Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN HASIL PENGAMATAN

PRAKTIKUM LARUTAN
ELEKTROLIT DAN NON
ELEKTROLIT

DISUSUN OLEH KELOMPOK 5

ANGGOTA :

1. PUTRA MAULANA BAYU S (25)


2. RAMADHANI YURISKA S (26)
3. RANI SEPTIANA (27)
4. SAFARA CITRA AULYA (28)
5. SASKIA SALSABILA A (29)
6. SILVA ADIPRAMANA (30)

SMAN KEBAKKRAMAT
TAHUN AJARAN 2018/2019
Kata pengantar

Segala puji bagi Allah SWT. Yang telah memberikan kami kemudahan
sehingga kami dapat menyelesaikan Laporan Pengamatan ini dengan tepat
waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami tidak akan sanggup untuk
menyelesaikan laporan ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga
tercurahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita
nanti-nantikan syafa’atnya di akhirat nanti.

Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT. Atas segala limpahan nikmat
sehat-Nya, baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga Penulis
mampu untuk menyelesaikan pembuatan laporan sebagai Tugas Proyek Kimia
Semester 2 dengan judul “Laporan Hasil Pengamatan Praktikum Larutan
Elektrolit Dan Non Elektrolit.”
DAFTAR ISI

BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 JUDUL………………………………………………………1
1.2 LATAR BELAKANG………………………………………1
1.3 TUJUAN…………………………………………………….1
BAB 2 PEMBAHASAN
2.1 LANDASAN TEORI……………………………………….2-3

BAB 3 PENGAMATAN
3.1 ALAT DAN BAHAN……………………………………….4
3.2 LANGKAH LANGKAH DAN PENGUJIAN………………4

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN


4.1 HASIL PENGUJIAN………………………………………..5
4.2 PEMBAHASAN SOAL…………………………………….5

BAB 5 PENUTUP
5.1 KESIMPULAN……………………………………………..8
5.2 SARAN……………………………………………………..8
5.3 LAMPIRAN………………………………………………..9-11
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Judul
Laporan Hasil Uji daya hantar listrik pada larutan elektrolit dan non elektrolit.

1.2 Latar Belakang


Larutan memiliki peran besar dalam kehidupan sehari-hari beberapa contoh diantaranya
seperti air mineral yang kita konsumsi sehari-hari, larutan elektrolit, dan air garam. Selain itu
kita sering tidak menyadari bahwa ternyata larutan-larutan di atas bisa menghantarkan listrik
jika disambungkan dengan alat uji tertentu.

1.3 Tujuan
Tujuan melakukan kegiatan pengamatan ini yaitu bertujuan untuk :

1) Memenuhi tugas proyek Mata Pelajaran Kimia.


2) Menguji larutan elektrolit dan non elektrolit.
3) Mengetahui perbedaan antara larutan elektrolit kuat, elektrolit lemah, dan non
elektrolit.
4) Mengetahui ciri-ciri dan jenis-jenis larutan elektrolit kuat, elektrolit lemah, dan non
elektrolit.
5) Menambah pengetahuan dan pemahaman seputar materi larutan elektrolit dan non
elektrolit.
6) Menambah pengalaman.

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Landasan Teori


Larutan adalah campuran homogen dua zat atau lebih yang saling melarutkan dan
masing-masing zat penyusunnya tidak dapat dibedakan lagi secara fisik. Zat yang jumlahnya
lebih sedikit di dalam larutan disebut (zat) terlarut atau solut, sedangkan zat yang jumlahnya
lebih banyak daripada zat-zat lain dalam larutan disebut pelarut atau solven. Komposisi zat
terlarut dan pelarut dalam larutan ini dinyatakan dalam konsentrasi larutan, sedangkan proses
pencampuran zat terlarut dan pelarut membentuk larutan disebut pelarutan atau solvasi.
Larutan elektrolit adalah Larutan yang dapat menghantarkan arus listrik. Svante
Arrhenius, ahli kimia terkenal dari Swedia mengemukakan teori elektrolit pada tahun 1884.

