Anda di halaman 1dari 28

Kepada Peminta-minta

Baik, baik, aku akan menghadap Dia


Menyerahkan diri dan segala dosa
Tapi jangan tentang lagi aku
Nanti darahku jadi beku
Jangan lagi kau bercerita
Sudah tercacar semua di muka
Nanah meleleh dari muka
Sambil berjalan kau usap juga
Bersuara tiap kau melangkah
Mengerang tiap kau memandang
Menetes dari suasana kau datang
Sembarang kau merebah
Mengganggu dalam mimpiku
Menghempas aku di bumi keras
Di bibirku terasa pedas
Mengaum di telingaku
Baik, baik, aku akan menghadap Dia
Menyerahkan diri dan segala dosa
Tapi jangan tentang lagi aku
Nanti darahku jadi beku
Karya : Chairil Anwar
DIPONEGORO
Oleh: Chairil Anwar
Di masa pembangunan ini
tuan hidup kembali
Dan bara kagum menjadi api
Di depan sekali tuan menanti
Tak gentar. Laan banyaknya seratus kali.
!edang di kanan, keris di kiri
Berselempang semangat yang tak bisa mati.
M"J#
$ni barisan tak bergenderang%berpalu
&epercayaan tanda menyerbu.
Sekali berarti
Sudah itu mati.
M"J#
Bagimu Negeri
Menyediakan api.
!unah di atas menghamba
Binasa di atas ditindas
Sesungguhnya jalan ajal baru tercapai
Jika hidup harus merasai
Maju
Serbu
Serang
Terjang
DOA
oleh: Chairil Anwar
Tuhanku
dalam termanggu
ku sebut namu Mu
biar susah sungguh
mengingat &au penuh seluruh
Tuhanku
cahaya Mu panas suci
bagai kerdip lilin
di kelam sunyi
Tuhanku
aku hilang bentuk
kembara di negeri asing
Tuhanku
dipintuMu ku ketuk
aku tak bisa berpaling.
DERAI DERAI CEMARA
Oleh : Chairil Anwar

'emara menderai sampai jauh
terasa hari akan jadi malam
"da beberapa dahan di tingkap merapuh
dipukul angin yang terpendam
"ku sekarang orangnya bisa tahan
Sudah berapa aktu bukan kanak lagi
Tapi dulu memang ada suatu bahan
yang bukan dasar perhitungan kini
(idup hanya menunda kekalahan
Tambah terasing dari cinta sekolah rendah
dan tahu, ada yang tetap tidak terucapkan
Sebelum pada akhirnya kita menyerah
SAJAK PUTIH
Bersandar pada tari arna pelangi
&au depanku bertudung sutra senja
Di hitam matamu kembang maar dan melati
(arum rambutmu mengalun bergelut senda
Sepi menyanyi, malam dalam mendoa tiba
Meriak muka air kolam jia
Dan dalam dadaku memerdu lagu
Menarik menari seluruh aku
(idup dari hidupku, pintu terbuka
Selama matamu bagiku menengadah
Selama kau darah mengalir dari luka
"ntara kita Mati datang tidak membelah
AKU BERADA KEMBALI
"ku berada kembali. Banyak yang asing)
air mengalir tukar arna,kapal kapal,
elang%elang
serta mega yang tersandar pada khatulistia lain*
rasa laut telah berubah dan kupunya ajah
juga disinari matari lain.
(anya
&elengangan tinggal tetap saja.
Lebih lengang aku di kelok%kelok jalan*
lebih lengang pula ketika berada antara
yang mengharap dan yang melepas.
Telinga kiri masih terpaling
ditarik gelisah yang sebentar%sebentar
seterang
guruh
HAMPA
Karya : Chairil Anwar
&epada seseorang
Sepi di luar.
Sepi menekan mendesak.
Lurus kaku pohonan.
Tak bergerak
Sampai ke puncak.
Sepi memagut,
Tak satu kuasa melepas%renggut
Segala menanti.
