Anda di halaman 1dari 5

Jurnal

Jurnal Farmasetis
Farmasetis Volume
Volume 2
2 No
No 1,
1, Hal
Hal 1
19- 9, MeiMei
- 23, 2013
2013
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal
ISSN
ISSN :: Cetak
Cetak 2252-9721
2252-9721 – Online 2549-8126

ANALISA KUANTITATIF TABLET RETINOL (VITAMIN A) SECARA


SPEKTROFOTOMETRI ULTRAVIOLET VISIBEL YANG BEREDAR DI
WILAYAH KABUPATEN KENDAL
Dhani Setyadi1, Ariyanti2
1
PT GMP Semarang
2
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

Email: riri99.cettaazzahra@gmail.com

ABSTRAK
Pendahuluan: Vitamin A merupakan vitamin yang larut dalam lemak dan memiliki fungsi yang
penting bagi tubuh yaitu berperan dalam pembentukan indra penglihatan bagi manusia, pembentukan
sistem imun tubuh dan sebagai antioksidan bagi tubuh. Oleh karena itu, jika tubuh kekurangan
vitamin A seringkali dapat berakibat fatal pada organ penglihatan. Metode: Tujuan dari penelitian ini
adalah untuk mengetahui kadar dari masing-masing tablet vitamin A yang beredar di wilayah
kabupaten Kendal, mengetahui perbedaan kadar antar masing-masing sediaan tablet vitamin A yang
beredar di wilayah kabupaten Kendal, dan mengetahui validitas metode spektrofotometri UV-Vis yang
digunakan untuk penetapan kadar tablet vitamin A yang beredar di wilayah kabupaten Kendal. Hasil:
kadar masing-masing sediaan adalah Paten A1 1,26 mg, A2 1,12 mg, A3 1,76 mg, A4 3,15 mg, A5
4,32 mg, A6 5,27 mg, A7 6,55 mg, paten B1 0,49 mg, B2 0,8 mg, B3 1,7 mg, B4 2,49 mg, B5 3,36
mg, B6 4,24 mg, B7 5,04 mg. Untuk hasil uji validasi metode analisis kuantitatif tablet retinol
(vitamin A) secara spektrofotometri ultraviolet visibel untuk uji linieritas didapatkan hasil untuk
masing-masing sampel valid, dimana hasil untuk sampel vitamin A merk A r = 0,9989, untuk sampel
vitamin A merk B r = 0,9989. Uji presisi hasilnya RSD ≤ 2,0% . Uji akurasi Recovery paten merk A =
101,3 %, Recovery paten merk B = 101,3 %.

Kata Kunci: Tablet vitamin-A, spektrofotomeri UV-Vis

ABSTRAK
Introduction: Vitamin a is a fat-soluble vitamin and has an important function for the body that play
a role in the formation of the senses of vision for human and for the immune system and as anti-
oxidants for the body.Therefore, if the body lacks vitamin A can often be fatal in the organs of vision.
Methode: The purpose of this study was to determine the levels of vitamin-A tablet in the district of
Kendal, to find out the difference in levels between each tablet dosage of vitamin-A in the district of
Kendal, and to determine the validity of the spektrofotometri UV-VIS method used for the
determination of the content of the tablet of vitamin-A circulating in the district of Kendal. Result: the
levels of each preparation were Patent A1 1.26 mg, A2 1.12 mg, A3 1.76 mg, A4 3.15 mg, A5 4.32 mg,
A6 5.27 mg, A7 6.55 mg, patent B1 0,49 mg, B2 0,8 mg, B3 1,7 mg, B4 2,49 mg, B5 3,36 mg, B6 4,24
mg, B7 5,04 mg. For the result of validation test of quantitative analysis method of retinol tablets
(vitamin A) by visible ultraviolet spectrophotometry for linearity test obtained results for each valid
sample, where the results for vitamin A samples A r = 0.9989, for samples of vitamin A brand B r =
0.9989. Precision test result RSD ≤ 2.0%. Patent Recovery Accuracy Test brand A = 101.3%,
Recovery patent brand B = 101.3%.

