Oleh Kelompok 7 :
Helium (He)
Tabel. Kelimpahan Unsur Gas Mulia Di Alam
Unsur Gas Lambang Kelimpahan
Neon (Ne)
Mulia
Argon (Ar) Helium He 5,24
Neon Ne 18,20
Kripton (Kr) Argon Ar 93,40
Xenon Xe 1,14
Radon Rn 0,084
Xenon (Xe)
Radon (Rn)
• Helium (Helios=matahari)adalah unsure kedua
GAS MULIA terbanyak dan teringan di alam
• Merupakan komponen penting dari matahari dan
Helium (He) bintang – bintang lainnya.
• Pertama kali diketemukan
Neon (Ne)
Di matahari tahun 1868, dari hasil analisa
spectrum cahaya matahari.
Argon (Ar) Di bumi tahun 1895
Di Lapisan atmosfer tertinggi, helium senantiasa
lepas ke angkasa luar. Tetapi karena di permukaan
Kripton (Kr)
bumi selalu dihasilkan gas Helium ( dari sumber
gas alam) maka adanya He di atmosfer dapat
Xenon (Xe) dikatakan tetap
• Alam semesta diduga terdiri dari
Radon (Rn) Hidrogen 76%
Helium 23%
Unsure lainnya 1%
GAS MULIA
Helium (He)
Neon (Ne)
Argon (Ar)
Kripton (Kr)
Helium (He)
• Neon (neon=baru)ditemukan pada 1898 oleh
Neon (Ne) William Ramsay dan Morris W. Travers di london,
inggris.
Argon (Ar)
• Neon ditemukan ketika Ramsay mendinginkan
Kripton (Kr) sampel atmosfer sampai menjadi cairan,
kemudian memanaskan cairan tersebut dan
Xenon (Xe) menampung gas-gasnya. Tiga gas tersebut adalah
krypton, xenon, dan neon.
Radon (Rn)
GAS MULIA
Helium (He)
Neon (Ne)
Kripton ditemukan oleh Sir William Ramsay dan
Argon (Ar) Morris Travers pada 1898 di residu yang tersisa
dari penguapan hampir semua komponen di
Kripton (Kr) udara.
Xenon (Xe)
Radon (Rn)
GAS MULIA
Helium (He)
Radon (Rn)
• Diketemukan tahun 1900, waktu mempelajari suatu
GAS MULIA
mineral yang mengandung Radium (Ra).
• Radon bersifat radioaktif yaitu suatu unsure yang
Helium (He) tidak stabil mudah berubah menjadi unsure lain
dengan melepaskan radiasi yang aktif yang disebut
Neon (Ne) sinar Radioaktif .
• Ternyata kemudian bahwa Radon ini berasal dari
Argon (Ar) unsure Radium yang juga bersifat radioaktif, yang
telah memancarkan radiasi alfa.
Kripton (Kr) • Radon hanya diketemukan sangat sedikit dan
termasuk unsure radioaktif yang berumur pendek,
sehingga sangat sukar untuk mempelajarinya .
Xenon (Xe)
Radon (Rn)
HALOGEN • Fluorin (F)
• Unsur-unsur halogen • Klorin (Cl)
Fluorin (F) dalam sistem periodiK terdapat • Bromin (Br)
pada golongan VIIA, yaitu • Iodin (I)
Klorin (Cl) • Astatin (At)
• Disebut Halogen (artinya pembentuk garam), karena
Bromin (Br)
unsure ini dapat langsung bereaksi dengan logam
membentuk garam.
Iodin (I)
• Misalnya : Klor dengan logam Natrium membentuk
NaCl.
Astatin (At)
• Dalam pembahasan mengenai halogen, unsur At tidak
dibicarakan karena sifatnya banyak yang belum
Uji Nyala
diketahui (bersifat radioaktif). At tidak terdapat di alam
Warna
tetapi telah berhasil dibuat 21 isotop buatan dan
semuanya radioaktif.
HALOGEN
Bromin (Br)
• Identifikasi beberapa anion unsur halogen dapat
Iodin (I) dilakukan dengan pengujian berikut :
a.Ion Cl- dengan larutan perak nitrat (AgNO3)
Astatin (At) membentuk endapan putih yang larut dalam
amoniak. Reaksinya sebagai berikut.
