0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
57 tayangan12 halaman
Puisi ini menceritakan tentang seorang pemuda yang merasa bingung dengan masa depannya. Ia merasa tangannya tidak mampu memecahkan persoalan-persoalan sosial yang ada di sekitarnya seperti ketidakadilan dan ketidakmerataan. Ia pun akhirnya memutuskan untuk mengembara.
Puisi ini menceritakan tentang seorang pemuda yang merasa bingung dengan masa depannya. Ia merasa tangannya tidak mampu memecahkan persoalan-persoalan sosial yang ada di sekitarnya seperti ketidakadilan dan ketidakmerataan. Ia pun akhirnya memutuskan untuk mengembara.
Puisi ini menceritakan tentang seorang pemuda yang merasa bingung dengan masa depannya. Ia merasa tangannya tidak mampu memecahkan persoalan-persoalan sosial yang ada di sekitarnya seperti ketidakadilan dan ketidakmerataan. Ia pun akhirnya memutuskan untuk mengembara.
dikau alkamar purnama raya asalkan kanda bergurau senda dengan adinda tajuk mahkota. Dituan rama-rama melayang didinda dendang sayang asalkan kandaa selang-menyelang melihat adinda kekasih abang. Ibu seruku ini laksana pemburu memikat perkutut di pohon ru sepantun s!ara laguan rindu menangisi kelana berhati mutu. "elana jauh duduk merantau di balik gunung de!ala hijau di #eberang laut $ermin silau %anah &a!a mahkota pulau... Buah kenanganku entah ke mana lalu mengembara ke sini sana haram berkata sepatah jua ia lalu meninggalkan beta. ibu lihatlah anakmu muda belia setiap !aktu sepanjang masa duduk termenung berhati duka laksana Asmara kehilangan seroja. Bonda !aktu tuan melahirkan beta pada subuh kembang $empaka adakah ibu menaruh sangka baha!a begini peminta anakda' (ah kalau begini naga-naganya kayu basah dimakan api aduh kalau begini laku rupanya tentulah badan lekaslah )ani. BUAH RINDU *
Datanglah engkau !ahai maut lepaskan aku dari nestapa engkeu lagi tempatku berpaut di !aktu ini gelap gulita.
"i$au murai tiada merdu pada beta bujang +elayu himbau pungguk tiada merindu dalam telinganku seperti dahulu.
%uan aduhai mega berarak yang meliputi de!angga raya berhentilah tuan di atas teratak anak langkat musa)ir lata.
#esaat sekejap mata beta berpesan padamu tuan aduhai a!an arah menatah tuan berjalan di negeri manatah tuan bertahan'
#ampaikan rinduku pada adinda bisikkan rayuanku pada juita liputi lututnya muda ken$ana serupa beta memeluk dia.
Ibu konon jauh tanah #elindung tempat gadis duduk berjuntai bonda hajat hati memeluk gunung apatah daya tangan tak sampai.
