Suara sirine polisi yang mengaung-ngaung membuat warga bangun di tengah malam.
Ombak pun saling berkejar-kejaran menuju tepi pantai.
Peluit sang wasit akhirnya menjerit panjang dan menandakan bahwa ini adalah akhir dari
pertandingan.
Menjalani kehidupan berumah tangga, sama seperti mengarungi samudera dengan sebuah
bahtera. Kadang kali, kita akan menyaksikan indahnya panorama lautan yang begitu
mempesona, tapi tak jarang pula hantaman ombak dan badai menerpa dan membuat
guncangan dahsyat ke tubuh kita.
Dunia ini laksana tumbuhan hijau yang mampu menyihir mata setiap orang yang
memandangnya. Sungguh menakjubkan dan begitu indah. Namun, lambat laun ia akan
menguning, kering, dan hingga akhirnya musnah.
Otak manusia bagai mata pisau. Semakin diasah, ia akan menjadi semakin tajam dan
membuatnya kian disegani orang. Tapi, ketika dibiarkan tergeletak begitu saja, lambat laun ia
akan tumpul, mengarat, dan tak lagi menyilaukan.
Memberi wawasan pada orang tua tak ubahnya seperti menulis di atas air.
Kemanakah burung-burung yang gelisah dan tak berumah dan tak menyerah pada
gelap dan dingin yang merontokkan bulu-bulunya?