setiap malam
seperti bermain dalam siang
Widji thukul
UCAPKAN KATA-KATAMU
atau menganga
diisi apa saja menerima
tak bisa ambil bagian
kemasan-kentingan-sorogenen
Angkatan 1966-1770an
Karya puisi W.S Rendra
”DENGAN KASIH SAYANG”
Dengan kasih sayang
Kita simpan bedil dan kelewang
Punahlah gairahpada darah
Jangan !
Jangan dibunuh para lintah darat
Ciumlah mesra anak janda tak berayah
Dan sumbatlah jarimu pada mulut peletupan
kena darah para bajak dan perombak
akan mudah mendidih oleh pelor
mereka bukan tapir atau badak
hatinyapun berurusan cinta kasih
seperti jendela terbuka bagai angi sejuk¡
kita yang sering kehabisan cinta untuk mereka
Cuma membenci yang nampak rompak
Hati tak bisa berpelukan dengan hati mereka
Terlampau terbatas pada lahiriah masing pihak
Lahiriah yang terlalu banyak meminta !
Terhadap sajak yang paling utopis
Bacalah dengan senyuman yang sabar
Jangan dibenci para pembunuh
Jangan dibiarkan anak bayi mati sendiri
Kere – ker jangan mengemis lagi
Dan terhadap penjahat yang paling laknat
Pandanglah dari jendela hati yang bersih
Angkatan 1980-1990an
JOKO PINURBO
PADA LUKISAN MONALISA
Angkatan 2000-an
Perjalanan Hati
Rendra Rahim, AE
Tirai tirai hati terpaut
Sukmaku lepas
Terhempas bebas
Kapalku ingin berlabuh
Sang jangkar tak kunjung lepas
Laut biru terhampar biru
Amir hamzah
HARI MENUAI
Lamanya sudah tiada bertemu
tiada kedengaran suatu apa
tiada tempat duduk bertanya
tiada teman kawan berberita
Tahu aku
kini hari menuai api
mengetam ancam membelam redam
ditulis dilukis jari tanganku.
Wijaya Kusuma
Di balik gunung jauh disana,
Terletak taman dewata raya,
Tempat tumbuh kusuma wijaya,
Bunga yang indah penawar fana.
Hanya sedikit yang tahu jalan,
Dari negeri sampai kesana,
Lebih sedikit lagi orangnya,
Yang dapat mencapai gerbang taman.
Turut suara seruling Krisna
Berbunyi di dalam hutan,
Memanggil engkau sih trisna
Engkau dipanggil senantiasa,
Mengikuti sidang orang pungutan,
Engkau menurut