TRIA OKTAVIANI
10320012
Kimia Organik
Kimia organic
Dasar yang digunakan dalam
merupakan istilah yang pengolompokan tersebut adalah
digunakan pada awal asal-usul atau sumber penghasil
perkembangan ilmu senyawa. Senyawa-senyawa yang
kimia (abad ke 18) berasal dari tumbuhan atau hewan
yang ditandai dengan dikelompokan dalam senyawa
adanya organic (kata organic berkaitan
pengolompokan
dengan kata organisme yang
senyawa-senyawa
kimia menjadi dua artinya makhluk hidup),
golongan besar yaitu sedangkan yang berasal dari
senyawa organic dan mineral (bukan mahkhluk
senyawa anorganik. hidup)dikelompokan dalam
senyawa anorganik.
Senyawa Organik
Hidrokarbon adalah
sebuah senyawa yang
terdiri dari unsur atom
karbon (C) dan atom
hidrogen (H). Seluruh
hidrokarbon memiliki
rantai karbon dan
atom-atom hidrogen
yang berikatan dengan
rantai tersebut. Istilah
tersebut digunakan
juga sebagai
pengertian dari
hidrokarbon alifatik.
KLASIFIKASI HIDROKARBON :
JENUH :
* ALKANA
ALIFATIK
TAK JENUH :
*ALKENA
*ALKUNA
HIDROKARBON
HETEROSIKLIK
SIKLIK ALISIKLIK
KARBOSIKLIK
AROMATIK
1. ALKANA
Rumus umumnya: CnH2n+2
Sifat - Sifat Alkana
Rumus umumnya: CnH2n
Sifat-Sifat Alkena
Rumus umumnya: CnH2n-2
Tata Nama Alkuna
1. Alkohol
Alkohol adalah senyawa organik di mana kelompok fungsional hidroksil (-
OH) terikat pada atom karbon. Alkohol adalah kelas penting dari molekul
yang banyak digunakan dalam banyak bidang keilmuan, keperluan medis,
dan industri. Alkohol dapat berpartisipasi dalam banyak reaksi kimia.
Alkohol sering mengalami deprotonasi dengan adanya basa kuat. Alkohol
dapat bereaksi dengan asam karboksilat membentuk ester, dan mereka
dapat dioksidasi menjadi aldehid atau asam karboksilat.
Struktur Alkohol (R-OH)
Struktur alkohol adalah mirip dengan air, dengan bentuk melengkung. Susunan
geometris ini mencerminkan efek tolakan elektron. Seperti air, gugus alkohol juga
berisi distribusi simetris muatan antara atom oksigen dan hidrogen, yang mengarah
pada penciptaan dipol.
Tata Nama Alkohol
Ada dua cara penamaan alkohol, yaitu cara trivial dan cara IUPAC.
Pada cara trivial, alkohol disebut alkil alkohol sehingga dalam pemberian
nama alkohol selalu diawali dengan nama alkil diikuti kata alkohol.
Pada cara IUPAC, nama alkohol diturunkan dari nama alkana dengan
akhiran –a diganti oleh –ol.
Eter
Menurut Trivial didasarkan pada nama gugus alkil atau alkil yang terikat
pada atom oksigen. Urutan namanya sesuai dengan abjad dan diakhiri kata
–eter .
Menurut IUPAC, gugus –OR disebut gugus alkoksi sehingga penamaan
senyawa eter dimulai dengan nama gugus alkoksi diikuti oleh nama rantai
utama.
Aldehid
Aldehid adalah salah satu kelompok senyawa karbonil yang memiliki gugus
karbonil yang berikatan dengan atom hidrogen pada ujung induknya.
Aldehid merupakan salah satu kelompok senyawa karbin yang memiliki gugus
karbonil, gugus tersebut terletak diujung rantai karbon induk yang diakhiri
dengan atom hidrogen
Keton
Tata Nama Keton
Asam karboksilat atau asam alkanoat merupakan golongan senyawa karbon yang
mempunyai gugus fungsional –COOH yang terikat langsung pada gugus alkil.
Asam karboksilat memiliki rumus umum CnH2nO2 dengan struktur R-COOH.
Asam karboksilat yang mempunyai dua gugus fungsi disebut asam alkanadioat.
Sedangkan, asam yang mempunyai tiga gugus fungsi disebut asam alkanatrioat.
Tata Nama
A. IUPAC
1. Tentukan rantai utama (rantai dengan jumlah atom karbon paling
panjang yang mengandung gugus karboksil).
2. Tentukan substituen yang terikat rantai utama.
3. Penomoran substituen dimulai dari atom C gugus karboksil.
4. Jika terdapat 2/lebih substituen berbeda dalam penulisan harus disusun
berdasarkan urutan abjad huruf pertama nama substituen.
5. Pemberian nama asam karboksilat dilakukan dengan mengganti
akhiran –a pada nama alkana dengan –oat dan penambahan kata
"Asam" pada awal nama senyawanya
6. Awalan di-, tri-, sek-, ters-, tidak perlu diperhatikan dalam penentuan
urutan abjad sedangkan awalan yang tidak dipisahkan dengan tanda
hubung (antara lain : iso-, dan neo-) diperhatikan dalam penentuan
urutan abjad.
Ester
BENZENA =C6H6
Senyawa aromatis yang paling sederhana
Berasal dari batu bara dan minyak bumi
Sifat fisika : cairan, td. 80oC, tak berwarna, tak larut dalam air, larut dalam
kebanyakan pelarut organik, mudah terbakar dengan nyala yang berjelaga
dan berwarna (karena kadar C tinggi)
Pengunaan Benzen :
Dahulu sebagai bahan bakar motor
Pelarut untuk banyak zat
Sintesis : stirena, fenol, nilon, anilin, isopropil benzen, detergen,
insektisida, anhidrida asam maleat, dsb
Sifat Fisik:
*Zat cair tidak berwarna
*Memiliki bau yang khas
*Mudah menguap
*Tidak larut dalam pelarut polar seperti air air,
tetapi larut dalam pelarut yang kurang polar atau nonpolar,
seperti eter dan tetraklorometana
*Titik Leleh : 5,5 derajat Celsius
*Titik didih : 80,1derajat Celsius
*Densitas : 0,88
Sifat Kimia:
*Bersifat kasinogenik (racun)
*Merupakan senyawa nonpolar
*Tidak begitu reaktif, tapi mudah terbakar dengan
menghasilkan banyak jelaga
*Lebih mudah mengalami reaksi substitusi dari pada adisi.
(untuk mengetahui beberapa reaksi subtitusi pada benzena