Keywords: Vitamin-A tablet, spektrofotomeri UV-Vis

PENDAHULUAN terjadi kekurangan vitamin dalam tubuh.


Vitamin adalah suatu senyawa organik yang Macam-macam vitamin dikelompokan menjadi
memiliki fungsi sangat penting bagi tubuh, 2 yaitu vitamin yang larut dalam lemak
karena vitamin ini tidak bisa di hasilkan oleh (vitamin A, D, E, dan vitamin K) sedangkan
tubuh sendiri, maka tubuh harus sering vitamin yang larut dalam air (vitamin B dan
mengkonsumsi makanan-makanan yang vitamin C) (Sudjadi dan Rohman, 2008). Pada
banyak mengandung vitamin, sehingga tidak penggunaan vitamin A yang melebihi dosis
19
Jurnal Farmasetis Volume 2 No 1, Hal 19 - 23, Mei 2017 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

dapat menimbulkan hipervitaminosis A yaitu Analis Kesehatan. Obyek Penelitian


suatu keadaan keracunan yang disebabkan oleh menggunakan Obyek Penelitian dalam Karya
terlalu banyak mengkonsumsi vitamin A Tulis Ilmiah ini adalah analisa kuantitatif tablet
(Winarno. 2004). Penyebab terjadinya retinol (vitamin A) yang beredar di wilayah
hipervitaminosis A adalah penggunaan vitamin kabupaten Kendal secara spektrofotometri UV-
A dalam jangka panjang (Hedi, 2007). Jika Vis.Variabel bebas dalam penelitian ini adalah
tubuh kekurangan vitamin A maka fungsi menggunakan tablet retinol (vitamin A) yang
penglihatan kita akan terganggu, karena karena beredar di wilayah kabupaten Kendal. Variabel
daya penglihatan mata sangat tergantung oleh terkendali dalam penelitian ini adalah alat dan
rodopsin, yaitu suatu pigmen yang bahan yang digunakan untuk menganalisa
mengandung retinol (Winarno, 2004). kuantitatif tablet retinol (vitamin A) yang
beredar di wilayah kabupaten Kendal.
Beberapa metode yang cocok digunakan untuk Ditimbang sejumlah sampel Vitamin A yang
analisa kuantitatif vitamin A adalah dengan beredar di wilayah kabupaten Kendal secara
menggunakan metode spektrofotometri UV- acak kemudian ditimbang seksama lalu
Vis, metode kolorimetri dan metode dilarutkan dalam kloroform secukupnya
Kromatografi. Untuk penelitian ini peneliti kemudian diukur absorbannya dengan panjang
menggunakan metode Spektrofotometri UV- gelombang 325 nm dilakukan pengukuran
Vis. Vitamin A dapat di analisa kuantitatif sebanyak 7 kali dengan pengenceran 5 ppm, 10
dengan metode spektrofotometri UV-Vis ppm, 20 ppm, 30 ppm, 40 ppm, 50 ppm dan
karena mempunyai absorbansi maksimal pada direplikasi sebanyak 5 kali. Hubungan yang
panjang gelombang antara 325 nm sampai 328 linier antara respon analisis dan konsentrasi
nm dalam berbagi pelarut. Cara penetapan analit dalam rentang penggunaan metode
harus dilakukan secepat mungkin dan analis: pembuatan larutan untuk pemeriksaan
terlindung dari cahaya (Sudjadi dan Rohman, linieritas.Larutan sampel dengan
2008). Berdasarkan analisa tersebut diatas konsentrasi70%,80%, 90%, 100% diukur
peneliti tertarik untuk melakukan penelitian absorbanya; persyaratan linieritas (Garis
tentang “Analisa Kuantitatif Tablet Retinol regresi koefisien korelasi ≥ 0,98%).
(Vitamin A).Secara Spektrofotometri
Ultraviolet Visibel Yang Beredar Di Wilayah Uji presisi adalah ukuran yang menunjukkan
Kabupaten Kendal Tahun 2012” derajat kesesuaian antara hasil uji individual,
diukur melalui penyebaran hasil individual dari
METODE rata-rata jika prosedur diterapkan secara
Bahan-bahan yang diperlukan dalam penelitian berulang pada sampel-sampel yang diambil
kali ini adalah Vitamin A yang beredar di dari campuran yang homogen: (1)Pembuatan
wilayah kabupaten kendal, kloroform dan larutan untuk pemeriksaan presis, (2)Larutan
bahan atau cairan lain yang diperlukan. Alat- sampel dan larutan standart dengan konsentrasi
alat yang digunakan adalah Peralatan yang 100% diukur absorbannya sebanyak 5,
digunakan dalam penelitian kali ini adalah (3)Persyaratan presisi : RSD ≤ 2,0%.
Spektrofotometer ultraviolet visibel (Cary 60), Kedekatan antara nilai yang dapat diterima
Komputer, cuvet (quartz cell), labu takar 50 ml baik sebagai nilai konvensional / nilai
dan 100 ml (Pyrex), pipet volum, 5, 10, 25 ml pembanding yang dapat diterima dengan nilai
(Pyrex), pipet mikro, timbangan elektrik yang diperoleh yaitu hasil analisis. Akurasi
(Pioneer), beaker glass 100, 250, 500 ml metode analis dinyatakan dengan Recovery
(Pyrex), mortir, stamper dan peralatan lain hasil analisis.
yang digunakan. Jenis penelitian yang
digunakan untuk penyusunan dan penulisan
Karya Tulisi Ilmiah ini adalah analisa
kuantitatif tablet retinol (vitamin A) yang HASIL
beredar di wilayah kabupaten Kendal secara Hasil pengukuran sediaan vitamin A standart
spektrofotometri UV-Vis. Waktu penelitian atau baku, sampel vitamin A merk A dan
dilaksanakan pada tanggal 14-15 Juni sampel vitamin A merk B menggunakan
2013.Tempat penelitian dilakukan diPolitekink spektrofotometri uv-vis adalah sebagai berikut:
Kesehatan Kemenkes Semarang Jurusan
Baku Induk Vitamin A (Retinol)
20
Jurnal Farmasetis Volume 2 No 1, Hal 19 - 23, Mei 2017 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

