Anda di halaman 1dari 56

Nama : Liana Wahyuni (1610120220006)

Hekma Sari (1610120320004)


Angkatan : 2016
Mata Kuliah : Kimia Sekolah 1
Dosen : Almubarak, S.Pd., M.Pd.

1
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI...................................................................................................i
HIDROKARBON DAN MINYAK BUMI....................................................1
A. Senyawa Organik dan Anorganik ...........................................................2
B. Identifikasi dan Sumber Senyawa Karbon..............................................3
C. Kekhasan Atom Karbon ..........................................................................4
D. Hidrokarbon...............................................................................................7
E. Minyak Bumi ............................................................................................23
Latihan Soal ...................................................................................................33
Tes Formatif ...................................................................................................40
Glosarium........................................................................................................52

DAFTAR PUSTAKA
INDEKS

i
HIDROKARBON DAN MINYAK BUMI

(batu bara) (lahan gambut) (pisang kepok)

Gambar-gambar di atas adalah beberapa contoh kearifan lokal yang ada di


Kalimantan Selatan. Batu bara sendiri merupakan senyawa hidrokarbon padat
yang terdapat di alam dengan komposisi yang cukup kompleks. Bahan organik
utama yaitu tumbuhan jejak kulit pohon,daun,akar,struktur kayu, spora, pollen dan
dammar. Lahan gambut di wilayah Kalimantan Selatan sekitar 0,1 juta hektar.
Lahan gambut terbentuk dari timbunan bahan organik, sehingga kandungan
karbon pada tanah gambut sangat besar. Fraksi organik tanah gambut di
Indonesia lebih dari 95% kurang dari 5% sisanya adalah fraksi anorganik.
Selanjutnya di Kalimantan Selatan juga terdapat pisang unggul yaitu
pisang kepok. Proses pematangan buah pisang dapat di percepat dengan
menggunakan karbit. Karbit yang diletakkan di bawah buah pisang dan ditutup
rapat akan bereaksi dengan air menghasilkan gas asetilena atau etuna. Gas inilah
yang berfungsi mempercepat pematangan buah pisang. Etuna termasuk salah satu
suku Alkuna dan alkuna adalah hidrokarbon tak jenuh yang memiliki ikatan
rangkap tiga. Nah untuk lebih mengenal tentang hidrokarbon dan minyak bumi
silahkan pelajari materi berikut ini.

1
A. Senyawa Organik dan Senyawa Anorganik
Senyawa organik adalah senyawa karbon. Nama kimia organik didasarkan
pada awal perkembangan ilmu kimia karbon. Pada awal perkembangan itu,
senyawa karbon (senyawa organik) dianggap berasal dari makhluk hidup dan
hanya dapat disintesis oleh tubuh makhluk hidup. Oleh sebab itu senyawa
karbon juga disebut senyawa organik. Contohnya adalah karbohidrat, protein,
urea dan vitamin. Karbohidrat adalah senyawa yang mengandug unsur C, H.
dinamakan karbohidrat karena senyawa-senyawa ini sebagai hidrat dari
karbon. Sedangkan senyawa anorganik hanya berasal dari luar tubuh makhluk
hidup, contohnya adalah air.
Namun pada tahun 1828, Friedrich Wohler berhasil mensintesis urea di
luar tubuh makhluk hidup, yaitu dengan memanaskan amonium sianat
menjadi urea. Kemudian sejak penemuan tersebut, penggolongan senyawa
karbon organik dan anorganik tidak lagi didasarkan pada asalnya namun lebih
didasarkan pada sifat dan strukturnya. Beberapa perbedaan mnengenai
senyawa karbon organik dan anorganik dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 1: Perbedaan senyawa karbon organik dan senyawa karbon anorganik


Perbedaan Senyawa karbon Senyawa karbon
Organik Anorganik
Kestabilan
Mudah terurai atau
terhadap Stabil pada pemanasan
berubah struktur
pemanasan
Mudah larut dalam Mudah larut dalam pelarut
Kelarutan
pelarut nonpolar polar
Titik lebur dan Ada yang sangat tinggi
Umumnya relatif rendah
titik didih dan sangat rendah
Kurang reaktif (sukar
bereaksi) dan jika Reaktif dan umumnya
Kereaktifan
bereaksi cenderung berlangsung cepat
lambat
Struktur Mempunyai rantai atom Tidak mempunyai rantai

2
karbon atom karbon

B. Identifikasi dan Sumber Senyawa Karbon


1. Identifikasi senyawa karbon
Identifikasi senyawa karbon dapat dilakukan dengan cara membakar bahan
tersebut. Pembakaran tidak sempurna akan menghasilkan zat sisa berupa
arang atau karbon, sedangkan pembakaran sempurna akan menghasilkan gas
CO2. Gas CO2 dapat diketahui dengan cara mengalirkannya ke air kapur atau
air barit, apabila senyawa yang dibakar menghasilkan CO 2 maka air kapur
atau air barit akan menjadi keruh. Berikut adalah reaksi antara gas CO 2
dengan air kapur
CO2 (g) + Ca(OH)2 (aq) → CaCO3 (s) + H2O (l)
2. Sumber senyawa karbon
a. Tumbuhan dan hewan
Tumbuhan dan hewan menghasilkan senyawa karbon, misalnya protein,
karbohidrat, lemak, protein dan vitamin. Senyawa karbon yang terdapat
dalam tumbuhan menurut penelitian dapat digunakan sebagai obat-obatan
baru yang sebelumnya tidak dikenal.
b. Batu bara
Batu bara berasal dari pelapukan tumbuhan jutaan tahun lalu dengan
tekanan dan temperature tinggi. Kokas merupakan salah satu contoh
olahan batu bara yang digunakan pada bidang industri.
c. Gas alam dan minyak bumi
Gas alam dan minyak bumi mengandung banyak senyawa karbon dan
komponen utamanya adalah senyawa hidrokarbon.

C. Kekhasan Atom Karbon

3
Sifat unik atom karbon yaitu kemampuannya membentuk ikatan antara
dirinya sendiri, baik secara kovalen tunggal maupun ganda rangkap dua atau
rangkap tiga dan menghasilkan rantai yang tak terbatas baik terbuka maupun
tertutup, dengan cabang maupun tanpa cabang.
1. Konfigurasi elektron atom karbon
Atom karbon memiliki nomor atom enam dengan empat elektron valensi.
Keempat elektron valensi tersebut dapat membentuk pasangan elektron
bersama dengan atom lainnya sehingga membentuk ikatan kovalen.

2. Cara atom karbon berikatan


Atom karbon dengan keempat tangan ikatannya dapat membentuk rantai atom
karbon dengan berbagai bentuk dan kemungkinan. Beberapa kemungkinan
rantai karbon yang dibentuk dikelompokkan berdasarkan:
a. Jumlah ikatan
 Ikatan tunggal, yaitu ikatan antara atom-atom karbon dengan satu
tangan ikatan (sepasang elektron ikatan).

C C C C C

 Ikatan rangkap dua, yaitu ikatan antara atom-atom karbon dengan dua
tangan ikatan (dua pasang elektron ikatan).

C C C C C

 Ikatan rangkap tiga, yaitu ikatan antara atom-atom karbon dengan tiga
tangan ikatan (tiga pasang elektron ikatan).

4
C C C C C

b. Bentuk rantai
 Rantai terbuka (alifatis), yaitu rantai yang ujung-ujung atom
karbonnya tidak saling berhubungan. Rantai ini ada yang bercabang
dan juga tidak bercabang.

C C C C C

Rantai terbuka tak bercabang

C C C C C

Rantai terbuka bercabang

Rantai siklis:

C C C C

C C C C
Rantai aromatis:

5
3. Posisi atom karbon di dalam rantai karbon
Berdasarkan jumlah atom karbon lain yang diikat, terdapat empat posisi atom
karbon, yaitu:
a. Atom karbon primer, yaitu atom karbon yang hanya dapat mengikat satu
atom karbon yang lain.
b. Atom karbon sekunder, yaitu atom karbon yang dapat mengikat dua atom
karbon yang lain.
c. Atom karbon tersier, yaitu atom karbon yang dapat mengikat tiga atom
karbon yang lain.
d. Atom karbon kuarterner, yaitu atom karbon yang dapat mengikat empat
atom karbon yang lain.

