Koordinasi
by Kelompok 1
01 Dwi Ajni Shafarwati
1800001
Contoh yang banyak dikenal untuk ion ini adalah ion hidronium, [H 3O]+, ion berilium
hidrat, [Be(H2O)4]2+, ion aluminium hidrat [Al(H2O)63+, dan beberapa ion kompleks
transisi periode ke tiga seperti ion krom hidrat, [Cr(H 2O)6]3+, ion mangan hidrat,
[Mn(H2O)6]2+. ion fero hidrat, [Fe(H2O)6]2+, ion kobal hidrat, [Co(H2O)6]2+, ion nikel
hidrat, [Ni(H2O)6]2+, ion kupri hidrat, [Cu(H2O)6]2+, dan ion seng hidrat [Zn(H2O)6]2+
dengan warna-warna khas
(2) Amoniat
Apabila ke dalam halida-halida yang sukar larut ditambahkan ion halida dengan konsentrasi
tinggi, maka terbentuklah ion kompleks. Komposisi ion kompleks yang terbentuk
bergantung pada konsentrasi ion halida yang ditambahkan.
Diantara ion-ion halida, ternyata ion florida merupakan ion yang paling efektif dalam
membentuk kompleksnya yang ditandai dengan kestabilannya yang tinggi. Misalnya [SiF 6]2-,
[FeF6]3-, [AlF6]3-, dan [BF4]-.
(2) Kompleks hidroksida
Ion sianida, tiosianat, dan tiosulfat seringkali dinyatakan sebagai ion pseudohalogen karena sifat
kimia mirip dengan ion-ion halida. Beberapa senyawa sianida yang sukar larut dapat membentuk
ion kompleks sianida ketika ditambahkan ion sianida secara berlebih.
Ion kompleks ferosianida dan ferisianida relatif stabil walaupun agak terurai sedikit dalam asam
kuat. Beberapa ion kompleks sianida lainnya yang telah ditemukan diantaranya adalah
[Cu(CN)4]2-, [Zn(CN)4]2-, [Hg(CN)4]2-, [Co(CN)6]3-, dan [Ni(CN)4]2-.
(4) Kompleks tiosianat
Kompleks tiosianat mirip sekali sifatnya dengan kompleks halida. Perak tiosianat dan
merkuri tiosianat sukar larut dalam air. Namun kedua senyawa tersebut akan larut
membentuk ion kompleks ketika ditambahkan ion tiosianat secara berlebih.
Endapan perak klorida dan perak bromida ketika dilarutkan ke dalam larutan
natrium tiosulfat mereka akan larut membentuk anion kompleks perak
tiosulfat.
AgBr(s) + 2 S2O32–(aq) [Ag(S2O3)2]3–(aq) + Br–(aq)
Kompleks ini dihasilkan dari gabungan antara atom atau molekul netral
dengan ionnya. Dua kompleks dari anion homo atom yang banyak
dikenal adalah ion tri-Iodida dan ion sulfur-sulfida. Sebagaimana ketahui
bahwa molekul I2 sedikit larut dalam air, tetapi sangat larut dalam larutan
kalium Iodida.
I2(s) + I–(aq) I3–(aq)
Kation anorganik tertentu dapat membentuk senyawa koordinasi dengan anion atau
molekul organik tertentu. Apabila kation berikatan dengan anion organik, maka akan
dihasilkan ion kompleks negatif yang larut dalam air. Misalnya elektrolit yang
dihasilkan antara ion feri dengan ion oksalat dapat membentuk ion kompleks sesuai
persamaan:
Fe3+(aq) + 3 C2O42–(aq) [Fe(C2O4)3]3–(aq)
C. Ion Kompleks Yang Tersusun Dari Kation Dan Anion Atau
Molekul Organik
Apabila ion atau molekul yang terkoordinasi ke atom pusat melalui dua ikatan atau
lebih, maka akan menghasilkan cincin tertutup (siklis) yang dinamakan senyawa
kelat. Umumnya ion kompleks yang membentuk struktur cincin beranggota lima
atau enam bersifat stabil.
C. Ion Kompleks Yang Tersusun Dari Kation Dan Anion Atau
Molekul Organik
Hingga saat ini telah banyak ditemukan senyawa kelat dan pengklasifikasiannya
dilakukan berdasarkan sifat ikatan dalam pembentukan cincin. Atas dasar jenis
ikatannya, maka kelat dibagi menjadi tiga jenis, yaitu :
1. Kelat Tipe A
2. Kelat Tipe B
3. Kelat Tipe C
C. Ion Kompleks Yang Tersusun Dari Kation Dan Anion Atau
Molekul Organik
Kelat Tipe A. Kompleks kelat ini terbentuk antara atom pusat dengan ligan hanya melalui
ikatan kovalen. Cincin yang dihasilkan terbentuk sebagai akibat dari penggantian dua atom
hidrogen oleh kation logam. Biasanya dua atom hidrogen tersebut putus dari gugus hidroksil,
dan setelah bergabung dengan atom pusat terjadilah struktur cincin beranggota lima atom.
