Anda di halaman 1dari 12

BUAH RINDU 1

Dikau sambur limbur pada senja


dikau alkamar purnama raya
asalkan kanda bergurau senda
dengan adinda tajuk mahkota.
Dituan rama-rama melayang
didinda dendang sayang
asalkan kandaa selang-menyelang
melihat adinda kekasih abang.
Ibu seruku ini laksana pemburu
memikat perkutut di pohon ru
sepantun s!ara laguan rindu
menangisi kelana berhati mutu.
"elana jauh duduk merantau
di balik gunung de!ala hijau
di #eberang laut $ermin silau
%anah &a!a mahkota pulau...
Buah kenanganku entah ke mana
lalu mengembara ke sini sana
haram berkata sepatah jua
ia lalu meninggalkan beta.
ibu lihatlah anakmu muda belia
setiap !aktu sepanjang masa
duduk termenung berhati duka
laksana Asmara kehilangan seroja.
Bonda !aktu tuan melahirkan beta
pada subuh kembang $empaka
adakah ibu menaruh sangka
baha!a begini peminta anakda'
(ah kalau begini naga-naganya
kayu basah dimakan api
aduh kalau begini laku rupanya
tentulah badan lekaslah )ani.
BUAH RINDU *

Datanglah engkau !ahai maut
lepaskan aku dari nestapa
engkeu lagi tempatku berpaut
di !aktu ini gelap gulita.

"i$au murai tiada merdu
pada beta bujang +elayu
himbau pungguk tiada merindu
dalam telinganku seperti dahulu.

%uan aduhai mega berarak
yang meliputi de!angga raya
berhentilah tuan di atas teratak
anak langkat musa)ir lata.

#esaat sekejap mata beta berpesan
padamu tuan aduhai a!an
arah menatah tuan berjalan
di negeri manatah tuan bertahan'

#ampaikan rinduku pada adinda
bisikkan rayuanku pada juita
liputi lututnya muda ken$ana
serupa beta memeluk dia.

Ibu konon jauh tanah #elindung
tempat gadis duduk berjuntai
bonda hajat hati memeluk gunung
apatah daya tangan tak sampai.

,lang Raja!ali burung angkasa
turunlah tuan barang sementara
beta bertanya sepatah kata
adakah tuan melihat adinda'

mega telahku sapa
mergastua telahku tanya
maut telahku puja
tetapi adinda manatah dia-

BUAH RINDU .
/uspa $empaka konon kirimkan
pada arus lari ke laut
akan duta kanda jadikan
pada adinda kasih terpaut.
%eja bunga seroja dalam taman
kemala hijau di atas mahkota
orang berikan pada kekanda
tiada kuambil kerana tuan.
Adakah gemerlapan bagi kemala
adakah harum lagi seroja
pada beta tumpuan duka
sebab tuan lalu mengembara.
%uan lalu tiada berkata
haram sepatah sepantun duli
kanda tinggal sepenuh !angsangka
pilu belas di dalam hati.
Hatiku rindu bukan kepalang
dendam beralik berulang-ulang
air mata ber$u$ur selang-menyelang
mengenangkan adik kekasih abang.
Diriku lemah anggotaku layu
rasakan $inta bertalu-talu
kalau begini datangnya selalu
tentunya kekanda berpulang dahulu.
%inggalah tuan tinggalah nya!a
tinggal juita tajuk mahkota
kanda lalu menghadap 0de!ata0
bertelut di ba!ah $erpu +aulana.
"anda pohonkan tuan selamat
ke ba!ah kaus de!ata rahmat
moga-moga tuan hendaklah mendapat
kesukaan hidup ganda berlipat.
BUAH RINDU 1
"alau kekanda duduk menyembah
duli de!ata mulia raya
kanda pohonkan untung yang indah
kepada tuan !ahai adinda.
"anda puja de!a asmara
merestui remaja adik kekanda
hendaklah ia sepanjang masa
mengasihi tuan intan kemala
Anak busurnya kanda gantungi
dengan seroja suntingan hauri
badannya de!a kanda lengkapi
dengan busur sedia di jari.
#etelah itu kandapun puja
de!ata mulia di pun$ak angkasa
memohonkan rahman beribu ganda
ia tumpahkan kepada adinda.
%inggallah tuan tinggallah nya!a
sepanjang hari segenap masa
pikiran kanda hanyalah kemala
dilindungi %uhan +aha "uasa.
Baik-baik adindaku tinggal
aduhai kekasih emas tempa!an
kasih kanda demi Allah kekal
kepada tuan emas rayuan.....
"alau mega berarak lalu
bayu berhembus sepoi basah
ingatlah tuan kanda merayu
mengenangkan nasib salah tarah.
"alau hujang turun rintik
laksana air mata jatuh mengalir
itulah kanda teringatkan adik
duduk termenung berhati khuatir.
Kumpulan Sajak WS Rendra

