Anda di halaman 1dari 20

KIMIA UNSUR

1. UNSUR2 GAS MULIA


a. Kelimpahan Unsur-unsur Gas Mulia
Oleh karena sifatnya yang stabil, di alam gas mulia ditemukan dalam bentuk
monoatomik (atom tunggal). Unsur-unsur gas mulia, kecuali radon, dapat ditemukan di
udara pada atmosfer meskipun dalam konsentrasi yang sangat kecil. Di antara gas mulia,
argon merupakan yang paling banyak terdapat di udara dengan kadar 0,93% dalam
udara kering (bebas uap air). Helium lebih banyak ditemukan dalam gas alam (dengan
kadar ~1%) daripada dalam udara (~0,00052%). Sementara radon berasal dari peluruhan
radioaktif radium dan uranium. Radon juga bersifat radioaktif dan memiliki waktu paro
yang relatif pendek sehingga radon akan kembali meluruh menjadi unsur lainnya.

b. Sifat

Sifat atomik

Unsur-unsur gas mulia memiliki konfigurasi elektron valensi yang oktet, yaitu ns2 np6, kecuali
pada He dengan konfigurasi duplet 1s2. Jari-jari atom dari He ke Rn bertambah sebagaimana
bertambahnya jumlah kulit elektron. Konfigurasi elektron dengan kulit valensi terisi penuh
demikian menyebabkan gas mulia cenderung sangat stabil (sangat sukar bereaksi).

Selain itu, unsur-unsur gas mulia memiliki energi ionisasi yang sangat besar dan afinitas elektron
yang sangat rendah. Energi ionisasi dari He ke Rn semakin berkurang, sebagaimana
bertambahnya jari-jari atom sehingga gaya tarik inti terhadap elektron valensi semakin melemah
dan energi yang diperlukan untuk melepaskan elektron semakin berkurang.

Sifat fisis

Unsur-unsur gas mulia memiliki titik leleh dan titik didih yang sangat rendah. Titik didihnya
hanya beberapa derajat Celcius di atas titik lelehnya. Titik leleh dan titik didih dari He ke Rn
bertambah sebagaimana kekuatan gaya London (gaya dispersi) bertambah seiring dengan
bertambahnya massa atom dan jari-jari atom.
Densitas (kerapatan) gas mulia juga cenderung bertambah dari He ke Rn. Densitas gas
dipengaruhi oleh massa atom, jari-jari atom, dan gaya London. Densitas gas akan bertambah
dengan bertambahnya massa atom dan kekuatan gaya London, namun akan berkurang dengan
bertambahnya jari-jari atom. Namun demikian, pengaruh massa atom dan gaya London lebih
signifikan dibanding pengaruh jari-jari atom dalam hal ini, sehingga densitas bertambah dari He
ke Rn.

Sifat kimia

Oleh karena konfigurasi elektron yang stabil, unsur-unsur gas mulia cenderung tidak reaktif
(sangat sulit bereaksi). Hal ini didukung oleh fakta bahwa di alam gas mulia selalu ditemukan
dalam bentuk monoatomik (atom tunggal). Namun demikian, para ahli telah berhasil mensintesis
senyawa gas mulia Ar, Kr, Xe, dan Rn. Kereaktifan unsur meningkat dari Ar ke Rn, di mana
dalam reaksi dengan fluorin, Rn dapat bereaksi spontan, Xe memerlukan pemanasan atau
penyinaran dengan sinar UV agar reaksi berlangsung, dan Kr hanya bereaksi jika diberi muatan
listrik atau sinar X pada suhu yang sangat rendah.

Unsur He dan Ne ditemukan tidak mengalami reaksi kimia dan membentuk senyawa. Unsur Ar
diketahui bereaksi dengan HF membentuk senyawa HArF pada suhu 18 K. Unsur Kr dapat
bereaksi dengan F2 membentuk senyawa KrF2 dalam kondisi didinginkan pada −196°C dan
diberi loncatan muatan listrik atau radiasi sinar X. Unsur Xe dapat bereaksi dengan F2
membentuk tiga senyawa fluorida biner yang berbeda—XeF2, XeF4, dan XeF6—bergantung pada
kondisi reaksi dan jumlah reaktan. Unsur Rn bereaksi secara spontan dengan F2 membentuk
senyawa RnF2.

c. Kegunaan Gas Mulia dalam Kehidupan Sehari-hari

Helium

1. Helium digunakan sebagai gas pengisi balon udara menggantikan gas hidrogen karena
selain ringan juga bersifat inert.
2. Helium cair digunakan untuk pendingin koil logam pada alat scanner tubuh (MRI) dan
juga pendingin dalam penelitian cryogenics dan superkonduktor sebagaimana titik
didihnya yang sangat rendah.
3. Helium digunakan sebagai pelarut gas oksigen dalam tabung oksigen penyelam ataupun
tabung oksigen rumah sakit. Helium dipilih menggantikan nitrogen karena selain
sifatnya inert, kelarutan gas helium dalam darah lebih kecil dibanding gas nitrogen.

Neon

Neon digunakan untuk lampu reklame. Hal ini sebagaimana gas neon dalam tabung bertekanan
rendah akan menghasilkan cahaya merah dengan intensitas tinggi jika diberi tegangan listrik.

Argon
1. Argon digunakan sebagai gas pengisi dalam beberapa jenis bola lampu karena sifatnya
yang tidak reaktif sehingga filamen wolfram tidak mudah putus.
2. Argon digunakan sebagai atmosfer inert pada pengelasan; sintesis kristal tunggal silikon
atau germanium dalam industri semikonduktor; dan eksperimen dalam glove box di
laboratorium.

Kripton

Kripton dapat menghasilkan cahaya putih dengan intensitas tinggi jika diberi muatan listrik
sehingga banyak digunakan pada lampu landasan pesawat dan lampu fotografi berkecepatan
tinggi.

Xenon

1. Xenon digunakan untuk lampu blitz fotografi dan beberapa jenis lampu mobil karena
dapat menghasilkan cahaya putih yang sangat terang dengan adanya muatan listrik.
2. Xenon dapat digunakan sebagai obat bius (anestetik). Namun, penggunaannya sangat
terbatas sehubungan dengan harganya yang sangat mahal.

