Anda di halaman 1dari 15

Golongan Gas Mulia (golongan VIII A)

Diposting oleh citra fairuz ghina di 22.18

Gas mulia adalah bagian kecil dari atmosfer. Gas Mulia terletak pada Golongan VIIIA
dalam sistem periodik. Gas mulia terdiri dari unsur Helium (He), Neon (Ne), Argon (Ar), Kripton (Kr),
Xenon (Xe), dan Radon (Rn). Keistimewaan unsur-unsur gas mulia adalah memiliki konfigurasi
elektron yang sempurna (lengkap), dimana setiap kulit dan subkulit terisi penuh elektron. Dengan
demikian, elektron valensi unsur gas mulia adalah delapan (kecuali unsur Helium dengan dua
elektron valensi). Konfigurasi demikian menyebabkan gas mulia cenderung stabil dalam bentuk
monoatomik dan sulit bereaksi dengan unsur lainnya.
Keberadaan unsur-unsur Gas Mulia pertama kali ditemukan oleh Sir William Ramsey. Beliau
adalah ilmuwan pertama yang berhasil mengisolasi gas Neon, Argon, Kripton, dan Xenon dari
atmosfer. Beliau juga menemukan suatu gas yang diisolasi dari peluruhan mineral Uranium, yang
mempunyai spektrum sama seperti unsur di matahari, yang disebut Helium. Helium terdapat dalam
mineral radioaktif dan tercatat sebagai salah satu gas alam di Amerika Serikat. Gas Helium diperoleh
dari peluruhan isotop Uranium dan Thorium yang memancarkan partikel α. Gas Radon, yang semua
isotopnya radioaktif dengan waktu paruh pendek, juga diperoleh dari rangkaian peluruhan Uranium
dan Thorium.
Saat mempelajari reaksi kimia dengan menggunakan gas PtF6yang sangat reaktif, N. Bartlett
menemukan bahwa dengan oksigen, akan terbentuk suatu padatan kristal [O 2]+[PtF6]-. Beliau
mencatat bahwa entalpi pengionan Xenon sama dengan O 2. Dengan demikian, suatu reaksi yang
analog diharapkan dapat terjadi. Ternyata, hal tersebut benar. Pada tahun 1962, beliau melaporkan
senyawa pertama yang berhasil disintesis menggunakan Gas Mulia, yaitu padatan kristal merah
dengan formula kimia [Xe]+[PtF6]-. Selanjutnya, berbagai senyawa Gas Mulia juga berhasil disintesis,
diantaranya XeF2, XeF4, XeF6, XeO4, dan XeOF4.
Seluruh unsur Gas Mulia merupakan gas monoatomik. Dalam satu golongan, dari He sampai
Rn, jari-jari atom meningkat. Dengan demikian,ukuran atom Gas Mulia meningkat, menyebabkan
gaya tarik-menarik antar atom (Gaya London) semakin besar. Hal ini mengakibatkan kenaikan titik
didih unsur dalam satu golongan. Sementara energi ionisasi dalam satu golongan menurun dari He
sampai Rn. Hal ini menyebabkan unsur He, Ne, dan Ar tidak dapat membentuk senyawa (energi
ionisasinya sangat tinggi), sementara unsur Kr dan Xe dapat membentuk senyawa (energi
ionisasinya relatif rendah dibandingkan Gas Mulia lainnya). Gas Argon merupakan Gas Mulia yang
paling melimpah di atmosfer (sekitar 0,934% volume udara), sedangkan Gas Helium paling melimpah
di jagat raya (terlibat dalam reaksi termonuklir pada permukaan matahari).
Gas Neon, Argon, Kripton, dan Xenon diperoleh dengan fraksionasi udara cair. Gas-gas
tersebut pada dasarnya bersifat inert (stabil/lembam), sebab kereaktifan kimianya yang rendah,
sebagai konsekuensi dari konfigurasi elektron yang lengkap. Kegunaan utama gas Helium adalah
sebagai cairan dalam krioskopi. Gas Argon digunakan untuk menyediakan lingkungan yang inert
dalam peralatan laboratorium, dalam pengelasan, dan dalam lampu listrik yang diisi gas. Sementara
gas Neon digunakan untuk tabung sinar pemutusan muatan.

