1. Gas Mulia
Unsur gas mulia adalah unsur-unsur yang terdapat pada golongan VIII A sistem periodik,
yaitu helium (He), neon (Ne), argon (Ar), kripton (Kr), ksenon (Xe) dan radon (Rn).
Kelompok ini disebut gas mulia karena sifatnya yang sukar bereaksi. Unsur-unsur gas mulia,
kecuali helium mengandung delapan elektron di kulit terluar, sehingga bersifat stabil.
Kestabilan gas-gas mulia ini sempat membuat para ahli kimia yakin bahwa gas mulia benar-
benar tidak dapat dan tidak mungkin membentuk senyawa, dan itulah sebabnya sering
dinamai gas-gas lembam (inert gases). Paling banyak di udara adalah argon (Ar), sedangkan
yang paling banyak dialam semesta /matahari adalah helium(He).
Unsur-unsur gas mulia merupakan gas yang tidak berwarna, tidak berasa dan tidak berbau.
Gas mulia adalah satu-satunya kelompok gas yang partikel-partikelnya berwujud atom
tunggal (monoatomik).
Argon, kripton dan xenon sedikit larut dalam air, sebab atom-atom gas mulia ini dapat
terperangkap dalam rongga-rongga kisi molekul air. Struktur semacam ini disebut klatrat
Beberapa data tentang gas mulia dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Sifat He Ne Ar Kr Xe Rn
Nomor Atom 2 10 18 36 54 86
Elektron valensi 2 8 8 8 8 8
Jari – jari atom (Å) 0,50 0,65 0,95 1,10 1,30 1,45
Titik leleh (oC) -272,2 -248,6 -189,4 -157,2 -111,8 -71
Titik didih (oC) -268,9 -246,0 -185,9 -153,4 -108,1 -62
Energi pengionan 2.640 2.080 1.520 1.350 1.170 1.040
kJ/mol 21 29 35 39 41 41
Afinitas elektron kJ 0,178 0,900 1,78 3,73 5,89 0,73
/mol
Densitas (g L-1)
Keterangan :
1. Kemampuan untuk bereaksi sangat kurang ( sukar bereaksi ) dengan unsur lain, hal ini
disebabkan kofigurasi elektronnya sudah stabil.
2. Memiliki valensi 8, kecuali helium ( 2 elektron )
3. Gasnya berbentuk monoatomik ( gasnya tersusun oleh 1 atom ). Contoh gas helium (He) ;
gas argon (Ar).
4. Energi ionisasinya sangat besar.
5. Afinitas elektronnya kecil ( mendekati nol )
Gas-gas mulia terdapat di atmosfer dalam jumlah yang relatuf sedikit. Sebagaimana kita
ketahui, atmosfer kita didominasi oleh gas-gas nitrogen (N2) dan oksigen (O2) yang masing-
masing meliputi 78% dan 21% volume udara.
6 Radon 6 x 10‾14
Dari tabel di atas, nampak jelas bahwa gas mulia yang paling banyak dijumpai di atmosfer
adalah argon, menduduki peringkat ke 3 setelah nitrogen dan oksigen. Akan tetapi, gas mulia
yang paling banyak terdapat di alam semesta adalah helium. Unsur helium bersama-sama
dengan unsur hidrogen merupakan komponen utama dari matahari dan bintang-bintang.
Semua gas mulia kecuali radon, dapat diperoleh dengan cara mencairkan udara, kemudian
komponen-komponen udara cair ini dipisahkan dengan destilasi bertingkat. Hal ini
dimungkinkan sebab gas mulia memiliki titik didih yang berbeda-beda.
Argon dapat diperoleh dengan memanaskan udara dan kalsium karbida (CaC2). Nitrogen dan
oksigen di udara akan diikat oleh CaC2, sehingga pada udara kita memperoleh argon.
CaC2 + N2 CaCN2 + C
2CaC2 + O2 2CaO + 4C
Helium dapat dijumpai dalam kadar yang cukup tinggi pada beberapa sumber gas alam,
sebagai hasil peluruhan bahan-bahan radioaktif. Adapun radon hanya diperoleh dari
peluruhan radioaktif unsur radium berdasarkan reaksi inti berikut :
1. Helium
Helium digunakan sebagai pengisi balon udara karena gas ini mempunyai rapatan yang
paling rendah setelah hidrogen dan tidak dapat terbakar. Campuran 80% helium dengan 20%
oksigen digunakan untuk menggantikan udara untuk pernafasan penyelam dan orang lain
yang bekerja di bawah tekanan tinggi.