Menanti. Menanti.
Sepi.
Tambah ini menanti jadi mencekik
Memberat%mencekung punda
Sampai binasa segala.
Belum apa%apa
#dara bertuba.
Setan bertempik
$ni sepi terus ada.
Dan menanti
Aku
&alau sampai aktuku
+&u mau tak seorang +kan merayu
Tidak juga kau
Tak perlu sedu sedan itu
"ku ini binatang jalang
Dari kumpulannya terbuang
Biar peluru menembus kulitku
"ku tetap meradang menerjang
Luka dan bisa kubaa berlari
Berlari
(ingga hilang pedih peri
Dan akan akan lebih tidak perduli
"ku mau hidup seribu tahun lagi
Karya : Chairil Anwar
Kembalian Ind!ne"ia Pada#
Oleh :Taufik Ismail
(ari depan $ndonesia adalah dua ratus juta mulut yang menganga,
(ari depan $ndonesia adalah bola%bola lampu ,- at,
sebagian berarna putih dan sebagian hitam,
yang menyala bergantian,
(ari depan $ndonesia adalah pertandingan pingpong siang malam
dengan bolayang bentuknya seperti telur angsa,
(ari depan $ndonesia adalah pulau Jaa yang tenggelam
karena seratus juta penduduknya,
&embalikan
$ndonesia
padaku
(ari depan $ndonesia adalah satu juta orang main pingpong siang malam
dengan bola telur angsa di baah sinar lampu ,- at,
(ari depan $ndonesia adalah pulau Jaa yang pelan%pelan tenggelam
lantaran berat bebannya kemudian angsa%angsa berenang%renang di atasnya,
(ari depan $ndonesia adalah dua ratus juta mulut yang menganga,
dan di dalam mulut itu ada bola%bola lampu ,- at,
sebagian putih dan sebagian hitam, yang menyala bergantian,
(ari depan $ndonesia adalah angsa%angsa putih yang berenang%renang
sambil main pingpong di atas pulau Jaa yang tenggelam
dan membaa seratus juta bola lampu ,- at ke dasar lautan,
&embalikan
$ndonesia
padaku
(ari depan $ndonesia adalah pertandingan pingpong siang malam
dengan bola yang bentuknya seperti telur angsa
(ari depan $ndonesia adalah pulau Jaa yang tenggelam
karena seratus juta penduduknya,
(ari depan $ndonesia adalah bola%bola lampu ,- at,
sebagian berarna putih dan sebagian hitam, yang menyala bergantian,
&embalikan
$ndonesia
padaku
S$ai% O%an& Lapa%
Lapar menyerang desaku
&entang dipanggang kemarau
Surat orang kampungku
&uguratkan kertas
.isau
Lapar lautan pidato
.anah dipanggang kemarau
&etika berduyun mengemis
&esinikan hatimu
&uiris
Lapar di /unungkidul
Mayat dipanggang kemarau
Berjajar masuk kubur
&auulang jua
&alau.