Uji Nyala Ag+(aq) + Cl-(aq) AgCl(s)
Warna (putih)
AgCl(s) + 2NH3(aq) (Ag(NH3)2)+(aq) + Cl-(aq)
HALOGEN
b. Ion Br- dengan gas Cl2 menjadikan larutan berwarna
Fluorin (F) kuning. Jika larutan dikocok dengan karbon disulfida,
Br2 yang terjadi akan larut dalam karbon disulfida dan
Klorin (Cl)
warna larutan akan berubah menjadi cokelat.
Cl2 (aq) + 2 Br- (aq) 2 Cl- (aq) + Br2 (s)
Bromin (Br)
(kuning)
Iodin (I)
Br2 larut dalam CS2 warna cokelat
Fluorin (F)
• Ditemukan oleh Scheele pada tahu
1774 dan dinamai oleh Davy pada
Klorin (Cl)
tahun 1810.
• Klor ditemukan di alam dalam keadaan
Bromin (Br)
kombinasi sebagai gas Cl2, senyawa
Iodin (I)
dan mineral seperti kamalit dan silvit.
• Gas klor berwarna kuning kehijauan,
dapat larut dalam air, mudah bereaksi
Astatin (At)
dengan unsur lain.
• Klor dapat mengganggu pernafasan,
Uji Nyala
merusak selaput lender dan dalam
Warna
wujud cahaya dapat membakar kulit.
HALOGEN
• Ditemukan oleh Balard pada tahun
Fluorin (F)
1826
• Bromin merupakan zat cair berwarna
Klorin (Cl)
coklat kemerahan, agak mudah
menguap pada temperature kamar,
Bromin (Br)
uapnya berwarna merah, berbau tidak
enak dan dapat menimbulkan efek
Iodin (I)
iritasi pada mata dan kerongkongan.
• Bromin mudah larut dalam air dan CS2
Astatin (At)
membentuk larutan berwarna merah,
bersifat kurang aktif dibandingkan
Uji Nyala
dengan klor tetapi lebih reaktif dari
Warna
iodium.
HALOGEN
• Iodin Ditemukan oleh Courtois pada
tahun 1811.
Fluorin (F)
• Padatan mengkilap berwarna hitam
kebiruan. Dapat menguap pada
Klorin (Cl)
temperature biasa membentuk gas
berwarna ungu-biru berbau tidak
Bromin (Br)
enak (perih).
• Di alam ditemukan dalam air laut (air
Iodin (I)
asin) garam chili, dll.
• Unsur halogen ini larut baik dalam
Astatin (At) CHCl3, CCl4, dan CS2 tetapi sedikit
sekali larut dalam air.
Uji Nyala • Kristal iodin dapat melukai kulit,
Warna
sedangkan uapnya dapat melukai
mata dan selaput lendir.
HALOGEN
Fluorin (F)
Klorin (Cl)
Merupakan unsur radioaktif pertama yang dibuat
Bromin (Br) sebagai hasil pemboman Bismuth dengan partikel-
partikel alfa (hasil sintesa tahun 1940) oleh DR.
Iodin (I) Corson, K.R. Mackenzie dan E. Segre.
Astatin (At)
Uji Nyala
Warna
HALOGEN
Fluorin (F) Gas-gas halogen dalam air memberikan warna yang khas
Klorin (Cl)
UNSUR WARNA NYALA
Fluorin kuning muda
Bromin (Br)
Klorin hijau muda
Iodin (I) Bromin coklat kemerahan
Astatin (At) Iodin cokelat
Uji Nyala
Warna
ALKALI • Unsur-unsur logam alkali terletak pada
golongan IA dan terdiri atas
Lithium (Li) Rubidium (Rb)
Lithium (Li) Natrium (Na) Sesium (Cs)
Natrium (Na) Kalium (K) Fransium(Fr)
• Alkalis (bahasa Arab) → abu → sifat basa
Kalium (K)
• Disebut alkali karena logam ini mudah bereaksi
Rubidium (Rb) dengan air membentuk zat yang bersifat basa
Sesium (Cs) atau alakalis.
• Logam alkali bersifat reaktif sehingga tidak
Fransium (Fr)
terdapat dalam keadaan bebas di alam, tetapi
Uji Nyala dalam bentuk senyawa berupa mineral.
