Anda di halaman 1dari 91

BAB 1

SENYAWA
HIDRO KARBON

Kimia Organik
Semester 2
Prodi D-III Farmasi
FIK Unikal
Siska Rusmalina, S.Farm., M.sc., Apt.

Adaptif
Standar kompetensi dan
Kompetensi Dasar
Standar kompetensi
Mengkomunikasikan senyawa hidrokarbon
dan kegunaannya
Kompetensi dasar
 Mendeskripsikan kekhasan atom karbon
yang membentuk senyawa hidrokarbon
 Menggolongkan senyawa hidrokarbon dan
turunannya
 Mendeskripsikan kegunaan senyawa
hidrokarbon dalam kehidupan manusia

Hal.: 2 Isi dengan Judul Halaman Terkait Adaptif


KIMIA ORGANIK
 Kimia organik adalah percabangan
studi ilmiah dari ilmu kimia mengenai:
- Struktur
- Sifat
- Komposisi
- reaksi, dan
- sintesis senyawa organik.

Hal.: 3 Isi dengan Judul Halaman Terkait Adaptif


SEJARAH KIMIA ORGANIK
 Th. 1850 ->
kimia yang berasal dari senyawa yang
datang dari benda hidup (organik)
 Th. 1900 ->
ahli kimia mensentesis senyawa kimia
baru yang tidak ada hubungan dengan
benda hidup

Hal.: 4 Isi dengan Judul Halaman Terkait Adaptif


Contoh :
 Banyak enzim yang mendasarkan
kerjanya pada logam transisi seperti
besi dan tembaga,
 Gigi dan tulang yang komposisinya
merupakan campuran dari senyama
organik maupun anorganik.
 larutan HCl, larutan ini berperan besar
dalam proses pencernaan makanan
yang hampir seluruh organisme
(terutama organisme tingkat tinggi)

Hal.: 5 Isi dengan Judul Halaman Terkait Adaptif


Apa Itu Kimia Organik
 Senyawa organik dibangun terutama
oleh karbon dan hidrogen, dan dapat
mengandung unsur-unsur lain seperti
nitrogen, oksigen, fosfor, halogen dan
belerang

Hal.: 6 Isi dengan Judul Halaman Terkait Adaptif


Penggolongan Kimia Organik
 Senyawa alifatik, rantai karbon yang
dapat diubah gugus fungsinya;
 Hidrokarbon aromatik, senyawa yang
mengandung paling tidak satu cincin
benzena
 Senyawa heterosiklik yang mencakup
atom-atom nonkarbon dalam struktur
cincinnya; dan
 polimer, molekul rantai panjang
gugus berulang.

Hal.: 7 Isi dengan Judul Halaman Terkait Adaptif


K A R B O N

C A R B O N

 Sejarah Perkembangan
Senyawa Organik
 Friedrich Wohler,1828
 Mensintesis senyawa
organik dari senyawa
anorganik
NH4OCN → NH2CONH2
Ammonium sianat UREA

Hal.: 8 Isi dengan Judul Halaman Terkait Adaptif


Senyawa karbon dapat disintesis dari senyawa
anorganik di samping dapat berasal dari makhluk hidup
atau senyawa organik lainnya.

Penemuan Wohler

Senyawa
Makhluk Hidup organik
lainnya
Senyawa anorganik

Senyawa organik

Hal.: 9 Isi dengan Judul Halaman Terkait Adaptif


Perbedaan senyawa organik dan
senyawa anorganik
SENYAWA SENYAWA
ORGANIK ANORGANIK

 Titik didih dan titik  Titik didih dan titik


lelehnya relatif lelehnya relatif
rendah tinggi

 Sedikit larut dalam  Lebih mudah larut


air atau pelarut dalam air atau
polar dan mudah pelarut polar dari
larut dalam pelarut pada dalam pelarut
nonpolar non polar

Hal.: 10 Isi dengan Judul Halaman Terkait Adaptif


Perbedaan senyawa organik dan
senyawa anorganik
SENYAWA SENYAWA
ORGANIK ANORGANIK

 Mudah terbakar  sukar terbakar

 Kurang reaktif  lebih reaktif

 Ikatannya kovalen  umumnya


ikatannya ion

Hal.: 11 Isi dengan Judul Halaman Terkait Adaptif


SENYAWA ORGANIK ADALAH
SENYAWA KARBON

Istilah yang SENYAWA


sekarang dikenal ?
ORGANIK
SENYAWA
KARBON

Sebab setiap senyawa organik selalu mengandung Karbon (C)


sebagai unsur utama, di samping unsur yang lainnya seperti H, N,
O, S, P dan sebagainya.Dan senyawa organik jika dibakar selalu
menghasilkan arang (sebagai bukti adanya karbon)