,lang Raja!ali burung angkasa turunlah tuan barang sementara beta bertanya sepatah kata adakah tuan melihat adinda'
mega telahku sapa mergastua telahku tanya maut telahku puja tetapi adinda manatah dia-
BUAH RINDU . /uspa $empaka konon kirimkan pada arus lari ke laut akan duta kanda jadikan pada adinda kasih terpaut. %eja bunga seroja dalam taman kemala hijau di atas mahkota orang berikan pada kekanda tiada kuambil kerana tuan. Adakah gemerlapan bagi kemala adakah harum lagi seroja pada beta tumpuan duka sebab tuan lalu mengembara. %uan lalu tiada berkata haram sepatah sepantun duli kanda tinggal sepenuh !angsangka pilu belas di dalam hati. Hatiku rindu bukan kepalang dendam beralik berulang-ulang air mata ber$u$ur selang-menyelang mengenangkan adik kekasih abang. Diriku lemah anggotaku layu rasakan $inta bertalu-talu kalau begini datangnya selalu tentunya kekanda berpulang dahulu. %inggalah tuan tinggalah nya!a tinggal juita tajuk mahkota kanda lalu menghadap 0de!ata0 bertelut di ba!ah $erpu +aulana. "anda pohonkan tuan selamat ke ba!ah kaus de!ata rahmat moga-moga tuan hendaklah mendapat kesukaan hidup ganda berlipat. BUAH RINDU 1 "alau kekanda duduk menyembah duli de!ata mulia raya kanda pohonkan untung yang indah kepada tuan !ahai adinda. "anda puja de!a asmara merestui remaja adik kekanda hendaklah ia sepanjang masa mengasihi tuan intan kemala Anak busurnya kanda gantungi dengan seroja suntingan hauri badannya de!a kanda lengkapi dengan busur sedia di jari. #etelah itu kandapun puja de!ata mulia di pun$ak angkasa memohonkan rahman beribu ganda ia tumpahkan kepada adinda. %inggallah tuan tinggallah nya!a sepanjang hari segenap masa pikiran kanda hanyalah kemala dilindungi %uhan +aha "uasa. Baik-baik adindaku tinggal aduhai kekasih emas tempa!an kasih kanda demi Allah kekal kepada tuan emas rayuan..... "alau mega berarak lalu bayu berhembus sepoi basah ingatlah tuan kanda merayu mengenangkan nasib salah tarah. "alau hujang turun rintik laksana air mata jatuh mengalir itulah kanda teringatkan adik duduk termenung berhati khuatir. Kumpulan Sajak WS Rendra
Sajak burung-burung Kondor-WS Rendra Angin gunung turun merembes ke hutan, lalu bertiup di atas permukaan kali yang luas, dan akhirnya berumah di daun-daun tembakau. Kemudian hatinya pilu melihat jejak-jejak sedih para petani buruh yang terpacak di atas tanah gembur namun tidak memberi kemakmuran bagi penduduknya. Para tani buruh bekerja, berumah di gubug-gubug tanpa jendela, menanam bibit di tanah yang subur, memanen hasil yang berlimpah dan makmur namun hidup mereka sendiri sengsara. Mereka memanen untuk tuan tanah yang mempunyai istana indah. Keringat mereka menjadi emas yang diambil oleh cukong-cukong pabrik cerutu di Eropa. Dan bila mereka menuntut perataan pendapatan, para ahli ekonomi membetulkan letak dasi, dan menjaab dengan mengirim kondom. Penderitaan mengalir dari parit-parit ajah rakyatku. Dari pagi sampai sore, rakyat negeriku bergerak dengan lunglai, menggapai-gapai, menoleh ke kiri, menoleh ke kanan, di dalam usaha tak menentu. Di hari senja mereka menjadi onggokan sampah, dan di malam hari mereka terpelanting ke lantai, dan sukmanya berubah menjadi burung kondor. !eribu-ribu burung kondor, berjuta-juta burung kondor, bergerak menuju ke gunung tinggi, dan disana mendapat hiburan dari sepi. Karena hanya sepi mampu menghisap dendam dan sakit hati. !urung-burung kondor menjerit. Di dalam marah menjerit, bergema di tempat-tempat yang sepi. !urung-burung kondor menjerit di batu-batu gunung menjerit bergema di tempat-tempat yang sepi !erjuta-juta burung kondor mencakar batu-batu, mematuki batu-batu, mematuki udara, dan di kota orang-orang bersiap menembaknya. Djogja, "#$% Potret Pembangunan dalam Puisi Sajak gadis dan majikan-WS Rendra
