Anda di halaman 1dari 49

Klasifikasi Senyawa

Koordinasi
by Kelompok 1
01 Dwi Ajni Shafarwati
1800001

02 Salma Mardhiyah Nuraini


1800234

Pendidikan Kimia 2018 B


Secara umum ion-ion kompleks diklasifikasi ke dalam tiga jenis, yaitu :

1. Ion kompleks yang terbentuk melalui penggabungan kation dengan molekul


anorganik seperti hidrat dan amoniat.
2. Ion kompleks yang terbentuk melalui penggabungan kation dengan anion
anorganik seperti halida, hidroksida, sianida, tiosianat, tiosulfat, sulfida, dan
anion homo atom.
3. Ion kompleks yang terbentuk melalui penggabungan kation anorganik dengan
anion dan molekul organik.
Sementara ion kompleks kelat diklasifikasi ke dalam tiga jenis, yaitu :

1. Senyawa kelat bidentat


● dua gugus asam
● satu gugus asam dan satu gugus koordinasi
● dua gugus koordinasi

2. Senyawa kelat tridentat


● tiga gugus asam
● dua gugus asam dan satu gugus koordinasi
● satu gugus asam dan dua gugus koordinasi
● tiga gugus koordinasi

3. Senyawa kelat kuadridentat


● empat gugus asam
● tiga gugus asam dan satu gugus koordinasi
● dua gugus asam dan dua gugus koordinasi
● satu gugus asam dan tiga gugus koordinasi
● empat gugus koordinasi
01
A. Ion Kompleks Yang
Tersusun Dari Kation Dan
Molekul Anorganik
(1) Ion hidrat

Contoh yang banyak dikenal untuk ion ini adalah ion hidronium, [H 3O]+, ion berilium
hidrat, [Be(H2O)4]2+, ion aluminium hidrat [Al(H2O)63+, dan beberapa ion kompleks
transisi periode ke tiga seperti ion krom hidrat, [Cr(H 2O)6]3+, ion mangan hidrat,
[Mn(H2O)6]2+. ion fero hidrat, [Fe(H2O)6]2+, ion kobal hidrat, [Co(H2O)6]2+, ion nikel
hidrat, [Ni(H2O)6]2+, ion kupri hidrat, [Cu(H2O)6]2+, dan ion seng hidrat [Zn(H2O)6]2+
dengan warna-warna khas
(2) Amoniat

Beberapa kation dapat membentuk senyawa koordinasi dengan amonia. Ion


amonium, NH4+ dihasilkan dari gabungan antara molekul amonia dengan
proton.
NH3 + H2O ↔ NH4+ + OH–
NH3 dalam pelarut air akan mengandung ion hidroksida. Dalam konsentrasi
amonia rendah, ion hidroksida yang dihasilkan akan bereaksi dengan kation
membentuk endapan hidroksida.
Zn2+(aq) + 2 OH–(aq) ↔ Zn(OH)2(s)
Dengan diberikan amonia berlebih, endapan hidroksida akan larut membentuk
ion kompleks berikut.
Zn2+(aq) + 4NH3 ↔ [Zn(NH3)4]2+(aq)
(2) Amoniat
02
B. Ion Kompleks Yang
Tersusun Dari Kation Dan
Anion Anorganik
B. Ion Kompleks Yang Tersusun Dari Kation Dan Anion Anorganik

Pada umumnya anion-anion dapat membentuk kompleks ketika


berikatan dengan logam yang kereaktifannya rendah dan cenderung
membentuk ikatan kovalen koordinasi. Beberapa anion anorganik
tersebut diantaranya adalah halida, hidroksida, sianida, tiosianat,
tiosulfat, sulfida, dan anion homo atom.
(1) Kompleks halida

Apabila ke dalam halida-halida yang sukar larut ditambahkan ion halida dengan konsentrasi
tinggi, maka terbentuklah ion kompleks. Komposisi ion kompleks yang terbentuk
bergantung pada konsentrasi ion halida yang ditambahkan.