Sejarah Gas Mulia


Sejarah gas mulia berawal dari penemuan Cavendish pada tahun 1785. Cavendish
menemukan sebagian kecil bagian udara (kuarang dari 1/2000 bagian) sama sekali tidak berreaksi
walaupun sudah melibatkan gas-gas atmosfer.
Lalu pada tahun 1894, Lord Raleigh dan Sir William Ramsay berhasil memisahkan salah
satu unsur gas di atmosfer (yang sekarang di kenal sebagai gas mulia) berdasarkan data spektrum.
Lalu ia mencoba mereaksikan zat tersebut tetapi tidak berhasil dan akhirnya zat tersebut diberi nama
argon.
Dan pada tahun1895 Ramsay berhasil mengisolasi Helium, hal ini berawal dari penemuan
Janssen pada tahun 1868 saat gerhana matahari total. Janssen menemukan spektrum Helium dari
sinar matahari berupa garis kuning. Nama Helium sendiri merupakan saran dari Lockyer dan
Frankland.
Lalu pada tahun 1898 Ramsay dan Travers memperoleh zat baru yaitu Kripton, Xenon serta
Neon. Kripton dan Xenon ditemukan dalam residu yang tersisa setelah udara cair hampir menguap
semua. Sementara itu Neon ditemukan dengan cara mencairkan udara dan melakukan pemisahan
dari gas lain dengan penyulingan bertingkat.
Pada tahun 1900 Radon ditemukan oleh Friedrich Ernst Dorn, yang menyebutnya sebagai
pancaran radium. Pada tahun William Ramsay dan Robert Whytlaw-Gray menyebutnya sebagai niton
serta menentukan kerapatannya sehingga mereka menemukan Radon adalah zat yang paling berat
di masanya (sampai sekarang). Nama Radon sendiri baru dikenal pada tahun 1923.
Pembuatan unsur gas mulia sendiri baru ditemukan pada tahun 1962. Pembuatan unsur
tersebut diawali oleh seorang ahli kimia yang berasal dari Kanada yaitu Neil Bartlett. Neil Bartlett
barhasil membuat senyawa xenon yaitu XePtF6, sejak saat itu barulah ditemukan berbagai gas mulia
lain yang berhasil di buat. Dan akhirnya istilah untuk menyebut zat-zat telah berganti. Yang awalnya
disebut gas inert (lembam) telah berganti menjadi gas mulia yang berarti stabil atau sukar berreaksi.
Asal usul nama unsur gas mulia:
- Helium → Helios (Yunani) : matahari
- Argon → Argos (Yunani) : malas
- Neon → Neos (Yunani) : baru
- Kripton → Kriptos (Yunani) : tersembunyi
- Xenon → Xenos (Yunani) : asing
- Radon → Radium

Sifat Gas Mulia


Gas-gas mulia memiliki gaya interatomik yang lemah, sehingga membuat gas mulia memiliki
leleh dan titik didih sangat rendah. Seluruh unsur gas mulia bersifat monoatomik dalam kondisi
standar, termasuk unsur-unsur yang mempunyai masa atom lebih besar dari unsur padat. Helium
memiliki beberapa sifat yang unik bila dibandingkan dengan unsur gas mulia lainnya. Yang pertama
adalah helium mempunyai titik didih dan titik leleh yang lebih rendah daripada unsur lain. Sifat itu
dikenal sebagai superfluiditas. Helium adalah satu-satunya unsur yang tidak bisa dipadatkan dengan
pendinginan di bawah standar. Helium, neon, argon, kripton, dan xenon mempunyai beberapa isotop
stabil. Radon tidak mempunyai isotop stabil. Isotop yang paling lama waktu hidupnya adalah 222Rn