Hal.: 12 Isi dengan Judul Halaman Terkait Adaptif


KARAKTERISTIK KHAS ATOM
KARBON
1.Unsur kimia dengan lambang C
2.Nomor atomnya Z = 6
3.Golongan IV A
4.Konfigurasi elektron
2 4 atau 1s2 2s2 2p2
5.Elektron valensinya = 4
6.Dapat membentuk isotop. C-12, C-13, C-14
7.Dapat membentuk 4 ikatan kovalen
8.Dapat membentuk rantai karbon

Hal.: 13 Isi dengan Judul Halaman Terkait Adaptif


CONTOH IKATAN YANG DAPAT
DIBENTUK KARBON

Hal.: 14 Isi dengan Judul Halaman Terkait Adaptif


JENIS ATOM KARBON DALAM
RANTAI KARBON
KARBON PRIMER
KARBON SEKUNDER
KARBON TERSIER
KARBON KUARTENER

Hal.: 15 Isi dengan Judul Halaman Terkait Adaptif


KARBON PRIMER

Adalah karbon yang terikat pada satu


atom karbon yang lain.

CH3 CH2 CH2 CH3

Hal.: 16 Isi dengan Judul Halaman Terkait Adaptif


KARBON SEKUNDER

Atom karbon yang terikat oleh dua


atom karbon yang lain

CH3 CH2 CH2 CH3

Hal.: 17 Isi dengan Judul Halaman Terkait Adaptif


KARBON TERTIER

Atom karbon yang terikat pada tiga


atom karbon yang lain.

CH3 CH CH CH3

CH3 CH3

Hal.: 18 Isi dengan Judul Halaman Terkait Adaptif


ATOM KARBON KUARTENER

Atom karbon yang terikat pada empat


atom karbon yang lain.

CH3 CH3

CH3
CH3 C C
CH3 CH3

Hal.: 19 Isi dengan Judul Halaman Terkait Adaptif


Pembagian Senyawa Karbon

Senyawa Karbon
Alifatik Siklik
(rantai terbuka) (rantai tertutup)
Senyawa
Senyawa Turunan
Hidrokarbon Karbo Hetero Poli
hidrokarbon
siklik siklik siklik

Jenuh, ALKOHOL
ikatan tunggal ETER Ali
ALKANA Aromatik
ALDEHID siklik
Tidak jenuh KETON
Ikatan rangkap dua ASAM KARBOKSILAT Benzena dan
ALKENA ESTER
Ikatan rangkap tiga turunannya
AMIDA
ALKUNA AMIN
ASAM AMINO
HALO ALKANA

Hal.: 20 Isi dengan Judul Halaman Terkait Adaptif


ALKANA

 Adalah hidrokarbon alifatik jenuh, yaitu hidrokarbon


dengan rantai terbuka dan semua ikatan karbon-karbonnya
merupakan ikatan tunggal.

 Rumus umum alkana CnH2n+2

 Deret Homolog (Deret sepancaran) Alkana


Suatu kelompok senyawa hidrokarbon dengan rumus
umum yang sama dan sifat yang bermiripan

Hal.: 21 Isi dengan Judul Halaman Terkait Adaptif


DERET HOMOLOG ALKANA
Jumlah Atom C Rumus Molekul Nama
1 CH4 METANA
2 C2 H 6 ETANA
3 C3 H 8 PROPANA
4 C4H10 BUTANA
5 C5H12 PENTANA
6 C6H14 HEKSANA
7 C7H16 HEPTANA
8 C8H18 OKTANA
9 C9H20 NONANA
10 C10H22 DEKANA

Hal.: 22 Isi dengan Judul Halaman Terkait Adaptif


CONTOH SENYAWA ALKANA
C4H10 atau BUTANA dapat dituliskan

Hal.: 23 Isi dengan Judul Halaman Terkait Adaptif


PENAMAAN ALKANA
Berdasar IUPAC (International Union of Pure and Applied
Chemistry)
1. Nama IUPAC untuk alkana bercabang terdiri dari 2
bagian yaitu :
2. Nama cabang dan nama rantai induk

3. Rantai induk adalah rantai karbon terpanjang dalam


molekul

4. Cabang diberi nama alkil, misalnya CH3- adalah metil

5. Posisi cabang ditunjukkan dengan awalan angka.

Hal.: 24 Isi dengan Judul Halaman Terkait Adaptif


Lanjutan Penamaan Alkana
 Penomoran rantai induk dimulai dari salah satu
ujung sedemikian rupa sehingga posisi cabang
mendapat nomor terkecil.