AgCl(s) + Cl-(aq) [AgCl2]-(aq)


AgCl(s) + 2 Cl-(aq) [AgCl3]-(aq)
PbCl2(s) + 2 Cl-(aq) [PbCl4]2-(aq)
HgI2(s) + 2I–(aq) [HgI4]2–(aq)

Diantara ion-ion halida, ternyata ion florida merupakan ion yang paling efektif dalam
membentuk kompleksnya yang ditandai dengan kestabilannya yang tinggi. Misalnya [SiF 6]2-,
[FeF6]3-, [AlF6]3-, dan [BF4]-.
(2) Kompleks hidroksida

Hidroksida-hidroksida yang sukar larut memiliki sifat dapat bereaksi dengan


asam dan basa membentuk garam kompleks. Hidroksida semacam ini dinamakan
hidroksida amfoter. Reaksi hidroksida sukar larut dengan asam dapat membentuk
kompleks hidrat.

Al(H2O)3(OH)3(s) + 3 H3O+ [Al(H2O)6]3+(aq) + 3 H2O


Zn(H2O)2(OH)2(s) + 2 H3O+ [Zn(H2O)4]2+(aq) + 2 H2O
Sn(H2O)2(OH)2(s) + 2 H3O+ [Sn(H2O)4]2+(aq) + 2H2O
Pb(H2O)2(OH)2(s) + 2 H3O+ [Pb(H2O)4]2+(aq) + 2H2O
Cr(H2O)3(OH)3(s) + 3 H 3O + [Cr(H2O)6]3+(aq) + 3H2O
(2) Kompleks hidroksida

Demikian pula reaksi hidroksida sukar larut dengan basa dapat


membentuk kompleks hidroksida.

Al(H2O)3(OH)3(s) + OH- [Al(H2O)2(OH)4]- (aq) + H2 O


Zn(H2O)2(OH)2(s) + 2 OH- [Zn(OH)4]2-(aq) + 2H2O
Sn(H2O)2(OH)2(s) + OH- [Sn(H2O)(OH)3]-(aq) + H2 O
Pb(H2O)2(OH)2(s) + OH- [Pb(H2O)(OH)3]-(aq) + H2O
Cr(H2O)3(OH)3(s) + OH- [Cr(H2O)2(OH)4]-(aq) + H2 O
(2) Kompleks hidroksida

Berdasarkan contoh di atas pembentukan ion kompleks hidroksida


dengan penambahan sedikit ion hidroksida hingga penambahan ion
hidroksida berlebih dapat digambarkan.
(2) Kompleks hidroksida

Secara umum dapat dinyatakan bahwa pembentukan ion kompleks


hidroksida dari ion kompleks hidrat dapat dilakukan dengan
penambahan ion hidroksida secara berkelanjutan.

Sebaliknya pembentukan ion kompleks hidrat dapat dilakukan dengan


penambahan ion hidrogen secara berkelanjutan terhadap ion kompleks
hidroksida
(3) Kompleks sianida

Ion sianida, tiosianat, dan tiosulfat seringkali dinyatakan sebagai ion pseudohalogen karena sifat
kimia mirip dengan ion-ion halida. Beberapa senyawa sianida yang sukar larut dapat membentuk
ion kompleks sianida ketika ditambahkan ion sianida secara berlebih.

Ag+ + 2 CN-(aq) [Ag(CN)2 ]-(aq)

Cd2+ + 4 CN-(aq) [Cd(CN)4]2-(aq)


Fe3+ + 6 CN-(aq) [Fe(CN)6]3-(aq)

Ion kompleks ferosianida dan ferisianida relatif stabil walaupun agak terurai sedikit dalam asam
kuat. Beberapa ion kompleks sianida lainnya yang telah ditemukan diantaranya adalah
[Cu(CN)4]2-, [Zn(CN)4]2-, [Hg(CN)4]2-, [Co(CN)6]3-, dan [Ni(CN)4]2-.
(4) Kompleks tiosianat

Kompleks tiosianat mirip sekali sifatnya dengan kompleks halida. Perak tiosianat dan
merkuri tiosianat sukar larut dalam air. Namun kedua senyawa tersebut akan larut
membentuk ion kompleks ketika ditambahkan ion tiosianat secara berlebih.