Sajak burung-burung Kondor-WS Rendra
Angin gunung turun merembes ke hutan,
lalu bertiup di atas permukaan kali yang luas,
dan akhirnya berumah di daun-daun tembakau.
Kemudian hatinya pilu
melihat jejak-jejak sedih para petani buruh
yang terpacak di atas tanah gembur
namun tidak memberi kemakmuran bagi penduduknya.
Para tani buruh bekerja,
berumah di gubug-gubug tanpa jendela,
menanam bibit di tanah yang subur,
memanen hasil yang berlimpah dan makmur
namun hidup mereka sendiri sengsara.
Mereka memanen untuk tuan tanah
yang mempunyai istana indah.
Keringat mereka menjadi emas
yang diambil oleh cukong-cukong pabrik cerutu di Eropa.
Dan bila mereka menuntut perataan pendapatan,
para ahli ekonomi membetulkan letak dasi,
dan menjaab dengan mengirim kondom.
Penderitaan mengalir
dari parit-parit ajah rakyatku.
Dari pagi sampai sore,
rakyat negeriku bergerak dengan lunglai,
menggapai-gapai,
menoleh ke kiri, menoleh ke kanan,
di dalam usaha tak menentu.
Di hari senja mereka menjadi onggokan sampah,
dan di malam hari mereka terpelanting ke lantai,
dan sukmanya berubah menjadi burung kondor.
!eribu-ribu burung kondor,
berjuta-juta burung kondor,
bergerak menuju ke gunung tinggi,
dan disana mendapat hiburan dari sepi.
Karena hanya sepi
mampu menghisap dendam dan sakit hati.
!urung-burung kondor menjerit.
Di dalam marah menjerit,
bergema di tempat-tempat yang sepi.
!urung-burung kondor menjerit
di batu-batu gunung menjerit
bergema di tempat-tempat yang sepi
!erjuta-juta burung kondor mencakar batu-batu,
mematuki batu-batu, mematuki udara,
dan di kota orang-orang bersiap menembaknya.
Djogja, "#$%
Potret Pembangunan dalam Puisi
Sajak gadis dan majikan-WS Rendra