Tabel 1.
Rata-rata absorbansi Baku Induk Vitamin A (Retinol) setelah direplikasi 5 kali
Konsentration Rata-rata absorban
(ppm) (Abs)
5 0,6955
10 1,3510
20 2,6944
30 4,8338

Sampel Vitamin A Paten Merk A


Tabel 2.
Rata-rata absorbansi Sampel Vitamin A Paten Merk A setelah direplikasi 5 kali
Pengenceran Sampel Konsentrasi (mg/L) Rata-rata absorban(Abs)
5 ppm 0,4 0,0556
10 ppm 0,3 0,0495
20 ppm 0,5 0,0775
30 ppm 0,9 0,1386
40 ppm 1,3 0,1902
50 ppm 1,5 0,2320
60 ppm 1,9 0,2882

Sampel Vitamin A Paten Merk B


Tabel 3.
Rata-rata absorbansi Sampel Vitamin A Merk B setelah direplikasi 5 kali
Pengenceran Sampel Konsentrasi Rata-rata absorban
(mg/L) (Abs)
5 ppm 0,1 0,0217
10 ppm 0,2 0,0353
20 ppm 0,5 0,0748
30 ppm 0,7 0,1096
40 ppm 1,0 0,1482
50 ppm 1,2 0,1867
60 ppm 1,5 0,2218

