Anda di halaman 1dari 20

Unsur Golongan VIII A

GAS
MULIA
Loading. . .

ready
menu
1. Pengertian
gas mulia 2. Sifat-sifat
fisis gas mulia

4. Unsur-unsur
golongan VIII A
3. Sifat-sifat
kimia gas mulia

5. Pengolahan
dan Kegunaan
gas mulia
1. Pengertian gas mulia

Gas mulia adalah unsur-unsur golongan VIIIA (18)


dalam tabel periodik. Disebut mulia karena unsur-unsur
ini sangat stabil. Tidak ditemukan satupun senyawa
alami dari gas mulia. Menurut Lewis, kestabilan gas
mulia tersebut disebabkan konfigurasi elektronnya
yang terisi penuh, yaitu konfigurasi oktet (duplet untuk
Helium). Kestabilan gas mulia dicerminkan oleh energi
ionisasinya yang sangat besar, dan afinitas elektronnya
yang sangat rendah. Para ahli zaman dahulu yakin
bahwa unsur-unsur gas mulia benar-benar inert.
Pendapat ini dipatahkan, setelah pada tahun 1962, Neil
Bartlett, seorang ahli kimia dari Kanada berhasil
membuat senyawa xenon, yaitu XePtF 6. Sejak itu,
berbagai senyawa gas mulia berhasil dibuat. Back to
menu
2. Sifat-sifat fisis gas mulia

SIFAT He Ne Ar Kr Xe Rn

NO. ATOM 2 10 18 36 54 86

ELEKTRON VALENSI 2 8 8 8 8 8

JARI-JARI ATOM (Å) 0,50 0,65 0,95 1,10 1,30 1,45

TITIK LELEH (°C) -272,2 -248,6 -189,4 -157,2 -111,8 -71

TITIK DIDIH (°C) -268,9 -246,0 -185,9 -153,4 -108,1 -62

ENERGI IONISASI 2640 2080 1520 1350 1170 1040


(kJ/mol)

AFINITAS ELEKTRON
(kJ/mol) 21 29 35 39 41 41

DENSITAS (g/L) 0,178 0,900 1,78 3,73 5,89 9,73

KELARUTAN DALAM
AIR PADA 20 °C 8,61 10,5 33,6 59,4 108,1 230
(cm3/kg)
Gas mulia memilki gaya tarik-menarik antarmolekul
yang lemah, sehingga memiliki titik leleh dan titik
didih yang rendah. Pada keadaan standar, gas mulia
berupa gas monoatomik.

1. Tidak Berwarna, tidak berbau, tidak berasa, sedikit larut dalam


air.
2. Mempunyai elektron valensi 8, dan khusus untuk Helium elektron
valensinya 2, maka gas mulia bersifat kekal dan diberi valensi nol.
3. Molekul-molekulnya terdiri atas satu atom (monoatom).
  Titik Didih Titik Leleh
Unsur
K C
0
K 0
C

Helium 4,2 -268,8 0,8 -272,2


Neon 27,2 -245,8 24,6 -248,4
Argon 87,3 -185,7 83,9 -189,1
Kripton 120 -153 116 -157
Xenon 165 -108 161 -112
Radon 211 -62 202 -71
Atom gas mulia, makin
bertambah jari-jarinya
dari satu periode ke
periode selanjutnya
bersamaan dengan
bertambahnya jumlah
elektron.
Energi ionisasi gas mulia
lebih besar
dibandingkan dengan
golongan lainnya. Energi
ionisasi gas mulia
berkurang sesuai
dengan jari-jari atomnya

Back to
menu
SIFAT UMUM GAS MULIA
 Tidak Berwarna, tidak berbau, tidak berasa, sedikit larut
dalam air.
Mempunyai elektron valensi 8, dan khusus untuk Helium
elektron valensinya 2,sudah stabil sehingga sukar
membentuk senyawa dengan unsur lain.

Molekul-molekulnya terdiri atas satu atom (monoatom).

Bersifat inert

Gas mulia merupakan unsur gas pada suhu kamar dan


mendidih hanya beberapa derajat di atas titik cairnya.

Jari-jari, titik leleh serta titik didih gasnya bertambah


seiring bertambahnya nomor atom. Sedangkan energi
pengionnya berkurang.
3. Sifat-sifat kimia gas mulia

Gas mulia memiliki


karakteristik:
Tidak berwarna
Tidak berbau
Tidak berasa
Pada keadaan standar, gas
mulia tidak dapat terbakar
Sesuai dengan jari-jari atom, kereaktifan
gas mulia bertambah besar. Hal ini
disebabkan daya tarik inti terhadap
elektron semakin berkurang. Sehingga
elektron terluar semakin mudah ditarik
oleh atom lain. Walaupun demikian, unsur
gas mulia hanya dapat berikatan dengan
unsur yang sangat elektronegatif, seperti
fluorin dan oksigen.
Pada tahun 1962, Bartlett berhasil
membuat senyawa stabil dari xenon, yaitu
XePtF6, semenjak itu,istilah gas inert tidak
sesuai lagi. Back to
menu
4. Unsur-unsur golongan VIII A