 Bila terdapat lebih dari satu cabang sejenis,


nama cabang disebut sekali saja diberi awalan
yang menyatakan jumlah cabang, misalnya 2 =
di, 3 = tri, 4 = tetra, 5 = penta, dan seterusnya.

 Bila terdapat lebih dari satu jenis cabang, maka


cabang-cabang ditulis sesuai urutan abjad. Misal
Etil lebih dulu daripada metil.

Hal.: 25 Isi dengan Judul Halaman Terkait Adaptif


Contoh Penamaan Alkana

Nama senyawa : 2,4-dimetil-pentana

Pada senyawa di atas ada percabangan di nomor 2 dan 4


yaitu keduanya adalah metil, rantai induknya berjumlah 5 (Pentana)

Hal.: 26 Isi dengan Judul Halaman Terkait Adaptif


Tuliskan rantai karbon dari senyawa dibawah ini

 n-heptana
 2-metilpentana
 3,3,4-trimetilheksana
 2,5,5-trimetilheptana

Hal.: 27 Isi dengan Judul Halaman Terkait Adaptif


Substituen Alkil dan Halogen
 Substituen Alkil dan Halogen
 Substituen alkil dinamai dengan
mengubah akhiran –ana dari alkana
menjadi –il
 Gugus alkil berkarbon – dua disebut
gugus etil, dari kata etana.
 CH3 CH3 Etana
 CH3 CH2 ─ atau
C2H5 ─ atau Et ─ gugus etil

Hal.: 28 Isi dengan Judul Halaman Terkait Adaptif


Gugus Propil
 Bila kita sampai pada propana, ada
dua kemungkinan gugus alkil,
bergantung pada jenis hidrogen mana
yang dihilangkan.
a.Jika hidrogen ujung yang dihilangkan,
gugus ini yang disebut GUGUS PROPIL
b.Jika hidrogen yang dihilangkan
berasal dari atom karbon tengah ,
gugus ini disebut ISOPROPIL (atau 1
– metiletil)

Hal.: 29 Isi dengan Judul Halaman Terkait Adaptif


Gugus Butil
 Ada empat macam jenis gugus butil:
a.Gugus butil
b.Gugus sec-butil (butil sekunder)
c.Gugus isobutil
d.Gugus tert-butil (butil tersier)

Gugus butil dan sec-butil (butil


sekunder) didasarkan pada n-butana,
Gugus isobutil dan tert-butil (butil
tersier) berasal dari isobutana.
Hal.: 30 Isi dengan Judul Halaman Terkait Adaptif
Substituen Gugus Alkil

CH3 methyl group CH3 CH2 ethyl group

CH3 CH2 CH2 Propyl CH3 CH CH3 isopropyl


(atau 1-metiletil)

CH3CH2CH2CH2 butyl CH3CH2CHCH3 sec-butyl


(atau 1 – metilpropil)

CH3 CH CH2 Isobutyl CH3 C CH3


(atau 2 – metilpropil) tert-butyl
CH3 CH3

Hal.: 31 Isi dengan Judul Halaman Terkait Adaptif


Subtituen Gugus Halogen
 Huruf R digunakan sebagai lambang
umum bagi gugus alkil. Dengan
demikian, rumus R – H menyatakan
alkana apa saja, rumus R – Cl berarti
alkil klorida apa saja (metil klorida, etil
klorida, dan seterusnya
 Substituen halogen dinamai dengan
mengubah akhiran –in dari unsurnya
dengan -o
F- Cl - Br - I–
Fluoro Kloro Bromo Iodo
Hal.: 32 Isi dengan Judul Halaman Terkait Adaptif
CONTOH SENYAWA
HALOALKANA

Hal.: 33 Isi dengan Judul Halaman Terkait Adaptif


Sikloalkana

 Hidrokarbon tidak jenuh dengan


sekurang-kurangnya memiliki satu
cincin atom karbon

Hal.: 34 Isi dengan Judul Halaman Terkait Adaptif


Contoh Sikloalkana
CH2
= siklopropana
H2C CH2

etilsiklobutana

1-isopropil-3-metilsiklopentana

Hal.: 35 Isi dengan Judul Halaman Terkait Adaptif


SIFAT – SIFAT SENYAWA ALKANA

A. Sifat-sifat Fisika Alkana


 Alkana adalah senyawa nonpolar, sehingga gaya antar
molekulnya lemah
 Alkana rantai lurus sampai dengan butana adalah gas pada
temperatur kamar
 Alkana C5 sampai C17 adalah cairan
 Alkana rantai lurus dengan 18 atom C atau lebih adalah zat
padat
 Karena senyawa nonpolar, alkana larut dalam pelarut
nonpolar atau sedikit polar seperti misalnya alkana lain, dietil
eter (CH3CH2OCH2CH3) atau benzena.
 Kelarutan tersebut disebabkan oleh gaya tarik van der Waals
antara pelarut dan zat pelarut.
 Alkana tidak larut dalam air
 Semua alkana lebih ringan daripada air

