Disusun Oleh:
1. Birgita Olivia
2. Natasha Windi
3. Sintia Maria
Kelas:
XII MIPA 3
Anda bisa menggunakannya untuk menjadikan tanaman menjadi lebih subur. Jika
tanaman subur, maka hasil panen juga akan berlimpah.
2. Pengusir Hama
Ada banyak jenis hama yang membuat tanaman layu hingga tidak mampu
menghasilkan panen yang baik. Jika tidak segera diatasi, hama juga bisa membuat
tanaman mati.
Ada banyak sampah rumah tangga yang membuat lingkungan tercemar. Namun
dengan dimanfaatkan menjadi Eco Enzyme, sampah juga akan teratasi bahkan bisa
diolah menjadi sesuatu yang lebih berguna.
Bukan hanya dibidang pertanian, penggunaan Eco Enzyme juga bagus untuk
dimanfaatkan sebagai cairan pembersih hingga disinfektan untuk kebutuhan sehari-
hari.
MES (Methyl Ester Sulfonate) adalah surfaktan anionik yang juga dapat dibuat
dengan bahan sejenis sulfonasi metil ester asam lemak jenuh, bahan ini berasal dari
lemak dan minyak alami dari kelapa sawit. Bahan ini juga sangat baik digunakan pada
pembuatan sabun laundry dan berfungsi sebagai surfaktan untuk daya bersih yang
terbilang aman untuk serat kain. Surfaktan sendiri berasal dari kata surface active
agent yaitu senyawa kimia yang bisa mengaktifkan permukaan suatu zat lain yang
awal mulanya tidak dapat berinteraksi. MES sendiri pembuatannya berasal dari metil
ester minyak kelapa sawit atau di sebut Elaeis Guineensis di mana sejauh ini
Indonesia merupakan produsen terbesar kedua diseluruh dunia, ini memungkinkan
Negara Indonesia sebagai pelopor produsen surfaktan MES sekala dunia.
MES bekerja menurunkan tegangan antar muka atau Interfacial Tension (IFT)
minyak dengan air sehingga dapat bercampur secara homogen. Oleh karena itu, MES
dapat diterapkan sebagai alternatif Enhanced Oil Recovery (EOR). Prinsip yang
dilakukan dalam penelitian ini yaitu mencangkokkan sulfonat dari MES ke dalam
rantai polimer. Dengan mereaksikan Metil Ester dari minyak sawit dengan asam sulfat
(H2SO4) sehingga terbentuk Metil Ester Sulfonat (MES). Selanjutnya Metil Ester
Sulfonat (MES) direaksikan dengan polimer Etil Akrilat.
MES C-16 sendiri mempunyai tingkat deterjensi yang sangat baik dan lebih baik
dibandingkan dengan LABS atau LAS dalam pengujian pencucian dalam temperature
sedang.
- Deterjensi yang lebih baik pada air sadah
Meski pada tingkat kesadahan air, MES sendiri lebih unggul dibandingkan surfaktan
lain.
- Mes akan bersinergi dengan baik bila dikombinasikan dengan surfaktan lain
Apabila surfaktan lain bisa menahan pada konsentrasi tertentu maka bahan MES ini
sangat cocok jika untuk bersinergi dengan bahan lain misalnya anda menambahkan
surfaktan lain untuk meningkatkan busa seperti foam booster atau champerlan atau
bahan penambah busa lainnya.
Karena itu mes sendiri mampu terdegradasi secara signifikan proses peleburan akan
lebih cepat jika dibandingkan dengan las dan secara substansialnya akan terdegradasi
di sekitar satu hari.
Perlu di ketahui ternyata mes mampu mempertahankan aktivitas enzim yang lebih
baik dibandingkan dengan surfaktan lainnya ya sahabat. Karena efek dari builder juga
tidak akan memberi efek yang signifikan.
meski dalam proses produksi memakan jangka waku seharian atau lebih lama dari
bahan lain, hal ini tergantung bagaimana anda memprosesnya. Setidaknya kita dapat
menghemat biaya dibandingkan dengan bahan lain.
Sekarang sudah banyak produk bahan pencuci piring berbasis Mes di online, anda
sudah sangat mudah mendapatkannya, dan ini diklaim tidak membuat iritasi pada
tangan.
C. AIR
Pengertian air yaitu suatu zat yang tersusun dari unsur kimia hidrogen dan oksigen
dan berada dalam bentuk gas, cair, dan padat. Air adalah salah satu senyawa yang
paling banyak dan penting. Cairan yang tidak berasa dan tidak berbau pada suhu
kamar, memiliki kemampuan penting untuk melarutkan banyak zat lainnya. Molekul
air terdiri dari dua atom hidrogen, masing-masing dihubungkan oleh ikatan kimia
tunggal ke atom oksigen. Sebagian besar atom hidrogen memiliki inti yang hanya
terdiri dari proton. Dua bentuk isotop, deuterium dan tritium, di mana inti atomnya
juga mengandung satu dan dua neutron, masing-masing ditemukan dalam kadar kecil
dalam air.
Meskipun rumusnya (H2O) tampak sederhana, air menunjukkan sifat kimia dan
fisik yang sangat kompleks. Misalnya, titik lelehnya, 0 derajat C (32 derajat F), dan
titik didihnya, 100 derajat C (212 derajat F), jauh lebih tinggi daripada yang
diharapkan jika dibandingkan dengan senyawa analog, seperti hidrogen sulfida dan
amonia.
G.Hasil pengamatan
Hasil pengamatan dalam pembuatan sabun cair ini adalah di mana MES agak sulit
larut dengan air, diamana dia harus didiamin selama dua jam dan hal tersebut juga
belum membuat MES larut dengan sempurna tetapi jika MES dipanaskan dengan api
kecil bisa berubah jadi larutan transparan dan dapat membuat larut terhadap air
dengan sempurna. Dengan menambahkan MES dalam pembuatan sabun bisa
menghasilkan busa yang melimpah dan aman untuk kulit. Penggunaan utama Metil
Ester Sulfonat adalah sebagai pengganti pekerja keras surfaktan saat ini, Linear Alkyl
Benzene Sulfonate, dalam formula deterjen. Sedangkan dengan penambahan
ecoenzyme dapat meningkatkan kualitas sabun untuk membunuh patogen yang
berbahaya bagi tubuh. Ecoenzyme juga sebagai pewarna alami dalam sabun, warna
yang dihasilkan yaitu warna cokelatdan juga pengharum sabun. Tetapi, kami juga
menambahkan empat buah jeruk nipis sebagai pengharum alami dalam sabun karena
ekoenzim yang kami gunakan belum bisa menutupi aroma dari MES tersebut.
I.Kesimpulan
1. Bahan utama dalam pembuatan sabun ada MES Surfaktan Nabati Metil Ester
Sulfonat. Asam lemak natrium metil ester sulfonat (MES) adalah anionik
baru.Dimana surfaktan ini berbahan dasar dari minyak kelapa sawit.Perlu
diketahui bahwa MES adalah yang paling bersahabat dengan lingkungan dari
surfaktan anionik yang ada dalam determinasi.
3. Bahan-bahan yang kami gunakan dalam pembuatan sabun cair sangat ramah
lingkungan dan harganya juga terjangkau. Bahan yang kami gunakan di
antaranya ada larutan ecoenzyme yaitu hasil fermentasi bahan organik yaitu kulit
buah dan sayur,yang proses fermentasinya selama tiga bulan, Air dan MES