Anda di halaman 1dari 22

Kosa kata baru

1. [menjura] Arti kata menjura di KBBI adalah: membungkuk dengan


menangkupkan kedua tangan (dengan maksud menghormat).
2. mestika/mes·ti·ka/ n 1 batu hablur yang sakti (terdapat dalam kepala ular, teripang,
dan sebagainya); 2 batu permata yang berharga (seperti intan); 3 ki yang terelok; yang
tercantik: elok sekali seperti -- gamat;laksana -- gamat, pb perihal kelakuan, atau
tabiat, atau perkataan yang baik;
-- embun batu sakti yang dapat menghidupkan kembali orang yang telah mati;
-- gamat permata yang terdapat di dalam teripang yang amat indah
3. Kejora/Ke·jo·ra/ n bintang yang biasanya terbit pada dini hari; Bintang Timur
4. lembayung/lem·ba·yung/ n 1 tumbuhan melilit, bunganya ungu; Basella rubra; 2
merah jingga
5. moksa/mok·sa/ a Hin 1 tingkatan hidup lepas dari ikatan keduniawian; kelepasan; 2
bebas dari penjelmaan kembali
6. ruwat/ru·wat/ v 1 pulih kembali sebagai keadaan semula (tentang jadi-jadian, orang
kena tulah); 2 terlepas (bebas) dari nasib buruk yang akan menimpa (tentang orang
yang menurut kepercayaan akan tertimpa nasib buruk, misalnya anak tunggal);
7. meruwat/me·ru·wat/ v 1 memulihkan kembali sebagai keadaan semula: ~ harimau
jadi-jadian; 2 membebaskan orang dari nasib buruk yang akan menimpa: upacara ~
anak tunggal itu dihadiri oleh keluarga terdekat;
8. ruwatan/ru·wat·an/ n upacara membebaskan orang dari nasib buruk yang akan
menimpa
9. dahina/da·hi·na/ kl n (siang) hari
lubuk /lu·buk / 1 n bagian yang dalam di sungai (laut, danau, dan sebagainya):
menangkap ikan di --; 2 n berlekuk dalam; jeluk: piring --; pinggan --; 3 a Hid daerah
hidrosfer yang kedalamannya dapat mencapai 6.000 kaki atau lebih di lautan dan
1.000 kaki atau lebih di danau dan yang tidak tertembus oleh cahaya matahari;-- akal
lautan (= tepian) ilmu (= budi), pb sangat luas dan banyak pengetahuannya; --
menjadi pantai, pantai menjadi -- , pb segala sesuatu tiada tetap; bagai batu jatuh ke
-- , pb hilang lenyap (orang yang meninggalkan tempat); lain ladang lain belalang,
lain -- lain ikannya, pb tiap-tiap negeri ada adat istiadatnya sendiri; tahu di dalam -- ,
pb tahu benar akan seluk beluk suatu perkara;
-- hati 1 perasaan hati yang paling dalam; lubuk jiwa; 2 bawah sadar;
-- jiwa lubuk hati
tulah 1/tu·lah/ n kemalangan yang disebabkan oleh kutuk, karena
perbuatan yang kurang baik terhadap orang tua (orang suci dan
sebagainya), atau karena perbuatan melanggar larangan; walat: ia
menerima -- karena perbuatannya yang tidak baik kepada orang tuanya;
-- papa kutuk mendatangkan kesengsaraan;
10. hulubalang/hu·lu·ba·lang/ n 1 kepala laskar; pemimpin pasukan;
2 kepala negeri (distrik); 3 prajurit pengawal; 4 polisi desa;
dubalang
11. sua 1 v, bersua/ber·sua/ v 1 datang saling mendekati (berdekat-
dekatan): sebagai dua ekor burung merpati - di atas bubungan; 2
bertemu; berjumpa: di tengah perjalanan ia - dengan seorang sahabat
lama yang kemudian membantunya mencapai tempat tujuan; di hutan itu
ia - binatang aneh; 3 bertemu (dalam arti mendapat, memperoleh):
lain yang dicari, lain pula yang -; 4 kedapatan; terdapat; ada;
tersua: di tempat itu - pula beberapa keping emas; 5 terjadi (atas);
terlaksana (tentang harapan dan sebagainya); benar-benar terjadi
(tentang ramalan dan sebagainya): apa yang dialaminya itu - pula pada
diri ibunya berpuluh tahun yang lalu;- alurnya sesuai benar; cocok;
angkara/ang·ka·ra/ 1 n kebengisan: janganlah Anda berbuat --
terhadap sesama manusia; 2 n kekurangajaran (terhadap perempuan dan
sebagainya): ia tidak pernah berbuat -- terhadap istri orang; 3 a
loba; tamak;
-- murka kebengisan dan ketamakan: raja yang -- murka;
12. sakral/sak·ral/ a suci; keramat:
13. remah/re·mah/ n Geo konsistensi tanah yang bersifat mudah pecah;
Kau Gemakan Laguku Saat Jendela Terbuka - Andi Gunawan

