Anda di halaman 1dari 140

BAB 1

UNSUR-UNSUR GOLONGAN UTAMA


(GAS MULIA, HALOGEN, ALKALI, DAN
ALKALI TANAH)
A. PENDAHULUAN
Alam semesta ini kaya akan kadungan unsur-unsur kimia. Hingga
saat ini, unsur-unsur kimia berjumlah sekitar 114 unsur. Unsur-unsur
tersebut dikelompokkan berdasarkan kesamaan sifatnya ke dalam
beberapa golongan, yaitu golongan A (golongan utama) dan golongan B
(golongan transisi). Selain itu, unsur-unsur kimia dapat dikelompokkan
menjadi unsur logam, nonlogam, semilogam, dan gas mulia
Beberapa usur logam dan nonlogam, dalam bentuk unsur maupun
senyawa, banyak dimanfaatkan didalam kehidupan sehari-hari.
Penggunaan beberapa unsur logam dan nonlogam meningkat dengan
berkembang pesatnya industri, baik sebagai alat, bahan dasar, maupun
sumber energi.
Unsur-unsur logam umumnya diperoleh sebagai bijih logam dalam
batuan. Alam Indonesia sangat kaya akan sumber mineral bijih logam,
karena itu perlu penguasaan teknologi untuk mengolahnya menjadi logam
yang dibutuhkan.
Unsur Logam yang sudah akrab dengan kehidupan kita sehari-hari
diantaranya adalah, besi, tembaga, atau perak. Ternyata unsur natrium pun
bersifat logam. Namun, karena tak stabil dalam keadaan unsurnya, ia lebih
banyak kita temui dalam bentuk senyawanya.
Keberadaan unsur-unsur kimia di alam sangat melipah. Sumber
unsur- Unsur kimia terdapat di kerak bumi, dasar laut, dan atmosfer, baik
dalam bentuk unsur bebas, senyawa ataupun campurannya. Unsur-unsur
kimia yang terdapat di alam dalam bentuk unsur bebasnya (tidak
bersenyawa dengan unsur lainnya), diantaranya logam platina (Pt), emas
(Au), karbon (C), gas nitrogen (N2), oksigen (O2), dan gas-gas mulia.
Adapun unsur-unsur lainnya ditemukan dalam bentuk bijih logam. Bijih
logam merupakan campuran antara mineral yang mengandung unsur-
unsur kimia dan pengotornya. Mineral-mineral tersebut berbentuk
senyawa oksida, halida, fosfat, silikat, karbonat, sulfat, dan sulfida.
Logam platina (Pt) dan emas (Au) disebut logam mulia. Sumber logam

1
mulia dan mineral-mineral dapat ditemukan di kerak bumi, sedangkan
sumber gas oksigen, nitrogen, dan gas mulia (kecuali He) terdapat di
lapisan atmosfer.
Sulit dibayangkan jika kita hidup tanpa adanya unsur kimia karena
semua benda yang ada di alam ini mengandung unsur kimia, baik dalam
bentuk logam atau unsur bebasnya, senyawanya, atau paduan logamnya.
Tak bisa dipungkiri, selain memberikan manfaat, beberapa unsur kimia
memberikan dampak negatif terhadap lingkungan dan kesehatan.
Kegunaan dan dampak dari unsur-unsur kimia beserta cara mencegah dan
menanganinya tidak terlepas dari sifat yang dimiliki unsur-unsur tersebut.
Melalui makalah ini kami harapkan pembaca dapat memahami dan
mengetahui kimia unsur lebih spesifik lagi.

B. GAS MULIA
Gas mulia adalah unsur-unsur golongan VIIIA dalam tabel periodik.
Disebut mulia karena unsur-unsur ini sangat stabil (sangat sukar bereaksi).
Gas ini mempunyai sifat lengai, tidak reaktif, dan susah bereaksi dengan
bahan kimia lain. Gas mulia juga merupakan golongan kimia yang unsur-
unsurnya memiliki elektron valensi luar penuh. Unsur-unsurnya adalah
He (Helium), Ne (Neon), Ar (Argon), Kr (Kripton) Xe (Xenon),
dan Rn (Radon) yang bersifat radioaktif.
Gas mulia adalah unsur-unsur yang terdapat dalam golongan VIIIA
yang memiliki kestabilan yang sangat tinggi dan sebagian ditemukan di
alam dalam bentuk monoatomik karena sifat stabilnya. Unsur-unsur yang
terdapat dalam gas mulia yaitu Helium (He), Neon (Ne), Argon(Ar),
Kripton(Kr), Xenon (Xe), Radon (Rn). Gas-gas ini pun sangat sedikit
kandungannya di bumi.
Gas Mulia terdapat dalam atmosfer bumi, untuk Helium terdapat di
luar atmosfer. Helium dapat terbentuk dari peluruhan zat radioaktif
uranium dan thorium. Semua unsur - unsur gas mulia terdiri dari atom
-atom yang berdiri sendiri. Unsur gas mulia yang terbanyak di alam
semesta adalah Helium (banyak terdapat di bintang) yang merupakan
bahan bakar dari matahari. Radon amat sedikit jumlahnya di atmosfer atau
udara. Dan sekalipun ditemukan akan cepat berubah menjadi unsur lain,

2
karena radon bersifat radio aktif. Dan karena jumlahnya yang sangat
sedikit pula radon disebut juga sebagi gas jarang.
1. Gas mulia di alam
Semua unsur gas mulia terdapat di udara, kecuali radon yang
merupakan unsur radioaktif. Unsur gas mulia yang paling banyak
terdapat di udara adalah argon yang merupakan komponen ketiga
terbanyak dalam udara setelah nitrogen dan oksigen. Unsur-unsur Gas
Mulia, kecuali Radon, melimpah jumlahnya karena terdapat dalam
udara bebas. Argon terdapat di udara bebas dengan kadar 0,93%, Neon
1,8×10-3%, Helium 5,2×10-4%, Kripton 1,1×10-4%, dan Xenon 8,7×10-
6
%. Helium adalah unsur terbanyak jumlahnya di alam semesta karena
Helium adalah salah satu unsur penyusun bintang. Helium diperoleh
dari sumur-sumur gas alam di Texas dan Kansas (Amerika
Serikat). Helium dapat terbentuk dari peluruhan zat radioaktif
uranium dan thorium. Udara mengandung gas Mulia (Ar, Ne, Xe, dan
Kr) walaupun dalam jumlah yang kecil, gas mulia di Industri di
peroleh sebagai hasil samping dalam Industri pembuatan gas nitrogen
dan O2.
Oleh karena sifatnya yang stabil, di alam gas mulia ditemukan
dalam bentuk monoatomik (atom tunggal). Unsur-unsur gas mulia,
kecuali radon, dapat ditemukan di udara pada atmosfer meskipun
dalam konsentrasi yang sangat kecil. Di antara gas mulia, argon
merupakan yang paling banyak terdapat di udara dengan kadar 0,93%
dalam udara kering (bebas uap air). Helium lebih banyak ditemukan
dalam gas alam (dengan kadar ~1%) daripada dalam udara
(~0,00052%). Sementara radon berasal dari peluruhan radioaktif
radium dan uranium. Radon juga bersifat radioaktif dan memiliki
waktu paro yang relatif pendek sehingga radon akan kembali meluruh
menjadi unsur lainnya.
2. Sifat-sifat gas mulia
Sifat-Sifat Umum :
 Tidak Berwarna, tidak berbau, tidak berasa, sedikit larut dalam air.
 Mempunyai elektron valensi 8, dan khusus untuk Helium elektron
valensinya 2

3
 Molekul-molekulnya terdiri atas satu atom (monoatom)

Gas mulia merupakan unsur gas pada suhu kamar dan mendidih
hanya beberapa derajat di atas titik cairnya. Jari-jari, titik leleh serta
titik didih gasnya bertambah seiring bertambahnya nomor atom.
Sedangkan energi pengionnya berkurang.
Berikut merupakan beberapa sifat dari gas mulia.

Tabel 1. Sifat-sifat Gas Mulia


Gas Nomor Titik Titik Energi Jari-jari
Mulia Atom Leleh (˚C) Didih (˚C) Ionisasi Atom
(kJ/mol) (Angstrom)
He 2 -272,2 -268,9 2738 0,50
Ne 10 -248,7 -245,9 2088 0,65
Ar 18 -189,2 -185,7 1520 0,95
Kr 36 -156,6 -152,3 1356 1,10
Xe 54 -111,9 -107,1 1170 1,30
Rn 86 -71 -62 1040 1,45

Dari tabel diatas dapat dilihat jari – jari atom yang kecil (dalam
satu golongan, semakin keatas semakin kecil) mempunyai energi
ionisasi besar artinya elektronnya sangat sukar dilepaskan, elektron
terluar relatif lebih tertarik ke inti atom. Oleh sebab itu, atom-atom gas
mulia sangat sukar untuk bereaksi. Dari atas ke bawah jari – jari atom
makin besar, energi ionisasinya makin kecil atau makin mudah
melepaskan elektron, sehingga gas mulia dari atas ke bawah makin
reaktif.
Kestabilan unsur-unsur golongan gas mulia dan semakin
besarnya harga energi ionisasi suatu atom menyebabkan unsur-unsur
gas mulia sukar membentuk ion (terionisasi),  artinya sukar untuk
melepas elektron agar berubah jadi ion positif. Selain itu makin besar
ukuran sebuah atom, makin mudah melepas elektron kulit terluarnya,
karena jaraknya makin jauh dari intinya yang bermuatan positif.

4
Kereaktifan gas mulia akan berbanding lurus dengan jari-jari
atomnya, jadi kereaktifan gas mulia akan bertambah dari He ke Rn hal
ini disebabkan pertambahan jari-jari atom yang mengakibatkan gaya
tarik inti atom terhadap elektron kulit terluar berkurang,
sehingga lebih mudah melepaskan diri dan ditarik oleh atom
lain. Tetapi gas mulia adalah unsur yang tidak reaktif karena memiliki
konfigurasi elektron yang sudah stabil, hal ini didukung kenyataan
bahwa gas mulia di alam selalu berada sebagai atom tunggal atau
monoatomik. Tetapi bukan berarti gas mulia tidak dapat bereaksi,
hingga sekarang gas mulia periode 3 ke atas (Ar, Kr, Xe, Rn) sudah
dapat berreaksi dengan unsur yang sangat elektronegatif seperti Flourin
dan Oksigen. Sampai saat ini, senyawa gas mulia yang sudah dapat
bereaksi dengan zat lain adalah xenon dan kripton, sedangkan helium,
neon, dan argon masih sangat stabil.
Titik didih dan titik leleh unsur-unsur gas mulia lebih kecil dari
pada suhu kamar (250C atau 298 K) sehinga seluruh unsur gas mulia
berwujud gas. Karena kestabilan unsur-unsur gas mulia, maka di alam
berada dalam bentuk monoatomik.Titik leleh dan titik didih unsur –
unsur gas mulia perbedaannya sangat sedikit misalnya Neon meleleh
pada suhu -2490C dan mendidih pada suhu -2460C karena gaya tarik
atom – atom gas mulia sangat kecil.
Adapula hal penting yang menyebabkan gas mulia amat stabil
yaitu konfigurasi elektronnya. Elektron valensi gas mulia sudah
memenuhi kaidah Duplet untuk He dan kaidah Oktet untuk Ne, Ar, Kr,
Xe dan Rn. Konfigurasi elektron gas mulia (kecuali He) berakhir pada
ns2 np6. Konfigurasi tersebut merupakan konfigurasi elektron yang
stabil, sebab semua elektron pada kulitnya sudah berpasangan. Oleh
sebab itu, tidak memungkinkan terbentuknya ikatan kovalen dengan
atom lain. Energi ionisasi yang tinggi menyebabkan gas mulia sukar
menjadi ion positif dan berarti sukar membentuk senyawa secara ionik.
Berikut adalah konfigurasi elektron gas mulia

Tabel 2. Konfigurasi elektron gas mulia

Unsur Nomor Atom Konfigurasi Elektron

5
He 2 1s2
Ne 10 [He] 2s2 2p6
Ar 18 [Ne] 3s2 3p6
Kr 36 [Ar] 4s2 3d10 4p6
Xe 54 [Kr] 5s2 4d10 5p6
Rn 86 [Xe] 6s2 5d10 6p6

Karena konfigurasi elektronnya yang stabil gas mulia juga biasa


digunakan untuk penyingkatan konfigurasi elektron bagi unsur lain.

contoh :
Br = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p5
menjadi
Br = [Ar] 4s2 3d10 4p5

Dua elektron dari He membuat subkulit s menjadi penuh dan


unsur-unsur gas mulia yang lain pada kulit terluarnya terdapat 8
elektron karena kulit terluarnya telah penuh maka gas mulia bersifat
stabil dan tidak reaktif. Jadi afinitas elektronnya mendekati nol.

3. Pembuatan gas mulia


1. Gas Helium
Helium (He) ditemukan terdapat dalam gas alam di Amerika Serikat.
Gas helium mempunyai titik didih yang sangat rendah, yaitu
-268,8˚C sehingga pemisahan gas helium dari gas alam dilakukan
dengan cara pendinginan sampai gas alam akan mencair (sekitar
-156˚C) dan gas helium terpisah dari gas alam.
2. Gas Argon, Neon, Kripton, dan Xenon
Udara mengandung gas mulia argon (Ar), neon (Ne), krypton (Kr),
dan xenon (Xe) walaupun dalam jumlah yang kecil. Gas mulia di
industri diperoleh sebagai hasil samping dalam industri pembuatan
gas nitrogen dan gas oksigen dengan proses destilasi udara cair.
Pada proses destilasi udara cair, udara kering (bebas uap air)
didinginkan sehingga terbentuk udara cair. Pada kolom pemisahan
gas argon bercampur dengan banyak gas oksigen dan sedikit gas

6
nitrogen karena titik didih gas argon (-189,4˚C) tidak jauh beda
dengan titik didih gas oksigen (-182,8˚C). Untuk menghilangkan gas
oksigen dilakukan proses pembakaran secara katalitik dengan gas
hidrogen, kemudian dikeringkan untuk menghilangkan air yang
terbentuk. Adapun untuk menghilangkan gas nitrogen, dilakukan
cara destilasi sehingga dihasilkan gas argon dengan kemurnian
99,999%. Gas neon yang mempunyai titik didih rendah (-245,9˚C)
akan terkumpul dalam kubah kondensor sebagai gas yang tidak
terkonsentrasi (tidak mencair).
Gas kripton (Tb = -153,2˚C) dan xenon (Tb = -108˚C) mempunyai
titik didih yang lebih tinggi dari gas oksigen sehingga akan
terkumpul di dalam kolom oksigen cair di dasar kolom destilasi
utama. Dengan pengaturan suhu sesuai titik didih, maka masing-
masing gas akan terpisah.
Semua unsur gas mulia terdapat di udara, kecuali Radon(Rn) yang
hanya terdapat sebagai isotop radioaktif berumur pendek, yang
diperoleh dari peluruhan radio aktif atom radium.
Unsur radon (Rn) yang merupakan
88
Ra226 → 86Rn222 + 2He4

4. Pembentukan senyawa pada gas mulia


Gas Mulia adalah gas yang sudah memiliki 8 elektron valensi
dan memiliki kestabilan yang tinggi. Tetapi gas mulia pun masih dapat
bereaksi dengan atom lain. Karena sebenarnya tidak semua sub kuit
pada gas mulia terisi penuh.
Contoh:
Ar : [Ne] 3s2 3p6
Sebenarnya atom Ar masih memiliki 1 Sub kulit yang masih
kosong yaitu sub kulit d jadi
Ar : [Ne] 3s2 3p6 3d0
jadi masih bisa diisi oleh atom-atom lain.
Sampai dengan tahun 1962, para ahli masih yakin bahwa unsur-
unsur gas mulia tidak bereaksi. Kemudian seorang ahli kimia kanada

7
bernama Neil Bartlet berhasil membuat persenyawaan yang stabil
antara unsur gas mulia dan unsur lain, yaitu XePtF6.
Keberhasilan ini didasarkan pada reaksi:
PtF6 + O2 → (O2)+ (PtF6)-
PtF6 ini bersifat oksidator kuat. Molekul oksigen memiliki harga
energi ionisasi 1165 kJ/mol, harga energi ionisasi ini mendekati harga
energi ionisasi unsur gas mulia Xe = 1170 kJ/mol.
Atas dasar data tersebut, maka untuk pertama kalinya Bartlet
mencoba mereaksikan Xe dengan PtF6 dan ternyata menghasilkan
senyawa yang stabil sesuai dengan persamaan reaksi:
Xe + PtF6 → Xe+(PtF6)-
Setelah berhasil membentuk senyawa XePtF6, maka gugurlah
anggapan bahwa gas mulia tidak dapat bereaksi. Kemudian para ahli
lainnya mencoba melakukan penelitian dengan mereaksikan xenon
dengan zat-zat oksidator kuat, diantaranya langsung dengan gas flourin
dan menghasilkan senyawa XeF2, XeF4, dan XeF6.
Reaksi gas mulia lainnya, yaitu krypton menghasilkan senyawa
KrF2. Radon dapat bereaksi langsung dengan F2 dan menghasilkan
RnF2. Hanya saja senyawa KrF2 dan RnF2bersifat (tidak stabil).
Tabel 3. Beberapa senyawaan Xenon
Tingkat Senyawaan Bentuk Titik Struktur Tanda-tanda
Oksidas Didih
i (˚C)
II XeF2 Kristal tak 129 Linear Terhidrolisis
berwarna menjadi Xe + O2;
Kristal tak 117 sangat larut
IV XeF4 Segi-4 dalam HF
berwarna
Stabil
VI XeF6 Kristal tak 49,6 Oktahedral Stabil
berwarna terdistorsi

8
Cs2XeF8 Padatan Archim. Stabil pada 400˚
kuning Antiprisma
XeOF4
Cairan tak -46 Piramid Stabil
XeO3 berwarna segi-4
Piramidal Mudah meledak,
Kristal tak higroskopik;
berwarna stabil dalam
larutan
VIII XeO4 Gas tak Tetrahedra Mudah meledak
berwarna l

XeO6 4- Garam tak Anion- anion


berwarna Oktahedral HXeO63-,
H2XeO62-,
H3XeO6- ada juga

Senyawa gas mulia He dan Ne sampai saat ini belum dapat


dibuat mungkin karena tingkat kestabilannya yang sangat besar. Gas-
gas ini pun sangat sedikit kandungannya di bumi. dalam udara kering
maka akan ditemukan kandungan gas mulia sebagai berikut : Helium =
0,00052 %; Neon = 0,00182 %; Argon = 0,934 %; Kripton = 0,00011
%; Xenon = 0,000008; Radon = Radioaktif*

Tabel 4. contoh Reaksi dan cara pereaksian pada gas mulia

Nama senyawa
Gas Mulia Reaksi Cara pereaksian
yang terbentuk
Senyawa ini
dihasilkan oleh
Ar(s) + HF → Argonhidroflouri
Ar(Argon) fotolisis dan matriks
HArF da
Ar padat dan stabil
pada suhu rendah
Kr(Kripton) Kr(s) + F2 (s) → Kripton flourida Reaksi ini dihasilkan
KrF2 (s) dengan cara

9
mendinginkan Kr dan
F2pada suhu -1960C
lalu diberi loncatan
muatan listrik atau
sinar X
Xe(g) + F2(g) →
XeF2 dan XeF4 dapat
XeF2(s)
diperoleh dari
pemanasan Xe dan
Xe(g) + 2F2(g) →
F2pada tekanan 6 atm,
XeF4(s)
Xenon flourida jika jumlah peraksi
F2 lebih besar maka
Xe(g) + 3F2(g)→
akan diperoleh XeF6
XeF6(s)
XeO4 dibuat dari
Xe(Xenon)
XeF6(s) + reaksi
3H2O(l) → disproporsionasi(reak
si dimana unsur
XeO3(s) +6HF(aq) pereaksi yang sama
6XeF4(s) + Xenon oksida sebagian teroksidasi
12H2O(l) → dan sebagian lagi
2XeO3(s) + tereduksi) yang
4Xe(g) + 3O(2)(g) + kompleks dari larutan
24HF(aq) XeO3 yang bersifat
alkain
Rn(g) + F2(g) → Bereaksi secara
Rn(Radon) Radon flourida
RnF spontan.

Fluorida XeF2, XeF4, dan XeF6 diperoleh dengan mereaksikan


xenon dengan flouor dalam kuantitas yang makin bertambah. Dalam
senyawa-senyawa ini, xenon mempunyai bilangan oksidasi genap +2,
+4, dan +6, yang khas bagi kebanyakan senyawaan xenon. Fluorida-
fluorida adalah lahan permulaan untuk mensintesis senyawaan xenon
lainnya.
Satu-satunya produk yang diperoleh bila krypton bereaksi
dengan fluor adalah difluoridanya, KrF2. Tak dikenal lain-lain keadaan
oksidasi selain +2. Dari kira-kira selusin senyawaan krypton yang

10
dikenal, semuanya merupakan garam kompleks yang diturunkan dari
KrF2. Karena radon bersifat radioaktif dan mempunyai waktu paruh
empat hari, kekimiawiannya sukar dipelajari. Namun, eksistensi radon
fluorida, baik yang mudah menguap maupun yang tak mudah
menguap, telah didemonstrasikan.

5. Kegunaan dalam kehidupan sehari-hari


1) Helium
Helium merupakan zat yang ringan dan tidak mudah terbakar,
Helium biasa digunakan untuk mengisi balon udara, dan helium
yang tidak reaktif digunakan untuk mengganti nitrogen untuk
membuat udara buatan yang dipakai dalam penyelaman dasar
laut. Para penyelam bekerja pada tekanan tinggi. Jika digunakan
campuran nitrogen dan oksigen untuk membuat udara buatan,
nitrogen yang terisap mudah terlarut dalam darah dan dapat
menimbulkan halusinasi pada penyelam. Oleh para penyelam,
keadaan ini disebut “pesona bawah laut”. Ketika penyelam
kembali ke permukaan, (tekanan atmosfer) gas nitrogen keluar
dari darah dengan cepat. Terbentuknya gelembung gas dalam
darah dapat menimbulkan rasa sakit atau kematian. Helium yang
berwujud cair juga dapat digunakan sebagai zat pendingin karena
memiliki titik uap yang sangat rendah.
2) Neon
Neon biasanya digunakan untuk pengisi bola lampu neon. Selain
itu juga neon dapat digunakan untuk berbagi macam hal seperti
indicator tegangan tinggi, zat pendingin, penangkal petir, dan
mengisi tabung televisi.
3) Argon
Argon digunakan dalam las titanium pada pembuatan pesawat
terbang atau roket. Argon juga digunakan dalam las stainless steel
dan sebagai pengisi bola lampu pijar karena argon tidak bereaksi
dengan wolfram (tungsten) yang panas.
4) Kripton
Kripton bersama argon digunakan sebagai pengisi lampu

11
fluoresen bertekanan rendah. Krypton juga digunakan dalam
lampu kilat untuk fotografi kecepatan tinggi.
5) Xenon
Xenon dapat digunakan dalam pembuatan lampu untuk
bakterisida (pembunuh bakteri) dan pembuatan tabung elektron.
6) Radon
Radon dapat digunakan dalam terapi kanker karena bersifat
radioaktif. Namun demikian, jika radon terhisap dalam jumlah
banyak, malah akan menimbulkan kanker paru-paru. Radon juga
dapat berperan sebagai sistem peringatan gempa, karena bila
lempengan bumi bergerak kadar radon akan berubah sehingga
bisa diketahui bila adanya gempa dari perubahan kadar radon.

C. HALOGEN
Halogen adalah unsur-unsur golongan VIIA atau sekarang lebih
dikenal dengan golongan 17 dalam tabel sistem periodik unsur, yang
mempunyai elektron valensi 7 pada subkulit ns²np⁵. Istilah halogen
berasal dari istilah ilmiah bahasa Perancis dari abad ke-18 yang diadaptasi
dari bahasa Yunani, yaitu halo genes yang artinya ‘pembentuk garam’
karena unsur-unsur tersebut dapat bereaksi dengan logam membentuk
garam. Halogen merupakan sekumpulan unsur nonlogam yang saling
berkaitan erat, lincah, dan berwarna terang. Dan secara alamiah bentuk
molekulnya diatomik.
Untuk mencapai keadaan stabil (struktur elektron gas mulia) atom-
atom ini cenderung menerima satu elektron dari atom lain atau dengan
menggunakan pasangan elektron secara bersama hingga membentuk
ikatan kovalen. Atom unsur halogen sangat mudah menerima elektron
dan membentuk ion bermuatan negatif satu. Ion negatif disebut ion
halida, dan garam yang terbentuk oleh ion ini disebut halida.
Halogen digolongkan sebagai pengoksidator kuat karena
kecenderungannya membentuk ion negatif. Selain itu, halogen adalah
golongan yang paling reaktif karena unsur-unsurnya memiliki konfigurasi
elektron pada subkulit ns2 np5.
Golongan halogen terdiri dari beberapa unsur yaitu Fluorin (F),
Klorin (Cl), Bromin (Br), Iodin (I), Astatin (At) dan unsur Ununseptium
yang belum diketahui dengan jelas.

12
1. Sifat-sifat unsur halogen
Unsur halogen memiliki sifat-sifat sebagai berikut:
a.   Sifat fisika halogen.

Tabel 1.1 sifat fisika

Unsur
Sifat-sifat Fluori
Klorin Bromin Iodin Astatin
n
Nomor atom 9 17 35 53 85
Massa atom
18,99 35,5 79,90 126,90 (210)
relative
Titik leleh (°C) -219,62 -100,98 -7,25 113,5 302
Titik didih (°C) -188,14 -34,6 58,78 184,35 337
Rapatan pada
1,108 1,367 3,119 4,930 ¯
25°C (Gram/liter)
Kunung- Merah Ungu-
Warna Kuning
Hijau tua hitam
Energi ionisasi
1681,0 1251,0 1139,9 1008,4 930
(kJ/mol)
Afinitas elektron
328,0 349,0 324,7 295,2 270
(kJ/mol)
Keelektronegatifa
3,98 3,16 2,96 2,66 2,20
n
Jari-jari ion 1,33 1,81 1,96 2,20 2,27
jari-jari atiom 0,64 0,99 1,14 1,33 1,40

Penjelasan :
 Jari-jari atom unsur halogen bertambah dari fluorin sampai
astatin,demikian juga dengan jari-jari ion negatifnya.
Semakin ke bawah kulit elektron semakin banyak sehingga
dalam sistem periodik semakin ke bawah maka jari-jari atom
tambah besar.
 Titik didih dan titik leleh dari fluorin sampai iodin
bertambah besar,karena ikatan antar molekulnya juga makin
besar. Kenaikan titik didih dn titik lebur halogen sebanding
dengan naiknya nomor atom. 

13
 Hal ini berhubungan dengan banyaknya energy yang harus
dipakai untuk mengatasi gaya tarik-menarik antara molekul-
molekul zat, contohnya gaya van der waals yang menarik
molekul-molekul berdekatan satu sama lain. Gaya ini makin
tinggi untuk molekul-molekul kompleks yang memiliki
banyak elektron.
 Wujud fluorin dan klorin pada temperatur kamar adalah
gas,bromin berwujud cair dan mudah menguap,dan iodin
berwujud padat dan mudah menyublim.
 Warna gas fluorin adalah kuning muda,gas klorin berwarna
kuning hijau.Cairan bromin berwarna merah coklat,dan zat
padat iodin berwarna hitam,sedangkan uap iodin berwarna
ungu.
 Kelarutan fluorin,klorin,dan bromin dalam air besar atau
mudah sekali larut,sedangkan kelarutan iodin dalam air
sangat kecil(sukar larut)

b.   Sifat kimia halogen


Terdiri atas:
1. Kereaktifan
Beberapa hal yang mempengaruhi kereaktifan, diantaranya :
harga kereaktifan halogen  F > Cl > Br > I,  kereaktifan halogen
dipengaruhi kelektronegatifannya, ikatan halogen dan jari-jari
atom.
Semakin besar kelektronegatifan semakin reaktif karena
semakin mudah menarik elektron. ( F > Cl > Br > I )
      Semakin kecil energi ikatan halogen, semakin mudah
diputuskan ikatan tersebut sehingga makin reaktif halogen. ( F <
Cl < Br < I )
      Dalam satu golongan jari-jari atom dari unsur halogen
semakin bertambah dari flour sampai astatin makin besar jari jari
atom semakin kurang reaktif. ( F < Cl < Br < I )

2. Kereaktifan fluor dan klor


Pada suhu kamar, fluorin berupa gas yang tidak berwarna
atau agak kekuning-kuningan dan klorin juga berupa gas dengan
warna hijau pucat. Keduanya sama seperti oksigen dapat
membantu dalam reaksi pembakaran. Hidrogen dan logam-
logam aktif akan terbakar pada salah satu gas inidengan cara
membebaskan panas dan cahaya. Reaktifitas fluor lebih besar

14
dibandingkan dengan klor, yang dapat dibuktikan dengan
terbakarnya bahan-bahan biasa termasuk kayu dan plastic
apabila berada dalam keadaan atmosfer fluor.

3. Kereaktifan brom
Brom pada suhu kamar merupakan cairan minyak
berwarna merah tua dan mempunyai tekanan uap yang sangat
tinggi. Brom cair merupakan salah satu reagensia laboratorium
umum yang paling berbahaya, karena efek uap itu terhadap mata
dan saluran hidung. Hanya 0,1 ppm bisa ditoleransi tanpa efek
yang membahayakan. Cairan ini njuga dapat menimbulkan luka
bakar yang parah, bila mengenai kulit.bromin kuran greaktif bila
dibandingkan dengan Klor.

4. Kereaktifan iodium
Iodium dapat menguap pada temperature biasa,
membentuk gas berwarna ungu-biru berbau tidak enak (perih).
Kristal iodine dapat melukai kulit. Sedangkan uapnya dapat
melukai mata dan selaput lender.iodin kurang reaktif jika
dibandingkan dengan Klor.

5. Kelarutan
Kelarutan halogen dari fluor sampai iodin dalam air
semakin berkurang. Fluor selain larut juga bereaksi dengan air,
karena sangat reaktif membentuk asam florida
2F2(g) + 2H2O(l)   → 4HF(aq) + O2(g)
Iodin sukar larut dalam air, tetapi mudah larut dalam
larutan yang mengandung ion I- karena membentuk ion
poliiodida I3-, misalnya I2 larut dalam larutan KI.
I2(s) + KI(aq) →  KI3(aq)
Karena molekul halogen nonpolar sehingga lebih mudah
larut dalam pelarut nonpolar, misalnya CCl4, aseton, kloroform,
dan sebagainya.

6. Titik didih dan titik lebur


Semua halogen mempunyai titik lebur dan titik didih yang
rendah kerana molekul-molekul halogen ditarik bersama oleh
daya Van der Wals yang lemah dan hanya sedikit tenaga
diperlukan untuk mengatasinya. Semakin ke bawah, titik lebur
dan titik didih halogen meningkat.

15
7. Titik didih dan titik lebur
Halogen digolongkan sebagai pengoksidator kuat karena
kecenderungannya mudah mengikat elektron atau mudah
tereduksi.

Data potensial reduksi:


F2 + 2e- →  2F-                Eo = +2,87 Volt
Cl2 + 2e-  → 2Cl-             Eo = +1,36 Volt
Br2 + 2e-  →2Br-              Eo = +1,06 Volt
I2 + 2e-  → 2I-                 Eo = +0,54 Vol
              
Potensial reduksi F2 paling besar sehingga akan mudah
mengalami reduksi dan disebut oksidator terkuat. Sedangkan
terlemah adalah I2 karena memiliki potensial reduksi terkecil.

Sifat oksidator: F2 > Cl2 > Br2 > I2


Sifat reduktor : I- > Br- > Cl- > F-

Reduktor terkuat akan mudah mengalami oksidasi mudah


melepas elektron ion iodida paling mudah melepas electron
sehingga bertindak sebagai reduktor kuat.

8. Sifat asam
Sifat asam yang dapat dibentuk dari unsur halogen, yaitu:
asam halida (HX), dan oksilhalida.
a. Asam halida (HX)
Pada suhu kamar semua asam halida (HX) berupa gas, tidak
berwarna dan berbau menusuk. Asam halida terdiri dari
asam fluorida (HF), asam klorida (HCl), asam bromida
(HBr), dan asam iodida (HI). Kekuatan asam halida
bergantung pada kekuatan ikatan antara HX atau kemudahan
senyawa halida untuk memutuskan ikatan antara HX.
Dalam golongan VII A, semakin keatas ikatan antara atom
HX semakin kuat. Urutan kekuatan asam :
HF < HCl < HBr < HI

Titik didih asam halida dipengaruhi oleh massa atom


relative (Mr)  dan ikatan antar molekul :
o Semakin besar Mr maka titik didih semakin tinggi.