Radon

1. Radon digunakan dalam radioterapi kanker (terapi radiasi) sebagaimana sifatnya yang
radioaktif.
2. Radon dapat menjadi indikator keberadaan mineral radioaktif seperti bijih uranium
dalam tanah, bebatuan, ataupun bahan bangunan.

d. Pembuatan
Dalam pembentukan gas mulia bisa terjadi kebocoran gas, untuk mendeteksi kebocoran
gas tersebut bisa memakai alat monitor gas atau yang biasa disebut dengan gas
detector.
1. Ekstraksi He dari gas alam
Hidrokarbon dan zat seperti CO2, uap air, He, dan pengotor lainnya adalah zat yang
terkandung pada gas alam. Untuk mengekstraksi He dari gas alam, dipakai proses
pengembunan.

Pada fase awal, CO2 dan uap air dipisahkan terlebih dahulu (karena dalam proses
pengembunan, CO2 dan uap air bisa membentuk padatan yang mengkibatkan
penyumbatan pipa). Lalu, gas alam diembunkan dalam suhu di bawah suhu
pengembunan hidrokarbon namun di atas suhu pengembunan He.

Dengan seperti itu, dihasilkan produk berupa campuran gas yang mengandung ~50
persen He, N2, dan pengotor lainnya. Setelah itu, He dimurnikan dengan proses
kriogenik dan proses adsopsi.
Proses kriogenik (menghasilkan dingin).
Pada proses ini campuran gas diberi tekanan, lalu didinginkan dengan cepat supaya N2
mengembun sehingga bisa dipisahkan. Sisa campuran dilewatkan melalui arang
teraktivasi yang menyerap pengotor sehingga dihasilkan He yang sangat murni.

Proses adsopsi.
Pada proses ini campuran gas dilewatkan melalui bahan penyerap yang secara selektif
menyerap pengotor. Proses adsopsi memperoleh He dengan kemurnian 99,997 persen
atau lebih.

2. Ekstraksi He, Ne, Er, Kr, dan Xe dari udara (Pembuatan Gas Mulia)
Proses yang dipakai disebut teknologi pemisahan udara. Pada fase awal, CO2, dan uap
air dipisahkan terlebih dahulu. Kemudian, udara diembunkan dengan pemberian
tekanan ~200atmosfir diikuti pendinginan cepat.

Sebagian besar udara membentuk tahao cair dengan kandungan gas mulia yang lebih
banyak, yaitu ~60 persen gas mulia (Ar, Kr, Xe) dan sisanya ~30 persen O2, dan 10
persen N2. Sisa udara yang mengandung He dan Ne tidak mengembun sebab titik didih
kedua gas tersebut sangat rendah.

Setelah itu, Ar, Kr dan Xe dalam udara cair dipisahkan memakai proses adsorpsi
Pertama, O2 dan N2 dipisahkan terlebih dahulu memakai reaksi kimia. O2 direaksikan
dengan Cu panas. Kemudian N2 direaksikan dengan Mg. Sisa campuran (Ar, Kr, Xe) akan
diadsorpsi oleh arang teraktivasi.

Sewaktu arang dipanaskan perlahan, pada kisaran suhu tertentu setiap gas akan
terdesorpsi atau keluar dari arang. Ar didapat pada suhu sekitar -80 derajat celcius,
sementara Kr dan Xe pada suhu yang lebih tinggi dari Ar.

Proses distilasi fraksional memakai kolom distilasi fraksional bertekanan tinggi. Langkah
- langkah pemisahan yaitu perbedaan titik didih zat. Sebab titik didih N2 paling rendah,
maka N2 harus dipisahkan terlebih dahulu. Setelah itu Ar dan O2 dipisahkan.

Fraksi berkadar 10 persen Ar ini dilewatkan melalui kolom distilasi terpisah dimana
didapat Ar dengan kemurnian ~98 persen (Ar dengan kemurnian 99,9995 persen masih
dapat dengan proses lebih lanjut). Sisa gas, yaitu Xe dan Kr, dipisahkan pada fase
distilasi selanjutnya.

3. Ekstraksi Rn dari peluruhan unsur radioaktif


Radon didapat dari peluruhan panjang unsur radioaktif U-238 dan peluruhan langsung
Ra-226. Rn memiliki sifat radioaktif dan memiliki waktu paro yang pendek yaitu 3,8 hari
sehingga cepat meluruh menjadi unsur lain. Radon belum dibuat secara komersial.

Jadi ada tiga cara yang bisa digunakan untuk pembuatan gas ala yaitu ekstraksi He dari
gas alam, ekstraksi He, Ne, Er, Kr, dan Xe dari udara (Pembuatan Gas Mulia), dan
ekstraksi Rn dari peluruhan unsur radioaktif

2. UNSUR2 HALOGEN

a. kelimpahan di alam

1. Fluorine
Fluor Ditemukan dalam fluorspar oleh Schwandhard pada tahun 1670 dan baru padatahun
1886 Maisson berhasil mengisolasinya. Merupakan unsur paling elektronegatif dan paling
reaktif. Dalam bentuk gas merupakan molekul diatom (F2), berbau pedas, berwarna
kuning muda dan bersifat sangat korosif. Serbuk logam, glass, keramik, bahkan air terbakar
dalam fluorin dengan nyala terang. Adanya komponen fluorin dalam air minum melebihi 2
ppm dapat menimbulkan lapisan kehitaman pada gigi.
Terdapat dalam senyawa fluorspar CaF2, kriolit Na3AlF6, dan fluorapatit Ca(PO4)3F. dengan
penambahan asam sulfat ke dalam fluorspar maka akan diperoleh HF dan garam Calsium
sulfat. Selanjutnya lelehan asam florida di elektrolisis untuk menghasilkan gas F2.
CaF2 + H2SO4 --> CaSO4 + 2HF