Contoh kompleks jenis ini adalah gabungan antara ion berilium (Be 2+) dengan ion oksalat
(C2O42-)
C. Ion Kompleks Yang Tersusun Dari Kation Dan Anion Atau
Molekul Organik
Kelat tipe B. Kompleks kelat ini terbentuk antara atom pusat dengan ligan melalui ikatan
kovalen disertai ikatan kovalen koordinasi. Kompleks ini menunjukkan sifat berupa non
elektrolit yang tidak larut dalam air. Salah satu contohnya adalah nikel dimetilglioksim
(Gambar-1.21). Contoh lainnya adalah gabungan antara ion aluminium dengan alizarin
merah, dimana setiap ion Al3+ mengikat tiga molekul zat warna alizarin membentuk endapan
merah
C. Ion Kompleks Yang Tersusun Dari Kation Dan Anion Atau
Molekul Organik
Kelat tipe C. Kompleks kelat ini terbentuk antara atom pusat dengan
ligan hanya melalui ikatan koordinasi. Contoh kelat ini adalah gabungan
antara platina klorida dengan etilendiamin (en) membentuk kompleks
dengan struktur yang ditunjukkan pada Gambar-1.24.
Kompleks kelat terbentuk akibat adanya ikatan antara atom pusat dengan molekul organik ataupun molekul anorganik
melalui dua ikatan atau lebih. Kestabilan kompleks kelat beranggota lima dan enam memiliki kestabilan tinggi mirip
dengan cincin karbon pada kimia organik. Jadi ikatan yang membentuk cincin kelat ini dapat berupa ikatan kovalen,
ikatan kovalen koordinasi atau gabungan dari keduanya. Oleh karena itu, pengklasifikasian senyawa kelat atas dasar
jenis ikatannya cukup beralasan. Pembentukan ikatan kovalen terjadi dengan adanya pergantian proton dari gugus
organiknya. Gugus fungsional jenis ini dinamakan gugus asam karena penggantian atomnya terletak pada atom
hidrogen. Beberapa gugus yang menunjukkan sifat adanya penggantian atom hidrogen ini diantaranya adalah :
-COOH (karboksil) -OH (hidroksil enolat)
-SO3H (sulfonat) =NOH (oksim)
Pembentukan ikatan kovalen koordinasi terjadi dengan adanya penyerahan pasangan elektron terhadap atom pusat.
Gugus fungsional yang memiliki atom donor ini diantaranya adalah :
-NH2 (amina primer, sekunder, dan tersier)
=NOH (oksim)
-OH (hidroksil alkoholik)
=CO (karbonil)
-S- (tioeter)
Apa yang dimaksud dengan kelat?
Ligan + Logam Transisi Senyawa Kompleks
Kelat ialah senyawa yang dihasilkan oleh kombinasi senyawa yang mengandung
gugus elektron donor dengan ion logam membentuk suatu cincin.
Kelat adalah kompleks, tetapi kompleks belum tentu kelat. Hanya ligan polidentat
saja yang dapat membentuk kelat.
Siapa yang menemukan
senyawa kelat bidentat, tridentat
dan kuandridentat?
D. Senyawa Kelat Bidentat
Senyawa kelat Tipe A, B, dan C sebelumnya Satu gugus asam dan satu gugus
termasuk ke dalam senyawa bidentat. koordinasi. Jika ion Cu2+ direaksikan
Pengklasifikasian senyawa ini akan lebih dengan glisin akan dihasilkan
ditekankan atas : tembaga glisinat. Setiap molekul glisin
Pengikatan dua gugus asam melalui akan diikat oleh ion Cu2+ dengan satu
ikatan kovalen. Salah satu contoh ikatan kovalen datu satu ikatan
senyawa iniadalah ditunjukkan oleh koordinasi dengan struktur dinyatakan
interaksi antara atom pusat platina pada Gambar-1.26.
dengan ion oksalat dengan struktur
seperti Gambar-1.25.
Dua gugus koordinasi. Ortofenantrolin (phen) merupakan senyawa
organik heterosiklik yang dapat membentuk ion kompleks dengan cincin
yang terdiri atas dua atom nitrogen. Senyawa ini dapat membentuk ion
kompleks kelat beranggota lima ketika berinteraksi dengan ion fero
melalui dua ikatan kovalen koordinasi. Struktur ion kompleks ini
dinyatakan seperti pada Gambar-1.27. Perlu Anda ingat bahwa kompleks
Fe-phen banyak dipakai sebagai indikator reaksi redoks.