:Yessa Putra Noviansyah

Hari-hari merupa hitam putih sesekali terselip abu. Umpama tembakau dalam
kemasan petang, kunikmati selingan kelabu yang menggelayuti mau sebelum datang
merah.

Kau mengetuk pintu dan kubiarkan masuk lewat jendela. Pintu terlalu lapang saat
terbuka -mengaburkan asap yang ingin kujaga baunya dalam kubusku.

Demi kelayakan predikat, kubagi sesesap jujur padamu yang masuk lewat jendela
berkarat. Kepulannya merasuki celah yang rahasia, kenapa kau buka pintu?

Menapaki Kerinduan
ketika sinar rembulan pucat
sesosok rindu tanpa sayap
terbang ke langit malam

gelap mata
gelap hati
membuat ia lupa dimana tempat bersinggah
gelap malam menghapuskan arah dan tujuan

sementara,
dingin sunyi menjadi saksi
jiwa-jiwa yang menggigil
terperosok ke ceruk jurang malam

dalam...
sedalam hatimu

debur ombak di Pantai Barat menghantam jiwaku


tapi tak mampu goyahkan sepi
sapaan angin mengajak kabut dingin
menyusupi pori-pori,
merontokkan tulang..,
tapi tak mampu runtuhkan sunyi

sepi tanpa keheningan


sunyi dalam kebisuan

disitu aku terdampar


sendiri
menapaki kerinduan
ステッピング憧れ
時淡い月明かり
翼のない数字を見逃す
夜空に飛んで

暗い目
闇の心
どこ bersinggah 彼女のことを忘れないもの
方向と目的の暗い夜をなくす

一時的な、
冷たいサイレントウィットネス
身震い魂
深淵のニッチの夜に墜落

で...
あなたの心の深さ

西海岸の波のクラッシュは、私の魂を打つ
しかし goyahkan を黙らせることができなかった
風は冷たい霧の挨拶をもたらす
、毛穴に潜入
骨を侵食..
しかし、ダウン脱走涙ができなかった

沈黙のない孤独
沈黙の沈黙

私はそこに座礁した
自身の
足踏み憧れ

Cinta Di Matamu
entahlah..,
berapa kali harus kuyakinkan dirimu
bahwa rindu yang mengalir dalam darahku adalah rindumu

mungkinkah..,
kau dengar
cerita yang tergelar lewat bisunya malam
itu cerita cinta
tentang kau dan aku

kau tahu
purnama ini begitu indah
walau tak seindah senyummu
yang terakhir kali
masih kuingat

kasih..,
aku lihat senyummu
di antara bintang dan bulan purnama
aku dengar suaramu
lewat hembusan angin dan gesekan daun-daun

tapi rinduku belum juga terobati

kasih..,
apakah hari ini kau simpan rindu
seperti rindu yang menggunung di hatiku..?

ah..,
bila saja mungkin
ingin kulihat cinta di matamu
sekali lagi..!

インユアアイズ愛

私は、..わからない私の血に流れるの憧れは rindumu です

可能..、
あなたは聞いた
bisunya 物語は夜を通して展開
それは愛の物語です
あなたと私について

あなたが知っている
この満月は、とても美しいです。
あなたの微笑としてもとして美しいではない
最後の時間
まだ思い出せない

愛..、
私はあなたの笑顔を参照してください。
星と満月の間に
私はあなたの声を聞く
葉と摩擦を通って吹く風

まだ Rinduku を扱われません

愛..、
あなたはミスを保存本日場合
..私の心に蓄積している限り?