2. Klorin
Klor Ditemukan oleh Scheele pada tahu 1774 dan dinamai oleh Davy pada tahun1810. Klor
ditemukan di alam dalam keadaan kombinasi sebagai gas Cl2, senyawadan mineral seperti
kamalit dan silvit. Gas klor berwarna kuning kehijauan, dapat larut dalam air, mudah
bereaksi dengan unsur lain. Klor dapat mengganggu pernafasan, merusak selaput lender
dan dalam wujud cahaya dapat membakar kulit.
Terdapat dalam senyawa NaCl, KCl, MgCl2, dan CaCl2. Senyawa klorida ditemukan di air laut
dan garam batu/endapan garam yang terbentuk akibat penguapan air laut di masa lalu.
Setiap 1 kg air laut mengandung sekitar 30 gram NaCl. Proses untuk mendapatkan unsure
klorin adalah melalui elektrolisis larutan NaCl pekat (brine) akan menghasilkan Cl2 pada
anode dan gas H2, dan NaOH pada katode.
3. Bromin
Brom Ditemukan oleh Balard pada tahun 1826. merupakan zat cair berwarna coklat
kemerahan, agak mudah menguap pada temperature kamar, uapnya berwarna
merah, berbau tidak enak dan dapat menimbulkan efek iritasi pada mata dan
kerongkongan.Bromin mudah larut dalam air dan CS2 membentuk larutan berwarna
merah, bersifa tkurang aktif dibandingkan dengan klor tetapi lebih reaktif dari iodium.
Terdapat dalam senyawa logam bromide. Senyawa ini juga ditemukan di air laut, endapan
garam, dan air mineral. Ditemukan di perairan laut Mati dengan kadar 4500 - 5000 ppm.
Garam-garam bromine juga diperoleh dari Arkansas.
4. Iodine
IodiumDitemukan oleh Courtois pada tahun 1811. Merupakan unsur nonlogam.Padatan
mengkilap berwarna hitam kebiruan. Dapat menguap pada temperature biasa membentuk
gas berwarna ungu-biru berbau tidak enak (perih). Di alam ditemukandalam air laut (air
asin) garam chili, dll. Unsur halogen ini larut baik dalam CHCl3,CCl4, dan CS2 tetapi sedikit
sekali larut dalam air. Dikenal ada 23 isotop dan hanyasatu yang stabil yaitu 127I yang
ditemukan di alam. Kristal iodin dapat melukai kulit,sedangkan uapnya dapat melukai mata
dan selaput lendir.
Terdapat dalam senyawa natrium iodat NaIO3, yang ditemukan dalam jumlah kecil pada
deposit NaNO3 di Chili. Juga dalam larutan bawah tanah di Jepang dan Amerika dengan
kadar sampai 100 ppm. Untuk memperoleh iodine dari natrium iodat, dilakukan
penambahan zat pereduksi natrium bisulfit NaHSO3 dengan reaksi sebagai berikut :
2IO3- + 5HSO3- --> I2 + 3HSO4- + 2SO42- + H2O
5. Astatine
Astatin Merupakan unsur radioaktif pertama yang dibuat sebagai hasil pemboman Bismuth
dengan partikel-partikel alfa (hasil sintesa tahun 1940) oleh DR. Corson,K.R. Mackenzie
dan E. Segre. Dikenal ada 20 isotop dari astatin, dan isotop At(210)mempunyai waktu
paruh 8,3 jam (terpanjang). Astatin lebih logam disbandingiodium. Sifat kimianya mirip
iodium, dapat membentuk senyawa antar halogen (AtI,AtBr, AtCl), tetapi belum bisa
diketahui apakah At dapat membentuk molekul diatomseperti unsur halogen lainnya.
Senyawa yang berhasil dideteksi adalah HAt danCH 3At.6
Jumlah astatine di kerak bumi sangat sedikit kurang dari 30 gram.

b. sifat

. Berdasarkan sifat fisik


- Wujud halogen
Wujud HalogenPada suhu kamar, flourin dan klorin berupa gas, bromin berupa zat cair
yangmudah menguap, sedangkan iodin berupa zat padat yang mudah menyublim.Pemanasan
iodin padat pada tekanan atmosfer tidak membuat unsur itu meleleh, tetapilangsung menyublim.
Hal ini terjadi karena tekanan uap iodin padat pada suhu kamar lebih besar dari 1 atm.

- Titik cair dan titik didih

Kecenderungan titik leleh dan titik didih halogen tersebut dapat dijelaskansebagai berikut.
Molekul halogen (X2) bersifat nonpolar, dengan demikian gaya tarik-menarik antarmolekul
halogen merupakan gaya dispersi. Sebagaimana diketahui, gayadispersi bertambah besar sesuai
dengan pertambahan massa molekul (Mr ). Itulahsebabnya mengapa titik leleh dan titik didih
halogen meningkat dari atas ke bawah dalam tabel periodik unsur.

- Warna dan aroma


Warna dan Aroma HalogenHalogen mempunyai warna dan aroma tertentu. Flourin berwarna
kuningmuda, klorin berwarna hijau muda, bromin berwarna merah tua, iodin padat
berwarnahitam, sedangkan uap iodin berwarna ungu. Semua halogen berbau rangsang
danmenusuk, serta bersifat racun.

- Kelarutan
Kelarutan halogen dari fluor sampai yod dalam air semakin berkurang. Fluor selain larut dalam
air juga mengalami reaksi.

2. Berdasarkan sifat kimia

a. Kereaktifan
Unsur halogen adalah unsur-unsur yang reaktif, hal ini terbukti keberadaan halogen di alam
sebagai senyawa. Kereaktifan halogen dipengaruhi oleh keelektronegatifannya. Semakin tinggi
keelektronegatifan maka semakin reaktif unsur halogen karena semakin mudah menarik elektron.
Kereaktifan halogen juga di pengaruhi oleh energi ikatan halogen.semakin kecil energi ikatan
halogen, semakin mudah di putuskan ikatan tersebut sehingga semakin reaktif halogen.
b. Daya oksidasi
Halogen merupakan pengoksidasi kuat. Sifat oksidator dari atas kebawah semakin lemah,
sehingga halogen-halogen dapat mengoksidasi ion halida di bawahnya. Sedangkan sifat reduktor
ion halida makin ke bawah semakin kuat.
c. Membentuk molekul diatomik
Unsur halogen selalu dalam bentuk molekul diatomik yang sangat reaktif terhadap
unsur logam maupun nonlogam.
3. Asam Halogen
Urutan kekuatan asam halida:HF<HCL<HBr<HI. Di sebabkan perbedaan jari-jari atom dan
elektronergativitas.
Jari-jari atom adalah jarak dari inti atom sampai kulit terluar.bagi unsur-unsur yang
segolongan, jari-jari atom makin ke bawah makin besar sebab jumlah kulit yang atom
makin banyak, sehingga kulit terluar makin jauh dari inti atom.
Elektronegativitas adalah kemampuan atau kecenderungan suatu atom untuk menangkap
atau menarik elektron dari atom lain.