Perhatikan rantai karbon berikut:

Sumber: ritayuliadarwis.blogspot.com

D. Hidrokarbon
TAHUKAH KAMU ?

6
Hidrokarbon yaitu senyawa karbon yang
tersusun dari atom karbon dan hidrogen.
Hidrogen merupakan unsur
Hidrokarbon yang paling sederhana adalah
yang sangat unik, atomnya
metana, yang terdiri dari satu atom karbon paling ringan dan paling
dengan empat atom hidrogen (CH4). Metana sederhana yaitu mengandung
1 proton dan 1 elektron.
merupakan molekul yang mempunyai struktur Hidrogen mempunyai
ruang tetrahedron dengan atom karbon sebagai densitas atau rapatan paling
rendah bersenyawa degan
pusatnya dan atom hidrogen sebagai sudutnya.
hamper setiap unsur reaktif
membentuk senyawa hidrida.

(a) (b)
(c)
Sumber: http://en.wikipwdia.org

Gambar 1: (a) model molekul, (b) proyeksi molekul CH4, (c) struktur ruang
molekul

Berdasarkan ikatan yang terdapat pada rantai karbonnya, hidrokarbon


dibedakan menjadi dua yaitu:
 Hidrokarbon jenuh, yaitu hidrokarbon yang pada rantai karbonnya semua
berikatan tunggal. Hidrokarbon ini disebut sebagai alkana.
 Hidrokarbon tak jeuh, yaitu hidrokarbon yang pada rantai karbonnya
terdapat ikatan rangkap dua atau tiga. Hidrokarbon yang memiliki ikatan
rangkap dua disebut alkena, sedangkan yang memiliki ikatan rangkap tiga
disebut alkuna.
1. Alkana

TAHUKAH KAMU ?

7
Metana merupakan anggota alkana yang paling
sederhana, metana memiliki empat atom hidrogen yang
diikat oleh atom karbon. Semua sudut ikat H – C – H Metana juga dikenal
sebagai gas rawa ?
sama, dan jarak semua ikatan C – H juga sama. Setiap
atom karbon memiliki empat elektron valensi yang Karena metana sering
dijumpai di rawa-rawa.
akan digunakan untuk membentuk ikatan kovalen Metana dibentuk dari
dengan atom lainnya yang digambarkan sebagai tangan pelapukan tanaman secara
anaerobik yang meliputi
ikatan. Pada alkana, keempat tangan tersebut apabila
penghancuran molekul-
digunakan untuk mengikat atom karbon lain akan molekul organik kompleks
diganakan untuk mengikat atom hidrogen. oleh mikroorganisme.

Sumber: http://en.wikipedia.org
Gambar 2: Model molekul metana

Jika dua model molekul metana disambungkan dengan melepas satu atom H
dari setiap metana, maka akan didapatkan satu molekul hidrokarbon yang
memiliki dua atom karbon dan enam atom hidrogen di dalamnya sehingga
mempunyai rumus molekul C2H6. Apabila penggantian atom hidrogen dengan
atom karbon dilakukan terus menerus akan didapatkan struktur seperti pada
tabel berikut ini:

Tabel 2: Rumus struktur dan rumus molekul beberapa alkana

8
Jumlah Rumus struktur Rumus
Rumus struktur
atom C yang disederhanakan molekul
1 CH4 CH4
2 CH3-CH3 C2H6

3 CH3-CH2-CH3 C3H8

4 CH3-CH2-CH2-CH3 C4H10

6 CH3-CH2-CH2-CH2-CH2-CH3 C6H14

Rumus umum CnH2n+2


Sumber: http://en.wikipedia.org

a. Deret homolog
Deretan rumus alkana (tabel 2) menunjukkan bahwa setiap anggota yang
satu ke anggota berikutnya bertambah sebanyak CH2. Deret yang
demikian disebut deret homolog. Deret homolog pada alkana mempunyai
sifat sebagai berikut:
 Mempunyai rumus umum CnH2n+2.
 Antara anggota satu ke anggota berikutnya bertambah sebanyak CH2.
 Selisih massa rumus antara satu anggota ke anggota berikutnya adalah
14.
 Semakin panjang ranatai atom karbon semakin tinggi titik didihnya.

Tabel 3: Deret homolog alkana


Jumlah Rumus Nama Titik Titik Massa Wujud
atom C molekul lebur didih jenis

9
(°C) (°C) g/cm3
1 CH4 Metana -181,9 -163,9 0,466 Gas
2 C2H6 Etana -183,2 -88,5 0,572 Gas
3 C3H8 Propana -189,6 -42,0 0,585 Gas
4 C4H10 Butana -138,3 -0,4 0,601 Gas
5 C5H12 Pentana -129,9 36,2 0,626 Cair
6 C6H14 Heksana -94,9 69,1 0,660 Cair
7 C7H16 Heptana -90,5 98,5 0,684 Cair
8 C8H18 Oktana -56,7 125,8 0,703 Cair
9 C9H20 Nonana -50,9 150,9 0,718 Cair
10 C10H22 Dekana -29,6 174,2 0,730 Cair
11 C11H24 Undekana -25,5 196,1 0,740 Cair
12 C12H26 Dodekana -14,5 216,4 0,749 Cair
18 C18H38 Oktadekana 28 313,9 0,789 Padat

b. Tata nama alkana


Nama senyawa karbon dapat memberi informasi tentang rumus molekul
dan strukturnya. Pemberian nama senyawa karbon didasarkan pada aturan
IUPAC (International Union and Pure Applied Chemistry)
1) Nama alkana diambil berdasarkan jumlah atom karbon yang
menyusunnya dan diakhiri dengan akhiran “ana”

Jumlah Rumus
Awalan Asal kata Arti Nama
atom C molekul
1 Met- Methiu Anggur CH4 Metana
2 Et- Aitho Terbakar C2H6 Etana
3 Prop- Propion Lemak C3H8 Propana
4 But- Bous Sapi C4H10 Butana
5 Pent- Penta Lima C5H12 Pentana
6 Heks- Heksa Enam C6H14 Heksana
7 Hept- Hepta Tujuh C7H16 Heptana
8 Okta- Okta Delapan C8H18 Oktana
9 Non- Nona Sembilan C9H20 Nonana
10 Deka- Deka Sepuluh C10H22 Dekana
11 Undeka- Undeka Sebelas C11H24 Undekana
12 Dodeka- Dodeka Duabelas C12H26 Dodekana

10
2) Jika strukturnya telah diketahui dan merupakan rantai karbon tak
bercabang, di depan nama tersebut diberi huruf n (dari kata normal).
Contoh:
CH3 - CH2 - CH2 - CH3 : n-butana
3) Jika rantai karbonnya bercabang, ditentukan dahulu rantai utama
(rantai induk), yaitu rantai atom karbon terpanjang, dan diberi nomor
urut dari ujung yang paling dekat dengan letak cabang.
Contoh:
1 2 3 4 4 3 2 1
CH3 - CH2 - CH - CH3 CH3 – CH2 – CH – CH3
CH3 CH3
Cara penomoran yang salah Cara penomoran yang
benar
karena tidak dimulai dari
ujung yang dekat cabang

1 2 3 4 1 2 3
CH3 - CH2 - CH2 - CH3 CH3 – CH2 – CH – CH3
4
CH3 CH2
5
CH3 CH3
Cara penomoran yang salah Cara penomoran yang
benar
karena masih ada rantai
yang lebih panjang

4) Menetapkan gugus cabang yang terikat pada rantai utama. Gugus


cabang pada alkana umumnya adalah alkil. Gugus alkil adalah gugus
hidrokarbon alkana yang kehilangan satu atom hidrogen. Rumus
umum alkil adalah CnH2n+1. Nama gugus alkil disesuaikan dengan
nama alkananya yaitu mengganti akhiran –ana menjadi akhiran –il
Rumus gugus alkil Nama IUPAC
CH3- Metil
C2H5- Etil
C3H7- Propil
C4H9- Butil
C5H11- Pentil

11
C6H13 - Heksil

5) Gugus alkil mempunyai rantai bercabangatau tidak terikat pada atom


karbon primer diberi nama tertentu.
Contoh:
CH3

CH3 – CH – CH3 – C –

CH3 CH3
Nama IUPAC: 1-metiletil 1,1-dimetiletil
Nama umum: (isopropil (neobutil atau tersier butil)
atau sekunder propil)