Hal.: 36 Isi dengan Judul Halaman Terkait Adaptif


B. Sifat Kimia Alkana
 Alkana dan sikloalkana tidak reaktif dibandingkan dengan
senyawa organik yang memiliki gugus fungsional. Misalnya
banyak senyawa organik bereaksi dengan asam kuat, basa,
zat pengoksid atau zat pereduksi.
 Karena sifatnya yang kurang reaktif ini, maka kadang-
kadang alkana disebut sebagai Parafin (latin: parum affins,
“afinitas kecil sekali”).

Hal.: 37 Isi dengan Judul Halaman Terkait Adaptif


PEMBUATAN ALKANA

A. Hidrogenasi senyawa Alkena


 Reaksi Hidrogenasi adalah reaksi yang terjadi antara ikatan
karbon-karbon rangkap dalam alkena dengan hidrogen
yang dibantu dengan sebuah katalis logam.
 Contoh : Etena bereaksi dengan hidrogen pada suhu sekitar
150°C dengan adanya sebuah katalis nikel (Ni) yang halus.
Reaksi ini menghasilkan etana.

Ni
CH2 = CH2 + H2 CH3 – CH3

Hal.: 38 Isi dengan Judul Halaman Terkait Adaptif


B. Reduksi Alkil Halida

Suatu alkil halida dapat tereduksi oleh


logam zeng dalam suasana asam
menghasilkan suatu alkana

Hal.: 39 Isi dengan Judul Halaman Terkait Adaptif


Hal.: 40 Isi dengan Judul Halaman Terkait Adaptif
REAKSI-REAKSI KIMIA TERHADAP ALKANA

 Ada dua reaksi utama alkana yang


akan dibahas disini:
a.Reaksi dengan halogen (halogenisasi),
misalnya gas klor.
b.Reaksi Pembakaran
Reaksi penting lain dari alkana

Hal.: 41 Isi dengan Judul Halaman Terkait Adaptif


A. Halogenisasi Alkana
 Bila suatu campuran alkana dan gas klorin disimpan pada
suhu rendah di dalam ruang gelap, tidak ada reaksi yang
terjadi.
 jika dibawah cahaya atau pada suhu tinggi, terjadilah reaksi
eksotermik.
 Satu atau lebih atom hidrogen dari alkana digantikan oleh
atom klorin.
 Reaksi ini dinyatakan dengan persamaan umum
cahaya

R–H + Cl – Cl R – Cl + H – Cl
Kalor

Hal.: 42 Isi dengan Judul Halaman Terkait Adaptif


 Atau secara spesifik untuk metana :

cahaya

CH4 + Cl2 CH3Cl + HCl


Metana klorometana

Reaksi ini dinamakan klorinasi.


Reaksi ini tergolong reaksi substitusi, satu
hidrogen disubstitusi oleh satu klorin
 Reaksi analognya, yang disebut brominasi,

Hal.: 43 Isi dengan Judul Halaman Terkait Adaptif


 Jika tersedia halogen yang berlebih, reaksi dapat berlanjut
menghasilkan produk terpolihalogenisasi.
 Jadi, metana dan klorin berlebih dapat memberikan produk dua,
tiga, atau empat senyawa klorin.

Cl2 Cl2 Cl2

CH3Cl CH2Cl2 CHCl3 CCl4


Diklorometana triklorometan tetraklorometana
(metilen klorida) (klorofrom) (karbon tetraklorida)
Td 400C td 61,70C td 76,50C

