RIGHT PEOPLE ( 5 )
ADAKAN HUBUNGAN MASYARAKAT YANG BAIK
=> RIGHT PUBLIC RELATION ( 6 )
SEDIAKAN PELAYANAN PENUNJANG YANG TEPAT => RIGHT SERVICES (
7)
 TIMBULNYA PERSAINGAN PADA USAHA RITEL :

1. Kelengkapan
2. Lokasi
3. Harga
Harga 1 Box = Rp. 12.000,-
1 Box= 12 buah
Pembelian 10 Box bonus 2 Box

Jumlah Kecil Jumlah Besar

No
Pembelian Jumlah Pembelian Jumlah
1. 1 Box = 12 buah Rp 12.000 10 Box Rp 120.000
Bonus 2 Box 0
12 Box = 144 buah Rp 120.000
Harga Dasar Rp 1.000 Harga Dasar Rp. 833
Keuntungan 15 % Rp. 124,99
Harga Jual Rp 957