16
o Semakin kuat ikatan antarmolekul maka titik didih
semakin tinggi.
o Pengurutan titik didih asam halida:
HF > HI > HBr > HCl
Pada senyawa HF, walaupun memiliki Mr terkecil tetapi
memiliki ikatan antar molekul yang sangat kuat “ikatan
hydrogen” sehingga titik didihnya paling tinggi.

b. Asam Oksihalida
Asam oksihalida adalah asam yang mengandung oksigen.
Halogennya memiliki bilangan oksidasi ( +1, +3, dan +7 )
untuk Cl, Br, I karena oksigen lebih
elektronegatifan. Pembentukannya :
X2O + H2O  →  2HXO
X2O3 + H2O →   2HXO2
X2O5 + H2O → 2HXO3
X2O7 + H2O →  2HXO4

Tabel 1.2 Asam oksihalida

Asam Asam Asam


Oksida Asam
Biloks Oksilklorid Oksilbromid Oksiliodid penamaan
Halogen Oksilhalida
a a a
Asam
+1 X2O HXO HclO HBrO HIO
hipohalit
+3 X2O3 HXO2 HClO2 HBrO2 HIO2 Asam halit
+5 X2O5 HXO3 HClO3 H

c. Hubungan halogen dengan alam


Halogen  tidak ditemukan di alam dalam  keadaan bebas, karena sangat
reaktif. Unsur-unsur ini terdapat di alam sebagai senyawa garam.  Flourin
terdapat dalam flourit (Ca F₂) dan Kriolit (Na₃AlF6). Klorin terdapat dalam air
laut sebagai NaCl. Dalam bentuk ion klorida, unsur  ini adalah pembentuk
garam dan senyawa lain yang tersedia di alam dalam  jumlah yang sangat
berlimpah dan diperlukan untuk pembentukan hampir semua bentuk
kehidupan, termasuk manusia.  Bromin terdapat sebagai garam-garam natrium

17
dan magnesium. Diperoleh air garam alamiah dari sumber mata air di
Michigan dan Arkansas. Bromin  juga diekstrak dari air laut, dengan
kandungan hanya sebesar 82 ppm.  Iodin  terdapat di alam dalam bentuk
senyawa  iodat dan  iodida dalam  lumut-lumut laut. Terdapat juga dalam
bentuk  iodida dari air laut yang terasimilasi dengan  rumput laut, sendawa
Chili, tanah  kaya nitrat (dikenal sebagai kalis, yakni  batuan sedimen kalsium 
karbonat  yang keras),  air garam dari air laut yang disimpan, dan di dalam air
payau dari sumur minyak dan garam.

d. Kegunaan halogen
1. Florin
Gas F2 diproduksi secara komersial untuk bahan bakar nuklir uranium,
berfungsi untuk memisahkan U-235 dan U-238 dengan cara difusi. Logam
uranium direaksikan dengan gas fluorin berlebih menghasilkan uranium
heksafluorida, UF6 (padatan berwarna putih dan mudah menguap).
Adapun senyawa-senyawa flourin digunakan sebagai: Kegunaan senyawa
fluorin, antara lain:
 CCl2F2 (freon-12), digunakan sebagai zat pendingin pada lemari es
dan AC.
 Na2SiF6, bila dicampur dengan pasta gigi akan berfungsi untuk
menguatkan gigi.
 Teflon, bahan plastik tahan panas.
 Asam fluoride (HF), digunakan untuk mengukir (menyeketsa) kaca
karena dapat bereaksi dengan kaca.

2. Klorin
Gas Cl2 digunakan sebagai bahan dasar industri plastik, seperti vinilklorida
(CH2=CHCl) untuk industri PVC (bahan untuk pipa plastik). Cl2 juga
digunakan sebagai disinfektan untuk membunuh kuman yang dapat
menyebabkan berbagai penyakit. Adapun kegunaan senyawa klorin,
antara lain:
 NaCl, digunakan sebagai garam dapur.
 KCl, digunakan untuk pupuk.
 NH4Cl, digunakan sebagai elektrolit pengisi batu baterai.
 NaClO, dapat mengoksidasi zat warna (pemutih), sehingga dapat
digunakan sebagai bleaching agent, yaitu pengoksidasi zat warna.
 Kaporit (Ca(OCl)2), digunakan sebagai disinfektan pada air.
 ZnCl2, sebagai bahan pematri atau solder.
 Kloroform (CHCl3), digunakan sebagai pelarut dan obat bius pada
pembedahan.

3. Bromin

18
Bromin digunakan dalam industri untuk membuat senyawa metilbromida.
Kegunaan senyawa-senyawa bromin antara lain:
NaBr, sebagai obat penenang saraf.
AgBr, untuk film fotografi. AgBr dilarutkan dalam film gelatin, kemudian
film dicuci dengan larutan Na2S2O3 untuk menghilangkan kelebihan
AgBr sehingga perak akan tertinggal pada film sebagai bayangan hitam.
CH3Br, sebagai bahan campuran zat pemadam kebakaran.
C2H4Br2, ditambahkan pada bensin agar timbal (Pb) dalam bensin tidak
mengendap karena diubah menjadi PbBr2.

4. Iodin
Iodin digunakan untuk membuat senyawa AgI sebagai film fotografi dan KI
sebagai nutrisi dan makanan ternak.
 I2 dalam alkohol, digunakan sebagai antiseptik luka agar tidak terkena
infeksi.
 KIO3, sebagai tambahan yodium dalam garam dapur.
 NaI, bila ditambahkan pada garam dapur dapat digunakan untuk
mengurangi kekurangan yodium yang akan menyebabkan penyakit
gondok.
 Iodoform (CHI3), sebagai disinfektan untuk mengobati luka pada
kepala.

e. Reaksi pedesaan
Pada tahun 1825 Alexadro Geosepp Volta dari Italia yang menyusun deret –
deret logam mulai dari reduktor terkuat sampai terlemah. Dan deret tersebut
disebut Deret Volta, unsur H meskipun bukan logam dimasukkan pula
sebagai anggota deret.
Ada 2 jenis reaksi pendesakan logam dalam larutan elektrolit :
 Logam + asam ——-> garam + gas H2
 Logam I + garam I ——–> garam II + logam II
Syarat berlangsung reaksi :
 Logam yang direaksikan harus terletak disebelah kiri H dalam deret
volta
 Asam yang direaksikan bukanlah HNO3 atau H2SO4 (pekat)
 Jika logam yang direaksikan memiliki 2 macam bilangan oksidasi,
valensi, atau muatan, garam yang terbentuk mengandung ion logam
yang bermuatan +2.
Syarat berlangsung reaksi :
Logam yang direaksikan harus terletak di sebelah kiri logam pada
garam.
Jika logam yang direaksikan memiliki 2 macam bilangan oksidasi,
valensi, atau muatan, garam yang terbentuk mengandung ion logam
yang bermuatan +2.

19
Contoh :
I. Logam + asam ——–> garam + gas H2
Zn + H2SO4 (e) ——–> ZnSO4 + H2
II. Logam I + garam I —–> garam II + Logam II
Zn + CuSO4 ——> ZnSO4 + Cu
kecualian :
1) Bila asamnya HNO3 (pekat) maka gas yang keluarnya adalah gas NO.
Contoh : Mg + HNO3 (e) —–> Mg (NO3)2 + H2O + NO
2) Bila asamnya HNO3 (pekat) maka gas yang keluar adalah gas NO2.
Contoh : Zn + HNO3 (p) ——> Zn(NO3)2 + H2O + NO2
3) Bila asamnya H2SO4 (pekat) maka gas yang keluar adalah gas SO2.
Contoh : Al + H2SO4 (p) ——> Al2 (SO4)3 + H2O + SO2

Daftar Kelarutan elektrolit dalam air :


1) Semua asam larut
2) Sebagian besar basa tidak larut Kekecualian : NaOH, KOH, Ba(OH)2, Ca(OH)2
larut.
3) Garam – garam K+,Na+,NH4+,NO3-,CH3COO-,CLO-,CLO2-,BrO3-,IO3- semuanya
larut.
4) Garam – garam sulfat umumnya larut. Kekecualian BaSO4, PbSO4 dan AgSO4.
5) Garam Florida F- umunya larut kekecualian MgF2, CaF2, dan BaF2 tidak larut.
6) Garam Klorida Cl-, Bromida Br-, I-, umumnya larut. Kekecualian AgCL,HgI, PbI2
umumnya larut.
7) Garam sulfida S2- umumnya tidak larut Kekecualian Na2s, K2s,MgS,BaS larut.
8) Garam – garam yang belum disebutkan ( CrO4- dan No2-) tidak larut kekecualian
membentuk garam Na+, K+, NH4+ (lihat no.3 diatas).

D. LOGAM ALKALI

Unsur-unsur golongan IA terdiri dari hidrogen(H), litium (Li), natrium


(Na), kalium (K), rubidium (Rb), sesium (Cs), dan fransium (Fr). Unsur-
unsur ini kecuali hidrogen, dikenal sebagai logam alkali.
Keberadaan Logam Alkali di Alam

20
Sifat-sifat Logam Alkali

Sifat atomik
Konfigurasi elektron valensi logam alkali adalah ns1. Oleh karena itu,
atom logam alkali cenderung mudah melepaskan sebuah elektron
membentuk ion bermuatan +1 dengan konfigurasi elektron stabil gas
mulia. Hal tersebut juga dapat dilihat dari energi ionisasinya yang relatif
rendah. Selain itu, perbedaan energi ionisasi pertama dan kedua juga
sangat besar. Secara umum, keteraturan sifat dari Li ke Fr, yaitu:
 jari-jari atom bertambah
 energi ionisasi berkurang
 keelektronegatifan berkurang
 nilai bilangan oksidasi +1 pada keadaan paling stabil

21
Sifat fisis
Titik leleh, titik didih, dan kekerasan logam alkali tergolong relatif
rendah. Dari Li ke Fr, titik leleh, titik didih, dan daya hantar listrik dan
panas semakin menurun, kecuali daya hantar listrik dan panas pada
logam Na dan K justru bertambah. Hal ini terkait dengan ikatan logam
pada logam alkali. Semakin banyak elektron yang terlibat pada
pembentukan ikatan logam, semakin kuat ikatan; semakin besar jari-jari
atom, semakin lemah ikatan. Pada atom Na dan K elektron cenderung
lebih mudah bergerak bebas.

Sifat kimia
Logam alkali bersifat sangat reaktif, sebagaimana terlihat dari energi
ionisasinya yang relatif rendah. Kereaktifan logam alkali meningkat dari
Li ke Fr, begitu juga dengan sifat reduktor yang semakin kuat. Hampir
senyawa logam alkali bersifat ionik dan mudah larut dalam air.

1. Reaksi dengan air


Semua logam alkali bereaksi dengan air membentuk basa dan gas
hidrogen. Li bereaksi agak pelan; Na bereaksi hebat dengan percikan
api; K, Rb, dan Cs meledak jika dimasukkan dalam air. Oleh karena
reaksi tersebut sangat eksoterm, gas hidrogen yang terbentuk akan
langsung terbakar.

2L(s) + 2H2O(l) → 2LOH(aq) + H2(g)           (L = logam alkali)


2. Reaksi dengan hidrogen
Jika dipanaskan, logam alkali dapat bereaksi dengan gas hidrogen
membentuk senyawa ionik alkali hidrida.

2L(s) + 2H2(g) → 2LH(s)                                  (L = logam alkali)


3. Reaksi dengan oksigen
Logam alkali dapat bereaksi dengan oksigen membentuk oksida,
peroksida, ataupun superoksida. Dalam jumlah oksigen terbatas
umumnya terbentuk oksida.

4L(s) + O2(g) → 2L2O(s)                                   (L = logam alkali)


Namun, jika oksigen berlebihan, Na dapat membentuk peroksida,
sedangkan K, Rb, dan Cs dapat membentuk superoksida.

22
2Na(s) + O2(g) → 2Na2O2(s)
K(s) + O2(g) → KO2(s)
4. Reaksi dengan halogen
Logam alkali bereaksi dengan halogen (F2, Cl2, Br2, I2) membentuk
senyawa garam halida.
2L(s) + X2 → 2LX(s)                          (L = logam alkali; X =
halogen)

Warna nyala
Ketika dipanaskan dengan suhu tinggi, setiap unsur akan memancarkan
radiasi elektromagnetik yang khas. Hal ini terjadi akibat elektron pada
atom unsur mengalami eksitasi atau perpindahan ke tingkat energi yang
lebih tinggi, dan ketika elektron tersebut kembali ke tingkat energi
semula diikuti pancaran foton. Keunikan spektrum radiasi
elektromagnetik tersebut dapat digunakan untuk mengenali suatu unsur.

Pada pembakaran unsur atau senyawa logam alkali pada nyala api,
elektron pada atom setiap unsur logam alkali akan tereksitasi dan
menghasilkan warna nyala yang khas.

E. LOGAM ALKALI TANAH


Unsur-unsur golongan IIA yang dikenal sebagai logam alkali tanah terdiri
berilium (Be), magnesium (Mg), kalsium (Ca), stronsium (Sr), barium
(Ba), dan radium (Ra).

Keberadaan Logam Alkali Tanah di Alam

23
Sifat-sifat Logam Alkali Tanah

Sifat atomik
Konfigurasi elektron valensi logam alkali tanah adalah ns 2. Atom logam
alkali tanah juga cenderung mudah melepaskan sepasang elektron
membentuk ion bermuatan +2 dengan konfigurasi elektron stabil gas
mulia. Namun, energi ionisasinya lebih tinggi dibanding logam alkali
karena jari-jari atomnya lebih kecil dan elektron valensinya lebih banyak.
Secara umum, keteraturan sifat dari Be ke Ba, yaitu:
 jari-jari atom bertambah
 energi ionisasi berkurang

24
 keelektronegatifan berkurang

Sifat fisis
Dari Be ke Ba, titik leleh, titik didih, dan daya hantar listrik dan panas
cenderung menurun. Jika dibandingkan dengan logam alkali seperiode,
titik leleh dan sifat-sifat fisis lainnya seperti rapatan dan kekerasan dari
logam alkali tanah lebih besar.

Sifat kimia
Sifat kimia logam alkali tanah hampir sama dengan logam alkali, tetapi
logam alkali tanah tidak sereaktif logam alkali seperiode. Kereaktifan
logam alkali tanah meningkat dari Be ke Ba. Nilai potensial standar logam
alkali tanah menunjukkan bahwa logam alkali tanah merupakan reduktor
yang cukup kuat, bahkan Ca, Sr, dan Ba mempunyai daya reduksi yang
lebih kuat dari Na.

1. Reaksi dengan air


Ca, Sr, dan Ba bereaksi dengan air membentuk basa dan gas
hidrogen. Magnesium bereaksi sangat lambat dengan air dingin.
Berilium tidak bereaksi dengan air.

M(s) + 2H2O(l) → M(OH)2(aq) + H2(g)         (M = Mg, Ca, Sr, Ba)


2. Reaksi dengan hidrogen
Jika dipanaskan, logam alkali tanah dapat bereaksi dengan gas
hidrogen membentuk senyawa ionik alkali hidrida.

M(s) + 2H2(g) → MH2(s)                                   (M = Mg, Ca, Sr, Ba)


3. Reaksi dengan halogen
Logam alkali tanah bereaksi dengan halogen membentuk senyawa
garam halida.

M(s) + X2 → MX2(s)                                          (M = logam alkali


tanah; X = halogen)
4. Reaksi dengan udara
Jika dipanaskan, logam alkali tanah dapat bereaksi dengan nitrogen
dan oksigen di udara membentuk nitrida dan oksida.

3M(s) + N2(g) → M3N2(s)

25
2M(s) + O2(g) → 2MO(s)                                  (M = logam alkali
tanah)

Warna nyala
Logam alkali tanah juga mempunyai warna nyala yang khas sebagaimana
logam-logam alkali.

Kelarutan
Sebagian besar senyawa-senyawa logam alkali tanah
memiliki kelarutan yang kecil atau sukar larut dalam air. Hal ini
membedakannya dari senyawa logam alkali yang umumnya mudah larut
dalam air. Berdasarkan data tetapan hasil kali kelarutan (K sp),
kecenderungan periodik dari kelarutan senyawa-senyawa logam alkali
tanah, yaitu:
1. Kelarutan senyawa hidroksida (M(OH)2), senyawa karbonat
(MCO3), dan senyawa okalat (MC2O4) semakin bertambah dari Be
ke Ba, meskipun ada sedikit fluktuasi pada senyawa karbonat dan
senyawa oksalat.
2. Kelarutan senyawa sulfat (MSO4) dan senyawa kromat (MCrO4)
semakin berkurang dari Be ke Ba.

26
F. KESIMPULAN
Dari uraian di atas kami dapat menyimpulakan unsur-unsur kimia
dapat
dikelompokkan berdasarkan kesamaan sifatnya ke dalam beberapa
golongan, yaitu golongan
A (golongan utama) dan golongan B (golongan transisi). Selain itu,
unsur-unsur kimia dapat
dikelompokkan menjadi unsur logam, nonlogam, semilogam, dan
gas mulia. Dalam
kehidupan sehari-hari, unsur-unsur kimia banyak membantu kita
dalam melaksanakan
kegiatan. Sulit dibayangkan jika kita hidup tanpa adanya unsur
kimia karena semua benda
yang ada di alam ini mengandung unsur kimia, baik dalam bentuk
logam atau unsur
bebasnya, senyawanya, atau paduan logamnya. Tak bisa dipungkiri,
selain memberikan
manfaat, beberapa unsur kimia memberikan dampak negatif
terhadap lingkungan dan
kesehatan. Kegunaan dan dampak dari unsur-unsur kimia beserta
cara mencegah dan
menanganinya tidak terlepas dari sifat yang dimiliki unsur-unsur
tersebut.

27
BAB 2
UNSUR-UNSUR PERIODE KETIGA
A. PENDAHULUAN
Alam semesta ini kaya akan kadungan unsur-unsur kimia. Hingga
saat ini, unsur-unsur kimia berjumlah sekitar 114 unsur. Ada beberapa hal
yang mendasari pengelompokan unsur-unsur kimia, yaitu sifat
logam,elektron valensi, dan jumlah kulit elektron. Brdasarkan sifat
logamnya, unsur kimia dikelompokan menjadi logam, semilogam,
nonlogam, dan gas mulia. Berdasarkan elektron valensinya unsur kimia
dikelompokan menjadi golongan utama dan transisi. Golongan utama
terdiri dari golongan, IA, IIA. IIIA, IVA, VA, VIA, VIIA, dan VIIIA.
Adapun golongan tarnsisi dapat dibagi lagi menjadi golongan transisi
dalam, lantanida dan aktinida. Berdasarkan jumlah kulit elektron yang
dimilikinya, unsur kimia dapat dikelompokan menjadi 7 periode yaitu
periode 1 sampai 7. sifat logam unsur-unsur seperiode dari kiri kekanan
semakin bersifat nonlogam.
Dalam hal ini, Unsur-unsur periode ketiga memiliki sifat kimia dan
sifat fisika yang bervariasi. Unsur-unsur yang terdapat pada periode ketiga
adalah Natrium (Na), Magnesium (Mg), Aluminium (Al), Silikon (Si),
Fosfor (P), Belerang (S), Klor (Cl), dan Argon (Ar). Dari kiri (Natrium)
sampai kanan (Argon), jari-jari unsur menyusut, sedangkan energi
ionisasi, afinitas elektron, dan keelektronegatifan meningkat. Selain itu,
terjadi perubahan sifat unsur dari logam (Na, Mg, Al) menjadi
semilogam/metaloid (Si), nonlogam (P, S, Cl), dan gas mulia (Ar). Unsur
logam umumnya membentuk struktur kristalin, sedangkan unsur
semilogam/metaloid membentuk struktur molekul raksasa
(makromolekul). Sementara, unsur nonlogam cenderung membentuk
struktur molekul sederhana. Sebaliknya, unsur gas mulia cenderung dalam
keadaan gas monoatomik. Variasi inilah yang menyebabkan unsur periode
ketiga dapat membentuk berbagai senyawa dengan sifat yang
berbedaUnsur-unsur logam umumnya diperoleh sebagai bijih logam
dalam batuan. Alam Indonesia sangat kaya akan sumber mineral bijih
logam, karena itu perlu penguasaan teknologi untuk mengolahnya menjadi
logam yang dibutuhkan.

28
B. DEFINISI
1. Natrium atau sodium  (Na)
adalah logam reaktif yang lunak, keperakan, dan seperti lilin, yang
termasuk kelogam alkali yang banyak terdapat dalam senyawa alam.
Dia sangat reaktif, apinya berwarna kuning, beroksidasi dalam udara,
dan bereaksi kuat dengan air. Natrium  memiliki nomor atom 11 dan
berat atom 22,99.

2. Magnesium (Mg)
adalah elemen terbanyak kedelapan yang membentuk 2% berat kulit
bumi, serta merupakan unsur terlarut ketiga terbanyak pada air laut.
Magnesium memilikinomor atom 12 dan berat atom 24,31.

3. Aluminium (Al)
adalah elemen yang berjumlah sekitar 8% dari permukaan bumi dan
paling Sulfur atau belerang (S) berlimpah ketiga.Alumunium memiliki
nomor atom 13 dan berat atom 26,98.

4. Silikon (Si)
adalah elemen terbanyak kedelapan di alam semesta dari segi
massanya. Lebih dari 90% kerak bumi terdiri dari mineral silikat,
menjadikan silikon sebagai unsur kedua paling melimpah di kerak
bumi (sekitar 28% massa) setelah oksigen. Silikon memiliki nomor
atom 14 dan berat massa 28,09.

5. Fosfor (P)
berupa jenis senyawa logam transisi atau senyawa tanah
langka seperti zink sulfida (ZnS) yang ditambah tembaga atau perak,
dan zink silikat (Zn2SiO4)yang dicampur dengan mangan. Fosfor
memiliki nomor atom 15 dan berat massa 30,97.
adalah unsur penting untuk kehidupan dan ditemukan dalam dua asam
amino. Bentuknya adalah non-metal yang tak berasa. Belerang, dalam
bentuk aslinya, adalah sebuah zat padat kristalin kuning. Belerang
dapat ditemukan sebagai unsur murni atau sebagai mineral-
mineral sulfida dan sulfat. Belerang memiliki nomor atom 16 dan
berat massa 32,06

29
6. Klor (Cl)
adalah pembentuk garam dan senyawa lain yang tersedia di alam
dalam jumlah yang sangat berlimpah dan diperlukan untuk
pembentukan hampir semua bentuk kehidupan, termasuk manusia.
Unsur ini termasuk kelompok halogen berbentuk gas, klorin berwarna
kuning kehijauan, dan sangat beracun. Klor memiliki nomor atom 17
dan berat massa 35,45.

7. Argon (Ar)
adalah elemen yang hampir tidak mengalami reaksi kimia. Argon
merupakan kelompok golongan Gas mulia. Argon membentuk 1%
dari atmosfer bumi.  Argon memiliki nomor atom 18 dan berat massa
39,95.

C. SIFAT-SIFAT UNSUR PERIODE KETIGA


Unsur – unsur periode ketiga dari kiri ke kanan  memiliki jari – jari
atom yang makin kecil. Meskipun sama – sama terdiri atas tiga lapis kulit,
jumlah proton dan jumlah elektron dalam masing – masing atom makin ke
kanan makin banyak. Hal itu menyebabkan gaya tarik inti atom terhadap
elektron – elektron makin kuat, sehingga elektron – elektron tertarik lebih
dekat kearah inti atom.
Harga keelektronegatifan unsur – unsur periode ketiga “ makin ke
kanan makin besar “. Artinya, makin ke kanan kemampuan atom untuk
menarik elektron dari atom lain ( demi memenuhi kaidah oktet ) makin
bertambah. Harga keelekrtonegatifan terbesar dalam periode ketiga
dimiliki oleh klorin. Adapun argon tidak memiliki keelektronegatifan
dalam struktur elektronnya sudah stabil.
Dengan jari – jari atom yang makin kecil ( makin kuatnya gaya tarik
inti atom ), unsur – unsur periode ketiga dari kiri ke kanan pada umumnya
memiliki energi ionisasi yang makin besar.
            Sesuai dengan pola umum sistem periodik bahwa dari kiri ke
kanan sifat logam makin berkurang, maka unsur – unsur periode ketiga
dapat di kelompokkan menjadi :
1. Unsur – unsur logam, yaitu Na, Mg, dan Al
2. Unsur – unsur semilogam, yaitu Si;
3. Unsur – unsur bukan logam, yaitu P, S,Cl, Ar

30
  Na Mg Al Si P S Cl Ar
Jari – jari (pm) 157 136 125 117 110 104 99 -
Keelektronegatifan
0,9 1,2 1,4 1,7 2,1 2,5 3,0 -
( skala Pauling )
Energi Ionisasi
498 740 577 787 1060 1000 1260 1520
( Kj mol-1 )
Titik Leleh  ( 0C ) 98 650 660 1410 44 119 -100 -189
Titik Didih  ( 0C ) 883 1090 2470 2535 280 445 -35 -186
Potensial Electode
-2.71 -2.37 -1.66 - - -0.51 1.36 -
( volt )

1. Sifat Umum
Sifat umum periode berubah sesuai kecendrungan sifat umum
system priodik unsur.
 Jari – jari atom
Jari – jari atom dari Na ke Ar semakin kecil.  Hal ini berkaitan
dengan semakinbertambahnya muatan inti, sehingga gayatarik inti
atom terhadap electron semakin kuat.

 Energi ionisasi
Energi ionisasi unsur – unsur priode ke tiga cenderung semakin
besar. Energi Mg lebih besar daripada energy Al, demikian juga
dengan p dan s, hal ini berkaian dengan elekton valensinya dimana
pada atom Mg semua eletron valensinya berpasangan sedangkan Al
electron valensinya belum berpasangan.

 Titik didih dan titik lebur


Titik didih dan titik lebur naik secara teratu dari Na sampai Si,
kemudian turun tajam pada S dan kemudin turun sacara teratur.
Perubahan titik didih dan titik lebur dari unsur priode tiga berkaitan
dengan struktur dan masing – masing dalam keadaan bebes.

31
2. Sifat Logam dan Nonlogam
Unsur – unsur periode ketiga terdiri dari Natrium ( Na ),
Magnesium ( Mg ), Aluminium ( Al ), Silikon ( Si ), Fosforus ( P ),
Belerang ( S ), Klorin ( Ci ), dan Argon( Ar ).
Unsur – unsur periode ketiga memiliki keteraturan sifat secara
berurutan dari kiri kekanan .
Sifat reduktor berkurang dan sifat oksidator bertambah.
Sifat logam semakin lemah dan sifat non logam semakin kuat,
Sifat basa semakin lemah dan sifat asam semakin kuat.

3. Sifat Asam dan Basa


Sifat asam adalah sifat yang berkaitan dengan sifat nonlogam,
sedangkan sifat basa adalah sifat yang berkaitan dengan sifat logam
Senyawa yang dapat bertindak sebagai basa  dengan
memutuskan MOH sehingga terbentuk ion hidroksida ( OH- ).

M-OH   M+ ( aq ) + OH- ( aq)

Senyawa dengan struktur diatas  dapat pula bertindak sebagai


asam dengan memutuskan  ikatan MO-H sehingga berbentuk ion
hidrogen ( H+).

M-OH   M- ( aq ) + OH+ ( aq)

Unsur – unsur dalam satu periode makin ke kanan makin kuat


menarik elektron. Jadi unsur periode ketiga, dari natrium sampai
klorin, maka sifat basa makin berkurang sifat  - sifat asam makin
bertambah.
Asam natrium sangat mudah memberikan elektron, sebab sifat
reduktornya sangat kuat, tetapi Mg ( OH ) 2 larut dalam asam karena
mengalami reaksi berikut.

Mg ( OH )2 ( s ) + 2H+ ( aq )   Mg 2+  ( aq ) + 2H20

Meskipun Mg ( OH )2  merupakan basanya makin lemah dari


pada NaOH dan Mg ( OH )2  ia sukar larut dalam air, tetapi sebagai
basa sudah tentu ia larut dalam asam.

32
AL ( OH )3 ( s ) + 3H+ ( aq )   AL 3+  ( aq ) + 3H20

Oleh karena atom Al cukup kuat menarik elektron, Al


(OH)3 dapat menunjukkan sifat asam ! itulah sebabnya Al (OH)3 juga
larut atau bereaksi dengan basa.

AL ( OH )3 ( s ) + 0H- ( aq )   AL ( OH )-4  ( aq )

Reaksi – reaksi diatas menunjukkan bahwa Al ( OH ) 3 bersifat


amfoter, yaitu dapat bersifat asam maupun basa.
Contoh; Senyawa asam unsur periode ketiga, yaitu :
o Asam Silikat ( H2 SiO3 ),
o Asam Fosfat ( H3PO4 ),
o Asam Sulfat  ( H2SO4 ),
o Asam Peklorat ( HCIO4 ).

4. Sifat Pereduksi dan Pengoksidasi


Jika natrium, magnesium atau aluminium direaksikan dengan
air, maka terbentuk hidroksida.
TABEL ENERGI UNSUR – UNSUR PERIODE KETIGA(Kj mol-1)
Unsur I II III IV V
Na 502 4.569 6.919 9.550 13.356
Mg 744 1.457 7.739 10.547 13.636
Al 584 1.823 2.751 11.548 14.837
Si 793 1.583 3.238 4.362 16.098
P 1.018 1.909 2.918 4.962 6.280
S 1.006 2.257 3.367 4.570 7.01
Cl 1.257 2.303 3.828 5.164 6.548

2Na (s) + 2H(l)        2Na+ + 2OH- (aq) + H2(g)


Mg(s) + 2H2O(l)       Mg2+ (aq) + 2H2O(aq)  +  H2(g)
2Al(s) + 6H2O       2Al3+ (aq) + 6OH- (aq) + 3H2 (g)

33
Reaksi air dengan Na berlangsung cepat, tetapi dengan Mg dan
Al berlangsung lambat. Jiak magnesium dan aluminium sebelumnya
dicelupkan kedalam larutan MgCl2, maka reaksi berlangsung lebih
cepat karena air raksa yang tebentuk akan menghancurkan logam
sehingga mudah bereaksi dengan air.

Mg(s) + 3HgCl2(aq)                   2AlCl3(aq) + 3Hg(l)


2Al/Hg(l) + 6H2O(l)                    2Al3+(aq) + 6OH- + 3H2(g) + Hg(l)

Seperti halnya dengan natrium, magnesium, dan aluminium juga


mudah bereaksi dena klor membentuk klorida.

Mg(s) + Cl2(g)           MgCl2(s)
2Al(s) + 3Cl2(g)          2AlCl3(s)

Kekuatan memproduksi ketiga logam itu tampak dari potensial


oksidasi standar mereka.
Na(s)            Na+ + e-  E0 = + 2,71V
Mg(s)           Mg2+ + 2e-  E0 = + 2,36V
Al(s)             Al3+ + 3e-  E0 = + 1,66V

Hal ini terlihat dari reaksi yang melamban dengan Cl2 dan O2.
Reaksi fosfor dengan magnesium menghasikan fosfida,
sedangkan reaksi belerang dengan hydrogen menghasilkan sulfide.
Dalam fosfida, fosfor memliki bilangan oksidasi negative dan dalam
sulfide, belerang memiliki bilanga oksidasi negative.

P4(s) + 5O2             P4O10(s)
1/8 S8 (s) + O2(g)        SO2(g)
P4(s) + 6Mg(s)       2Mg3P2(s)
1/8 S8(l) + H2(g)        H2S(g)

34
Sifat pengoksidasi belerang lebih besar daripada fosfor terlihat
dari fotensian oksidasi dasar berikut;

P(s) + 3H+ (aq) 3e-    PH3 (g) E0 = + 0,06 V


S(s) + 2H+ (aq)          H2S (g) E0 = + 0,17 V

Hal ini menunjukan bahwa klor bersifat pengoksidasi dalam


banyak reaksinya.

½ Cl2(g) + 3H+ e-      Cl- E0= 1,36 V


½ Cl2(aq) + e-  
Cl- E0 = + 1,40 V

5. Sifat Asam dan Sifat Basa Senyawa Hidroksida


Struktur senyawa hidroksida unsur – unsur priode ketiga dapat
digambarkan sebagai berikut.

M–O–H

M adalah setiap unsur dalam priode tiga. Senyawa hidroksida ini


dapat bertidak sebagai basa atua asam, bergantung pada letak
pemutusan ilkatan. Jika pemutusan terjadi pada ikatan M – O, maka
bersifat asam. Letak pemutusan ikatatan tergantung pula pada besar
kecilnya ionisasi M. Jika eneri ionisasi M kecil, maka M cenderung
melepas electron sehingga ikatan H – O mudah putus dan larutan
bersifat basa.

M – O – H                 M+ + OH-

Sebaliknya, jika ionisasi M besar, maka  M cenderung menarik


electron ke arah dirinya sehingga ikatan O – H menjadi lemah dan
putus, larutan bersifat asam

35
M – O – H                 (M - O)- + H-

6. Sifat-Sifat Senyawa
Keterbukaan perubahan unsur priode ketiga dari Na ke Ar tidak
hanya terbatas pada sifat – sifat unsurnya, tetapi rumus kimia dan sifat –
sifat senyawanya juga menalami peruahan yang teratur.