Warna
Kadar Unsur Alkali dlm Kerak Bumi dan
ALKALI Mineral Logam Alkali
Kadar dlm
Unsur kerak Bumi Mineral
(bpj)
Li 65 Spodumene (LiAlSi2O6)
Lithium (Li) Na 28.300 Garam Batu (NaCl)
Natrium (Na) sendawa chili (NaNO3)
Soda Abu (Na2CO3)
Kalium (K)
alumuninosikat (NaAlSiO2)
Rubidium (Rb) K 25.900
Silvit (KCl)
Sesium (Cs) Rb 310 karnalit [KMgCl3(H2O)6]
Cs 7 Lepidolit
Fransium (Fr) Polutit (Cs4Al4Si9O16H2O)
Uji Nyala GAMBAR
Warna
ALKALI
Lithium (Li)
Natrium (Na)
Kalium (K)
Rubidium (Rb)
Sesium (Cs)
Fransium (Fr)
Uji Nyala
Warna
ALKALI
Lithium (Li)
Natrium (Na) Contoh. Spodumen Contoh. Amblygonit
Kalium (K)
Rubidium (Rb)
Sesium (Cs)
Fransium (Fr)
Lithium (Li)
Natrium (Na)
Kalium (K)
Rubidium (Rb)
Sesium (Cs)
Fransium (Fr)
Uji Nyala
Warna
• Identifikasi logam alkali dapat dilakukan dengan uji
ALKALI nyala.
• Warna nyala unsur logam alkali sama dengan warna
nyala yang diberikan senyawanya.
UNSUR WARNA NYALA
Lithium (Li) Li merah
Natrium (Na) Na kuning
Kalium (K)
K biru
Rb merah
Rubidium (Rb)
Cs ungu
Sesium (Cs)
Fransium (Fr)
Uji Nyala
Warna
ALKALI • Logam alkali tanah adalah unsur-unsur golongan II A pada
TANAH sistem periodik
• Berilium (Be)
Berilium (Be) • Magnesium (Mg)
• Kalsium (Ca)
• Stronsium (Sr)
Magnesium
• Barium (Ba)
(Mg)
• Radium (Ra)
Kalsium (Ca) • Berbeda dengan dol IA, senyawa IIA banyak yang sukar larut
dalam air. Unsur-unsur golongan alakali tanah umumnya
ditemukan dalam tanah berupa senyawa tak larut.
Stronsium (Sr) • Oleh karena itu, unsur-unsur golongan IIA disebut logam
alkali tanah (alkaline earth metal)
Barium (Ba) • Logam alkali tanah juga membentuk basa, tetapi lebih lemah
dari logam alkali
Radium (Ra) • Karena merupakan logam yang reaktif, alkali tanah tidak
ditemukan dalam keadaan bebas di alam, melainkan dalam
Uji Nyala bentuk senyawa.
Warna
ALKALI Dibawah ini merupakan beberapa bentuk unsur alkali
TANAH tanah yang berupa mineral
Kadar dalam
Berilium (Be) Unsur Kerak Bumi Mineral
(bpj)
Magnesium Be 6 Beril (Be3Al2Si6O18)
(Mg) Mg 20.900 Magnesit (MgCO3)
dolomit (CaCO3.MgCO3)
Kalsium (Ca) kieresit (MgSO4.2H2O)
Ca 36.300 epsomit (MgSO4.7H2O)
Stronsium (Sr) Dolomit (CaCO3.MgCO3)
Sr 300 batu kapur (CaCO3)
Stronsianit (SrCO3)
Barium (Ba) Ba 400 selsester (SrCO4)
Barit (BaSO4)
Radium (Ra) Ra - witerit (BaCO3)
Pitchblende (U3O8)
Uji Nyala
Warna
ALKALI • Berikut adalah pengujian beberapa ion logam alkali tanah.
TANAH a. Ion Mg2+ dengan campuran NH4OH, NH4Cl, dan Na2HPO4
akan memberi endapan putih. Reaksinya sebagai berikut :
Berilium (Be)
Mg2+ (aq) + NH4OH (aq) + HPO42- (aq) Mg(NH4)PO4 (s) + H2O (l)
Magnesium (Putih)
(Mg)
b.Ion Ca2+ dengan larutan amonium oksalat memberi
Kalsium (Ca) endapan putih yang larut dalam asam kloridanya.
Reaksinya sebagai berikut :
Ca2+ (aq) + C2O42- (aq) CaC2O4 (s)
Stronsium (Sr)
(Putih)
Barium (Ba) CaC2O4 (s) + 2H+ (aq) Ca2+ (aq) + H2C2O4 (aq)
Radium (Ra)
Uji Nyala
Warna
• Berilium ditemukan dalam bentuk
ALKALI oksida dalam beril dan zamrud oleh
TANAH Vauquelin pada tahun 1798.