&anganlah tuan seenaknya memelukku.
Ke mana arahnya, sudah cukup aku tahu.
Aku bukan ahli ilmu menduga,
tetapi jelas sudah kutahu
pelukan ini apa artinya'..
Hukum
Puisi tentang hukum di (ndonesia sekarang dan di masa depan dan masa lalu
yang sangat heboh, seru, dan terdasyat dan di sertai kata yang sangat menarik.
)iallah pendidikan yang aku terima.
Sajak bulan purnama-WS Rendra
!ulan terbit dari lautan.
*ambutnya yang tergerai ia kibaskan.
Dan menjelang malam,
ajahnya yang bundar,
menyinari gubug-gubug kaum gelandangan
kota &akarta.
+angit sangat cerah.
Para pencuri bermain gitar.
dan kaum pelacur naik penghasilannya.
Tahanan-WS Rendra
Atas ranjang batu
tubuhnya panjang
bukit barisan tanpa bulan
kabur dan liat
dengan mata sepikan terali
Di lorong-lorong
jantung matanya
para pemuda bertangan merah
serdadu-serdadu !elanda rebah
Di mulutnya menetes
Sajak widuri untuk Joki Tobing-WS Rendra
Debu mengepul mengolah ajah tukang-tukang parkir.
Kemarahan mengendon di dalam kalbu purba.
,rang-orang miskin menentang kemelaratan.
-ahai, &oki .obing, kuseru kamu,
kerna ajahmu muncul dalam mimpiku.
-ahai, &oki .obing, kuseru kamu
karena terlibat aku di dalam napasmu.
Sajak seorang tua untuk istrinya-WS Rendra
Aku tulis sajak ini
untuk menghibur hatimu
)ementara kau kenangkan encokmu
kenangkanlah pula masa remaja kita yang gemilang
Dan juga masa depan kita
yang hampir rampung
dan dengan lega akan kita lunaskan.
Sajak Bulan Mei !!" di #ndonesia-WS Rendra
)ajak !ulan Mei "##/ di (ndonesia
Aku tulis sajak ini di bulan gelap raja-raja.
!angkai-bangkai tergeletak lengket di aspal jalan.
Amarah merajalela tanpa alamat.
Ketakutan muncul dari sampah kehidupan.
Pikiran kusut membentuk simpul-simpul sejarah.
,, jaman edan 0
,, malam kelam pikiran insan 0
Koyak-moyak sudah keteduhan tenda kepercayaan.
Kitab undang-undang tergeletak di selokan
Kepastian hidup terhuyung-huyung dalam comberan.
,, tataarna 1atamorgana kekuasaan 0
,, sihir berkilauan dari mahkota raja-raja 0
Dari sejak jaman (brahim dan Musa
Allah selalu mengingatkan
baha hukum harus lebih tinggi
dari keinginan para politisi, raja-raja, dan tentara.
,, kebingungan yang muncul dari kabut ketakutan 0
,, rasa putus asa yang terbentur sangkur 0
!erhentilah mencari ratu adil 0
*atu adil itu tidak ada. *atu adil itu tipu daya 0
Apa yang harus kita tegakkan bersama
adalah 2ukum Adil.
2ukum Adil adalah bintang pedoman di dalam prahara.
!au anyir darah yag kini memenuhi udara
menjadi saksi yang akan berkata 3
Apabila pemerintah sudah menjarah Daulat *akyat,
apabila cukong-cukong sudah menjarah ekonomi bangsa,
apabila aparat keamanan sudah menjarah keamanan,
maka rakyat yang tertekan akan mencontoh penguasa,
lalu menjadi penjarah di pasar dan jalan raya.
-ahai, penguasa dunia yang 1ana 0
-ahai, jia yang tertenung sihir tahta 0
Apakah masih buta dan tuli di dalam hati 4
Apakah masih akan menipu diri sendiri 4
Apabila saran akal sehat kamu remehkan
berarti pintu untuk pikiran-pikiran gelap
yang akan muncul dari sudut-sudut gelap
telah kamu bukakan 0
5adar kabut duka cita menutup ajah (bu Pertii
Airmata mengalir dari sajakku ini.
5atatan 3
)ajak ini dibuat di &akarta pada "$ Mei "##/ dan dibacakan *endra di DP*.
Sajak tangan-WS Rendra
(nilah tangan seorang mahasisa,
tingkat sarjana muda.
.anganku. Astaga.
.anganku menggapai,
yang terpegang andero6 hostes berumbai,
Aku bego. .anganku lunglai.
.anganku mengetuk pintu,
tak ada jaaban.
Aku tendang pintu,
pintu terbuka.
Di balik pintu ada lagi pintu.
Dan selalu 3
ada tulisan jam bicara
yang singkat batasnya.
Aku masukkan tangan-tanganku ke celana
dan aku keluar mengembara.
Aku ditelan (ndonesia *aya.