D. UNSUR-UNSUR PERIODE KETIGA DI


ALAM
1. Tabel Unsur Periode Ketiga di Alam
Unsur Keberadaanya Di Alam
Merupakan unsur perangkat kelima sesudah oksigen pada kulit
Natrium bumi. Di alam terdapat sebagian ion Na+ dalam endapan
garam, dan dalam air lau misalnay NaCl.
Merupakan unsur peringkat kedelapan setelah oksigen pada
Magnesium kulit bumi. Di alam terdapat sebagai Mg2+ dalam endapan
garam, dan air laut terutama sebagai MgCO3 Yang sukar larut.
Merupakan unsur peringakt ketiga sesudah Oksigen pada
Aluminium lapisan kulit bumi. Di alam terdapat sbagai mineral bauksit
Al2O3.XH2O dan krolit Na3AIF6.
Merpakan unsur peringkan kedua sesudah oksigen pada kulit
Silicon bumi. Di alamterdapat sebagai pasir kuasa, SiO2, albit,
NaAlSi3O8, anorit, Ca(PO4)2,.
Merupakan unsur peringkat keduabelas setelah oksigen pada
Fosforus kulit bumi. Di alam terdapat sebagai kawah fluoroapit, Ca5,
fosforusit, Ca3,(PO4)2, Hidroksi apatit, Ca5(PO4)3(OH)
Merupakan unsur peringkat keempatbelas sesudah oksigen
pada kulit bumi. Di alam terdapat sebagai kawah vulkanik
Sulfur
(keadaan bebas), sebagai sulfat dan sulfide, galena, PbS,
pirit,FeS2, seng blende, ZnS
Klorin Merupakan unsur peringkat keenambelas setelah oksige pada

36
kulit bumi. Di alam terdapat sebagai ion Cl- dalam air laut.
Hanya terdapat dalam jumlah yang kecil di udara sebagai
Argon
unsur bebas.

2. Pengelolaan Unsur Periode Ketiga


a. Aluminium
Dalam industry, aluminm dengan cara elektrolisis
aluminium oksida cair. Aluminium oksida diproleh dari bauksid,
yaitu aluminium oksida hidrat yang mengandung kotoran misalnya
besi (III) oksida dan silicon (IV) oksida, melalui langakah –
langkah berikut
Bauksit yang masih kotor direaksikan dengan larutan NaOH
pekat.
Setelah disaring, filternya dincerkan dengan gas CO 2 untk
mendapatkan aluminium hidroksida
Selanjutnya produk disaring untuk memproleh Al(OH) 3. Setelah
itu dipasangkan agar diproleh Al2O3.
Al2O3 dilarutkan didalam lelehan krolit (Na3AlF6). Campuran
ini kemudian dimasukan kedalamelektrolisis, terdiri dari anode
dan katode karbon.

b. Silikon
Pasir kuasa (SiO2) dipanaskan dengan kokas pada tempratu
sekitar 30000C dalam tanur listrik. Reaktan ditambahkan dari atas
tanur. Lelehan Si yang dihasilkan membentuk padatan dengan titk
leleh 14100C. Silikon ini cukup murni jika digunakan untuk
pembutan aliase dengan logam lain. Namun untuk beberapa
penggunaan seperti triansistor, chips komputer , dan sel surya,
diperlukan silicon ultra murni. Silicon diproleh dari tanur listrik
harus diaolah terlebih dahulu dengan cara memanaskan dengan Cl2.

37
Oleh karena itu SiCl4 merupakan zat cair yang mudah
menguap, maka pemurnian dilakukan dengan cara distilasi.

c. Fousforus
Fosfourus dikenal dalam dua bentuk alotropi, yaitu
fousforus putih (P4) yang diproleh melalui proses kondensasi uap
fousfourus, dan fousforus merah. Fousforus putih lebih reaktif dari
fousforus merah dan bersipat racun. Oleh karena itu fousforus putih
dapat terbakar sendiri di udara, biasanya disimpan dalam air.

d. Sulfur
Di alam dikenal du abentuk alotropi sulfur padat, yaitu sulfur
rombik dan sulfur monoklin. Sulfur yan biasa kitalihat berwana kuning
adalah sulfur rombik, yang setabil dibawah suhu 95,5 0C, diatas suhu
tersebut sulfur rombik akan menjadi sulfur monoklin yang selanjutnya
menace pada suhu 1130C.

E. KESIMPULAN
Dari uraian di atas kami dapat menyimpulakan bahwa unsur-unsur
periode ketiga dapat dikelompokkan berdasarkan kesamaan sifatnya ke
dalam satu golongan, yaitu golongan A (golongan utama). Selain itu,
unsur-unsur periode ketiga dapat dikelompokkan menjadi unsur logam,
nonlogam, semilogam, dan gas mulia. Dalam kehidupan sehari-hari,
unsur-unsur periode ketiga banyak membantu kita dalam melaksanakan
kegiatan. Sulit dibayangkan jika kita hidup tanpa adanya unsur kimia
karena semua benda yang ada di alam ini mengandung unsur kimia, baik
dalam bentuk logam atau unsur bebasnya, senyawanya, atau paduan
logamnya. Tak bisa dipungkiri, selain memberikan manfaat, unsur-unsur
periode ketiga memberikan dampak negatif terhadap lingkungan dan
kesehatan. Kegunaan dan dampak dari unsur-unsur kimia beserta cara
mencegah dan menanganinya tidak terlepas dari sifat yang dimiliki unsur-
unsur tersebut.

38
BAB 3
NITROGEN DAN OKSIGEN
A. PENDAHULUAN
Di sadari ataupun tidak ilmu kimia memilki peranan yang sangat
penting dalam kehidupan kita. Dimulai dari penyusun kromosom, pakaian
kita, lingkungan kita, bahkan diri kita merupakan materi kimia.
Salah satu materi kimia yang sering kali di gunakan atau sering
ditemukan  dalam kehidupan manusia adalah oksigen, nitrogen, dan
karbon. untuk itu disini kami ingin mengenal dan mengetahui sifat –
sifat fisika dan kimia, Kegunaan, Terdapat dalam mineral , Cara
pembuatan dan senyawa senyawa yang dihasilkan dari unsur Nitrogen
,Oksigen dan Karbon.

B. NITROGEN
Nitrogen (Latin nitrum, Bahasa Yunani Nitron berarti “soda asli”,
“gen”, “pembentukan”) secara resmi ditemukan oleh Daniel Rutherford
pada 1772, yang menyebutnya udara beracun atau udara tetap.
Pengetahuan bahwa terdapat pecahan udara yang tidak membantu dalam
pembakaran telah diketahui oleh ahli kimia sejak akhir abad ke-18 lagi.
Nitrogen juga dikaji pada masa yang lebih kurang sama oleh Carl
Wilhelm Scheele, Henry Cavendish, dan Joseph Priestley, yang
menyebutnya sebagai udara terbakar atau udara telah flogistat. Gas
nitrogen adalah cukup lemas sehingga dinamakan oleh Antoine Lavoisier
sebagai azote, daripada perkataan Yunani αζωτος yang bermaksud “tak
bernyawa”. Istilah tersebut telah menjadi nama kepada nitrogen dalam
perkataan Perancis dan kemudiannya berkembang ke bahasa-bahasa lain.
Nitrogen adalah salah satu unsur golongan VA yang merupakan
unsur nonlogam dan gas yang paling banyak di atmosfer bumi. Nitrogen
merupakan unsur yang relatif stabil, tetapi membentuk isotop-isotop yang
4 di antaranya bersifat radioaktif. Di alam nitrogen terdapat dalam bentuk
gas N2 yang tidak berwarna dan tidak berbau, tidak berasa, dan tidak
beracun. Pada suhu yang rendah nitrogen dapat berbentuk cairan atau

39
bahkan kristal padat yang tidak berwarna (bening). Selain itu nitrogen
terdapat dalam bentuk senyawa nitrat, amoniak, protein dan beberapa
(Sunardi, 2006: 61-62).
Nitrogen merupakan molekul diatomik yang memiliki ikatan
rangkap tiga.3 Energi ikatannya cukup tinggi sehingga sangat stabil dan
sulit bereaksi. Karena itu kebanyakan entalpi dan energi bebas
pembentukan senyawa nitrogen bertanda positif. Molekul nitrogen ini
sangat ringan dan nonpolar sehingga gaya van der waals antar molekul
sangat kecil. Gas ini masuk dan keluar tubuh manusia sewaktu bernafas
tanpa berubah. Gas ini tidak berbau dan tidak berasa. Nitrogen sangat
diperlukan digunakan sebagai pembuatan senyawa penting seperti amonia
dan urea. Karena kesetabilan yang tinggi, nitrogen dipakai untuk gas
pelindung gas oksigen dalam pabrik kimia, industri logam, dan dalam
pembuatan komponen elektronika. Nitrogen cair juga di gunakan untuk
membekukan makanan secara cepat (Syukri, 1999: 579).
Nitrogen atau zat lemas adalah sebuah unsur kimia dalam tabel
periodik yang memiliki lambang N dan nomor atom 7. Biasanya
ditemukan sebagai gas tanpa warna, tanpa bau, tanpa rasa dan merupakan
gas diatomik bukan logam yang stabil, sangat sulit bereaksi dengan unsur
atau senyawa lainnya. Dinamakan zat lemas karena zat ini bersifat malas,
tidak aktif bereaksi dengan unsur lainnya.
Nitrogen terdapat di udara kira-kira 78,09% persen dari atmosfir
bumi dan terdapat dalam banyak jaringan hidup. Zat lemas membentuk
banyak senyawa penting seperti asam amino, amoniak, asam nitrat, dan
sianida. Nitrogen adalah zat non logam, dengan elektronegatifitas 3.0.
Mempunyai 5 elektron di kulit terluarnya. Oleh karena itu trivalen dalam
sebagian besar senyawa. Nitrogen mengembun pada suhu 77K (-196 oC)
pada tekanan atmosfir dan membeku pada suhu 63K (-210oC).
Nitrogen dapat ditemukan di alam :
 Nitrogen terdapat di alam sebagai unsur bebas berupa molekul
diatomik (N2) kira-kira 78,09% volume atmosfir.
 Dijumpai dalam mineral penting seperti (KNO3) dan sendawa Chili
(NaNO3).
 Pada tumbuhuan dan hewan, nitrogen berupa bentuk protein yang
komposisi rata-ratanya 51% C; 25% O; 16% N; 7% H; 0,4%P; dan
0,4% S.

1. Sifat Kimia Nitrogen

40
a. Sifat fisis
b. Nitrogen merupakan gas yang tidak berbau dan tidak
berwarna.Titik leleh nitrogen sebesar -210° c,sedangkan titik
didihnya sebesar -195℃ .massa jenis gas nitrogen ( N 2 ¿
c. Nitrogen adalah unsur yang unik dalam golongannya, karena dapat
membentuk senyawa dalam semua bilangan oksidasi dari tiga
sampai lima. Senyawa nitrogen dapat mengalami reaksi reduksi dan
oksidasi. Adapun sifat kimia nitrogen antara lain seperti berikut.
d. Sukar bereaksi dengan unsur lain kecuali dengan unsur unsur
logam reaktif membentuk nitrida ionik :
6Li(s) + N2(g) à 2Li3N(s)
Catatan : dengan Mg dan Sr membentuk nitrida ionik pada suhu tinggi

2. CARA MEMPEROLEH NITROGEN


1) Skala Laboratorium, memanaskan larutan yang mengandung garam
amonia dan garam nitrit.
NH4+(aq)      +    NO2– (aq)            panas             N2(g)    +   2H2O(l)
2) Secara komersil diperoleh dari distilasi bertingkat terhadap udara
(proses linde dan claude).
3) Di laboratorium dari dekomposisi termal senyawa amonium nitrit
CNH4NO2 dengan cara dipanaskan. Reaksinya seperti berikut :
CNH4NO2(s)  → N2(g) +   2 H2O(l)
4) Dalam industri, dengan cara destruksi bertingkat dan pencairan
(destilasi udaracair) karena N2 mempunyai titik didih rendah
daripada O2 maka ia lebih dahulu menguap sebagai fraksi pertama
5) Secara spektroskop  N2 murni di buat dengan dekomposisi termal
NatriumBarium Azida. Berikut reaksinya:
NaN3    →   2 Na + 3 N2
6) Pemanasan NH4NO2 melalui reaksi sebagai berikut :
NH4NO2  → N2 + 2 H2O
7) Oksidasi NH3 melalui reaksi sebagai berikut :
2 NH3 + 3CuO  →  N2 + 3Cu + 3H2O
8) Destilasi (penyulingan ) bertingkat dari udara cair.

3. IKATAN NITROGEN
a. Ikatan Tunggal

41
Nitrogen dengan tiga ikatan tunggal terdapat dalam
senyawa NR3 (R=H, alkali) yang mempunyai bentuk piramida
segitiga. Terjadinya ikatan dapat diterangkan melalui orbital
hibrida sp3 dengan pasangan elektron non ikatan atau pasangan
elektron menyendiri menempati posisi salah satu dari keempat
sudut struktur tetrahedron, dengan demikian bentuk molekul yang
sesungguhnya menjadi tampak sebagai piramida segitiga. Aspek
kimiawi yang penting dalam senyawa ini berkaitan denga peran
pasangan elektron non ikatan. Dengan adanya sepasang electron
non ikatan, semua senyawa NR3 bertindak sebagai basa Lewis.
Oleh karena itu NR3 dapat membentuk senyawa kompleks dengan
asam lewis dan dapat pula bertindak sebagai ligan ion-ion logam
transisi.
Energi ikatan tunggal N-N relatif sangat lemah. Jika
dibandingkan dengan energi ikatan tunggal C-C, terdapat
perbedaan yang sangat mencolok. Perbandingan ini untuk unsur-
unsur dalm periode 2 adalah 350, 160, 140, dan 150 kJ mol-1 ,
yang secara berurutan menunjuk pada energi ikatan tunggal dalam
senyawa H3C-CH3, H2N-NH2, HO-OH, dan F-F. Perbedaan ini
mungkin ada hubungannya dengan pengaruh tolakan antar
pasangan elektron non ikatan, yaitu tidak ada, ada sepasang, dua
pasang dan tiga pasang untuk masing-masing senyawa tersebut.
Rendahnya energi ikatan tunggal ini, tidak seperti karbon,
berakibat kecilnya kecenderungan pembentukan rantai bagi atom
nitrogen.

b. Ikatan ganda / rangkap


Nitrogen membentuk molekul N2 yang stabil dengan ikatan
ganda tiga yang sangat kuat dengan jarak ikatan sangat pendek
yaitu 1,09 A. Energi ikatnya sangat besar, 942 kJ mol-1, jauh lebih
besar daripada energy ikatan ganda tiga untuk fosfor (481 kJ mol-
1) dan juga lebih besar daripada energy ikatan ganda tiga karbon
(835 kJ mol-1). Hal ini dapat dijelaskan bahwa atom nitrogen
menggunakan salah satu orbital p untuk ikatan ∞ dan dua yang lain
untuk ikatan π. Fosfor membentuk molekul P4 atau struktur lapis
tertentu dengan ikatan tunggal. Jika nitrogen membentuk satu
ikatan tunggal dan satu ikatan rangkap dua, maka struktur
molekulnya non linear.

c. Absennya peran orbital d

42
Dengan fluorin, nitrogen hanya membentuk trifluorida,
NF3, sedangkan fosfor membentuk trifluorida PF3 dan
pentafluorida PF5. teori hibridisasi menyarankan bahwa atom
fosfor dalam PF5 mengalami hibridisasi sp3d, jadi melibatkan
orbital 3d dalam membentuk ikatan P-F; atom nitrogen tidak
mungkin menyediakan orbital d, dan oleh karena itu tidak mampu
membentuk senyawa analog.

d. Elektronegatifitas
Elektronegatifitas nitrogen jauh lebih tinggi dibanding
dengan anggota-anggota lainnya dalam golongannya. Akibatnya,
sifat polaritas ikatan dalam senyawa nitrogen sering berlawanan
dengan sifat polaritas ikatan dalam senyawa anggota lainnya.
Ikatan kovalen N-H sangat polar maka ammonia bersifat basa,
sedangkan senyawa hidrida anggota yang lain, fosfina PH3, arsina
AsH3, dan stibina SbH3, bersifat netral.

4. SENYAWA SENYAWA NITROGEN


a. Amonia(NH3)

Amonia (NH3) dan garam-garamnya bersifat mudah larut


dalam air. Sumber amonia di perairan adalah pemecahan nitrogen
organik (protein dan urea) dan nitrogen anorganik yang terdapat di
dalam tanah dan air, yang berasal dari dekomposisi bahan organic
oleh mikroba dan jamur (amonifikasi). Sumber amonia adalah
reduksi gas nitrogen yang berasal dari proses difusi udara atmosfer,
limbah industri dan domestik. Amonia yang terdapat dalam
mineral masuk ke badan air melalui erosi tanah. Selain terdapat
dalam bentuk gas, amonia membentuk senyawa kompleks dengan
beberapa ion logam. Amonia juga dapat terserap kedalam bahan-
bahan tersuspensi dan koloid sehingga mengendap di dasar
perairan. Amonia di perairan dapat menghilang melalui proses
volatilisasi karena tekanan parsial amonia dalam larutan meningkat
dengan semakin meningkatnya pH. Ikan tidak bisa bertoleransi
terhadap kadar amonia bebas yang terlalu tinggi karena dapat
mengganggu proses pengikatan oksigen oleh darah dan pada
akhirnya dapat meningkatkan sifokasi. Pada budidaya intensif,
yang padat penebaran tinggi dan pemberian pakan sangat intensif,
penimbunan limbah kotoran terjadi sangat cepat.

43
Ammonia adalah bahan kimia dengan rumus kimia NH 3.
Molekul ammonia mempunyai bentuk segi tiga. Ammonia terdapat
di atmosfera dalam kuantiti yang kecil akibat pereputan bahan
organik. Ammonia juga dijumpai di dalam tanah, dan di tempat
dekat dengan gunung berapi. Pada suhu dan tekanan piawai,
ammonia adalah gas yang tidak mempunyai warna dan lebih
ringan daripada udara (0.589 ketumpatan udara). Titik leburnya
ialah -75 °C dan titik didihnya ialah -33.7 °C. 10% larutan
ammonia dalam air mempunyai pH 12. Ammonia dalam bentuk
cair mempunyai muatan haba yang sangat tinggi.
Dalam molekul amonia atom pusat N dikelilingi oleh tiga
PEI dan sepasang PEB, maka bentuk molekul amonia adalah
piramida segitiga; atom N terletak pada puncak piramida
sedangkan ketiga atom H pada dasar piramida.
Pembuatan Amonia dengan Proses Haber Bosch
Dasar teori pembuatan amonia dari nitrogen dan hydrogen
ditemukan oleh Fritz Haber (1908), seorang ahli kimia dari
Jerman. Sedangkan proses industri pembuatan amonia untuk
produksi secara besar-besaran ditemukan oleh Carl Bosch, seorang
insinyur kimia juga dari Jerman. Persamaan termokimia reaksi
sintesis amonia adalah :

N2(g) + 3H2(g) ⇄ 2NH3(g)


∆H = -92,4Kj Pada 25oC : Kp = 6,2×105

Berdasarkan prinsip kesetimbangan kondisi yang


menguntungkan untuk ketuntasan reaksi ke kanan
(pembentukanNH3) adalah suhu rendah dan tekanan tinggi. Akan
tetapi, reaksi tersebut berlangsung sangat lambat pada suhu rendah,
bahkan pada suhu 500oC sekalipun. Dipihak lain, karena reaksi ke
kanan eksoterm, penambahan suhu akan mengurangi rendemen.
Proses Haber-Bosch semula dilangsungkan pada suhu sekitar
500oC dan tekanan sekitar 150-350 atm dengan katalisator, yaitu
serbuk besi dicampur dengan Al2O3, MgO, CaO, dan K2O.
Reaksi kekanan pada pembuatan amonia adalah reaksi
eksoterm. Reaksi eksoterm lebih baik jika suhu diturunkan, tetapi
jika suhu diturunkan maka reaksi berjalan sangat lambat . Amonia
punya berat molekul 17,03. Amonia ditekanan atmosfer fasanya
gas. Titik didih Amonia -33,35 oC, titik bekunya -77,7 oC,
temperatur & tekanan kritiknya 133 oC & 1657 psi. Entalpi

44
pembentukan (∆H), kkal/mol NH3(g) pada 0oC, -9,368; 25 oC,
-11,04. Pada proses sintesis pd suhu 700-1000oF, akan dilepaskan
panas sebesar 13 kkal/mol. Kondisi optimum untuk dapat bereaksi
dengan suhu 400- 600oC, dengan tekanan 150-300 atm. Kondisi
optimum pembuatan amonia (NH3) dapat digambarkan pada tabel
berikut :

Tabel : Kondisi Optimum Pembuatan NH3


Kondisi
No Faktor Reaksi : N2(g) + 3H2(g) ⇄ 2NH3(g) Optimum
∆H= -924 kJ

1. Reaksi bersifat eksoterm2. Suhu


1. Suhu rendah akan menggeser 400-600oC
kesetimbangan kekanan.3.
Kendala:Reaksi berjalan lambat
1. Jumlah mol pereaksi lebih besar
dibanding dengan jumlah mol
produk.2. Memperbesar tekanan 150-300
2. Tekanan
akan menggeser kesetimbangan atm
kekanan.3. Kendala Tekanan sistem
dibatasi oleh kemampuan alat dan
faktor keselamatan.
3. Konsentrasi Pengambilan NH3 secara terus _
menerus akan menggeser
kesetimbangan kearah kanan
Fe dengan
Katalis tidak menggeser
4. Katalis campuran
kesetimbangan kekanan, tetapi
Al2O3 KOH
mempercepat laju reaksi secara
dan garam
keseluruhan
lainnya

Pengaruh katalis pada sistem kesetimbangan adalah dapat


mempercepat terjadinya reaksi kekanan atau kekiri, keadaan
kesetimbangan akan tercapai lebih cepat tetapi katalis tidak
mengubah jumlah kesetimbangan dari spesies-spesies yang
bereaksi atau dengan kata lain katalis tidak mengubah nilai
numeris dalam tetapan kesetimbangan. Peranan katalis adalah
mengubah mekanisme reaksi kimia agar cepat tercapai suatu
produk.

45
Katalis yang dipergunakan untuk mempercepat reaksi
memberikan mekanisme suatu reaksi yang lebih rendah
dibandingkan reaksi yang tanpa katalis. Dengan energi aktivasi
lebih rendah menyebabkan maka lebih banyak partikel yang
memiliki energi kinetik yang cukup untuk mengatasi halangan
energi aktivasi sehingga jumlah tumbukan efektif akan bertambah
sehingga laju meningkat. Perbandingan reaksi dengan katalis dan
tanpa katalis dapat dilihat pada gambar dihalaman berikut:
Gambar : Perbandingan mekanisme reaksi menggunakan
katalis dan tanpa katalis
Dengan kemajuan teknologi sekarang digunakan tekanan
yang jauh lebih besar, bahkan mencapai 700 atm. Untuk
mengurangi reaksi balik, maka amonia yang terbentuk segera
dipisahkan. Mula-mula campuran gas nitrogen dan hidrogen
dikompresi (dimampatkan) hingga mencapai tekanan yang
diinginkan. Kemudian campuran gas dipanaskan dalam suatu
ruangan yang bersama katalisator sehingga terbentuk amonia.
Diagram alur dari proses Haber-bosch untuk sintesis amonia,
diberikan pada Gambar berikut ini :
Di laboratorium dibuat dengan cara memanaskan
campuran garam ammonium dengan suatu basa

NH4+(aq) + OH–(aq) → H2O(l) + NH3(g)

Contoh : 2NH4Cl(s) + Ca(OH)2(s) → CaCl (s) + 2H2O(l) + 2NH3(g)


Hidrolisis nitride ionic

Contoh : Li3N + 3H2O → 3LiOH + NH3


Ca3N2 + 3H2O →3Ca(OH)2 + 2N

Di industry, amoniak diperoleh dengan mereaksikan


campuran gas N2 dan H2 pada suhu 500 oC, 200 atm < P < 1000
atm, katalis Fe.

N2(g) + 3H2(g) → 2NH3(g)

N2 diperoleh dari destilasi udara.


H2 diperoleh dari reaksi gas metan dan air.

CH4(s) + 2H2O(l)      Ni      CO2(g) + 4H2(g)

46
Apabila terdapat CO katalis akan terganggu kinerjanya
dengan ditambahkan air.

CO(g) + H2O(l) → CO2(g) + H2(g)

 Fungsi NH3
Dimanfaatkan dalam industri pupuk kimia dasar untuk
mensintesis HNO3, NH4NO3, NaHCO3, KNO3, HCN,
(NH4)2SO4 dll.

b. Hidrazin (NH2-NH2)

Hidrazin dalam larutan air dibuat dari reaksi amonia


dengan hipoklorit,dan diduga terjadi menurut dua tahap reaksi:
NH3  +OCl– → NH2Cl + OH–

NH2Cl + OH– → NH3 N2H4 + Cl– + H2O

Reaksi keseluruhan
2NH3 +OCl- →N2H4 +Cl– +H2O

Dalam suasana asam maupun basa, hidrazin bersifat


sebagai pereduksi kuat, banyak digunakan sebagai pereduksi
komponen bahan bakar roket dalm bentuk dimetil hidrazin,
(CH3)2NNH2. Oksidasi hidrazin menghasilkan berbgai macam
senyawa bergantung pada jenis oksidatornya. Struktur hidrazin
mirip dengan struktur etana kecuali dalam hal salah atu atom H
dari tiap gugus metilnya diganti dengan sepasang electron
menyendiri, struktur ini mempunyai panjang ikatan tunggal N-N,
145 pm.

c. Nitrida

Nitrida adalah senyawa metal N. Secara umum apabila


metal amida dipanaskan akan terjasdi deamoniasi menjadi metal
nitrida misalnya seperti pada reaksi berikut :

47
3 Mg(NH2)2  → Mg3N2 + 4NH3

Metode yang lebih baik untuk pembutan nitride adalah


pemanasan logam atau campuran oksida logam dan karbon dengan
nitrogen atau ammonia.

d. Nitrogen Halida,NX3

Senyawa nitrogen florida yang terkenal adalah NF3 yang


berupa gas tak berbau,tak berwarna dan tidak reaktif,yang dapat
dibuat dari elektrolisis leburan amonium biflorida atau larutanya
dalam anhidrat hidrogen florida. Senyawa ini mirip dengan
ammonia, mempunyai satu pasanga electron menyendiri namun
bersifat basa Lewis lemah.

e. Asam hidrozoik atau hidrogen azida,(HN3)

Asam ini dalam larutan air dapat diperoleh dari oksidasi


hidrazin dengan asam nitrit menurut persamaan reaksi :
N2H4 + HNO2à HN3 + 2 H2O
Asam hidrozoik berupa cairan tak berwarna mendidih pada
37 C dan membeku pada -800C, memberikan bau yang
0

menyakitkan dan sangat beracun. Ion azida dimanfaatkan untuk


bahan penyelamat dalam bentuk kantung gas dalam mobil. Untuk
menghindari sentuhan pengendara dengan logam natrium
dicampurkan Fe2O3.

f. Oksida Nitrogen dan Asam Oksi

Nitrogen dapat bersenyawa dengan oksigen membentuk


oksida dengan berbagai tingkat oksidasi,dari +1 hingga +5,
misalnya N2O, NO, N2O3, N2O4, NO2 dan N2O5. Sedangkan asam
oksi nitrogen yang dapat ditemui adalah H2N2O2 (as.hiponitrit),
HNO2 (as.nitrit), HNO3 (as.nitrat) dan HNO4 (as.peroksinitrit).
Dinitrogen monoksida, N2O. Oksida monovalen nitrogen. Pirolisis
amonium nitrat akan menghasilkan oksida ini melalui reaksi:

NH4NO3 → N2O + 2 H2O (pemanasan pada 250° C)

48
Walaupun bilangan oksidasi hanya formalitas, merupakan
hal yang menarik dan simbolik bagaimana bilangan oksidasi
nitrogen berubah dalam NH4NO3 membentuk monovalen nitrogen
oksida (+1 adalah rata-rata dari -3 dan +5 bilangan oksidasi N
dalam NH4+ dan NO3–). Jarak ikatan N-N-O dalam N2O adalah 112
pm (N-N) dan 118 pm (N-O), masing-masing berkaitan dengan
orde ikatan 2.5 dan 1.5. N2O (16e) isoelektronik dengan CO2 (16 e).
Senyawa ini digunakan secara meluas untuk analgesik.
Nitrogen oksida, NO. Oksida divalen nitrogen. Didapatkan dengan
reduksi nitrit melalui reaksi berikut:

KNO2 + KI + H2SO4 → NO + K2SO4 + H2O + ½ I2

Karena jumlah elektron valensinya ganjil (11 e), NO


bersifat paramagnetik. Jarak N-O adalah 115 pm dan mempunyai
karakter ikatan rangkap. Elektron tak berpasangan di orbital π*
antiikatan dengan mudah dikeluarkan, dan NO menjadi NO+
(nitrosonium) yang isoelektronik dengan CO.
Karena elektronnya dikeluarkan dari orbital antiikatan,
ikatan N-O menjadi lebih kuat. Senyawa NOBF4 dan
NOHSO4mengandung kation ini dan digunakan sebagai oksidator 1
elektron.
Walaupun NO sebagai gas monomerik bersifat
paramagnetik, dimerisasi pada fasa padatnya akan menghasilkan
diamagnetisme. NO merupakan ligan kompleks logam transisi yang
unik dan membentuk kompleks misalnya [Fe(CO2)(NO)2], dengan
NO adalah ligan netral dengan 3 elektron. Walaupun M-N-O
ikatannya lurus dalam kompleks jenis ini, sudut ikatan M-N-O
berbelok menjadi 120° – 140° dalam [Co(NH3)5(NO)]Br2, dengan
NO– adalah ligan 4 elektron. Akhir-akhir ini semakin jelas bahwa
NO memiliki berbagai fungsi kontrol biologis, seperti aksi
penurunan tekanan darah, dan merupakan spesi yang paling
penting, setelah ion Ca2+, dalam transduksi sinyal.
Dinitrogen trioksida, N2O3. Bilangan oksidasi nitrogen dalam
senyawa ini adalah +3, senyawa ini tidak stabil dan akan
terdekomposisi menjadi NO dan NO2 di suhu kamar. Senyawa ini
dihasilkan bila kuantitas ekuivalen NO dan NO2dikondensasikan
pada suhu rendah. Padatannya berwarna biru muda, dan akan
bewarna biru tua bila dalam cairan, tetapi warnanya akan memudar
pada suhu yang lebih tinggi.

49
Nitrogen dioksida, NO2, merupakan senyawa nitrogen
dengan nitrogen berbilangan oksidasi +4. NO2 merupakan senyawa
dengan jumlah elektron ganjil dengan elektron yang tidak
berpasangan, dan berwarna coklat kemerahan. Senyawa ini berada
dalam kesetimbangan dengan dimer dinitrogen tetraoksida, N2O4,
yang tidak bewarna. Proporsi NO2adalah 0.01% pada -11° C dan
meningkat perlahan menjadi 15,9% pada titik didihnya (21.2° C),
menjadi 100% pada 140° C. N2O4 dapat dihasilkan dengan pirolisis
timbal nitrat.

2 Pb(NO3)2 → 4NO2 + 2PbO + O2 pada 400 oC

Bila NO2 dilarutkan dalam air dihasilkan asam nitrat dan nitrit:


2 NO2 + H2O → HNO3 + HNO2

Dengan oksidasi satu elektron, NO2+ (nitroil) terbentuk dan


sudut ikatan berubah dari 134o dalam NO2 netral menjadi 180o. Di
pihak lain, dengan reduksi satu elektron, terbentuk ion
NO2– (nitrito) dengan sudut ikatan 115o.
Dinitrogen pentoksida, N2O5, didapatkan bila asam nitrat
pekat secara perlahan didehidrasi dengan fosfor pentoksida pada
suhu rendah. Senyawa ini menyublim pada suhu 32.4o C.
Karenadengan melarutkannya dalam air akan dihasilkan asam
nitrat, dinitrogen pentoksida juga disebut asam nitrat anhidrat.

N2O5 + H2O → 2 HNO3

Walaupun pada keadaan padat dinitrogen pentoksida


merupakan pasangan ion NO2NO3 dengan secara bergantian lokasi
ion ditempati oleh ion lurus NO2+ dan ion planar NO3–, pada
keadaan gas molekul ini adalah molekular.