Hal.: 44 Isi dengan Judul Halaman Terkait Adaptif


B. Pembakaran:

 Pembakaran (combustion) adalah suatu


reaksi oksidasi, yaitu penggantian ikatan C –
H oleh ikatan C – O.
Bunga api

CH4 + 2 O2 CO2 + 2 H2O

Bunga api

CH3CH2CH3 + 5 O2 3 CO2 + 4 H2O

Hal.: 45 Isi dengan Judul Halaman Terkait Adaptif


Sumber dan Kegunaan Alkana
 Alkana merupakan komponen utama dari gas alam
dan minyak bumi.
 Kegunaan alkana dalam kehidupan sehari-hari
 Bahan bakar, misalnya elpiji, kerosin, bensin, solar
 Pelarut berbagai jenis hidrokarbon, seperti petroleumetet dan
nafta
 Sumber Hidrogen misalnya untuk industri amonia dan pupuk
 Pelumas, adalah alkana suku tinggi
 Bahan baku senyawa organik lain, misalnya untuk sintesis
alkohol, asam cuka, dan lain-lain
 Bahan baku industri, seperti plastik, detergen, karet sintesis,
minyak rambut, obat gosok dan lain-lain.
 Dengan halogen dapat membentuk haloalkana misalnya metil
klorida, kloroform, karbontetraklorida, yang bermanfaat sebagai
pelarut.

Hal.: 46 Isi dengan Judul Halaman Terkait Adaptif


ISOMER
 Senyawa-senyawa yang berbeda tetapi mempunyai rumus molekul
yang sama disebut ISOMER
 Isomerisasi dapat dikelompokkan ke dalam isomer struktur atau
rangka dan isomer geometris/ ruang.
 Contoh isomer pada alkana.

C5 H12 dapat mempunyai tiga bentuk struktur


1. n-pentana
2. CH3 - CH - CH2 – CH3 2-metil-butana

CH3

CH3

3. CH3 - C – CH3 2,2-dimetil-propana

CH3

Hal.: 47 Isi dengan Judul Halaman Terkait Adaptif


ALKENA

 Adalah hidrokarbon alifatik tak jenuh dengan satu


ikatan rangkap – C = C-
 Alkena dengan lebih dari satu ikatan rangkap disebut
alkadiena, alkatriena,dan seterusnya.
 Rumus umum alkena CnH2n

Rumus Molekul Nama

C 2H 4 etena (etilena)
C 3H 6 propena (propilena)
C 4H 8 butena
C5H10 pentena

Hal.: 48 Isi dengan Judul Halaman Terkait Adaptif


PENAMAAN SENYAWA ALKENA
1. Nama alkena diturunkan dari nama alkana yang sesuai jumlah
atom karbonnya dengan mengganti akhiran –ana menjadi –ena
2. Rantai induk adalah rantai terpanjang yang mengandung ikatan
rangkap
3. Penomoran dimulai dari salah satu ujung rantai induk sedemikian
rupa sehingga ikatan rangkap mendapat nomor terkecil
4. Posisi ikatan rangkap ditunjukkan dengan awalan angka, yaitu
nomor dari atom karbon yang berikatan rangkap yang paling kecil
nomornya.
5. Penulisan cabang-cabang sama seperti pada alkana

Hal.: 49 Isi dengan Judul Halaman Terkait Adaptif


Dua Gugus Penting Dalam Alkena

 Dua gugus penting juga memiliki nama umum:


1. gugus vinil
2. Gugus alil

 Contoh penggunaan nama umum untuk kedua gugus ini diberikan di bagian
kanan. (nama IUPAC-nya ada di dalam tanda kurung di bawahnya,
ditunjukknan di bagian kiri).

CH2 = CH – CH2 = CHCI


Vinil vinil klorida
(etenil) (kloroetena)
 
CH2 = CH – CH2 – CH2 = CH – CH2CI
Alil alil klorida
(2-propenil) (3-kloropropena)

Hal.: 50 Isi dengan Judul Halaman Terkait Adaptif


Isomer cis/trans
 ‡Gugus yang sama berada pada sisi yang
 sama pada ikatan rangkap : cis alkena
 ‡Gugus yang sama berada pada sisi yang
 berlawanan dari ikatan rangkap :trans
alkena.

Hal.: 51 Isi dengan Judul Halaman Terkait Adaptif


KONFIGURASI STEREOISOMER
ALKENA
1. Ikatan rangkap dua terbentuk dari atom karbon yang terhibridisasi sp2.
2. Masing-masing atom Karbon memiliki dua jenis orbital atom yaitu orbital
sigma (σ) dan orbital phi (π)
3. Orbital sp2 membentuk sudut 120oC, membentuk segitiga datar. Sehingga
gugus yang ada memiliki rotasi yang terbatas,
4. Molekul etilena berbentuk segi datar.
5. Ikatan π memiliki energi ikat yang cukup besar yaitu 60 kkal/mol, sehingga
bentuk segi tiga datar cukup stabil dan
6. menyebabkan alkena hanyamemiliki isomer akibat gugus yang sejajar (cis)
atau yang berseberangan atau (trans).