Oleh : Taufik Ismail
&0T$&" $ND1N0S$" D$(1.M"T$ D#N$"
%Tau2i3 $smail%
Dengan rasa rindu kukenang pemilihan umum setengah abad yang leat
Dengan rasa kangen pemilihan umum pertama itu kucatat
!eristia itu berlangsung tepatnya di tahun lima puluh lima
&etika itu sebagai bangsa kita baru sepuluh tahun merdeka $tulah pemilihan umum yang paling
indah dalam sejarah bangsa
!emilihan umum pertama, yang sangat bersih dalam sejarah kita
4aktu itu tak dikenal singkatan jurdil, istilah jujur dan adil Jujur dan adil tak diucapkan, jujur
dan adil
'uma dilaksanakan
4aktu itu tak dikenal istilah pesta demokrasi
!esta demokrasi tak dilisankan, pesta demokrasi
'uma dilangsungkan !esta yang bermakna kegembiraan bersama
Demokrasi yang berarti menghargai pendapat berbeda
!ada aktu itu tak ada huru%hara yang menegangkan
!ada aktu itu tidak ada setetes pun darah ditumpahkan
!ada aktu itu tidak ada satu nyaa melayang !ada aktu itu tidak sebuah mobil
pun digulingkan lalu dibakar
!ada aktu itu tidak sebuah pun bangunan disulut api berkobar
!ada aktu itu tidak ada suap%menyuap, tak terdengar sogok%sogokan
!ada aktu itu dalam penghitungan suara, tak ada kecurangan $tulah masa, ketika
$ndonesia dihormati dunia
Sebagai pribadi, ajah kita simpatik berhias senyuman
Sebagai bangsa, kita dikenal santun dan sopan
Sebagai massa kita jauh dari kebringasan, jauh dari keganasan
Tapi enam belas tahun kemudian, dalam 5 pemilu berturutan
#ntuk sejumlah kursi, -6 kali -6 sentimeter persegi dalam ukuran
.akyat dihasut untuk berteriak, bendera partai mereka kibarkan
.asa bersaing yang sehat berubah jadi rasa dendam dikobarkan
&emudian diacungkan tinju, naiklah darah, lalu berkelahi dan berbunuhan
"nak bangsa teas ratusan, mobil dan bangunan dibakar puluhan
"nak bangsa muda%muda usia, satu%satu ketemu di jalan, mereka sopan%sopan
Tapi bila mereka sudah puluhan apalagi ratusan di lapangan
!aai keliling kota, berdiri di atap kendaraan, melanggar semua aturan
Di kepala terikat bandana, kaus oblong disablon, di tangan bendera berkibaran
Meneriak%neriakkan tanda seru dalam sepuluh kalimat semboyan dan slogan
Berubah mereka jadi beringas dan siap mengamuk, melakukan kekerasan
Batu berlayangan, api disulutkan, pentungan diayunkan
Dalam huru%hara yang malahan mungkin, pesanan
"ntara rasa rindu dan malu puisi ini kutuliskan .indu pada pemilu yang bersih
dan indah, pernah kurasakan
Malu pada diri sendiri, tak mampu merubah perilaku Bangsaku.
D".$ '"T"T"N S01."N/ D0M1NST."N
1leh ) Tau2ik $smail
$nilah peperangan
Tanpa jenderal, tanpa senapan
!ada hari%hari yang mendung
Bahkan tanpa harapan
Di sinilah keberanian diuji
&ebenaran dicoba dihancurkn
!ada hari%hari berkabung
Di depan menghadang ribuan laan
B#&# T"M# M#S$#M !0.J#"N/"N
1leh )
Tau2i3 $smail
!ada tahun keenam
Setelah di kota kami didirikan
Sebuah Musium !erjuangan
Datanglah seorang lelaki setengah baya
Berkunjung dari luar kota
!ada sore bulan No7ember berhujan
dan menulis kesannya di buku tamu
Buku tahun keenam, halaman seratus%delapan
Bertahun%tahun aku rindu
#ntuk berkunjung kemari
Dari tempatku jauh sekali
Bukan sekedar mengenang kembali
(ari tembak%menembak dan malam penyergapan
Di daerah ini
Bukan sekedar menatap lukisan%lukisan
Dan potret%potret para pahlaan
Mengusap%usap karaben tua
Baby mortir buatan sendiri
"tau menghitung%hitung satyalencana
Dan selalu mempercakapkannya
"langkah sukarnya bagiku
Dari tempatku kini, yang begitu jauh
#ntuk datang seperti saat ini
Dengan jasad berbasah%basah
Dalam gerimis bulan No7ember
Datang sore ini, menghayati musium yang lengang
Sendiri
Menghidupkan diriku kembali
Dalam pikiran%pikiran aktu gerilya
Di aktu kebebasan adalah impian keabadian
Dan belum berpikir oleh kita masalah kebendaan
!enggelapan dan salahguna pengatasnamaan
Begitulah aku berjalan pelan%pelan