6) Urutan penamaan alkana: nomor cabang – nama cabang – nama


rantai utama
Contoh: Rantai utama dengan 5 atom C

CH3 – CH – CH2 – CH2 – CH3

CH3 Cabang metil terletak pada atom C nomor 2

Nama: 2-metilpentana

7) Jika terdapat lebih dari satu cabang yang sama, nama cabang disebut
sekali, tetapi diawali dengan angka latin yang menunjukkan
jumlahnya.
Contoh:

CH3 Metil di nomor 2 Rantai utama

CH3 – C – CH2 – CH2 – CH – CH3

CH3 CH3 Metil di nomor 5

Metil di nomor 2
Nama: 2,2,5-trimetil heksana

12
c. Isomer alkana
Isomer alkana adalah peristiwa suatu senyawa karbon yang mempunyai
rumus molekul sama tetapi mempunyai struktur berbeda.
Contoh:
Senyawa dengan rumus molekul C4H10 mempunyai dua struktur
berbeda, yaitu:

n-butana Metilpropana
Sumber: http://en.wikipedia.org

Sumber: azhabulyamin.blogspot.com

Perbedaan antara senyawa n-butana dan metilpropana adalah pada


kerangka rantai atom karbonnya. Rantai n-butana tidak bercabang,
sedangkan metilpropana rantainya bercabang pada atom C nomor 2.
Perbedaan struktur kedua senyawa tersebut mengakibatkan perbedaan
sifat, dengan titik didih n-butana adalah -0,4°C, sedangkan titik didih
metilpropana adalah -11,6°C. Semakin banyak jumlah atom karbon
penyusun alkana semakin banyak pula jumlah isomernya.

Tabel 4: Jumlah isomer dari beberapa alkana

13
Jumlah
4 5 6 7 8 9 10
atom C
Rumus
C4H10 C5H12 C6H14 C7H16 C8H18 C9H20 C10H22
molekul
Jumlah
2 3 5 9 18 35 75
isomer

d. Sifat fisis alkana


Alkana merupakan senyawa kovalen yang mempunyai titik didih dan titik
lebur relatif rendah. Titik didih dan titik lebur ini ditentukan oleh
banyaknya atom karbon dan struktur rantai atom karbonnya. Secara
umum titik didih dan titik lebur alkane mempunyai pola sebagai berikut:
 Semakin banyak atom karbon atau semkin panjang rantai karbon
alkana, semakin tinggi titik didih dan titik leburnya.
 Untuk jumlah atom karbon yang sama, isomer dengan rantai karbon
tidak bercabang mempunyai titik didih dan titik lebur yang lebih
tinggi daripada isomer dengan rantai karbon bercabang.
 Semakin banyak cabang pada rantai karbonnya, semakin rendah titik
didih dan titik leburnya.

e. Sifat kimia alkana


Alkana merupakan hidrokarbon jenuh dan semua ikatan yang ada
merupakan ikatan kovalen sempurna. Akibatnya, hidrokarbon merupakan
senyawa yang kurang reaktif dan disebut sebagai “parafin” yang berarti
daya gabung atau daya reaksinya rendah. Semakin panjang rantai karbon,
semakin berkurang kereaktifannya. Reaksi alkana pada umumnya adalah
reaksi substitusi, yaitu reaksi penggantian gugus atom hidrogen pada
alkana. Contohnya adalah sebagai berikut:
 Dengan gas klor dapat bereaksi jika ada sinar matahari.
CH4 + Cl2 → CH3Cl + HCl
Metilklorida
(klorometana)

14
CH3Cl + Cl2 → CH2Cl2 + HCl
Metilenklorida
(diklorometana)
 Pada pembakaran sempurna alkana, akan dihasilkan gas CO2 dan
H2O.
CH4 + 2O2 → CO2 + 2H2O
f. Kegunaan alkana
1) Alkana digunakan sebagai bahan bakar, manfaat utama alkana yaitu
sebagai berikut:
INFO KIMIA
 Metana digunakan sebagai bahan bakar di industri dan rumah
tangga.
Hidrokarbon juga
bermaanfaat untuk  Etana sampai pentana mengandung LPG yang digunakan sebagai
pembuatan kain bahan bakar rumah tangga.
sasirangan. Bahan
yang digunakan  Butana digunakan sebagai pengisi korek api
dalam pembuatan  Oktana merupakan senyawa yang terkandung dalam bensin ang
kain sasirangan antara
digunakan sebagai bahan bakar kendaraan.
lain voalissima
dimerser yang terdiri 2) Alkana digunakan sebagai pelarut nonpolar yang dapat melarutkan
dari serat kapas dan senyawa nonpolar.
mempunyai struktur
rantai tertutup (siklis) 3) Senyawa alkana suku tinggi seperti lilin dan aspal digunakan sebagai
yaitu aromatis bahan membatik dan pengerasan jalan.

2. Alkena
Alkena merupakan hidrokarbon yang mempunyai ikatan rangkap dua
antar-atom karbonnya. Perhatikan beberapa contoh alkena berikut:

Atau Atau
CH3 – CH = CH2 CH3 – CH2 – CH = CH2
(a) (b)

15
Sumber: http://en.wikipedia.org
Gambar 3: (a) propena (b) 1-butena

Jika model tersebut dilanjutkan, maka akan didapatkan struktur seperti pada
tabel berikut:
Tabel 5: Struktur dan rumus molekul alkena
Jumlah atom Rumus
Struktur alkena
Karbon Hidrogen molekul
CH2 = CH2 2 4 C2H4
CH2 = CH – CH3 3 6 C3H6
CH2 = CH – CH2 - CH3 4 8 C4H8
CH2 = CH – CH2 – CH2 – CH3 5 10 C5H10
CH2 = CH – CH2 – CH2 – CH2 – CH3 6 12 C6H12
CH2 = CH – CH2 – CH2 – CH2 – CH2 – CH3 7 14 C7H14
Rumus umum n 2n CnH2n

a. Tata nama alkena


Nama alkena diturunkan dari alkana, yaitu sesuai nama alkana dengan
mengganti akhiran “-ana” menjadi “-ena”. Berikut adalah hal-hal yang
perlu diperhatikan dalam penamaan alkena, yaitu:
1) Rantai utama diambil dari rantai terpanjang yang mengandung
ikatan rangkap.
Contoh:
Rantai utama
C–C–C–C–C–C

C
Cabang
2) Penomoran atom karbon dimulai dari ujung yang paling dekat
dengan ikatan rangkap.
3) Ikatan rangkap diberi nomor untuk menunjukkan letaknya.
4) Cara penulisan nama dan cabang sama seperti alkana.
5) Urutan penamaan alkena: nomor cabang – nama cabang –
nomor ikatan rangkap – nama rantai utama.

16
Contoh:
CH3 – CH – CH = CH2 : 3-metil 1-butena

CH3

CH3 – C = CH – CH3 : 2-metil 2-butena

CH3

b. Isomer alkena
Pada alkena dapat terjadi beberapa peristiwa isomer, yaitu isomer
berkaitan dengan struktur rantai atom karbonnya (isomer rantai dan
isomer posisi) serta isomer yang berkaitan dengan kedudukan atom atau
gugus dalam ruangan ( isomer geometri).
1) Isomer rantai
Isomer rantai yaitu peristiwa isomer yang disebabkan adanya
perbedaan rantai atau kerangka atom karbonnya. Isomer ini dapat
dikenali dengan melihat bentuk rantainya, apakah bercabang atau
tidak, serta banyaknya atom karbon pada rantai utama.
Contoh:
Perhatikan struktur dari C4H8 berikut:
CH2 = CH – CH2 - CH3 dan CH2 = C – CH3
CH3
(1-butena) (2-metil 1-propena)

2) Isomer posisi
Isomer posisi terjadi karena adanya perbedaan posisi letak cabang atau
posisi letak ikatan rangkapnya.
Contoh:
CH2 = CH – CH2 - CH3 dan CH2 – CH = CH2 - CH3
(1-butena) (2-butena)

3) Isomer geometri (isomer ruang)

17
Isomer geometri merupakan isomer yang terjadi karena perbedaan
letak suatu gugus di dalam ruang. Isomer ini dapat terjadi jika di
dalam senyawa karbon terdapat rantai karbon yang membentuk bidang
dan terdapat gugus yang sama pada dua atom karbon yang berbeda.
Jika gugus-gugus tersebut berada dalam satu ruang, maka disebut
dengan kedudukan cis, sedangkan jika kedua gugus tersebut berbeda
ruang, maka disebut dengan kedudukan trans.
Contoh:
Perhatikan struktur 2-butena di bawah ini