Bentuk orbital sp2,dengan Trans- cis-


segitiga datar

Hal.: 52 Isi dengan Judul Halaman Terkait Adaptif


Sifat Alkena
 Sifat sifat fisika
 wujud zatnya, alkena dengan rantai panjang (C lebih dari 15) berupa zat
padat.
 Titik didih alkena meningkat sebanding dengan peningkatan jumlah
atom karbonnya.
 titik didih alkena lebih rendah dari pada alkana sesuku
 Alkena tidak larut dalam pelarut polar seperti air dan alkohol. Alkena
mudah larut dalam senyawa non polar seperti triklorometana
(kloroform), etoksietana, benzena, dan lain lain.

 Sifat kimia alkena


 Reaktifitas senyawa alkena sangat ditentukan oleh sifat ikatan
rangkapnya.
 secara umum relatif stabil dan
 ikatan antar atom karbonnya lebih kuat dibandingkan dengan ikatan
tunggal pada alkana.
 Reaksi khas pada alkena adalah reaksi adisi dengan hidrogen,halogen,
asam halogen dan sebagainya.

Hal.: 53 Isi dengan Judul Halaman Terkait Adaptif


Kegunaan etena
 Dapat digunakan sebagai obat bius
(dicampur dengan O2)
 Untuk memasakkan buah-buahan
 Sintesis zat lain (gas alam, minyak
bumi, etanol)

Hal.: 54 Isi dengan Judul Halaman Terkait Adaptif


Tuliskan Reaksi Pembuatan
alkena :
 Dehidrohalogenasi alkil halida
 Dehidrasi alkohol
 Dehalogenasi dihalida
 Reduksi alkuna

Hal.: 55 Isi dengan Judul Halaman Terkait Adaptif


Reaksi-reaksi yang khusus pada alkena

1. Adisi
2. polimerisasi
3. pembakaran

Hal.: 56 Isi dengan Judul Halaman Terkait Adaptif


Reaksi adisi pada alkena
 Adisi adalah pengubahan ikatan rangkap
(tak jenuh) menjadi ikatan tunggal (jenuh)
dengan cara menangkap atom/gugus lain.
Pada adisi alkena 2 atom/gugus atom
ditambahkan pada ikatan rangkap C=C
sehingga diperoleh ikatan tunggal C-C.
 Beberapa reaksi adisi pada alkena adalah
sebagai berikut :
a.Adisi Air
b.Adisi Asam
c. Adisi Halogen

Hal.: 57 Isi dengan Judul Halaman Terkait Adaptif


a. Adisi Air (Hidrasi)
 Jika ada asam, air akan mengadisi
alkena.
 Air akan mengadisi sebagai H – OH dan
produknya ialah suatu alkohol.
 Hidrasi banyak digunakan di industri dan
kadang – kadang di laboratorium untuk
mensisntesis alkohol dari alkena.

Hal.: 58 Isi dengan Judul Halaman Terkait Adaptif


Soal

Tuliskan persamaan untuk adisi air


berkatalis asam pada :
1.Siklopentena
2.2-butena
3.Sikloheksena

Hal.: 59 Isi dengan Judul Halaman Terkait Adaptif


Adisi Asam
 Ion hidrogen (atau proton) mengadisi satu
karbon pembawa ikatan rangkap, dan sisa
asamnya akan terhubung dengan atom karbon
lainnya.
CH2 = CH2 + H – A CH2 – CH2

H A

 Asam yang mengadisi dengan cara ini ialah halida


 hidrogen (HF, HCI, HBr, HI) dan asam sulfat (H – OSO3 – H).

Hal.: 60 Isi dengan Judul Halaman Terkait Adaptif


Soal

Tuliskan Persamaan untuk setiap reaksi


berikut dan berilah nama pada produk
yang dihasilkan:
1.2 – butena + HI
2.Sikloheksena + HBr

Hal.: 61 Isi dengan Judul Halaman Terkait Adaptif


c. Adisi Alkena

1. Reaksi alkena dengan halogen


(Halogenisasi)
2. Reaksi alkena dengan hidrogen
halida (hidrohalogenasi)
3. Reaksi alkena dengan hidrogen
(hidrogenasi)

Hal.: 62 Isi dengan Judul Halaman Terkait Adaptif


1. Reaksi alkena dengan halogen

 Reaksi alkena dengan halogen


(halogenisasi)
 Alkena mudah mengadisi klorin atau
bromin

Hal.: 63 Isi dengan Judul Halaman Terkait Adaptif


2. Reaksi alkena dengan hidrogen halida (hidrohalogenasi)

 Hasil reaksi antara alkena dengan


hidrogen halida dipengaruhi oleh
struktur alkena, apakah alkena
simetris atau alkena asimetris.
A.alkena simetris
akan menghasilkan satu haloalkana.