Dalam musium ini yang lengang
Dari lemari kaca tempat naskah%naskah berharga
&esangkutan ikat%ikat kepala, sangkur%sangkur
berbendera
Maket pertempuran
Dan penyergapan di jalan
&uraba mitraliur Jepang, dari baja hitam
Jajaran bisu pestol Bulldog, pestol 'olt
&"L$"N '0T"& &"M$ J"D$ B"N/S" !0N/0M$S,
L"L# &"L$"N !"&S" &"M$
M"S#& M"S" !0NJ"J"("N B".#,
&ami generasi yang sangat kurang rasa percaya diri
/ara%gara pearisan nilai, sangat dipaksa%tekankan
&alian bersengaja menjerumuskan kami%kami
Sejak lahir sampai deasa ini
Jadi sangat tepergantung pada budaya
Meminjam uang ke mancanegara
Sudah satu keturunan jangka aktunya
(utang selalu dibayar dengan hutang baru pula
Lubang itu digali lubang itu juga ditimbuni
Lubang itu, alamak, kok makin besar jadi
&alian paksa%tekankan budaya berhutang ini
Sehingga apa bedanya dengan mengemis lagi
&arena rendah diri pada bangsa%bangsa dunia
&ita gadaikan sikap bersahaja kita
&arena malu dianggap bangsa miskin tak berharta
&ita pinjam uang mereka membeli benda mereka
(arta kita mahal tak terkira, harga diri kita
Digantung di etalase kantor !egadaian Dunia
Menekur terbungkuk kita berikan kepala kita bersama
&epada "merika, Jepang, 0ropa dan "ustralia
Mereka negara multi%kolonialis dengan elegansi ekonomi
Dan ramai%ramailah mereka pesta kenduri
Sambil kepala kita dimakan begini
&ita diajarinya pula tata negara dan ilmu budi pekerti
Dalam upacara masuk masa penjajahan lagi
!enjajahnya banyak gerakannya penuh harmoni
Mereka mengerkah kepala kita bersama%sama
Menggigit dan mengunyah teratur berirama
Sedih, sedih, tak terasa jadi bangsa merdeka lagi
Dicengkeram kuku negara multi%kolonialis ini
Bagai ikan kekurangan air dan 8at asam
Beratus juta kita menggelepar menggelinjang
&ita terperangkap terjaring di jala raksasa hutang
&ita menjebakkan diri ke dalam krangkeng budaya
Meminjam kepeng ke mancanegara
Dari membuat peniti dua senti
Sampai membangun kilang gas bumi
Dibenarkan serangkai teori penuh so2istikasi
&alian memberi contoh hidup boros berasas gengsi
Dan 2anatisme mengimpor barang luar negeri
/aya hidup imitasi, hedonistis dan materialistis
&alian cetak kami jadi Bangsa !engemis
&etika menadahkan tangan serasa menjual jia
Tertancap dalam berbekas, selepas tiga dasaarsa
Jadilah kami generasi sangat kurang rasa percaya
!ada kekuatan diri sendiri dan kayanya sumber alami
&alian lah yang membuat kami jadi begini
Sepatutnya kalian kami giring ke lapangan sepi
Lalu tiga puluh ribu kali, kami cambuk dengan puisi ini
&0T$&" S0B"/"$ &"&0& D$ T"(#N 96:6,
&"# M0NJ"4"B !0.T"N;""N '#'#M#
'ucu kau tahu, kau menginap di D!. bulan Mei itu
Bersama beberapa ribu kaanmu
Marah, serak berteriak dan mengepalkan tinju
Bersama%sama membuka sejarah halaman satu
Lalu mengguratkan baris pertama bab yang baru
Seraya mencat spanduk dengan teks yang seru
Terpicu oleh kaan%kaan yang ditembus peluru
Dikejar masuk kampus, terguling di tanah berdebu
Dihajar dusta dan 2akta dalam berita selalu
Sampai kini sejak kau lahir dahulu
$nilah pengakuan generasi kami, katamu
(asil penataan dan penataran yang kaku
!andangan berbeda tak pernah diaku
Daun%daun hijau dan langit biru, katamu
Daun%daun kuning dan langit kuning, kata orang%orang itu
&ekayaan alam untuk bangsaku, katamu
&ekayaan alam untuk na2suku, kata orang%orang itu
&arena tak mau nasib rakyat selalu jadi mata dadu
;ang diguncang%guncang genggaman orang%orang itu
Dan nomor yang keluar telah ditentukan lebih dulu
Maka kami bergeraklah kini, katamu
Berjalan kaki, berdiri di atap bis yang melaju
&emeja basah keringat, ujian semester lupakan dulu
Memasang ikat kepala, mengibar%ngibarkan benderamu
Tanpa ada pimpinan di puncak struktur yang satu
Tanpa dukungan jelas dari yang memegang bedil itu
Sudahlah, ayo kita bergerak saja dulu
&ita percayakan nasib pada ;ang Satu $tu.