ああ..、
とき 5 月
私はあなたの目に愛を見てみたい
もう一度..!

Kerinduan
Kala sang alam mulai terlelap
Hening terasa tiada terucap suatu kata
Terlihat kerlip lembut bintang disana
Membuat rindu ini semakin merona
Kutermangu dalam kesunyian
Tenggelam dalam kebisuan
Desir sang bayu mengusap wajah berikan ketenangan
Parasmu jelas tergambar di pelupuk mata

Ingin kurengkuh sosok bayanganmu


Namun bayangan hanyalah bayangan
Kurasakan kebekuan menyusup setiap jengkal aliran darah
Kuhela nafas panjang tuk redakan segala sesak
Saat kutatap sang rembulan

Hatiku berbisik “aku rindu dia,


Akankah dia tahu aku merindukannya ?”
Tanpa sadar setitik air mata jatuh
Mengiring kerinduan yang tak tertahankan lagi

Kembali ku berbisik lirih dengan kepala tertunduk


“aku sayang dia, aku rindu dia”
Kenangan masa indah yang pernah terajut kembali membayang
Oh Tuhan…
Aku amat merindukannya

憧れ

時自然な眠りに落ちて漂流
沈黙は、言葉を話されていなかった
静かにちらつきがある目に見える星
これはますますフラッシュ見逃し作る

沈黙の Kutermangu
沈黙の中で溺死
風の棒は、平和を与えるために彼女の顔をこすり
Parasmu は明らかにまぶたに示され

私は影の姿を描いた物
しかし、影の影
私は血流に侵入するために氷のあらゆるインチを感じた
私は深呼吸のトゥクトゥクは、任意のきつさを緩和取る
私は月を見たときに

私の心のささやき"私は彼を逃し、
彼は私がそれを逃す知っているか?"
思わず涙が落ちる
耐え難い憧れを Mengiring

彼の頭をそっとささやく私の背中には頭を下げた
"私は彼を愛し、私は彼を逃す"
ニット決して、再び迫り来るという素晴らしい思い出
ああ、神様...
私は本当に彼を見逃す
Ayah , Ibu
Aku selalu ingat pada kalian
Aku selalu Cinta dan menyayangi kalian

Ayah, Ibu …
Maafkan Aku yang tak kunjung pulang
Maafkan Aku yang selalu berharap ini semua akan cepat berakhir

Ayah, Ibu …
Aku akan tetap menemani apapun yang terjadi
Aku takkan menyerah apapun sakitnya kenyataan ini

Ayah, Ibu …
Demi Hidup kalian merelakan harga diri
Demi Hidupku kalian mengorbankan Perasaan hingga segalanya

Ayah, Ibu …
Terima kasih …
Aku takkan rela jika Aku tiada Bahagiakan kalian!!!

お父さん、お母さん...

私はあなたを考えていた
私は常に愛とあなたを大切に

お父さん、お母さん...
申し訳ありませんが家に帰るだろうよそれ
申し訳ありませんが私はいつもこれがすべてすぐに終了することを願っています

お父さん、お母さん...
私は起こる何働くことでしょう
私はどんな痛みにこの事実を与えることはありません

お父さん、お母さん...
生活のために、自尊心を放棄する
私の人生は、そのすべてにまで感じてあなたのために犠牲にされ

お父さん、お母さん...
ありがとう...
私が行ってるなら私は喜んであなたたちのライブだ!
Ibu
bu...
apa kabar
baik-baik sajakah kau
tentu sehat slalu

ibu...
jeritku,tangisku,rintihku
terhapus mendengar kata
ibu...

ibu...
kau lelah demiku
kau buang semua tenagamu
demi aku

ibu...
kau bagaikan sehelai kapas
yang sanggup membawaku
terbang dengan tenang

ibu...
aku beruntung memiliki engkau
terima kasihku ku ucapkan
air mata menitik di pipiku

母...
お元気ですか?
よくあなたは
必ずしも健全な slalu

母...
私は、私は叫んだ、rintihku を叫んだ
単語を聞く消去
母...

母...
あなたは私のために疲れている
すべてのあなたの強さを使い果たす
私のために

母...
あなたは、綿の部分が好きです
誰が私を取ることができる
平和に飛ぶ

母...
私はあなたを持って幸運です
私は私の感謝を言う
私の頬をストリーミング涙
Kumpulan Puisi Rindu

Teramat mencintai kamu

Saat ku buka mata dari malam panjang


Yang kulihat hanya dirimu yang maya
Bukan rindu yang menyayat kalbu.