(cis-2-butena) (trans-2-butena)
Sumber: http://en.wikipedia.org

3. Alkuna
Alkuna merupakan hidrokarbon yang mempunyai ikatan rangkap tiga antar
ato karbonnya. Untuk menyusun alkuna minimal diperlukan dua atom karbon.
Model molekul alkuna dapat dilihat pada gambar berikut:

(a) Etuna CH= CH (b) Propuna CH3 – C = CH


Sumber: http://en.wikipedia.org
Gambar 4: Model molekul alkuna

18
Jika model tersebut dilanjutkan untuk jumlah atom karbon yang lebih
banyak, akan didapatkan struktur sebagai berikut:

Tabel 6: Struktur dan rumus molekul alkuna


Jumlah atom Rumus
Struktur alkuna
Karbon Hidrogen molekul
CH2 = CH2 2 2 C2H2
CH2 = CH – CH3 3 4 C3H4
CH2 = CH – CH2 - CH3 4 6 C4H6
CH2 = CH – CH2 – CH2 – CH3 5 8 C5H8
CH2 = CH – CH2 – CH2 – CH2 – CH3 6 10 C6H10
CH2 = CH – CH2 – CH2 – CH2 – CH2 – CH3 7 12 C7H12
Rumus umum N 2n-2 CnH2n-2

a. Tata nama alkuna


Alkuna diberi nama seperti pada alkena, dengan “-ena” diganti menjadi
“-una”. Tata cara pemberian nomor ikatan dan cabang sama dengan
alkena.
Contoh:
CH2 = CH – CH3 : propuna

CH3 – CH – C = CH3 : 3-metil 1-butuna

CH3
b. Isomer alkuna
Pada alkuna tidak terdapat isomer geometri tetapi hanya terdapat isomer
rantai atau isomer posisi.
Contoh:
CH = C – CH2 – CH2 – CH3 : 1-pentuna
CH3 – C = C – CH2 – CH3 : 2-pentuna
CH3 – CH – C = CH3 : 3-metil 1-butuna

CH3
4. Sifat alkena dan alkuna
a. Deret homolog serta rumus umum alkena dan alkuna

19
Alkena dan alkuna juga mempunyai deret homolog sseperti alkana. Deret
homolog pada alkena dan alkuna mempunyai sifat-sifat seperti berikut:
1) Rumus umum deret homolog alkena adalah CnH2n dan rumus umum
deret homolog alkuna adalah CnH2n-2.
2) Antara anggota yang satu ke anggota berikutnya mempunyai pembeda
CH2.
3) Antara anggota yang satu ke anggota berikutnya mempunyai selisih
massa rumus 14.
4) Semakin panjang antai atom karbonnya, semakin tinggi titik didih dan
titik leburnya.

Tabel 7: Deret homolog pada alkena dan alkuna


Alkena Alkuna
Jumlah Titik Titik Titik Titik
Rumus Rumus
atom C lebur didih lebur didih
molekul molekul
(°C) (°C) (°C) (°C)
2 C2H4 -168,9 -103,6 C2H2 -80,7 -83,8
3 C3H6 -185,1 -47,3 C3H4 -101,4 -23,1
4 C4H8 -87,2 -6,2 C4H6 -125,6 8,2
5 C5H10 -106 1 C5H8 - -
6 C6H12 -140 3,8 C6H10 - -

b. Reaksi-reaksi alkena dan alkuna


Alkena dan alkuna merupakan hidrokarbon yang lebih reaktif dari
alkana. Kereaktifannya yaitu dalam hal mudahnya ikatan rangkap
mengalami reaksi. Reaksi penghilangan ikatan rangkap karena
penambahan zat lain disebut reaksi adisi.
1) Adisi hidrogen pada alkena dan alkuna menghasilkan alkana
Pt/Ni
CH2 = CH2 + H2 → CH3 – CH3
(Pt dan Ni berguna untuk mempercepat berlangsungnya reaksi)

Pt/Ni
CH = C – CH3 + 2H2 → CH3 – CH2 – CH3

20
2) Adisi gas HX (X = Cl, Br, atau I) pada alkena dan alkuna
Adisi gas HX pada alkena dan alkuna berlaku aturan Markovnikov,
yaitu ssebagai berikut:
 Jika atom karbon yang berikatan rangkap mengikat jumlah atom
hidrogen yang berbeda, atom X akan terikat pada atom karbon
yang sedikit mengikat hidrogen.
Contoh:
Cl

CH3 – CH = CH2 + HCl → CH3 – CH – CH3

Cl

CH3 = CH – CH3 + 2HCl → CH3 – C – CH3

Cl
 Jika jumlah atom karbon pada ikatan rangkapnya mengikat
jumlah atom hidrogen sama banyak, atom X akan terikat pada
atom C yang mempunyai rantai karbon paling panjang.
Contoh:
CH3 – CH = CH – CH2 – CH3 + HCl → CH3 – CH2 – CH – CH2 - CH3

Cl

3) Adisi gas X2 (X = Cl, Br, atau I) pada alkena dan alkuna


Contoh:
CH3 – CH = CH – CH3 + Cl2 → CH3 – CH – CH – CH3

Cl Cl

Cl Cl

CH3 – C = C – CH3 + 2Cl2 → CH3 – C – C – CH3

Cl Cl

21
5. Kegunaan alkena dan alkuna
a. Plastik
Molekul-molekul etena dapat bergabung membentuk polietena,
yaitu suatu polimer yang digunakan untuk membuat peralatan dari plastik.
Demikian juga molekul-molekul propena dapat bergabung membentuk
polipropena yang digunakan untuk membuat peralatan masak dan serat
sintesis.
b. Karet alam dan getah perca
Alkena alami yang dimanfaatkan, yaitu karet dan getah perca.
Karet yang dicampur dengan belerang digunakan untuk membuat ban
kendaraan, sedangkan getah perca untuk untuk bahan insulasi.
c. Las karbit
INFO KIMIA
Etuna atau asetilena merupakan
gas yang dihasilkan jika karbit (kalsium
Pernakah Anda menggunakan
karbida) direaksikan dengan air. Gas ini karbit dalam proses pematangan
digunakan sebagai bahan bakar untuk pisang ?

proses pengelasan. Ternyata karbit yang kita


gunakan tersebut akan bereaksi
dengan air menghasilkan gas
asietilena atau etuna. Nah gas
inilah yang berfungsi
mempercepat pematangan buah
pisang. Etuna termasuk salah
satu alkuna.

E. Minyak Bumi
a. Minyak bumi dan gas alam
Tuhan yang Mahakaya menganugerahkan minyak bumi dan gas alam
sebagai salah satu kekayaan alam di Indonesia. Minyak bumi dan gas alam

22
termasuk sumber daya alam yang tidak dapat di perbarui. Ketersediannya
cukup terbatas sehingga perlunya penghematan.
1. Pembentukan minyak bumi dan gas alam TAHUKAH KAMU ?
Minyak bumi merupakan hasil
akhir penguraian bahan-bahan organik Ada tiga faKtor utama dalam
pembentukan minyak bumi:
yang berasal dari jaringan tumbuhan
dan hewan baik yang terdapat di darat Terdapat bebatuan asal yang secara
goelogis memungkinkan terjadinya
maupun di laut. Sisa-sisa tumbuhan pembentukan minyak bumi.
dan hewan tertimbun endapan Adanya perpindahan hidrokarbon dari
pasir,lumpur dan zat lain selama jutaan bebatuan asal menuju bebatuan
reservoir yang ukurannya cukup
tahun dan mendapat tekanan serta
menampung hidrokarbon
panas bumi secara alami. Bersama
Adanya jebakan geologis yang
dengan itu, bakteri pengurai merombak menciptakan ruang bawah tanah
senyawa kompleks dalam jasad organik sebagai tempat hidrokarbon.

menjadi senyawa hidrokarbon.


Beberapa bagian jasad renik tersebut mengandung minyak dan lilin
yang dapat bertahan lama di dalam perut bumi. Bagian-bagian tesebut
membentuk bintik bintik, warna pun berubah menjadi cokelat tua. Bintik
itu pun tersimpan di dalam lumpur dan mengeras karena terkena tekanan
bumi. Lumpur tersebut berubah menjadi batuan dan terkubur semakin
dalam di dalam perut bumi. Tekanan dan panas bumi secara alami akan
mengenai batuan sehingga mengakibatkan batuan menjadi panas dan
bintik-bintik di dalam batuan mulai mengeluarkan minyak kental yang
pekat. Semakin dalam batuan terkubur di perut bumi, minyak yang
dihasilkan akan semakin banyak. Pada saat suhunya sangaat tinggi akan
dihasilkan gas alam. Gas alam ini sebagian besar berupa metana.