T"N/"N
1leh ) 4.S .endra
$nilah tangan seorang mahasisa,
tingkat sarjana muda.
Tanganku. "staga.
Tanganku menggapai,
yang terpegang andero< hostes berumbai,
"ku bego. Tanganku lunglai.
Tanganku mengetuk pintu,
tak ada jaaban.
"ku tendang pintu,
pintu terbuka.
Di balik pintu ada lagi pintu.
Dan selalu )
ada tulisan jam bicara
yang singkat batasnya.
"ku masukkan tangan%tanganku ke celana
dan aku keluar mengembara.
"ku ditelan $ndonesia .aya.
Tangan di dalam kehidupan
muncul di depanku.
Tanganku aku sodorkan.
Nampak asing di antara tangan beribu.
"ku bimbang akan masa depanku.
Tangan petani yang berlumpur,
tangan nelayan yang bergaram,
aku jabat dalam tanganku.
Tangan mereka penuh pergulatan
Tangan%tangan yang menghasilkan.
Tanganku yang gamang
tidak memecahkan persoalan.
Tangan cukong,
tangan pejabat,
gemuk, lues, dan sangat kuat.
Tanganku yang gamang dicurigai,
disikat.
Tanganku mengepal.
&etika terbuka menjadi cakar.
"ku meraih ke arah delapan penjuru.
Di setiap meja kantor
bercokol tentara atau orang tua.
Di desa%desa
para petani hanya buruh tuan tanah.
Di pantai%pantai
para nelayan tidak punya kapal.
!erdagangan berjalan tanpa sadaya.
!olitik hanya mengabdi pada cuaca=..
Tanganku mengepal.
Tetapi tembok batu didepanku.
(idupku tanpa masa depan.
&ini aku kantongi tanganku.
"ku berjalan mengembara.
"ku akan menulis kata%kata kotor
di meja rektor
MATAHARI
Ole' (
)*S* Rend%a

Matahari bangkit dari
sanubariku.
Menyentuh permukaan
samudra raya.
Matahari keluar dari
mulutku,
menjadi pelangi di cakraala.
4ajahmu keluar dari jidatku,
ahai kamu, anita miskin >
kakimu terbenam di dalam
lumpur.
&amu harapkan beras
seperempat gantang,
dan di tengah saah tuan
tanah menanammu >
Satu juta lelaki gundul
keluar dari hutan belantara,
tubuh mereka terbalut
lumpur
dan kepala mereka berkilatan
memantulkan cahaya matahari.
Mata mereka menyala
tubuh mereka menjadi bara
dan mereka membakar dunia.Matahari
adalah cakra jingga
yang dilepas tangan Sang &rishna.