Aku teramat mencintaimu


Bersyukur karena kau juga mencintaiku
Cintaku untukmu selaku mrndarahi hatiku
Karena mencintaimu itu tidak mudah.

Sekarang bayangan dirimu


Yang menusuk hingga dasar merah
Membilah menjadi tempat kita menjadi puisi
Karena rindu ini masih untukmu.

Jari-jari Sepi, Belai Aku

Ku titipkan cerita ini pada bayu menerpa


Ku tebar rasa ini bersama dayu seruling gembala
Ku gantungkan asa ini di tepi lengkung bianglala
Dan bahkan..

Ku selipkan rindu ini dalam tumpuk bebatuan


Ku benamkan cinta ini dalam genang lautan
Ku simpan rindu ini dalam rumah pasir pantai
Hingga.. Lagi dan lagi..
Ku buat untai kerinduan ini sebagai dawai do’a
Ku dendang syair rindu ini menjadi kidung hati
Ku jadikan bias rindu ini untuk pelengkap sepi

Sepenggal Kerinduan

Bungaku yang telah pergi..


Kau pernah tumbuh di taman hati
Harum mu pun masih mewangi
Dan tercium sampai kini
Pertanyaannya tak habis disini

Tapi sampai kapan ini terjadi


Sampai kapan aku merindukanmu
Sampai kapan kau tetap segar mewangi
Dan tak menjadi layu di hatiku.. Di sini..

Jika Ada Rindu

Jika ada celah ruang rindu dalam dimensi relungku


Maka hanya kamu yang tahu untuk siapa
Jika ada sisa waktu dalam kerinduanku
Maka hanya kamu yang tahu untuk siapa
Jika ada gumpalan rindu dalam rongga dadaku
Maka hanya kamu yang tahu untuk siapa

Jika ada satu cinta dalam lubuk sukmaku


Maka hanya kamu yang tahu untuk siapa
Jika ada tumpukan rindu dalam beku heningku
Maka hanya kamu yang tahu untuk siapa
Dan jika benar dunia mengakui keberadaanku
Pun hanya kamu yang tahu untuk siapa

Malam tanpa bintang

Di malam yang dingin dan sunyi ini


Aku sendiri termenung dengan rindu
Duduk di bawah pohon rambutan
Menanti angin malam membawa balasan rindumu.

Malam ini duka tanpa warna


Hitam tanpa cahaya bintang
Sepi tanpa sajak sunyi
Malam ini begitu sepi.

Tanpa hangat dan tanpa hadirmu


Aku menjadi kosong
Di bawa angin malam ke tempat aku kau tinggalkan
Iya sekarang aku berdiri bersama gelap tepat di gundukan
makammu.
Di sini aku sekarang
Di tempat jasadmu berada
Aku sangat merindukanmu wahai cinta
Ingin rasanya kumenangis hingga rasa sedih ini hancur
berkeping keping
Agar aku bisa berhenti menangis
Agar aku bisa berhenti meratap.

Bintang juga tahu aku sedang berduka


Sehingga ia memberiku waktu untuk membunuh rindu ini
Untuk itu malam ini dia tidak menghiburku.

Karena bintang tahu aku butuh waktu untuk sendiri


Butuh waktu untuk menelan airmata
Butuh waktu untuk tersenyum
Butuh waktu untuk berdiri kembali.

Archa Kerinduan

Masih aku terpaku


Retak muka remuk raga
Merindukanmu seperti batu

Tatapan mata selalu di angan


Merajut rindu bergelayut
Menantimu seperti batu

Di hatiku terpendam
Bungkam dalam diam sang malam
Merindukanmu seperti batu

Hampa dalam bayang siang


Kosong dalam tenang malam
Merenungimu seperti batu

Di Dalam Dada

Jika dibelah dada ku


Akan nampak semua yang ada di angan
Ada gunung, ada lembah, ada pohon di pinggir sawah
Ada jalan setapak menuju rumah
Ada kerinduan di sana..