yang mempunyai waktu paruh 3,8 hari kemudian meluruh membentuk helium dan polonium, yang
akhirnya meluruh membentuk timah.
Atom-atom gas mulia mempunyai jari-jari atom yang meningkat ke periode yang lebih tinggi
meningkatnya jumlah elektron. Ukuran atom berhubungan dengan beberapa sifat. Misalnya, energi
ionisasi menurun seiring meningkatnya jari-jari atom karena elektron valensi gas mulia yang lebih
besar akan lebih jauh dari inti. Maka dari itu, ikatan inti atom ke elektron valensi menjadi lemah. Gas
mulia memiliki energi ionisasi terbesar di antara unsur-unsur dari setiap periode, yang mencerminkan
stabilitas konfigurasi elektron dan berhubungan dengan kurang reaktifnya gas mulia. Gas mulia tidak
dapat menerima elektron untuk membentuk anion stabil. Itulah mengapa gas mulia memiliki afinitas
elektron negatif.
Gas-gas mulia tidak berwarna, tidak berbau, tidak berasa, dan mudah terbakar dalam kondisi
standar. Gas mulia pernah disebut sebagai Golongan 0 dalam tabel periodik unsur karena
mempunyai valensi nol, yang berarti tidak dapat bereaksi dengan unsur-unsur lain untuk membentuk
senyawa. Namun anggapan tersebut dapat dipatahkan dengan ditemukannya senyawa dengan
keterlibatan gas mulia.
Sifat Fisik dan Kimia Berdasarkan Unsur:
1. Helium (He) adalah unsur kimia yang tak berwarna, tak berbau, tak berasa, tak
beracun, hampir inert, berupa gas monatomik, dan merupakan unsur pertama
pada golongan gas mulia dalam tabel periodik dan memiliki nomor
atom 2. Titik didih dan titik lebur gas ini merupakan yang terendah di antara
semua unsur. Helium berwujud hanya sebagai gas terkecuali pada kondisi yang
sangat ekstrem.
2. Neon adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki
lambang Ne dannomor atom 10. Neon termasuk kelompok gas mulia yang tak
berwarna dan lembam (inert)Gas ini berwarna oranye kemerahan saat
dimasukkan dalam tabung vakum dan dalam lampu neon.
3. Argon adalah unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki
simbol Ar dan nomor atom18. Gas mulia ke-3, di periode 8.
4. Kripton adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki
lambang Kr dan nomor atom 36. Dalam kondisi normal, kripton merupakan gas
tidak berwarna, tidak berbau, dan berharga cukup mahal. Kripton padat
berwujud zat kristal putih dengan struktur kubus, seperti pada umumnya “gas
mulia” lainnya. Senyawa kripton umumnya tidak stabil, kecuali diisolasi dalam
matriks pada suhu yang sangat rendah. Kripton mungkin merupakan salah satu
gas paling langka di atmosfer. Terdapat total lebih dari 15 miliar ton gas ini di
atmosfer dengan sekitar 8 ton per tahun diekstrak melalui udara cair.
5. Xenon adalah unsur dengan lambang kimia Xe, nomor atom 54 dan massa
atom relatif 131,29; berupa gas mulia, tak berwarna, tak berbau dan tidak ada
rasanya. Xenon diperoleh dari udara yang dicairkan.
6. Radon adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki
lambang Rn dan nomor atom 86. Radon juga termasuk dalam kelompok gas
mulia dan beradioaktif. Radon terbentuk dari penguraian radium. Radon juga
gas yang paling berat dan berbahaya bagi kesehatan. Radon adalah gas paling
berat. Pada suhu dan tekanan ruang, radon tidak berwarna tetapi apabila
didinginkan hingga membeku, radon akan berwarna kuning, sedang kan radon
cair berwarna merah jingga.
Wujud Gas Mulia
Unsur gas mulia terdapat sebagai gas tak berwarna yang monoatomik, ini erat kaitannya
dengan struktur elektron oktet dan duplet dari gas mulia. Sedangkan wujud gas pada suhu kamar
disebabkan titik cair dan titik didih gas mulia yang rendah.

Titik Cair dan Titik Didih Gas Mulia


Titik cair dan titik didih gas mulia meningkat dengan bertambahnya nomor atom. Hal ini
disebabkan semakin bertambahnya gaya dispersi antar atom gas mulia sesuai bertambahnya massa
atom relatif (Ar).

Kelarutan Gas Mulia


Kelarutan gas mulia dalam air bertambah besar dari Helium (He) hingga Radon (Rn). Pada
suhu 0 °C dalam 100 ml air terlarut 1 ml He, 6 ml Ar, dan 50 ml Rn.
- Unsur-unsur gas mulia mengandung 8 elektron pada kulit terluarnya kecuali He mengandung 2
elektron.
- Energi ionisasinya sangat tinggi, akibatnya unsurunsur gas mulia sukar bereaksi dengan unsurunsur
lainnya.
- Molekul gas mulia monoatomik.