$a menjadi rahmat dan kutukanmu,
ya, umat manusia >
Sa+a Ra+a,ali
sebuah sangkar besi
tidak bisa mengubah rajaali
menjadi seekor burung nuri
rajaali adalah pacar langit
dan di dalam sangkar besi
rajaali merasa pasti
baha langit akan selalu menanti
langit tanpa rajaali
adalah keluasan dan kebebasan tanpa sukma
tujuh langit, tujuh rajaali
tujuh cakraala, tujuh pengembara
rajaali terbang tinggi memasuki sepi
memandang dunia
rajaali di sangkar besi
duduk bertapa
mengolah hidupnya
hidup adalah merjan%merjan kemungkinan
yang terjadi dari keringat matahari
tanpa kemantapan hati rajaali
mata kita hanya melihat matamorgana
rajaali terbang tinggi
membela langit dengan setia
dan ia akan mematuk kedua matamu
ahai, kamu, pencemar langit yang durhaka
/#/#.
$a merangkak
di atas bumi yang dicintainya
Tiada kuasa lagi menegak
Telah ia lepaskan dengan gemilang
pelor terakhir dari bedilnya
&e dada musuh yang merebut kotanya
$a merangkak
di atas bumi yang dicintainya
$a sudah tua
luka%luka di badannya
Bagai harimau tua
susah payah maut menjeratnya
Matanya bagai saga
menatap musuh pergi dari kotanya
Sesudah pertempuran yang gemilang itu
lima pemuda mengangkatnya
di antaranya anaknya
$a menolak
dan tetap merangkak
menuju kota kesayangannya
$a merangkak
di atas bumi yang dicintainya
Belumlagi selusin tindak
mautpun menghadangnya.
&etika anaknya memegang tangannya
ia berkata )
? ;ang berasal dari tanah
kembali rebah pada tanah.
Dan aku pun berasal dari tanah
tanah "mbaraa yang kucinta
&ita bukanlah anak jadah
&erna kita punya bumi kecintaan.
Bumi yang menyusui kita
dengan mata airnya.
Bumi kita adalah tempat pautan yang sah.
Bumi kita adalah kehormatan.
Bumi kita adalah jua dari jia.
$a adalah bumi nenek moyang.
$a adalah bumi aris yang sekarang.
$a adalah bumi aris yang akan datang.?
(ari pun berangkat malam
Bumi berpeluh dan terbakar
&erna api menyala di kota "mbaraa
1rang tua itu kembali berkata )
@Lihatlah, hari telah 2ajar >
4ahai bumi yang indah,
kita akan berpelukan buat selama%lamanya >
Nanti sekali aktu
seorang cucuku
akan menacapkan bajak
di bumi tempatku berkubur
kemudian akan ditanamnya benih
dan tumbuh dengan subur
Maka ia pun berkata )
%"langkah gemburnya tanah di sini>?
(ari pun lengkap malam
ketika menutup matanya
Makna Sebuah Titipan
Sering kali aku berkata,
&etika semua orang memuji milikku
Baha sesungguhnya ini hanyalah titipan
Baha rumahku hanyalah titipan%Nya
Baha hartaku hanyalah titipan%Nya
Baha putraku hanyalah titipan%Nya
Tetapi,mengapa aku tak pernah bertanya*
Mengapa Dia menitipkan padaku A
#ntuk apa Dia menitipkan ini padaku A
Dan kalau bukan milikku,apa yang harus kulakukan untuk milik%Nya itu A
"dakah aku memiliki hak atas sesuatu yang bukan milikku A
Mengapa hatiku justru terasa berat,ketika titipan itu diminta kembali oleh%Nya A
&etika diminta kembali, kusebut itu sebagai musibah
&usebut sebagai ujian,kusebut sebagai petaka
&usebut itu sebagai panggilan apa saja untuk melukiskan kalau itu adalah derita
&etika aku berdoBa,kuminta titipan yang cocok dengan haa na2suku
"ku ingin lebih banyak harta,ingin lebih banyak mobil,lebih banyak popularitas,dan
kutolak sakit
&utolak kemiskinan,seolah semua?derita? adalah hukuman bagiku
Seolah keadilan dan kasih%Nya harus berjalan seperti matematika)
"ku rajin beribadah,maka selayaknyalah derita menjauh dariku,dan nikmat dunia kerap
menghampiriku
&uperlakukan Dia sebagai mitra dagang,dan bukan kekasih
&uminta Dia membalas?perlakuan baikku?