Tapi ada juga kota lama


Dengan gedung runtuh
Dan langit terbakar menyala merah
Ada juga hutan rimba
Tempat nyawa tersesat
Terbayang di dalam lengking rusa
Yang lari dengan kaki terluka
Sudah berkumandang sebelum sempat bersuara
Kalau kerinduan tak terangkum dalam dada
Bagaimana kata seakan terbit dari tiada
Tangan akan hampa meraih ke udara

Aku Merindukanmu

Sudut sepi, ketika itu..


Kembali aku merindukanmu, sangat rindu
Gundah, resah dan gelisah menari-nari di kalbu
Bercumbu dengan setumpuk rindu yang membelenggu
Masih ku ingat saat itu.. Ya saat itu
Saat kau bunuh aku dengan diammu
Namun.. Masih saja aku merindukanmu, sangat rindu

Kubangan hening kala itu..


Bayanganmu hadir dibibir ilusiku
Hadirkan sebersit senyum terindah milikmu
Senyum yang semakin memberatkan rinduku
Haruskah ku buang bayangmu itu?
Haruskah aku?
Ah.. Aku tidak dan tak akan mampu
Wahai engkau.. Dengan cara inilah aku mencintaimu

Kamar senyiku, saat itu..


Sayup-sayup ku ingat kembali kisahku
Kau tahu apa yang kutemukan? Cintamu, cuma itu
Cinta yang membuka mataku
Pula yang membuka hatiku
Dan dalam hatiku, aku melihatmu, bidadariku
Hingga takan bosan ku berbisik di telingamu
“Aku Merindukanmu”

Engkau kah Itu?

Engkau kah itu?


Yang berdendang sendu
Dengan seuntai senandung rindu
Diantara rintihan sang kalbu
Yang terus tenggelam dalam kubangan pilu
Terinjak-injak derap langkah sang waktu

Engkau kah itu?


Yang menimpakanku ber ton-ton rindu
Dengan sejuta lembar bayangmu
Merebut tiap hempasan nafasku
Mengikat tiap persendian tulangku
Dengan merindukanmu.. Aku menemukanmu
Engkau kah itu?
Yang mencintaiku
Yang melengkapi semua asaku
Yang bermain di atas taman hatiku
Yang selalu berdendang di ujung rinduku
Yang takkan hilang meski disapa mesra sang bayu

Engkau kah itu?


Yang perlahan menaklukanku..
Kumpulan Puisi Kehidupan

GELISAH

Gelap malam penuh kesunyian


Lamunan jauh menerawang angkasa
Membukakan pintu-pintu mimpi
Menyibakan tirai-tirai kegalauan jiwa

Bias keremangan memudarkan kasih


Memutar hati menguak arti ilusi
Memedarkan beribu warni cahaya
Membayang menjauh dari arah cita

Katak merengek ikut meresah


Menggugah hati kala gelisah
Air hujan menetes berduka
Membasah bumi ikut bersedih

Gema kegundahan kian bertalu


Gemercik air melantun irama nan merdu
Berhembus angin membelai lembut
Gemerisik suara daun menghibur
Membangkit menggugah kalbu

Meliuk menari rumput nan ayu


Melambai perlahan seolah mengajak
Melepas duka menjemput cinta
Merayu bernyanyi kerinduan
Menyongsong esok akan kebahagiaan

PANORAMA KEHIDUPAN

Angin bertiup kearah sang penghidupan


Menikmati panorama dipagi hari,
Merasakan sejuknya alam yang damai.

Para burung mulai keluar dari rumahnya,


Berterbangan dan mulai mencari apa yang harus dia cari

Awan hitam yg menyelimuti,


Kini berubah menjadi Awan Biru Keindahan
dan menjadi Langit yg menakjubkan.

Lukisan-Lukisan yg menghiasi Langit Pagi,


menambah kedamaian hati
dan membuat mata menjadi Kagum.
Itulah Tuhan,
Sang Pencipta abadi.
Menciptakan segala rupa,
dan menikmati hasil karyanya tentang
Indahnya Panorama Kehidupan.