AgCNS(s) + CNS- (aq) [Ag(CNS)2- aq)

Hg(CNS)2(s) + 2 CNS-(aq) [Hg(CNS)4]2-(aq)


(5) Kompleks tiosulfat

Endapan perak klorida dan perak bromida ketika dilarutkan ke dalam larutan
natrium tiosulfat mereka akan larut membentuk anion kompleks perak
tiosulfat.
AgBr(s) + 2 S2O32–(aq) [Ag(S2O3)2]3–(aq) + Br–(aq)

Ion kompleks tiosulfat lainnya yang telah dikenal di antaranya adalah


[Hg(S2O3)2]2–, [Bi(S2O3)3]3–, [Cu2(S2O3)2]2–, dan [Pb(S2O3)2]2–.
(7) Kompleks dari anion homo atom

Kompleks ini dihasilkan dari gabungan antara atom atau molekul netral
dengan ionnya. Dua kompleks dari anion homo atom yang banyak
dikenal adalah ion tri-Iodida dan ion sulfur-sulfida. Sebagaimana ketahui
bahwa molekul I2 sedikit larut dalam air, tetapi sangat larut dalam larutan
kalium Iodida.
I2(s) + I–(aq) I3–(aq)

S0(s) + S2–(aq) S22–(aq)


03
C. Ion Kompleks Yang
Tersusun Dari Kation Dan
Anion Atau Molekul Organik
C. Ion Kompleks Yang Tersusun Dari Kation Dan Anion Atau
Molekul Organik

Kation anorganik tertentu dapat membentuk senyawa koordinasi dengan anion atau
molekul organik tertentu. Apabila kation berikatan dengan anion organik, maka akan
dihasilkan ion kompleks negatif yang larut dalam air. Misalnya elektrolit yang
dihasilkan antara ion feri dengan ion oksalat dapat membentuk ion kompleks sesuai
persamaan:
Fe3+(aq) + 3 C2O42–(aq) [Fe(C2O4)3]3–(aq)
C. Ion Kompleks Yang Tersusun Dari Kation Dan Anion Atau
Molekul Organik

Struktur ion kompleks tersebut dinyatakan dengan Gambar-1.20 berikut.

Apabila ion atau molekul yang terkoordinasi ke atom pusat melalui dua ikatan atau
lebih, maka akan menghasilkan cincin tertutup (siklis) yang dinamakan senyawa
kelat. Umumnya ion kompleks yang membentuk struktur cincin beranggota lima
atau enam bersifat stabil.
C. Ion Kompleks Yang Tersusun Dari Kation Dan Anion Atau
Molekul Organik

Hingga saat ini telah banyak ditemukan senyawa kelat dan pengklasifikasiannya
dilakukan berdasarkan sifat ikatan dalam pembentukan cincin. Atas dasar jenis
ikatannya, maka kelat dibagi menjadi tiga jenis, yaitu :

1. Kelat Tipe A
2. Kelat Tipe B
3. Kelat Tipe C
 
C. Ion Kompleks Yang Tersusun Dari Kation Dan Anion Atau
Molekul Organik

Kelat Tipe A. Kompleks kelat ini terbentuk antara atom pusat dengan ligan hanya melalui
ikatan kovalen. Cincin yang dihasilkan terbentuk sebagai akibat dari penggantian dua atom
hidrogen oleh kation logam. Biasanya dua atom hidrogen tersebut putus dari gugus hidroksil,
dan setelah bergabung dengan atom pusat terjadilah struktur cincin beranggota lima atom.
Contoh kompleks jenis ini adalah gabungan antara ion berilium (Be 2+) dengan ion oksalat
(C2O42-)
C. Ion Kompleks Yang Tersusun Dari Kation Dan Anion Atau
Molekul Organik