&anganlah tuan seenaknya memelukku. Ke mana arahnya, sudah cukup aku tahu. Aku bukan ahli ilmu menduga, tetapi jelas sudah kutahu pelukan ini apa artinya'.. Hukum Puisi tentang hukum di (ndonesia sekarang dan di masa depan dan masa lalu yang sangat heboh, seru, dan terdasyat dan di sertai kata yang sangat menarik. )iallah pendidikan yang aku terima. Sajak bulan purnama-WS Rendra !ulan terbit dari lautan. *ambutnya yang tergerai ia kibaskan. Dan menjelang malam, ajahnya yang bundar, menyinari gubug-gubug kaum gelandangan kota &akarta. +angit sangat cerah. Para pencuri bermain gitar. dan kaum pelacur naik penghasilannya. Tahanan-WS Rendra Atas ranjang batu tubuhnya panjang bukit barisan tanpa bulan kabur dan liat dengan mata sepikan terali Di lorong-lorong jantung matanya para pemuda bertangan merah serdadu-serdadu !elanda rebah Di mulutnya menetes Sajak widuri untuk Joki Tobing-WS Rendra Debu mengepul mengolah ajah tukang-tukang parkir. Kemarahan mengendon di dalam kalbu purba. ,rang-orang miskin menentang kemelaratan. -ahai, &oki .obing, kuseru kamu, kerna ajahmu muncul dalam mimpiku. -ahai, &oki .obing, kuseru kamu karena terlibat aku di dalam napasmu. Sajak seorang tua untuk istrinya-WS Rendra Aku tulis sajak ini untuk menghibur hatimu )ementara kau kenangkan encokmu kenangkanlah pula masa remaja kita yang gemilang Dan juga masa depan kita yang hampir rampung dan dengan lega akan kita lunaskan. Sajak Bulan Mei !!" di #ndonesia-WS Rendra )ajak !ulan Mei "##/ di (ndonesia Aku tulis sajak ini di bulan gelap raja-raja. !angkai-bangkai tergeletak lengket di aspal jalan. Amarah merajalela tanpa alamat. Ketakutan muncul dari sampah kehidupan. Pikiran kusut membentuk simpul-simpul sejarah. ,, jaman edan 0 ,, malam kelam pikiran insan 0 Koyak-moyak sudah keteduhan tenda kepercayaan. Kitab undang-undang tergeletak di selokan Kepastian hidup terhuyung-huyung dalam comberan. ,, tataarna 1atamorgana kekuasaan 0 ,, sihir berkilauan dari mahkota raja-raja 0 Dari sejak jaman (brahim dan Musa Allah selalu mengingatkan baha hukum harus lebih tinggi dari keinginan para politisi, raja-raja, dan tentara. ,, kebingungan yang muncul dari kabut ketakutan 0 ,, rasa putus asa yang terbentur sangkur 0 !erhentilah mencari ratu adil 0 *atu adil itu tidak ada. *atu adil itu tipu daya 0 Apa yang harus kita tegakkan bersama adalah 2ukum Adil. 2ukum Adil adalah bintang pedoman di dalam prahara. !au anyir darah yag kini memenuhi udara menjadi saksi yang akan berkata 3 Apabila pemerintah sudah menjarah Daulat *akyat, apabila cukong-cukong sudah menjarah ekonomi bangsa, apabila aparat keamanan sudah menjarah keamanan, maka rakyat yang tertekan akan mencontoh penguasa, lalu menjadi penjarah di pasar dan jalan raya. -ahai, penguasa dunia yang 1ana 0 -ahai, jia yang tertenung sihir tahta 0 Apakah masih buta dan tuli di dalam hati 4 Apakah masih akan menipu diri sendiri 4 Apabila saran akal sehat kamu remehkan berarti pintu untuk pikiran-pikiran gelap yang akan muncul dari sudut-sudut gelap telah kamu bukakan 0 5adar kabut duka cita menutup ajah (bu Pertii Airmata mengalir dari sajakku ini. 5atatan 3 )ajak ini dibuat di &akarta pada "$ Mei "##/ dan dibacakan *endra di DP*. Sajak tangan-WS Rendra (nilah tangan seorang mahasisa, tingkat sarjana muda. .anganku. Astaga. .anganku menggapai, yang terpegang andero6 hostes berumbai, Aku bego. .anganku lunglai. .anganku mengetuk pintu, tak ada jaaban. Aku tendang pintu, pintu terbuka. Di balik pintu ada lagi pintu. Dan selalu 3 ada tulisan jam bicara yang singkat batasnya. Aku masukkan tangan-tanganku ke celana dan aku keluar mengembara. Aku ditelan (ndonesia *aya. .angan di dalam kehidupan muncul di depanku. .anganku aku sodorkan. 