Unsur Gas Mulia


1. Helium

Helium (He) adalah unsur kimia yang tak berwarna, tak berbau, tak berasa,
tak beracun, hampir inert, berupa gas monatomik, dan merupakan unsur pertama
pada golongan gas mulia dalam tabel periodik dan memiliki nomor atom 2. Titik didih
dan titik lebur gas ini merupakan yang terendah di antara semua unsur. Helium
berwujud hanya sebagai gas terkecuali pada kondisi yang sangat ekstrem. Kondisi
ekstrem juga diperlukan untuk menciptakan sedikit senyawa helium, yang semuanya
tidak stabil pada suhu dan tekanan standar. Helium memiliki isotop stabil kedua
yang langka yang disebut helium-3. Sifat dari cairan varitas helium-4; helium I dan
helium II; penting bagi para periset yang mempelajari mekanika kuantum (khususnya
dalam fenomena superfluiditas) dan bagi mereka yang mencari efek mendekati suhu
nol absolut yang dimiliki materi (seperti superkonduktivitas).
Helium adalah unsur kedua terbanyak dan kedua teringan di jagad raya,
mencakupi 24% massa keunsuran total alam semesta dan 12 kali jumlah massa
keseluruhan unsur berat lainnya. Keberlimpahan helium yang sama juga dapat
ditemukan pada Matahari dan Yupiter. Hal ini dikarenakan tingginya energi
pengikatan inti (per nukleon) helium-4 berbanding dengan tiga unsur kimia lainnya
setelah helium. Energi pengikatan helium-4 ini juga bertanggung jawab atas
keberlimpahan helium-4 sebagai produk fusi nuklir maupun peluruhan radioaktif.
Kebanyakan helium di alam semesta ini berupa helium-4, yang dipercaya terbentuk
semasa Ledakan Dahsyat. Beberapa helium baru juga terbentuk lewat fusi nuklir
hidrogen dalam bintang semesta.

Nama "helium" berasal dari nama dewa Matahari Yunani Helios. Pada 1868,
astronom Perancis Pierre Jules César Janssen mendeteksi pertama kali helium
sebagai tanda garis spektral kuning tak diketahui yang berasal dari cahaya gerhana
matahari. Secara formal, penemuan unsur ini dilakukan oleh dua orang kimiawan
Swedia Per Teodor Cleve dan Nils Abraham Langlet yang menemukan gas helium
keluar dari bijih uranium kleveit. Pada tahun 1903, kandungan helium yang besar
banyak ditemukan di ladang-ladang gas alam di Amerika Serikat, yang sampai
sekarang merupakan penyedia gas helium terbesar. Helium digunakan dalam
kriogenika, sistem pernapasan laut dalam, pendinginan magnet superkonduktor,
"penanggalan helium", pengembangan balon, pengangkatan kapal udara dan
sebagai gas pelindung untuk kegunaan industri (seperti "pengelasan busar") dan
penumbuhan wafer silikon). Menghirup sejumlah kecil gas ini akan menyebabkan
perubahan sementara kualitas suara seseorang.

Di Bumi, gas ini cukup jarang ditemukan (0,00052% volume atmosfer).


Kebanyakan helium yang kita temukan di bumi terbentuk dari peluruhan radioaktif
unsur-unsur berat (torium dan uranium) sebagai partikel alfa berinti atom helium-4.
Helium radiogenik ini terperangkap di dalam gas bumi dengan konsentrasi sebagai
7% volume, yang darinya dapat diekstraksi secara komersial menggunakan proses
pemisahan temperatur rendah yang disebut distilasi fraksional.

2. Neon
Neon adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang Ne dan nomor
atom 10. Neon termasuk kelompok gas mulia yang tak berwarna dan lembam (inert). Zat ini
memberikan pendar khas kemerahan jika digunakan di tabung hampa (vacuum discharge tube) dan
lampu neon. Sifat ini membuat neon terutama dipergunakan sebagai bahan pembuatan tanda (sign).
3. Argon
Argon adalah unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki simbol Ar dan nomor atom 18.
Gas mulia ke-3, di periode 8, argon membentuk 1% dari atmosfer bumi.
Nama "argon" berasal dari kata Yunani αργον berarti "malas" atau "yang tidak aktif", sebuah
referensi untuk fakta bahwa elemen hampir tidak mengalami reaksi kimia. Oktet lengkap (delapan
elektron) di kulit atom terluar membuat argon stabil dan tahan terhadap ikatan dengan unsur-unsur
lainnya. Titik triple suhu 83,8058 K adalah titik tetap yang menentukan dalam Skala Suhu
Internasional 1990.