Menurut Arrhenius, ‘‘larutan elektrolit dalam air terdisosiasi ke dalam partikel-


partikel bermuatan listrik positif dan negatif yang disebut ion (ion positif dan ion negatif)
Jumlah muatan ion positif akan sama dengan jumlah muatan ion negatif, sehingga muatan
ion-ion dalam larutan netral’’ Ion-ion inilah yang bertugas mengahantarkan arus listrik.

Larutan ini memberikan gejala berupa menyalanya lampu atau timbulnya gelembung
gas dalam larutan. Larutan elektrolit mengandung partikel-partikel yang bermuatan (kation
dan anion). Larutan ini dapat bersumber dari senyawa ion (senyawa yang mempunyai ikatan
ion) atau senyawa kovalen polar (senyawa yang mempunyai ikatan kovalen polar).

Larutan elektrolit kuat adalah larutan yang dapat menghantarkan arus listrik dengan baik. Hal
ini disebabkan karena zat terlarut akan terurai sempurna (derajat ionisasi = 1) menjadi ion-ion
sehingga dalam larutan tersebut banyak mengandung ion-ion. Karena banyak ion yang dapat
menghantarkan arus listrik, maka daya hantarnya kuat.
Contohnya: NaCl
Larutan elektrolit lemah adalah larutan yang dapat menghantarkan arus listrik dengan lemah.
Hal ini disebabkan karena zat terlarut akan terurai sebagian (derajat ionisasi = 0 < α < 1)
menjadi ion-ion sehingga dalam larutan tersebut sedikit mengandung ion.

Hal ini disebabkan tidak semua terurai menjadi ion-ion (ionisasi tidak sempurna) sehingga
dalam larutan hanya ada sedikit ion-ion yang dapat menghantarkan arus listrik.
Contohnya: air biasa, dan NH3.

Pada larutan non elektrolit, molekul-molekulnya tidak terionisasi dalam larutan, sehingga
tidak ada ion yang bermuatan yang dapat menghantarkan arus listrik. (derajat ionisasi = 0)
Contohnya: Larutan urea, dan glukosa

BAB III
PENGAMATAN

3.1 Alat dan Bahan


Dalam proses pengamatan digunakan beberapa alat dan bahan sebagai berikut :
>> Alat uji daya hantar listrik larutan elektrolit berupa:
– 1Buah Baterai
– Kabel Listrik dan Gunting
– 2 Buah Paku
– Bola Lampu Kecil
– 6 macam larutan yakni : larutan A, B, C, D, E, dan F
– Air Secukupnya
– Tisu & Selotip
– Gelas Aqua Bekas

3.2 Langkah-Langkah Pengujian


Dalam pengamatan dilakukan beberapa langkah pengujian sebagai berikut :
1. Menyiapkan larutan pada setiap gelas kimia.
2. Merangkai rangkaian alat penguji yakni baterai, kabel, lampu dan paku.
3. Menguji larutan dengan cara memasukkan kedua buah paku kedalam larutan tanpa
membuat keduanya saling bersentuhan.
4. Mengamati perubahan yang terjadi pada lampu apakah menyala terang, redup, atau tidak
menyala sama sekali, dan pada paku apakah terdapat banyak gelembung, sedikit atau tidak
ada gelembung sama sekali.
5. Setelah menguji sebuah larutan maka kita harus membersihkan terlebih dahulu paku yang
digunakan dengan cara dibilas dengan air biasa lalu dikeringkan dengan tisu agar pada saat
kita menguji larutan lain, larutan tersebut tidak terkontaminasi/tercampur

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Pengujian


Setelah dilakukan percobaan daya hantar listrik pada setiap larutan A, B, C, D, E dan F maka
didapatkan hasil sebagai berikut:

Tabel Hasil Pengamatan:


No Larutan   Indikator Lampu    Pada Permukaan Elektroda
1    Garam      Menyala terang         Banyak gelembung gas
2    Cuka        Tidak menyala           Sedikit gelembung gas
3    Sabun       Tidak Menyala         Sedikit gelembung gas
4    Gula         Tidak menyala          Tak Ada gelembung gas
5    Jeruk        Tidak Menyala         Sedikit gelembung gas
6    Susu         Tidak Menyala           Tak Ada gelembung gas