Dan menolak keputusan%Nya yang tak sesuai keinginanku
/usti,
!adahal tiap hari kuucapkan,hidup dan matiku hanya untuk beribadah
@&etika langit dan bumi bersatu,bencana dan keberuntungan sama saja?
&0N"N/"N D"N &0S0!$"N
1leh) 4S. .endra
.umah tua
dan pagar batu
Langit di desa
saah dan bambu
Berkenalan dengan sepi
pada kejemuan disandarkan dirinya
Jalanan berdebu tak berhati
leat nasib menatapnya
'inta yang datang
burung tak tergenggam
Batang baja aktu lengang
dari belakang menikam
.umah tua
dan pagar batu
&enangan lama
Dan sepi yang syahdu
R#mp#n Alan&-Alan&
1leh) 4S. .endra
0ngkaulah perempuan terkasih, yang sejenak kulupakan, sayang
&erna dalam sepi yang jahat tumbuh alang%alang di hatiku yang malang
Di hatiku alang%alang menancapkan akar%akarnya yang gatal
Serumpun alang%alang gelap, lembut dan nakal
/elap dan bergoyang ia
dan ia pun berbunga dosa
0ngkau tetap yang punya
tapi alang%alang tumbuh di dada
T"("N"N
"tas ranjang batu
tubuhnya panjang
bukit barisan tanpa bulan
kabur dan liat
dengan mata sepikan terali
Di lorong%lorong
jantung matanya
para pemuda bertangan merah
serdadu%serdadu Belanda rebah
Di mulutnya menetes
leat mimpi
darah di caan tembikar
dijelmakan satu senyum
barat di perut gunung
C!ara pemuda bertangan merah
adik lelaki neruskan dendamD
Dini hari bernyanyi
di luar dirinya
"nak lonceng
menggeliat enam kali
di perut ibunya
Mendadak
dipejamkan matanya
Sipir memutar kunci selnya
dan berkata
(e, pemberontak
hari yang berikut bukan milikmu >
Diseret di muka peleton algojo
ia meludah
tapi tak dikatakannya
Semalam kucicip sudah
betapa le8atnya madu darah.
Dan tak pernah didengarnya
enam pucuk senapan
meletus bersama
BERDIRI AKU
Berdiri aku di senja senyap
camar melayang menepis buih
melayah bakau mengurai puncak
berjulang datang ubur terkembang
"ngin pulang menyejuk bumi
menepuk teluk menghempas emas
lari ke gunung memuncak sunyi
berayun%alun di atas alas
Benang raja mencelup hujung
naik marak menyerak corak
elang leka sayap tergulung
di mabuk arna berarak%arak
Dalam rupa maha sempurna
rindu sendu mengharu kalbu
ingin datang merasa sentosa
mengecap hidup bertentu tuju.
E "mir (am8ah
D!a P!$!n&#
!oyangku rata meminta sama
semoga sekali aku diberi
memetik kecapi, kecapi 2irdausi
menampar rebana, rebana sarga
!oyangku rata semua semata
penabuh bunyian kerana suara
suara sunyi suling keramat
kini rebana di celah jariku
tari tamparku membangkit rindu
kucoba serentak genta genderang
memuji kekasihku di mercu lagu
"duh, kasihan hatiku sayang
alahai hatiku tiada bahagia
jari menari doa semata
tapi hatiku bercabang dua.