23
Sumber: materikimia.com
Gambar 5: Proses pembentukan minyak bumi

Sementara itu. Saat lempengan kulit bumi bergerak, minyak


yang terbentuk di bebagai tempat akan bergerak.Minyak bumi yang
terbentuk akan terkumpul dalam pori-pori batu pasir atau batu kapur. Oleh
karena adanya gaya kapiler dan tekanan di perut bumi lebih besar
dibandingkan dengan tekanan di permukaan bumi maka minyak bumi akan
bergerak ke atas. Apabila gerakan ke atas minyak bumi, terhalang oleh
batuan yang kedap cairan atau batuan tidak perpori, minyak akan
tertangkap dalam batuan tersebut. Oleh karena itu, minyak bumi disebut
juga petroleum. Petroleum artinya batu minyak.
Daerah di dalam lapisan tanah yang kedap air tempat
terkumpulnya minyak bumi disebut cekungan atau antiklinat. Lapisan
paling bawah dari cekungan ini berupa air tawar atau air asin, sedangkan
lapisan atasnya berupa minyak bumi bercampur gas alam. Gas alam berada
di lapisan atas minyak bumi karena massa jenisnya lebih ringan daripada
massa jenis minyak bumi. Apabila akumulasi minyak bumi di suatu
cekungan cukup banyak dan secara komersial menguntungkan, minyak
bumi tersebut diambil dengan cara pengeboran, Minyak bumi diambil dari
sumur minyak yang ada di pertambangan minyak. Lokasi sumur minyak
diperoleh setelah melalui proses studi geologi analisis sedimen karakter
dan struktu sumber.

24
Gas alam sering juga disebut sebagai gas bumi atau gas rawa,
yaitu bahan bakar fosil berbentuk gas. Gas alam dapat ditemukan di lading
minyak, lading gas bumi, dan tambang batu bara. Gas alam digunakan
sebagai bahan baku pabrik pupuk, petrokimia, methanol, plastik dan bahan
bakar PLTG. Gas alam paling besar digunakan untuk komoditi ekspor
dalam bentuk LNG. LNG ditransportasi menggunakan kendaraan yang
dirancang khusus dan diletakan dalam tangki yang juga dirancang khusus.
Minyak bumi dan gas alam merupakan sumberdaya alam yang
tidak dapat diperbarui. Oleh karena itu, diperlukan kesadaran dan upaya
penghematan dalam penggunaannya. Selain itu, diperlukan upaya
pengadaan sumber energi alternatif pengganti minyak bumi dan gas alam,
misal batu bara, energi surya, energi panas bumi, energi air, energi angin,
dam energy gelombang.Saat ini, sudah banyak alternatif seperti
biodiesel,biosolar, dan alternatif untuk memasak berupa brisket arang
tempurung kelapa.

2. Komposisi minyak bumi


Minyak bumi merupakan komoditi yang sangat besar peranannya.
Dalam perekonomian Indonesia. Minyak bumi merupakan campuran dari
berbagai senyawa. Penyusun utama minyak bumi adalah hidrokarbon,
terutama alkane, sikloalkana dan senyawa aromatis, berikut komponen
penyusun minyak bumi :

25
3. Pengolahan minyak bumi
Minyak bumi biasanya berada dalam 3-4 km dibawah permukaan.
Minyak bumi diperoleh dengan membuat sumur bor. Suatu contoh
anjungan pengeboran minyak di bawah ini, minyak mentah yang diperoleh
ditampung dalam kapal tanker atau dialirkan melalui pipa ke stasiun tengki
atau kilang minyak. Di Indonesia, penambangan minyak terdapat di Aceh,
Sumatera Utara, Pulau Jawa, Riau, Kalimantan dan Irian.

Sumber: gilankhelang.blogspot.com
Gambar 6: Anjungan (pengeboran) minyak

Minyak mentah berbentuk cairan kental hitam dan berbau kurang


sedap. Minyak mentah belum dapat digunakan sebagai bahan bakar

26
maupun untuk keperluan lainnya, tetapi harus diolah terlebih dalu. Minyak
mentah mengandung sekitar 500 jenis hidrokarbon dengan jumlah atom C-
1 hingga 50. Sebagaimana titik didih hidrokarbon meningkat seiring
dengan bertambahnya jumlah atom C dalam molekulnya, Oleh karena itu,
pengolahan (pemurnian=refining) minyak bumi dilakukan melalui distilasi
bertingkat, dimana minyak mentah dipisahkan ke dalam kelompok-
kelompok (fraksi) dengan rentang titik didih tertentu.
Pengolaham minyak bumi dimulai dengan memanaskan minyak

mentah pada suhu sekitar 400 , kemudian dialirkan ke dalam menara

fraksionasi dimana akan terjadi pemisahan berdasarkan perbedaan titik


didih . Komponen yang titik didihnya lebih tinggi akan tetap berupa cairan
dan turun ke bawah , sedangkan yang titik didihnya lebih rendah akan
menguap dan naik ke bagian atas melalui sungkup-sungkup yang disebut
sungkup gelembung. Sementara itu, semakin ke atas, suhu semakin
rendah, sehingga setiap kali komponen dengan titik didih lebih tinggi naik,
akan mengembun dan terpisah, sedangkan komponen yang titik didihnya
lebih rendah akan terus naik ke bagian yang lebih atas lagi. Demikian
selanjutnya, sehingga komponen yang mencapai menara adalah komponen
yang pada suhu kamar berupa gas. Komponen yang berupa gas itu yang
disebut gas petroleum. Melalui kompresi dan pendinginan, gas petroleum
dicairkan sehingga diperoleh LPG.

27
Sumber: fatimahnew.blogspot.com
Gambar 7: Skema eksplorasi minyak dan alat penyulingan

4. Bensin (Gasolin)
Hasil pengolahan minyak bumi umumnya dimanfaatkan sebagai
bahan bakar. Selain itu, juga digunakan sebagai bahan baku industri
petrokimia, seperti plastik dan serat. Bensin merupakan salah satu bahan
bakar hasil pengolahan minyak bumi yang penting. Saat ini ada beberapa
jenis bensin yang beredar di pasaraan seperti premium, pertalite, pertamax.
Harga dari masing-masing bensin tersebut berbeda sesuai dengan
mutumya.

Sumber: deganmurah.wordpress.com
Gambar 8: Bensin sebagai bahan bakar kendaraan

Mutu bensin ditentukan oleh efektivitas pembakaran didalam


mesin. Bensin yang baik tidak menimbulkan ketukan pada mesin. Ketukan

28
pada mesin terjadi jika bensin terbakar tidak pada saat yang tepat sehingga
akan mengganggu gerakan pistol pada mesin.
Berdasarkan penelitian, bensin merupakan campuran dari berbagai
macam senyawa hidrokarbon. Oleh karena itu, dilakukan penelitian untuk
menentukan senyawa manakah yang paling efektif digunakan sebagai
standar dalam menentukan mutu bensin. Penelitian umumnya dilakukan
dengan membuat suatu bensin standar, yaitu bensin yang dibuat dari
senyawa n-heptana dan isooktana (2,2,4-trimetilpentana) . Angka yang
digunakan untuk menunjukan mutu bensin ini disebut angka oktan atau
bilangan oktan. Semakin tinggi angka oktan bensin, maka semakin baik
mutu bensin tersebut.
Bensin standar yang mengandung 100% isooktana diberi angka
oktan 100, sedangkan yang mengandung 100% n-heptana diberi angka
oktan 0. Jadi bensin standar yang mengandung 60% isooktana dan 40% n-
heptana diberi angka oktan 60. Penentuan angka oktan suatu bahan bakar
dilakukan dengan pengujian di laboratorium, yaitu dengan
membandingkan efisiensi pembakarannya dengan bensin standar. Bahan
bakar yang mempunyai angka oktan 112, bukan berarti bahwa bahan bakar
tersebut mengandung isooktana 112%, melainkan bahan bakar tersebut
mempunyai efisiensi pembakaran 12% di atas bensin standar yang kadar
isooktana 100%. Jadi, jika suatu bahan bakar mempunyai angka oktan
80% isooktana dan 20% n-heptana.
Pada umumnya, bensin yang dihasilkan dari proses penyulingan
tahap pertama mempunyai angka oktan antara 70-80. Untuk itu , perlu
dinaikkan angka oktannya agar tidak menyebabkan mesin mudah aus.
Peningkatan angka oktan dapat dilakukan dengan cara menambahkan LEL
dengan rumus kimia Pb(C2H5)4. Cara ini efektif tetapi timbal sisa
pembakarannya dapat mengendap dimesin. Oleh karena itu, perlu
ditambahkan senyawa 1,2-dibromoetana (C2H5Br2) yang akan mengikat
timbal menjadi PbBr2 yang mudah menguap. Adanya PbBr2 yang berasal
dari bensin menimbulkan masalah baru yaitu dapat menimbulkan

29
pencemaran. Selain itu juga timbal yang terlepas ke udara juga berbahaya
bagi kesehatan. Oleh karena itu, saat ini pengunaan timbal untuk
meningkatkan angka oktan sudah ditinggalkan. Sebagai gantinya,
disunakan bahan lain seperti MTBE.