Kelat tipe B. Kompleks kelat ini terbentuk antara atom pusat dengan ligan melalui ikatan
kovalen disertai ikatan kovalen koordinasi. Kompleks ini menunjukkan sifat berupa non
elektrolit yang tidak larut dalam air. Salah satu contohnya adalah nikel dimetilglioksim
(Gambar-1.21). Contoh lainnya adalah gabungan antara ion aluminium dengan alizarin
merah, dimana setiap ion Al3+ mengikat tiga molekul zat warna alizarin membentuk endapan
merah
C. Ion Kompleks Yang Tersusun Dari Kation Dan Anion Atau
Molekul Organik

Kelat tipe C. Kompleks kelat ini terbentuk antara atom pusat dengan
ligan hanya melalui ikatan koordinasi. Contoh kelat ini adalah gabungan
antara platina klorida dengan etilendiamin (en) membentuk kompleks
dengan struktur yang ditunjukkan pada Gambar-1.24.
Kompleks kelat terbentuk akibat adanya ikatan antara atom pusat dengan molekul organik ataupun molekul anorganik
melalui dua ikatan atau lebih. Kestabilan kompleks kelat beranggota lima dan enam memiliki kestabilan tinggi mirip
dengan cincin karbon pada kimia organik. Jadi ikatan yang membentuk cincin kelat ini dapat berupa ikatan kovalen,
ikatan kovalen koordinasi atau gabungan dari keduanya. Oleh karena itu, pengklasifikasian senyawa kelat atas dasar
jenis ikatannya cukup beralasan. Pembentukan ikatan kovalen terjadi dengan adanya pergantian proton dari gugus
organiknya. Gugus fungsional jenis ini dinamakan gugus asam karena penggantian atomnya terletak pada atom
hidrogen. Beberapa gugus yang menunjukkan sifat adanya penggantian atom hidrogen ini diantaranya adalah :
-COOH (karboksil) -OH (hidroksil enolat)
 
-SO3H (sulfonat) =NOH (oksim)
 
Pembentukan ikatan kovalen koordinasi terjadi dengan adanya penyerahan pasangan elektron terhadap atom pusat.
Gugus fungsional yang memiliki atom donor ini diantaranya adalah :
-NH2 (amina primer, sekunder, dan tersier)
 
=NOH (oksim)
 
-OH (hidroksil alkoholik)
 
=CO (karbonil)
 
-S- (tioeter)
Apa yang dimaksud dengan kelat?
 Ligan + Logam Transisi Senyawa Kompleks

 Ligan Polidentat + Logam Senyawa Kompleks


(Kelat)

Kelat ialah senyawa yang dihasilkan oleh kombinasi senyawa yang mengandung
gugus elektron donor dengan ion logam membentuk suatu cincin.