1. 1. Neon
Neon digunakan untuk membuat lampu-lampu reklame yang memberi warna merah. Neon
cair juga digunakan sebagai pendingin untuk menciptakan suhu rendah, juga digunakan untuk
membuat indikator tegangan tinggi, penangkal petir dan tabung-tabung televisi.
3. Argon
Argon merupakan gas mulia yang paling banyak digunakan (di Inggris mencapai 30.000
ton/tahun), terutama untuk atmosfer pengelasanlogam. Industri rancang bangun yang
memerlukan presisi tinggi, misalnya pesawat terbang, memerlukan pengelasan logam yang
bebas oksigen dan gas lainnya yang mungkin bereaksi dengan logam. Oleh karena itu,
digunakan argon sebagai atmosfer pengelasan. Juga digunakan untuk pengisi lampu pijar
karena tidak bereaksi dengan kawat wolfram yang panas sampai putih, tidak seperti nitrogen
atau oksigen.
1. Kripton
Kripton digunakan bersama-sama dengan argon untuk pengisi lampu fluoresensi (lampu
tabung). Juga sebagai kilat foto dengan kecepatan tinggi.
5. Xenon
Xenon digunakan dalam pembuatan tabung elektron. Juga digunakan dalam bidang atom
dalam ruang gelembung.
6. Radon (Rn)
https://noviananurutami.wordpress.com/category/materi-kimia-kelas-xii/
Unsur- unsur gas mulia dapat dibuat dengan cara destilasi ( penyulingan ) bertingkat dari
udara cair.
http://yuskiss.blogspot.co.id/2013/09/materi-kimia-kelas-xii-kimia-unsur-gas.html
Kripton
1) Pengisi bola lampu blitz pada kamera.
2) Kripton dapat digabungkan dengan gas lain untuk membuat sinar hijau kekuningan yang
dapat digunakan sebagai kode dengan melemparkannya ke udara.
3) Kripton bersama argon digunakan sebagai pengisi lampu fluoresen bertekanan rendah.
4) Krypton juga digunakan dalam lampu kilat untuk fotografi kecepatan tinggi.
Xenon
1) Xenon dapat digunakan dalam pembuatan lampu untuk bakterisida (pembunuh bakteri) dan
pembuatan tabung elektron.
2) Isotop-nya dapat digunakan sebagai reaktor nuklir.
3) Sebagai obat bius pada pembedahan.
4) Sebagai pengisi bola lampu disko yang berwarna-warni.
5) Digunakan dalam pembuatan tabung elektron.
Radon
1) Radon dapat digunakan dalam terapi kanker karena bersifat radioaktif. Namun demikian,
jika radon terhisap dalam jumlah banyak, malah akan menimbulkan kanker paru-paru.
2) Radon juga dapat berperan sebagai sistem peringatan gempa, karena bila lempengan bumi
bergerak kadar radon akan berubah sehingga bisa diketahui bila adanya gempa dari
perubahan kadar radon.
Gas Mulia adalah gas yang sudah memiliki 8 elektron valensi dan memiliki kestabilan
yang tinggi. Tetapi gas mulia pun masih dapat bereaksi dengan atom lain. Karena sebenarnya
tidak semua sub kuit pada gas mulia terisi penuh.
Contoh:
Ar : [Ne] 3s2 3p6
Sebenarnya atom Ar masih memiliki 1 Sub kulit yang masih kosong yaitu sub kulit d
jadi
Ar : [Ne] 3s2 3p6 3d0
jadi masih bisa diisi oleh atom-atom lain.
Sampai dengan tahun 1962, para ahli masih yakin bahwa unsur-unsur gas mulia tidak
bereaksi. Kemudian seorang ahli kimia kanada bernama Neil Bartlet berhasil membuat
persenyawaan yang stabil antara unsur gas mulia dan unsur lain, yaitu XePtF6.