Hal.: 64 Isi dengan Judul Halaman Terkait Adaptif


B. alkena asimetris
akan menghasilkan dua haloalkana.
Produk utama reaksi dapat
diramalkan menggunakan aturan
Markonikov,
“Jika suatu HX bereaksi dengan ikatan rangkap
asimetris, maka produk utama reaksi adalah
molekul dengan atom H yang ditambahkan ke
atom C dalam ikatan rangkap yang terikat
dengan lebih banyak atom H”

Hal.: 65 Isi dengan Judul Halaman Terkait Adaptif


Hal.: 66 Isi dengan Judul Halaman Terkait Adaptif
3.  Reaksi alkena dengan hidrogen (hidrogenasi)

 Reaksi ini akan menghasilkan :


a.Alkana
b.Alkena dapat mengalami Polimerisasi
c.Pembakaran Alkena

Hal.: 67 Isi dengan Judul Halaman Terkait Adaptif


A. Reaksi ini akan menghasilkan Alkana

Hal.: 68 Isi dengan Judul Halaman Terkait Adaptif


B. Alkena dapat mengalami polimerisasi

 Polimerisasi adalah penggabungan


molekul-molekul sejenis menjadi
molekul-molekul raksasa sehingga
rantai karbon sangat panjang.
 Molekul yang bergabung disebut
monomer, sedangkan molekul raksasa
yang terbentuk disebut polimer.

Hal.: 69 Isi dengan Judul Halaman Terkait Adaptif


Contoh reaksi Polimerisasi

Hal.: 70 Isi dengan Judul Halaman Terkait Adaptif


C. Pembakaran alkena.
 Pembakaran alkena (reaksi alkena
dengan oksigen) akan menghasilkan
CO2 dan H2O.

CH2=CH2 + 2 O2 → 2CO2 + 2H2O

Hal.: 71 Isi dengan Judul Halaman Terkait Adaptif


SUMBER DAN KEGUNAAN
ALKENA
 Dalam industri, alkena dibuat dari alkana
melalui pemanasan dengan katalis, yaitu
dengan proses perengkahan atau cracking

 Alkena khususnya suku rendah, adalah


bahan baku industri yang sangat penting,
misalnya untuk membuat plastik, karet
sintetik, dan alkohol.

Hal.: 72 Isi dengan Judul Halaman Terkait Adaptif


ALKUNA
 Adalah hidrokarbon alifatik tidak jenuh dengan satu ikatan
karbon-karbon rangkap tiga – C C – ≡
 Rumus umumnya CnH2n-2
 Alkuna yang paling sederhana adalah
etuna/ asetilena C2H2 atau CH ≡CH

SIFAT-SIFAT ALKUNA
Sifat fisika alkuna secara umum mirip dengan alkana dan alkena, seperti:
1. Tidak larut dalam air
2. Alkuna dengan jumlah atom C sedikit berwujud gas, dengan jumlah
atom C sedang berwujud cair, dan dengan jumlah atom C banyak
berwujud padat.
3. Berupa gas tak berwarna dan baunya khas
4. mudah teroksidasi atau mudah meledak.
5. Alkuna umumnya bereaksi adisi misal dengan Hidrogen, Asam halida,
Air, dan sebagainya.

Hal.: 73 Isi dengan Judul Halaman Terkait Adaptif


CONTOH REAKSI ADISI PADA
ALKUNA

Hal.: 74 Isi dengan Judul Halaman Terkait Adaptif


PENAMAAN ALKUNA

 Nama alkuna diturunkan dari nama alkana yang


sesuai dengan mengganti akhiran -ana menjadi
–una
 Tata nama alkuna bercabang, yaitu pemilihan
rantai induk, penomoran dan cara penulisan,
sama seperti pada alkena.

Hal.: 75 Isi dengan Judul Halaman Terkait Adaptif


Reaksi Kimia Pada Alkuna

1. Reaksi adisi
2. Reaksi polimerisasi
3. Reaksi substitusi
4. Reaksi pembakaran

Hal.: 76 Isi dengan Judul Halaman Terkait Adaptif


1. Reaksi Adisi
 Reaksi Adisi Alkuna dengan Halogen

 Perhatikan reaksi di atas, reaksi pada tahap


2 berlaku aturan markonikov.

