Anda di halaman 1dari 5

GOLONGAN GAS MULIA (GOLONGAN VIII A)

A. Pengertian Gas Mulia

gas mulia adalah sebutan untuk unsur-unsur golongan VIIIA dalam tabel periodik.
Disebut gas mulia karena semua unsur pada golongan ini berwujud gas dan memiliki
konfigurasi elektron yang sangat stabil, sehingga akan sangat sulit untuk bereaksi dengan
unsur lainnya. Unsur-unsur gas mulia antara lain adalah helium (He), neon (Ne), argon (Ar),
Kripton (Kr), Xenon (Xe), dan Radon (Rn).

Di abad ke-18, H. Cavendish menemukan komponen yang inert di udara.Di tahun


1868, suatu garis di spektrum sinar matahari yang tidak dapat diidentifikasi ditemukan dan
disarankan garis tersebut disebabkan oleh unsur baru, helium.

Berdasarkan fakta ini, di akhir abad ke-19 W. Ramsay mengisolasi He, Ne, Ar, Kr,
dan Xe dan dengan mempelajari sifat-sifatnya ia dapat menunjukkan bahwa gas-gas tersebut
adalah unsur baru. Walaupun argon berkelimpahan hampir 1% di udara, unsur ini belum
diisolasi hingga Ramsay mengisolasinya dan gas mulia sama sekali tidak ada dalam tabel
periodiknya Mendeleev. Hadiah Nobel dianugerahkan pada Ramsay tahun 1904 atas
keberhasilannya ini.

Gas mulia ditemukan di dekat golongan halogen dalam tabel periodik.Karena unsur
gas mulia memiliki konfigurasi elektron yang penuh, unsur-unsur tersebut tidak reaktif dan
senyawanya tidak dikenal.Akibatnya gas-gas ini dikenal dengan gas inert. Namun, setelah
penemuan senyawa gas-gas ini, lebih tepat untuk menyebutnya dengan unsur gas mulia,
seperti yang digunakan di sini.

Unsur-unsur gas mulia (golongan VIIIA) terdiri atas helium (He), neon (Ne), argon
(Ar), kripton (Kr), xenon (Xe), dan radon (Rn). Sifatnya yang tidak reaktif ini menyebabkan
gas mulia ditemukan di alam sebagai atom tunggal atau monoatomik.Sumber utama gas
mulia adalah udara, kecuali untuk He dan Rn.He lebih banyak ditemukan di gas alam,
sementara Rn berasal dari peluruhan panjang unsur radioaktif unsur uranium dan peluruhan
langsung radium.Jumlahnya yang sangat sedikit di atmosfer atau di udara membuat gas mulia
disebut juga dengan gas jarang.

Gas mulia memiliki sifat-sifat yang bisa kamu ketahui, nih. Sifat-sifat ini dibedakan menjadi
3 macam, yaitu sifat atomik, fisis, dan kimia.

Sifat Atomik

Pada sifat atomik, molekul-molekul gas mulia terdiri atas satu atom (monoatom). Unsur-
unsur gas mulia memiliki jari-jari atom yang semakin besar apabila dilihat dari atas ke bawah
(helium ke radon). Tapi, energi ionisasinya semakin kecil seiring dengan bertambahnya jari-
jari atom, sehingga semakin mudah melepaskan elektron. Unsur-unsur golongan ini memiliki
konfigurasi elektron berakhiran 2 dan 8 yang menandakan semua elektron pada kulitnya
sudah berpasangan.

Sifat Fisis
Berdasarkan sifat fisisnya, gas mulia memiliki titik leleh dan titik didih yang sangat rendah.
Titik didih dan titik leleh unsur-unsur gas mulia lebih kecil dari suhu kamar (25o C), sehingga
seluruh unsur gas mulia berwujud gas. Titik leleh dan titik didih unsur-unsur gas mulia dari
atas ke bawah (helium ke radon) akan semakin bertambah seiring dengan bertambahnya
massa atom dan jari-jari atom. Kerapatan (densitas) unsur-unsur gas mulia juga akan semakin
bertambah dari atas ke bawah.

Sifat Kimia

Unsur-unsur gas mulia memiliki konfigurasi elektron yang stabil karena semua elektron pada
kulit terluarnya sudah berpasangan/penuh. Hal ini menyebabkan gas mulia cenderung sulit
bereaksi dengan unsur lainnya. Namun, saat ini sudah ada beberapa unsur gas mulia yang
dapat bereaksi dengan unsur lain yang sangat elektronegatif, yaitu xenon dan kripton. Selain
itu, konfigurasi elektron yang stabil ini juga menyebabkan gas mulia biasa digunakan sebagai
penyingkatan konfigurasi elektron bagi unsur lain.

