A.
HIDROKARBON
menyatakan jumlah atom maksimum yang dapat berikatan dengan karbon, karena karbon
mempunyai 4 elektron valensi. Dilihat dari elektron valensi ini, maka karbon mempunyai 4
elektron yang bisa membentuk ikatan kovalen atau ikatan dativ.
Hidrokarbon bersifat hidrofobik dan termasuk dalam lipid.
Beberapa hidrokarbon tersedia melimpah di tata surya. Danau berisi metana dan etana cair
telah ditemukan pada Titan, satelit alam terbesar Saturnus, seperti dinyatakan oleh Misi
Cassini-Huygens.
Hidrokarbon sederhana dan variasinya
Jumlah
atom
karbon
Alkana(1
ikatan)
1
2
Metana
Etana
Propana
Butana
Alkena(2
ikatan)
Alkuna (3 ikatan)
Sikloalkana
Metena
Etena (etilena)
Propena
(propilena)
Butena
(butilena)
Metuna
Etuna (asetilena)
Propuna
(metilasetilena)
Butuna
Siklobutana
Pentana
Pentena
Pentuna
Siklopentana
6
Heksana
7
Heptana
8
Oktana
9
Nonana
10
Dekana
Penggunaan
Heksena
Heptena
Oktena
Nonena
Dekena
Heksuna
Heptuna
Oktuna
Nonuna
Dekuna
Sikloheksana
Sikloheptana
Siklooktana
Siklononana
Siklodekana
Alkadiena
Hidrokarbon adalah salah satu sumber energi paling penting di bumi. Penggunaan yang
utama adalah sebagai sumber bahan bakar. Dalam bentuk padat, hidrokarbon adalah salah
satu komposisi pembentuk aspal.
Hidrokarbon dulu juga pernah digunakan untuk pembuatan klorofluorokarbon, zat yang
digunakan sebagai propelan pada semprotan nyamuk. Saat ini klorofluorokarbon tidak lagi
digunakan karena memiliki efek buruk terhadap lapisan ozon.
Metana dan etana berbentuk gas dalam suhu ruangan dan tidak mudah dicairkan dengan
tekanan begitu saja. Propana lebih mudah untuk dicairkan, dan biasanya dijual di tabungtabung dalam bentuk cair. Butana sangat mudah dicairkan, sehingga lebih aman dan sering
digunakan untuk pemantik rokok. Pentana berbentuk cairan bening pada suhu ruangan,
biasanya digunakan di industri sebagai pelarut wax dan gemuk. Heksana biasanya juga
digunakan sebagai pelarut kimia dan termasuk dalam komposisi bensin.
Heksana, heptana, oktana, nonana, dekana, termasuk dengan alkena dan beberapa
sikloalkana merupakan komponen penting pada bensin, nafta, bahan bakar jet, dan pelarut
industri. Dengan bertambahnya atom karbon, maka hidrokarbon yang berbentuk linear akan
memiliki sifat viskositas dan titik didih lebih tinggi, dengan warna lebih gelap.
Pembakaran hidrokarbon
Artikel utama untuk bagian ini adalah: Pembakaran
Saat ini, hidrokarbon merupakan sumber energi listrik dan panas utama dunia karena energi
yang dihasilkannya ketika dibakar.[7] Energi hidrokarbon ini biasanya sering langsung
digunakan sebagai pemanas di rumah-rumah, dalam bentuk minyak maupun gas alam.
Hidrokarbon dibakar dan panasnya digunakan untuk menguapkan air, yang nanti uapnya
disebarkan ke seluruh ruangan. Prinsip yang hampir sama digunakan di pembangkitpembangkit listrik.
Ciri-ciri umum dari hidrokarbon adalah menghasilkan uap, karbon dioksida, dan panas
selama pembakaran, dan oksigen diperlukan agar reaksi pembakaran dapat berlangsung.
Berikut ini adalah contoh reaksi pembakaran metana:
CH4 + 2 O2 2 H2O + CO2 + Energi
Jika udara miskin gas oksigen, maka akan terbentuk gas karbon monoksida (CO) dan air:
2 CH4 + 3 O2 2CO + 4H2O
Contoh lainnya, reaksi pembakaran propana:
C3H8 + 5 O2 4 H2O + 3 CO2 + Energi
CnH2n+2 + (3n+1)/2 O2 (n+1) H2O + n CO2 + Energi.
