KELOMPOK 1
NAMA ANGGOTA : 1. RIFQI ANWARUDIN S.
2. ACHMAD IHBABUL I.
3. RISKIY BAGAS S.
4. ELLIO R. A.
5. ESTRI PUJI R.
6. MEILA SALSABILA R.
KELAS : VI (ENAM)
SD NEGERI 1 KAJORAN
TAHUN AJARAN 2023/2024
Aku
Karya : Chairil Anwar
Aku kira,
Beginilah nanti jadinya
Kau kawin, beranak dan berbahagia
Sedang aku mengembara serupa Ahasvéros.
Dikutuk sumpahi Eros
Aku merangkaki dinding buta
Tak satu juga pintu terbuka.
Jadi baik juga kita padami
Unggunan api ini
Karena kau tidak ‘kan apa apa
Aku terpanggang tinggal rangka.
Penghidupan
Karya : Chairil Anwar
Nanti dulu,
biarkan aku sejenak terbaring di sini;
ada yang masih ingin kupandang,
yang selama ini senantiasa luput;
Ingat,
jangan sekali-kali. Jangan.
Baik, Tuan.
Kita Saksikan
Karya : Sapardi Djoko Damono
Sungai demam
Karang lekang
Pasir pecah
pelan-pelan.
Antara sejarah
dan sawah
hama
dan Hammurabi.
Jangan menangis.
Belas adalah
Iblis karena Tuhan telah menitahkan air mata
jadi magma, bara yang diterbangkan bersama
belibis, burung-burung sungai yang akan
melempar pasukan revolusi
dengan besi dan api
"Ababil! Ababil!" Mereka akan berteriak.
Bumi perang sabil.
Ia tidak tahu ke mana mereka pergi, karena sejak itu tidak ada
yang pulang. Si bungsu, dari sebuah kota di Rusia, tak pernah
menulis surat. Si sulung hilang. Empat saudara kandungnya
hanya pernah mengirimkan sebuah kalimat,
"Mak, kami hanya pengkhianat."
Tapi mungkin
itu tak akan pernah terjadi.
10 november 96
Bunga dan Tembok
Karya : Wiji Thukul
Seumpama bunga
Kami adalah bunga yang tak
Kau hendaki tumbuh
Engkau lebih suka membangun
Rumah dan merampas tanah
Seumpama bunga
Kami adalah bunga yang tak
Kau kehendaki adanya
Engkau lebih suka membangun
Jalan raya dan pagar besi
Seumpama bunga
Kami adalah bunga yang
Dirontokkan di bumi kami sendiri
pulanglah nang
jangan dolanan sama si kuncung
si kuncung memang nakal
nanti bajumu kotor lagi
disirami air selokan
pulanglah nang
nanti kamu manangis lagi
jangan dolanan sama anaknya pak kerto
si bejo memang mbeling
kukunya hitam panjang-panjang
kalau makan tidak cuci tangan
nanti kamu ketularan cacingan
pulanglah nang
kamu kan punya mobil-mobilan
kapal terbang bikinan taiwan
senapan atom bikinan jepang
kamu kan punya robot yang bisa jalan sendiri
pulanglah nang
nanti kamu digebugi mamimu lagi
kamu pasti belum tidur siang
pulanglah nang
jangan dolanan sama anaknya mbok sukiyem
mbok sukiyem memang keterlaluan
si slamet sudah besar tapi belum disekolahkan
pulanglah nang
pasti papimu marah lagi
kamu pasti belum bikin PR
belajar yang rajin
biar nanti jadi dokter
Solo, september 86
Suara Dari Rumah-Rumah Miring
Karya : Wiji Thukul
solo, oktober 87
Sajak Sajak Cinta
(W.S. Rendra)
Juwitaku
belum pernah aku puas menciumi kamu
Kamu bagaikan buku yang tak pernah tamat aku baca
Kamu adalah lumut di dalam tempurung kepalaku
Kamu tidak sempurna, gampang sakit perut,
gampang sakit kepala dan temperamenmu sering tinggi
Kamu sulit menghadapi diri sendiri
Dan dibalik keanggunan dan keluwesanmu
kamu takut kepada dunia
Juwitaku
Lepas dari kotak-kotak analisa
cintaku kepadamu ternyata ada
Kamu tidak molek, tetapi cantik dan juwita
Jelas tidak immaculata, tetapi menjadi mitos
di dalam kalbuku
Rumah tua
dan pagar batu.
Langit di desa
sawah dan bambu.
Rumah tua
dan pagar batu.
Kenangan lama
dan sepi yang syahdu
Orang Orang Miskin
(W.S. Rendra) Yogya, 4 Pebruari 1978
Tuhanku,
WajahMu membayang di kota terbakar
dan firmanMu terguris di atas ribuan
kuburan yang dangkal
Tubuh biru
tatapan mata biru
lelaki berguling di jalan
Angin tergantung
terkecap pahitnya tembakau
bendungan keluh dan bencana
Tubuh biru
tatapan mata biru
lelaki berguling dijalan
Tubuh biru
tatapan mata biru
lelaki berguling dijalan
Tubuh biru
tatapan mata biru
lelaki berguling dijalan