Keberhasilan ini didasarkan pada reaksi:
PtF6 + O2 → (O2)+ (PtF6)-
PtF6 ini bersifat oksidator kuat. Molekul oksigen memiliki harga energi ionisasi 1165
kJ/mol, harga energi ionisasi ini mendekati harga energi ionisasi unsur gas mulia Xe = 1170
kJ/mol.
Atas dasar data tersebut, maka untuk pertama kalinya Bartlet mencoba mereaksikan Xe
dengan PtF6 dan ternyata menghasilkan senyawa yang stabil sesuai dengan persamaan reaksi:
Xe + PtF6 → Xe+(PtF6)-
Setelah berhasil membentuk senyawa XePtF6, maka gugurlah anggapan bahwa gas mulia
tidak dapat bereaksi. Kemudian para ahli lainnya mencoba melakukan penelitian dengan
mereaksikan xenon dengan zat-zat oksidator kuat, diantaranya langsung dengan gas flourin
dan menghasilkan senyawa XeF2, XeF4, dan XeF6.
Reaksi gas mulia lainnya, yaitu krypton menghasilkan senyawa KrF2. Radon dapat
bereaksi langsung dengan F2 dan menghasilkan RnF2. Hanya saja senyawa KrF2 dan
RnF2 bersifat (tidak stabil).
Tabel 3. Beberapa senyawaan Xenon
Tingkat Senyawaan Bentuk Titik Struktur Tanda-tanda
Oksidasi Didih (˚C)
II XeF2 Kristal tak 129 Linear Terhidrolisis menjadi
berwarna Xe + O2; sangat larut
dalam HF
Kristal tak
IV XeF4 117 Segi-4
berwarna Stabil
VI XeF6 Kristal tak 49,6 Oktahedral Stabil
berwarna terdistorsi
Padatan Archim.
Cs2XeF8 Stabil pada 400˚
kuning Antiprisma
XeOF4
XeO3 Cairan tak Piramid
berwarna -46 segi-4 Stabil
Piramidal Mudah meledak,
Kristal tak
berwarna higroskopik; stabil
dalam larutan
VIII XeO4 Gas tak Tetrahedral Mudah meledak
berwarna
XeO6 4- Garam tak Oktahedral Anion- anion
berwarna HXeO6 , H2XeO62-,
3-
H3XeO6- ada juga
Senyawa gas mulia He dan Ne sampai saat ini belum dapat dibuat mungkin karena tingkat
kestabilannya yang sangat besar. Gas-gas ini pun sangat sedikit kandungannya di bumi.
dalam udara kering maka akan ditemukan kandungan gas mulia sebagai berikut : Helium =
0,00052 %; Neon = 0,00182 %; Argon = 0,934 %; Kripton = 0,00011 %; Xenon = 0,000008;
Radon = Radioaktif*
Berikut adalah beberapa contoh Reaksi dan cara pereaksian pada gas mulia
Tabel 4. contoh Reaksi dan cara pereaksian pada gas mulia
Nama senyawa yang
Gas Mulia Reaksi Cara peraksian
terbentuk
Senyawa ini dihasilkan oleh
Ar(Argon) Ar(s) + HF → HArF Argonhidroflourida fotolisis dan matriks Ar padat dan
stabil pada suhu rendah
Reaksi ini dihasilkan dengan cara
mendinginkan Kr dan F2pada suhu
Kr(Kripton) Kr(s) + F2 (s) → KrF2 (s) Kripton flourida
-196 0C lalu diberi loncatan
muatan listrik atau sinar X
Xe(Xenon)
XeO4 dibuat dari reaksi
Xenon oksida
XeF6(s) + 3H2O(l) → disproporsionasi(reaksi dimana
XeO3(s) + unsur pereaksi yang sama sebagian
6HF(aq)6XeF4(s) + teroksidasi dan sebagian lagi
12H2O(l) → 2XeO3(s) + tereduksi) yang kompleks dari
4Xe(g) + 3O(2)(g) + larutan XeO3 yang bersifat alkain
24HF(aq)
Rn(Radon) Rn(g) + F2(g) → RnF Radon flourida Bereaksi secara spontan.
Fluorida XeF2, XeF4, dan XeF6 diperoleh dengan mereaksikan xenon dengan flouor dalam
kuantitas yang makin bertambah. Dalam senyawa-senyawa ini, xenon mempunyai bilangan
oksidasi genap +2, +4, dan +6, yang khas bagi kebanyakan senyawaan xenon. Fluorida-
fluorida adalah lahan permulaan untuk mensintesis senyawaan xenon lainnya.