5. Dampak pembakaran bahan bakar


Pembakaran bahan bakar minyak akan menghasilkan gas-gas sisa
pembakaran. Kandunvan utama bahan bakar minyak sendiri adalah
hidrokarbon, serta sedikit senyawa belerang, nitrogen dan oksigen.
Pembakaran sempurna hidrokarbon dalam minyak bumi menghasilkan
karbon diokasida dan uap air. Sementara itu, pembakaran tidak sempurna
akan menghasilkan partikel padat yang dikenal dengan asap dan berisi
butiran-butiran halus dari karbon (jelaga), karbon monoksida,karbon
dioksida, dan uap air.
Bensin merupakan salah satu hasil pengolahan minyak bumi yang
kandungan utamanya adalah oktana (C8H18) , Jika bensin dibakar
sempurna, akan terjadi reaksi:

2C8H18(l) + 25O2(g) → 16CO2(g) + 18H2O(g) ……………(1)

Pada pembakaran tidak sempurna dapat terjadi reaksi:

2C8H18(l) + 21O2 (g) → 8CO(g) + 8CO2 (g) +18H2O(g) …… (2)

Atau

2C8H18(l) + 15O2 (g) → 8C(s)+4CO(g)+ 4CO2 (g)+18H2O(g) …… (3)

Jika kita memperhatikan reaksi pembakaran sempurna (reaksi 1)


dan tidak sempurna (reaksi 2 dan 3) , dapat disimpulkan bahwa
pembakaran dapat berlangsung sempurna atau tidak, ditentukan oleh
perbandingan jumlah(volume) bensin (C8H18) dengan volume gas oksigen
(O2). Semakin terbatas jumlah oksigen< semakin tidak sempurna
pembakaran yang terjadi, dan semakin banyak jelaga yang dihasilkan.

30
Gas karbon dioksida (CO2) merupakan gas rumah kaca yang dapat
menyebabkan terjadinya pemanasan global, sedangkan gas karbon
monoksida (CO) adalah gas beracun yang tidak berbau dan tidak berasa.
Di dalam tubuh, gas karbon monoksida akan berikatan dengan hemoglobin
sehingga mengganggu fungsi hemoglobin dalam mengikat oksigen.
Akibatnya, pada kadar tertentu dapat menyebabkan kematian. Sementara
itu, jelaga merupakan serbuk halus dari karbon yang jika terhirup dapat
merusak alat pernapasan. Pada dasarnya, pembakaran dalam mesin
kendaraan bermotor tidak ada yang seratus persen sempurna. Oleh karena
itu, gas buang yang keluar dari knalpot kendaraan sangat berbahaya bagi
kesehatan karena menghasilkan CO.
Selain gas karbon dioksida dan karbon monoksida, pembakaran
bahan bakar dalam mesin kendaraan bermotor dapat menghasilkan gas
belerang dioksida (SO2) karena di ddalam minyak bumi terdapat senyawa
belerang, serta gas oksida nitrogen (NOX) karena untuk membakar bahan
bakar (bensin) dalam mesin digunakan udara sebagai sumber oksigen dan
udara mengandung gas nitrogen (N2) . Pada suhu tinggi, di dalam mesin
kendaraan bermotor dapat terjadi reaksi antara nitrogen dan oksigen.

N2(g) + O2(g) → NOx(g)

Gas oksida nitrogen dalam kadar tinggi dapat menyebabkan iritasi


pada mata sehingga menyebabkan mata perih dan merah. Selain itu, gas
oksida nitrogen merupakan salah satu gas penyebab terjaidnya efek rumah
kaca yang berdampak pada pemanasan global.

31
Latihan Soal
Pilihan Ganda:
1. Minyak bumi yang digunakan untuk pelumas dan pengeras jalan
adalah minyak bumi golongan ….
a. Parafin
b. Naftalena
c. Hidrokarbon
d. Organologam
e. Campuran parafin-naftalena

2. Minyak bumi pada umumnya bersumber di wilayah lepas pantai


sampai laut dalam. Hal ini terjadi karena ….
a. Pergeseran lapisan bumi
b. Seri terjadi gempa tektonik di laut
c. Minyak bumi terpendam di dasar bumi
d. Pembentukan fosil berasal dari hewan laut
e. Sebagian besar wilayah bumi berupa lautan

3. Senyawa penyusun minyak bumi berikut yang merupakan senyawa


aromatik adalah….
a. Metil siklopentana
b. Sikloheksana
c. Etil benzena
d. Isooktana
e. n-alkana

4. Jenis minyak bumi yang salah satu fraksinya digunakan sebagai


penghasil gasoline adalah minyak golongan ….
a. parafin
b. alkana
c. residu

32
d. naftalena
e. paraffin-naftalena

5. Unsur terbanyak kedua penyusun minyak bumi adalah….


a. karbon
b. oksigen
c. Nitrogen
d. Hidrogen
e. belerang

6. 1-pentena mempunyai bilangan oktan sekitar ….


a. 76
b. 84
c. 90
d. 92
e. 98

7. Bilangan oktan bensin dapat dinaikkan dengan cara ….


a. perengkahan termal
b. distilasi bertingkat
c. polimerisasi
d. desulfuring
e. Cracking

8. Viskon merupakan salah satu pengganti TEL. kegunaan viskon


adalah….
a. Menambah konsumsi jepang
b. mengurangi daya dorong mesin
c. meningkatkan nilai oktan bensin

33
d. meningkatkan suhu gas pembakaran
e. menambah emisi gas CO,NOx dan CxHy

9. Dampak negatif penambahan TEL dalam bensin adalah ….


a. menurunkan knocking
b. menimbulkan asap hitam
c. menaikkan bilangan oktan
d. menurunkan bilangan oktan
e. menghasilkan partikulat timbale

10. Gas CO di udara dapat menimbulkan dampak negatif bagi kesehatan


jika terhirup. Dampak negative ini timbul apabila kadar CO di udara
mencapai …. Pm
a. 100
b. 95
c. 75
d. 60
e. 25

Esai:
1. Berilah nama dari senyawa berikut !
CH3 – C = CH – CH – CH – CH3

CH3 CH3 CH3

2. Buatlah struktur dari senyawa 2,3,3 trimetil heksana !


3. Buatlah isomer dari senyawa butana disertai dengan namanya masing-
masing !
4. Buatlah struktur dari senyawa 3-metil 1-butuna !
5. Berilah nama senyawa berikut:

34
CH3

CH3 – CH – CH3
CH3

35
Kunci Jawaban Latihan Soal:
Pilihan ganda:

1. Jawaban : B
Pembahasan: Komponen terbesar dalam minyak bumi berupa senyawa
hidrokarbon rantai siklis atau rantai tertutup. Minyak bumi jenis ini
digunakan untuk pengeras jalan atau pelumas.

2. Jawaban: A
Pembahasan: Karena saat lempengan kulit bumi bergerak/bergeser minyak
yang terbentuk di berbagai tempat akan bergerak. Minyak bumi yang
terbentuk akan berkumpul dalam pori-pori batu pasir dan batu kapur

3. Jawaban: C
Pembahasan: Senyawa hidrokarbon aromatik yang terdapat dalam minyak
bumi adalah senyawa benzena , contohnya etil benzena.