Kelat adalah kompleks, tetapi kompleks belum tentu kelat. Hanya ligan polidentat
saja yang dapat membentuk kelat.
Siapa yang menemukan
senyawa kelat bidentat, tridentat
dan kuandridentat?
D. Senyawa Kelat Bidentat
Senyawa kelat Tipe A, B, dan C sebelumnya  Satu gugus asam dan satu gugus
termasuk ke dalam senyawa bidentat. koordinasi. Jika ion Cu2+ direaksikan
Pengklasifikasian senyawa ini akan lebih dengan glisin akan dihasilkan
ditekankan atas : tembaga glisinat. Setiap molekul glisin
 Pengikatan dua gugus asam melalui akan diikat oleh ion Cu2+ dengan satu
ikatan kovalen. Salah satu contoh ikatan kovalen datu satu ikatan
senyawa iniadalah ditunjukkan oleh koordinasi dengan struktur dinyatakan
interaksi antara atom pusat platina pada Gambar-1.26.
dengan ion oksalat dengan struktur
seperti Gambar-1.25.
 Dua gugus koordinasi. Ortofenantrolin (phen) merupakan senyawa
organik heterosiklik yang dapat membentuk ion kompleks dengan cincin
yang terdiri atas dua atom nitrogen. Senyawa ini dapat membentuk ion
kompleks kelat beranggota lima ketika berinteraksi dengan ion fero
melalui dua ikatan kovalen koordinasi. Struktur ion kompleks ini
dinyatakan seperti pada Gambar-1.27. Perlu Anda ingat bahwa kompleks
Fe-phen banyak dipakai sebagai indikator reaksi redoks.
E. Senyawa Kelat Tridentat
Senyawa kelat tridentat memiliki empat jenis kemungkinan. Semua senyawa kelas ini
telah dikenal walaupun keberadaan senyawa kelat tridentat yang tersusun oleh tiga
gugus asam diragukan.

● Tiga gugus asam.


Obat muntah (tartar emetic) digunakan di dalam kedokteran maupun
sebagai bahan pewarna yang diperoleh dengan mendidihkan antimon oksida dan
Ion Tartat (C4H4O62−)

kaliumtartrat. Ion kompleks ini larut dalam air dimana atom antimon (Sb) terikat pada
ion tartrat melalui pemecahan tiga atom hidrogen dengan membentuk tiga ikatan
kovalen (Gambar-
1.28)
● Dua gugus asam dan satu gugus koordinasi.
Apabila asam aspartat direaksikan dengan kobal
trivalen akan terbentuk senyawa kompleks tridentat
yang larut dalam air dengan struktur ditunjukkan pada ● Satu gugus asam dan dua gugus koordinasi.
Gambar-1.29. Ion kobal ketika berinteraksi dengan asam
diaminopropionat akan menghasilkan senyawa
tridentat dimana setiap molekul asam tersebut akan
mengikat ion kobal melalui satu ikatan kovalen dan
ikatan kovalen koordinasi. Struktur kelat ini
ditunjukkan pada Gambar-1.30 berikut.
● Tiga gugus koordinasi.
Triaminopropana ketika direaksikan dengan ion logam transisi akan menghasilkan senyawa kelat.
Setiap molekul triaminopropana akan mengadakan ikatan koordinasi dengan atom pusat. Salah satu
contoh struktur dari kobaltat tridentat ditunjukkan pada Gambar-1.31.
F. Senyawa Kelat
Kuadridentat
Banyak bahan pengkelat tridentat yang diketahui, namun untuk pengkelat
kuadridentat tidak. Mereka hanya dikenal dua kelas dari lima kelas yang
dimungkinkan, yaitu :
 Dua gugus asam dan dua gugus koordinasi. Asam etilendiaminasetat bereaksi
denganion Cu2+ menghasilkan gugus kuadridentat yang mengandung dua
ikatan kovalen dandua ikatan kovalen koordinat. Struktur senyawa ini dinyatakan
dengan Gambar-1.32.
Demikian pula apabila asam rubeanat
(ditiooksamida) direaksikan dengan ion Cu2+
• Empat gugus koordinasi.
akan menghasilkan senyawa kelat
Apabila tetrapiridil direaksikan dengan logam
kuadridentat. Struktur dari kompleks ini
transisi bivalen seperti Fe2+, Co2+, Ni2+, Cu2+
dinyatakan denganGambar-1.33.
dan Zn2+ akan membentuk senyawa
kuadridentat melalui empat ikatan koordinasi.
Struktur senyawa kelatnya dengan ion Fe2+
dinyatakan oleh Gambar-1.34
G. Senyawa Kelat
Heksadentat
Dwyer dan Lions telah membuat beberapa molekul organik yang mengandung
enam gugus (dua gugus asam dan empat gugus koordinasi) yang mampu
membentuk struktur oktahedral. Apabila molekul 1,8-bis-salisilideneamino-3,6-
ditiaoktan direaksikan dengan seng, nikel, dan Cu atau kobal akan membentuk
senyawa kelat dengan struktur yang dinyatakan pada Gambar-1.35. Molekul yang
mengandung gugus polidentat ini harus mampu membungkus atom pusat hingga
memperoleh posisi koordinasi maksimum.
H. Senyawa Kelat Penting
Bidang kimia kelat dapat dikatakan relatif baru, sehingga penelitian-penilitian terus digalakan.
Salah satu penelitian penting yang telah dilakukan Wilstatter dan H. Fischer adalah
ditemukannya rumus umum klorofil dan hemin (heme).
Klorofil merupakan pigmenberwarna hijau yang terdapat dalam kloroplas bersama-sama dengan
karoten dan xantofil. Ada dua jenis klorofil yang telah diisolasi :

