Anda di halaman 1dari 3

Kelompok 1 :

1. Annida Syakirah
2. Kaifa Putri
3. M. Raihan Arif
4. Pujihana N
5. Syahla Azizah

GAS MULIA

Gas mulia dalam tabel periodic berada dalam golongan VIII A. Disebut gas mulia
karena semua unsur pada golongan ini berwujud gas dan memiliki konfigurasi elektron
yang sangat stabil, sehingga akan sangat sulit untuk bereaksi dengan unsur lainnya
(inert). Unsur-unsur gas mulia antara lain adalah helium (He), neon (Ne), argon (Ar),
Kripton (Kr), Xenon (Xe), dan Radon (Rn).

Argon merupakan gas mulia pertama yang ditemukan oleh Lord Rayleigh dan William
Ramsay. Selama tahun 1894 – 1898 Ramsay berhasil menemukan gas mulia lainnya
yaitu Helium yang diperoleh dari pemanasan mineral uranium. Berikutnya, dari hasil
penyulingan udara cair, Ramsay menemukan gas krypton, neon dan xenon.

• Gas Mulia di Alam


Unsur-unsur gas mulia, kecuali radon, dapat ditemukan di udara pada atmosfer
meskipun dalam konsentrasi yang sangat kecil. Di antara gas mulia, argon
merupakan yang paling banyak terdapat di udara.
No Unsur Kelimpahan di udara
1 Helium 5,2 × 10⁻⁴ %
2 Neon 1,8 × 10 ⁻⁵ %
3 Argon 0,93 %
4 Kripton 1,1 × 10⁻⁴ %
5 Xenon 8,7 × 10⁻⁶ %
Radon sangat sedikit di alam, sebab merupakan unsur radioaktif yang umurnya
sangat pendek ( separuh dari gas radon akan berubah menjadi unsur lain setelah
disimpan selama 38 hari.
• Sifat – Sifat Gas Mulia
1. Sifat Atomik
• Pada sifat atomik, molekul-molekul gas mulia terdiri atas satu atom
(monoatom).
• Unsur-unsur gas mulia memiliki jari-jari atom yang semakin besar apabila
dilihat dari atas ke bawah (helium ke radon).
• Energi ionisasinya semakin kecil seiring dengan bertambahnya jari-jari atom,
sehingga semakin mudah melepaskan elektron.
• Unsur-unsur golongan ini memiliki elektron valensi 2 (untuk He) dan 8 yang
menandakan semua elektron pada kulitnya sudah stabil dan berpasangan.
2. Sifat Fisik
• Berdasarkan sifat fisiknya, gas mulia memiliki titik leleh dan titik didih yang
sangat rendah. Titik didih dan titik leleh unsur-unsur gas mulia lebih kecil dari
suhu kamar (25°C), sehingga seluruh unsur gas mulia berwujud gas.
• Titik leleh dan titik didih unsur-unsur gas mulia dari atas ke bawah (helium ke
radon) akan semakin bertambah seiring dengan bertambahnya massa atom dan
jari-jari atom.
• Kerapatan (densitas) unsur-unsur gas mulia juga akan semakin bertambah dari
atas ke bawah.
3. Sifat Kimia
• Unsur-unsur gas mulia memiliki konfigurasi elektron yang stabil karena semua
elektron pada kulit terluarnya sudah berpasangan/penuh. Kofigurasi elektron gas
mulia (kecuali He) berakhir pada ns² np⁶. Hal ini menyebabkan gas mulia
cenderung sulit bereaksi dengan unsur lainnya.

Unsur Lambang Nomor Energi Jari – jari Titik Titik


atom ionisasi atom leleh didih
(kj/mol) (A) (⁰C) (⁰C)
Helium He 2 2.379 1,40 -272 (26 - 269
atm)
Neon Ne 8 2.308 1,54 -249 - 246
Argon Ar 18 1.527 1,88 -189 - 186
Krypton Kr 36 1.357 2,02 -157 - 152
Xenon Xe 54 1.177 2,16 -112 - 107
Radon Rn 86 1.043 - -71 - 61,8
• Senyawa Gas Mulia
Senyawa gas mulia tidak ada di alam, yang ada adalah senyawa buatan. Senyawa gas
mulia, khususnya tiga unsur terakhir, dapat dibuat. Pada tahun 1962, Niel Bartlett
pertama kali berhasil mensintesis senyawa XePtF₂. Selanjutnya, peneliti di pusat
penelitian Argone National Laboratory Chicago berhasil mereaksikan gas Xe dengan
gas F₂ pada suhu 400⁰C dan mendapatkan zat padat tak berwarna dari XeF₄ kemudian
XeF₂ dan XeF₆.

3Xe + 6 F₂ → XeF₂ + XeF₄ + XeF₆

Tidak hanya senyawa biner, senyawa yang dibentuk dari unsur xenon dapat pula
beruppa senyawa oksi. Misalnya, XeOF₂, XeOF₄, XeO₂F₂, XeO₃F₂, XeO₂F₄, XeO₃,
dan XeO₄.

Senyawa – senyawa lain dari gas mulia, yaitu Ar, Kr, dan Rn juga sudah dapat
disintesis, misalnya HArF, KrF₂ dan RnF₂. Akan tetapi, sampai saat ini senyawa dari
He dan Ne belum berhasil disintesis. Hal ini kemungkinan disebabkan oleh tingginya
nilai energi ionisasi dari unsur – unsur tersebut.

• Industri Gas Mulia dan Kegunaannya


1. Helium digunakan sebagai pengisis balon gas karena massa jenisnya yang
rendah dan stabil.
2. Neon digunakan sebagai gas pengisi lampu dan memberikan warna merah yang
terang.
3. Argon digunakan untuk atmosfer pengelasan logam.
4. Krypton dan xenon digunakan sebagai pengisi lampu yang berwarna – warni.
5. Campuran 10% Xe, 89% Ar, dan 1% F₂ digunakan sebagai lampu emisi untuk
menghasilkan sinar laser.

Anda mungkin juga menyukai