4. Kripton
Kripton adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang Kr dan nomor atom 36.

5. Xenon
Xenon adalah unsur dengan lambang kimia Xe, nomor atom 54 dan massa atom relatif 131,29;
berupa gas mulia, tak berwarna, tak berbau dan tidak ada rasanya.
Xenon diperoleh dari udara yang dicairkan. Xenon dipergunakan untuk mengisi lampu sorot,
dan lampu berintensitas tinggi lainnya, mengisi bilik gelembung yang dipergunakan oleh ahli fisika
untuk mempelajari partikel sub-atom.

6. Radon
Radon adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang Rn dan nomor
atom 86. Radon juga termasuk dalam kelompok gas mulia dan beradioaktif. Radon terbentuk dari
penguraian radium. Radon juga gas yang paling berat dan berbahaya bagi kesehatan. Rn-222
mempunyai waktu paruh 3,8 hari dan digunakan dalam radioterapi. Radon dapat menyebabkan
kanker paru paru, dan bertanggung jawab atas 20.000 kematian di Uni Eropa setiap tahunnya
Radon tidak mudah bereaksi secara kimia, tetapi beradioaktif, radon juga adalah gas alami
(senyawa gas terberat adalah tungsten heksaflorida, WF6). Pada suhu dan tekanan ruang, radon
tidak berwarna tetapi apabila didinginkan hingga membeku, radon akan berwarna kuning, sedang kan
radon cair berwarna merah jingga.
Penumpukan gas Radon secara alamiah di atmosfir bumi terjadi amat perlahan sehingga air
yang menyentuh udara bebas terus kehilangan Radon karena proses “Volatilisasi. Air bawah tanah
mempunyai kandungan Radon lebih tinggi di bandingkan air permukaan.
Kelimpahan Gas Mulia di Alam
1.Helium

Helium merupakan elemen kedua terbanyak di alam semesta. Helium diproses dari gas
alam, karena banyak gas alam yang mengandung gas helium. Helium merupakan salah satu
unsur yang diciptakan pada saat nukleosintesis Big Bang. Dalam Jagad Raya modern hampir
seluruh helium baru diciptakan dalam proses fusi nuklir hidrogen di dalam bintang. Di Bumi,
unsur ini diciptakan oleh peluruhan radioaktif dari unsur yang lebih berat (partikel alfa adalah
nukleus helium). Setelah penciptaannya, sebagian darinya terkandung di udara (gas alami)
dalam konsentrasi sampai 7% volume. Helium dimurnikan dari udara oleh proses pemisahan
suhu rendah yang disebut distilasi fraksional.

2, Neon

Neon adalah unsur gas mulia yang terdapat atmosfer hingga 1:65000 udara. Neon
diperoleh dengan mencairkan udara dan melakukan pemisahan dari gas lain dengan
penyulingan bertingkat.Ppelepasan muatan Neon memiliki intensitas lebih tinggi jika ada
tegangan dan arus yang luar biasa.

3.Argon

Keberadaan argon di udara sudah diduga oleh Cavendish pada tahun 1785, dan ditemukan
oleh Lord Raleigh dan Sir William Ramsay pada tahun 1894. Argon memiliki kelimpahan
terbanyak di atmosfer bumi. Argon dihasilkan dari penyulingan bertingkat udara cair karena
atmosfer mengandung 0.94% Argon. Atmosfer Mars mengandung 1.6% isotop Argon 40 dan
sebesar 5 ppm untuk isotop Argon 36.

4
4. Kripton

Kripton terdapat di udara dengan kadar 1 ppm. Atmosfer Mars diketahui mengandung
0.3 ppm kripton. Kripton padat adalah zat kristal berwarna putih dengan struktur kubus pusat
muka yang merupakan sifat umum pada semua gas mulia.