Klorofil a Klorofil b
Klorofil a termasuk ke dalam pigmen yang disebut porfirin. Klorofil a terdiri atas
atom Mg yang terikat pada nitrogen dari dua cincin pirol dengan ikatan kovalen
serta terikat pada nitrogen dari cincin pirol lain dengan ikatan kovalen koordinasi.
Pada prinsipnya molekul klorofil ini terdiri atas 4
cincin pirol yang dihubungkan satu dengan yang
lainnya oleh gugus metena (-CH=). klorofil a dan
klorofil b yang keduanya secara kimia sangat mirip
dan pada tanaman terdapat dengan perbandingan 3 :
1. Adapun struktur klorofil a ditunjukkan oleh
Gambar-1.36 dan struktur klorofil b adalah mengganti
gugus -CH3 pada klorofil a oleh gugus –COH (lihat
tanda panah)
Ada suatu senyawa yang
strukturnya mirip dengan klorofil

Struktur heme untuk hewan invertebrata


seperti siput (Crustaceans) dan kerrang
(mollusks), atom pusat Fe diganti oleh Cu.

Hemin (heme) adalah zat warna merah pada darah


yang merupakan kelat besi. Senyawa ini
mengandung cincin porfirin dengan empat inti pirol
Fungsi Bahan Pengkelat :
1. Di dalam kimia analitik terutama dalam analisis kualitatif ion nikel, magnesium, dan aluminium yang
diidentifikasi berdasarkan pembentukan kompleks kelat berwarna.
2. Di dalam analisis gravimetri magnesium dan nikel diendapkan secara kuantitatif oleh penambahan
bahan pengkelat.
3. Di dalam analisis volumetri bahan pengkelat seringkali digunakan sebagai indikator dalam melakukan
titrasi ion logam tertentu.
4. Proses pelunakan air sadah
5. Obat
6. Detergen
7. Antioksidan
8. Pewarna
9. Deaktivator enzim
 Bahan pengkelat yang efektif melepaskan ion-ion logam
Bahan pengkelat dikembangkan oleh Martell
dinamakan kelat pelepas (sequestering agents). Kelat
dan Calvin. Ia mengklasifikasi bahan
pelepas ini tidak hanya penting dalam bidang komersial
pengkelat ke dalam dua kelompok yang
seperti di pabrik pencucian (laundering) dan ketel uap
didasarkan atas: tetapi juga bahan pengkelat seperti EDTA digunakan
untuk mempercepat penghilangan peracunan logam
radioaktif dalam tubuh manusia.
 Adapun kelat pengendap sangat efektif digunakan dalam
proses ekstraksi pelarut. Misalnya penggunaan kelat
Kemampuan mengendapkan tenoiltrifluoroaseton dalam pelarut benzen mampu
Kelarutan
logam dalam air memisahkan diantara logan zirkonium dengan hafnium
dengan koefisien distribusi sekitar 20.
Thanks!

Anda mungkin juga menyukai