Anda di halaman 1dari 17

Sifat umum golongan I B :

Mempunyai titik leleh dan didih yang relatif tinggi


Paramagnetik ( dapat ditarik oleh magnet)
Mempunyai bilangan oksidasi lebih dari satu
Dapat membentuk ion kompleks
Berdaya katalitik , beberapa unsur dalam golongan ini digunakan
sebagai katalis, baik dalam proses industri maupun metabolisme.
Dapat ditempa sehingga mudah dibentuk
TEMBAGA (Cu)
 Sejarah singkat
Pada zaman Yunani, logam ini dikenal dengan nama chalkos
Pada zaman Roma, dikenal dengan nama aes Cyprium
Aes merupakan istilah umum bagi tembaga dala bahasa Latin dan
Cyprium sendiri karena dulunya tembaga banyak ditambang dari
daerah Cyprus.
Dari dua kata itulah maka menjadi kata cuprum dan dalam Bahasa
Melayu kuprum
Dalam sejarahnya, penggunaan tembaga oleh manusia tercatat
dari kurang lebih 10.000 tahun lalu lamanya
Sifat-sifat Tembaga
Nomor atom : 29
Massa atom : 63.5
Warna : kuning kemerahan
Mudah ditempa (liat) dan bersifat mulur (lentur)
Massa Jenis : 8.96 g/cm3
Titik Didih : 2562 °C
Titik Lebur : 1038 °C
Bilangan oksidasi : 2, 1 (oksida amfoter)
Jari - jari Atom : 1.35 Å
Elektronegatifitas : 1.90 (skala Pauling)
Potensial elektroda : + 0.34 V
Reaksi Tembaga
Reaksi unsur Tembaga
Tembaga tidak larut dalam asam klorida dan asam sulfat encer
Tembaga larut dalam asam nitrat yang sedang pekatnya (8M),
asam sulfat pekat panas, reaksinya :
3Cu + 8 HNO3 → 3Cu2+ + 6 NO3- + 2NO + 4H2O
3Cu + 8 H2SO4 → Cu2+ + SO42- + SO2 + 2H2O
Tembaga larut dalam air raja (campuran HNO3 & HCl dengan
perbandingan 3 : 1) pekat
3Cu + 6 HCl + 2HNO3 → 3Cu2+ + 6Cl- + 2NO + 4H2O
 Reaksi ion Tembaga
Ion tembaga (II) bereaksi dengan asam sulfida
3Cu2+ + H2S → CuS(s) + 2 H+
Ion tembaga (II) bereaksi dengan Natrium hidroksida
Cu2+ + 2NOH → Cu(OH)2(s) + 2Na+
Ion tembaga (II) bereaksi dengan Kalium iodida
2Cu2+ + 5I- → 2CuI(s) + I3-
Ion tembaga (II) bereaksi dengan Kalium heksasianoferrat(II)
2Cu2+ + [Fe(CN)6]4- → Cu[Fe(CN)6]
Ion tembaga (II) bereaksi dengan kalium tiosianat
Cu2+ + 2SCN- → Cu(SCN)2
Sumber tembaga
Nama mineral tembaga : kalkopirit (CuFeS), malasit
Cu2(OH)2CO3, kalkosit (Cu2S)
Kegunaan Tembaga
Digunakan dalam industri cat, industri fungisida serta dapat
digunakan sebagai katalis, sebagai elektroda
Sebagai pencegah pertumbuhan lumut, turunan senyawa-
senyawa Tembaga karbonat banyak digunakan sebagai
pigmen dan pewarna kuningan
Tembaga merupakan suatu unsur yang sangat penting dan
berguna untuk metabolisme
Tembaga mempunyai beberapa fungsi dalam pembentukan
klorofil, walau unsur ini tidak terkandung dalam klorofil
Batas konsentrasi dari tembaga yang bisa mencemariair
berkisar antara 1 – 5 mg/liter
Perak (Ag)
Sejarah singkat
Perak telah dikenal sejak jaman purba kala
Sebagian besar ditemukan dalam keadaan bebas sebagai
butiran yang biasanya tercampur dengan emas dan tembaga.
Beberapa tempat buangan mineral di Asia dan di pulau-pulau di
Laut Aegean mengindikasikan bahwa manusia telah belajar
memisahkan perak dari timah sejak 3000 SM
Di dunia belahan barat Meksiko, Kanada, Peru dan Amerika
Serikat merupakan negara-negara penghasil perak.
Sifat-sifat unsur perak
Warna : putih perak
Nomor atom : 47
Massa Atom: 107.868
Jari-jari Atom: 1.44 Å
Elektronegativitas: 1.93
Bilangan Oksidasi: 1
Penghantar listrik yang sangat baik
Tahan korosi, dan mudah ditempa
Logam yang tidak reaktif dan tidak teroksidasi oleh oksigen
di udara
Reaksi-reaksi Perak
Perak larut dalam asam nitrat yang sedang pekatnya (8M),
asam sulfat pekat panas, reaksinya :
6 Ag + 8 HNO3 → 6 Ag+ + 6 NO3- + 2 NO + 4 H2O
2 Ag + 8 H2SO4 → 2 Ag+ + SO42- + SO2 + 2H2O
Perak bereaksi dengan asam klorida encer membentuk
endapan putih :
Ag+ + Cl- → AgCl
Perak bereaksi dengan amonia membentuk endapan coklat :
2 Ag+ + 2 NH3 + H2O → Ag2O + H2O
Perak bereaksi dengan belerang :
2Ag + S → Ag2S
Pengolahan logam perak
Pengolahan bijih perak dapat dilakukan dengan hidrometalurgi
Hidrometalurgi yaitu pemisahan logam dari campurannya dengan
melarutkan pada air sebagai senyawa kompleks kemudian
mengendapkannya sebagai unsur bebas dengan suatu reduktor
Dengan adanya udara, perak dan semua senyawa perak dapat
larut dalam sianida logam alkali sebagai ion Ag(CN)2-
(disianoargetat (I) ).
Contoh:
AgCl (s) + 2 CN- (aq) → Ag(CN)2- (aq) + Cl- (aq)

