OLEH :
KELAS X-6
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Judul
Laporan Hasil Uji daya hantar listrik pada larutan elektrolit dan non elektrolit.
1.2 Tujuan
Untuk mengetahui perbedaan antara larutan elektrolit kuat, elektrolit lemah, dan non elektrolit serta
mengetahui ciri-ciri dan jenis-jenis larutan elektrolit kuat, elektrolit lemah, dan non elektrolit.
1.3Dasar teori
Larutan adalah campuran homogen antara zat terlarut dan pelarut. Zat terlarut adalah zat yang
terdispersi ( tersebar secara merata ) dalam zat pelarut.Zat terlarut mempunyai jumlah yang lebih
sedikit dalam campuran. Ini biasa di sebut dengan solute. Sedangkan zat pelarut adalah zat yang
mendispersi atau ( fase pendispersi ) komponen – komponen zat terlarut. Zat pelarut mempunyai
jumlah yang lebih banyak dalam campuran. Zat pelarut di sebut solvent.
Larutan elektrolit adalah larutan yang dapat menghantarkan arus listrik dengan memberikan gejala
berupa menyalanya lampu pada alat uji atau timbulnya gelmbung gas dalam larutan .Larutan yang
menunjukan gejala – gejala tersebut pada pengujian tergolong ke dalam larutan elektrolit.
Larutan nonelektrolit adalah larutan yang tidak dapat menghantarkan arus listrik dengan memberikan
gejala berupa tidak ada gelembung dalam larutan atau lampu tidak menyala pada alat uji. Larutan yang
menunjukan gejala – gejala tersebut pada pengujian tergolong ke dalam larutan nonelektrolit.
Larutan elektrolit kuat adalah larutan yang dapat menghantarkan arus listrik dengan baik. Hal ini
disebabkan karena zat terlarut akan terurai sempurna (derajat ionisasi = 1) menjadi ion-ion sehingga
dalam larutan tersebut banyak mengandung ion-ion. Karena banyak ion yang dapat menghantarkan arus
listrik, maka daya hantarnya kuat.
Larutan elektrolit lemah adalah larutan yang dapat menghantarkan arus listrik dengan lemah. Hal ini
disebabklan karena zat terlarut akan terurai sebagian (derajat ionisasi = 0 < α < 1) menjadi ion-ion
sehingga dalam larutan tersebut sedikit mengandung ion. Hal ini disebabkan tidak semua terurai
menjadi ion-ion (ionisasi tidak sempurna) sehingga dalam larutan hanya ada sedikit ion-ion yang dapat
menghantarkan arus listrik.
Pada larutan non elektrolit, molekul-molekulnya tidak terionisasi dalam larutan, sehingga tidak ada ion
yang bermuatanyang dapat menghantarkan arus listrik. (derajat ionisasi = 0)
BAB II
PEMBAHASAN
Air AC
Alkohol 70 %
Revanol
2. Merangkai rangkaian alat penguji yakni baterai, kabel, lampu dan elektroda.
3. Menguji larutan dengan cara memasukkan kedua buah elektroda kedalam larutan tanpa membuat
keduanya saling bersentuhan.
4. Mengamati perubahan yang terjadi pada lampu apkah menyala terang, redup, atau tidak menyala
samasekali, dan pada elektroda apakah terdapat banyak gelembung, sedikit atau tidak ada gelembung
samasekali.
5. Setelah menguji sebuah larutan maka kita harus membersihkan terlebih dahulu elektroda yang
digunakan dengan cara dibilas dengan air biasa lalu dikeringkan dengan tisu agar pada saat kita menguji
larutan lain, larutan tersebut tidak terkontaminasi/tercampur.
Lampu Elektroda
2 Air garam NaCl Tidak Menyala Ada gelembung banyak Elektrolit kuat
3 Air gula C12H22O11 Menyala Ada gelembung sedikit Elektrolit lemah
1. Revanol
Termasuk larutan elektrolit lemah, karena saat diuji lampu LED menyala,tetapi tidak ada gelembung
yang muncul.
2. Air garam
Termasuk larutan elektolit kuat karena,lampu menyala terang dan memiliki gelembung yang
banyak,hasil uji coba kita sesuai dengan landasan teori larutan elektrolit kuat,yaitu lampu meyala terang
dan memiliki banyak gelembung.
3. Air gula
Air gula merupakan larutan non elektrolit,karena di dalam gula molekulnya tidak mengalami ionisasi
(tidak terurai menjadi ion – dan ion +). Akan tetapi praktikum yang kami lakukan menunjukkan lampu
menyala dan ada gelembung, ini mungkin terjadi karena alat uji elektrolit kami kotor atau bahkan salah.
4. Urea
Termasuk larutan non-elektrolit menurut teori,seharusnya lampu tidak menyala dan tidak ada
gelembung.Namun hasil percobaan kelompok kami, lampu menyala dan ada gelembung. Hal ini
dikarenakan pencucian gelas plastik yang kurang bersih.
5. Asam cuka
Termasuk larutan elektrolit lemah, karena lampu menyala redup dan ada sedikit gelembung.Sesuai
dengan landasan teori, dalam larutannya elektrolit lemah, molekulnya mengalami ionisasi
sebagian.Reaksi ionisasi dari larutan asam cuka adalah CH3COOH=CH3COO− ↔ H+
6. Etanol (alkohol)
Seharusnya lampu tidak menyala,dan tidak ada gelembung dan termasuk larutan non elektrolit akan
tetapi hasil uji larutan kami lampu tidak menyala dan tidak ada gelembung. Mungkin ini terjadi karena
kesalahan alat atau alat uji kami kurang bersih dan tercampur bahan sebelumnya
Termasuk larutan elektrolit karena berdasarkan teori minuman berkarbonasi mengandung larutan
elektroit tubuh,dan berdasarkan percobaan yang kita lakukan, lampu menyala dan ada sedikit
gelembung.
8. Air AC
Termasuk larutan elektrolit lemah,berdasarkan teori,air AC mengandung elektrolit lemah,dan dari hasil
percobaan kami lampu tidak menyala dan ada gelembung.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pada praktikum ini, didapatkan bahwa larutan 2 merupakan larutan dengan tingkat hantaran listrik kuat
karena memiliki gelembung yang banyak disekitar elektroda dan bisa menyalakan indikator lampu
dengan sangat terang. Selain itu larutan 3,4,6 merupakan larutan dengan tingkat hantaran listrik rendah
yang tidak menampilkan gelembung di sekitar electrode, dan termasuk larutan Non Elektrolit. Dan
larutan 1,5,7,8 merupakan larutan elektrolit lemah dengan adanya tanda pada indikator lampu berupa
nyala yang redup meski memiliki banyak gelembung di sekitar elektroda.
3.2 Saran
Sabaiknya saat kita melakukan percobaan dan mengganti larutan, kita sebaiknya mencuci gelas
tempat larutan dengan sangat bersih,agar tidak tercampur dengan larutan sebelumnya dan
menyebabkan tercampurnya larutan sebelumnya dengan larutan yang akan diujikan.