7ampak asing di antara tangan beribu. Aku bimbang akan masa depanku. .angan petani yang berlumpur, tangan nelayan yang bergaram, aku jabat dalam tanganku. .angan mereka penuh pergulatan .angan-tangan yang menghasilkan. .anganku yang gamang tidak memecahkan persoalan. .angan cukong, tangan pejabat, gemuk, lues, dan sangat kuat. .anganku yang gamang dicurigai, disikat. .anganku mengepal. Ketika terbuka menjadi cakar. Aku meraih ke arah delapan penjuru. Di setiap meja kantor bercokol tentara atau orang tua. Di desa-desa para petani hanya buruh tuan tanah. Di pantai-pantai para nelayan tidak punya kapal. Perdagangan berjalan tanpa sadaya. Politik hanya mengabdi pada cuaca'.. .anganku mengepal. .etapi tembok batu didepanku. 2idupku tanpa masa depan. Kini aku kantongi tanganku. Aku berjalan mengembara. Aku akan menulis kata-kata kotor di meja rektor .(M, % &uli "#$$ Potret Pembangunan dalam Puisi Sajak Tangan Pengarang: W.S Rendra Inilah tangan seorang mahasiswa, tingkat sarjana muda. Tanganku. Astaga. Tanganku menggapai, yang terpegang anderox hostes berumbai, Aku bego. Tanganku lunglai. Tanganku mengetuk pintu, tak ada jawaban. Aku tendang pintu, pintu terbuka. Di balik pintu ada lagi pintu. Dan selalu : ada tulisan jam bicara yang singkat batasnya. Aku masukkan tangan-tanganku ke celana dan aku keluar mengembara. Aku ditelan Indonesia aya. Tangan di dalam kehidupan muncul di depanku. Tanganku aku sodorkan. !ampak asing di antara tangan beribu. Aku bimbang akan masa depanku. Tangan petani yang berlumpur, tangan nelayan yang bergaram, aku jabat dalam tanganku. Tangan mereka penuh pergulatan Tangan-tangan yang menghasilkan. Tanganku yang gamang tidak memecahkan persoalan. Tangan cukong, tangan pejabat, gemuk, luwes, dan sangat kuat. Tanganku yang gamang dicurigai, disikat. Tanganku mengepal. "etika terbuka menjadi cakar. Aku meraih ke arah delapan penjuru. Di setiap meja kantor bercokol tentara atau orang tua. Di desa-desa para petani hanya buruh tuan tanah. Di pantai-pantai para nelayan tidak punya kapal. #erdagangan berjalan tanpa swadaya. #olitik hanya mengabdi pada cuaca$.. Tanganku mengepal. Tetapi tembok batu didepanku. %idupku tanpa masa depan. "ini aku kantongi tanganku. Aku berjalan mengembara. Aku akan menulis kata-kata kotor di meja rektor TI&, ' (uli )*++ #otret #embangunan dalam #uisi JEMBATAN Sutardji Calzoum Bachri Sedalam-dalam sajak takkan mampu menampung airmata bangsa. Kata-kata telah lama terperangkap dalam basa-basi dalam ewuh pekewuh dalam isyarat dan kilah tanpa makna Maka aku pun pergi menatap pada wajah orang berjuta Wajah orang jalanan yang berdiri satu kaki dalam penuh sesak bis kota Wajah orang tergusur Wajah yang ditilang malang Wajah legam pemulung yang memungut remah-remah pembangunan Wajah yang hanya mampu menjadi sekedar penonton etalase indah di berbagai plaza Wajah yang diam-diam menjerit melengking melolong dan mengucap tanah air kita satu bangsa kita satu bahasa kita satu bendera kita satu !api wahai saudara satu bendera" kenapa kini ada sesuatu yang terasa jauh beda di antara kita# Sementara jalan-jalan mekar di mana-mana menghubungkan kota-kota" jembatan-jembatan tumbuh kokoh merentangi semua sungai dan lembah yang ada. !api siapakah yang mampu menjembatani jurang di antara kita# $i lembah-lembah kusam pada pucuk tulang kersang dan otot linu mengerang mereka pancangkan koyak-moyak bendera hati dipijak ketidakpedulian pada saudara %erimis tak mampu menguncupkan kibarannya. &alu tanpa tangis mereka menyanyi padamu negeri airmata kami