Di alam, kripton memiliki enam isotop stabil. Dikenali juga 1 isotop lainnya yang tidak
stabil. Garis spektrum kripton dapat dihasilkan dengan mudah dan beberapa di antaranya
sangat tajam untuk bisa dibedakan.

5. Xenon

Ditemukan pada tahun 1898 oleh Ramsay dan Travers dalam residu yang tersisa setelah
menguapkan udara cair. Xenon adalah anggota gas mulia atau gas inert. Terdapat di atmosfer
kita dengan kandungan satu bagian per dua puluh juta bagian atmosfer. Xenon terdapat dalam
atmosfer Mars dengan kandungan 0.08 ppm. Unsur ini ditemukan dalam bentuk gas, yang
dilepaskan dari mineral mata air tertentu, dan dihasilkan secara komersial dengan ekstraksi
udara cair.

6. Radon

Radon merupakan unsur radioaktif dan diperoleh dari peluruhan unsur radio aktif lainnya
seperti uranium dan radium yang terdapat pada kerak bumi.

Cara Pembuatan Gas Mulia


1. Helium
Helium (He) ditemukan terdapat dalam gas alam di Amerika Serikat. Gas helium
mempunyai titik didih yang sangat rendah, yaitu -268,8 0C sehingga pemisahan gas helium
dari gas alam dilakukan dengan cara pendinginan sampai gas alam akan mencair (sekitar -
156 0C) dan gas helium terpisah dari gas alam.
2. Argon, Neon, Kripton, dan Xenon

Udara mengandung gas mulia argon (Ar), neon (Ne), krypton (Kr), dan xenon (Xe)
walaupun dalam jumlah yang kecil. Gas mulia di industri diperoleh sebagai hasil samping
dalam industri pembuatan gas nitrogen dan gas oksigen dengan proses destilasi udara cair.
Pada proses destilasi udara cair, udara kering (bebas uap air) didinginkan sehingga terbentuk
udara cair. Pada kolom pemisahan gas argon bercampur dengan banyak gas oksigen dan
sedikit gas nitrogen karena titik didih gas argon (-189,4 0C) tidak jauh beda dengan titik didih
gas oksigen (-182,8 0C). Untuk menghilangkan gas oksigen dilakukan proses pembakaran
secara katalitik dengan gas hidrogen, kemudian dikeringkan untuk menghilangkan air yang
terbentuk. Adapun untuk menghilangkan gas nitrogen, dilakukan cara destilasi sehingga
dihasilkan gas argon dengan kemurnian 99,999%. Gas neon yang mempunyain titik didih
rendah (-245,9 0C) akan terkumpul dalam kubah kondensor sebagai gas yang tidak
terkonsentrasi (tidak mencair).

Gas kripton (Tb = -153,2 0C) dan xenon (Tb = -108 0C) mempunyai titik didih yang
lebih tinggi dari gas oksigen sehingga akan terkumpul di dalam kolom oksigen cair di dasar
kolom destilasi utama. Dengan pengaturan suhu sesuai titik didih, maka masing-masing gas
akan terpisah.

Di tahun 1962, para ahli masih yakin bahwa unsur-unsur gas mulia tidak bereaksi.
Kemudian seorang ahli kimia kanada bernama Neil Bartlet berhasil membuat persenyawaan
yang stabil antara unsur gas mulia dan unsur lain, yaitu XePtF6. Keberhasilan ini didasarkan
pada reaksi:

PtF6 +O2 →(O2)+(PtF6)-

PtF6 ini bersifat oksidator kuat. Molekul oksigen memiliki harga energi ionisasi 1165
kJ/mol, harga energi ionisasi ini mendekati harga energi ionisasi unsur gas mulia Xe = 1170
kJ/mol. Atas dasar data tersebut, maka untuk pertama kalinya Bartlet mencoba mereaksikan
Xe dengan PtF6 dan ternyata menghasilkan senyawa yang stabil sesuai dengan persamaan
reaksi:

Xe + PtF6 → Xe+(PtF6)-
Setelah berhasil membentuk senyawa XePtF6, maka gugurlah anggapan bahwa gas
mulia tidak dapat bereaksi. Kemudian para ahli lainnya mencoba melakukan penelitian
dengan mereaksikan xenon dengan zat-zat oksidator kuat, diantaranya langsung dengan gas
flourin dan menghasilkan senyawa XeF2, XeF4, dan XeF6. Reaksi gas mulia lainnya, yaitu
krypton menghasilkan senyawa KrF2. Radon dapat bereaksi langsung dengan F2 dan
menghasilkan RnF2. Hanya saja senyawa KrF2 dan RnF2 bersifat (tidak stabil). Senyawa gas
mulia He, Ne, dan Ar sampai saat ini belum dapat dibuat mungkin karena tingkat
kestabilannya yang sangat besar.