.angan di dalam kehidupan
muncul di depanku.
.anganku aku sodorkan.
7ampak asing di antara tangan beribu.
Aku bimbang akan masa depanku.
.angan petani yang berlumpur,
tangan nelayan yang bergaram,
aku jabat dalam tanganku.
.angan mereka penuh pergulatan
.angan-tangan yang menghasilkan.
.anganku yang gamang
tidak memecahkan persoalan.
.angan cukong,
tangan pejabat,
gemuk, lues, dan sangat kuat.
.anganku yang gamang dicurigai,
disikat.
.anganku mengepal.
Ketika terbuka menjadi cakar.
Aku meraih ke arah delapan penjuru.
Di setiap meja kantor
bercokol tentara atau orang tua.
Di desa-desa
para petani hanya buruh tuan tanah.
Di pantai-pantai
para nelayan tidak punya kapal.
Perdagangan berjalan tanpa sadaya.
Politik hanya mengabdi pada cuaca'..
.anganku mengepal.
.etapi tembok batu didepanku.
2idupku tanpa masa depan.
Kini aku kantongi tanganku.
Aku berjalan mengembara.
Aku akan menulis kata-kata kotor
di meja rektor
.(M, % &uli "#$$
Potret Pembangunan dalam Puisi
Sajak Tangan
Pengarang: W.S Rendra
Inilah tangan seorang mahasiswa,
tingkat sarjana muda.
Tanganku. Astaga.
Tanganku menggapai,
yang terpegang anderox hostes berumbai,
Aku bego. Tanganku lunglai.
Tanganku mengetuk pintu,
tak ada jawaban.
Aku tendang pintu,
pintu terbuka.
Di balik pintu ada lagi pintu.
Dan selalu :
ada tulisan jam bicara
yang singkat batasnya.
Aku masukkan tangan-tanganku ke celana
dan aku keluar mengembara.
Aku ditelan Indonesia aya.
Tangan di dalam kehidupan
muncul di depanku.
Tanganku aku sodorkan.
!ampak asing di antara tangan beribu.
Aku bimbang akan masa depanku.
Tangan petani yang berlumpur,
tangan nelayan yang bergaram,
aku jabat dalam tanganku.
Tangan mereka penuh pergulatan
Tangan-tangan yang menghasilkan.
Tanganku yang gamang
tidak memecahkan persoalan.
Tangan cukong,
tangan pejabat,
gemuk, luwes, dan sangat kuat.
Tanganku yang gamang dicurigai,
disikat.
Tanganku mengepal.
"etika terbuka menjadi cakar.
Aku meraih ke arah delapan penjuru.
Di setiap meja kantor
bercokol tentara atau orang tua.
Di desa-desa
para petani hanya buruh tuan tanah.
Di pantai-pantai
para nelayan tidak punya kapal.
#erdagangan berjalan tanpa swadaya.
#olitik hanya mengabdi pada cuaca$..
Tanganku mengepal.
Tetapi tembok batu didepanku.
%idupku tanpa masa depan.
"ini aku kantongi tanganku.
Aku berjalan mengembara.
Aku akan menulis kata-kata kotor
di meja rektor
TI&, ' (uli )*++
#otret #embangunan dalam #uisi
JEMBATAN
Sutardji Calzoum Bachri
Sedalam-dalam sajak takkan mampu menampung
airmata bangsa. Kata-kata telah lama terperangkap
dalam basa-basi dalam ewuh pekewuh dalam
isyarat dan kilah tanpa makna
Maka aku pun pergi menatap pada wajah
orang berjuta
Wajah orang jalanan yang berdiri satu kaki
dalam penuh sesak bis kota
Wajah orang tergusur
Wajah yang ditilang malang
Wajah legam pemulung yang memungut
remah-remah pembangunan
Wajah yang hanya mampu menjadi sekedar
penonton etalase indah di berbagai plaza
Wajah yang diam-diam menjerit melengking
melolong dan mengucap
tanah air kita satu
bangsa kita satu
bahasa kita satu
bendera kita satu
!api wahai saudara satu bendera" kenapa
kini ada sesuatu yang terasa jauh beda di antara kita#
Sementara jalan-jalan mekar di mana-mana
menghubungkan kota-kota" jembatan-jembatan
tumbuh kokoh merentangi semua sungai dan lembah
yang ada. !api siapakah yang mampu menjembatani
jurang di antara kita#
$i lembah-lembah kusam pada pucuk tulang kersang
dan otot linu mengerang mereka pancangkan koyak-moyak
bendera hati dipijak ketidakpedulian pada saudara
%erimis tak mampu menguncupkan kibarannya.
&alu tanpa tangis mereka menyanyi
padamu negeri
airmata kami

Anda mungkin juga menyukai