1. Penggolongan Hidrokarbon
Penggolongan hidrokarbon umumnya berdasarkan bentuk rantai
karbon dan jenis ikatannya.
a. Berdasarkan bentuk rantai karbon, hidrokarbon digolongkan
menjadi tiga, yakni:
Hidrokarbon Alifatik, yaitu senyawa hidrokarbon dengan rantai
terbuka jenuh (ikatan tunggal).
Hidrokarbon Alisiklik, yaitu senyawa hidrokarbon dengan
rantai melingkar/tertutup (cincin).
Hidrokarbon Aromatik, yaitu senyawa hidrokarbon dengan
rantai melingkar (cincin)yang mempunyai ikatan antar atom C
tunggal dan rangkap secara selang-seling/bergantian.
b. Berdasarkan jenis ikatan antar atom karbonnya:
Hidrokarbon jenuh, yaitu senyawa hidrokarbon yang ikatan
antar atom karbonnya merupakan ikatan tunggal.
Hidrokarbon tak jenuh, yaitu senyawa hidrokarbon yang
memiliki 1 ikatan rangkap dua (alkena), atau lebih dari 1
ikatan rangkap dua (alkadiena), atau ikatan rangkap tiga
(alkuna).
B.
C.
D.
E.
KLASIFIKASI HIDROKARBON
CnH2n+2.
Jumlah atom C (n) Rumus Molekul Nama Senyawa Wujud Massa
Molekul Titik leleh (C) Titik didih(C) 1CH4 Metana Gas 16-182,5164,02C2H6 Etana Gas 30183,3-88,63C3H8 Propana Gas 44-189,742,14C4H10 Butana Gas 58138,0,55C5H12 Pentana Cair 72139,736,16C6H14 Heksana Cair 86-95,068,97C7H16 Heptana Cair 10090,698,48C8H18 Oktana Cair 114-56,8124,79C9H20 Nonana Cair 12851,0150,81C10H22 Dekana Cair142-29,7174,1 Dari tabel tersebut,
terlihat bahwa secara berurutan terdapat selisih jumlah gugus CH2
Jika dalam suatu deret senyawa terdapat selisih jumlah gugus
sebanyak
CH2 secara berurutan maka senyawa-senyawa tersebut merupakan
deret
Homolog. Deret homolog adalah senyawa-senyawa yang memiliki
selisih gugus sebanyak CH2 dari senyawa sebelumnya.
Dari tabel di atas, coba simpulkan sifat alkana.
a. Isomer pada alkana.
Isomer adalah suatukeadaan di mana senyawa-senyawa
mempunyai rumus molekul sama, tetapi rumus strukturnya berbeda.
Perbedaan tersebut terletak pada bentuk kerangka rantai karbonnya,
sehingga ketiganya disebut merupakan isomer kerangka atau isomer
struktur.
c). Jika terdapat dua atau lebih cabang yang sama, dinyatakan
dengan awalan di, tri, tetra, penta, dan seterusnya pada nama cabang.
Contoh: 53
d). Cabang-cabang yang berbeda disusun sesuai urutan abjad dari
nama cabang itu. Misal etil ditulis terlebih dahulu daripada metil.
Alkena adalah hidrokarbon alifatik tak jenuh yang memiliki ikatan
rangkap dua (C= C).
Senyawa alkena mempunyai rumus CnH2n.
1) Rantai lurus, sesuai alkana, tetapi akhiran ana diganti ena. Rantai
diberi nomor dari ujung sedemikian rupa, sehingga posisi atom C yang
berikatan rangkap mendapat nomor terkecil.
Contoh: 2-butena1-butena2).
2) Rantai bercabang, pada dasarnya mirip dengan alkana, beberapa yang
harus diperhatikan
3) Rantai induk adalah rantai karbon terpanjang yang mengandung ikatan
rangkap.
4) Penomoran dimulai dari salah satu ujung rantai induk, sehingga ikatan
rangkap mendapat nomor terkecil (bukan berdasarkan posisi cabang).
Beberapa contoh pemberian nama pada alkena:
1. 3.1-butena3-metil.
2. 1-butena2.2-metil.
3. 1-propena.
MAKALAH
HIDROKARBON
NAMA: ABDUL ARDIANTO
KELAS : X.A