Anda di halaman 1dari 5

Gas Mulia (Golongan VIII A)

1. Sifat-sifat Gas Mulia (Golongan VIII A)


a. Sifat Fisika Gas Mulia
Unsur-unsur gas mulia memiliki titik leleh dan titik didih yang sangat
rendah.Titik didihnya hanya beberapa derajat Celcius di atas titik
lelehnya.Titik lelehdan titik didih dari He ke Rn bertambah sebagaimana
kekuatan gaya London(gaya dispersi) bertambah seiring dengan bertambahnya
massa atom dan jari-jariatom.

Densitas (kerapatan) gas mulia juga cenderung bertambah dari He ke Rn.


Densitas gas dipengaruhi oleh massa atom, jari-jari atom, dan gaya
London.Densitas gas akan bertambah dengan bertambahnya massa atom dan
kekuatan gayaLondon, tapi akan berkurang dengan bertambahnya jari-jari
atom. Namundemikian, pengaruh massa atom dan gaya London lebih
signifikan dibanding pengaruh jari-jari atom dalam hal ini, sehingga densitas
bertambah dari He ke Rn.Kelarutan gas mulia dalam air bertambah besar dari
Helium (He) hingga Radon(Rn). Pada suhu 0 °C dalam 100 ml air terlarut
1ml He, 6 ml Ar, dan 50 ml Rn.

b. Sifat Kimia Gas Mulia


Oleh karena konfigurasi elektron yang stabil, unsur-unsur gas mulia
cenderungtidak reaktif (sangat sulit bereaksi). Hal ini didukung oleh fakta
bahwa di alam,gas mulia selalu ditemukan dalam bentuk monoatomik (atom
tunggal). Namundemikian, para ahli telah berhasil mensintesis senyawa gas
mulia Ar, Kr, Xe, danRn. Kereaktifan unsur meningkat dari Ar ke Rn, di mana
dalam reaksi denganfluorin, Rn dapat bereaksi spontan, Xe memerlukan
pemanasan atau penyinarandengan sinar UV agar reaksi berlangsung, dan Kr
hanya bereaksi jika diberimuatan listrik atau sinar X pada suhu yang sangat
rendah.
Unsur He dan Ne ditemukan tidak mengalami reaksi kimia dan
membentuksenyawa. Unsur Ar diketahui bereaksi dengan HF membentuk
senyawa HArF padasuhu 18 K. Unsur Kr dapat bereaksi dengan F2
membentuk senyawa KrF2 dalam kondisi didinginkan pada −196°C dan
diberi loncatan muatan listrik atau radiasi sinar X. Unsur Xe dapat bereaksi
dengan F2 membentuk tiga senyawa fluorida biner yang berbeda — XeF2,
XeF4, dan XeF6— bergantung pada kondisi reaksi dan jumlah reaktan. Unsur
Rn bereaksi secara spontan dengan F2 membentuk senyawaRnF2. Menurut
percobaan yang dilakukan Neil Bartlett dan Lohmann, gas muliahanya dapat
bereaksi dengan unsur Oksigen (O) dan Fosfor (F).