Han$a "at#
Timbul niat dalam kalbumu*
terban hujan, ungkai badai
terendam karam
runtuh ripuk tamanmu rampak
Manusia kecil lintang pukang
lari terbang jatuh duduk
air naik tetap terus
tumbang bungkar pokok purba
Teriak riuhFredam terbelam
dalam gagapFgempita guruh
kilau kilat membelah gelap
Lidah api menjulang tinggi
Terapung naik jung bertudung
tempat berteduh Nuh kekasihmu
bebas lepas lelang lapang
di tengah gelisah, sara sentosa

Bersemayam sempana di jemala gembala
juriat jelita bapaku $brahim
keturunan intan dua cahaya
pancaran putera berlainan bonda.
&ini kami bertikai pangkai
di antara dua, mana mutiara
jauhari ahli lalai menilai
lengah langsung meleat abad
"duh, kekasihku
padaku semua tiada berguna
hanya satu kutunggu hasrat
merasa dikau dekat rapat
serupa Musa di puncak Tursina.
TENTANG KEMERDEKAAN
Ka%$a ( T!t! S#da%t! Ba-'tia%
&emerdekaan ialah tanah air dan laut semua muara
janganlah takut kepadanya
&emerdekaan ialah tanah air penyair dan pengembara
janganlah takut padanya
&emerdekaan ialah cinta salih yang mesra
Baalah daku kepadanya
GADIS PEMINTA-MINTA
Karya :Toto Sudarto Bachtiar
Setiap kali bertemu,gadis kecil berkaleng kecil
Senyummu terlalu kekal untuk kenal duka
Tengadah padaku,pada bulan merah jambu
Tapi kotaku jadi hilang,tanpa jia
$ngin aku ikut,gadis kecil berkaleng kecil
!ulang ke baah jembatan yang melulur sosok
(idup dari kehidupan angan%angan yang gemerlapan
/embira dari kemayaan riang
Duniamu yang lebih tinggi dari menara katedral
Melintas%lintas di atas air kotor, tapi yang begitu kau ha2al
Jia begitu murni, terlalu murni
#ntuk bisa membagi dukaku
&alau kau mati, gadis kecil berkaleng kecil
Bulan di atas itu, tak ada yang punya
Dan kotaku, ah kotaku
(idupnya tak lagi punya tanda
IBU KOTA SENJA
1leh ) Toto Sudarto Bachtiar
!enghidupan sehari%hari, kehidupan sehari%hari
"ntara kuli%kuli berdaki dan perempuan telanjang mandi
Di sungai kesayangan, o, kota kekasih
&lakson oto dan lonceng trem saing%menyaingi
#dara menekan berat di atas jalan panjang berkelokan
/edung%gedung dan kepala mengabur dalam senja
Mengarungi dan layung%layung membara di langit barat daya
1, kota kekasih
Tekankan aku pada pusat hatimu
Di tengah%tengah kesibukanmu dan penderitaanmu
"ku seperti mimpi, bulan putih di lautan aan belia
Sumber%sumber yang murni terpendam
Senantiasa diselaputi bumi keabuan
Dan tangan serta kata menahan napas lepas bebas
Menunggu aktu mengangkut maut
"ku tiada tahu apa%apa, di luar yang sederhana
Nyanyian%nyanyian kesenduan yang bercanda kesedihan
Menunggu aktu keteduhan terlanggar di pintu dinihari
Serta keabadian mimpi%mimpi manusia
&lakson dan lonceng bunyi bergiliran
Dalam penghidupan sehari%hari, kehidupan sehari%hari
"ntara kuli%kuli yang kembali
Dan perempuan mendaki tepi sungai kesayangan
Serta anak%anak berenangan tertaa tak berdosa
Di baah bayangan samar istana kejang
Layung%layung senja melambung hilang
Dalam hitam malam menjulur tergesa
Sumber%sumber murni menetap terpendam
Senantiasa diselaputi bumi keabuan
Serta senjata dan tangan menahan napas lepas bebas
1, kota kekasih setelah senja
&ota kediamanku, kota kerinduanku

Anda mungkin juga menyukai