c. kegunaan

1. Manfaat dalam kehidupan sehari-hari

CCl2F2 : Gas freon digunakan sebagai zat pendingin pada lemari es


ACNaF : Natrium fluorida digunakan sebagai obat penguat pada kayu.
CaOCl2: Digunakan sebagai serbuk pengelantang dan desinfektan
NaClO : Kaporit sebagai serbuk pengelantang
KClO3 : Digunakan dalam industri korek api
KCl : Digunakan untuk pupuk.
NaBr : Digunakan dalam kedokteran sebagai obat penenang.

d. Pembuatan halogen
Unsur-unsur halogen dapat dibuat dengan jalan oksidasi, reduksi, dan elektrolisis.
Klor (Cl)
 Oksidasi, Dengan memanaskan campuran MnO2, NaCl, dan H2SO4 pekat.
 Elektrolisis lebur NaCl menghasilkan gaS klor di anode.
 Elektrolisis lebur NaCl, dihasilkan gas Cl2 pada anode dan Na pada katode.
 Elektrolisis larutan NaCl dengan menggunakan diafragma, dihasilkan gas Cl2 pada
anode dan NaOH pada katode.
Brom (Br)
 Oksidasi, Dengan mengalirkan gas Cl2 ke dalam air laut.
Cl2(g) + 2 Br–(aq) —> 2 Cl–(aq) + Br2(aq)
Iodium (I)
 Reduksi
Dengan menambah NaHSO3 ke dalam larutan NaIO3
2 IO3–(aq) + 5 HSO3 –(aq) —>3 HSO4 –(aq) +2 SO42–(aq) + H2O(l) + I2(aq)

3. Alkali
a. Unsur-unsur logam alkali terletak pada golongan IA dalam sistem periodik unsur yang
meliputi Li (litium), Na (Natirum), K (Kalium), Rb (Rubidium), Cs (Sesium), dan Fr (Fransium).
Logam alkali memiliki kecenderungan melepaskan elektron. Unsur logam alkali bersifat
sangat reaktif sehingga hanya kita jumpai dalam bentuk senyawanya di alam. Salah satu
unsur alkali yang banyak di alam adalah Natrium dalam bentuk ion Na + yang banyak
ditemukan di dalam air laut dan banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari contohnya
sebagai garam dapur (NaCl). Kelimpahan unsur logam alkali di alam, sebagaimana
tercantum dalam tabel berikut.
UNSUR KELIMPAHAN MINERAL/SENYAWA LOGAM ALKALI DI
ALAM
Litium Sebagai mineral silikat, spodumen {LiAl(SiO3)2} dan lepidolit
{Li2Al2(SiO3)3FeOH2}
Natrium Sebagai NaCl banyak terdapat dalam air laut, borak
(Na2B4O7.10H2O), trona (Na2CO3.NaHCO3.2H2O), saltpeter
(NaNO3) dan mirabilit (Na2SO4).
Kalium Sebagai sylvit (KCl), sylvinite (campuran KCl dan NaCl), karnalit
(garam rangkap KCl.MgCl2.6H2O).
Rubidium Sebagai pengotor dalam lepidolit (Rb2(FOH)2Al2(SiO3)3)
Sesium Sebagai pollusit (Cs4Al4Si9O26.H2O)
Fransium Sedikit sekali, berasal dari peluruhan Aktinium (Ac). Bersifat
radioaktif dengan waktu paruh 21.8 menit.
b. Sifat

Sifat atomik

Konfigurasi elektron valensi logam alkali adalah ns1. Oleh karena itu, atom logam alkali
cenderung mudah melepaskan sebuah elektron membentuk ion bermuatan +1 dengan konfigurasi
elektron stabil gas mulia. Hal tersebut juga dapat dilihat dari energi ionisasinya yang relatif
rendah. Selain itu, perbedaan energi ionisasi pertama dan kedua juga sangat besar. Secara umum,
keteraturan sifat dari Li ke Fr, yaitu:

 jari-jari atom bertambah


 energi ionisasi berkurang
 keelektronegatifan berkurang
 nilai bilangan oksidasi +1 pada keadaan paling stabil

Sifat fisis

Titik leleh, titik didih, dan kekerasan logam alkali tergolong relatif rendah. Dari Li ke Fr, titik
leleh, titik didih, dan daya hantar listrik dan panas semakin menurun, kecuali daya hantar listrik
dan panas pada logam Na dan K justru bertambah. Hal ini terkait dengan ikatan logam pada
logam alkali. Semakin banyak elektron yang terlibat pada pembentukan ikatan logam, semakin
kuat ikatan; semakin besar jari-jari atom, semakin lemah ikatan. Pada atom Na dan K elektron
cenderung lebih mudah bergerak bebas.

Sifat kimia

Logam alkali bersifat sangat reaktif, sebagaimana terlihat dari energi ionisasinya yang relatif
rendah. Kereaktifan logam alkali meningkat dari Li ke Fr, begitu juga dengan sifat reduktor yang
semakin kuat. Hampir senyawa logam alkali bersifat ionik dan mudah larut dalam air.

Warna nyala

Ketika dipanaskan dengan suhu tinggi, setiap unsur akan memancarkan radiasi elektromagnetik
yang khas. Hal ini terjadi akibat elektron pada atom unsur mengalami eksitasi atau perpindahan
ke tingkat energi yang lebih tinggi, dan ketika elektron tersebut kembali ke tingkat energi semula
diikuti pancaran foton. Keunikan spektrum radiasi elektromagnetik tersebut dapat digunakan
untuk mengenali suatu unsur.

Pada pembakaran unsur atau senyawa logam alkali pada nyala api, elektron pada atom setiap
unsur logam alkali akan tereksitasi dan menghasilkan warna nyala yang khas.

c. Kegunaan
1) Hidrogen (H), Hidrogen digunakan untuk membuat amonia, metanol, sebagai pemurnian
minyak bumi, untuk menghilangkan ikatan rangkap karbon-karbon, dan sebagai
pengolahan pangan untuk mengkonversi minyak nabati yang berwujud cair menjadi
padat.
2) Litium (Li), Litium digunakan dalam baterai kalkulator, baterai jam, baterai kamera, alat
pacu jantung, bahan campuran logam, sintesis senyawa organik dan aplikasi nuklir.
3) Natrium (Na), Natrium digunakan sebagai bahan pendingin pada reaktor nuklir, lampu
penerangan di jalan raya atau pada kendaraan.
4) Kalium (K), Kalium digunakan untuk pembuatan kalium superoksida (KO2) yang dapat
bereaksi dengan air membentuk oksigen yang dapat digunakan sebagai bahan cadangan
oksigen dalam tambang, dan digunakan untuk memulihkan seseorang yang keracunan
gas.
5) Rubidium (Rb) Rubidium digunakan pada filamen sel fotolistrik yang mengubah energi
cahaya menjadi energi listrik.
6) Cesium (Cs), Cesium digunakan sebagai katode pada lampu-lampu elektronik.
7) Fransium (Fr), Fransium belum banyak diketahui kegunaannya.