PELABUHAN HIDUP

Gelap yang kelam akan tiba dengan sendirinya


Raga dan ruhmu akan lepas sejenak melayang menjadi mimpi
Kibasan angin gelap merasuk menusuk setiap rongga kehidupan
Perlahan namun sengit, menjamahi apa yang ada
Terlupa sudah memori palsu itu
Hanya terlewat takkan abadi
Jiwa murka selalu ditengahi suka
Perangai buruk akan terbentuk

Kelam berubah
Muram kalah
Suram tak terjamah

Tanda mulai mengatas


Imaji jadi pasti

Teori akan jadi kondisi sesungguhnya


Terpikir dan terukir di pelipis mata
Hilang sekejap namun akan kembali mengenda

HARTA DAN CINTA

Jangan Kau Melihat Wajah Karena Bisa Menipu


Jangan Pula Kau Melihat Harta Karena Bisa Hilang
Datanglah Kepada Orang Yang Bisa
Membuatmu Tersenyum,
Membuatmu Selalu Tertawa,
Dan Membuatmu Merasa Dia akan selalu disampingmu,
Melindungimu dan Menyayangimu.

Jangan Kau Sia-siakan hidup untuk hari ini,


Hidup ini Terlampau Singkat
Bila dilewatkan Bersama Pilihan Yang Salah

BINGKAI KEHIDUPAN

Masa demi masa berlalu sudah


Kemana kaki jalan melangkah
Liku-liku kehidupan mengukir sejarah
Kini saatnya berpotret diri
Berbenah dari segala keburukan
Meningkatkan semua kebaikan
Ramadhan sebentar khan tiba
Kini saatnya tuk membuka pintu hati
Memaafkan semua kehilafan
Mari kita sambut dengan gembira
Dengan memperbanyak ibadah
Tuk menggapai tingkatan taqwa
Derajat tertinggi disisi khalik
Semoga Allah selalu membimbing kita
Dan nanti memasukkan kita dalam surga-Nya
Amiin

RENUNGAN MALAM

Malam ini begitu menerawang,,,,


bagikan gelap tak kunjung terang,,,
manakala hati sedang gundah gulana,,,
menuntun suatu isyarat untuk memenuhi,,,
yang dilalui untuk mengetahui,,,

Mulailah untuk menjadi akhir,,,


akhirilah untuk memulai yang baru,,,
dengan tujuan yang pasti,,,
akan sebuah gapaian yang indah,,,
naluri yang kita inginkan,,,
untuk sebuah ilusi,,,
yang terjadi kelak dalam kelam,,,,

Malam berganti pagi,,,,


mulai dengan lembaran baru,,,
untuk tujuan yang pasti,,,,
namun terjadi hal2 yang terlah menghalang,,,
dengan tujuan pasti,,,,
halangan tak terhiraukan,,,
dengan jauh melangkah kutrobosnya,,,
untuk menuntaskan dunia depan yang jauh,,,,

AKU BISA MEMAHAMI TAK BISA MENGERTI

Aku….
Aku berdiri bersandar di tembok ini…
Memahami setiap isi bait yang ku temui…
Ternyata tak bisa ku mengerti..
Hanya bisa melihat dan membaca nya..

Aku….
Aku memang jalang dan tak berharga diri..
Yang selalu mengusik diri dengan api..
Menimba api dengan sayatan mimpi..
Aku tercoreng ke lembah ini…
Dan aku…
Aku terlihat menjadi inti diri…
Menjadi rapi di hari yang sunyi..
Dan aku menjadi sunyi di setiap hari..
Karena api ku padam di tiup sunyi…

KEBAHAGIAAN

Senyumlah..
andainya senyummu itu,
bisa menopengi kedukaan,
kerna kau akan lebih derita,
melihatkan wajahmu sengsara.

Ketawalah..
andainya tawa itu,
mampu mengusir kecewa,
kerna titisan luka pasti mengalir,
tanpa hati yang mengepam gembira.

Carilah bahagia,
biarpun sampai kehujung nyawa,
kerna itulah pengobat segala nestapa.

Andainya jasadmu kian longlai,


bertongkatkanlah dengan ucapan,
tasbih Ilahi dengan penuh harapan,
karna nyawamu takkan berkekalan.

EPIFAT KEHIDUPAN

Terjerat dalam kebingungan


waktu yang merenggut manisnya kehidupan
mengikis sisa keharmonisan
terlukis pada akhir goresan

Asma-Mu…….
Selalu terucap, dalam lirih lepas udara keaslian
jika nafas masih teratur berjalan
warna itu takkan pernah ternodai
perbuatan itu,pasti berakhir mati.