2. Pembuatan Gas Mulia


 Gas Helium
Helium (He) ditemukan terdapat dalam gas alam di Amerika Serikat. Gashelium
mempunyai titik didih yang sangat rendah, yaitu -268,8˚sehingga pemisahan gas
helium dari gas alam dilakukan dengan cara pendinginan sampai gas alam akan
mencair (sekitar -156˚C) dan gas helium terpisah dari gas alam.
 Gas Argon, Neon, Kripton, dan Xenon
Udara mengandung gas mulia argon (Ar), neon (Ne), krypton (Kr), dan
xenon(Xe) walaupun dalam jumlah yang kecil. Gas mulia di industri diperoleh
sebagaihasil samping dalam industri pembuatan gas nitrogen dan gas oksigen
dengan proses destilasi udara cair.Pada proses destilasi udara cair, udara kering (bebas
uap air) didinginkansehingga terbentuk udara cair. Pada kolom pemisahan gas argon
bercampur dengan banyak gas oksigen dan sedikit gas nitrogen karena titik didih gas
argon (-189,4˚C) tidak jauh beda dengan titik didih gas oksigen (-182,8˚C). Untuk
menghilangkan gas oksigen dilakukan proses pembakaran secara katalitik dengan gas
hidrogen,kemudian dikeringkan untuk menghilangkan air yang terbentuk.
Adapun untukmenghilangkan gas nitrogen, dilakukan cara destilasi sehingga
dihasilkan gasargon dengan kemurnian 99,999%. Gas neon yang mempunyai titik
didih rendah (-245,9˚C) akan terkumpul dalam kubah kondensorsebagai gas yang
tidakterkonsentrasi (tidak mencair).Gas kripton (Tb = -153,2˚C) dan xenon (Tb =-
108˚C) mempunyai titik didih yang lebih tinggi dari gas oksigen sehingga akan
terkumpul di dalam kolomoksigen cair di dasar kolom destilasi utama. Dengan
pengaturan suhu sesuai titikdidih, maka masing-masing gas akan terpisah.Semua
unsur gas mulia terdapat di udara, kecuali Radon (Rn) yang hanyaterdapat sebagai
isotop radioaktif berumur pendek, yang diperoleh dari peluruhanradio aktif atom
radium.
3. Kegunaan Gas Mulia
 Helium
- Helium digunakan sebagai gas pengisi balon udara menggantikan gas hidrogenkarena
selain ringan juga bersifat inert.2.
- Helium cair digunakan untuk pendingin koil logam pada alat scanner tubuh(MRI) dan
juga pendingin dalam penelitian cryogenics dan superkonduktorsebagaimana titik
didihnya yang sangat rendah.
- Helium digunakan sebagai pelarut gas oksigen dalam tabung oksigen penyelamataupun
tabung oksigen rumah sakit. Helium dipilih menggantikan nitrogenkarena selain sifatnya
inert, kelarutan gas helium dalam darah lebih kecildibanding gas nitrogen.
- Sebagai pendingin reaktor nuklir.
- Memberi tekanan pada bahan bakar roket.
 Neon
- Neon digunakan untuk lampu reklame. Hal ini sebagaimana gas neon dalamtabung
bertekanan rendah akan menghasilkan cahaya merah dengan intensitastinggi jika
diberi tegangan listrik.
- Neon digunakan sebagai penangkal petir dan pengisi tabung-tabung televisi
 Argon
- Argon digunakan sebagai gas pengisi dalam beberapa jenis bola lampu
karenasifatnya yang tidak reaktif sehingga filamen wolfram tidak mudah putus
padatemperatur tinggi.
- Argon digunakan sebagai atmosfer inert pada pengelasan; sintesis kristaltunggal
silikon atau germanium dalam industri semikonduktor; dan eksperimen dalam glove
box di laboratorium.
 Kripton
- Kripton dapat menghasilkan cahaya putih dengan intensitas tinggi jika diberimuatan
listrik sehingga banyak digunakan pada lampu landasan pesawat danlampu fotografi
berkecepatan tinggi.
- Kripton dapat digabungkan dengan gas lain untuk membuat sinar hijaukekuningan
yang dapat digunakan sebagai kode dengan melemparkannya keudara.
 Xenon
- Xenon digunakan untuk lampublitz fotografi dan beberapa jenis lampu mobilkarena
dapat menghasilkan cahaya putih yang sangat terang dengan adanyamuatan listrik.
- Xenon dapat digunakan sebagai obat bius (anestetik). Namun,
penggunaannyasangat terbatas sehubungan dengan harganya yang sangat mahal.
- Isotop-nya dapat digunakan sebagai reaktor nuklir.
 Radon
- Radon digunakan dalam radioterapi kanker (terapi radiasi) sebagaimanasifatnya
yang radioaktif.
- Radon dapat menjadi indikator keberadaan mineral radioaktif seperti bijihuranium
dalam tanah, bebatuan, ataupun bahan bangunan.
- Radon juga dapat berperan sebagai sistem peringatan gempa, karena bilalempengan
bumi bergerak, kadar radon akan berubah sehingga bisa diketahuiadanya gempa
dari perubahan kadar radon.
4. Senyawa Senyawa Gas Mulia
 Helium
Helium dapat membentuk senyawa yang tidak stabil, dikenal sebagai eksimer, dengan
tungsten, yodium, fluorin, sulfur, dan fosforus ketika terkena lucutan pijar, tumbukan
elektron, maupun plasma dari sebab lainnya. Senyawa HeNe, HgHe 10, WHe2, dan ion
He, He, HeH, dan HeD telah berhasil dibentuk melalui cara ini.
 Neon
 Argon dan Kripton
Ar dan Kr adalah unsur golongan unsur gas mulia yang sudah dalam keadaan stabil.
Artinya, kedua unsur tersebut tidak dapat lagi membentuk ikatan dengan unsur lain.
Namun, dengan beragam percobaan akhirnya senyawa Ar dan Kr dapat dibuat/sintesis
oleh para ilmuwan. Unsur Ar diketahui bereaksi dengan HF membentuk senyawa
HArF pada suhu 18 K. Unsur Kr dapat bereaksi dengan F2 membentuk senyawa KrF2
dalam kondisi didinginkan pada −196°C dan diberi loncatan muatan listrik atau
radiasi sinar X. Jadi, senyawa yang terbentuk dari unsur Argon dan Kripton adalah
HArF dan KrF2.
 Xenon
Senyawa yang Mengandung Unsur Gas Mulia (Xenon) dengan Unsur Elektronegatif