d. Pembuatan

Logam Natrium dan Litium mudah dibuat dengan cara mengelektrolisis garamnya.
Logam Natrium pertama kali diisolasi pada tahun 1807 oleh Humpry Davy, dengan
mengelektrolisis lelehan Natrium Hidroksida. Cara ini merupakan metoda pembuatan
utama logam Natrium dalam industri. Saat ini Natrium diproduksi melalui elektrolisis
lelehan dari campuran Natrium Klorida-Kalsium Klorida dalam sel elektrolisis. Kalsium
Klorida ditambahkan dengan maksud untuk menurunkan titik leleh sampai sekitar 580oC
dari 880oC. Proses tersebut disebut juga proses Down. Berikut skemanya

Litium diperoleh dari elektrolisis lelehan campuran LiCl-KCl.

Kalium lebih mudah dibuat dengan cara reduksi kimia daripada melalui elektrolisis
garam klorida. Untuk proses komersial, lelehan Kalium klorida direaksikan dengan
logam Natrium pada 870oC, persamaannya:

4. Na(s) +KCl(l) –> NaCl(l) + K(g)

Reaksi berlangsung menurut arah seperti yang dituliskan pada persamaan kimia, sehingga
uap kalium yang terbentuk meninggalkan kamar reaktor dan yang selanjutnya
dikondensasi.

Logam alkali lain, seperti Rubidium dan Cesium juga dibuat melalui reduksi garamnya.
contohnya bila lelehan CsCl dipanaskan pada 700oC sampai 800oC bersama-sama logam
Kalsium pada tekanan rendah, uap Cesium yang terbentuk akan melepaskan diri dari
campuran reaksi, persamaan kimianya:

5. 2CsCl(l) + Ca(l) –> CaCl2(l) + 2Cs(g)


4. ALKALI TANAH

A. Kelimpahan

Unsur-unsur golongan alkali tanah terletak pada golongan IIA dalam sistem periodik unsur
yang meliputi Be (berilium), Mg (magnesium), Ca (kalsium), Sr (stronsium), Ba (barium),
dan Ra (radium). Unsur-unsur logam alkali tanah hanya ditemukan di alam dalam bentuk
senyawa karena bersifat reaktif. Seperti halnya berelium ditemukan dalam bentuk mineral
yang disebut beril dan magnesium ditemukan dalam mineral air laut seperti dolomit.
Keberadaan kalsium banyak ditemukan pada cangkang kerang karena mengandung kalsium
karbonat (CaCO3) dalam kadar yang lebih tinggi bila dibandingkan dengan batu gamping,
cangkang telur, keramik, atau bahan lainnya. Hal ini terlihat dari tingkat kekerasan cangkang
kerang. Semakin keras cangkang, maka semakin tinggi kandungan kalsium karbonat
(CaCO3) nya. unsur-unsur logam alkali tanah di alam:

UNSUR KELIMPAHAN MINERAL/SENYAWA LOGAM


ALKALI TANAH DI ALAM
Berilium Sebagai beril (Be3Al2Si6O18), dan fenakit (Be2SiO4)
Magnesium Sebagai dolomit (MgCO3.CaCO3), magnesit (MgCO3), kieserit
(MgSO4.H2O), karnalit (KCl.MgCL2.6H2O), krisotil
(Mg3(OH)4Si2O5) (asbestos), dan mika
K+[Mg3(OH)2(AlSi3O10]-
Kalsium Sebagai batu kapur (CaCO3), gips (CaSO4.2H2O), fluoroapatit
{3(Ca3(PO4)2.CaF2}, fluorit (CaF2)
Stronsium Sebagai selestit (SrSO4) dan stronsianit (SrCO3)
Barium Sebagai barit (BaSO4) dan witerit (BaCO3)
Radium Hanya sedikit terdapat di alam dan merupakan peluruhan dari
pitchblende atau uraninite (U3O8)

B. Sifat
a. Sifat umum

1) Semua sifat logam alkali tanah mempunyai kecenderungan yang teratur dari Be ke Ba.
Misalnya, jari-jari atom semakin panjang energi ionisasi semakin rendah, keelektronegatifan
semakin kecil, dan daya reduksi semakin kuat.

2) Konfigurasi elektronya menunjukan bahwa logam alkali tanah yang lebih kecil dibandingkan
logam alkali, kedua elektron yang lebih kecil dibanding logam alkali, kedua elektron valensinya
yang telah berpasangan mengakibatkan energi ionisasi logam alkali tanah lebih tinggi daripada
alkali.

3) Meskipun energi ionisasinya tinggi, tetapi karena energi hidrasi ion M2+ logam alkali tanah
lebih besar daripada energi hidrasi ion M+ logam alkali, akibatnya logam alkali tanah tetap
mudah melepaskan kedua elektronvalensinya sehingga lebih stabil sebagai ion M2+.

4) Jari-jari atomnya yang kecil dan muatan intinya yang lebih besar mengakibatkan logam alkali
tanah membentuk kristal dengan susunan yang lebih rapat sehingga mempunyai sidat yang lebih
keras daripada logam alkali, dan massa jenisnya juga lebih tinggi.

5) Berilium mempunyai energi ionisasi yang sangat tinggi dan keelektronegatifan yang cukup
besar. Kedua hal ini menyebabkan Be cenderung membentuk ikatan kovalen ketika berikatan.