• Pertama kali diasingkan secara
Berilium (Be) terpisah oleh Wohler dan Bussy
dengan memberi tindak balas
Magnesium antara kalium dengan berilium
(Mg) klorida pada 1828.
• Namanya diperoleh dari mineral
Kalsium (Ca)
asalnya yakni “beryl”.
Stronsium (Sr)
• Berilium tidak terdapat bebas di alam tetapi berada
dalam bentuk mineralnya yaitu
Barium (Ba) Bertrandit( Be4Si2O7(OH)2)
Radium (Ra) Beril ( Al2Be3Si6O18)
Radium (Ra)
Uji Nyala
Warna Limstone Gypsum
ALKALI
TANAH
Berilium (Be)
Magnesium
(Mg)
Stronsium pertama kali dipersiapkan
Kalsium (Ca) oleh H Davy pada tahun 1808.
Namanya diambil dari sebuah desa
Stronsium (Sr) di Skotlandia “Strontian”
Barium (Ba)
Radium (Ra)
Uji Nyala
Warna
ALKALI
TANAH
Berilium (Be)
Magnesium
(Mg)
Barium pertama kali ditemukan
pada bagian metalik oleh R.
Kalsium (Ca) Bunsen pada tahun 1845.
Namanya diambil dari bahasa
Stronsium (Sr) Yunani “barys”→“heavy”→ berat,
padat, keras, hebat
Barium (Ba)
Radium (Ra)
Uji Nyala
Warna
ALKALI
TANAH
Berilium (Be)
Radium (Ra)
Uji Nyala
Warna
ALKALI • Identifikasi logam alkali tanah dapat dilakukan dengan
TANAH uji nyala sama seperti logam alkali. Warna nyala logam
alkali tanah adalah sebagai berikut.
Berilium (Be) UNSUR WARNA NYALA
Be putih
Magnesium Mg putih
(Mg) Ca merah
Sr merah tua
Kalsium (Ca)
Ba hijau
Stronsium (Sr)
Barium (Ba)
Radium (Ra)
Alumunium
Magnesium (Mg) LOGAM KUAT
(Al) Alumunium (Al) PADAT AMFOTER
Natrium (Na)
Magnesium
(Mg)
Alumunium
(Al)
Silikon (Si)
Fosfor (P)
Belerang (S)
Klor (Cl)
Argon (Ar)
PERIODE
KETIGA
Natrium (Na)
• Aluminium merupakan logam
yang paling banyak terdapat di
Magnesium kulit bumi. Aluminium meliputi
(Mg) 8,8 % dari massa kulit bumi
sehingga merupakan unsur
Alumunium
(Al)
ketiga terbanyak di kulit bumi
sesudah silikon dan oksigen.
Silikon (Si) • Mineral utama aluminium
adalah bijih bauksit (Al2O3 .
Fosfor (P)
nH2O) dan kriolit (Na3AlF6)
Belerang (S) yang dijadikan sebagai bahan
baku pembuatan logam Al.
Klor (Cl)
Argon (Ar)
PERIODE • Mineral lain yang mengandung aluminium adalah
KETIGA
Granit dan tanah liat yang merupakan
Natrium (Na)
senyawa aluminasilikat, yaitu senyawa yang
mengandung aluminium, silikon dan oksigen.
Magnesium Batu permata seperti sapphier (campuran
(Mg) Al2O3 dengan Fe dan Titan)
Alumunium
(Al) • Identifikasi aluminium dapat dilakukan dengan
melarutkan senyawanya dalam NaOH pekat.
Silikon (Si) Pengujian kation Al3+ dalam kalium hidroksida akan
membentuk endapan putih aluminium hidroksida
Fosfor (P) (Al(OH)3).
Belerang (S) Reaksinya adalah sebagai berikut
Al3+ (aq) + 3OH- (aq) Al(OH)3 (s)
Klor (Cl)
(putih)
Argon (Ar)
PERIODE • Silikon meliputi 28 % dari massa kulit bumi sehingga
KETIGA merupakan unsur kedua terbanyak di kulit bumi
sesudah oksigen.