4. Jawaban: A
Pembahasan: Sebagian besar komponen dalam minyak bumi jenis paraffin
adalah senyawa hidrokarbon rantai terbuka. Minyak bumi jenis ini
dimanfaatkan untuk bahan bakar karena sumber penghasil gasoline.

5. Jawaban: D
Pembahasan: Secara umum, komponen minyak bumi terdiri atas lima unsur
kimia, yaitu 83-87% karbon yang kedua hidrogen 10-14%, ketiga belerang
0,05-6%, keempat oksigen 0,05-1,5%, dan yang kelima nitrogen 0,1-2%

6. Jawaban: B
Pembahasan:

36
7. Jawaban: A
Pembahasan: Perengkahan termal yang menghasilkan heksena. Keberadaan
senyawa heksena dalam bensin mampu meningkatkan bilangan oktan sebesar
10 satuan.

8. Jawaban: C
Pembahasan: Penambahan viskon pada bensin mampu meningkatkan nilai
oktan bensin, mengurangi konsumsi bensin dan mengurangi kadar polutan
udara seperti CO, CxHy , NOx , serta meningkatkan daya dorong bensin

9. Jawaban: C
Pembahasan: Menambah zat aditif ke dalam bensin, seperti TEL pada proses
blending. Penambahan 6 ml TEL ke dalam satu gallon bensin dapat
menaikkan bilangan oktan sebanyak 15-20 satuan.

10. Jawaban: A
Pembahasan: Kadar CO di udara yang diperbolehkan di bawah 100 ppm .
Kadar CO sebesar ini belum memberikan dampak negative jika terhirup.

37
Apabila kadar CO di udara mencapai 100 ppm , akan mengakibatkan sakit
kepala dan cepat merasa lelah.

Jawaban Esai:
1. Nama dari struktur tersebut adalah 2,2,5-trimetil 2-heksena.
Urutan penamaan alkena yaitu dimulai dari nomor cabang – nama cabang –
nomor ikatan rangkap – nama rantai utama, dan pada struktur tersebut
penamaan dimulai dari sebelah kiri sehingga nama strukturnya adalah 2,2,5-
trimetil 2-heksena

2. Struktur dari senyawa 2,3,3 trimetil heksana yaitu:


2,3,3 trimetil heksana
CH3

CH3 – CH – C – CH2 – CH2 – CH3


CH3 CH3
3. Isomer dari butana adalah
CH3 – CH2 – CH2 – CH3 (butana)

CH3 – CH – CH3 (2-metil propana)

CH3
4. Struktur dari senyawa 3-metil 1-butuna yaitu:
CH3 – CH – C= CH3

CH3
5. Nama dari struktur tersebut adalah 2,2-dimetil propana
Urutan penamaan alkane dimulai dari nomor cabang – nama cabang – nama
rantai utama, sehingga nama dari struktur tersebut adalah 2,2-dimetil
propana.

38
Tes Formatif
1. Senyawa yang tersusun dari unsur karbon dan hidrogen disebut senyawa

a. Karbon
b. Karbon hidrogen
c. Hidrogen
d. Hidrokarbon
e. Karbohidrat

2. Senyawa berikut yang bukan senyawa hidrokarbon adalah ….


a. C2H4
b. C2H2
c. C3H6
d. CCl2
e. C4H8

3. Salah satu ciri khas atom karbon adalah dapat membentuk pasangan
elektron bersama dengan atom lainnya sehingga membentuk ….
a. Ikatan ion
b. Ikatan hidrogen
c. Ikatan kovalen
d. Rantai hidrogen
e. Rantai hidrokarbon

4. Perhatikan rantai karbon di bawah ini !

C C

C C

39
Rantai karbon tersebut adalah rantai karbon ….
a. Alifatis
b. Alifatis jenuh
c. Alifatis tak jenuh
d. Aromatis
e. Siklis

5. Atom karbon yang dapat mengikat tiga atom karbon yang lain disebut
atom karbon ….
a. Primer
b. Tersier
c. Kuarterner
d. Sekunder
e. Tersier butil

6. Perhatikan rumus umum berikut ini !


1. CnH2n+2
2. CnH2n
3. CnH2n-2
4. CnH2n+1
Rumus umum alkana, alkuna dan alkena secara berturut-turut ditunjukkan
oleh nomor ….
a. 1, 2 dan 3
b. 1, 3 dan 4
c. 1, 3 dan 2
d. 2, 3 dan 4
e. 1, 2 dan 4

40
7. Perhatikan struktur senyawa berikut !

CH3

CH3 – C – CH2 – CH – CH2 – CH3

CH3 CH3
Nama yang tepat dari struktur di atas adalah ….
a. 2,2,4-trimetil heksana
b. 2,2,4-trimetil heptana
c. 3,5,5-trimetil heksana
d. 3,3,5-dimetil heptana
e. 3,3,5-trimetil heptena

8. Senyawa 2-metil 1-propena mempunyai rumus molekul ….


a. C4H8
b. C3H8
c. C4H9
d. C3H9
e. C4H7

9. Perhatikan struktur berikut!


CH3 – CH2 – CH – CH2 – CH – CH = CH3

C2H5 CH3
Nama struktur yang sesuai dengan aturan IUPAC adalah ….
a. 3-etil 5-metil 6-heptena
b. 5-etil 3-metil 1-heptena
c. 3-metil 5-etil 1-heptena
d. 3,5-dimetil 1-heptena
e. 5,3-dietil 6-heptena

10. Senyawa yang memiliki tiga buah isomer adalah ….


a. Etana

41
b. Propana
c. Butana
d. Pentana
e. Heksana

11. Jenis sikloalkana penyusun minyak bumi adalah ….


a. Siklooktana
b. Siklobutana
c. Sikloheptana
d. Siklopropana
e. Sikloheksana

12. Fraksi nafta dalam minyak bumi memiliki jumlah atom karbon bekisar
antara ….
a. 5-7
b. b. 5-10
c. 6-12
d. 10-14
e. 15-35

13. Hasil penyulingan minyak bumi yang diperoleh pada suhu antara 270-340

berupa ….

a. oli
b. solar
c. gasoline
d. residu
e. paraffin

42
14. Data hasil penyulingan bertingkat minyak bumi disajikan dalam tabel
berikut.

No. Banyak atom C Titik didih


1 C1-C4 < 40
2 C5-C7 40-180
3 C12-C14 180-250
4 C15-C25 250-350
5 C26-C28 >350
Fraksi nomer 5 di gunakan untuk ….

a. pelarut dan dry cleaning

b. bahan bakar meisn diesel

c. bahan baku pembuatan lilin

d. bahan baku pembuatan plastic

e. bahan bakar kendaraan bermotor

15. Perahatikan beberapa fraksi minyak mentah berikut

1. Gasolin
2. Minyak gosok
3. Minyak tanah
4. Aspal
5. Oli

Fraksi minyak mentah yang diperoleh dari pengolahan residu di tunjukan


oleh nomor ….

a. 1 dan 2

b. 1 dan 3

c. 2 dan 4

d. 3 dan 5

e. 4 dan 5

43
16. Pada proses pengolahan minyak bumi dilakukan proses pemecahan
molekul senyawa yang panjang menjadi molekul pendek yang dinamakan
….

a. Treating

b. Blending

c. Cracking

d. Reforming

e. polimerisasi

17. Ketika suhu dan kolom fraksinasi mencapai 215 , fraksi minyak bumi

diperoleh adalah fraksi yang mengandung atom karbon sebanyak ….


a. 5-7
b. 10-14
c. 17-20
d. 23-33
e. >60

18. Proses desalting mempunyai beberapa tujuan berikut, kecuali ….


a. mencegah terjadinya korosi pada pipa minyak
b. menghilangkan senyawa-senyawa hidrokarbon
c. menghilangkan senyawa-senyawa nonhidrokarbon
d. melarutkan mineral-mineral dalam minyak mentah kedalam air
e. mencegah terjadinya penyumbatan pada lubang-lubang di menara

44
19. Fraksi bensin yang merupakan hasil pengolahan minyak bumi pada trayek

suhu 35-75 digunakan untuk….

a. Elektrode
b. Pelumas
c. penatu kering
d. bahan bakar industri
e. bahan bakar mesin kendaraan

20. Senyawa yang tidak terdapat dalam minyak bumi adalah ….


a. Hidrokarbon
b. Belerang
c. Oksigen
d. Alkana
e. timbal

45
Kunci Jawaban Tes Formatif
1. Jawaban: D
Pembahasan : Hidrokarbon yaitu senyawa karbon yang tersusun dari atom
karbon dan hidrogen. Hidrokarbon yang paling sederhana adalah metana,
yang terdiri dari satu atom karbon dengan empat atom hidrogen (CH4).