Hasil Perhitungan Kadar


Tabel 4.
Hasil Analisa Kadar Sampel Vitamin A Paten Merk A
Sampel Kadar

Sampel A1 1,26mg
Sampel A2 1,12mg
Sampel A3 1,76mg
Sampel A4 3,15mg
Sampel A5 4,32mg
Sampel A6 5,27mg
Sampel A7 6,55mg

21
Jurnal Farmasetis Volume 2 No 1, Hal 19 - 23, Mei 2017 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

Tabel 5.
Hasil Analisa Kadar Sampel Vitamin A Paten Merk B
Sampel Kadar
Sampel B1 0,49mg
Sampel B2 0,8mg
Sampel B3 1,7mg
Sampel B4 2,49mg
Sampel B5 3,36mg
Sampel B6 4,24mg
Sampel B7 5,04mg

Validasi Metode Analisis.


Linieritas.
Hubungan linier antra respon analis dan
konsentrasi analit dalam hubungan Recovery paten merk B =
mengunakan metode alanis, adalah :
Y = a + bx
Dengan respon kolerasi paten vitamin A merk
A, adalah sebagai berikut :
R= 0.9989
A= 2,9911.
PEMBAHASAN
B= 0.1514 Dari hasil yang diperoleh untuk baku Vitamin
A menunjukan hasil yang kurang baik,
Persamaan regresi liniernya adalah Y= 2,9911. pengenceran yang dapat dibaca hanya 5, 10,
+ 0,1514. 20, 30 ppm untuk 40, 50, 60 ppm tidak dapat
Sedangkan untuk respon kolerasi paten vitamin terbaca dikarenakan absorbanya terlalu tinggi,
A merk B, adalah sebagai berikut : sedangkan spektrofotometri UV-Vis hanya
R= 0.9989 dapat membaca absorban maksimal 10
A= 5,8728 . absorban selebihnya spektrofotometri tidak
B= 0.1456 dapat membacanya. Hal ini mungkin
Persamaan regresi liniernya adalah Y= 5,8728 dikarenakan baku Vitamin A yang digunakan
. + 0,1456. jelek atau sudah rusak, atau mungkin pada saat
melakukan pengenceran terjadi kesalahan
pemipetan/human error. Tetapi setelah
Uji Presisi dilakukan beberapa pengulangan hasilnya tetap
Uji presisi adalah ukuran yang memenuhi RSD sama untuk 40 sampai 60 ppm tidak terbaca.
secara teoritis presisi RSD ≤ 2% sedangkan
pada penelitian ini adalah : Hasil yang diperoleh dari sampel Vitamin A
RSD = ± 2 (1- 0,5 log C ) paten merk A hanya terjadi kesalahan pada
= ± 2 (1- 0,5 log 100 ) konsentrasi 5 ppm ke 10 ppm, hasilnya dari 5
= 2,0 % ke 10 ppm mengalami penurunan konsentrasi
yaitu dari 0,4 mg/L ke 0,3 mg/L.
Uji Akurasi Kemungkinan hal ini terjadi dikarenakan
Untuk hasil recovery dianggap memenuhi kesalahan pemipetan pada saat pengenceran 5
persyaratan akurasi jika nilai recovery dan 10 ppm. Untuk hasil seterusnya tidak
terdapat pada range 90% - 110%. Sedangkan mengalami penurunan konsentrasi.
pada penelitian ini didapatkan hasil nilai Hasil yang diperoleh dari sampel Vitamin A
recovery masing-masing sediaan adalah: paten merk B tidak terjadi kesalahan hasilnya
Recovery paten merk A = menunjukan kenaikan tiap ppm. Hasil kadar
yang diperoleh pada masing – masing sampel
vitamin A paten merk A berturut-turut dari
konsentrasi terendah sampai konsentrasi
tertinggi adalah 1,26 mg, 1,12 mg, 1,76 mg,
3,15 mg, 4,32 mg, 5,27 mg, 6,55 mg,
22
Jurnal Farmasetis Volume 2 No 1, Hal 19 - 23, Mei 2017 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