3. Radon

Semua unsur gas mulia terdapat di udara, kecuali Radon(Rn) yang hanya terdapat
sebagai isotop radioaktif berumur pendek, yang diperoleh dari peluruhan radio aktif atom
radium.

Unsur radon (Rn) yang merupakan unsur radioaktif Radium (Ra) dengan memancarkan
sinar alfa (helium) sesuai dengan persamaan reaksi:

88
Ra226 → 86Rn222 + 2He4

Penggunaan Gas Mulia


1.Helium:

 Dalam bentuk cair untuk pendingina.


 Campuran helium dan O2 untuk tabung udara penyelaman dasar laut.

2. Argon
 Mengelas titanium pada pambuatan pesawat terbang/roket
 Penghasil bola lampu pijar.

3. Neon
Untuk mengangkal petir

4. Kripton

 Untuk lampu kilapfoto pada fotografi kecepatan tinggi

5.Xenon
Kripton (kr) dan xenon(xe) akhir akhir ini diketemukan bahwa xenon bersifat
anestesi. Oleh karena sifat ini maka xenon digunakan untuk membius pasien pasien
dalam operasi besar. Akan tetapi pemakaian ini masih terlalu mahal.

6. Radon
Radon dapat digunakan dalam terapi kanker karena bersifat radioaktif. Radon juga
dapat berperan sebagai sistem peringatan gempa, Karena bila lepengn bumi bergerak
kadar radon akan berubah sehingga bias diketahui bila adanya gempa dari perubahan
kadar radon.

Soal dan Pembahasannya


1. Energi ionisasi unsur gas mulia secara acak adalah 1520 kJ, 2640kJ, 1040kJ, 1170kJ, 1350kJ dan 2080kJ. Energi ionisasi dari

Kripton adalah...

a. 1040kJ

b. 1170kJ

c. 1520kJ

d. 1350kJ

e. 2080kJ

2. Unsur VIII A yang memiliki bilangan oksidasi nol..

a. Rn, Ne, dan Kr

b. He, Ne, dan Ar

c. Kr, Xe, dan Rn


d. Ar, Rn, dan He

e. Xe, Ar, dan Kr

3. Yang mempengaruhi kerapatan gas mulia..

a. Massa atom, jari-jari atom, dan kekuatan gaya london

b. Massa atom dan jari-jari atom

c. Densitas

d. Valensi dan massa atom

e. Afinitas elektron dan kekuatan gaya london

4. Pada kehidupan sehari-hari Radon dapat digunakan sebagai...

a. Sebagai lampu reklame

b. Laser untuk merawat retina dibelakang mata

c. Membius pasien

d. Terapi penyakit kanker

e. Pendingin bagi penelitian bersuhu rendah

5. Titik didih Ne..

a. -268,6

b. -245,92

c. -185,7

d. -152,3

e. -61,8

Pembahasan:

1. Dalam sifat-sifat fisika VIII A ( gas mulia ) energi ionisasi dari Kripton yaitu 1.520kJ(c)

2. Tingkatan yang memiliki oksidasi nol itu He, Ne, dan Ar (b). Sedangkan pada yang lainnya seperti pada Kr, Xe dan Rn memiliki

beberapa tingkat oksidasi.

3. Kerapatan gas mulia dipengaruhi oleh massa atom, jari-jari atom, dan kekuatan gaya London (a).

4. Radon merupakan gas mulia yang bersifat radioaktif, sehingga sinar yang dipancarkannya dapat digunakan dalam terapi penyakit

kanker (d)

5.Dalam sifat Fisika gas mulia Ne itu memiliki Titik didih (derajat celcius) -245,92 derajat celcius (b).

Anda mungkin juga menyukai