6) Potensial elektrode (reduksi) standar menunjukan nilai yang rendah (negatif) hal ini
menunjukan bahwa logam alkali tanah merupakan reduktor yang cukup kuat, bahkan Ca, Sr, dan
Br mempunyai daya reduksi yang lebih kuat daripada Na.

b. sifat kimia
Seperti halnya logam alkali, unsur-unsur logam alkali tanah merupakan logam yang
reaktif. Kereaktifannya semakin bertambah dari Be ke Ba. Be merupakan unsur alkali tanah yang
kurang reaktif, bahkan tidak bereaksi dengan air.
 Reaksi logam alkali tanah dengan air
Be tidak bereaksi dengan air, sedangkan logam Mg bereaksi sangan lambat. Ca, Sr, dan Ba
bereaksi sangat cepat seperti reaksi antara logam Na dan Air.
Contoh:
Ca(s) + 2H2O(l) Ca(OH)2(aq) + H2(g)
 Reaksi logam alkali tanah dengan air
Logam alkali tanah (kecuali Be) bereaksi cepat dengan halogen membentuk garam halida. Oleh
karena gaya polisasi ion Be2+ terdapat pasangan elektrohalogen (kecuali Fˉ), maka BeCl2
berikatan kovalen, sedangkan alkali tanah yang lain berikatan ion.
Contoh:
Mg(s) + Cl2(g) MgCl2(s)
 Reaksi logam alkali tanah dengan oksigen
Reaksi logam alkali tanah dengan oksigen akan membentuk oksida (MO). Ba dapat membentuk
peroksida (BaO2) jika oksigen yang direaksikan berlebih.
Mg(s) + O2(g) 2MgO(s)
Ba(s) + O2(g)(berlebihan) BaO2(s)
Barium oksida merupakan peroksida yang sangat baik untuk menghasilkan hidrogen peroksida
(H2O2). Untuk mendapatkan hidrogen peroksida, BaO2 direaksikan dengan asam sulfat sehingga
BaSO4 akan terpisah sebagai endapan.
BaO2(s) + H2SO4(aq) BaSO4(s) + H2O2(l)
Pembakaran megnesium di udara dengan oksigen terbatas pada suhu tinggi akan menghasilkan
magnesium nitrida (Mg3N2).
4Mg(s) + O2(g) + N2(g) MgO(s) + Mg3N2(l)
(udara)
Jika Mg3N2 direaksikan dengan air, akan didapatkan gas NH3.
Mg3N2(s) + 6H2O(l) 3Mg(OH)2(s) + 2NH3(g)
 Warna Nyala
Seperti halnya logam alkali, logam alkali tanah juga memberikan warna nyala yang khas. Warna
nyala senyawa logam alkali tanah ini dapat digunakan untuk identifikasi awal adanya logam
alkali tanah dalam suatu bahan Be dan Mg memberikan warna spektrum pada daerah gelombang
elektromagnet sehingga pada pembakaran megnesium hanya akan menimbulkan warna nyala
yang sangat terang. Ca memberikan warna merah jingga, Sr merah ungu, dan Ba kuning
kehijauan.

c. pembuatan

Pembuatan logam magnesium dari air laut

Jika rumah tiram dipanaskan, CaCO3 terurai membentuk oksida:

⎯→CaO(s) + CO2(g)CaCO3(s)⎯

Penambahan CaO ke dalam air laut dapat mengendapkan magnesium menjadi hidroksidanya:

Mg(OH)2(s) + Ca2+(aq)Mg2+(aq) + CaO(s) + H2O(􀁁)⎯⎯→

Selanjutnya, Mg(OH)2 disaring dan diolah dengan asam klorida menjadi magnesium klorida.

MgCl2(aq) + 2H2O(􀁁)Mg(OH)2(s) + 2HCl(aq) ⎯⎯→

Setelah kering, garam MgCl2 dilelehkan dan dielektrolisis:

Mg(􀁁) + Cl2(g)→MgCl2(􀁁) ⎯E⎯lek⎯troli⎯sis 1⎯.700⎯

Kulit kerang/tiram merupakan sumber kalsium.

Magnesium dapat juga diperoleh dari penguraian magnesit dan dolomit membentuk MgO.
Kemudian, direduksi dengan ferosilikon (paduan besi dan silikon). Logam magnesium banyak
digunakan sebagai paduan dengan aluminium, bertujuan untuk meningkatkan kekerasan dan
daya tahan terhadap korosi. Oleh karena massa jenis paduan Mg–Al ringan maka paduan tersebut
sering digunakan untuk membuat kerangka pesawat terbang atau beberapa bagian kendaraan.
Sejumlah kecil magnesium digunakan sebagai reduktor untuk membuat logam lain, seperti
berilium dan uranium. Lampu blitz pada kamera analog menggunakan kawat magnesium berisi
gas oksigen menghasilkan kilat cahaya putih ketika logam tersebut terbakar.

2MgO(s) + Cahaya2Mg(s) + O2(g) ⎯⎯→

Kalsium dibuat melalui elektrolisis lelehan CaCl2, juga dapat dibuat melalui reduksi CaO oleh
aluminium dalam udara vakum. Kalsium yang dihasilkan dalam bentuk uap sehingga dapat
dipisahkan.
⎯→3Ca(g) + Al2O3(s)3CaO(s) + 2Al(􀁁) ⎯1⎯.200⎯

Jika logam kalsium dipadukan dengan timbel akan menghasilkan paduan yang cukup keras,
digunakan sebagai elektrode pada accu. Elektrode ini tahan terhadap elektrolisis air selama
proses isi-ulang, sehingga accu dapat diperbarui. Kalsium juga digunakan sebagai zat pereduksi
dalam pembuatan beberapa logam yang kurang umum, seperti thorium.

⎯→Th(s) + 2CaO(s)ThO2(s) + 2Ca(􀁁)⎯1⎯.000⎯

Berilium diperoleh dari elektrolisis berilium klorida, BeCl2. Natrium klorida ditambahkan untuk
meningkatkan daya hantar listrik lelehan BeCl2. Selain itu, berilium juga dapat dibuat melalui
reduksi garam fluoridanya oleh logam magnesium.

⎯C→MgF2(􀁁) + Be(s)BeF2(􀁁) + Mg(􀁁)⎯9⎯50

Berilium merupakan logam mahal. Ini disebabkan manfaatnya tinggi. Jika sejumlah kecil
tembaga ditambahkan ke dalam berilium, akan menghasilkan paduan yang kerasnya sama
dengan baja. Adapun, barium dihasilkan melalui reduksi oksidanya oleh aluminium. Walaupun
stronsium sangat sedikit digunakan secara komersial, stronsium dapat diproduksi melalui proses
yang serupa.

d. kegunaan
Berilium (Be)
1. Berilium digunakan untuk memadukan logam agar lebih kuat, akan tetapi bermasa lebih
ringan. Biasanya paduan ini digunakan pada kemudi pesawat Zet.
2. Berilium digunakan pada kaca dari sinar X.
3. Berilium digunakan untuk mengontrol reaksi fisi pada reaktor nuklir
4. Campuran berilium dan tembaga banyak dipakai pada alat listrik, maka Berilium sangat
penting sebagai komponen televisi.