Satu-satunya produk yang diperoleh bila krypton bereaksi dengan fluor adalah
difluoridanya, KrF2. Tak dikenal lain-lain keadaan oksidasi selain +2. Dari kira-kira selusin
senyawaan krypton yang dikenal, semuanya merupakan garam kompleks yang diturunkan
dari KrF2. Karena radon bersifat radioaktif dan mempunyai waktu paruh empat hari,
kekimiawiannya sukar dipelajari. Namun, eksistensi radon fluorida, baik yang mudah
menguap maupun yang tak mudah menguap, telah didemonstrasikan.
Sifat Fisis
Gas mulia merupakan unsur gas pada suhu kamar dan mendidih hanya beberapa derajat di
atas titik cairnya. Jari-jari, titik leleh serta titik didih gasnya mulanya bertambah seiring
bertambahnya nomor atom. Sedangkan energi pengionnya berkurang.
Dari data-data di atas kita bisa lihat bahwa nomor atom, jari-jari atom, massa atom, massa
jenis, titik didih, titik beku, entalpi peleburan dan entalpi penguapan selalu bertambah dari He
ke Rn. Sedangkan energi ionisasi mengalami penurunan dari He ke Rn. Beberapa dari sifat
tersebut mengalami kenaikan karena gaya london terutama pada entalpi peleburan dan entalpi
penguapan. Elektron valensi gas mulia sudah memenuhi kaidah Duplet untuk He dan kaidah
Oktet untuk Ne, Ar, Kr, Xe dan Rn. Sedangkan untuk He, Ne, Ar tidak memiliki nilai
keelektronegatifan.
Dan bilangan oksidasi yang di atas adalah bilangan oksidasi yang sudah di ketahui hingga
sekarang.
Sifat Kimia
Kereaktifan gas mulia akan berbanding lurus dengan jari-jari atomnya, jadi kereaktifan gas
mulia akan bertambah dari He ke Rn hal ini disebabkan pertambahan jari-jari atom
menyebabkan daya tarik inti terhadap elektron kulit luar berkurang, sehingga semakin mudah
ditarik oleh atom lain. Tetapi gas mulia adalah unsur yang tidak reaktif karena memiliki
konfigurasi elektron yang sudah satbil, hal ini didukung kenyataan bahwa gas mulia di alam
selalu berada sebagai atom tunggal atau monoatomik. Tetapi bukan berarti gas mulia tidak
dapat berreaksi, hingga sekarang gas mulia periode 3 ke atas (Ar, Kr, Xe, Rn) sudah dapat
berreaksi dengan unsur yang sangat elektronegatif seperti Flourin dan Oksigen.
1) Helium
Sifat Fisis:
Fase gas
Massa jenis (0 °C; 101,325 kPa) 0,1786 g/L
Titik lebur (pada 2,5 MPa) 0,95 K (-272,2 °C, -458,0 °F)
Titik didih 4,22 K (-268,93 °C, -452,07 °F)
Konduktivitas termal (300 K) 151,3 mW/(m·K)
Struktur kristal heksagonal
Kapasitas kalor (25 °C) 20,786 J/(mol·K)
Sifat Kimia:
Tak berwarna, tak berbau, tak berasa, tak beracun, hampir inert
Deret kimia gas mulia
Tidak bisa diubah bentuknya menjadi benda padat hanya dengan menurunkan suhu
Molekul-molekul gasnya mengembang dengan cepat ketika dipanaskan ke suhu
ruangan.
Sumber/ siklus:
Helium merupakan elemen kedua terbanyak di alam semesta. Helium diproses dari
gas alam, karena banyak gas alam yang mengandung gas helium
Secara spektroskopik helium telah dideteksi keberadaannya di bintang-bintang,
terutama di bintang yang panas. Helium juga merupakan komponen penting dalam
reaksi proton-proton dan siklus karbon yang memberikan bahan bakar matahari dan
bintang-bintang lainnya
Pemfusian hidrogen menjadi helium menghasilkan energi yang luar biasa dan
merupakan proses yang dapat membuat matahari bersinar secara terus-menerus.