E. Senyawa Kelat Tridentat
Senyawa kelat tridentat memiliki empat jenis kemungkinan. Semua senyawa kelas ini
telah dikenal walaupun keberadaan senyawa kelat tridentat yang tersusun oleh tiga
gugus asam diragukan.
kaliumtartrat. Ion kompleks ini larut dalam air dimana atom antimon (Sb) terikat pada
ion tartrat melalui pemecahan tiga atom hidrogen dengan membentuk tiga ikatan
kovalen (Gambar-
1.28)
● Dua gugus asam dan satu gugus koordinasi.
Apabila asam aspartat direaksikan dengan kobal
trivalen akan terbentuk senyawa kompleks tridentat
yang larut dalam air dengan struktur ditunjukkan pada ● Satu gugus asam dan dua gugus koordinasi.
Gambar-1.29. Ion kobal ketika berinteraksi dengan asam
diaminopropionat akan menghasilkan senyawa
tridentat dimana setiap molekul asam tersebut akan
mengikat ion kobal melalui satu ikatan kovalen dan
ikatan kovalen koordinasi. Struktur kelat ini
ditunjukkan pada Gambar-1.30 berikut.
● Tiga gugus koordinasi.
Triaminopropana ketika direaksikan dengan ion logam transisi akan menghasilkan senyawa kelat.
Setiap molekul triaminopropana akan mengadakan ikatan koordinasi dengan atom pusat. Salah satu
contoh struktur dari kobaltat tridentat ditunjukkan pada Gambar-1.31.
F. Senyawa Kelat
Kuadridentat
Banyak bahan pengkelat tridentat yang diketahui, namun untuk pengkelat
kuadridentat tidak. Mereka hanya dikenal dua kelas dari lima kelas yang
dimungkinkan, yaitu :
Dua gugus asam dan dua gugus koordinasi. Asam etilendiaminasetat bereaksi
denganion Cu2+ menghasilkan gugus kuadridentat yang mengandung dua
ikatan kovalen dandua ikatan kovalen koordinat. Struktur senyawa ini dinyatakan
dengan Gambar-1.32.
Demikian pula apabila asam rubeanat
(ditiooksamida) direaksikan dengan ion Cu2+
• Empat gugus koordinasi.
akan menghasilkan senyawa kelat
Apabila tetrapiridil direaksikan dengan logam
kuadridentat. Struktur dari kompleks ini
transisi bivalen seperti Fe2+, Co2+, Ni2+, Cu2+
dinyatakan denganGambar-1.33.
dan Zn2+ akan membentuk senyawa
kuadridentat melalui empat ikatan koordinasi.
Struktur senyawa kelatnya dengan ion Fe2+
dinyatakan oleh Gambar-1.34
G. Senyawa Kelat
Heksadentat
Dwyer dan Lions telah membuat beberapa molekul organik yang mengandung
enam gugus (dua gugus asam dan empat gugus koordinasi) yang mampu
membentuk struktur oktahedral. Apabila molekul 1,8-bis-salisilideneamino-3,6-
ditiaoktan direaksikan dengan seng, nikel, dan Cu atau kobal akan membentuk
senyawa kelat dengan struktur yang dinyatakan pada Gambar-1.35. Molekul yang
mengandung gugus polidentat ini harus mampu membungkus atom pusat hingga
memperoleh posisi koordinasi maksimum.
H. Senyawa Kelat Penting
Bidang kimia kelat dapat dikatakan relatif baru, sehingga penelitian-penilitian terus digalakan.
Salah satu penelitian penting yang telah dilakukan Wilstatter dan H. Fischer adalah
ditemukannya rumus umum klorofil dan hemin (heme).
Klorofil merupakan pigmenberwarna hijau yang terdapat dalam kloroplas bersama-sama dengan
karoten dan xantofil. Ada dua jenis klorofil yang telah diisolasi :
Klorofil a Klorofil b
Klorofil a termasuk ke dalam pigmen yang disebut porfirin. Klorofil a terdiri atas
atom Mg yang terikat pada nitrogen dari dua cincin pirol dengan ikatan kovalen
serta terikat pada nitrogen dari cincin pirol lain dengan ikatan kovalen koordinasi.
Pada prinsipnya molekul klorofil ini terdiri atas 4
cincin pirol yang dihubungkan satu dengan yang
lainnya oleh gugus metena (-CH=). klorofil a dan
klorofil b yang keduanya secara kimia sangat mirip
dan pada tanaman terdapat dengan perbandingan 3 :
1. Adapun struktur klorofil a ditunjukkan oleh
Gambar-1.36 dan struktur klorofil b adalah mengganti
gugus -CH3 pada klorofil a oleh gugus –COH (lihat
tanda panah)
Ada suatu senyawa yang
strukturnya mirip dengan klorofil