Karya :
Bikin 5
Kemilau jingga saat senja menerawang di ufuk barat. Perlahan memudar tertutup kegelapan malam yang
kelam. Bias sinar rembulan muncul di keremangan malam. Menghadirkan bayang-bayang kemunafikan dunia.
Bukan rembulan yang menerangi malam, tetapi malam yang menghadirkan kegelapan. Gelap gulita tiada
cahaya, bagai hati yang terselimut beban derita. Seakan tercabik dengan kerasnya kehidupan angkara murka.
Seakan dunia menutup mata, dari belenggu kedigadayaan semu. Nafsu serakah merusak moral generasi
bangsa. Menjangkiti gejolak bathin yang terus menggebu. Mengalir ke setiap pembuluh nadi, meracuni otak
dan fikiran.
Kebenaran hanyalah omong kosong, pelipur dahaga di tanah tandus. Kebiadaban meluluh lantakkan norma
kesusilaan. Kebencian merajalela menghakimi mereka yang tak berdosa. Keadilan seakan mati tertimbun
lembaran kertas bernominal.
Ikrar janji atas nama Ibu pertiwi berkobar menggelora ke seantero negeri. Semangat juang yang dulu tertanam
di dada seakan lenyap tak bersisa. Tangan-tangan kotor menjamah kesucian martabat bangsa. Mengoyak
tatanan tertinggi kedaulatan Pancasila.
Tangis Ibu pertiwi tak lagi dapat terbendung. Melihat anak-anaknya terpecah demi sebuah tahta.
Menghalalkan segala cara untuk meraih apa yang di inginkan. Meskipun harus menyingkirkan lawan dengan
cara keji dan kotor.
BIKIN 4
Ari
so