Jika Kau beri aku 1 harapan


pasti ku beri sejuta pancaran keabadian janji sejati

PERJALANAN

Wanita malam jadi kenangan


Dalam suatu perjalanan
Bola matanya indah menggoda
Memberi rayuan tentang kemesraan

Sungguh murah kau tawarkan


Ternyata cukup uang recehan
Cuma sekedar untuk membeli jajanan

Pernah sesekali aku tanyakan


Mengapa tak kau tinggalkan hal demikian
Sebab itu kesia-siaan

Tak salah memang kau katakan


Kalau itu saling menguntungkan
Tetapi ada pihak yang dirugikan
Ibu mu yang melahirkan

******
Kumpulan Puisi Guru

Pahlawan Tanpa Tanda Jasa


Pahlawan tanpa tanda jasa
Ialah Guru

Yang mendidik ku
Yang membekali ku ilmu
Dengan tulus dan sabar

Senyummu memberikan semangat untuk kami


Menyongsong masa depan yang lebih baik

Setitik peluhmu
Menandakan sebuah perjuangan yang sangat besar
Untuk murid-muridnya

Terima kasih Guru


Perjuanganmu sangat berarti bagiku
Tanpamu ku tak akan tahu tentang dunia ini

Akan selalu ku panjatkan doa untukmu


Terimakasih Guruku

Kenangan Indah

Setiap masuk kelas Ia bawa hal baru


Hingga murid slalu menunggu-nunggu
Tak pernah datang terlambat
Aturan waktunya sungguh akurat
Pelajaranpun penuh dengan variasi
Dengan beragam macam aksi
Teriakan, tepuk tangan dan tawa
Yel-yel dan nyanyian bergema

Memberi semangat pada semua


Memberi dorongan untuk mencoba
Dengannya kelas jadi bernyawa
Penuh kesungguhan namun tak hilangkan canda

Baca juga: Kumpulan Puisi Cinta Sejati Paling Romantis

Pahlawan Pendidikan

Jika dunia kami yang dulu kosong


tak pernah kau isi
Mungkin hanya ada warna hampa, gelap
tak bisa apa-apa, tak bisa kemana-mana
Tapi kini dunia kami penuh warna
Dengan goresan garis-garis, juga kata
Yang dulu hanya jadi mimpi

Kini mulai terlihat bukan lagi mimpi


Itu karena kau yang mengajarkan
Tentang mana warna yang indah
Tentang garis yang harus dilukis
Juga tentang kata yang harus dibaca

Terimakasih guruku dari hatiku


Untuk semua pejuang pendidikan
Dengan pendidikanlah kita bisa memperbaiki bangsa
Dengan pendidikanlah nasib kita bisa dirubah
Apa yang tak mungkin kau jadikan mungkin

Hanya ucapan terakhir dari mulutku


Di hari pendidikan nasional ini
Gempitakanlah selalu jiwamu
wahai pejuang pendidikan Indonesia

Guruku Pahlawanku

Andai kata matahari tiada


Dunia akan beku dan bisu
pelangi tiada akan pernah terpancar
kehidupan tiada akan pernah terlaksana
Disaat titik kegalauan menghampiri
Terlihat setitik cahaya yang kami cari
Yang nampak dari sudut-sudut bibirmu
Dan gerak-gerik tubuhmu
Engkau sinari jalan-jalan kami yang buntu
Yang hampir menjerumuskan masa sepan kami
Engkau terangi kami dengan lentera ilmu mu
Yang tiada akan pernah sirna di terpa angin usia

Guru……..
Engkau pahlawan yang tak pernah mengharapkan balasan
Disaat kami tak mendengarkan mu
Engkau tak pernah mengeluh dan menyerah
Untuk mendidik kami
Darimu kami mengenal banyak hal
Tentang mana warna yang indah
Tentang garis yang harus di lukis
Juga tentang kata yang harus dibaca
Engkau membuat hidup kami berarti

Guru……
Tiada kata yang pantas kami ucapkan
Selain terimakasih atas semua jasa-jasa mu
Maafkan kami bila telah membuatmu kecewa
Jasa-jasa mu akan kami semat abadi sepanjang hidup kami
Terimakasih guruku, engkau pahlawan ku

Anda mungkin juga menyukai