Natrium (Na)
• Di alam, silikon terdapat dalam :
Magnesium
senyawa silikat → campuran oksida → KalSi3O8
(Mg) → K2O.Al2O3.6SiO2
Alumunium
• Silikon dapat berbentuk antara lain
(Al) – hablur murni seperti dalam pasir
kuarsa (SiO2)
Silikon (Si)
– hablur berwarna hitam karena
Fosfor (P) bercampur dengan karbon
(kuarsa asap)
Belerang (S) – hablur tak murni yang berwarna, yaitu akik (agate),
oniks, opal, batu kecubung (ametis), dan flint
Klor (Cl)
Argon (Ar)
PERIODE • Silikon dalam bentuk garamnya yaitu Natrium Silikat
KETIGA (Na2SiO3), dapat di identifikasi dengan menggunakan:
Klor (Cl)
Argon (Ar)
PERIODE
KETIGA
Natrium (Na)
• Fosfor di alam terdapat di
Magnesium kulit bumi dalam senyawa
(Mg) yang pada umumnya senyawa
fosfat.
Alumunium
(Al)
• Sumber utama senyawa
fosfat terdapat dalam batu
Silikon (Si) karang fosfat, yaitu
(CaF23Ca3(PO4)2)dan fosforit
Fosfor (P)
yang penyusun utamanya
Belerang (S) adalah kalsium fosfat,
Ca3(PO4)2.
Klor (Cl)
Argon (Ar)
PERIODE • Belerang (sulfur) di alam terdapat di kulit bumi meliputi
KETIGA kira-kira 0,1 persen dari massa kulit bumi.
• Belerang berada dalam dua bentuk, yaitu
Natrium (Na) 1. Bentuk bebas
Yang didapat dari daerah gunung berapi dan dalam
Magnesium tanah.
(Mg)
2. Senyawa sulfida.
Alumunium Garam Sulfida
(Al)
─ pirit (FeS2)
Silikon (Si) ─ sengblenda (ZnS)
Garam-garam sulfat
Fosfor (P) ─ gips (CaSO4)
Belerang (S) ─ barium sulfat (BaSO4)
─ magnesium sulfat (MgSO4)
Klor (Cl)
• Belerang juga terdapat dalam senyawa organik, seperti
Argon (Ar)
minyak bumi dan batu bara dalam gas alam, yaitu gas
H2S.
PERIODE
KETIGA
Natrium (Na)
Belerang (S)
Klor (Cl)
Argon (Ar)
TRANSISI Bersifat reduktor (dapat bereaksi dengan unsur non logam
PERIODE seperti oksigen, belerang dan halogen).
KEEMPAT Umumnya terdapat sebagai Oksida dan Sulfida
LOGAM MINERAL RUMUS
Skandium (Sc) Sc Jarang ditemukan -
Titanium (Ti) Rutil TiO2
Ti
Vanadium (V) Ilmetit FeTiO3
Krom (Cr) V Vanadit Pb3(VO4)2
Mangan (Mn) Cr Kromit FeCr2O4
Mn Pirolusit MnO2
Besi (Fe)
Kobalt (Co)
Nikel (Ni)
Tembaga (Cu)
Seng (Zn)
IDENTIFIKASI
TRANSISI Bersifat reduktor (dapat bereaksi dengan unsur non logam
PERIODE seperti oksigen, belerang dan halogen).