Senyawa Rumus Deskripsi

Difluorida XeF2 Kristal tak berwarna

Tetrafluorida XeF4 Kristal tak berwarna

Heksafluorida XeF6 Kristal tak berwarna

Trioksida XeO3 Kristal tak berwarna, eksplosif

Tetroksida XeO4 Gas tak berwarna, eksplosif

 Radon
Pengujian menunjukkan bahwa flor dapat bereaksi dengan radon dan membentuk
senyawa radon florida (RnF2).
5. Kelimpahannya Di Alam
Gas mulia adalah unsur-unsur yang terdapat dalam golongan VIIIA yang
memiliki kestabilan yang sangat tinggi dan sebagian ditemukan di alam dalam bentuk
monoatomik. unsur-unsur yang terdapat dalam gas mulia yaitu Helium (He), Neon
(Ne), Argon(Ar), Kripton(Kr), Xenon (Xe), Radon (Rn). Gas-gas ini pun sangat sedikit
kandungannya di bumi. Dalam udara kering maka akan ditemukan kandungan gas
mulia sebagai berikut :
 Helium = 0,00052 %
 Neon = 0,00182 %
 Argon = 0,934 %
 Kripton = 0,00011 %
 Xenon = 0,000008
 Radon = Radioaktif*
Tapi di alam semesta kandungan Helium paling banyak diantara gas mulia yang
lain karena Helium meupakan bahan bakar dari matahari. Radon amat sedikit
jumlahnya di atmosfer atau udara. Dan sekalipun ditemukan akan cepat berubah
menjadi unsur lain, karena radon bersifat radioaktif. Dan karena jumlahnya yang sangat
sedikit pula radon disebut juga sebagi gas jarang.
Semua unsure gas mulia terdapat di udara. Unsure gas mulia yang paling banyak
terdapat di udara adalah argon, sedangkan unsure gas mulia yang paling sedikit adalah
radon yang bersifat radioaktif dengan waktu paruh yang pendek ( 4 hari ) dan meluruh
menjadi unsure lain. Gas mulia kecuali radon diperoleh dengan cara destilasi bertingkat
udara cair. Sedangkan radon hanya dapat diperoleh dari peluruhan radioaktif unsure
radium, berdasarkan reaksi inti berikut :
88Ra 86Rn + 2He
226 222 4

Helium merupakan komponen (unsure) terbanyak di alam semesta yang diproses


dari gas alam, karena banyak gas alam yang mengandung helium. Secara spektoskopik
helium telah terdeteksi keberadaanya di bintang-bintang, terutama di bintang yang
panas ( seperti matahari). Helium juga merupakan komponen penting dalam reaksi
proton–proton dan siklus karbon yang merupakan bahan bakar matahari dan bintang
lainnya.

Anda mungkin juga menyukai