Magnesium (Mg)
1. Magnesium digunakan untuk memberi warna putih terang pada kembang api dan pada lampu
Blitz.
2. Senyawa MgO dapat digunakan untuk melapisi tungku, karena senyawa MgO memiliki titik
leleh yang tinggi.
3. Senyawa Mg(OH)2 digunakan dalam pasta gigi untuk mengurangi asam yang terdapat di
mulut dan mencagah terjadinnya kerusakan gigi, sekaligus sebagai pencegah maag
4. Mirip dengan Berilium yang membuat campuran logam semakin kuat dan ringan sehingga
biasa digunakan pada alat alat rumah tangga.

Kalsium (Ca)
1. Kalsium digunakan pada obat obatan, bubuk pengembang kue dan plastik.
2. Senyawa CaSO4 digunakan untuk membuat Gips yang berfungsi untuk membalut tulang yang
patah.
3. Senyawa CaCO3 biasa digunakan untuk bahan bangunan seperti komponen semen dan cat
tembok.Selain itu digunakan untuk membuat kapur tulis dan gelas.
4. Kalsium Oksida (CaO) dapat mengikat air pada Etanol karena bersifat dehidrator,dapat juga
mengeringkan gas dan mengikat Karbondioksida pada cerobong asap.
5. Ca(OH)2 digunakan sebagai pengatur pH air limbah dan juga sebagai sumber basa yang
harganya relatif murah
6. Kalsium Karbida (CaC2) disaebut juga batu karbit merupakan bahan untuk pembuatan gas
asetilena (C2H2) yang digunakan untuk pengelasan.
7. Kalsium banyak terdapat pada susu dan ikan teri yang berfungsi sebagai pembentuk tulang
dan gigi.

Stronsium (Sr)
1. Stronsium dalam senyawa Sr(NO3)2 memberikan warna merah apabila digunakan untuk
bahan kembang api.
2. Stronsium sebagai senyawa karbonat biasa digunakan dalam pembuatan kaca televisi
berwarna dan komputer.

Barium (Ba)
1. BaSO4 digunakan untuk memeriksa saluran pencernaan karena mampu menyerap sinar X
2. BaSO4 digunakan sebagai pewarna pada plastic karena memiliki kerapatan yang tinggi dan
warna terang.
3. Ba(NO3)2 digunakan untuk memberikan warna hijau pada kembang api.

5. UNSUR2 PERIODE KE-3

A. kelimpahan
1) Natrium (Na)
Natrium atau sodium adalah unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki simbol Na
dan nomor atom 11. Natrium banyak ditemukan di bintang-bintang. Garis D pada spektrum
matahari sangat jelas. Natrium juga merupakan elemen terbanyak keempat di bumi, terkandung
sebanyak 2.6% di kerak bumi
2). Magnesium (Mg)
Magnesium adalah unsur kimia dalam tabel periodik yang terletak pada golongan IIA,
memiliki simbol Mg dan nomor atom 12 serta berat atom 24,31. Magnesium adalah elemen
terbanyak kedelapan yang membentuk 2% berat kulit bumi, serta merupakan unsur terlarut
ketiga terbanyak pada air laut.
3). Aluminium (Al)
Aluminum ialah unsur kimia dalam tabel periodik unsur yang terletak pada golongan
IIIA, dengan simbol Al dan nomor atom 13. Aluminium dapat ditempa menjadi lembaran, ditarik
menjadi kawat dan diekstrusi menjadi batangan dengan bermacam-macam penampang.
Aluminium banyak digunakan dalam kabel bertegangan tinggi, bingkai jendela dan badan
pesawat terbang, ditemukan di rumah sebagai panci, botol minuman ringan, tutup botol susu.
Aluminium juga digunakan untuk melapisi lampu mobil.
4) Silikon (Si)
Silikon adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang Si dan
nomor atom 14. Merupakan unsur terbanyak kedua di bumi. Biasanya dalam bentuk silikon
dioksida (silika) dan silikat. Silikon sering digunakan untuk membuat serat optik dan dalam
operasi plastik digunakan untuk mengisi bagian tubuh pasien dalam bentuk silikone.
5) Fosfor (P)
Fosfor di lambangkan dengan huruf P dengan nomor atom 15. Kegunaan fosfor yang paling
umum ialah pada ragaan tabung sinar katoda (CRT) dan lampu fluoresen, sementara fosfor
dapat ditemukan pula pada berbagai jenis mainan yang dapat berpendar dalam gelap (glow in
the dark).
6) Sulfur (S)
Belerang atau sulfur adalah unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang S dan
nomor atom 16. Bentuknya adalah non-metal yang tak berasa, tak berbau dan multivalent.
Belerang, dalam bentuk aslinya, adalah sebuah zat padat kristalin kuning. Di alam, belerang
dapat ditemukan sebagai unsur murni atau sebagai mineral- mineral sulfide dan sulfate. Sulfur
adalah unsur penting untuk kehidupan dan ditemukan dalam dua asam amino.
7) Klorin(Cl)
Klor adalah unsur kimia dengan simbol Cl dan nomor atom 17. Dalam bentuk ion klorida, unsur
ini adalah pembentuk garam dan senyawa lain yang tersedia di alam dalam jumlah yang sangat
berlimpah dan diperlukan untuk pembentukan hampir semua bentuk kehidupan, termasuk
manusia. Dalam bentuk gas, klorin berwarna kuning kehijauan, dan sangat beracun.
8) Argon(Ar)

Argon adalah unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki simbol Ar dan nomor atom
18Oktet lengkap (delapan elektron) di kulit atom terluar membuat argon stabil dan tahan
terhadap ikatan dengan unsur-unsur lainnya.