Kadar helium di udara sekitar 1 dalam 200,000. Walau banyak terdapat dalam
berbagai mineral radioaktif sebagai produk-produk radiasi, sebagian besar pasokan
helium untuk Amerika Serikat terdapat di sumur-sumur minyak Texas, Oklahoma,
dan Kansas. Di luar AS, pabrik ekstraksi helium hanya terdapat di Polandia, Rusia
dan di India (data tahun 1984).
2) Neon
Sifat Fisis:
Fase gas
Kapasitas kalor (25 °C) 20.786 J/(mol·K)
Massa jenis (0 °C; 101,325 kPa) 0.9002 g/L
Titik lebur 24.56 K (-248.59 °C, -415.46 °F)
Titik didih 27.07 K (-246.08 °C, -410.94 °F)
Konduktivitas termal (300 K) 49.1 mW/(m·K)
Struktur kristal kubus berpusat badan
Sifat Kimia:
Sumber/ siklus:
Neon adalah unsur gas mulia yang terdapat atmosfer hingga 1:65000 udara. Neon
diperoleh denganmencairkan udara dan melakukan pemisahan dari gas lain dengan
penyulingan bertingkat.
3) Argon
Sifat Fisis:
Sifat Kimia:
Sumber:
Argon dihasilkan dari penyulingan cair karena atmosfer mengandung 0,94% argon.
Atmosfer mars mengandung 1,6 % isotop argon 40 dan sebesar 5 ppm untuk isotop argon 36.
4) Kripton
Sifat Fisis:
Sifat Kimia:
Krypton sebuah gas mulia yang tanpa warna, bau, dan rasa
Krypton memiliki sifat inert (tidak reaktif) dan stabil
Saat Krypton bercampur dengan Argon, ketika mengisi gas lampu penghemat energi,
Krypton dapat mengurangi voltase dan konsumsi pengeluaran dan menghemat biaya
dalam penerangan
Sumber/ Siklus:
Kripton terdapat di udara dengan kadar 1 ppm. Atmosfer Mars diketahui mengandung 0.3
ppm kripton. Kripton didapat dari hasil destilasi udara cair. Kripton akan ditemukan terpisah
dari gas-gas lain. Krypton juga dapat diperoleh dari pembelahan uranium.
5) Xenon
Sifat Fisis:
Fase gas
Struktur kristal kubus
Kapasitas Kalor (100 kPa, 25 °C) 20,786 J·mol-1·K-1
Massa Jenis (0 °C, 101,325 kPa) 5,894 g/L
Titik Lebur (101,325 kPa) 161,4 K (-111,7 °C, -169,1 °F)
Titik Didih (101,325 kPa) 165,03 K (-108,12 °C, -162,62 °F)
Sifat Kimia:
Tidak berwarna
Tidak berbau
Tidak beracun
Sifat oksidatornya yang sangat kuat.
Sumber/ siklus:
Ditemukan dalam residu yang tersisa setelah menguapkan udara cair. Xenon adalah
anggota gas mulia atau gas inert. Terdapat di atmosfer kita dengan kandungan satu bagian per
dua puluh juta bagian atmosfer. Xenon terdapat dalam atmosfer Mars dengan kandungan 0.08
ppm. Unsur ini ditemukan dalam bentuk gas, yang dilepaskan dari mineral mata air tertentu,
dan dihasilkan secara komersial dengan ekstraksi udara cair.
6) Radon
Berasal dari peluruhan panjang unsur radioaktif uranium dan peluruhan langsung radium.
Rn bersifat radioaktif dan mempunyai umur pendek sehingga setelah terbentuk, Rn akan
kembali meluruh menjadi unsur lainnya.
Rata-rata, satu bagian radon terdapat dalam 1 x 1021 bagian udara. Pada suhu biasa, radon
tidak berwarna, tetapi ketika didinginkan hingga mencapai titik bekunya, radon memancarkan
fosforesens yang teerang, yang kemudian menjadi kuning seiring menurunnya suhu. Radon
berwarna merah sindur pada suhu udara cair. Telah dilaporkan bahwa fluor bereaksi dengan
radon, membentuk senyawa fluorida. Radon klathrat juga telah ditemukan.
http://alviescoot.blogspot.co.id/2014/09/makalah-gas-mulia.html