5. OKSIDA NITROGEN
Berbagai oksida nitrogen akan dibahas dari yang berbilangan
oksidasi rendah ke yang berbilangan oksidasi tinggi.
Dinitrogen monoksida, N2O. Oksida monovalen nitrogen.
Pirolisis amonium nitrat akan menghasilkan oksida ini melalui reaksi:

NH4NO3 → N2O + 2 H2O (pemanasan pada 250° C)

50
Walaupun bilangan oksidasi hanya formalitas, merupakan hal
yang  menarik dan simbolik bagaimana bilangan oksidasi nitrogen
berubah dalam NH4NO3 membentuk monovalen nitrogen oksida (+1
adalah rata-rata dari -3 dan +5 bilangan oksidasi N dalam NH 4+ dan
NO3–).  Jarak ikatan N-N-O dalam N2O adalah 112 pm (N-N) dan 118
pm (N-O), masing-masing berkaitan dengan orde ikatan 2.5 dan 1.5. 
N2O (16e) isoelektronik dengan CO2 (16 e). Senyawa ini digunakan
secara meluas untuk analgesik.

a. Nitrogen oksida, ( NO )

Oksida divalen nitrogen. Didapatkan dengan reduksi nitrit


melalui reaksi berikut:

KNO2 + KI + H2SO4 → NO + K2SO4 + H2O + ½ I2

Karena jumlah elektron valensinya ganjil (11 e), NO


bersifat paramagnetik. Jarak N-O adalah 115 pm dan mempunyai
karakter ikatan rangkap. Elektron tak berpasangan di orbital π*
antiikatan dengan mudah dikeluarkan, dan NO menjadi
NO+ (nitrosonium) yang isoelektronik dengan CO.
Karena elektronnya dikeluarkan dari orbital antiikatan,
ikatan N-O menjadi lebih kuat. Senyawa NOBF4 dan
NOHSO4mengandung kation ini dan digunakan sebagai oksidator 1
elektron.
Walaupun NO sebagai gas monomerik bersifat
paramagnetik, dimerisasi pada fasa padatnya akan menghasilkan
diamagnetisme. NO merupakan ligan kompleks logam transisi yang
unik dan membentuk kompleks misalnya [Fe(CO 2)(NO)2], dengan
NO adalah  ligan netral dengan 3 elektron.  Walaupun M-N-O
ikatannya lurus dalam kompleks jenis ini, sudut ikatan M-N-O
berbelok menjadi 120° – 140° dalam [Co(NH3)5(NO)]Br2, dengan
NO– adalah ligan 4 elektron. Akhir-akhir ini semakin jelas bahwa
NO memiliki berbagai fungsi kontrol biologis, seperti aksi
penurunan tekanan darah, dan merupakan spesi yang paling
penting, setelah ion Ca2+, dalam transduksi sinyal.

b. Dinitrogen trioksida, N2O3.

51
Bilangan oksidasi nitrogen dalam senyawa ini adalah +3,
senyawa ini tidak stabil dan akan terdekomposisi menjadi NO dan
NO2 di suhu kamar.  Senyawa ini dihasilkan bila kuantitas
ekuivalen NO dan NO2 dikondensasikan pada suhu rendah. 
Padatannya berwarna biru muda, dan akan bewarna biru tua bila
dalam cairan, tetapi warnanya akan memudar pada suhu yang lebih
tinggi.

c. Nitrogen dioksida ( NO2)

Nitrogen dioksida merupakan senyawa nitrogen dengan


nitrogen berbilangan oksidasi +4. NO2 merupakan senyawa dengan
jumlah elektron ganjil dengan elektron yang tidak berpasangan, dan
berwarna coklat kemerahan.  Senyawa ini berada dalam
kesetimbangan dengan dimer dinitrogen tetraoksida, N 2O4,  yang
tidak bewarna.  Proporsi NO2 adalah 0.01% pada -11° C dan
meningkat perlahan menjadi  15,9% pada titik didihnya (21.2° C),
menjadi 100% pada 140° C.

N2O4 dapat dihasilkan dengan pirolisis timbal nitrat

2 Pb(NO3)2 → 4NO2 + 2PbO+O2 pada 400 oC

Bila NO2 dilarutkan dalam air dihasilkan asam nitrat dan nitrit:

2 NO2 + H2O → HNO3+HNO2

Dengan oksidasi satu elektron, NO2+ (nitroil) terbentuk dan


sudut ikatan berubah dari 134o dalam NO2 netral menjadi 180o. Di
pihak lain, dengan reduksi satu elektron, terbentuk ion
NO2– (nitrito) dengan sudut ikatan 115o.

d. Dinitrogen pentaoksida ( N2O5)

Dinitrogen pentaoksida didapatkan bila asam nitrat pekat


secara perlahan didehidrasi dengan fosfor pentoksida pada suhu
rendah. Senyawa ini menyublim pada suhu 32.4oC.  Karena dengan
melarutkannya dalam air akan dihasilkan asam nitrat, dinitrogen
pentoksida juga disebut asam nitrat anhidrat.

52
N2O5 + H2O → 2 HNO3

Walaupun pada keadaan padat dinitrogen pentoksida


merupakan pasangan ion NO2NO3 dengan secara bergantian lokasi
ion ditempati oleh ion lurus NO2+ dan ion planar NO3–, pada
keadaan gas molekul ini adalah molekular.

e. Asam nitrat (HNO3)

Secara komersil asam nitrat dibuat dengan cara oksidasi


amoniak. Prosesnya disebut dengan Proses Oswald. Tahapannya
sebagai berikut :
1) Oksidasi ammonia menjadi NO menggunakan katalis
campuran logam platinum – radium yang dipanaskan hingga
900 oC.

4NH3 + 5O2     katalis        4NO + 6H2O

Pada kondisi ini 97% ammonia diubah menjadi NO.


2) NO direaksikan dengan oksigen membentuk NO2

2NO + O2 → 2NO2

Kecepatan reaksi oksidasi ini menurun dengan naiknya suhu


sehingga suhu dipertahankan 25 oC dengan menggunakan
pendingin air.
3) Absorpsi NO2 oleh air

3NO2 + H2O→ 2HNO3 + NO

Catatan :
 NO yang dihasilkan didaur ulang untuk oksidasi menjadi NO2.
 HNO3 (dalam air) yang dihasilkan kadarnya 50%, dapat
ditingkatkan menjadi 68% dengan destilasi.

Asam nitrat merupakan zat cair tidak berwarna, berasap


(titik didih 83 oC) dengan bau yang tajam. HNO3 terdekomposisi
oleh cahaya matahari.
4HNO3(aq) à 4NO2(g) + 2H2O(l) + O2(g)

53
Karena dekomposisi ini, warna HNO3 berubah menjadi
kuning setelah disimpan lama karena terbentuk NO2 yang melarut.
HNO3 pekat konsentrasinya 15,9 M (70,4%) dan
merupakan pengoksidasi kuat. Asam nitrat digunakan dalam
industry pupuk, sistem pendorong roket dengan bahan bakar cair
dan lain – lain :
Pupuk : NH4NO3, NaNO3, Ca(NO3)2, KNO3, Co(NO3)2
Bahan peledak : NH4NO3, NaNO3, Ca(NO3)2, KNO3, Ba(NO3)2
Kembang api : NH4NO3, NaNO3, Ca(NO3)2, KNO3, Ba(NO3)2,
Sr(NO3)2, Mg(NO3)2
Pengawet makanan : NaNO3,  KNO3
Germisida, fungisida, insektisida : NH4NO3, AgNO3, Ba(NO3)2,
Cu(NO3)2
Cat rambut : AgNO3, Co(NO3)2
Korek api : NaNO3, KNO3, Ca(NO3)2, Sr(NO3)2, Pb(NO3)2
Produk medis : NaNO3, KNO3, Cu(NO3)2, Sr(NO3)2, Fe(NO3)2,
Zn(NO3)2, AgNO3, Hg2(NO3)2, Hg(NO3)2

f. Urea CO(NH2)2

 Pupuk urea mengandung kurang lebih 46% N sehingga


digunakan sebagai sumber nitrogen bagi tumbuh – tumbuhan.
 Di dalm tanah, urea bersifat basa.
 Bahan baku pembuatan urea adalah gas alam dan udara.
CH4(g) + 2H2O(l)       Ni     CO2(g) + 4H2(g)
N2(g) + 3H2(g) → 2NH3(g) (proses haber dosh)
 Urea dapat digunakan untuk membuat sejenis plastik
ureaformaldehyde

g. Natrium nitrit (NaNO2)

Digunakan untuk :
 Pembuatan zat warna
 Bahan farmasi
 Dalam industry teksit sebagai zat pemutih
 Pada makanan untuk menambah cita rasa, memberikan warna
merah pada daging dan mencegah pertumbuhan bakteri
clostrodium botolinum.

Efek negatif nitrit terhadap makanan :

54
o Nitrit mengoksidasi hemoglobin menjadi methahemoglobin
(Fe2+ dioksidasi menjadi Fe3+) sehingga daya angkut
O2berkurang dan menimbulkan keracunan seperti saat
menghirup gas CO.
o Asam nitrit dan amina sekunder membentuk nitrosiamin bersifat
karsinogenik menyebabkan kanker.

6. SIKLUS NITROGEN
1) Proses – Proses dalam Daur Nitrogen

Nitrogen hadir di lingkungan dalam berbagai bentuk kimia


termasuk nitrogen organik, amonium (NH4 +), nitrit (NO2–), nitrat
(NO3–), dan gas nitrogen (N2). Nitrogen organik dapat berupa
organisme hidup, atau humus, dan dalam produk antara
dekomposisi bahan organik atau humus dibangun. Proses siklus
nitrogen mengubah nitrogen dari satu bentuk kimia lain. Banyak
proses yang dilakukan oleh mikroba baik untuk menghasilkan
energi atau menumpuk nitrogen dalam bentuk yang dibutuhkan
untuk pertumbuhan. Diagram di atas menunjukkan bagaimana

55
proses-proses cocok bersama untuk membentuk siklus nitrogen
(lihat gambar).

2) Fiksasi Nitrogen

Fiksasi nitrogen adalah proses alam, biologis atau abiotik


yang mengubah nitrogen di udara menjadi ammonia (NH 3).
Mikroorganisme yang mem-fiksasi nitrogen disebut diazotrof.
Mikroorganisme ini memiliki enzim nitrogenaze yang dapat
menggabungkan hidrogen dan nitrogen. Reaksi untuk fiksasi
nitrogen biologis ini dapat ditulis sebagai berikut :
N2 + 8 H+ + 8 e− → 2 NH3 + H2

Mikro organisme yang melakukan fiksasi nitrogen antara


lain : Cyanobacteria, Azotobacteraceae, Rhizobia, Clostridium,
dan Frankia. Selain itu ganggang hijau biru juga dapat memfiksasi
nitrogen. Beberapa tanaman yang lebih tinggi, dan beberapa hewan
(rayap), telah membentuk asosiasi (simbiosis) dengan diazotrof.
Selain dilakukan oleh mikroorganisme, fiksasi nitrogen juga terjadi
pada proses non-biologis, contohnya sambaran petir. Lebih jauh,
ada empat cara yang dapat mengkonversi unsur nitrogen di
atmosfer menjadi bentuk yang lebih reaktif :
a. Fiksasi biologis
Beberapa bakteri simbiotik (paling sering dikaitkan
dengan tanaman polongan) dan beberapa bakteri yang hidup
bebas dapat memperbaiki nitrogen sebagai nitrogen organik.
Sebuah contoh dari bakteri pengikat nitrogen adalah bakteri
Rhizobium mutualistik, yang hidup dalam nodul akar kacang-
kacangan. Spesies ini diazotrophs. Sebuah contoh dari hidup
bebas bakteri Azotobacter.
b. Industri fiksasi nitrogen
Di bawah tekanan besar, pada suhu 600 C, dan
dengan penggunaan katalis besi, nitrogen atmosfer dan
hidrogen (biasanya berasal dari gas alam atau minyak bumi)
dapat dikombinasikan untuk membentuk amonia (NH3). Dalam
proses Haber-Bosch, N2 adalah diubah bersamaan dengan gas
hidrogen (H2) menjadi amonia (NH3), yang digunakan untuk
membuat pupuk dan bahan peledak.
c. Pembakaran bahan bakar fosil

56
Mesin mobil dan pembangkit listrik termal, yang
melepaskan berbagai nitrogen oksida (NOx).
d. Proses lain
Selain itu, pembentukan NO dari N2 dan O2 karena
foton dan terutama petir, dapat memfiksasi nitrogen.

3) Asimilasi

Tanaman mendapatkan nitrogen dari tanah melalui


absorbsi akar baik dalam bentuk ion nitrat atau ion amonium.
Sedangkan hewan memperoleh nitrogen dari tanaman yang mereka
makan.

Tanaman dapat menyerap ion nitrat atau amonium dari


tanah melalui rambut akarnya. Jika nitrat diserap, pertama-tama
direduksi menjadi ion nitrit dan kemudian ion amonium untuk
dimasukkan ke dalam asam amino, asam nukleat, dan klorofil.
Pada tanaman yang memiliki hubungan mutualistik
dengan rhizobia, nitrogen dapat berasimilasi dalam bentuk ion
amonium langsung dari nodul. Hewan, jamur, dan organisme
heterotrof lain mendapatkan nitrogen sebagai asam amino,
nukleotida dan molekul organik kecil.

4) Amonifikasi

Jika tumbuhan atau hewan mati, nitrogen organik diubah


menjadi amonium (NH4+) oleh bakteri dan jamur.

5) Nitrifikasi

Konversi amonium menjadi nitrat dilakukan terutama oleh


bakteri yang hidup di dalam tanah dan bakteri nitrifikasi lainnya.
Tahap utama nitrifikasi, bakteri nitrifikasi seperti
spesies Nitrosomonas mengoksidasi amonium (NH4 +) dan
mengubah amonia menjadi nitrit (NO2–). Spesies bakteri lain,
seperti Nitrobacter, bertanggung jawab untuk oksidasi nitrit
menjadi dari nitrat (NO3–). Proses konversi nitrit menjadi nitrat

57
sangat penting karena nitrit merupakan racun bagi kehidupan
tanaman.
Proses nitrifikasi dapat ditulis dengan reaksi berikut ini :
i. NH3 + CO2 + 1.5 O2 + Nitrosomonas → NO2– + H2O + H+
ii. NO2– + CO2 + 0.5 O2 + Nitrobacter → NO3–
iii. NH3 + O2 → NO2− + 3H+ + 2e−
iv. NO2− + H2O → NO3− + 2H+ + 2e
note : “Karena kelarutannya yang sangat tinggi, nitrat
dapat memasukkan air tanah. Peningkatan nitrat dalam air tanah
merupakan masalah bagi air minum, karena nitrat dapat
mengganggu tingkat oksigen darah pada bayi dan menyebabkan
sindrom methemoglobinemia atau bayi biru. Ketika air tanah
mengisi aliran sungai, nitrat yang memperkaya air tanah dapat
berkontribusi untuk eutrofikasi, sebuah proses dimana populasi
alga meledak, terutama populasi alga biru-hijau. Hal ini juga dapat
menyebabkan kematian kehidupan akuatik karena permintaan yang
berlebihan untuk oksigen. Meskipun tidak secara langsung beracun
untuk ikan hidup (seperti amonia), nitrat dapat memiliki efek tidak
langsung pada ikan jika berkontribusi untuk eutrofikasi ini.”

6) Denitrifikasi

Denitrifikasi adalah proses reduksi nitrat untuk kembali


menjadi gas nitrogen (N2), untuk menyelesaikan siklus nitrogen.
Proses ini dilakukan oleh spesies bakteri
seperti Pseudomonas dan Clostridium dalam kondisi anaerobik.
Mereka menggunakan nitrat sebagai akseptor elektron di tempat
oksigen selama respirasi. Fakultatif anaerob bakteri ini juga dapat
hidup dalam kondisi aerobik.
Denitrifikasi umumnya berlangsung melalui beberapa
kombinasi dari bentuk peralihan sebagai berikut:

NO3− → NO2− → NO + N2O → N2

Proses denitrifikasi lengkap dapat dinyatakan sebagai


reaksi redoks:

58
2 NO3− + 10 e− + 12 H+ → N2 + 6 H2O

7) Oksidasi Amonia Anaerobik

Dalam proses biologis, nitrit dan amonium dikonversi


langsung ke elemen (N2) gas nitrogen. Proses ini membentuk
sebagian besar dari konversi nitrogen unsur di lautan. Reduksi
dalam kondisi anoxic juga dapat terjadi melalui proses yang
disebut oksidasi amonia anaerobik

NH4+ + NO2− → N2 + 2 H2O

7. KEGUNAAN NITROGEN

 Dalam bentuk ammonia, nitrogen digunakan sebagai bahan pupuk,


pembuatan pulp untuk kertas, pembuatan garam nitrat dan asam
nitrat, berbagai jenis bahan peledak, pembuatan senyawa nitro dan
berbagai jenis refrigeran. Dari gas ini juga dapat dibuat urea,
hidrazina dan hidroksilamina.
 Asam nitrat digunakan dalam pembuatan zat pewarna dan bahan
peledak.
 Nitrogen sering digunakan jika diperlukan lingkungan yang inert,
misalnya dalam bola lampu listrik untuk mencegah evaporasi
filamen .
 Sedangkan nitrogen cair banyak digunakan sebagai refrigerant
(pendingin) yang sangat efektifkarena relatif murah.
 Banyak digunakan oleh laboratorium – laboratorium medis dan
laboratorium – laboratorium penelitian sebagai pengawet bahan-
bahan preservatif untuk jangka waktu yang sangat lama, misalnya
pada bank sperma, bank penyimpanan organ-organ tubuh manusia,
bank darah, dsb.
 Fungsi Dalam Ekologi
Nitrogen sangatlah penting untuk berbagai proses kehidupan di
Bumi. Nitrogen adalah komponen utama dalam semua asam amino,
yang nantinya dimasukkan ke dalam protein, tahu kan kalau protein

59
adalah zat yang sangat kita butuhkan dalam pertumbuhan. Nitrogen
juga hadir di basis pembentuk asam nukleat, seperti DNA dan RNA
yang nantinya membawa hereditas. Pada tumbuhan, banyak dari
nitrogen digunakan dalam molekul klorofil, yang penting untuk
fotosintesis dan pertumbuhan lebih lanjut. Meskipun atmosfer bumi
merupakan sumber berlimpah nitrogen, sebagian besar relatif tidak
dapat digunakan oleh tanaman. Pengolahan kimia atau fiksasi alami
(melalui proses konversi seperti yang dilakukan bakteri rhizobium),
diperlukan untuk mengkonversi gas nitrogen menjadi bentuk yang
dapat digunakan oleh organisme hidup, oleh karena itu nitrogen
menjadi komponen penting dari produksi pangan. Kelimpahan atau
kelangkaan dari bentuk “tetap” nitrogen, (juga dikenal sebagai
nitrogen reaktif), menentukan berapa banyak makanan yang dapat
tumbuh pada sebidang tanah

C. OKSIGEN

Selama beberapa abad, para ahli kadang-kadang menyadari bahwa


udara terdiri lebih dari satu komponen. Sifat oksigen dan nitrogen sebagai
komponen udara mengarah pada pengembangan teori flogiston pada
proses pembakaran, yang sering terpikir oleh para ahli kimia selama satu
abad. Oksigen telah dibuat oleh beberapa ahli, termasuk Bayen dan Borch,
tetapi mereka tidak tahu cara mengumpulkannya. Mereka juga tidak
mempelajari sifat-sifatnya dan tidak mengenali  oksigen sebagai unsur
dasar.

60
Seorang ahli bernama Priestley dipuji karena penemuannya, meski
Scheele juga menemukan oksigen secara bebas.
Dulu, bobot atom oksigen  digunakan sebagai standar pembanding
untuk unsur yang lain, hingga pada tahun 1961, ketika IUPAC
(International Union of Pure and Applied Chemistry) menggunakan atom
karbon 12 sebagai standar pembanding yang baru.

1. Sumber

Oksigen adalah unsur ketiga terbanyak yang ditemukan


berlimpah di matahari, dan memainkan peranan dalam siklus karbon-
nitrogen, yahkni proses yang diduga menjadi sumber energi di
matahari dan bintang-bintang. Oksigen dalam kondisi tereksitasi
memberikan warna merah terang dan kuning-hijau pada Aurora
Borealis.
Oksigen merupakan unsur gas, menyusun 21% volume atmosfer
dan diperoleh dengan pencairan dan penyulingan bertingkat. Atmosfer
Mars mengandung oksigen sekitar 0.15%. dalam bentuk unsur dan
senyawa, oksigen mencapai kandungan 49.2% berat pada lapisan kerak
bumi. Sekitar dua pertiga tubuh manusia dan sembilan persepuluh air
adalah oksigen.
Di laboratorium, oksigen bisa dibuat dengan elektrolisis air atau
dengan memanaskan KClO3 dengan MnO2 sebagai katalis.

2. Sifat-sifat

Oksigen tidak berbau, tidak berasa dan tidak berwarna. Dalam


bentuk cair dan padat, oksigen berwarna biru pucat dan merupakan
paramagnetik yang kuat.

3. Bentuk lain

Ozon (O3). Merupakan senyawa yang sangat aktif, dihasilkan dari


pelepasan muatan elektris (kilat) atau penyinaran sinar Ultraviolet 
terhadap oksigen.
Keberadaan ozon di atmosfer (dengan jumlah yang sebanding
dengan ketebalan lapisan 3 mm dengan kondisi tekanan dan suhu yang
luar biasa) mencegah sinar Ultraviolet yang berbahaya dari matahari
sebelum mencapai permukaan. Pencemaran udara di atmosfer dapat

61
merusak lapisan ozon ini. Ozon bersifat racun dan tidak boleh terpapar
dengan ozon melebihi kadar 0.2 mg/m# (8 jam kerja rata-rata-40 jam
per minggu). Ozon yang masih pekat memiliki warna hitam kebiru-
biruan dan ozon padat berwarna hitam ungu.

4. Senyawa

Oksigen, yang sangat reaktif, adalah komponen ratusan ribu


senyawa organik dan dapat bergabung dengan kebanyakan unsur.

5. Kegunaan

Tanaman dan hewan sangat tergantung pada oksigen untuk


bernafas. Rumah sakit sering menulis resep oksigen untuk pasien
dengan penyakit pernafasan ringan.

6. Isotop

Oksigen memiliki 9 isotop. Oksigen alami adalah campuran dari


3 isotop
Oksigen berbobot aatom 18 yang terdapat di alam bersifat stabil
dan tersedia untuk keperluan komersial, seperti dalam air (H2O dengan 
kandungan isotop 18 sebanyak 15%). Konsumsi oksigen komersial di
Amerika Serikat diperkirakan mencapai 20 juta ton  per tahun dan
diperkirakan akan terus meningkat.
Penggunaan oksigen pada tungku peleburan baja merupakan
penggunaan tertinggi. Jumlah yang banyak juga diperlukan pada
proses pembuatan gas ammonia, metanol, etilen oksida dan pengelasan
oksi-asetilen.
Pemisahan udara (destilasi) menghasilkan gas dengan kemurnian
99%, sedangkan elektrolisis hanya 1%

7. Siklus Oksigen

Oksigen adalah gas yang dibutuhkan makhluk hidup seperti


misalnya manusia bernafas menghirup oksigen yang ada di udara dan
selanjutnya masuk ke dalam sistem pernafasan.
Demikian juga tanaman yang melakukan pertukaran oksigen
dengan makhluk hidup disekitarnya, juga pertukaran oksigen yang

62
terjadi di atmosfer bumi. Melihat dari proses pertukaran oksigen
tersebut, sebenarnya kita sudah dapat menyimpulkan apa itu pengertian
siklus oksigen.

Jadi siklus oksigen adalah proses pertukaran oksigen di bumi ini


yang berlangsung secara terus menerus tidak ada habisnya. Siklus
oksigen terjadi karena semua makhluk hidup membutuhkan oksigen
untuk kelangsungan hidupnya, dan kalau kita sudah mengetahui
adanya siklus oksigen maka diharapkan untuk tidak mengganggu
ekosistem lingkungan yang dapat mengacaukan siklus oksigen.
Misalnya dengan melakukan penebangan liar, maka hutan yang
seharusnya menjadi media daur ulang oksigen yang bagus akan mulai
gundul dan siklus oksigen tidak dapat terjadi dengan sempurna.

8. Ozon (O3)

Ozon merupakan alatropi oksigen. Ozon terbentuk dari


gas  oksigen yang melewati bunga api listrik / terkena di udara.

63
Ozon terjadi karena tertariknya muatan electron yang bebas .
Ozon murni diperoleh dari pencarian yang bertingkat campuran O2-
O3 yang berbentuk cairan biru tua yang eksplositif.
Akibat penyinaran ultraviolet (λ=240nm) pada O2, molekul
oksigen terurai  menjadi atom oksigen yang bereaksi dengan molekul
oksigen yang berbentuk ozon .
Reaksi ini terjadi di atmozfer pada ketinggian 25km. lapisan ozon
adalah pelindung permukaan bumi dari sinar matahari , menyerap sinar
UV yang merusak sel hidup.
Senyawa yang berperan dalam  merusak lapisan ozon adalah
Freon (CF2Cl2) untuk refrigerant.

9. Hidrogen Peroksida (H2O2)


Hidrogen Peroksida dengan rumus kimia H2O2 ditemukan oleh
Louis Jacques Thenard di tahun 1818. Senyawa ini merupakan bahan
kimia anorganik yang memiliki sifat oksidator kuat. Bahan baku
pembuatan hidrogen peroksida adalah gas hidrogen (H2) dan gas
oksigen (O2). Teknologi yang banyak digunakan di dalam industri
hidrogen peroksida adalah auto oksidasi Anthraquinone.
          H2O2 tidak berwarna, berbau khas agak keasaman, dan larut
dengan baik dalam air Hidrogen peroksida memiliki potensial oksidasi
sebesar 1,8 V. Dalam kondisi normal (kondisi ambient), hidrogen
peroksida sangat stabil dengan laju dekomposisi kira-kira kurang dari
1% per tahun.
          Hidrogen peroksida bisa digunakan sebagai zat pengelantang
atau bleaching agent pada industri pulp, kertas, dan tekstil. Senyawa
ini juga biasa dipakai pada proses pengolahan limbah cair, industri
kimia, pembuatan deterjen, makanan dan minuman, medis, serta
industri elektronika (pembuatan PCB).
Efek yang merugikan H2O2
adalah suatu senyawa yang iritan terhadap mata, membran
mukosa dan kulit.Pemaparan singkat pada mata dapat mengakibatkan
rasa perih dan mata berair, walaupun dengan konsentrasi 1-3%. Kontak
kulit akan menyebabkan pemutihan kulit sementara. Inhalasi pada
kadar yang tinggi akan menyebabkan iritasi yang berat pada hidung
dan saluran napas. Bila tertelan, maka akan terjadi iritasi sampai
kerusakan berat pada saluran cerna. Keracunan sistemik akan
menyebabkan sakit kepala, pusing, muntah, diare, tremor, mati rasa,
kejang, edema paru, kehilangan kesadaran sampai syok.

64
10. Pemanfatan Oksigen
Gas oksigen dimanfaatkan untuk keperluan pengelasan,alat bantu
pernapasan,dan industri bahan kimia, sedangkan ozon dimanfaatkan
untuk sterilisasi air minum botol dan pemutih.
Salah satu senyawa oksigen yang penting selain air adalah
hidrogen peroksida (H2O2) yang dikenal sebagai perhidrol. Hidrogen
peroksida digunakan sebagai oksidator bahan bakar roket, sedangkan
larutan perhidrol 3% digunakan sebagai bahan pemutih kapas dan
antiseptik.

D. KESIMPULAN
Nitrogen adalah zat komponen penyusun utama atmasfer bumi. Udara
terdiri atas 78% volume nitrogen (N2). Nitrogen adalah gas yang tidak
berwarna, tidak berbau, dan tidak berasa. Nitrogen dalam deret kimia
termasuk kedalam  nonmetals, termasuk golongan VA, periode 2, dan
blok p. Penampilanya berupa colorless.
Nitrogen merupakan unsur yang stabil (kurang reaktif).pada suhu
rendah nitrogen sukar bereaksi dengan unsur lainnya.hanya logam
litium yang dapat bereaksi dengan nitrogen. Pada suhu tinggi ,
nitrogen dapat bereaksi dengan beberapa logam alkali,alkasli
tanah,dan unsur nonlogam .
Nitrogen dapat di ambil dari udara melalui proses distilasi udara cair
Oksigen atau zat asam adalah unsur kimia dalam sistem tabel
periodik yang mempunyai lambang O dan nomor
atom 8. Ia merupakanunsur golongan kalkogendan dapat dengan
mudah bereaksi dengan hampir semua unsur lainnya (utamanya
menjadi oksida).
Pada suhu kamar , oksigen merupakan gas yang tidak berwarna dan
tidak berbau,serta mempunyai titik didih −182,95 ℃ dan titik leleh
−218,79 ℃ .
Oksigen merupakan unsur yan reaktif sehingga dapat bersenyawa
dengan berbagai unsur.

65
Pada skala industry, oksigen diproduksi dengan cara distilasi udara
cair bersamaan dengan ekstraksi nitrogen dan elektrolisis larutan
KOH atau NaOH 10-25%.

66
BAB 4
UNSUR-UNSUR TRANSISI PERIODE
KEEMPAT
A. PENDAHULUAN
Secara umum ,unsur transisi adalah kelompok unsur yang terletak
pada blok d didalam system periodic unsur. Berddasarkan pengertian ini,
unsur transisi periode keempat terdiri atas scandium ( Sc) , Titaniun
( Ti ) , Vanadium ( V ) , Kromium ( Cr ) , Mangan ( Mn ) , Besi ( Fe ),
Kobalt ( Co ) , NIkel ( Ni ), Tembaga ( Cu ) , dan Zink ( Zn ).
Unsur transisi memiliki sifat yang khas diantaranya dalam satu
periode mempunyai titik didih , titik lebur dan enrgi ionisasi yang tidak
jauh beda hal ini berbeda dengan unsur periode ketiga yang mempunyai
perbedaan ketiga sifat tersebut yang besar antara unsur yang paling kanan
dan unsur yang paling kiri. Sidat khas lainnya dari unsur transisi adalah
mempunyai lebih dari satu bilangan oksidasi dan memiliki bilangan
oksiasi dan mempunyai warna yang khas. Sifat khas unsur transisi
tersebut disebabkan oleh konfigurasi elektronnya.

Konfigurasi Elektron Unsur Transisi Periode Keempat

Nomor Konfigurasi Orbital


Unsur
Atom Elektron
3d 4s
Skandium ↿⇂
21 (Ar) 3d1 4s2 ↿
(Sc)

Titanium (Ti) 22 (Ar) 3d2 4s2 ↿ ↿ ↿⇂

Vanadium ↿⇂
23 (Ar) 3d3 4s2 ↿ ↿ ↿
(V)

Krom (Cr) 24 (Ar) 3d5 4s1 ↿ ↿ ↿ ↿ ↿ ↿

Mangan ↿⇂
25 (Ar) 3d5 4s2 ↿ ↿ ↿ ↿ ↿
(Mn)

67
Besi (Fe) 26 (Ar) 3d6 4s2 ↿⇂ ↿ ↿ ↿ ↿ ↿⇂

Kobalt (Co) 27 (Ar) 3d7 4s2 ↿⇂ ↿⇂ ↿ ↿ ↿ ↿⇂

Nikel (Ni) 28 (Ar) 3d8 4s2 ↿⇂ ↿⇂ ↿⇂ ↿ ↿ ↿⇂

Tembaga ↿
29 (Ar) 3d10 4s1 ↿⇂ ↿⇂ ↿⇂ ↿⇂ ↿⇂
(Cu)

Seng (Zn) 30 (Ar) 3d10 4s2 ↿⇂ ↿⇂ ↿⇂ ↿⇂ ↿⇂ ↿⇂

Konfigurasi elektron Cr bukan (Ar) 3d4 4s2 tetapi (Ar) 3d5 4s1.


Demikian halnya dengan konfigurasi elektron Cu bukan (Ar) 3d9 4s2 tetapi
(Ar) 3d10 4s1. Hal ini berkenaan dengan kestabilan orbitalnya, yaitu
orbital-orbital d dan s stabil jika terisi penuh, bahkan 1/2 penuh pun lebih
stabil daripada orbital lain.
 Tingkat energy orbital 4s dan 3d pada unsur transisi sangat berdekatan
sehingga selisih energinya sangat kecil.
 Dalam satu orbital yang terisi dua elektron, elektron akan berada pada
spin yang berlawanan dan berakibat adanya medan magnetik yang
dapat menyebabkan naikmya tingkat energy.

B. SIFAT-SIFAT UNSUR TRANSISI PERIODE


KEEMPAT
Adanya susunan elektron yang khas pada subkulit 3d dan 4s
menyebabkan unsur tansisi periode keempat mempunyai sifat yang khas,
yang berbeda dengan sifat keperiodikan pada logam-logam golongan
utama (A). Sifat sifat umum unsur transisi periode keempat dapat dilihat
dibawah ini.

UNSUR
SIFAT
Sc Ti V Cr Mn Fe Co Ni Cu Zn

68
Nomor
21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
atom
Titik lebur 216 151 135
1814 1933 2130 1808 1768 1728 693
(K) 3 7 6
Titik didih 365 223 284
3104 3560 2943 3023 3143 3003 1180
(K) 3 5 0
Jari-jari
1.62 1.47 1.34 1.25 1.29 1.26 1.25 1.24 1.28 1.28
atom (Å)
Energi
ionisasi-I 631 658 650 653 717 759 758 737 746 906
(Kj mol-1)
Eo (volt)
M+2 + 2e - - -
- -0.44 -0.28 - +0.3 -
->  M 1.20 0.91 1.19
M+3 + 3e - - - - - +0.0
+0.04 0.25 4 0.76
->  M 2.10 1.20 0.86 0.74 0.28 4
- -
Kerapatan
2.99 4.50 5.96 7.20 7.20 7.86 8.90 8.90 8.92 7.14
(g ml-1)

1. Konfigurasi Elektron
Berdasarkan aturan membangun dari Aufbau, pengisian elektron
dalam orbital d mulai terjadi setelah elektron menghuni orbital 4s2
atau setelah atom kalsium, 20Ca: [Ar] 4s2.