B. sifat

a. Sifat Fisik

Sifat Na Mg Al Si P S Cl Ar
Senyawa
Nomor atom 11 12 13 14 15 16 17 18
Elektron 35 352 3523p1 352p32 3523p3 3523p4 3523p5 3523p6
valensi
Jari-jari 1,86 1,60 1,43 1,17 1,10 1,04 0,99 0,97
atom
Energi 495,8 737,7 577,6 786,4 1011,7 999,6 1251,1 1520,4
ionisasi(Kj/
ma)

Keelektrone 0,93 1,31 1,61 1,90 2,19 2,58 3,16 -


gatifan
Titik leleh 97,81 648,8 660,37 1,410 44,1 119,0 - -189,2
(0C) 100,98
Titik didih 903,8 1,105 2467 2,355 280 44,67 -34,6 -185,7

Berdasarkan tabel tersebut, kita dapat mengetahui bahwa dari kiri ke kanan, jumlah elektron
valensi semakin banyak, sedangkan jumlah kulitnya tetap. Akibatnya, jari-jari atom semakin
kecil sehingga semakin sukar melepaskan elektron (ionisasinya semakin besar). Harga
keelektronegatifan unsur periode ketiga dari kiri ke kanan semakin besar dan sebaliknya, harga
keelektropositifan semakin kecil. Unsur Na, Mg, Al, Si, P, S berwujud padat pada suhu kamar
karena unsur-unsur tersebut memiliki harga (t.l) dan (t.d) di atas suhu ruangan (di atas 250C).
Sedangkan unsur Cl dan Ar berwujud gas karena memiliki (t.l) dan (t.d) di bawah suhu ruangan.
Dalam periode ketiga, letak logam disebelah kiri, makin ke kiri sifat logam semakin reaktif, Na
>Mg> Al. Jadi Na paling reaktif.

b. Sifat Kimia Unsur Periode Ketiga


Unsur – unsur periode ketiga memiliki keteraturan sifat secara berurutan dari kiri kekanan
sebagai berikut :
a. Sifat Pereduksi dan Sifat Pengoksidasi
Sifat pereduksi semakin bertambah, sedangkan sifat pengoksidasi unsur - unsur periode ke tiga
ini dapat anda lihat dari harga potensial reduksinya.
Table potensial reduksi standart unsur-unsur periode ketiga.
 Urutan kenaikan energi ionisasi: Na &lt; Al &lt; Mg &lt; Si &lt; S &lt; P &lt; Cl &lt; Ar
 Yang terdapat bebas di alam: S dan Ar
 Makin ke kanan maka sifat asam makin kuat
 Al(OH)3 bersifat amfoter
 Jari-jari, sifat logam, sifat basa, dan sifat reduktor terbesar dimiliki oleh natrium
 Energi ionisasi terbesar dimiliki oleh argon
 Elektronegatifitas, sifat asam, sifat oksidator terbesar dimiliki oleh klorin
 Si merupakan unsur ke-2 terbanyak setelah oksigen pada kulit bumi
 Al merupakan unsur ke-3 terbanyak setelah oksigen dan Si pada kulit bumi.
Dari kiri ke kanan unsur periode ketiga memiliki harga potensial reduksi 5 standart yang semakin
positif sehingga sifat pereduksinya semakin berkurang dan sifat pengoksidasinya semakin
bertambah.
b. Sifat Logam dan Nonlogam
Unsur-unsur periode ketiga, seperti Na, Mg, dan Al merupakan unsur logam, sedangkan unsur-
unsur P, S, dan Cl merupakan unsur nonlogam. Adapun Si merupakan unsur yang memiliki sifat
peralihan antara unsur logam dan nonlogam sehingga disebut unsur metalloid (semi logam).
c. Sifat Asam-Basa
Sifat asam berkaitan dengan sifat non logam,sedangkan sifat basa berkaitan dengan logam. Sifat
basa atau sifat asam dari suatu unsur bergantung pada konfigurasi electron dan harga ionisasi
unsur - unsur tersebut.
 Sifat Basa
Dari kiri ke kanan, unsur - unsur periode ketiga memiliki harga ionisasi yang semakin besar
sehingga semakin sukar melepas electron.
Contoh : M – OH→ M+ + OH-
Jadi, dari kiri kekanan sifat basa usnur periode ketiga semakin lemah.
 Sifat Asam
Energi ionisasi unsur periode ketiga dari kiri ke kanan semakin besar sehingga semakin
mudah menarik electron dari atom oksigen. Jadi dari kiri ke kana sifat asam unsur periode
ketiga semakin kuat.
Contoh : M – OH →MO- + H+
Senyawa asam unsur periode ketiga, yaitu : asam siukat (H2SiO3) asam fosfat (H3DO4) asam
sinfat (H2SO4) dan asam paklorat (HCO4). Senyawa H2SiO3 merupakan asam sangat lemah
sehingga mudah terurai menjadi senyawa SiO2 dan H2O.

C. PEMBUATAN DAN KEGUNAAN

UNSUR PEMBUATAN KEGUNAAN

Na Elektrolisis leburan · Pembuatan TEL


NaCl (Proses Down) · Mereduksi bijih
loga (Ti)
· Lampu Kabut
Mg Elektrolisis lelehan · Magnalium untuk
MgCl2 bahan kerangka pesawat
terbang

Si Reduksi pasir SiO2 · Bahan


dengan C dalam tanur semikonduktor untuk
listrik kalkulator,
mikrokomputer, polimer
silikon untuk mengubah
jaringan pada tubuh
P Proses Wohler · Fosfor putih
(memanaskan (beracun) untuk bahan
campuran fosforit, baku pembuatan H3PO4
pasir dan C pada suhu · Fosfor merah (tidak
1300oC dalam tanur beracun) untuk bidang
listrik) gesek korek api
Al Marten Hall · Alat masak, karena
Penambahan kriolit tahan panas dan tahan
dalam proses Hall karat karena membentuk
berfungsi: lapisan oksida
ü Melarutkan Al2O3 · Paduan Al untuk
ü Menurunkan titik pesawat terbang
leleh Al2O3 · Al(OH)3 untuk obat
maag
S Pembuatan dengan 2 · Pembuatan korek
cara: api
1) Metode Frasch
(yang ada di dalam · Proses vulkanisasi
tanah) karet
2) Metode Sisilia
(yang ada di · Pembuatan CS2
permukaan tanah) (bahan baku serat rayon)

Pembuatan H2SO4 ada · (NH4)SO4 atau


2 cara: pupuk ZA
1) Proses Kontak
dengan bahan baku · H2SO4 untuk
SO2, katalisnya V2O5 elektrolit pada aki
2) Proses Bilik (accumulator)
Timbal dengan bahan
baku SO2, katalisnya · CuSO4.5H2O
uap nitroso (campuran (terusi) untuk anti jamur
NO dan NO2) pada tanaman dan kayu

6. UNSUR2 TRANSISI PERIODE KE-4

A. KELIMPAHAN

B. SIFAT

C. PEMBUATAN

D. KEGUNAAN

Anda mungkin juga menyukai