4Ag (s) + 8 CN- (aq) + O2 (g) + 2 H 2O (l) → 4 Ag(CN)2- (aq) + 4 OH- (aq)
Perak kemudian dibebaskan dengan menambahkan seng atau
aluminium sebagai reduktor
2 Ag(CN)2- (aq) + Zn (s) → 2 Ag (s) + Zn(CN)4- (aq)
Manfaat logam perak, diantaranya, yaitu :
Dibuat untuk membuat perhiasan, aksesoris, uang logam
(koin) dan ornamen-ornamen
Digunakan sebagai pelapis kaca pada cermin
Digunakan sebagai bahan pembuatan komponen-komponen
elektronika dan rangkaian listrik.
Koloid perak dan larutan perak nitrat (AgNO3) encer
digunakan sebagai campuran bahan obat antiseptik dan
pembunuh bakteri.
Garam-garam halida perak, perak bromida, perak klorida dan
perak iodida digunakan untuk mengemulsi pelat fotografi,
film dan kertas foto.
Perak nitrat atau lunar caustik, yang merupakan senyawa
perak yang penting banyak digunakan di bidang fotografi.
AURUM/EMAS (Au)
Sejarah singkat
Emas biasanya berasosiasi dengan mineral pengotor (gangue
minerals) antara lain kuarsa, karbonat, turmalin, dan fluorit
Sekitar 20% paduan emas dengan unsur-unsur belerang,
antimon, dan selenium
Kemurnian emas diukur dengan karat, menunjukkan seberapa
murni emas yang terkandung dalam suatu paduan
Satu karat sama dengan 1/24 bagian emas atau 4,1667%. Emas
24 karat berarti emas murni, sedangkan emas 18 karat
mengandung 18 bagian emas dan 6 bagian paduan
Sifat-sifat Emas
Titik leburnya adalah 1.045 0C
Titik didihnya sekitar 2.500 0C
Nomor atom : 79
Massa atom : 197
Jari-jari Atom : 1.44 Å
Sifat Kemagnetan : Diamagnetik
Elektronegatifitas : 2.54 skala Pauling
Konfigurasi Elektron : [ 54Xe] 4f14 5d10 6s1
Massa Jenis : 19.3 gr/ml
Reaksi logam Emas
Emas tak bereaksi dengan seluruh larutan asam anorganik.
Emas Bereaksi dengan air raja :
3 HCl (l) + HNO3 (l) → NOCl (g) + Cl2 (g) + 2 H2O (aq)
Semua gas dari golongan halogen mampu mengoksidasi dan
melarutkan emas
Gas klorin sedikit lebih mudah didapat dibanding fluorine,
sehingga banyak digunakan pada proses pelarutan emas
Au (s) + 2 Cl2 (g) → AuCl4–(l)
Reaksi emas dengan sianida
4Au(s) + 8NaCN(l) + O2(g) + 2H2O (aq) → 4 Na[Au(CN)2](l) + 4NaOH (l)
Sumber logam Emas
Emas umumnya terikat di dalam sulfida-sulfida logam dan
hasil pelapukannya antara lain pirit, kalkopirit, galenit,
stibnit, tetrahedrit, sfalerit, arsenopirit, dan molibdenit.
Emas terbentuk dalam beraneka ragam campuran yang
terutama mengandung logam-logam perak (Ag), tembaga
(Cu) dan timbal (pb).
Emas juga terdapat dalam mineral : uytenbogaardit,
bismuthid, maldonit, dan Au2Bi. Mineral-mineral bijih Au
yang utama berupa logam murni, aurostibit dan beraneka
ragam telurida.
Kandungan Emas dalam Batuan
Kandungan emas dalam kerak bumi rata-rata 0,005 ppm,
Dalam ultramafik; 0,007 ppm
Dalam gabro-basalt; 0,005 ppm
Dalam diorit-andesit; dan 0,003 ppm
Dalam batupasir dan konglomerat; 0,04 ppm
Dalam batugamping 0,003 ppm.
Sementara kandungan Au dalam batuan sedimen: 0,03 ppm
Rata-rata kandungan Au dalam batuan beku: 0,004 ppm
Manfaat logam Emas
Sebagai aksesoris, perhiasan, dan sarana investasi
logam emas banyak digunakan di dalam berbagai peralatan
hasil industri manufaktur.
Emas digunakan sebagai konduktor pada Industri yang
membuat peralatan elektronika, khususnya elektronika
digital
Emas digunakan sebagai wiring (konduktor) pada Peralatan-
peralatan computer, pesawat komunikasi dan telekomunikasi
(khususnya handphone), peralatan instrument-instrumen
pengukur yang membutuhkan hasil dengan tingkat presisi
tinggi, peralatan-peralatan laboratorium, peralatan-
peralatan navigasi, peralatan-peralatan konduktor pada
pesawat terbang

Anda mungkin juga menyukai