DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 25
A. Keberadaan Vanadium
(Logam Vanadium)
Vanadium adalah unsur kimia dengan lambang V dan nomor atom 23. Ini adalah
lembut, abu-abu keperakan, ulet logam transisi. Pembentukan sebuah menstabilkan
lapisan oksida logam terhadap oksidasi. Logam ini tampak bersinar cemerlang, cukup
lunak sehingga mudah dibentuk seperti pembuluh, mempunyai titik leleh 1910oC titik
didih 3407oC, serta tahan terhadap korosi. Komersil vanadium sangat murni jarang
didapatkan, karena seperti titanium, cukup reaktif terhadap O2, N2 dan C pada suhu
tinggi yang digunakan dalam proses metalurgi.
Vanadium diproduksi di Cina dan Rusia dari baja peleburan perak, negara-negara
lain memproduksinya baik dari debu cerobong minyak berat, atau sebagai produk
sampingan dari pertambangan uranium dan di Indonesia tambang atau pabrik dari
vanadium ini tidak ada. Hal ini terutama digunakan untuk memproduksi baja khusus
paduan seperti baja alat kecepatan tinggi. Senyawa vanadium pentoxide digunakan
sebagai katalis untuk produksi asam sulfat. Vanadium ditemukan di banyak organisme,
dan digunakan oleh beberapa bentuk kehidupan sebagai pusat aktif enzim.
Vanadium merupakan unsur yang paling banyak terdapat (0,02 % kerak bumi)
dan ditemukan beberapa macam bijih. Salah satu bijih yang penting secara komersil ialah
V2O5, dan bijih yang paling kompleks. Metalurgi vanadium tidak sederhana, tetapi
vanadium murni (99,9 %) dapat dihasilkan. Dalam penggunaannya vanadium dibentuk
sebagai logam campuran besi-vanadium, ferrovanadium mengandung 35% - 95% V.
(Senyawa Vanadinite)
Vanadinite adalah mineral milik kelompok apatit fosfat, dengan formula kimia
(3Pb2(VO4).PbCl2) . Mineral ini adalah salah satu sumber utama pembuatan logam
Vandium. Mineral Vanadinite berbentuk padat, rapuh, senyawa ini biasanya
ditemukan dalam bentuk kristal heksagonal berwarna merah. Pertama kali
ditemukan pada tahun 1801 di Meksiko, Vanadinite ditemukan di Amerika Selatan,
Eropa, Afrika, dan Amerika Utara.
a. Tahap Persiapan
Pemisahan PbCl2
Penggaraman
Setelah PbCl2 dipisahkan, larutan ditambah NH4Cl dan dijenuhkan
dengan NH3,sehingga terbentuk NH4VO3 (amonium metavanadat) yang bila
dipanaskan akan terbentukV2O5. Adapun persamaan reaksinya sebagai berikut.
JJJ 200oC
2 NH4VO3(aq) V2O5 (s) hitam + 2NH3 (aq) + H2O (l)
b. Tahap Produksi
900oC-950oC
V2O5(s)+ 5 Ca(s) 2 V(I) + 5 CaO(S)
c. Tahap pemurnian
Untuk logam vanadium yang dihasilkan murni, logam vanadium dapat diperoleh
melalui proses van Arkel de-Boer dimana garam Vanadium klorida atau
Vanadium iodida yang sudah dimurnikan, diuapkan, dan didekomposisi melalui
kawat panas dalam keadaan vakum. Proses ini disebut juga pemurnian fase uap.
Proses ini dilakukan untuk halida mudah menguap. Halida dimurnikan melalui
destilasi fraksional, halida tersebut mengurai menjadi logam dan halogen pada
suhu tinggi.
Salah satu mineral atau sumber bijih dari vanadium adalah carnotite. Dalam
bijih carnotit mengandung unsur kalium, uranium, vanadium, dan oksigen. Selain itu
senyawa ini sangat penting sebagai sumber uranium.
(Senyawa Carnotite)
a. Tahap Persiapan
Pada tahap ini, batuab yang mengandung karnotit digiling dan dipisahkan
secara magnetic sehingga diperoleh karnitit. Kemudian Carnotite dicairkan dengan
Na2CO3, masa cair yang diperoleh diluluhkan dengan air, larutan dipekatkan dan
didinginkan maka didapat Na3VO4 (Natrium Ortovanadat). Pemekatan adalah suatu
proses untuk menaikkan suatu kadar zat tertentu yang ingin dipekatkan. Fungsi dari
pemekatan di atas yaitu untuk mengurangi kadar air yang ada sehingga kandungan
Na3VO4 meningkat.
Larutan yang berisi Na3VO4 diberi NH4Cl dan dijenuhkan dengan NH3,
sehingga terbentuk NH3VO3 (amonium metavanadate), yang dipanaskan untuk
mendapatkan V2O5 yaitu oksida dari logam Vanadium.
b. Tahap Produksi
Tahap reduksi dari ekstraksi senyawa atau bijih Carnotite sama dengan Vanadinite
yaitu dengan mereduksi V2O2 dengan Ca pada 900 – 950 º C untuk memperoleh
lelehan vanadium .
900oC-950oC
V2O5(s) + 5 Ca(s) 2 V(I) + 5 CaO(S)
c. Tahap Pemurnian
Logam vanadium dapat diperoleh melalui proses van Arkel de-Boer.
J 850oC
Karnotite + Na2CO3 Na3VO4(aq)
2. Tahap Produksi
a. Kristalisasi
JJJ 200oC
2 NH4VO3(aq) V2O5(s) hitam + 2 NH3 (aq) + H2O(l)
b. V2O5 direduksi dengan Ca pada 900 – 950 º C untuk memperoleh vanadium
oksidanya.
900oC-950oC
V2O5(s) + 5 Ca(s) 2 V(I) + 5 CaO(S)
3. Tahap Pemurnian
Untuk logam vanadium yang dihasilkan murni, vanadium dapat diperoleh
melalui proses van Arkel de-Boer. Proses ini disebut juga pemurnian fase uap. Proses
ini dilakukan untuk halida mudah menguap. Halida dimurnikan melalui destilasi
fraksional, halida tersebut mengurai menjadi logam dan halogen pada suhu tinggi.
Umumnya, crystal bar proses dapat dilakukan dengan menggunakan sejumlah
halogen atau kombinasi halogen mana yang paling tepat untuk semacam mekanisme
transport. Dmana seperti logam titanium , Zirkonium, hafnium, vanadium, torium atau
Protaktinium dipanaskan dalam wadah dan dievakuasi dengan halogen pada 50-250 °
C.