Unsur Nomor atom Konfigurasi elektron


Sc 21 [Ar]4s23d1
Ti 22 [Ar]4s23d2
V 23 [Ar]4s23d3
Cr 24 [Ar]4s13d5
Mn 25 [Ar]4s23d5
Fe 26 [Ar]4s23d6
Co 27 [Ar]4s23d7
Ni 28 [Ar]4s23d8
Cu 29 [Ar]4s13d10
Zn 30 [Ar]4s23d10

69
Oleh karena itu, unsur-unsur transisi dimulai pada periode
keempat dalam tabel periodik, sesuai dengan bilangan kuantum utama
terbesar (4s 3d). Oleh karena orbital d maksimum dihuni oleh sepuluh
elektron maka akan terdapat sepuluh unsur pada periode keempat,
yaitu mulai dari Sc dengan konfigurasi elektron [Ar] 3d1 4s2 sampai
dengan Zn dengan konfigurasi elektron [Ar] 3d10 4s2.

2. Titik Didih dan Titik Leleh

Berdasarkan tabel, kenaikan titik leleh mencapai maksimum pada


golongan VB (vanadium) dan VIB (kromium). Hal itu disebabkan oleh
kekuatan ikatan antaratom logam, khususnya bergantung pada jumlah
elektron yang tidak berpasangan di dalam subkulit d. Pada awal
periode unsur transisi, terdapat satu elektron pada orbital d yang tidak
berpasangan. Jumlah elektron pada orbital d yang tidak berpasangan
meningkat sampai dengan golongan VIB dan VIIB, setelah itu elektron
pada orbital d mulai berpasangan sehingga titik didih dan titik leleh
turun.

3. Jari-Jari Atom
Jari-jari atom menentukan sifat-sifat unsur. Pada tabel tampak
bahwa jari-jari atom menurun secara drastis dari skandium (1,44 )
hingga vanadium (1,22 ), kemudian berkurang secara  perlahan.
Penurunan ini akibat dari kenaikan muatan inti yang menarik elektron
valensi lebih kuat. Pada periode yang sama, dari kiri ke kanan jumlah
proton bertambah, sedangkan kulit valensi tetap. Akibat bertambahnya
jumlah proton, daya tarik muatan inti terhadap elektron valensi
bertambah kuat sehingga ukuran atau jari-jari atom semakin kecil.

4. Sifat Logam
Semua unsur transisi merupakan unsur-unsur logam. Kulit terluar
dari unsur-unsur transisi hanya mengandung satu atau dua elektron
pada orbital 4s sehingga mudah melepaskan elektron pada kulit
terluarnya. Sifat logam dari unsur-unsur transisi lebih kuat jika
dibandingkan dengan sifat logam dari golongan utama. Hal ini
disebabkan pada unsur-unsur transisi terdapat lebih banyak elektron
bebas dalam orbital d yang tidak berpasangan.

70
Mengapa jumlah elektron yang belum berpasangan dapat
dijadikan ukuran kekuatan logam? Semakin banyak elektron bebas
dalam suatu atom logam memungkinkan ikatan antar atom semakin
kuat sehingga sifat logam dari unsur itu juga semakin kuat. Pengaruh
nyata dari kekuatan ikatan antaratom pada logam transisi tercermin
dari sifat kekerasan tinggi, kerapatan tinggi, titik didih dan titik leleh
yang juga tinggi, serta sifat hantaran listrik yang lebih baik.

5. Energi ionisasi
Perubahan energi inonisasi dari Sc sampai Zn tidak terlalu besar
seperti halnya pada unsur unsur golongan utama (golongan A).
Kecilnya perubahan disebabkan juga oleh konfigurasi elektron, yaitu
penambahan elektron dari Sc sampai Zn masuk pada  kulit ketiga.

6. Bilangan Oksidasi
Bervariasinya bilangan oksidasi dari unsur transisi disebabkan
oleh adanya subkulit 3d yang belum penuh. Tingkat energi dari 5
orbital 3d relatif sama, sehingga perubahan konfigurasi yang terjadi
pada subkulit 3d akan mempunyai tingkat kestabilan yang relatif sama
pula. Umumnya subkulit 3d berisi dari 6 elektron, maka hanya sebuah
elektron dari 3d yang dapat dilepaskan, bahkan pada Zn elektron
subkulit 3d tidak dapat dilepaskan sama sekali. Akibatnya, unsur Zn
hanya dapat mempunyai bilangan oksidasi +2.
Kecuali Sc dan Zn, unsur-unsur transisi periode keempat
mempunyai beberapa tingkat oksidasi. Bilangan oksidasi yang
mungkin bergantung pada bilangan oksidasi yang dapat dicapai
kestabilannya.
Kestabilan senyawa logam transisi diantaranya bergantung pada
jenis atom yang mengikat logam transisi, senyawa berbentuk Kristal
atau larutan, PH dalam air. Kestabilan bilangan oksidasi yang tinggi
dapat dicapai melalui pembentukan senyawa dengan oksoaniaon,
fluoride, dan oksofluorida.

Tabel Tingkatan Oksidasi Golongan Transisi


Tingkat Oksidasi
Unsur Tingkat Oksidasi
yang Stabil
Sc +3 +3
Ti +2,+3,+4 +4

71
V +2,+3,+4,+5 +5
Cr +2,+3,+4,+5,+6 +3,+6
Mn +2,+3,+4,+5,+6,+7 +2,+4,+7
Fe +2,+3 +2,+3
Co +2,+3 +2,+3
Ni +2 +2
Cu +1,+2 +1,+2
Zn +2 +2

7. Keaktifan Katalitik
Salah satu sifat penting dari unsur transisi dan senyawanya,
yaitu kemampuannya untuk dapat menjadi katalis reaksi-reaksi kimia
di dalam tubuh ataupun di dalam industri. Di dalam tubuh terdapat
enzim sitokrom oksidase yang berperan dalam mengoksidasi makanan.
Enzim ini dapat bekerja bila terdapat ion Cu2+. Bila tidak ada ion
Cu2+ maka enzim tidak bekerja dan tubuh tidak dapat melakukan
metabolisme makanan. Beberapa logam transisi telah digunakan secara
komersial sebagai katalis pada proses-proses industri.

Tabel. Beberapa Katalitik Unsur Transisi


Senyawa
Unsur
yang Reaksi yang dikatalisis
transisi
digunakan
Ti TiCl3 Polimerisasi alkena (pembuatan plastik)
V V2O5 Proses kontak (pembuatan H2SO4)
Fe Fe atau Fe2O3 Proses Haber (Pembuatan NH3)
Ni Ni Adisi alkena (Pembuatan margarin)
Cu Cu atau CuO Oksidasi alkohol (Pembuatan formalin)

Kemampuan unsur transisi mengakatalisis suatu reaksi,


diperkirakan karena unsur transisi mempunyai beberapa bilangan
oksidasi. Sebagai contoh, pada pembuatan asam sulfat dengan proses
kontak digunakan katalis V2O5.  Pada peristiwa katalisis reaksi tersebut,
vanadium mula-mula mengalami reduksi dari V5+ menjadi V4+.
4+¿ +SO ¿
3
2−¿+ SO2 →2 V

2 V 5+¿+O
¿
¿

Tahap berikutnya V4+ akan teroksidasi oleh oksigen,

72
1 5+ ¿+ O
2−¿ ¿
¿
4 +¿+ O → 2V ¿
2 2
2V
Sehingga secara keseluruhan, 4+¿ +SO ¿
3
2−¿+ SO2 →2 V

2 V 5+¿+O
¿
¿

1 5+ ¿+ O
2−¿ +¿ ¿
¿
4 +¿+ O → 2V ¿
2 2
2V
1
SO2+ O → SO 3
2 2

8. Warna Unsur Transisi


 Kation logam unsur-unsur transisi umumnya berwarna. Hal ini
disebabkan oleh adanya elektron tidak berpasangan dan tingkat energi
orbital tidak berbeda jauh. Akibatnya, elektron mudah tereksitasi ke
tingkat energi lebih tinggi menimbulkan warna tertentu.
Jika senyawa transisi baik padat maupun larutannya tersinari
cahaya maka senyawa transisi akan menyerap cahaya pada frekuensi
tertentu, sedangkan frekuensi lainnya diteruskan. Cahaya yang diserap
akan mengeksitasi elektron ke tingkat energi lebih tinggi dan cahaya
yang diteruskan menunjukkan warna senyawa transisi pada keadaan
tereksitasi.

Warna Senyawa Logam Transisi dengan Berbagai Bilangan Oksidasi


Unsur +1 +2 +3 +4 +5 +6 +7
Sc - - Tbw - - - -
Ti - - ungu Tbw - - -
V - Ungu Hijau biru Merah - -
Cr - Biru Hijau - - Jingga -
Merah Coklat
Mn - Coklat Biru Hijau Ungu
muda tua
Fe - Hijau Kuning - - - -
Merah
Co - Ungu - - - -
muda
Ni - Hijau - - - - -
Cu Tb Biru - - - - -
Zn - Tb - - -
Keterangan: Tbw = tidak berwarna

9. Sifat Kemagnetan

Sifat kemagnetan dibedakan menjadi dua, yaitu sifat


paramagnetik dan diamagnetik. Zat mempunyai sifat paramagnetik bila

73
unsur atau senyawa unsur tersebut tertarik oleh madan magnet,
sedangkan unsur dikatakan mempunyai sifat diamagnetik bila unsur
atau senyawa unsur tersebut ditolak oleh medan magnet.
Sifat paramagnetik terjadi bila di dalam atom unsur tersebut
terdapat elektron yang belum berpasangan. Unsur-unsur transisi selain
Zn akan bersifat paramagnetik, sebab pada orbital d terdapat elektron
yang belum berpasangan. Semakin banyak elektron yang belum
berpasangan, maka semakin kuat sifat paramagnetiknya.

C. ION KOMPLEKS
Ion Kompleks merupakan ion yang tersusun dari ion pusat (atom
pusat) yang dikelilingi oleh molekul atau ion (disebut ligan). Antara ion
pusat dengan ligan terjadiikatan koordinasi. Jumlah ikatan koordinasi
yang terjadi antara ion pusat dengan ligan disebut dengan bilangan
koordinasi.
Contoh: [Cu(H 2 O)4 ]2+¿ ¿
atom pusatnya adalah Cu2+
Ligannya adalah H2O
Bilangan koordinasinya = 4
Atom pusat umumnya merupakan atom atau ion yang mempunyai
orbital kosong yang dapat ditempati oleh pasangan elektron dari suatu
ligan. Unsur-unsur transisi umumnya akan dapat menjadi atom pusat suatu
ion kompleks.
Ligan dari suatu ion kompleks dapat berupa molekul netral atau
anion yang mempunyai pasangan elektron bebas yang digunakan untuk
membentuk ikatan koordinasi dengan atom pusat.
Unsur-unsur transisi umumnya mempunyai konfigurasi elektron
dengan subkulit d yang belum terisi penuh bahkan kosong. Dengan
demikian akan mampu memberikan orbital kosong tersebut untuk
membentuk ikatan koordinasi dengan pasangan elektron dari ligan yang
diikatnya.

1. Struktur Ion Kompleks


Terbentuknya ion kompleks disebabkan adanya ikatan
koordinasi antara atom pusat dengan ligan. Atom pusat menyediakan
orbital kosong yang nantinya akan ditempati oleh pasangan elektron

74
dari ligan. Menurut Teori Warner, terbentuknya ikatan melalui
pembentukan orbital gabungan dari atom pusat. Orbital gabungan ini
sering disebut dengan orbital bastar atau hibridisasi.

2. Muatan dan Bilangan Koordinasi


Muatan ionkompleks adalah jumlah muatan atom pusat dan
ligannya. Jika ligan suatu molekul netral, muatan ion kompleks berasal
dari atom pusat. Pada senyawa [Cu(NH3)4]SO4, muatan ion kompleks
dapat dihitung jika muatan anion diketahui. Jika ion sulfat bermuatan
2–, ion kompleks bermuatan 2+, yaitu [Cu(NH3)4]2+. Jika ligan suatu
molekul netral maka bilangan oksidasi atom pusat sama dengan
muatan ion kompleks. Dalam ion [Cu(NH3)4]2+, biloks Cu sama
dengan +2.

3. Tata Nama Senyawa Kompleks


Penamaan senyawa kompleks menurut IUPAC mengikuti
aturan sebagai berikut:
1) Nama kation (ion positif) disebut lebih dahulu, kemudian diikuti
dengan nama anion (ion negatif), seperti penamaan senyawa ion.

2) Pada ion kompleks, urutan penyebutannya adalah: jumlah ligan –


nama ligan – nama atom pusat (bil-oks atom pusat).

3) Jumlah ligan disebut dalam bahasa latin.


1 = mono
2 = di
3 = tri
4 = tetra
5 = penta
6 = heksa

4) Nama ligan ditambah dengan akhiran o  dengan cara:


a. Ligan-ligan yang berakhiran ida  diganti dengan o
b. Ligan-ligan yang berakhiran it  atau  at  diganti
dengan ito  atau  ato
c. Ligan netral diberi nama sesuai nama molekulnya (dalam
bahasa latin)

75
5) Jika ligannya lebih dari satu jenis, maka urutan penyebutannya
dimulai sesuai dengan urutan abjad nama depan dari ligan tersebut.

6) Nama atom atau ion pusat:


a. Jika ion kompleksnya bermuatan negatif maka nama atom
pusat diberi akhiranat.
b. Jika ion kompleksnya tidak bermuatan atau bermuatan positif
tidak ditambah akhiran.

7) Bilangan oksidasi atom pusat ditulis dengan angka Romawi dalam


kurung setelah atom pusat.

Rumus Nama sebagai Nama sebagai


Kimia anion ligan
Cl- Klorida Kloro
CN- Sianida Siano
F- Fluorida Fluoro
O2- Oksida Okso
S2O3 2- Tiosulfat Tiosulfato
NO2- Nitrit Nitrito
C2O4 2- Oksalat Oksalato
SCN- Tiosianat Tiosianato
H2O Air Aquo
NH3 Amonia Amin

4. Sifat-sifat Senyawa Kompleks


Senyawa kompleks adalah senyawa yang didalamnya terdapat
ion kompleks, dapat sebagai kation atau anion, atau kedua-duanya.
Sifat senyawa kompleks sangat khas, sifat-sifat itu umumnya
dipengaruhi oleh ion pusat, ligan dan bilangan koordinasinya.

Ionisasi Senyawa Kompleks


Apabila senyawa kompleks mengalami ionisasi dalam air,
maka akan dihasilkan ion kompleks dan ion sederhana atau ion
kompleks kedua-duanya.Reaksi-reaksi tersebut dapat digunakan
untuk menentukan bilangan koordinasi atau struktur ion kompleks.
Dari beberapa kemungkinan tersebut dapat dipastikan
struktur yang sesuai dengan keadaan sebenarnya dengan cara
melarutkan senyawa tersebut ke dalam air dan direaksikan dengan
larutan AgNO3.

76
Warna
Warna senyawa kompleks umumnya ditentukan oleh warna
dari ion kompleksnya. Umumnya warna ion kompleks dipengaruhi
oleh jenis ligan dan atom pusatnya. Warna ini terjadi karena orbital
d terpecah menjadi dua kelompok orbital, dan celah energi yang
terjadi menyerap energi pada panjang gelombang sinar tampak.
Celah energi ini dipengaruhi oleh energi orbital d dari atom pusat,
jumlah elektron yang ada pada orbital d, dan kekuatan ligan yang
mendekatinya.
Terpecahnya orbital d ini disebabkan adanya ligan yang
mendekat. Bila ligan mendekat melalui ruang pada sumbu, maka
orbital yang berorientasi pada sumbu (dx2-y2 dan dz2) energinya
akan meningkat. Sedangkan orbital yang orientasinya diantara
sumbu (dxy, dxz dan dyz) akan tertekan, sebaliknya. Adanya
perbedaan kekuatan medan magnet dari ligan yang mendekat akan
mengubah besarnya celah energi yang terjadi dan hal itu akan
berakibat berubahnya warna senyawa.

D. UNSUR TRANSISI DI ALAM


Unsur transisi di alam umumnya terdapat dalam bentuk senyawa,
meskipun beberapa unsur misalnya tembaga, emas, dan perak dapat di
temukan dalam keadaan bebas. Untuk mendapatkan unsur tersebut di
lakukan dengan reduksi senyawanya. Mineral logam transisi umumnya
berada dalam bentuk sulfida, oksida atau karbonatnya, mengingat
senyawa-senyawa tersebut sukar larut dalam air.
Pemisahan logam-logam transisi dari senyawanya di lakukan dengan
mereduksi oksidanya, tetapi bila perlu dapat diperoleh dari sulfidanya.
Bijih dalam bentuk oksida umumnya langsung di reduksi dengan gas CO
atau karbon, misalnya besi, nikel atau zink. Bijih sulfida terlebih dahulu
harus melalui proses pemanggangan, sebelum direduksi dengan CO.

1. Skandium (Sc)
Scandium adalah unsur yang jarang terdapat di alam. Walaupun
ada, umumnya terdapat dalam bentuk senyawa dengan biloks +3.
Misalnya, ScCl3, Sc2O3, dan Sc2(SO4)3. Sifat-sifat senyawa
skandium semuanya mirip, tidak berwarna dan bersifat diamagnetik.

77
Hal ini disebabkan dalam semua senyawanya skandium memiliki
konfigurasi elektron ion Sc3+, sedangkan sifat warna dan kemagnetan
ditentukan oleh konfigurasi elektron dalam orbital d. Logam skandium
dibuat melalui elektrolisis lelehan ScCl3. Dalam jumlah kecil,
scandium digunakan sebagai filamen lampu yang memiliki intensitas
tinggi.

2. Titanium (Ti)
Titanium merupakan unsur yang tersebar luas dalam kulit bumi
(sekitar 0,6% massa kulit bumi). Oleh karena kerapatan titanium relatif
rendah dan kekerasan tinggi, titanium banyak dipakai untuk bahan
struktural, terutama pesawat terbang bermesin jet, seperti Boeing 747.
Mesin pesawat terbang memerlukan bahan yang bermassa ringan,
keras, dan stabil pada suhu tinggi. Selain ringan dan tahan suhu tinggi,
logam titanium tahan terhadap cuaca sehingga banyak digunakan untuk
material, seperti pipa, pompa, tabung reaksi dalam industri kimia, dan
mesin mobil. Umumnya, senyawa titanium digunakan sebagai pigmen
warna putih. Titanium(IV) oksida merupakan material padat yang
digunakan sebagai pigmen putih dalam kertas, cat, plastik, fiber
sintetik, dan kosmetik. Sumber utama titanium(IV) oksida adalah bijih
rutil (matrik TiO2) dan ilmenit (FeTiO3). Rutil diolah dengan klorin
membentuk TiCl4 yang mudah menguap, kemudian dipisahkan dari
pengotor dan dibakar menjadi TiO2.

3. Vanadium (V)
Vanadium tersebar di kulit bumi sekitar 0,02% massa kulit
bumi. Sumber utama vanadium adalah vanadit, Pb3(VO4)2. Vanadium
umumnya digunakan untuk paduan dengan logam besi dan titanium.
Vanadium(V) oksida digunakan sebagai katalis pada pembuatan asam
sulfat. Logam vanadium murni diperoleh melalui reduksi elektrolitik
leburan garam VCl2. Logam vanadium menyerupai baja berwarna abu-
abu dan bersifat keras serta tahan korosi. Untuk membuat paduan tidak
perlu logam murninya. Contohnya, ferrovanadium dihasilkan melalui
reduksi campuran V2O5 dan Fe2O3 oleh aluminium, kemudian
ditambahkan besi untuk membentuk baja vanadium, baja sangat keras
yang digunakan pada bagian mesin dan poros as.

4. Kromium (Cr)

78
Bijih kromium paling murah adalah kromit, FeCr2 O4, yang
dapat direduksi oleh karbon menghasilkan ferrokrom.
FeCr2 O 4 (s)+4 C( s) → Fe2−¿ Cr(s)+ 4 C(g )¿
Logam kromium banyak digunakan untuk membuat pelat baja
dengan sifat keras, getas, dan dapat mempertahankan permukaan tetap
mengkilap dengan cara mengembangkan lapisan film oksida. Kromium
dapat membentuk senyawa dengan biloks +2, +3, +6. Kromium(II)
dalam air merupakan reduktor kuat. Kromium(VI) dalam larutan asam
tergolong oksidator kuat. Misalnya, ion dikromat (Cr2O72–)dapat
direduksi menjadi ion Cr3+

5. Mangan (Mn)
Mangan relatif melimpah di alam (0,1% kulit bumi). Salah satu
sumber mangan adalah batuan yang terdapat di dasar lautan dinamakan
pirolusit. Suatu batuan yang mengandung campuran mangan dan
oksida besi. Kegunaan umum mangan adalah untuk membuat baja
yang digunakan untuk mata bor (pemboran batuan). Mangan terdapat
dalam semua biloks mulai dari +2 hingga +7, tetapi umumnya +2 dan
+7. Dalam larutan, Mn2+membentuk Mn(H2O)62+, yang berwarna
merah muda. Mangan(VII) terdapat sebagai ion permanganat (MnO4–)
yang banyak digunakan sebagai pereaksi analitik.

6. Besi (Fe)
Besi merupakan logam yang cukup melimpah dalam kulit bumi
(4,7%). Besi murni berwarna putih kusam yang tidak begitu keras dan
sangat reaktif terhadap zat oksidator sehingga besi dalam udara lembap
teroksidasi oleh oksigen dengan cepat membentuk karat.
Di dalam air, garam besi(II) berwarna hijau terang akibat
membentuk ion Fe(H2O)62+. Besi(III) dalam bentuk ion Fe(H2O)63+
tidak berwarna, tetapi larutan garamnya berwarna kuning-cokelat
akibat terbentuknya ion Fe(OH)(H2O)52+ yang bersifat basa.

7. Kobalt (Co)
Walaupun kobalt relatif jarang terdapat di alam, tetapi dapat
ditemukan dalam bijih smaltit (CoAs2) dan kobaltit (CoAsS) dalam
kadar yang memadai jika diproduksi secara ekonomis. Kobalt bersifat
keras, berwarna putih kebiruan, dan banyak digunakan untuk membuat
paduan, seperti baja perak (stainless steel). Baja perak merupakan

79
paduan antara besi, tembaga, dan tungsten yang digunakan dalam
instrumentasi dan alat-alat kedokteran (Gambar 4.6). Kobalt utamanya
memiliki biloks +2 dan +3, walaupun senyawa kobalt dengan biloks 0,
+1, dan +4 juga dikenal. Larutan garam kobalt(II) mengandung ion
Co(H2O)62+ yang memberikan warna merah muda. Kobalt dapat
membentuk berbagai senyawa koordinasi, seperti ditunjukkan pada
Tabel 4.9.

8. Nikel (Ni)
Kelimpahan nikel dalam kulit bumi berada pada peringkat ke-
24, terdapat dalam bijih bersama-sama dengan arsen, antimon, dan
belerang. Logam nikel berwarna putih seperti perak dengan
konduktivitas termal dan listrik tinggi, tahan terhadap korosi, dan
digunakan untuk melapisi logam yang lebih reaktif. Nikel juga
digunakan secara luas dalam bentuk paduan dengan besi membentuk
baja. Senyawa nikel umumnya memiliki biloks +2. Larutan garam
nikel(II) dalam air mengandung ion Ni(H2O)62+ yang berwarna hijau
emerald. Senyawa koordinasi nikel(II) dapat dilihat pada Tabel 4.10.

9. Tembaga (Cu)
Tembaga memiliki sifat konduktor listrik sangat baik sehingga
banyak digunakan sebagai penghantar listrik, misalnya untuk kabel
listrik (Gambar 4.8). Selain itu, tembaga tahan terhadap cuaca dan
korosi. Walaupun tembaga tidak begitu reaktif, tetapi dapat juga
terkorosi. Warna kemerah-merahan dari tembaga berubah menjadi
kehijau-hijauan akibat terkorosi oleh udara membentuk patina.
Tembaga dalam jumlah sedikit diperlukan oleh tubuh sebagai
perunut, tetapi dalam jumlah besar sangat beracun. Oleh karena
beracun, garam tembaga digunakan untuk membunuh jamur, bakteri,
dan alga.

E. BEBERAPA UNSUR TRANSISI YANG


PENTING
1. Besi
Besi merupakan usur transisi periode keempat yang paling
banyak di manfaatkan dalam kehidupan sehari-hari. Luasnya

80
pemanfaatan besi ini disebabkan sifat besi yang mudah dibentuk, kuat,
dan ulet. Di samping itu, jumlah bijih besi yang tersebar melimpah di
permukaan bumi dan cara pemisahannya yang mudah, menjadikan
merupakan logam yang murah.
Kelemahan besi adalah mudah berkarat (korosi), dan karat besi
(Fe₂O₂∙nH₂O) yang dihasilkan mudah larut dalam air, sehingga besi
mudah keropos.
Besi dari hasil pengolahan bijih besi dengan proses tanur tinggi
(sudah di bahas di kelas X) disebut BESI TUANG. Besi jenis ini
mempunyai sifat sangat keras dan rapuh karena mengandung banyak
karbon (lebih dari 4%). Agar dapat dimanfaatkan, besi tuang tersebut
masih perlu di olah lagi untuk menurunkan kadar karbon. Besi dengan
kadar karbon kurang dari 1% disebut dengan BESI LUNAK. Besi
lunak mempunyai sifat ulet dan relatif lebih lunak dari pada besi
tuang, serta mudah bengkok sehingga kurang baik untuk kontruksi.
Baja merupakan besi dengan kadar karbon sekitar 1-4% dan
kadang-kadang ditambah logam lain untuk memberi sifat khusus,
misalnya kromium, nikel, tintanium, dan vanadium. Baja mempunyai
sifat keras dan ulet, sehingga cocok untuk bahan konstruksi. Beberapa
jenis baja mempunyai sifat khusus, misalkan stainless steel
(mengandung kromium) sukar berkarat, mengkilat, dan kuat. Sifat
khusus dari baja tergantung dari logam yang di tambahkan dalam
proses pembuatanya.
Ada dua macam senyawa besi, yaitu besi (II) dikenal dengan
fero dan besi (III) dikenal dengan feri. Senyawa besi (II) umumnya
mudah teroksidasi menjadi senyawa besi (III). Senyawa besi  (II) yang
stabil adalah garam dari FeSO₄(NH₄)₂SO₄ yang dikenal dengan
garam Mohr.
Senyawa kompelks Fe₄[Fe(CN)₆]₃ dimanfaatkan sebagai
pigmen cetak biru (blue print) pada gambar rancang bangun.
Tablet "kurang darah" mengandung senyawa FeCI₃ yang
berfungsi menggantikan (menambah) ion Fe³⁺ yang terdapat sebagai
atom pusat pada hemoglobin pada darah.

2. Tembaga
Tembaga merupakan logam yang berwarna merah mengkilat
dan banyak digunakan dalam pembuatan alat-alat listrik karena sifat
nya sebagai penghantar listrik yang baik. Tembaga diperoleh dari bijih

81
kalkopirit CuFeS₂. Meskipun tembaga ada yang terdapat bebas di
alam, tetapi jumlah nya sangat sedikit.
Proses pemisahan tembaga dari kalkoporit berlangsung sebagai
berikut.
1) Pengapungan (floating). Pada proses ini bijih tembaga dipekatkan
dengan menambahkan detergen dan NaOH. Dengan proses ini
zat-zat pengotor (biasanya Al) akan larut dan mengapung.

2) Pemanggangan (roasting). Pada proses ini kalkopirit bereaksi


dengan oksigen.
4 CuFeS ₂(s)+9 O ₂(g)→ 2Cu ₂ S (s)+2 Fe ₂O ₃(s)+6 SO ₂( g)
Dengan menambahkan SiO₂ maka besi akan terpisah sehingga
ampas (kerak).
Fe ₂O ₃( s)+3 SiO ₂(s) → Fe ₂(SiO ₃)₃( s)
Pada proses pemanasan selanjut nya Cu₂S akan terkondisi.
2 Cu₂ S ( s)+ 3O ₂( g)→ 2 Cu₂ O(s )+ 2 SO₂( g)

3) Reduksi.Proses reduksi terjadi antara Cu₂O dengan Cu₂S yang


masih ada dalam proses sebelum nya,
2 Cu₂ O(s )+Cu ₂ S (s )→ 6 Cu(s)+ SO₂( g)
Cu yang diperoleh dengan proses ini mempunyai kemurnian
mendekati 99%.

4) pemurnian. Proses Pemurnian dilakukan dengan cara elektrolisis


larutan CuSO₄     Dengan anode yang terbuat dari Cu kotor dan
katode dari Cu murni. Reaksi yang terjadi sebagai berikut.
Di anode : Cu²⁺(aq) + 2e
Di katode : Cu²⁺(aq) + 2e               
Terdapat dua senyawa tembaga, yaitu tembaga (I) atau cupro dan
tebaga (II) ataucupri.

Tembaga (I) oksidasi merupakan senyawa yang berwarna hitam


dan Cu² umum nya berwarna biru. CuSO₄∙5H₂O dikenal dengan nama
terusi atau perusi yang berwarna biru, tetapi bila di panas kan H₂O-
nya menguap dan warna nya menjadi putih. Sifat sering di gunakan
untuk menunjukkan adanya air pada suatu senyawa.

82
F. PROSES PEMISAHAN UNSUR TERASISI
DARI BIJINYA (METALURGI)
Prosedur pengolahan logam dari bijihnya melewati tiga tahap yang
umum yaitu pemekatan bijih, ekstraksi logam dari bijihnya termasuk
reduksi logam, dan pemurnian (refining) logam. Berikut penjelasannya :

1. Pemekatan bijih
Pada tahap ini mineral yang berharga dipisahkan semaksimal
mungkin dari batu-batuan yang tidak diinginkan. Biasanya hari ini
dilakukan dengan penggerusan bijih menjadi pecahan-pecahan yang
lebih kecil, kemudian pemisahan dapat dilakukan dengan metode
flotasi (flotation). Menurut metode ini, bijih gerusan halus
dimasukkan kedalam sebuah tangki yang
berisi air, agen pelengket, seperti minyak tusam (pine oil), yang
akan membasahi mineral pembawa logam tetapi tidak membasahi
partikel-partikel batu silikat yang tak diinginkan, agen aktif
permukaan, dan mungkin juga agen pembuih. Agen aktif permukaan
berfungsi seperti molekul sabun atau detergen yang memiliki satu
ujung polar yang dapat diadsorbsi pada permukaan mineral dan satu
ujung hydrofobik (hidrokarbon) yang dapat ditarik kedalam
gelembung membawa mineral ke dalam buih (busa). Campuran
kemudian diaduk dengan kuat, dan arus udara disemprotkan dengan
kuat ke dalam tanki sehingga partikel mineral terbawa ke permukaan
oleh gelembung udara sebagai buih dan selanjutnya dapat dipisahkan.
Sebagian besar batu-batuan yang tak diinginkan tenggelam kedasar
tanki.

2. Ektraksi
Ektraksi logam dari bijih pekat melibatkan proses reduksi
logam dari tingkat oksidasi positif menjadi logam bebas. Sebelum

83
reduksi, biasanya diperlukan beberapa perlakuan lain seperti proses
sintering (pelengketan), yaitu suatu pemanasan bijih lembut tanpa
pelelehan untuk memperoleh bijih yang lebih besar ukurannya, atau
calcining (kalsinasi), yaitu suatu pemanasan bijih karbonat atau oksida
ntuk membebaskan gas karbon dioksida, misalnya :

4 FeCO3 (s) + O2 (g) ⟶ 2 Fe2O3 (s) + 4 CO2 (g)

Selain itu dapat juga dilakukan roasting (pemanggangan), yaitu


suatu proses pemanasan dalam oksigen atau udara dibawah titik leleh
bijih yang bersangkutan yang biasanya dilakuakn pada bijih sulfide
untuk memperoleh oksidanya, misalnya :

2 PbS (s) + 3 O2 (g) ⟶ 2 PbO (s) + 4 SO2 (g)

Kedua proses tersebut pada dasarnya dilakuakn untuk


memperoleh bijih oksidanya. Proses untuk ekstraksi, reduksi dan
pemurnian logam secara umum, dibagi dalam tiga macam metalurgi
yaitu pirometalurgi, elektrometalurgi, dan hidrometalurgi.

3. Pemurnian Logam
pemurnian logam kasar sangat penting ditinjau dari dua aspek.
Pertama, adanya pengotor mungkin mengakibatkan logam yang
bersangkutan tidak dapat dimanfaatkan sesuai dengan yang
diinginkan, misalnya adanya arsenic dalam persentase yang sangat
kecil saja sebagai pengotor umumnya dalam tembaga, mengakibatkan
penurunan sifat konduktivitas listrik 10-20% kedua, adanya pengotor
dalam logam itu sendiri mungkin sangat berharga, misalnya timbel
dan tembaga.
Metode untuk pemurnian logam kasar meliputi pemurnian (1)
elektrolitik misalnay untuk tembaga, (2) oksidasi pengotor yang harus
dipisahkan, misalnya untuk besi, atau (3) distilasi logam dengan titik

84
didih rendah seperti untuk raksa, zink dan nikel, (4) pemurnian zona
(zone refining).
Pemurnian zona merupakan teknik pemurnia logam dengan
hasil kemurnian yang sangat tinggi. Teknik ini berdasarkan pada
kenyataan bahwa pengotor lebih mudah larut dalam fase cairan
daripada fase padatan. Dalam proses ini batangan logam yang akan
dimurnikan dilewatkan secara perlahan kedalam kumparan pemanas
listrik yang mengakibatkan logam meleleh dan pengotor larut didalam
fase lelehan logam. Batangan logam bergerak terus maju dan ketika
keluar dari kumparan pemanas maka bagian ujung luar menjadi dingin
dan segera memadat kembali, sedangkan pengotor akan tetap
tertinggal larut dalam zona pelelehan didalam kumparan pemanas.
Karena batangan logam bergerak maju terus maka batangan yang
keluar dari kumparan menjadi beku-murni dan semakin panjang,
sehingga pada akhirnya sebagian besar pengotornya terkumpul pada
bagian ujung belakang, dan ini dapat dipisahkan dengan pemotongan.