sedangkan hasil dari sampel vitamin A merk B pada penelitian didapatkan hasil nilai recovery
berturut turut dari konsentrasi terendah sampai pada renrtang 90 % - 110% yaitu 101,3%.
konsentrasi tertinggi adalah 0,49 mg, 0,8 mg,
1,7 mg, 2,49 mg, 3,36 mg, 4,24 mg, 5,04 mg. Saran
Perlu dilakukan analisa vitamin A
Dalam uji validasi, parameter yang digunakan menggunakan metode analisa yang lain seperti
adalah uji linieritas (syarat : r ≥ 0,98) dan pada HPL C.
penelitian didapatkan hasil r = 0.999, pada uji
presisi (syarat : RSD ≤ 2,0%) pada penelitian DAFTAR PUSTAKA
dihasilkan nilai RSD adalah 2,0%, sedangkan Anonim. 1995. Farmakope Indonesia edisi IV.
pada uji akurasi (syarat : RSD ≤ 2,0%) dengan DepKes RI. Jakarta.
rentang syarat recovery : 90,0% - 110,0%) dan
pada penelitian didapatkan hasil nilai recovery Winarno. F.G 2004. Kimia Pangan dan Gizi.
pada renrtang 90 % - 110% yaitu 101,3%. PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
Sehingga pada uji validasi metode analisa
dianggap valid karena memenuhi persyaratan Ganjdar, Ibnu Gholib dan Rohman, Abdul.
uji validasinya. 2007. Kimia Farmasi Analisis. Pustaka
Pelajar. Yogyakarta.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan Ganjdar, Ibnu Gholib dan Rohman, Abdul.
Kadar dari masing-masing tablet vitamin A 2012. Analisis Obat. Pustaka
yang beredar di wilayah kabupaten Kendal Pelajar. Yogyakarta.
adalah vitamin A paten merk A adalah A1
1,26 mg, A2 1,12mg, A3 1,76 mg, A4 3,15 Hedi R Dewoto. 2007. Farmakologi dan
mg, A5 4,32 mg, A6 5,27 mg, A7 6,55 mg, Terapi. Balai Penerbit FKUI. Jakarta
sedangkan untuk vitamin A paten merk B
adalah B1 0,49 mg, B2 0,8 mg, B3 1,7 mg, B4 Sediaoetama. M, Sc. 2009. Ilmu Gizi Untuk
2,49 mg, B5 3,36 mg, B6 4,24 mg, B7 5,04 Mahasiswa dan Profesi
mg. Kadar antar sediaan vitamin A beredar di Jilid 1. Dian Rakyat. Jakarta
wilayah Kabupaten Kendal menunjukkan hasil
yang tidak terlalu berbeda. Validitas metode R.A. Day, JR. Dan A.L. Underwood. 2002.
Spektrofotometri UV-Vis yang digunakan Analisis Kimia Kuantitatif Edisi
untuk penetapan kadar tablet vitamin A yang Keenam. Erlangga. Jakarta
beredar di wilayah kabupaten Kendal sudah
valid dengan hasil sebagai berikut : uji Sudjadi dan Rohman, Abdul. 2008. Analisis
linieritas (syarat : r ≥ 0,98) dan pada penelitian Kuantitatif Obat. Gadjah Mada
didapatkan hasil r = 0.999, pada uji presisi University Press. Yogyakarta.
(syarat : RSD ≤ 2,0%) pada penelitian
dihasilkan nilai RSD adalah 2,0%, sedangkan Sunita Almatsier. 2001. Prnsip Dasar Ilmu
pada uji akurasi (syarat : RSD ≤ 2,0%) dengan Gizi. PT Gramedia Pustaka Utama.
rentang syarat recovery : 90,0% - 110,0%) dan Jakarta.

23

Anda mungkin juga menyukai