Helium
Neon
Argon
Kripton
Xenon
Radon
HELIUM
Helium (He) adalah unsur kimia yang tak berwarna, tak berbau,
tak berasa, tak beracun, hampir inert, monatomik, dan
merupakan unsur pertama pada seri gas mulia dalam tabel
periodik dan memiliki nomor atom 2. Titik didih dan titik
leburnya merupakan yang terendah dari unsur-unsur lain dan ia
hanya ada dalam bentuk gas kecuali dalam kondisi "ekstrem".
Kondisi ekstrem juga diperlukan untuk menciptakan sedikit
senyawa helium, yang semuanya tidak stabil pada suhu dan
tekanan standar. Helium memiliki isotop stabil kedua yang
langka yang disebut helium-3. Sifat dari cairan varitas helium-
4; helium I dan helium II; penting bagi para periset yang
mempelajari mekanika kuantum (khususnya dalam fenomena
superfluiditas) dan bagi mereka yang mencari efek mendekati
suhu nol absolut yang dimiliki benda (seperti
superkonduktivitas).
NEON
Neon adalah suatu unsur kimia dalam
tabel periodik yang memiliki lambang Ne
dan nomor atom 10. Neon termasuk
kelompok gas mulia yang tak berwarna dan
lembam (inert). Zat ini memberikan
pendar khas kemerahan jika digunakan di
tabung hampa (vacuum discharge tube)
dan lampu neon. Sifat ini membuat neon
terutama dipergunakan sebagai bahan
pembuatan tanda.
ARGON
Argon adalah unsur kimia
dalam tabel periodik yang
memiliki simbol Ar dan nomor
atom 18. Gas mulia ke-3, di
periode 8, argon membentuk
1% dari atmosfer bumi. Argon
padat digunakan untuk
mempelajari senyawa yang
KRIPTON
Kripton adalah suatu unsur
kimia dalam tabel periodik yang
memiliki lambang Kr dan nomor
atom 36. Kripton digunakan
dalam lampu yang menghasilkan
temperatur warna yang tinggi
dan lebih efisien dibanding
lampu dari unsur lain.
XENON
Xenon adalah unsur dengan lambang kimia
Xe, nomor atom 54 dan massa atom relatif
131,29; berupa gas mulia, tak berwarna, tak
berbau dan tidak ada rasanya.
Xenon diperoleh dari udara yang dicairkan.
Xenon dipergunakan untuk mengisi lampu
sorot, dan lampu berintensitas tinggi
lainnya, mengisi bilik gelembung yang
dipergunakan oleh ahli fisika untuk
mempelajari partikel sub-atom.
RADON
Radon adalah suatu unsur kimia dalam tabel
periodik yang memiliki lambang Rn dan nomor
atom 86. Radon juga termasuk dalam kelompok
gas mulia dan beradioaktif. Radon terbentuk
dari penguraian radium. Radon juga gas yang
paling berat dan berbahaya bagi kesehatan. Rn-
222 mempunyai waktu paruh 3,8 hari dan
digunakan dalam radioterapi. Radon dapat
menyebabkan kanker paru paru, dan
bertanggung jawab atas 20.000 kematian di
Uni Eropa setiap tahunnya Back to
menu
5. Pengolahan dan Kegunaan gas mulia

Helium bisa didapat dari hasil disintegrasi 88Rd (Radium).


88Rd ? 86Rn + 2He
Ditemukan juga dari logam Uranium.
Neon Menggunakan proses pemisahan udara (proses destilasi
udara cair). Pada tahap awal, CO2 dan uap air dipisahkan
terlebih dahulu. Kemudian udara diembunkan dengan
memberikan tekanan 200 atm diikuti pendinginan cepat.
Sebagian besar udara akan membentuk cair dengan kandungan
Gas Mulia yang lebih banyak, yaitu 60% Gas Mulia (Ar,
Kr, Xe) dan sisanya 30% O2 dan 10% N2.
Sisa udara yang mengandung He dan Ne tidak mengembun
karena titik didih kedua gas tersebut sangat rendah. Gas He
dan Ne akan terkumpul dalam kubah kondensor sebagai gas
yang tidak terionisasi (tidak mencair).
Argon diproduksi dengan metode destilasi
udara cair, sebuah proses yang
memisahkan nitrogen cair yang bertitik
didih 77,3 K dari
Argon yang bertitik didih 87,3 K dan
oksigen yang bertitik didih 90,2 K.
Kripton didapat dari hasil destilasi udara
cair. Kripton akan ditemukan terpisah dari
gas-gas lain.
Xenon diperoleh dari destilasi udara cair.
Radon didapat dari disintegrasi Radium
88Ra →86Rn+2He
KEGUNAAN GAS MULIA
He Pengisi balon udara, pencampur oksigen pada
tabung penyelam dan sebagai pendingin
untuk suhu mendekati 0 K
Ne
Pengisi bola lampu, lampu TL, lampu reklame,
Ar pendingin pada reaktor nuklir, pengisi lampu
fluoresen bertekanan rendah.
Kr

Xe Sebagai obat biaus pada pembedahan.


Senyawa Xe dan oksigen: XeO3, XeO4
merupakan oksdator yang sangat kuat
Rn Terapi kanker
Thanks for
attention

WASSALAMU’ALAIKUM
WR.WB.

Anda mungkin juga menyukai