4. Jenis-Jenis metalurgi
I. Pirometalurgi

melibatkan reksi kimia yang dilaksanakan pada temperature


tinggi. Misalnya dalam smelting (peleburan atau pelelehan), redusi
mineral menghasilkan lelehan logam yang dapat dipisahkan dari
batuan yang tak diinginkan. Dlam proses reduksi ini biasanya
dipakai karbon atau logam lain. Oksida-oksida hasil pemanggangan
bijih sulfide atau hasil kalsinasi bijih karbonat tersebut umumnya
direduksi dengan peleburan oleh karbon, menurut persamaan reaksi.

ZnO (s) + C (s) ⟶ Zn (s) + CO (g)

Biasanya, pemekatan bijih tidak sampai memisahkan secara


sempurna batu-batuan pengotor yang tak diinginkan dari
mineralnya. Batu-batuan pengotor dipisahkan dalam proses
peleburan dengan penambahan pereaksi fluks untuk menghasilkan

85
slag (terak atau ampas bijih) yang berupa cairan pada temperature
proses dalam tungku. Sebagian besar slag adalah silikat, misalnya :

SiO2 (s)+CaCO3 (s) ⟶ CaSiO3 (l) + CO2 (g)


Batuan pengotor fluks slag

Lelehan logam dan slag membentuk lapisan yang terpisah


dalam tungku sehingga dapat dipisahkan. Slag dapat dipadatkan
sebagai massa mirip gelas untuk dibuang atau dipakai pada
pembuatan semen Portland. Metode pirometalurgi diterapkan untuk
produksi tembaga, zink, dan besi.
Adapun contoh dari pirometalurgi adalah sebagi berikut :
a. Tembaga
Pada mulanya, bijih tembaga dipekatkan dengan
penggerusan, kemudian dipanggang dan dilebur dalam proses
multitahap yang memisahkan besi dan tembaga sulfide yang
sebagian besar ada dalam bijih tembaga (kalkosit-Cu2S,
kalkopirit-CuFeS2). Bijih pertama-tama dipanggang untuk
membebaskan sebagian belerang sebagai belerang dioksida
dan belerang trioksida. Kemudian pemanasan dalam tungku
dengan fluks silica akan mengubah oksida-oksida besi dan
beberapa besi belerang menjadi ampas (slag), dan
menghasilkan campuran lelehan tembaga sulfide dan besi
sulfide dengan ampas besi silikat terapung di atas. Beberapa
persamaan reaksi yang penting dalam proses ini adalah :

FeS2 (l) +O2 (g) ⟶ FeS (l) + SO2 (g)


3 FeS (l) + 5 O2 (g) ⟶ Fe3O4 (l) + 3 SO2 (g)
2 CuFeS2 (l) + O2 (g) ⟶ Cu2S (l) + 2 FeS (l) + SO2 (g)
Fe3O4 (l) + FeS (l) + 4 SiO2 + O2 (g) ⟶ 4 FeSiO3 (l) + SO2 (g)
ampas besi silikat

Campuran lelehan sulfide dibawa ketangki pengubah


(conventer) untuk dilebur dengan silika bersama oksigen yang
ditiupkan melalui campuran. Dibagian ini sisa besi dipisahkan

86
sebagai ampas besi silikat dan langkah terakhir adalah reduksi
menjadi logam tembaga. Persamaan reaksinya adalah :

2 Cu2S (l) + 3 O2 (g) ⟶ 2 Cu2O (l) + 2 SO2 (g)


2 Cu2O (l) + Cu2S (l) ⟶ 6 Cu (l) + SO2 (g)

Gas belerang dioksida merupakan produk pencemar,


oleh karena itu diusahakan untuk dihilangkan dengan oksidasi
katalitik menjadi asam sulfat via belerang trioksida, atau
dengan mengalirkan gas ini melalui bara karbon hingga terjadi
reduksi menjadi belerang.
SO2 (g) + 2 C (s) ⟶ S (l) + 2 CO (g)
Tembaga yang diperoleh dari peleburan bijih sulfide
belum murni dengan pengotor utama adalah perak, emas,
zink, timbel, arsenic, belerang, tembaga (I) oksida dan sedikit
ampas. Dengan pemanasan lelehan logam tak murni ini
dengan arus udara, sebagian besar arsenic dan belerang
diubah menjadi oksidanya yang mudah menguap. Pengotor
yang lain dihilangkan melalui proses pemurnian secara
elektrolisis seperti pada gambar 2.4. Batang-batang tembaga
kasar dipasang sebagai anode dalam sel elektrolisi dan
lempengan tembaga murni sebagai katode dan elektrolitnya
adalah campuran asam sulfat encer, natrium klorida, dan
tembaga (II) sulfat. Dengan mengontrol secara hati-hati
voltase arus listrik yang digunakan hanya tembaga dan
pengotor logam yang lebih elektropositif (bisi, zink, timbel)
dalam anode yang teroksidasi dan larut. Logam pengotor yang
kurang elektropositif (perak, emas) tidak terpengaruh dan
jatuh dari anode yang mengalami disintegrasi. Jika terjadi
oksidasi terhadap perak, maka Ag akan diendapkan sebagai
AgCl. Proses seperti ini mampu menghasilkan tembaga
dengan kemurnian > 99,9 %.

b. Zink

87
Bijih Zink yang paling umum adalah sfalerit atau
zinkblende, ZnS dan smitsonit, ZnCO3. Lainnya adalah
zinkit, ZnO dan franklinite, (Zn,Mn)O. nFe2O3, dengan rasio
Zn, Mn, dan Fe2O3 bervariasi. Titik didih zink yang rendah
(907oC) memungkinkan dapat dilakukan distilasi terhadap
lelehan bijih zink yang sering diikuti distilasi lanjut untuk
pemurnian logam zink. Metalurgi bijih franklinite sangat
menarik, karena pada reduksi pada temperature tinggi
menghasilkan zink, mangan dan besi. Zink dapat dipisahkan
dengan distilasi sedangkan campuran mangan-besi dapat
langsung dijadikan logam paduan atau baja.
Sebagaian besar, bijih zink dipanggang untuk
mengubah sulfida menjadi oksidanya, kemudian dilanjutkan
dengan reduksi pada temperature tinggi dengan karbon untuk
menghasilkan logam zink yang kemudian dikondensasi dan
dimurnikan. Persamaan reaksinya adalah :

ZnO (s) + C (s) ⟶ Zn (s) + CO (g)

Logam zink juga dapat diekstrak menurut proses


hidrometalurgi. Sebagai contoh, larutan zink sulfat dapat
diperoleh secara peluluhan dengan asam sulfat dan oksigen
pada bijih sulfide yang telah dipanggang sebelumnya.
Persamaan reaksinya adalah :

2 ZnS (s) + O2 (g) + 2 H2SO4 (aq) ⟶ ZnSO4 (aq) + 2 S (s) + 2 H2O (l)

Debu zink kemudian diaduk bersama dalam larutan


zink sulfat untuk mereduksi dan mengendapkan logam-logam
yang lebih mudah tereduksi daripada zink. Larutan kemudian
disaring dan dielektolisis untuk menghasilkan logam zink
murni.

II. Elektrometalurgi

88
merupakan suatu proses reduksi mineral atau pemurnian
logam menggunakan energy listrik. Natrium dan aluminium
diproduksi menurut elektrometalurgi.
a. Natrium
merupakan logam alkali yang paling dibutuhkan untuk
keperluan industry. Sperti logam-logam alkali yang lain, natrium
tidak ditemukan dalam keadaan murni di alam karena
reaktivitasnya yang sangat tinggi. Logam putih keperakan ini
dalam pabrik biasanya diproduksi secara elektrometalurgi
menurut proses Downs (gambar 2.2) yaitu denagn
mengelektrolisis lelehan natrium klorida (titik leleh 801oC)

Elektrolisis ini dikerjakan dalam sebuah sel silindrik


dengan anode grafit dipasang ditengah (sentral) dan katode baja
dibuat mengelilingi anode. Untuk menurunkan suhu elektrolisis,
ditambahkan kalsium klorida (titik leleh 600oC) sebagai
campuran. Campuran 33% CaCL2 – 67% NaCl ternyata mempu
menurunkan titik leleh menjadi 580 oC. Kedua elektroda
dipisahkan dengan diafragma ayakan baja silindrik sehingga
lelehan natrium yang terbentuk mengapung pada bagian atas
katode dan tidak bersentuhan dengan gas klorin yang terbentuk
pada ruang anode. Natrium cair yang mengandung ~0,2%logam
kalsium didinginkan hingga 110oC agar logam kalsium memadat
dan terkumpul didasar wadah sehingga natrium cair dapat
dipompa kedalam wadah pencetak dingin tempat logam natrium
memadat. Persamaan reaksi elektrolisisnya adalah :
Katode : 2 Na+(NaCl) + 2e 2 Na (l)
Anode : 2 Cl- (NaCl) Cl2 (g) + 2e

b. Aluminium
Logam aluminium juga diproduksi secara elektrometalurgi.
Sumber utama aluminium berasal dari mineral bauksit yaitu suatu
hidrat aluminium oksida, Al2O3.nH2O. Bauksit berisi sebagian
besar silica, SiO2, dan besi (III) oksida, Fe2O3 dan keduanya ini
harus dipisahkan. Pemurnian bauksit dolakukan dengan proses

89
Bayer yang berdasarkan pada perbedaan sifat asam-basa dari
oksida-oksida yang bersangkutan. Oksida aluminium bersifat
amfoterik, besi (III) oksida bersifat basa, dan silica realtif inert
atau sedikit asam. Bijih bauksit digerus dengan larutan panas
natrium hidroksida dengan tekanan tinggi untuk melarutkan
aluminium oksida menjadi garam kompleks
tetrahidroksoaluminat (III), Na[Al(OH)4] menurut persamaan
reaksi :

Al2O3 (s) + 2 NaOH (aq) + 3 H2O (l) ⟶ 2 Na[Al(OH)4] (aq)

Besi(III) oksida dan material lain sebagai pengotor yang


tak larut dapat dipisahkan dengan penyaringan. Filtratnya
kemudian diencerkan dengan air dan didinginkan sehingga
diperoleh endapan aluminium hidroksida, endapan ini kemudian
dipisahkan dengan penyaringan dan diubah menjadi aluminium
oksida anhidrat dengan pemanasan, menurut persamaan reaksi :

2 Na[Al(OH)4] (aq) ⟶ 2 Al(OH)3 (s) + 2 NaOH (aq)


2 Al(OH)3 (s) ⟶ Al2O3 (s) + 3 H2O (g)

Larutan natrium hidoksida yang diperoleh dapat


dipekatkan dan digunakan lagi.
Logam aluminium, selanjutnya diperoleh dari oksidanya
secara elektolisis menurut metode yang dikenal sebagai proses
Hall. Dalam proses ini, sel elektrolisis (Gambar 2.3) berupa bak-
kotak yang dibuat dari baja yang pada bagian dalamnya dilapisi
dengan karbon sebagai katode, dan batang-batang karbon sebagai
anode dipasang berjajar didalam bak, tercelup didalam elektrolit
lelehan kriolit, Na3AlF6 yang mempunyai titik leleh ~1000oC,
dan Al2O3 terlarut didalamnya. Proses elektolisis ini berlangsung
pada temperatur tinggi, ~1000oC. Selama elektrolisis, ion Al3+
dari oksidanya bermigrasi kekatode kemudian direduksi menjadi
logam cair yang akan mengumpul pada bagian dasar sel. Ion O2-
bermigrasi keanode dan selanjutnya dioksidasi menjadi gas

90
oksigen. Gas oksigen yang terbentuk bereaksi dengan anode
karbon sehingga anode karbon akan semakin berkurang dan
harus diganti secara periodik. Elektrolit [AlF6]3- tidak tereduksi
karena mempunyai stabilitas yang sangat tinggi. Dengan proses
ini dapat diperoleh aluminium dengan kemurnian 99,0-99,9%.

III. Hidrometalurgi
merupakan istilah umum untuk suatu proses yang
melibatkan air dalam ekstraksi dan reduksi logam. Dalam proses
peluluhan atau pelumeran, logam atau senyawanya terlarut dan
lepas dari bijihnya atau langsung keluar dari endapan bijihnya
oleh air, sehingga terbentuk larutan logam tersebut dalam air.
Larutan ini dapat dimurnikan dan setelah itu, senyawa logam
murni dapat direduksi langsung menjadi logamnya, sedangkan
jika yang terbentuk berupa endapan dapat dipisahkan dengan
penyaringan. Larutan hasil peluluhan sering dapat diregerasi dan
dipakai kembali untuk proses peluluhan. Tembaga dapat
diluluhkan oleh asam sulfat bersama oksigen, dan emas oleh
larutan sianida bersama oksigen menurut persamaan reaksi
berikut :

2 CuFeS2 (s) + H2SO4 (aq) +4 O2 (g)


bijih tembaga larutan peluluh
2 CuSO4 (aq) + Fe2O3 (s) + 3 S (s) + H2O (l)
4 Au (s) + 8 CN- (aq) + O2 (g) + H2O (l)
bijih emas larutan peluluh
4 [Au(CN)2]- (aq) + 4 OH- (aq)

Setelah larutan ion logamnya terbentuk, lalu ion logam


tersebut direduksi dengan logam lain yang lebih reaktif atau
dengan pereduksi lain. Untuk kedua ion logam diatas, dipakai
masing-masing logam besi dan zink sebagai reduktor menurut
persamaan reaksi :

CuSO4 (aq) + Fe (s) ⟶ FeSO4 (aq) + Cu (s)

91
2 [Au(CN)2]- (aq) + Zn (s) ⟶ 2 Au (s) + [Zn(CN)4]- (aq)

Hidrometalurgi memberikan beberapa keuntungan :


a. bijih tidak harus dipekatkan, melainkan hanya dihancurkan
menjadi bagian-bagian yang lebih kecil
b. pemakaian batubara dan cokas pada pemanggangan bijih dan
sekaligus sebagai reduktor dalam jumlah besar dapat
dihilangkan
c. polusi atmosfer oleh hasil samping pirometalurgi sebagai
belerang dioksida, arsenic (III) oksida, dan debu tungku
dapat dihindarkan
d. untuk bijih-bijih peringkat rendah , metode ini lebih efektif.

5. Sumber dan Penggunaan Besi


Seperti halnya tembaga dan zink, besi terdapat di alam sebagai
sulfidanya, FeS atau Fe2S3. Tetapi, mineral ini tidak dimanfaatkan
sebagai bijih karena sisa-sisa kelumit belerang sulit dihilangkan.
Hematit, Fe2O3 adalah yang paling tinggi kelimpahannya setelah
magnetit, Fe3O4 atau FeO.Fe2O3 dan sangat berharga sebagai bijih
karena kandungan besinya yang sangat besar. Seperti dinyatakan oleh
namanya, magnetit bersifat tertarik oleh magnet.
Siderit FeCO3, terdapat dalam berbagai macam tanah, dan
mengakibatkan air tanah bersifat sadah karena garam ini dapat terlarut
sebagai hydrogen karbonat, tetapi dalam udara terbuka, larutan besi
(II) hidrokarbonat teroksidasi menjadi besi (III) oksida yang tak larut
dalam air. Persamaan reaksinya adalah :

FeCO3 (s) + CO2 (g) + H2O (l) ⟶ Fe2+ (aq) + HCO32- (aq)
4 Fe2+ (aq) + 4 HCO32- (aq) + O2 (g) ⟶ 2 Fe2O3 (s) + 8 CO2 (g) + 4 H2O (l)

Hal seperti ini dapat ditemui pada terbentuknya noda coklat dari
tetesan air keran yang disebabkan oleh kontak air sadah dengan udara.
Bijih takonit, terutama merupakan oksida-oksida besi yang
mengndung silica, dewasa ini penggunaannya sebagai sumber besi di

92
Amerika mengalami kenaikan. Bijih ini benar-benar sanagt keras dan
sulit ditangani, namun penelitian metalurgi telah berhasil mengatasi
sebagian besar problem yang dihadapi.
Dalam penggunaanya sebagai bahan untuk berbagai keperluan,
seperti mesin-mesin industry, otomotif dan sebagainya, besi tidak
cukup kuat sehingga perlu dicampur dengan materi lain dalam bentuk
paduan. Salah satu paduan yang dikenal dengan nama baja merupakan
paduan antara besi dan karbon atau sedikit logam lain. Sifat baja ini
bergantung pada cara peleburannya dan persentase kandungan karbon
dan logam lainnya dalam paduan tersebut. Kandungan karbon rendah
~0,2% (baja lembek) memberikan sifat dapat ditempa dan digunakan
pada pembuatan kawat, pipa dan lembaran baja. Baja Baja medium
(kandungan karbon 0,2 – 0,6%) digunakan sebagai rel kereta api,
piring didih dan batangan-batangan kerangka bangunan. Baja karbon
tinggi (kandungan karbon 0,6 – 1,5%) bersifat keras tetapi kurang ulet
dan kurang luwes, banyak digunakan srbagai peralatan-peralatan
dapur. Baja stainless merupakan baja medium yang mengandung lebih
dari 4% kromium.
a. Preparasi besi – tanur tinggi
Bahan mentah untuk preparasi besi adalah (1) bijih besi yang
telah dipekatkan, (2) kokas, dan (3) batu kapur, CaCO3 yang
berperan sebagai fluks. Besi kasar (besi gubal – pig iron) diproduksi
didalam tanur tinggi, suatu tanur dengan ketinggian ~100 kaki dan
diameter 25 kaki yang dilapisi dengan batu bata yang tahan panas.
Campuran bijih besi, kokas, dan batu kapur dimasukkan dari
bagian atas tanur (Gambar 2.5). Hembusan kuat (kecepatan ~350
mph) udara panas atau oksigen ditiupkan melalui bagian bawah
tanur tempat kokas diubah menjadi gas CO yang kemudian
berperan sebagai agen pereduksi.
Campuran menjadi lebih panas secara perlahan dengan
semakin menurunnya ke posisi dasar tanur. Uap air pertama-tama
akan terdesak keluar, kemudian sebagian bijih mulai tereduksi oleh
karbon monoksida. Pada bagian tanur yang lebih panas, proses
reduksi bijih menjadi logam besi menjadi sempurna, batu kapur
melepaskan CO2 dan bereaksi dengan pengotor-pengotor bijih

93
terutama silicon dioksida tetapi juga oksida-oksida mangan dan
fosfor dengan menghasilkan lelehan ampas. Lelehan besi dan
ampas keduanya tidak bercampur melainkan membentuk dua
lapisan pada dasar tanur.
Proses reduksi bersifat dapat dibalik/reversible, dan reduksi
sempurna hanya terjadi jika karbon dioksida yang terbentuk
dihilangkan. Hal ini dapat dilakukan dengan penambahan kokas
berlebihan yang akan mereduksi karbon dioksida menjadi karbon
monoksida.

b. Preparasi baja
Besi gubal hasil pengolahan tanur tinggi mengandung sedikit
karbon, belerang, fosfor, silicon, mangan, dan pengotor lain. Pada
tingkat ini besi bersifat sedemikian rapuh sehingga belum dapat
dimanfaatkan. Preparasi besi adalah proses reduksi, tetapi preparasi
baja adalah proses oksidasi, yaitu mengoksidasi pengotor-pengotor.
Dua tujuan utama pada preparasi baja adalah membakar habis
pengotor-pengotor yang tidak diinginkan dari besi gubal, dan
menambah atau menanamkan sejumlah tertentu logam atau material
lain untuk memperoleh sifat-sifat yang diinginkan.
Mangan, fosfor, dan silicon didalam lelehan besi gubal
diubah oleh udara atau oksigen menjadi oksidanya yang kemudian
bereaksi dengan fluks yang sesuai menjadi ampas. Belerang masuk
kedalam ampas sebagai sulfidanya, dan karbon terbakar menjadi
karbon monoksida atau karbon dioksida. Jika pengotor utama
adalah mangan, fluks asam yang harus digunakan adalah oksida
nonlogam, biasannya yaitu silicon dioksida, yang akan
menghasilkan mangan silikat dengan persamaan reaksi sebagai
berikut :

MnO (s) + SiO2 (s) ⟶ MnSiO3 (l)

Jika pengotor utama adalah silicon atau fosfor (kasus yang


lenih umum), maka fluks yang harus ditambahkan adalah basa

94
seperti magnesium oksida atau kalsium oksida, sehingga terbentuk
silikat ataupun pospat menurut persamaan reaksi :

MgO (s) + SiO2 (s) ⟶ MgSiO3 (l)


P4O10 (s) + 6 CaO (s) ⟶ 2 Ca3(PO4)2 (l)

Tanur preparasi baja biasanya dilapisi denga batu-batu yang


terbuat dari material fluks, dan lapisan ini menyerap bagian oksida
yang harus dipisahkan.

c. Perlakuan pemanasan baja


Pada temperatur tinggi, besi dan karbon bergabung
membentuk besi karbida (Fe3Cl) yang disebut sementit. Reaksinya
bersifat reversible dan endotermik, berbeda dengan sebagian besar
reaksi penggabungan lainnya yang bersifat eksotermik :

3 Fe (s) + C (s) + panas ⟶ Fe3C (s)

Dengan demikian, stabilitas sementit bertambah dengan


naiknya temperature, paling tidak ada rentang temperature yang
terlibat pada pemanasan baja. Apabila baja sementit didinginkan
secara perlahan, keseimbangan reaksi begeser kearah pembentukan
besi dan karbon, dan karbon ini terpisah sebagai lapisan tipis grafit
yang memberikan warna abu-abu pada baja yang bersangkutan.
Tetapi, jika baja didinginkan secara cepat, keseimbangan tidak
tercapai dan karbon tetap tinggal dalam bentuk sementit yang
berwarna terang. Pada temperature kamar, sifat dekomposisi
sementit sangat lambat dan tidak berpengaruh untuk tujuan-tujuan
praktis. Baja yang mengandung sementit lebih keras dan lebih
rapuh daripada baja yang mengandung grafit. Kandungan karbon
sebagai grafit ataupun sementit dalam baja dapat dimodifikasi
memalui pemanasan yang sesuai dalam waktu yang pendek
kemudian diikuti dengan pendinginan mendadak.

95
G. KESIMPULAN
Unsur transisi adalah unsur yang dapat menggunakan elektron pada
kulit terluar dan kulit pertama terluar untuk berikatan dengan unsur-unsur
yang lain. Unsur transisi periode keempat terdiri dari sepuluh unsur, yaitu
Skandium (Sc), Titanium (Ti), Vanadium (V), Kromium (Cr), Mangan
(Mn), Besi (Fe), Kobalt (Co), Nikel (Ni), Tembaga (Cu), dan Seng (Zn).

Beberapa sifat logam:


 Sifat logam sangat keras, tahan panas, elektropositif, dan penghantar
listrik yang baik. Pengecualian untuk Cu merupakan logam yang
lembut dan elastis. Banyak di antaranya dapat membentuk ion – ion
berwarna yang berubah – ubah   menurut keadaan bilangan oksidasinya
1) Mempunyai bilangan oksidasi yang harganya 0 atau positif.
2) Dapat membentuk senyawa kompleks.

 Memiliki elektron tidak berpasangan yang mengakibatkan titik didih


atau titik leleh  tinggi, bersifat paramagnetik,berwarna dan bersifat
katalis.

Kegunaan unsure-unsur periode keempat :


a. Skandium digunakan pada lampu intensitas tinggi
b. Titanium digunakan pada industri pesawat terbang dan industri kimia.
c. Vanadium digunakan untuk membuat per mobil dan sebagai katalis
pembuatan belerang.
d. Kromium digunakan untuk bahan pembuatan baja, nikrom, stanless
steel.
e. Mangan digunakan untuk bahan pembuatan baja, manganin dalam
pembuatan alat-alat listrik dan sebagai alloy mangan-besi atau
ferromanganese.
f. Besi digunakan untuk pembuatan baja, perangkat elektronik, memori
komputer, dan pita rekaman.
g. Kobalt digunakan untuk membuat aliansi (paduan logam)
h. Nikel digunakan untuk melapisi logam supaya tahan karat dan paduan
logam
i. Tembaga digunakan untuk kabel – kabel, pipi – pipa, kaleng makanan
dan untuk alat-alat elektronik.

96
j. Seng digunakan sebagai logam pelapis antikarat, paduan logam,
pembuatan bahan cat putih, dan antioksidan dalam pembuatan ban
mobil.

LAMPIRAN
97
Latihan 3.1
1. Jelaskan beberapa faktor yang menyebabkan gas mulia sukar bereaksi
dengan unsur lain.
Jawab:
a. Konfigurasi elektron gas mulia (kecuali He) berakhir pada ns 2np6
yanng merupakan konfigurasi elektron stabil, karena semua
elektronnya sudah berpasangan
b. Energi ionisasinya lebih tinggi yang menyebabkan sulit melepaskan
elektron yang menghasilkan ion positif
c. Afinitas elektronnya yang rendah sehingga gas mulia sukar mengikat
elektron untuk menjadi ion negative

2. Bagaimanakah kecenderungan jari-jari atom unsur gas mulia?jelaskan


keterkaitannya dengan titik lelehnya
Jawab:

helium neon Argon kripton xenon Radon


Jari-jari atom
1,40 1,54 1,88 2,02 2,16 -
<A>
Titik leleh -272 -249 1,89 -157 -112 -71
Jari jari atomnya semakin panjang, akibatnya He ke Rn semakin mudah
membentuk dipol sesaat dan gaya van der waals semakin kuat. Semakin
kuatnya gaya Van Der Waals menyebabkan titik didih dan titik leleh gas
mulia dari atas kebawah semakin tinggi

3. Mengapa unsur golongan gas mulia sukar membentuk senyawa ionik


Jawab:
Karena atomnya sangat stabil dan energi ionisasinya sangat besar, dengan
bukti bahwa gas mulia ditemukan di alam dalam bentuk tunggal

4. Hal apa yang mendorong Niels Bartlett berkeyakinan bahwa Xe dapat


bereaksi dengan PtF6 membentuk XePtF6?
Jawab:

98
Energi ionisasi molekul oksigen yang dapat bereaksi dengan PtF 6 sedikit
lebih tinggi daripada energi ionisasi Xe, maka di cobalah mereaksikan Xe
dengan PtF6

5. Xeonon (nomor atom Xe=54) adalah unsur gas mulia yang relaatif kurang
reaktif. Senyawa fluorida dari gas mulia xeonon dapat dibuat dengan
melakukan reaksi langsung antara gas Xe(Mr=131,1) dan gas F 2 (Mr F=19)
pada suhu dan tekanan tinggi. Produk yang terbentuk adalah kristal senyawa
xeonon fluorida yang dapat berupa XeF2 , XeF4 ,atau Xef6 tergantung pada
suhu dan jumlah pereaksi.
a) Tuliskan susunan elektron gas Xe
b) Gambarkan struktur lewis dari senyawa XeF2 , XeF4 ,dan Xef6
c) Orbital Xe manakah yang terlibat dalam pembentukan ikatan dalam
senyawa XeF2 , XeF4 ,atau Xef6
d) Berdasarkan teori pembentukan orbital hibrida (hibridisasi), bagaimana
bentuk geometri molekul XeF2 , XeF4 ,atau Xef6 (petunjuk :
pertimbangkan adanya pasangan elektron bebas)

Jawab:

Nomor atom Xe=54. Konfigurasi elektron : 2 8 18 18 8

99
Latihan 3.2
1. Diketahui tabel data titik didih dan titik lebur unsur halogen sebagai berikut

Unsur
Sifat
fluorin Klorin bromin iodin
Nomor atom 9 17 35 53
Titik lebur (℃ ¿ -220 -101 -7,2 114
Titik didih (℃ ) -188 -35 59 184
e ° (volt) +2,87 +1,36 +1,07 +0,54
Energi ionisasi
1.680 1260 1140 1010
(kJ/mol)
a) Unsur halogen manakah pada suhu kamar (20 ℃ ¿ berwujud padat,cair
dan gas?

100
b) Astatin (At) merupakan unsur halogen yang mempunyai nomor atom
85, dengan memperhatikan kecenderungan sifat halogen, perkirakan
wujud astatin pada suhu kamar.
c) Jelaskan kecenderungan gaya oksidasi halogen dari florin ke iodin
d) Unsur halogen manakah yang paling kuat daya reduksinya
e) Unsur halogen manakah yang paling mudah membentuk ion negatif?

Jawab:

a) Gas: fluorin dan klorin


Padat: iodin
Cair:bromin
b) Berwujud cair pada suhu kamar
c) Semakin lemah (fluorin>klorin>bromin>iodin).
d) Iodin
e) Fluorin

2. Tuliskan masing masing 1 contoh senyawa halogen yang terdapat di alam


Jawab :
1. Fluorin terdapat dalam fluorit (CaF2) dan kriolit (Na3AlF6).
2. Klorin terdapat dalam air laut sebagai NaCl
3. Brominn terdapat sebagai garam-garam natrium dan magnesium
4. Iodin terdapat di alam bentuk senyawa iodat dari air laut yang
tereliminasi dengan rumput laut,sendawa chili,tanahkaya
nitrat,airgaram dari air laut yang disimpan,dan di dalam air payau
dari sumur minyak dan garam
3. Mengapa halogen di alam lebih banyak dalam bentuk senyawa halida
(halogen dengan bilangan oksidasi =-1)? Jelaskan
Jawab:
Karena dengan elektron valensi 7 maka akan mudah bagi halogen untuk
mencapai kestabilan dengan menangkap 1 elektron sehingga membentuk
ion X-
4. Tuliskan persamaan reaksi yang terjadi jika dilakukan persamaan berikut :
a) Gas klorin dialirkan kedalam serbuk besi
b) Uap iodin dialirkan kedalam NaOH pekat panas

101
c) Gas klorin dialirkan kedalam larutan kalium iodida

Jawab:

a. Fe(s) + Cl2(g) → FeCl2(s)


b. 3I2(g) + 6NaOH(aq) → 5I–(aq) + IO3–(aq) + 3H2O(l)
c. Cl2(g) + 2KI(aq) → 2KCl(aq) + I2(g)

5. Dengan menggunakan nilai potensial elektrodenya (e° ¿, manakah reaksi


yang dapat berlangsung
a) F2 (aq) +Cl-(aq)
b) Cl2(aq) + I-(aq)
c) Cl2(aq) + F-(aq)
d) Br2(aq)+Cl-(aq)
Jawab:
a. F2(g) + 2Cl–(aq) → 2F–(aq) + Cl2(g) (berlangsung)
b. Cl2(g) + 2I–(aq) → 2Cl–(aq) + I2(g) (berlangsung)
c. Cl2(g) + F–(aq) → (tidak berlangsung)
d. Br2(g) + Cl–(aq) → (tidak berlangsung)

Latihan 3.3
1. Halogen dapat membentuk senyawa anatarhalogen. Pada senyawa antarhalogen
tersebut, unsur apakah yang hanya dapat membentuk bilangan oksidasi -1 ?
Jelaskan.
Jawab :
Cl2 dan NaBr karena pada reaksi, unsur halogen1 adalah Cl direaksikan dengan
Halogen 2 Br.
karena dilihat dari tabel periodik unsur halogen dari atas ke bawah adalah
F,Cl,Br,I,At.. sehingga Cl dapat mendesak yang di bawahnya si Br untuk
bereaksi. Tetapi si Br tidak dapat mendesak yang di atasnya yaitu si F dan Cl
namun dapat mendesak I untuk bereaksi
Cl2 + NaBr (halogen 1 + halogen 2)

2. Jelaskan mengapa sulit sekali menemukan ion halogen positif di alam.


Jawab :

102
Tingginya energi ionisasi menunjukkan bahwa unsur halogen sukar melepaskan
elektron valensinya menjadi ion positif. Oleh karena itu, di alam tidak ada unsur
halogen yang membentuk ion positif, tetapi membentuk ion negative.

3. Tuliskan reaksi yang terjadi berikut


a) NaF + H 2 S O 4 → Na2 S O4 +2 HF
b) NaI + H 2 S O 4 → NaHS O4 + HI
c) NaCl+ H 2 S O4 + Mn O2 → Na2 S O 4 + MnS O4 + 2 H 2 O+ Cl2
d) NaBr+ H 3 PO 4 → Na H 2 PO 4 + HBr

4. Jelaskan penyebab energi disosiasi fluorin lebih rendah daripada klorin


=Karena massa atom klorin lebih besar daripada massa atom fluorin

5. Jika di dalam larutan terdapat ion Cl−¿¿ yang bercampur dengan ion I −¿¿,
bagaimana cara =Anda memisahkan kedua ion tersebut dari dalam larutan?
Direaksikan dengan larutan yang mengandung ion Ag+¿¿ kemudian dilarutkan
dalam amonia cair. Perak klorida dapat larut dalam amonia sedangkan perak
iodida tidak dapat larut dalam amonia encer

6. Di antara asam : HCLO , HCLO2 , HCLO3 , dan HCLO4 asam manakah yang paling
kuat? Jelaskan.
Jawaban:
HCLO4 ,karena kekuatan asam oksi halogen ditentukan oleh kekuatan ikata H-O
dan ikatan O-X . jika iakatn O-X lemah,ikatan H-O kuat dan sebaliknya jika
ikatan O-X kuat,ikatan H-O lemah. Semakin lemah ikatan H-O ,semakin mudah
asamm tersebut terionisasi dan berarti semakin kuat asamnya.kekuatan ikatan
O-X dipengaruhi oleh dua factor,yaitu keelektronegatifan dan X dan banyak
sedikitnya atom oksigen yang mengelilingi X .