Contohnya:

Ne = 1s2 2s2 2p6

Ar = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6. Konfigurasi elektron Ar dapat disingkat menjadi,

Ar = [Ne] 3s2 3p6

B. Macam-macam Gas Mulia

1. Helium (He)

Helium merupakan unsur gas mulia terbanyak kedua di alam semesta setelah
hidrogen. Helium terbentuk dari peluruhan zat radioaktif, yaitu uranium dan thorium.
Gas ini merupakan zat yang ringan dan tidak mudah terbakar. Meskipun wujudnya berbentuk
gas, helium dapat dicairkan dalam suhu yang amat rendah dan tekanan yang tinggi.

Selain tampilannya yang tidak berwarna, helium juga tidak berbau, tidak berasa, dan
tidak beracun. Namun, apabila terhirup tubuh, gas ini dapat menyebabkan suara menjadi
tinggi, sakit kepala, dan perasaan tercekik. Manfaat helium yang lain adalah pada wujud
cair helium dapat digunakan sebagai zat pendingin karena memiliki titik uap yang sangat
rendah.

2. Neon (Ne)

Neon ditemukan oleh ahli kimia bernama Sir William Ramsay dan Morris M. Travers
pada tahun 1898 di London, Inggris. Ketika Ramsay mendinginkan beberapa sampel udara
hingga menjadi cairan dan memanaskan cairan tersebut, ia mengambil gas yang keluar saat
cairan itu mendidih. Ramsay lalu memisahkan sisa-sisa gas yang belum teridentifikasi dan
menemukan zat-zat baru, yaitu kripton dan neon.

Meskipun gas ini tidak berwarna, neon akan memancarkan warna oranye kemerahan
jika berada pada medan listrik bertegangan tinggi. Selain kegunaannya sebagai pengisi
lampu neon, unsur gas mulia ini juga dapat berfungsi sebagai penangkal petir, pengisi
tabung televisi, dan dalam wujud cair neon dapat digunakan sebagai zat pendingin.

3. Argon (Ar)

Argon merupakan gas terbanyak ketiga yang terdapat dalam atmosfer bumi setelah
nitrogen dan oksigen. Argon terbentuk dari peluruhan zat radioaktif berupa kalium
yang terdapat di kerak bumi. Unsur ini memiliki tingkat kelarutan dalam air yang sama
dengan oksigen dan bahkan 2,5 kali lebih mudah larut dibandingkan dengan nitrogen. Argon
bersifat tidak reaktif (inert), tidak mudah terbakar, dan tidak beracun.
Ketika berada dalam medan listrik, argon akan memunculkan warna lilak atau ungu.
Unsur gas mulia ini banyak digunakan di bidang industri, baik dalam wujud gas maupun cair.
Kegunaan lain argon adalah sebagai gas inert yang melindungi dari bunga api listrik saat
proses pengelasan, produksi titanium dan unsur reaktif lainnya, serta digunakan sebagai
lapisan pelindung dalam pembuatan kristal silikon dan germanium.

4. Kripton (Kr)

Kripton merupakan gas yang paling langka di atmosfer dari unsur-unsur gas mulia
lainnya. Sama halnya dengan neon, kripton ditemukan oleh ahli kimia bernama Sir William
Ramsay dan Morris M. Travers dari sisa-sisa gas pada sampel udara cair yang dipanaskan
kembali hingga mendidih.

Pada kondisi normal, kripton bersifat tidak berwarna dan tidak berbau. Namun, apabila
diletakkan pada medan listrik bertegangan tinggi, kripton akan memancarkan cahaya
berwarna putih.

5. Xenon (Xe)

Setelah Sir William Ramsay dan Morris M. Travers menemukan kripton dan neon, di
tahun yang sama, mereka kembali menemukan unsur gas mulia yang lain, yaitu xenon.
Xenon ditemukan dalam residu yang tersisa dari hasil pemanasan sampel udara cair. Xenon
adalah gas berat yang langka dan tidak berbau. Gas ini bersifat tidak reaktif pada sebagian
besar bahan kimia.
Xenon akan memancarkan cahaya berwarna biru saat berada pada medan listrik bertegangan
tinggi. Saat ini, senyawa xenon telah banyak dibuat, contohnya seperti xenon trioksida
(XeO3) dan xenon tetraoksida (XeO4) yang sangat eksplosif (mudah meledak). Xenon juga
dianggap tidak beracun, meskipun banyak senyawanya yang beracun karena sifat oksidasinya
yang kuat.

6. Radon (Rn)

Radon merupakan unsur gas mulia yang bersifat radioaktif, terbentuk dari penguraian
radium. zat kimia radioaktif dari unsur logam, tidak mudah bereaksi secara kimia, namun
sangat berbahaya bagi kesehatan karena sifatnya yang radioaktif. Radon tidak berwarna, tapi
apabila didinginkan hingga membeku (padat), radon akan berwarna kuning, sedangkan radon
berwujud cair akan berwarna oranye kemerahan. Meskipun kegunaan radon sebagai
radioterapi kanker, apabila terhisap cukup banyak, justru akan menimbulkan penyakit kanker
paru-paru.

Anda mungkin juga menyukai