2. Jawaban: D
Pembahasan: Hidrokarbon yaitu senyawa karbon yang tersusun dari atom
karbon dan hidrogen. Jawaban C bukan termasuk hidrokarbon karena
senyawa CCl4 tidak tersusun dari atom karbon dan hidrogen.

3. Jawaban: C
Pembahasan: kekhasan atom karbon pada konfigurasi elektron menyatakan
bahwa atom karbon memiliki nomor atom enam dengan empat elektron
valensi. Keempat elektron valensi tersebut dapat membentuk pasangan
elektron bersama dengan atom lainnya sehingga membentuk ikatan
kovalen.

4. Jawaban: E
Pembahasan: Rantai tertutup (siklis), yaitu rantai yang terdapat pertemuan
antara ujung-ujung rantai karbonnya. Jadi, rantai karbon pada soal
termasuk ke dalam rantai karbon siklis.

5. Jawaban: B
Pembahasan: Atom karbon tersier, yaitu atom karbon yang dapat mengikat
tiga atom karbon yang lain.

6. Jawaban: C
Pembahasan:
1. CnH2n+2 (rumus umum alkana)
2. CnH2n (rumus umum alkena)

46
3. CnH2n-2 (rumus umum alkuna)
4. CnH2n+1 (rumus umum alkil)
Sehingga urutan yang tepat adalah 1,3 dan 2

7. Jawaban: A
Pembahasan: Urutan penamaan alkana yaitu: nomor cabang – nama
cabang – nama rantai utama , sehingga struktur tersebut adalah 2,2,4-
trimetil heksana

8. Jawaban: A
Pembahasan:
Struktur 2-metil 1-propena adalah sebgai berikut
CH2 = C – CH3
CH3
Untuk mengetahui rumus molekul kita hitung saja jumlah atom C dan
atom H, dari struktur tersebut didapatkan rumus molekulnya adalah C4H8

9. Jawaban: B
Pembahasan: Urutan penamaan alkena yaitu: nomor cabang – nama
cabang – nomor ikatan rangkap – nama rantai utama. Sehingga dari
struktur pada soal tersebut didapatkan nama sesuai IUPAC adalah 5-etil
3-metil 1-heptena.

10. Jawaban: D
Pembahasan: senyawa yang memiliki 3 buah isomer adalah pentana.
CH3 – CH2 – CH2 – CH2 – CH3 (pentana)

CH3 – CH2 – CH – CH3 (2-metil butana)


CH3

CH3

CH3 – CH – CH3 (2,2-dimetil propana)


CH3

47
11. Jawaban : E
Pembahasan: Hidrokarbon sikloalkana penyusun minyak bumi dalam
bentuk siklopentana dan sikloheksana

12. Jawaban: C
Pembahasan:

13. Jawaban: B
Pembahasan:

48
14. Jawaban: C
Pembahasan:

15. Jawaban: E
Pembahasan: Fraksi Residu egunaan nya di antaranya Pengeras jalan,
bahan pelapis antibocor, dan bahan bakar boiler (mesin pembamngkit
uap panas)

16. Jawaban: C
Pembahasan: Perubahan struktur kimia yang dapat berupa pemecahan
molekul biasa disebut proses cracking

17. Jawaban: B

Pembahasan: Fraksi kerosin dan avtur pada titik didih 170-250 jumlah

atom 10-14 kegunaan sebagai bahan bakar pesawat terbang, bahan bakar
pesawat bermesin jet, kompor minyak, dan bahan bakar industri.

18. Jawaban: B

49
Pembahasan: Desalting merupakan proses pengolahan untuk
menghilangkan kotoran atau garam yang tercampur dalam minyak mentah.
Pada proses desalting, minyak mentah dicampur dengan iar agar mineral-
mineral yang ada di dalam minyak mentah larut. Selain itu, pada proses ini
juga ditambahkan senyawa asam dan basa kedalam minyak mentah untuk
menghilangkan senyawa-senyawa nonhidrokarbon dan untuk mencegah
terjadinya korosi di pipa-pipa minyak mencegah tersumbatnya lubang-
lubang di menara fraksinasi.

19. Jawaban: E

Pembahasan: Bensin mempunyai titik diidh 35-75 jumlah atom C 5-10

dan kegunaannya untuk bahan bakar kendaraan motor, bahan bakar


penerbangan bermesin piston, dan umpan proses petrokimia.

20. Jawaban: E
Pembahasan: Senyawa yang terdapat dalam minyak bumi adalah karbon,
hidrogen, belerang, oksigen, nitrogen, dan sedikit organologam.

50
GLOSARIUM

Alkana Hidrokarbon alifatik jenuh


Alkena Hidrokarbon alifatik dengan satu ikatan karbon-karbon
rangkap
Alkuna Hidrokarbon alifatik dengan satu ikatan karbon-karbon
rangkap tiga
Bahan bakar fosil Bahan bakar yang berasal dari sisa-sisa organisme,
misalnya batubara
Bensin Salah stu bahan bakar minyak yang digunakan pada
kendaraan bermotor
Efek rumah kaca Sifat atmosfer yang dapat meneruskan radiasi tampak dan
ultraviolet, tetapi menahan radiasi impramerah
Hidrokarbon Golongan senyawa karbon yang hanya terdiri dari unsur
karbon dan hidrogen
Hidrokarbon alifatik Hidrokarbon dengan rantai terbuka
Hidrokarbon alisiklik Hidrokarbon rantai lingkar di luar hidrokarbon aromatic
Hidrokarbon aromatik Hidrokarbon rantai lingkar dengan ikatan tunggal dan
rangkap selang seling yang dapat mengalami delokalisasi
elektron p
Hidrokarbon jenuh Hidrokarbon yang semua ikatan karbon-karbonnya
merupakan ikatan kovalen tunggal
Hidrokarbon tak jenuh Hidrokarbon yang mempunyai ikatan karbon-karbon
rangkap atau rangkap tiga
Petrokimia Industri berbahan dasar produk minyak dan gas bumi.
Petroleum Minyak bumi
Solar Salah satu fraksi dari pemurnian minyak bumi dengan suku
karbon C14-C18
TEL Salah satu anti ketukan yang dicampurkan ke dalam bensin
untuk menaikkan nilai oktan. Penggunaan TEL ternyata
mencemari udara dengan partikel timah hitam yang sangat
beracun

51
DAFTAR PUSTAKA

Purba, M. (2006). Kimia untuk SMA Kelas X. Jakarta: Erlangga.

Sastrohamidjojo, H. (2005). Kimia Ognanik Stereokimia, Karbohidrat, Lemak


dan Protein. Yogyakarto: Universitas Gadjah Mada.

sastrohamidjojo, H. (2011). Kimia Organik Dasar. Yogyakarta: Universitas


Gadjah Mada.

Sudarmo, U., & Mitayani, N. (2014). Kimia untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta:
Erlangga.

Sugiarto, K. H. (2001). Dasar-dasar Kimia Anorganik Nonlogam. Yogyakarta:


Universitas Negeri Yogyakarta.

52
INDEKS

A
alifatis, 5
alkana, 7, 8, 9, 10, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 20, 21,
33, 41, 47, 48
alkena, 7, 16, 17, 18, 20, 21, 22, 23, 39, 41, 47,
48
alkuna, 1, 7, 19, 20, 21, 22, 23, 41, 48

B
batu bara, 1, 3, 26
bensin, 16, 29, 30, 31, 32, 34, 35, 38, 45, 52

H
hidrokarbon, 1
Hidrokarbon jenuh, 7, 52
Hidrokarbon tak jeuh, 7

I
isomer, 14, 15, 18, 20, 35, 42, 48

K
karbon, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 10, 11, 12, 13, 14, 15,
17, 18, 19, 22, 31, 32, 34, 37, 40, 41, 43, 45,
47, 51, 52

M
minyak bumi, 1, 3, 23, 24, 25, 26, 27, 28, 29, 31,
32, 33, 34, 37, 43, 45, 46, 49, 51, 52

O
organik, 2

S
siklis, 5, 37, 47

53
54

Anda mungkin juga menyukai