7. Diantara asam HC LO3 , HBrO3 , dan HIO3 ,Asam manakah yang paling kuat?
Jelaskan.
Jawaban:
HIO 3 , ,karena kekuatan asam oksi halogen ditentukan oleh kekuatan ikata H-O
dan ikatan O-X . jika iakatn O-X lemah,ikatan H-O kuat dan sebaliknya jika
ikatan O-X kuat,ikatan H-O lemah. Semakin lemah ikatan H-O ,semakin mudah

103
asamm tersebut terionisasi dan berarti semakin kuat asamnya.kekuatan ikatan
O-X dipengaruhi oleh dua factor,yaitu keelektronegatifan dan X dan banyak
sedikitnya atom oksigen yang mengelilingi X .

8. Suatu larutan tidak berwarna dari natrium halide jika direaksikan dengan
larutan perak nitrat,akan menghasilkan endapan kuning yang dapat larut dalam
ammonia pekat.jenis halide manakah yang terdapat dalam larutan tersebut?
tuliskan reaksi yang terjadi
Jawaban:
Perak bromida tidak larut dalam ammonia encer,tetapi lurut dalam ammonia
pekat.
NaBr (aq) + AgBr3 (aq ) → AgBr (s ) + NaNo3 (aq )
AgBr(s) +2 NH 3 (aq) → ¿

9. Untuk menentukan kadar klorin dalam kaporit (Ca(ClO)2), diambil 1 gram


kaporit, kemudian dilarutkan ke dalam air sampai volumenya 100 cm3. Dari
larutan yang terbentuk, diambil 20 cm3, kemudian diasamkan dan direaksikan
dengan KI berlebih. I2 yang terbentuk dititrasi dengan larutan standar Na2S2O3
0,2 M dengan indicator amilum. Warna biru hilang setelah volume Na2S2O3
terpakai 12 mL. jika Ar Ca=40, O=16, dan Cl=35,5; tentukan kadar klorin
dalam kaporit tersebut.
Jawab :
Reaksi titrasi iodometri
2 I −¿ −¿ +¿ −¿
(aq) +Cl O (aq )+ 2 H (aq) → I 2(aq) +Cl(aq) + H 2 O (l) ¿ ¿ ¿¿
2−¿ 2−¿ −¿
I 2(aq) +2 S 2 O 3( aq) → S 4 O 6(aq ) +2 I ( aq) ¿ ¿ ¿
Menentukan mol Na2S2O3
n=M×V
n = 0,2 M × 12×10−3 =2,4 ×10−3mol
Berdasarkan perbandingan mol I 2 dengan S2 O32−¿ ¿ melalui perbandingan
koefisien, didapat mol I 2 :
2−¿ 2−¿ −¿
I 2(aq) +2 S 2 O 3( aq) → S 4 O 6(aq ) +2 I ( aq) ¿ ¿ ¿
1 −3 −3
Mol I 2 = 2 ×2,4 × 10 =1,2 ×10 mol
Bandingkan kembali koefisien I 2dengan Cl O−¿ ¿untuk mendapatkan mol I O3
−¿ ¿

2 I −¿ −¿ +¿ −¿
(aq) +Cl O (aq )+ 2 H (aq) → I 2(aq) +Cl(aq) + H 2 O (l) ¿ ¿ ¿¿

104
1 −3 −4
Mol Ca(ClO)2= 2 ×1,2× 10 =6 ×10 mol
Mencari massaCa(ClO)2hasil titrasi :
Gr = n × Mr = 6 ×10−4 ×143=0,0858 gram
Menentukan kadar

10.Untuk menetapkan kadar iodin dalam bahan yang mengandung NaIO3, diambil
2 gram sampel, kemudian dilarutkan kedalam 100 mL air. Sebanyak 20 mL
larutan tersebut diasamkan dan direaksikan dengan larutan KI berlebihan. I2
yang dibebaskan tepat habis bereaksi dengan 12 mL larutan Na2S2O3 0,1 M.
Jika massa atom relative I=127, tentukan kadar iodine dalam bahan tersebut.
Jawab :
Reaksi titrasi iodometri
5 I −¿ −¿ +¿
(aq) + I O 3(aq)+ 6 H (aq) →3 I 2(aq) +3 H 2 O(l) ¿ ¿ ¿

I 2(aq) +2 S 2 O32−¿ 2−¿ −¿


( aq ) → S 4 O 6( aq ) +2 I ( aq) ¿ ¿ ¿

Menentukan mol Na2S2O3


n=M×V
n = 0,1 M × 12×10−3 =1,2× 10−3mol
Berdasarkan perbandingan mol I 2 dengan S2 O32−¿ ¿ melalui perbandingan
koefisien, didapat mol I 2 :
I 2(aq) +2 S 2 O32−¿ 2−¿ −¿
( aq ) → S 4 O 6( aq ) +2 I ( aq) ¿ ¿ ¿
1 −3 −3 −4
Mol I 2 = 2 ×1,2 ×10 =0,6 ×10 =6 ×10 mol
Bandingkan kembali koefisien I 2dengan I O3 untuk mendapatkan mol I O3
−¿ ¿ −¿ ¿

5 I −¿ −¿ +¿
(aq) + I O 3(aq)+ 6 H (aq) →3 I 2(aq) +3 H 2 O(l) ¿ ¿ ¿

Mencari massa Na IO3 hasil titrasi :


Gr = n × Mr = 2 ×10−4 × 198=0,0396 gram

11.Tuliskan pemanfaatan gas fluorin dan gas klorin dalam kehidupan sehari-hari.
Jawab :

105
Sifat pengoksidasi unsur ini membuatnya sangat efektif dalam memmatikan
mikroorganisme berbahaya. Lebih dari 25.000 orang di seluruh dunia
meninggal setiap hari akibat penyakit yang ditularkan melalui air, seperti kolera
dan tipus. Klorinasi air adalah salah satu yang paling banyak digunakan
pengamanan untuk pasokan air minum. Klorin dapat ditambahkan ke air
sebagai gas atau dalam bentuk senyawa hipoklorit, yang mungkin padat atau
dalam larutan cair. Hipoklorit melepaskan sejumlah kecil unsur ke dalam air.
Air di dalam kolam renang dirawat dengan klorin, yang bertindak sebagai
disinfektan.
Konsentrasi yang sangat rendah klorin yang cukup untuk memmatikan sebagian
besar organisme penyebab penyakit. Meskipun biasanya ditambahkan pada
instalasi pengolahan air, jumlah yang sangat kecil yang diizinkan untuk tetap
berada dalam air dalam kasus itu menjadi terkontaminasi dalam perjalanannya
ke rumah. Beberapa kekhawatiran telah diungkapkan tentang efek kesehatan
yang mungkin dari unsur ini dan produk sampingan dalam air minum, tetapi
tidak ada bukti yang meyakinkan bahwa itu berbahaya. Konsensus adalah
bahwa manfaat dari klorinasi air jauh lebih besar daripada risiko. Pada tahun
1991, wabah kolera besar di Amerika Latin disalahkan oleh pejabat kesehatan
internasional tentang keputusan oleh pemerintah Peru untuk menghentikan
klorinasi beberapa pasokan air dalam menanggapi kekhawatiran tentang efek
terhadap kesehatan manusia.
Klorin dalam air keran dapat membahayakan ikan dan beberapa tanaman hias,
tetapi dapat dihilangkan dengan air mendidih selama beberapa menit atau
dengan menempelkan filter kepada keran. Cara lain adalah dengan
menambahkan tablet deklorinasinya. Hal ini membuat air dapat diminum, tetapi
sangat cocok untuk mengisi tangki ikan. Unsur ini digunakan untuk hama
kolam renang.

12.Salah satu senyawa halogen yang cukup penting adalah soda kaustik atau
NaOH. Jelaskan bagaimana cara memproduksi NaOH dalam industri dan
tuliskan tiga contoh pemanfaatan NaOH dalam industri dan dalam kehidupan
sehari-hari.
Jawab :
Proses Kellner – Castner (NaOH dibuat dengan elektrolisis larutan NaCl
(Brine)), Diafragma Sel Nelson (Elektrolit yang digunakan dalam proses ini

106
adalah air NaCl (Brine)), Proses Loewig, Proses Oksidasi Cairan Puti, Metode
Carmichael, Proses Lesueur. Contoh :

a. NaOH digunakan secara langsung untuk mengendalikan tingkat


keasaman atau pH pada fasilitas pengolahan air atau water treatment.
b. Natrium hipoklorit biasa digunakan sebagai bahan kimia untuk
disinfektan dalam pengolahan air, termasuk air industri. Ternyata,
NaOH adalah salah satu bahan baku pembuatan NaOCl dalam skala
industri.
c. NaOH juga sering digunakan pada proses regenerasi anion resin yang
terdapat pada anion exchanger, pada unit pembuatan air bebas mineral
atau purified water
d. NaOH merupakan salah satu bahan kimia terpenting dalam industri
kertas. Untuk apa? Ternyata NaOH atau natrium hidroksida yang
dicampur dengan natrium sulfida, digunakan sebagai larutan untuk
membersihkan selulosa kayu dari material yang tidak diinginkan.
e. Dalam industri daur ulang kertas, NaOH dimanfaatkan untuk
memisahkan tinta dari serat kertas, sebelum digunakan kembali.
f. NaOH yang dimasukkan ke dalam saluran air buangan akan bereaksi
dengan minyak atau lemak yang menyebabkan saluran tersumbat.
Hasilnya, terbentuklah sabun dan panas reaksi. Sehingga dengan mudah
saluran bisa lancar kembali.
g. NaOH juga memegang peranan penting dalam industri minyak dan gas.
Ia digunakan untuk mengendalikan alkalinitas dan pH, dan
menguraikan material organik.Selain itu, ia juga dimanfaatkan
untuk menghilangkan gas-gas pengotor seperti senyawa sulfur dan
karbon dioksida.
h. Natrium hidroksida juga digunakan dalam proses produksi epoxy resin.
i. NaOH digunakan dalam proses produksi fuel cell.
j. Dalam dunia kesehatan, NaOH dimanfaat pula dalam pembuatan
berbagai macam obat dan produk farmasi seperti anticoagulant, obat
untuk mengurangi kolesterol dalam darah dan obat penghilang rasa
sakit.

13.Lengkapi tabel berikut.

Nama Rumus Kimia Kegunaan dalam kehidupan sehari-


hari
Soda kaustik NaOH
NaIO3

107
Teflon
Soda kue
Kaporit
Jawab:

Nama Rumus Kimia Kegunaan dalam kehidupan sehari-


hari
Soda kaustik NaOH Mengendalikan tingkat keasaman
Natrium Iodat NaIO3 Sebagai antiseptik, seperti iodium
tinktur (I2 dalam alkohol)
Teflon (-C₂F₄-)n Membuat makanan tidak lengket di
wadah masak saat di masak
Natrium NaHCO3 Soda kue
bikarbonat
Kaporit Ca(ClO)2 membunuh bakteri-bakteri patogen
yang tersebar pada air kolam renang

Latihan 3.4
1. Perhatikan data sifat tiga unsur alkali berikut.

Sifat A B C
Titik leleh (℃ ) 63 98 181
Titik didih ( )
℃ 760 883 1.342
Jari-jari atom (Ǻ) 1,34 1,54 4,3
Energi ionisasi (kJ/mol) 418 495 520
Potensial elekrotrode (V) -2,93 -2,71 -3,04
Data tersebut merupakan data sifat unsur Li, Na, dan K yang sisusun secara
acak.
a. Tentukan unsur apakah yang diwakili oleh A, B, dan C.
Jawab: A = K; B = Na; dan C = Li
b. Unsur manakah yang paling merupakan reduktor terkuat?
Jawab: Li
c. Unsur apakah yang paling mudah membentuk ion +1?
Jawab: K

108
2. Tuliskan alasan mengapa unsur alkali sangat reaktif.
Jawab:
1) Konfigurasi elektron valensinya yaitu ns1. Sehingga mudah melepas 1
elektron dari kulit terluarnya untuk mencapai kestabilan.
2) Energi ionisasinya yang relative rendah mengakibatkan logam alkali
mudah melepaskan elektron valensinya membentuk ion X+.

3. Logam alkali di alam ditemukan dalam bentuk senyawa yang mempunyai


bilangan oksidasi +1. Jelaskan mengapa demikian.
Jawab:
Karena sesuai dengan elektron valensi = 1 maka untuk mencapai kestabilan
logam alkali akan melepaskan electron valensinya menghasilkan ion
bermuatan +1.

4. Tuliskan reaksi berikut.


a. Na(s) + O2 (udara) → 2Na2O(s)
b. K(s) + Cl2(g) → 2KCl(s)
c. Li(s) + HCl(aq) → LiCl2(aq) + H2(g)
d. Na(s) + H2(g) → 2NaH

5. Logam natrium dibuat secara komersial melalui proses elektrolisis yang


dikenal dengan proses Down.
a. Apakah bahan bakunya?
Jawab: Natrium klorida (NaCl) cair

b. Apakah bahan yang digunakan sebagai anode dan katode?


Jawab: Yang digunakan sebagai anode adalah Cl- dan katode adalah Na+

c. Bagaimana reaksi yang terjadi pada anode dan katode?


Jawab:
Reaksi berikut terjadi di anode yang bermuatan positif:
2Cl- → 2e- + Cl2
Klorida mengalami oksidasi menjadi klor.
Reaksi berikut terjadi di katode yang bermuatan negatif:

109
2Na+ + 2e- → 2Na
Ion natrium mengalami reduksi menjadi unsur natrium.
Secara keseluruhan, reaksi redoksnya adalah:
2NaCl → 2Na + Cl2

Latihan 3.5
1. Bagaimana kekuatan sifat basa dari hidroksida logam alkali tanah
dibandingkan dengan hidroksida alkali pada periode yang sama? Jelaskan.
Jawab:
Senyawa hidroksida dari alkali tanah bersifat kurang basa dibanding
hidroksida dari alkali. Hal ini disebabkan oleh jari-jari atom dari logam
alkali tanah lebih kecil dibandingkan jari-jari atom dari logam alkali
sehingga energi ionisasi logam alkali tanah lebih besar. Sifat usnur-unsur
logam alkali tanah daria tas ke bawah semakin reaktif. Mesipun reaktif tetapi
masih kurang reaktif jika dibandingkan logam alkali yang seperiode.
Sifat kimia logam alkali dari atas ke bawah semakin reaktif. Logam alkali
bereaksi dengan air menghasilkan gas hidrogen. Reaksinya dengan oksigen
menghasilkan senyawa oksida. Reaksi logam alkali dengan hidrogen
menghasilkan senyawa hidrida.
Sifat kimia logam alkali tanah sukar larut dalam air. Kelarutan logam alkali
tanah tergantung nomor atom logam dan jenis ionnya. Senyawa sulfat,
kromat, dan oksalat logam-logam alkali tanah semakin sukar larut dengan
bertambahnya nomor atom logam alkali tanah. Sebaliknya, untuk senyawa
hidroksida logam alkali tanah semakin mudah larut. Reaksi unsur alkali
tanah dengan air atau oksigen membentuk senyawa basa.

2. Dengan melihat potensial elektrodenya, bagaimana daya reduksi logam


alkali tanah secara umum dan bagaimana jika dibandingkan dengan logam
alkali?
Jawab:
Daya reduksi logam alkali menunjukkan sifat yang kuat jika dilihat dari
potensial electrode yang harganya rendah (negatif). Jika dibandingkan
dengan alkali daya reduksi alkali tanah lebih lemah dibanding logam alkali.

110
3. Jelaskan mengapa atom Be (berilium) cenderung membentuk ikatan kovalen
pada senyawanya daripada ikatan ion.
Jawab:
Berilium cenderung untuk membentuk ikatan kovalen dengan unsur yang
lain karena keelektropositifan dari Be yang lebih kecil dari pada unsur alkali
tanah lainnya. Hal itu disebabkan oleh kecilnya jari-jari Be jika
dibandingkan dengan alkali tanah lainnya sehingga tarikan inti terhadap
elektron terluar masih cukup besar akibatnya elektron yang digunakan untuk
berikatan berikatan digunakan secara bersama-sama sehingga membentuk
ikatan kovalen.

4. Tuliskan dan jelaskan reaksi antara logam alkali tanah dengan dengan gas
nitrogen.
Jawab:
Reaksi alkali tanah dengan gas nitrogen membentuk nitrida.
3Mg(s) + N2(g) → Mg3N2(s)
Magnesium nitrida

5. Jelaskan mengapa senyawa logam alkali tanah memiliki tingkat kekerasan


yang lebih besar daripada senyawa logam alkali.
Jawab:
Golongan Alkali dan Alkali Tanah
1) Golongan Alkali
a. Sifat Periodik : - Sulit mengalami reduksi dan mudah mengalami oksidasi
- Termasuk zat pereduksi kuat (memiliki 1 buah elektron)
Li nomor & jari-jari atom >
Na energi ionisasi <
K titik leleh <
Rb titik didih <
Cs

b. Sifat Fisik : – Semua unsur berwujud padat pada suhu ruangan.


Khusus Sesium (Cs) berwujud cair pada suhu di atas 28°
- Unsur Li, Na, K sangat ringan

111
- Memiliki warna yang jelas dan khas , seperti :
S Litium (Li) è merah
S Natrium (Na) è kuning
S Kalium (K) è ungu
S Rubidium (Rb) è merah
S Sesium (Cs) è biru

c. Sifat Kimia : – Sangat reaktif


- Dapat membentuk senyawa basa kuat
- Mudah larut dalam air (kelarutannya semakin ke bawah semakin
besar)

d. Sifat Logam dan Sifat Basa :


- Dapat bereaksi dengan air membentuk senyawa basa kuat LOH.
- Semakin ke bawah sifatnya semakin kuat

2) Golongan Alkali Tanah

a. Sifat periodik :
- mudah mengalami oksidasi
- termasuk zat pereduksi kuat ( memiliki 2 buah elektron,
- sehingga tidak sekuat golongan alkali)
Be nomor atom dan jari-jari atom >
Mg energi ionisasi <
Ca
Sr
Ba

b. sifat fisik :
- Semua unsurnya berwujud padat pd suhu ruangan
- Kerapatan logam alkali tanah lebih besar, shg logam alkali
Tanah lebih keras
Jika garam dari unsur-unsur logam di bakar, akan memberi warna
keras, seperti:
- Kalsium (Ca) : jingga, merah

112
- Stronsium (Sr) : Merah bata
- Barium (Br) : Hijau

c. Sifat kimia :
 Mudah bereaksi dengan unsur non logam
 Bersifat reaktif

d. sifat logam dan sifat basa alkali tanah :


Semakin kebawah sifat logam dan sifat basa semakin kuat Angela
Lordiana · 4 tahun yang lalu

6. Jelaskan mengapa senyawa BeO dapat bersifat amfoter.


Jawab:
Dalam kimia, amfoter merujuk pada zat yang dapat bereaksi sebagai asam
atau basa. Hal ini dapat terjadi karena suatu zat memiliki dua gugus asam
dan basa sekaligus atau karena zat tersebut memang mempunyai
kemampuan seperti itu.
Zat amfoter yang umum adalah asam amino, protein, dan air. Beberapa
logam, seperti seng, timah, aluminium, dan berilium, juga dapat
membentuk oksida amfoterik.

7. Suatu senyawa dari unsur alkali tanah (A) berwarna abu-abu mengandung
37,5% massa karbon. Senyawa tersebut jika direaksikan dengan air
menghasilkan gas hidrokarbon (B) dan basa dari unsur alkali (C) tersebut.
Jika 10 gram gas hidrokarbon tersebut dibakar, akan menghasilkan 33,8
garam CO2 dan 6,92 gram H2O. tentukan rumus kimia A, B, dan C, serta
tuliskan persamaan reaksi yang terjadi pada setiap proses tersebut.
Jawab:
C x H y +O 2 → x CO2 + H 2 O
33,8 6,92
12
C= ×33,8=9,218
44
2
H= × 6,92=0,768
18
9,218 0.768
C:H= : =0,768 :0,768=1 :1
12 1
CH =C 2 H 2

113
Basa unsur Alkali L(OH )2
8. Tuliskan cara yang dapat dilakukan untuk mengubah senyawa NaCl tersebut
menjadi berikut.
d. Logam Na dan gas Cl2
Jawab:
Reaksi berikut terjadi di anode yang bermuatan positif:
2Cl- → 2e- + Cl2
Klorida mengalami oksidasi menjadi klor.
Reaksi berikut terjadi di katode yang bermuatan negatif:
2Na+ + 2e- → 2Na
Ion natrium mengalami reduksi menjadi unsur natrium.
Secara keseluruhan, reaksi redoksnya adalah:
2NaCl → 2Na + Cl2
e. NaOH
Jawab: NaCl + H2O → NaOH + HCl
f. Na2CO3
Jawab: 2NaCl + H2O + CO2 → Na2CO3 + 2HCl
(Catatan: anda dapat menggunakan cara dan pereaksi secara bebas, dan bisa
beberapa tahap reaksi)

9. a. Apakah yang dimaksud dengan air sadah?


Jawab:
Air sadah merupakan air yang mengandung ion Mg2+ dan Ca2+, bersama
dengan ion bikarbonat (HCO3-), karbonat (CO2-), klorida (Cl-), atau sulfat
(SO22-).
e. Bagaimana cara menghilangkan kesadahan air?
Jawab:
Air sadah tetap jika ion Ca2+ dan Mg2+ berada bersama ion karbonat,
klorida, atau sulfat. Air sadah tetap dapat dihilangkan degan penambahan
Na2CO3 karena akan terjadi reaksi berikut.
MgCl2(aq) + Na2CO3(aq) → MgCO3(s) + 2NaCl(aq)

10.Jelaskan dampak buruk air sadah pada kehidupan sehari-hari.

114
Jawab:
Air sadah dapat memberikan dampak buruk terhadap peralatan teknik dan
kesehatan. Air sadah pada ketel uap dan pipa air panas dapat menyebabkan
terbentuknya kerak. Kerak pada ketel uap berakibat tidak efisiennya energi
untuk mendidihkan air, sedangkan kerak pada pipa air panas dapat
menyumbat aliran air. Secara ekonomis, kesadahan akan mengakibatkan
pemborosan sabun dan detergen saat mencuci.
Air sadah juga dapat berdampak buruk terhadap kesehatan karena ion Mg +
dan Ca2+ yang masuk ke dalam tubuh melalui air minimum dapat bereaksi
degan senyawa oksalat yang mengendap. Akibatnya, terjadilah batu kandung
kemih yang dapat menyumbat saluran kencing.

Latihan 4.1
1. Berdasarkan data pada tabel 4.1, jelaskan penyebab hal berikut
a. Jari – jari atom berkurang dari Na ke Cl
Karena semakin bertambahnya muatan inti sehingga gaya tarik inti
atom terhadap electron semakin berkurang
b. Energi ionisasi Al lebih rendah daripada Mg
Disebabkan oleh konfigurasi elektronnya. Pada konfigurasi Mg semua
electron valensinya telah berpasangan sedangkan pada konfigurasi Al
terdapat satu electron pada pada orbital 3p yang tidak berpasangan
yang berakibat pada kecilnya energi ionisasi
c. Energi ionisasi S lebih rendah daripada P
Atom P mempunyai tiga elektron valensi pada orbital p. berdasarkan
aturan Hund, keadaan ini lebih stabil daripada atom S yang
mempunyai empat electron valensi pada orbital 3p. Akibatnya, energi
ionisasi P lebih tinggi dari S

2. a. Jelaskan hubungan antara struktur atom, jari – jari atom , dan

115
kereaktifan unsur – unsur periode ketiga dari Na ke Ar
Hubungan antara struktur atom, jari-jari atom, dan kereaktifan
unsur unsur periode 3 dari Na ke Ar adalah:
o Jumlah elektron valensi meningkat dari Na (1 elektron valensi)
ke Ar (8 elektron valensi)
o Peningkatan jumlah elektron valensi menyebabkan jari-jari
atom mengecil karena meningkatnya ikatan dari inti atom ke
electron
o Reaktifitas menurun karena meningkatnya ikatan ini pula.

b. jelaskan hubungan antara perubahan struktur zat dengan perubahan titik


didih dan titik leleh unsur periode ketiga dari Na ke Ar
Unsur Na , Mg , dan Al memiliki struktur Kristal logam yang mempunyai
titik didih dan titik lebur relative tinggi sedangkan unsur Si memiliki
struktur kovalen raksasa memiliki titik didih yang sangat tinggi. P dan S
memiliki struktur kovalen sederhana sehingga titik didih / titik lelehnya
lebhi rendah dari logam. Unsur Cl dan Ar merupakan molekul gas sehingga
mempunyai titik didih dan titik leleh yang sangat rendah

3. Dengan menggunakan data tentang ikatan klorida unsur periode ketiga,


jelaskan bagaimana perbandingan titik didih dan titik leleh MgCl 2 terhadap
AlCl3 dan SiCl 4

Titik didih/ titik leleh MgCl 2 lebih besar dibanding AlCl3 dan yang paling
rendah yaitu SiCl4. Hal ini disebabkan kekuatan ikatan ionik MgCl 2 jika
dibandingkan dengan AlCl3 dan ikatan kovalen SiCl4 yang paling lemah

116
4. Bagaimana reaksi yang terjadi jika unsur – unsur Na , Mg , Al , dan S
direaksikan dengan oksigen membentuk oksidanya? Ikatan apa yang terjadi
pada senyawa yang terbentuk?
1
2 Na+ O 2 → Na 2 O ( IKATAN IONIK )
2
1
Mg+ O 2 → MgO ( IKATAN IONIK )
2
3
2 Al + O 2 → Al2 O3 ( IKATAN IONIK )
2
3
S+ O 2 → S O 3 ( IKATAN KOVALEN )
2

5. Tuliskan reaksi yang terjadi antara oksida dari Na , Mg , Al , dan S dengan


zat berikut
a. Air
2 Na+2 H 2 O → 2 NaOH + H 2
Mg+ 2 H 2 O→ Mg ¿
Al+3 H 2 O→ Al ¿
S+ H 2 O→ tidak bereaksi

b. Asam klorida
2 Na+2 HCl →2 NaCl+ H 2
Mg+ 2 HCl → Mg Cl2 + H 2
2 Al +6 HCl →2 Al Cl3 + H 2
S+ HCl →tidak bereaksi
c. Basa
Na2 O+ NaOH →tidak bereaksi
MgO+ NaOH →tidak bereaksi
Al2 O 3+ NaOH → Na ( Al ( OH )4 )
S O3+ 2 NaOH → Na2 S O 4 + H 2 O

117
Latihan 4.2
1. Tuliskan unsur – unsur periode ketiga yang berada dalam keadaan bebas di
alam. Bagaimana struktur unsur – unsur tersebut?
P ( poliatomik P4 ) , S ( poliatomik S8) , Cl ( diatomik Cl 2 ¿ , Ar ( monoatomik
Ar)

2. Mengapa logam aluminium tidak mengalami korosi terus – menerus seperti


logam besi? Jelaskan
Akibat adanya lapisan oksida aluminium yang melindungi logamnya untuk
terus teroksidasi

3. Lapisan oksida aluminium yang sangat tipis dapat dihilangkan dengan


menambahkan HgCl 2 dan logam Al akan membentuk amalgam dengan Hg.
Tuliskan reaksi yang terjadi antara berikut
a. Al2 O 3 dengan asam
Al2 O3+ 6 HCl→ 2 Al Cl 3 +3 H 2 O

b. HgCl 2 dengan Al
3 HgCl 2+ 2 Al → 2 Al Cl 3+ 3 Hg

c. Al2 O 3 dengan basa


Al2 O3+ NaOH → tidak dapat bereaksi

d. Logam Al dengan H 2 S O 4

Al+ H 2 S O 4 → Al2 ¿

e. Logam Al dengan NaOH

4. Sifat senyawa aluminium banyak ditentukan oleh sifat ion Al3 +¿¿ yang
memiliki ukuran kecil dan muatan besar. Jelaskan kaitan hal tersebut dengan

118
sifat Al3 +¿¿ yang mempunyai kemampuan mengendapkan lumpur pada
penambahan tawas ke dalam air keruh
Ion Al3 +¿¿ memiliki ukuran kecil dan muatannya besar yang menyebabkan
kerapatan muatannya sangat besar. Kerapatan muatan ini menyebabkan ion
+3
Al3 +¿¿ mampu menarik air dan membuat ion kompleks [ Al ( H 2 O ) ] , ion

tersebut akan menarik partikel – partikel bermuatan ( lumpur – lumpur , ion


– ion) sehingga menjadi molekul yang sangat besar dan kemudian
mengendap

5. Tuliskan tiga contoh senyawa aluminium dan manfaatnya dalam kehidupan


sehari – hari

a) Tawas, KAl(SO ) .12H O digunakan untuk mengendapkan kotoran pada


4 2 2

penjernihan air.
b) Aluminium sulfat Al2(SO4)3 digunakan dalam industri kertas dan
mordan (pengikat dalam pencelupan).
c) Zeolit Na O.Al O .2SiO  digunakan untuk melunakkan air sadah.
2 2 3 2

d) Aluminium Al O  untuk pembuatan aluminium, pasta gigi, industri


2 3

keramik, dan industri gelas.

Latihan 4.3
1. Tuliskan keberadaan silikon di alam.
Jawab:
Silikon tersebar di kerak bumi sebagai mineral silikat dan silicon dioksida
atau kuarsa (SiO2)

2. Bagaimana cara memisahkan silikon dari kuarasa? Tuliskan reaksinya.


Jawab:

119
Silikon dipisahkan dari kuarsa dengan cara mereduksi SiO 2 dengan
menggunakan karbon atau kalsium karbida
SiO2(s) + C(s) ⟶ Si(s) + CO2(g)

3. Silikon bersifat semikonduktor. Jelaskan yang dimaksud dengan


semikonduktor.
Jawab:
Semikonduktor adalah suatu unsur yang dalam kondisi normal tidak
menghantarkan listrik tetapi dapat menghantarkan listrik dengan suhu atau
dengan pengotoran unsur tertentu.

4. Beberapa jenis senyawa silikon yang penting adalah silikat dan siloksan.
Jelaskan yang dimaksud dengan kedua senyawa tersebut serta tuliskan
kegunaannya masing – masing.
Jawab:
Silikat (SiO32-)n digunakan sebagai bahan untuk membuat kaca, fiber glass
dan serat optik. Sedangkan siloksan ((C6H5)3SiOSi(C6H5)3) bermanfaat
dalam oprasi pelastik, pelarut, pembersih, bahan mengkilap (semir sepatu).

5. Apa yang dimaksud degan serat optic dan fiberglass? Jelaskan kegunaannya
Jelaskan:
Serat optik yaitu sejenis kabel yang dibuat dari kaca atau pelastik yang
sangat halus dan lebih kecil dari sehelai rambut, dan dapat digunakan untuk
mentransmisikan sinyal cahaya dari suatu tempat lain. Sedangkan fiber glass
yaitu kaca cair yang ditarik sehingga menjadi serat tipis dengan diameter
0,005 mm – 0.01 mm. jika dipintal bermanfaat menjadi bengan atau ditenun
menjadi kain, yang kemudian diresapi dengan resin sehingga menjadi bahan
yang kuat dan tahan korosi untuk digunakan sebagai badan mobil dan
bangunan kapal.

Latihan 4.4
1. Tuliskan keberadaan fosfor di alam dan jelaskan cara memisahkan fosfor
dari seenyawanya.

120
Jawab:
Fosfor di alam terdapat sebagai mineral apatit Ca 9(PO4)6 (X = F, Cl, atau
OH) dan batuan fosfat Ca3(PO4)2. Fosfor dipisahkan dari senyawanya
dengan cara mereduksi batuan fosfat dengan SiO2 dan karbon
2Ca3(PO4)2 + 6SiO2 + 10C → P4 + 6CaSiO3 + 10CO

2. Tuliskan bentuk alotropi dari fosfor yang Anda ketahui. Manakah yang
paling reaktif di antara alotropi tersebut?
Jawab:
Alotropi dari fosfor yaitu fosfor merah dan fosfor putih. Fosfor putih lebih
reaktif disbanding fosfor merah.