KEEMPAT Umumnya terdapat sebagai Oksida dan Sulfida
LOGAM MINERAL RUMUS
Hematit Fe2O3
Skandium (Sc)
Magnetit Fe3O4
Titanium (Ti) Fe
Siderit FeCO3
Vanadium (V) Pirit FeS2
Co Kobaltit CoAsS
Krom (Cr)
Pentlantdit (Fe Ni)S
Mangan (Mn) Ni Garnerit H2(NiMg)SiO4.2H2O
Kalkopirit CuFeS2
Besi (Fe)
Cu
Malachit Cu2(OH)2CO3
Kobalt (Co) Zn Seng blende ZnS
Nikel (Ni)
Tembaga (Cu)
Seng (Zn)
IDENTIFIKASI
TRANSISI
PERIODE Untuk mengidentifikasi ion Fe2+ dalam larutan, dapat
KEEMPAT menggunakan pereaksi
Dimetilglioksim → endapan berwarna merah
Skandium (Sc) Kalium heksasianoferrat(II) → endapan berwarna putih
Titanium (Ti) yang lama-kelamaan teroksidasi menjadi biru prusia
Vanadium (V) Kalium heksasianoferat(III) → endapan berwarna biru
Krom (Cr) tua
Mangan (Mn) Untuk mengidentifikasi ion Fe3+ dalam larutan, dapat
menggunakan
Besi (Fe) Larutan KCNS → endapan berwarna merah marah
Kobalt (Co) Kalium heksasianoferrat(II) → endapan berwarna biru
Nikel (Ni) tua
Tembaga (Cu) Kalium heksasianoferat(III) → endapan berwarna
Seng (Zn) cokelat
IDENTIFIKASI
TRANSISI
PERIODE
KEEMPAT Kromium larut dalam larutan asam klorida encer dan
membentuk ion Cr2+ dalam larutan menurut reaksi sbb:
Skandium (Sc) Cr(s) + 2H+(aq) → Cr2+(aq) + H2(g)
Titanium (Ti) Ion Cr2+ ini mudah teroksidasi menjadi Cr3+
Vanadium (V) • Untuk mengidentifikasi ion Cr3+ dalam larutan, dapat
Krom (Cr) menggunakan larutan ammonia → endapan seperti
Mangan (Mn) gelatin berwarna ab-abu
• Kromium dapat berbentuk ion CrO42-. Dapat
Besi (Fe)
diidentifikasi dengan Asam Asetat encer → dikocok →
Kobalt (Co) tambah larutan timbale asetat → endapan berwarna
Nikel (Ni) kuning
Tembaga (Cu)
Seng (Zn)
IDENTIFIKASI
TRANSISI
PERIODE
KEEMPAT
Ion Cu2+ ini mudah teroksidasi menjadi Cr3+
Untuk mengidentifikasi ion Cu3+ dalam larutan,
Skandium (Sc)
• Menggunakan benda yang terbuat dari besi (misalnya,
Titanium (Ti)
paku) dengan merendamnya dalam larutan yang
Vanadium (V) mengandung ion Cu2+ (seperti CuSO4) hingga terbentuk
Krom (Cr) lapisan berwarna kuning kecoklatan pada permukaan
Mangan (Mn) paku
• Mengasamkannya dengan HNO3 encer + larutan NaOH
Besi (Fe)
1M → endapan berwarna biru (jika dipanaskan berubah
Kobalt (Co) warna menjadi cokelat)
Nikel (Ni) • Mengasamkannya dengan HNO3 encer + Fe(CNS)3
Tembaga (Cu) +larutan Na2S2O3 → endapan berwarna putih CuCNS
Seng (Zn)
IDENTIFIKASI
TRANSISI
PERIODE
KEEMPAT
Skandium (Sc)
Titanium (Ti)
Vanadium (V)
Krom (Cr)
Mangan (Mn)
Besi (Fe)
Kobalt (Co)
Nikel (Ni)
Tembaga (Cu)
Seng (Zn)
IDENTIFIKASI
• Karbon berasal dari bahasa Prancis charbone, Latin carbo, =
NITRO arang.
GEN • Karbon adalah unsur ter penting dalam kehidupan,
Massa Kerak Bumi 46,6%
Air 89%
Atmosfer (berbentuk unsur bebas) 21%
• Unsur karbon di alam terdapat di dalam kerak bumi dalam
UNSUR
bentuk
KARBON Unsur bebas
Senyawa.
Senyawa karbon - yang berasal dari benda hidup seperti
arang dan minyak bumi.
OKS Senyawaan karbon anorganik, yaitu senyawa karbon
IGE dioksida dan batuan karbonat yang dikenal sebagai
N mineral, seperti karbonat dari unsur golongan IIA (MgCO3,
SrCO3, dan BaCo3).
NITRO •Nitrogen ditemukan oleh Daniel Rutherford pada
GEN
tahun 1772.
•Nitrogen berasal dari bahasa Latin Nitrogenium
nitrum → nitron = soda
genes = pembentuk.
UNSUR •Nitrogen di alam utamanya terdapat di atmosfer (+
KARBON 79% nitrogen)
•Di alam, nitrogen terdapat dalam
a.unsur bebas sebagai N2 karena molekul ini
OKS sangat stabil.
IGE b.senyawa, umumnya dalam bentuk oksida
nitrogen seperti NO2, NO, N2O3, N2O4, dan N2O5.
N
• Oksigen adalah unsur utama dalam kerak bumi, yaitu
NITRO
Massa Kerak Bumi 46,6%
GEN
Air 89%
Atmosfer (berbentuk unsur bebas) 21%