4.2 Pembahasan

Pertanyaan:

1. Larutan apa saja yang dapat menyalakan lampu ?

2. Bagaimana nyala lampu pada setiap larutan?

3. Sebutkan larutan yang menimbulkan gelembung gas?

4. Kelompokkan larutan-larutan tersebut ke dalam larutan elektrolit kuat, lemah, dan non
elektrolit?

5. Buatlah kesimpulan!

Jawaban pertanyaan :

1. Berdasarkan hasil pengamatan, larutan yang dapat menyalakan lampu yaitu larutan
garam.

2. 1    Garam      Menyala terang         Banyak gelembung gas


2    Cuka        Tidak menyala           Sedikit gelembung gas
3    Sabun       Tidak Menyala         Sedikit gelembung gas
4    Gula         Tidak menyala          Tak Ada gelembung gas
5    Jeruk        Tidak Menyala         Sedikit gelembung gas
6    Susu         Tidak Menyala           Tak Ada gelembung gas
3. Berdasarkan hasil pengamatan larutan yang menimbulkan gelebung gas yaitu larutan
garam, cuka, sabun, dan jeruk.

4. a. Elektrolit Kuat : larutan garam

b. Elektrolit Lemah : larutan cuka,larutan sabun, dan larutan jeruk

c. Non Elektrolit : susu dan gula

5. Berdasarkan tabel diatas maka didapatkan hasil atau kesimpulan sebagai berikut:

1. Yang menyebabkan lampu bohlam menyala adalah karena adanya aliran listrik
sehingga bohlam dapat menyala. Aliran listrik ada apabila larutan tersebut merupakan
Larutan Elektrolit. Sedangkan jika bohlam tidak dialiri energi listrik maka bohlam
tidak akan mau menyala, karena larutan tersebut merupakan larutan Non Elektrolit.

2. Larutan elektrolit menjadi salah satu cairan yang dapat menghantarkan arus listrik.
Hal ini dikarenakan ion-ion yang terdapat dalam larutan/cairan tersebut seperti ion
positif dan ion negatif yang bisa

3. bergerak bebas sehingga gabungan kedua ion tersebut akan dapat menghantarkan
listrik. Kedua ion tersebut dapat tergabung dengan elektroda positif dan elektroda
negatif, sehingga mereka dapat menghasilkan arus listrik melalui larutan elektrolit
tersebut.
7

BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Pada praktikum ini, didapatkan bahwa larutan A dan C merupakan larutan dengan tingkat
hantaran listrik kuat karena memiliki gelembung yang banyak disekitar elektroda dan bisa
menyalakan indikator lampu dengan sangat terang. Selain itu larutan B, D, dan E merupakan
larutan dengan tingkat hantaran listrik rendah yang hanya menampilkan gelembung yang
sedikit di sekitar elektroda. Dan larutan F merupakan larutan elektrolit lemah dengan adanya
tanda pada indikator lampu berupa nyala yang redup meski memiliki banyak gelembung di
sekitar elektroda.
5.2 SARAN

Dalam melakukan praktikum kita harus berhati-hati dalam melaksanakan pengamatan


agar hasilnya nanti tidak salah atau adanya kekeliruan dalam pembacaan hasil praktikum.
Pengamatan ini sangat penting dengan tujuan agar kita dapat mengetahui larutan yang dapat
menghantarkan listrik dan tidak dapat menghantarkan listrik.

Periksa alat uji elektrolit secara teliti, karena alat uji yang tidak benar akan mempengaruhi
hasil percobaan.

Larutan yang diuji jika seperti air jeruk, air kapur, dan air garam usahakan dengan
mencampurkan air dengan secukupnya, jangan terlalu banyak ataupun terlalu sedikit.

Lebih baik percobaan dilakukan lebih dari satu kali, tujuannya untuk lebih meyakinkan atau
memastikan terhadap hasilnya

8
5.3 LAMPIRAN
1) Larutan Garam
2) Air Cuka

9
3) Air Sabun
4) Larutan Gula

10
5) Air Jeruk
6) Susu

11

Anda mungkin juga menyukai