Hal.: 77 Isi dengan Judul Halaman Terkait Adaptif


Reaksi Alkuna Dengan Hidrogen Halida

Hal.: 78 Isi dengan Judul Halaman Terkait Adaptif


 Reaksi di atas mengikuti aturan markonikov, tetapi
jika pada reaksi alkena dan alkuna ditambahkan
peroksida maka akan berlaku aturan antimarkonikov.
Perhatikan reaksi berikut:

Hal.: 79 Isi dengan Judul Halaman Terkait Adaptif


Reaksi Alkuna dengan Hidrogen

Hal.: 80 Isi dengan Judul Halaman Terkait Adaptif


2. Polimerisasi Alkuna

Hal.: 81 Isi dengan Judul Halaman Terkait Adaptif


3. Substitusi Alkuna
 Substitusi (pengantian) pada alkuna
dilakukan dengan menggantikan satu
atom H yang terikat pada C≡C di
ujung rantai dengan atom lain.

Hal.: 82 Isi dengan Judul Halaman Terkait Adaptif


4. Pembakaran
 Pembakaran alkuna Pembakaran
alkuna (reaksi alkuna dengan
oksigen) akan menghasilkan CO2 dan
H2O.

2CH=CH + 5 O2 � 4CO2 + 2H2O

Hal.: 83 Isi dengan Judul Halaman Terkait Adaptif


Sumber dan kegunaan alkuna

 Alkuna yang mempunyai nilai ekonomis yang penting


hanyalah etuna (C2H2). Nama lainnya Asetilena.
 Dalam industri, asetilena dibuat dari metana melalui
pembakaran tak sempurna
4 CH4 (g) + 3 O2 (g)---> 2 C2H2(g) + 6 H2O (g)
 Dalam jumlah sedikit, asetilena dapat dibuat dari reaksi
batu karbid (kalsium karbida) dengan air
CaC2 + 2 H2O ---> Ca(OH)2 + C2H2
 Gas karbid ini digunakan untuk las karbid, penerangan,
untuk bahan baku senyawa organik lain.

Hal.: 84 Isi dengan Judul Halaman Terkait Adaptif


SIKLOALKANA
1. senyawa hidrokarbon jenuh yang memiliki
sekurang‐kurangnya 1 cincin atom karbon,

2. rumus umum umum CnH2n.

3. paling sederhana adalah siklopropana dengan 3


atom C (konformasi berbentuk planar).

4. Jika jumlah atom C penyusun cincin > 3 berbentuk


tidak planar dan melekuk, konformasinya paling
stabil (memiliki energi paling rendah),
5. Contoh : molekul gula yang berbentuk segi enam,
berupa pelana kuda dan bentuk kursi adalah bentuk
yang stabil.

Hal.: 85 Isi dengan Judul Halaman Terkait Adaptif


CONTOH SENYAWA
SIKLOALKANA

Hal.: 86 Isi dengan Judul Halaman Terkait Adaptif


Penamaan Sikloalkana
 menambahkan awalan ‘siklo’ di depan nama alkana
 Sikloalkana yang memiliki substituen atau gugus pengganti
lebih dari 1 pada cincin karbonnya, penamaan dilakukan
dengan cara memberi nomor 1 pada atom C yang mengikat
salah satu substituen dan yang lain diatur agar memiliki
nomor yang rendah.
 Penamaan senyawa sikloalkana, kita mulai dari yang
mudah yaitu metilsiklopentana, hal ini mengindikasikan
bahwa molekul tersebut berbentuk segi lima dan
mengandung satu gugus metil. Sedikit yang lebih kompleks
yaitu 1,2‐dimetilsiklopentana, dimana terdapat dua gugus
metil yang berposisi pada atom C 1 dan C 2 pada
siklopentana. Hal yang sama juga kita lakukan untuk
senyawa siklo dengan enam atom C,
misalnya 1,2,4‐trimetilsikloheksana, terdapat tiga gugus
metil pada sikloheksana,

Hal.: 87 Isi dengan Judul Halaman Terkait Adaptif


Senyawa Sikloalkana

Hal.: 88 Isi dengan Judul Halaman Terkait Adaptif


CH2
= siklopropana
H2C CH2

etilsiklobutana

1-isopropil-3-metilsiklopentana

Hal.: 89 Isi dengan Judul Halaman Terkait Adaptif


1,1,2-trimetilsikloheksana

4-sikopentil-2,3-dimetilheksana

1,2-disiklopropiletana

Hal.: 90 Isi dengan Judul Halaman Terkait Adaptif


TERIMAKASIH

Hal.: 91 Isi dengan Judul Halaman Terkait Adaptif

Anda mungkin juga menyukai