3. Bagaimana cara menyimpan fosfor? Mengapa demikian?


Jawab:
Fosfor disimpan di dalam air karena fosfor larut dalam CS 2 dan pelarut
organik yang lain, tetapi tidak larut dalam air. Sehingga di simpan di dalam
air

4. Salah satu senyawa fosfor digunakan untuk membuat deterjen.


a. Senyawa apakah yang dimaksud?
Jawab: natrium tripolifosfat, atau STPP (Na5P3O10)
b. Apa fungsi senyawa tersebut pada detergen?
Jawab:
STPP memberikan sejumlah manfaat untuk deterjen. Sebagai contoh,
dapat membunuh beberapa bakteri dan mencegah pencuci dari menjadi
terkorosi (berkarat) dan tersumbat. Fungsi yang paling penting dalam
deterjen adalah sebagai agen air pelunakan.
Air alami sering mengandung bahan kimia yang menjaga sabun dan
deterjen dari sudsing. Mereka mengurangi kemampuan sabun dan
deterjen untuk membersihkan pakaian. STPP memiliki kemampuan untuk
menangkap bahan kimia ini. STTP meningkatkan kemampuan sabun dan
deterjen untuk membuat busa dan pakaian bersih. Deterjen pertama yang

121
menggunakan STPP adalah Tide, pada tahun 1947. Pengenalan Tide
membawa sebuah revolusi dalam pakaian pembersihan.
c. Apa dampak negative yang dapat ditimbulkan senyawa tersenbut?
Jawab:
Tapi STPP dapat menciptakan masalah bagi lingkungan. Setelah deterjen
telah digunakan, mereka sering berakhir di sungai dan sungai dan,
akhirnya, di danau dari air limbah. Dan itu baik-baik saja untuk ganggang
yang hidup di danau-danau. Ganggang adalah tanaman hijau kecil yang
menggunakan fosfor saat mereka tumbuh. Karena lebih banyak deterjen
masuk ke danau, jumlah STPP meningkat. Itu berarti ada lebih fosfor
dalam danau dan yang, pada gilirannya ganggang mulai tumbuh lebih
cepat.
Dalam beberapa kasus, ada begitu banyak STPP dan fosfor dalam danau
yang ditumbuhi ganggang di luar kendali, menyumbat Danau dengan
ganggang dan tanaman hijau lainnya. danau perlahan berubah menjadi
rawa, dan akhirnya ke padang rumput. danau menghilang.

5. Salah satu senyawa fosforus yang penting adalah asam fosfat.


a. Tuliskan kegunaan asam fosfat dalam industri.
Jawab:
Asam fosfat digunakan dalam industry logam untuk mencegah karat pada
besi Asam fosfat juga digunakan dalam industry pupuk
b. Tuliskan dampak negatif yang dapat ditimbulkan asam fosfat.
Jawab:
Sering minum softdrink yang mengandung soda dapat
mempengaruhi fungsi ginjalbahkan ginjal kita bisa mengalami kerusakan
yang permanen. Hal ini disebabkan oleh dalam soda sendiri mengandung
bahan pemanis buatan, asam fosfat maupun kafein.
Minuman yang bersoda ini mengandung asam fosfat yang tinggi dimana
efek negative dari asam fosfat ini dapat melarutkan kalsium yang terdapat
pada tulang kita sehingga menyebabkan hilangnya kepadatan tulang.

Latihan 4.5

122
1. Belerang dikenal mempunyai dua alotropi. Tuliskan kedua alotropi tersebut.
Pada suhu 96oC, kedua alotropi tersebut berada dalam keadaan enantiotropi.
Jelaskan yang dimaksud dengan enantiotropy.
Jawab:
Enantiotropi yaitu dua bentuk Kristal alotropi dalam keadaan setimbang
S8(monoklin) → S8(rhombis)(pada suhu 96 ℃ )

2. Belerang diperoleh degan proses Frasch serta pengolahan gas alam yang
mengandung H2S. Bagaimana cara mendapatkan belerang dari gas alam
yang mengandung H2S?
Jawab:
Mendapatkan belerang dari gas alam yaitu dengan mereaksikan gas H 2S
dengan gas SO2
S(g) + O2(g) → SO2(g)
2H2S(g) + SO2(g) → 3S(s) + 2H2O(l)

3. Proses Frasch sebenarnya hanya memanfaatkan titik leleh belerang yang


rendah. Jelaskan peryataan tersebut.
Jawab:
Karena titik leleh belerang rendah, maka belerang dipompa menggunakan
air sumber panas bertekanan tinggi, sehingga belerang akan meleleh dan
keluar dari pori-pori tanah dan membeku di permukaan tanah.

4. Reaksi manakah yang merupakan tahap penentu pada proses kontak?


Mengapa demikian?
Jawab:
Proses yang paling menentukan yaitu oksidasi SO2 manjadi SO3 karena
reaksi tersebut menyangkut kesetimbangan yang perlu penanganan khusus
supaya hasil reaksi optimum dan tidak teruarai kembali.

5. Bagaimana kondisi (tekanan dan suhu) yang palling baik untuk prosess
kontak sehingga dihasilkan H2SO4 secara optimum? Mengapa tidak
dilakukan pada tekanan setinggi tingginyadan pada suhu serendah mungkin?
Jawab:

123
Kondisi tekanan di lakukan pada 1 atm dan suhu yang rendah. Jika tekanan
dnaikkan akan menyebabkan kenaikan jumlah produk yang kurang berarti
jika dibandingkan dengan biaya yang dikeluarkan. Jika suhu diturunkan
serendah mungkin akan menyebabkan reaksi berjalan lambat.

Latihan 5.1
1. Tulislah sifat fisis dan sifat kimia gas nitrogen?
 Sifat kimia nitrogen
Adapun sifat kimia nitrogen antara lain seperti berikut.
1) Reaksi nitrogen dengan oksigen terjadi apabila bereaksi di udara dengan
bantuan bunga api listrik tegangan tinggi, dengan reaksi seperti berikut.

N2(g) + O2(g) → 2NO(g)

Selanjutnya senyawa NO akan bereaksi membentuk NO2 dengan reaksi


seperti berikut.

2NO(g) + O2(g) → 2NO2(g)

2) Nitrogen hanya dapat bereaksi dengan fluor membentuk nitrogen


trifluorida dengan reaksi seperti berikut.

N2(g) + 3F2(g) → 2NF2(g)

3) Nitrogen dapat bereaksi dengan logam membentuk nitrida ionik,


misalnya seperti berikut.

6Li(s) + N2(g) → 2Li3N(s)


6Ba(s) + N2(g) → 2Ba3N(s)
6Mg(s) + N2(g)→ 2Mg3N(s)
Sifat Fisis nitrogen

Berupa gas diatomic N2 tidak berbau, tidak berasa, tidak berwarna, dan
sedikit larut dalam air. • Bersifat non polar sehingga gaya Van Deer
Waals antar molekul sangat kecil • Sifat fisik nitrogen yang lain • Titi
didih 77,36 K • Titik lebur 63,15 K • Berat jenis relative 0,97 • Berat

124
molekul 28,013 • Kalor peleburan 0,720 kJ/mol • Kalor penguapan 5,57
kJ/mo • Kapasitas kalor dalm suhu kamar 29,124 J/mol K

2. Dalam industri,nitrogen diperoleh dari udara.tulislah tahapan proses


pembuatan nitrogen dalam industry!
a. Filtrasi Pada saat udara dihisap oleh compressor, terlebih dahulu udara
disaring dengan menggunakan filter, agar kotoran atau gas-gas pengotor
dari udara bebas dapat disaring dan tidak terikut dalam proses – proses
selanjutnya.Contoh gas pengotor : uap air dan karbondioksida, debu juga
bisa menjadi zat pengotor pada udara bebas. Zat pengotor ini harus
dihilangkan karena dapat menyebabkan penyumbatan pada perlatan,
tingkat bahaya yang dapat ditimbulkan, korosi, dan juga dalam batas –
batas tertentu dilarang terkandung dalam spesifikasi produk akhir.

b. Kompressi
Alat yang digunakan yaitu compressor, dimana fungsinya yaitu
menaikkan tekanan udara bebas yang diserap sampai 145 – 175
Psig.atau sekitar 6 bar.

c. Cooling Water
Air umumnya digunakan sebagai pendingin pada industry sebab air
tersedia jumlahya dan mudah ditangani. Air juga mampu menyerap
sejumlah besar enegi per satuan volume dan tidak mengalami ekspansi
maupun pengerutan dalam rentang temperature yang biasanya
dialaminya. System penguapan terbuka merupakan tipe system
pendingin yang umumnya digunakan dalam plant pemisahan
udara.Sebagian industry menggunakan system direct cooler pada proses
pendinginannya, dimana terjadi kontak langsung antara udara dengan air
pada sepanjang tray direct cooler. Direct cooler mempunyai kelebihan
dari pada proses pendinginan yang menggunakan tube atau shell cooler,
dimana temperature yang bisa dicapai yaitu 2ºC, sedang pada tube atau
shell cooler hanya sekitar 8ºC, efek pengguyuran (scrubbing) dari air
juga dapat membantu menurunkan kandungan partikel dan menyerap
pengotor yang terbawa udara. Namun jika direct cooler tidak
terjaga,seperti ∆P tinggi (pada aliran dan udara masuk) dan tinggi cairan
(pada aliran air). Oleh karena tingginya perbedaan temperature yang
melalui tray bawah unit, maka pada tray ini sangat mungkin terjadi
pembentukan kerak. Untuk alasan itu, water treatment harus bekerja
efektif dan tray harus dibersihkan dan diperiksa jika memungkinkan.

125
d. Purrification (Pemurnian)
Pada proses ini terdapat proses penyerapan ( adsorpsi ) terhadap material
/ zat – zat pengotor dari feed air , diantaranya : uap air, karbon
monoksida, karbon dioksida, dan beberapa kandungan hidrokarbon.
Pada beberapa industry, menggunakan 2 layer pada vessel pemurnian
ini, layer bawah menggunakan alumina untuk menyerap / mengadsorpsi
kandungan uap air dalam udara dan bagian top / atas menggunakan
molecular sieve yang bertindak sebagai adsorben untuk menghilangkan
karbondioksida.

e. Heat Exchanger (Pemindah Panas)


Melewati exchanger, udara didinginkan hingga mendekati titik
pencairan. Karena udara menjadi dingin, mula – mula uap air akan
menjadi deposit, dimulai jadi cairan kemudian berubah menjadi salju
halus dengan arah yang berlawanan. Fungsi heat exchanger untuk
memudahkan pergerakan panas yang akan dipindahkan aliran panasnya,
dari zat yang memiliki panas lebih tinggi menuju daerah yang dingin
hingga temperature keduanya sama

f. Ekspansi
Udara yang dingin tersebut diekspansikan atau diturunkan pressure nya
sampai tekanan menjadi 70 – 80 psig hingga udara tersebut cair.

g. Distilasi
Pada proses ini final terjadi proses pemisahan antara gas – gas yang
terkandung pada udara bebas sebagai umpan melalui perbedaan titik
didih (relative volatilitas). Dimana nitrogen memiliki titik didih yang
lebih tinggi dibandingkan dengan gas – gas lain yang terkandung dalam
udara yaitu   -195. Bila dipisahkan masing – masing gas pada proses
vaporisasi (destilasi), maka nitrogen akan cepat menguap dan
menghasilkan produk gas yang siap digunakan.

3. Hitung kadar nitrogen dalam pupuk ZA.( Ar N =14 , H=1 , S=32 , danO=16 ¿
Pupuk ZA: ¿
jumlah n × Ar N
Mr ¿ ¿
2× 14
%n : × 100 %=21,21%
132

126
4. Tuliskan reaksi pembakaran magnesium dengan nitrogen pada suhu
tinggi,serta reaksi antara hasil pembakaran tersebut dengan air.

Mg(s )+2 NH 3 (g ) → Mg ¿ ¿

5. Jelaskan bagaimana proses untuk mendapatkan nitrogen murni dari udara.


 Secara komersial nitrogen diperoleh dengan melalui proses kondensasi udara
menjadi bentuk cair dengan distilasi fraksinasi. Titik didin N2 lebih rendah
dibandingkan dengan O2 sehingga nitrogen akan terdistilasi terlebih dahulu
dibandingkan dengan oksigen.

6. Ada berapa macam bilangan oksidasi yang dimiliki oleh nitrogen?tulislah


contoh zatnya.
 HNO2,NO3-,NH4+

7. a) tulislah persamaan reaksi pembuatan ammonia menurut proses haber-


bosch’
=> N2(g) + 3H2(g) ⇄ 2NH3(g) ∆H = -92,4Kj Pada 25oC : Kp = 6,2×105

b)tuliskan katalis yang digunakan dan suhu aptimum pemuatannya.


=> Al2O3, MgO, CaO, dan K2O. dan 400- 600oC

8. Tuliskan lima contoh penggunaan ammonia.

Kegunaan amonia dalam industri yang paling utama adalah sebagai bahan
baku pembuatan pupuk, antara lain urea, amonium fosfat, amonium nitrat,
dan kalsium amonium nitrat.

 digunakan pula pada proses pengolahan logam, seperti pada


proses nitriding, carbonitriding, bright annealing, furnace
brazing, sintering, dan lain-lain.
 Anda tentu sudah tahu asam nitratbukan? Nah, ternyata asam nitrat
diproduksi dengan menggunakan amonia sebagai salah satu bahan
bakunya.
 Beberapa jenis plastik seperti polyurethane dan phenolic juga dibuat
dari amonia.
 Pada industri perminyakan, amonia dimanfaat untuk menetralkan
senyawa-senyawa asam yang masih tercampur dalam minyak mentah
dan sebagai bahan kimia untuk mencegah korosi pada peralatan.

127
9. Tuliskan reaksi pembuatan hidrazin dengan katalis hydrogen peroksida dan
natrium hipoklorit.
N 2 H 4 ( l )+O 2 ( g ) → N 2 ( g )+ 2 H 2 0 ( l ) ∆ H =−666,6 kJ /mol

10.Jelaskan yang dimaksud dengan aqua regia


Air raja (bahasa Latin: aqua regia) adalah larutan yang dibuat dari
percampuran asam klorida pekat (HCl) dan asam nitrat pekat (HNO3)
dengan perbandingan 3:1.[1] Larutan ini bersifat sangat korosif
mengeluarkan uapberwarna kuning. Hanya larutan inilah yang sanggup
melarutkan raksa, timbal, emas dan platina (logam-logam yang
paling muliamenurut deret Volta), oleh karena itulah disebut sebagai aqua
regia atau "air raja". Karena sifatnya yang kurang stabil, maka larutan ini
baru dibuat jika akan dipakai

Latihan 5.2
1. Jelaskan fungsi oksigen dalam tubuh manusia.
1. Diperlukan dalam sistem pernafasan
Oksigen diperlukan dalam proses pernafasan pada manusia, dikarenakan
oksigen memiliki peran sebagai pemenuhan kebutuhan metabolisme
tubuh. Bila manusia tidak lagi ada oksigen, kecil harapan untuk hidup.
Oksigen diperlukan oleh semua makhluk hidup, bila tidak ada oksigen
manusia menuju kepunahan dan kehidupan menuju kehancuran.
2. Membantu fungsi sel-sel tubuh manusia
Salah satunya adala, didalam tubuh manusia ada bakteri aerob yang
hanya bisa hidup dikarenakan adanya oksigen yang masuk kedalam
tubuh. Bakteri inilah yang bertanggung jawab terhadap terjadinya
penguraian limbah yang dilakukan oleh bakteri aerob didalam usus.
3. Mencegah pertumbuhan sel anaerob
Oksigen mencegah pertumbuhan sel anaerob pada tubuh. Dimana
bakteri anaerob pada tubuh, bila kekurangan kadar oksigen, maka
perkembangannya akan meningkat. Sehingga limbah yang dihasilkan
semakin berteumpuk dan membahayakan tubuh.
4. Membantu sistem peredaran darah

128
Sistem peredaran darah pada manusia dipengaruhi oleh adanya oksigen.
Tubuh membutuhkan oksigen dengan nilai persentase 90 % keatas.
Karena ketika oksigen di dalam darah berkurang, maka akan
menyebabkan kesulitan bernafas (sesak nafas).
5. Mempercantik kulit dan mencegah penuaan dini
Kulit memang hal yang sangat sensitif, bahkan terkadang banyak orang
yang rela mengeluarkan banyak uang untuk mempercantik diri.
Termasuk mencegah bahaya penuaan dini karena faktor umur,
lingkungan yang tidak bersih. Khusus pada wanita yang memiliki sistem
metabolisme tubuh yang dapat menyebabkan proses penuaan relatif
lebih cepat dari pada yang dialami oleh pria. Air oksigen adalah
solusinya.
Air oksigen sendiri membantu pembentukan jaringan pernafasan pada
kulit, sehingga metabolisme menjadi aktif untuk menghilangkan racun.
Oksigen menangkal radikal bebas, sehingga membantu regenerasi sel-sel
pada kulit wajah seperti manfaat vitamin E.
6. Mengoptimalkan Daya Ingat
Sirkulasi oksigen pada tubuh berpengaruh terhadap fungsi otak. Jika
oksigen masuk ke otak secara stabil, maka daya ingat serta kecerdasan
otak menjadi meningkat. Selain itu lakukan latihan otak

2. Di udara terdapat berbagai jenis gas (campuran).ketika makhlukk hidup


menghirup udara,bagaimana cara makhluk hidup tersebut tepat hanya
menghirup oksigen di udara,bukan gas lain?
 Udara yang masuk sampai ke dalam tubuh kita tidak hanya mengandung
oksigen, namun gas-gas yang lain juga ikut masuk. Dari hidung, faring,
tenggorokan dan cabang-cabangnya, sampai ke alveolus, barulah oksigen
diserap; sedangkan gas yang lain kembali dikeluarkan bersama dengan
karbondioksida yang dikeluarkan dari paru-paru

3. Tuliskan kegunaan energy hasil respirasi dalam tubuh


Memecah Senyawa Organik
Respirasi merupakan proses yang sangat penting bagi tumbuhan yakni untuk
memecah senyawa organik. Dari pemecahan tersebut nantinya akan
dihasilkan beberapa senyawa penting seperti pembentuk tubuh atau building
block meliputi asam amino untuk protein, nukleotida untuk asam nukleat
dan prazat karbon untuk pigmen profirin seperti klorofil dan sitokorm,
lemak, sterol, karotenoid, flavonoid dan senyawa aromatik lain seperti
lignin.Nantinya, hasil akhir dari respirasi adalah CO2 dan H2O yang

129
beberapa sisa diantaranya akan digunakan untuk proses anabolik khususnya
untuk sel yang sedang tumbuh.
Membuang Karbon Dioksida
Seperti yang sudah dijelaskan diatas, respirasi sangat penting untuk semua
makhluk hidup termasuk manusia. Salah satu fungsi terpenting atau manfaat
respirasi pada manusia adalah untuk membuang zat karbon dioksida atau
CO2 dari dalam tubuh. Karbon dioksida merupakan limbah yang harus
dikeluarkan dan nantinya akan dikeluarkan tubuh lewat aliran darah ketika
manusia sedang bernafas.
Mencegah Otot Digunakan Berlebihan
Tidak hanya makhluk hidup prokariotik saja yang akan mengalami respirasi
anaerob, namun manusia juga akan mengalami respirasi anaerob tersebut
yakni pada sel otot. Peristiwa ini akan terjadi pada saat manusia memakai
otot secara maksimal sehingga kebutuhan akan pasokan oksigen nantinya
bisa berkurang. Ini nantinya mengakibatkan penimbunan asam laktat pada
otot yang kemudian juga akan mengurangi elastisitas otot. Apabila elastisitas
otot berkurang, maka akan terjadi kram dan kelelahan sehingga manfaat dari
respirasi untuk otot adalah agar menjaga otot supaya tidak digunakan terlalu
berlebihan.
Pembebasan Energi Tersimpan
Seperti manfaat fotosintesis, respirasi juga berguna untuk melepaskan atau
membebaskan energi yang tersimpan dalam zat sumber energi lewat proses
kimia. Dalam proses ini, oksigen akan digunakan untuk memecah senyawa
organik menjadi energi.
Mengurai Bahan Makananan
Respirasi yang terjadi pada makhluk hidup juga berguna untuk proses
penguraian bahan makanan yang kemudian akan diubah menjadi sumber
energi. Respirasi nantinya akan dilakukan oleh semua penyusun tubuh pada
pada sel tumbuhan, manusia dan juga sel hewan yang terjadi saat siang atau
malam hari.
Pertukaran Gas
Respirasi juga berguna dalam pertukaran gas antara O2 dengan CO2 dalam
tubuh organisme akan bisa memperoleh energi yakni manfaat respirasi pada
hewan. Untuk alat respirasi pada hewan tingkat rendah, maka O2 akan
langsung berdifusi lewat permukaan tubuh, pada serangga menggunakan
trakea, pada kalajengking dengan paru paru buku, pada ikan dengan insang,
pada katak dengan paru paru, kulit dan rongga mulut, pada reptil dengan
mulut dan masih banyak lagi yang lainnya.

4. Apakah oksigen dapat diperoleh dari elektrolisis air?jelaskan.

130
 ya, Elektrolisis air adalah peristiwa penguraian senyawa air (H2O)
menjadi oksigen (O2) dan hidrogen gas (H2) dengan
menggunakan arus listrik yang melalui air tersebut. Pada katode, dua
molekul air bereaksi dengan menangkap dua elektron, tereduksi
menjadi gas H2 dan ion hidrokida (OH-). Sementara itu pada anode,
dua molekul air lain terurai menjadi gas oksigen (O2), melepaskan 4
ion H+ serta mengalirkan elektron ke katode. Ion H+ dan
OH- mengalami netralisasi sehingga terbentuk kembali beberapa
molekul air. Reaksi keseluruhan yang setara dari elektrolisis air dapat
dituliskan sebagai berikut.
2H2O → 2H2 + O2

5. Mengapa gas helium dapat digunakan sebagai campuran oksigen untuk


pernapasan pada penyelaman di laut?
 Kelarutan helium lebih kecil daripada gas lainnya dalam cairan apa
saja. Berdasarkan penemuan tersebut, helium helium digunakan
sebagai campuran oksigen untuk pernapasan peneyal alaut dalam,
menggantikan campuran oksigen-nitrogen, seperti dalam udara. Jika
penyelam menggunakan udara (mengandung sekitar 78% nitrogen dan
21 % oksigen), maka nitrogen akan larut dalam darah. Hal itu terjadi
karena kelarutan gas dalam cairan berbanding lurus dengan tekanan

Latihan 6.1
1. Mengapa unsur-unsur teransisi periode keempat dari kiri mempunyai
perubahan energi yang tidak terlalu besar?
Jawab:
Disebabkan karena pengisian electron dai Sc sampai Zn masuk pada subkulit
3d yang merupakan bagian dari kulit ketiga padahal kulit keempat (4s) sudah
terisi, sehingga pengaruhnya terhadap pertambahan jari-jari electron sangat
kecil dan bahkan kadang-kadang tidak berpengaruh sama sekali

2. Mengapa unsur teransisi kecuali Sc dan Zn dapat mempunyai beberapa


bilangan oksidasi? Jelaskan.
Jawab:

131
Senyawa-senyawa unsur transisi di alam ternyata mempunyai bilangan
oksidasi lebih dari satu. Adanya bilangan oksidasi lebih dari satu
ini disebabkan mudahnya melepaskan electron valensi. Dengan demikian,
energi ionisasi  pertama, kedua dan seterusnya memiliki harga yang relatif
lebih kecil dibanding unsur golongan 
utama. 
Walaupun unsur transisi memiliki beberapa bilangan oksidasi, keteraturan
dapat dikenali. Bilangan oksidasi tertinggi atom yang memiliki lima elektron
yakni jumlah orbital d berkaitan dengan keadaan saat semua elektron d
(selain elektron s) dikeluarkan. Jadi, dalam kasus skandium dengan
konfigurasi elektron (n-1)d ns , bilangan oksidasinya 3. Mangan dengan
konfigurasi (n-1)d ns , akan berbilangan oksidasi maksimum +7. Bila jumlah
elektron d melebihi 5, situasinya berubah. Untuk besi Fe dengan
konfigurasi elektron (n-1)d ns , bilangan oksidasi utamanya adalah +2 dan
+3. Sangat jarang ditemui bilangan oksidasi +6. Bilangan oksidasi tertinggi
sejumlah logam transisi penting seperti kobal Co, Nikel Ni, tembaga Cu dan
zink Zn lebih rendah dari bilangan oksidasi atom yang kehilangan semua
elektron (n–1)d dan ns-nya. Di antara unsur-unsur yang ada dalam
golongan yang sama, semakin tinggi bilangan oksidasi semakin penting
untuk unsur-unsur pada periode yang lebih besar

3. Gunakan tabel 6.1 untuk menjawab pernyataan berikut.


a. Data manakah yang menunjukkan bahwa semua unsur transisi
merupakan logam?
Jawab: karena saat di konfigurasi tingkat orbital mencapai 4s dan 3d

b. Unsur manakah yang tidak bereaksi dengan asam encer? Jelaskan.


Jawab:
Cu. Karena nilai potensial reduksi Cu lebih besar dibanding H, artinya
Cu tidak bisa mereduksi H dari larutan asam.

4. Tuliskan konfigurasi elektron dan tentukan jumlah elektron yang tidak


berpasangan dari unsur berikut.
a. Sc

132
Konfigurasi ion 21Sc3+ : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d1 (karena melepaskan 3e
dari 4s dulu kemudian 3d)
b. Ti
Konfigurasi ion 22Ti2+ : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d2 (karena melepas 2e dari
4s)
c. Fe
Konfigurasi ion 26Fe3+ : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d5 (karena melepas 3e dari
4s dulu kemudian 3d)
d. Zn
Konfigurasi ion 30Zn2+ : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d10 (karena melepas 2e dari
4s)
5. Tuliskan warna dari senyawa berikut.
g. Cr2O3
Biloks Cr = +3 warnanya hijau
h. FeSO4
Biloks Fe = +2 warnanya hijau
i. VO2+
Biloks V = +4 warnanya biru
j. Fe2(SO4)3
Biloks Fe = +3 warnanya kuning
k. [Cr(H2O)6]3+
Biloks Cr = +3 warnanya hijau

Latihan 6.2
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan
a) Ion kompleks
Ion kompleks adalah ion yang tersusun dari ion pusat yang dikelilingi
olwh molekul atau ion (ligan)
b) Ligan, dan

133
Ligan adalah molekul netral atau anion yang mempunyai pasangan
electron bebas yang digunakan untuk membentuk ikatan koordinasi
dengan atom pusat
c) Bilangan koordinasi
Bilangan koordinasi yaitu jumlah ikatan koordinasi yang terjadi antara
ion pusat dengan ligan
2. Tentukan atom pusat , ligan , bilangan koordinasi , dan nama dari senyawa
kompleks berikut
a) ¿ ¿ = tetrakarbonilnikel(II)
Ion pusat = Ni
Ligan = CO
Bilangan koordinasi = 4
b) ¿ ¿ = heksaaminkrom(III)
Ion pusat = Cr
Ligan = N H 3
Bilangan koordinasi = 6
c) K 4 ¿ ¿ = kalium heksasianoferat(II)
Ion pusat = Fe
Ligan = CN −¿¿
Bilangan Koordinasi = 6
d) ¿ ¿ = ditiosulfatoargentat(I)
Ion pusat = Ag
Ligan = S2 O32−¿ ¿
Bilangan koordinasi = 2
e) ¿ = heksaaminkobalt(III) klor
Ion pusat = Co
Ligan = N H 3

134
Bilangan koordinasi = 6
3. Tuliskan rumus kimia dari senyawa kompleks berikut
a) Kalium heksasianoferrat(III) = K 3 ¿
b) Ion disianoargentat(I) = ¿ ¿
c) Heksasianokrom(III) klorida = ¿
d) Ion heksahidroksoaluminat(III) = ¿
e) Natrium tetrasianokuprat(II) = Na2 ¿
4. Tentukan bentuk molekul dari ¿ ¿ jika diketahui nomor atom Cu = 29
29Cu = [Ar] 4 s 2 3 d 9
9

Cu+¿=[ Ar ] 4 s 3 d ¿

↿ ↿⇂ ↿⇂ ↿⇂ ↿⇂ ↿
4 s2 3 d9

↿● ●●

↿ ⇂ ↿ ⇂ ↿ ⇂ ↿ ⇂ ↿●

Jenis hibridisasi : sp

Bentuk molekul : linear

5. Diketahui bahwa apabila setiap mol Cr Cl 3 ∙ 6 N H 3 direaksikan dengan larutan


perak nitrat, akan menghasilkan 3 mol endapan perak klorida. Tentukan
rumus kimia ion kompleks tersebut
Cr Cl 3 ∙ 6 N H 3+ AgN O3 → 3 AgCl+ ¿ ¿

Jadi rumus ion kompleksnya ¿ ¿

Latihan 6.3

135
1. Tuliskan unsur unsur yang termasuk dalam unsur transisi periode keempat
Jawab: unsur transisi keempat merupakan kelompok unsur yang terletak
pada blok dalam sistem periodik. Unsur unsur transisi periode
keempat terdiri dari 10 unsur yaitu:
1) Skandium (Se)
2) Titanium (Ti)
3) Vanadium (v)
4) Kromium (Cr)
5) Mangan (Mn)
6) Besi (Fe)
7) Kobal (Co)
8) Nikel (Ni)
9) Tembaga (Cu)
10) Zink (Zn)

2. Logam transisi terdapat di kerak bumi sebagai mineral.dalam bentuk


senyawa apa saja bijih logam transisi terdapat di kerak bumi?
Jawab : mineral logam transisi umumnya berada dalam bentuk
sulfida,oksida atau karbonatrnya

3. Apakah proses umum untuk mandapatkan logam transisi dari bentuk oksida?
Jawab: yaitu direduksi dengan gas CO atau karbon

4. Cara apakah yang digunakan untuk memisahkan logam transisi dari bijihnya
dalam bentuk senyawa sulfida
Jawab: yaitu melalui proses pemanggangan

5. Bagaimana logam titanium (Ti) diperoleh dari bijihnya dan apa saja
kegunaan logam titanium dalam b idang kesehatan
Jawab:
 Pembuatan logam titanium dari bijih ilminite dapat dilakukan dengan
cara Flournasi,sedangakan pembuatan logam Titanium dari
Rutlie,Anastase dan ilminete dapat dilakukan dengan cara direduksi
dengan aluminium yang selanjutnya akan di iodinasi dari produk yang
diperoleh dari proses reduksi

136
 Dalam bidang kesehatan,titanium bermanfaat untuk membuat pinggul
dan lutut buatan, serta pen untuk memperbaiki tulang yang patah

6. Bagaimana sifat logam vanadium? Berdasarkan sifatnya tersebut , jelaskan


kegunaan logam tersebut?
Jawab:
Vandium merupakan unsur langka,lunak, dan berwarna abu-abu putih yang
ditemukan dalam mineral tertentu dan digunakan terutama untuk
menghasilkan paduan logam. Vadium tahan terhada korosi karena memiliki
lapisan pelindung oksida di permukaannya. Karena sifatnya tersebut
vandium dicampurkan dengan aluminium dan titanium digunakan dalam
mesin jet dan rangka pesawat. Paduan vandium dengan baja digunakan
dalam as roda,poros,engkol,roda gigi,dan komponen penting lainnya

7. Salah satu pemanfaatan logam kromium adalah untuk membuat baja


stainless steel. Bagaimana komposisi dan kegunaan stainless steel?
Jawab:
Untuk membuat stainless steel minimum mengandung 10,5% kromium.
Ada empat jenis stainless steel yaitu stainless steel martensitic (12[-14%
kromium). Stainless steel ferritic (17% kromium), stainless steel Austentic
(17-25% kromium) dan stainless steel duplex (25% kromium). Krgunaanya
sebagai baja tahan karat

8. Logam mangan diekstrasi dari pirolusit. Tuliskan rumus kimia pirolusit serta
reaksi yang terjadi pada reduksi senyawa tersebut
Jawab:
Rumus kimia pirolusit MnO2 , reaksi pembentukan Mn dari pirolusit:
MnO2 + 2C → Mn + 2CO

9. Proses pengolahan besi dilakukan dengan proses tanur tinggi.pada proses


tersebut, bijih besi dicampur dengan kokas dan batu kapur
a) Tuliskan reaksi reaksi yang terjadi pada suhu 200-700° C
3 Fe2 O3 +CO
2 Fe2 O3 +CO 2
2 Fe2 O3 +6 CO

137
4 Fe+6 CO2
2 CO
C+ CO2
Fe3 O4 +CO
3 FeO+CO 2
Fe2 O3+C
2 FeO+CO
Fe3 O4 +C
3 FeO+CO
b) Pada suhu berapa oksida besi direduksi menjadi besi?. Tuliskan
reaksinya
400 ℃
Fe2 O3+C
2 FeO+CO
Fe3 O4 +C
3 FeO+CO
c) Apa fungsi kokas dan batu kapur dalam proses tanur tinggi? Bagaimana
reaksi yang terjadi ?
Sebagai sumber kalor dan mereduksi oksigen dalam bijih besi.
SiO2 +2C
Si+2 CO
MnO+C
P2 O5 +5 CO
2 P+ 5CO
FeS+CaO +C
CaS+ Fe+CO
Ca3 PO 4 +3 SiO2 +5 CO
3 CaSiO3 +5CO + P2 O 5

10.Besi yang diperoleh dari tanur tinggi tidak dapat langsung digunakan tetapi
dioleh dulu menjadi baja. apa prinsip pengolah besi menjadi baja? Tuliskan
proses pengolahan besi menjadi baja
Jawab:
Prinsip pengolahan besi menjadi baja yaitu penurunan kadar karbon dan
penghilangan pengotor dan penambahan logam paduan. Tahapnya adalah
sebagai berikut

138
1) Menurutnkan kadar karbon dari 3-4% dalam besi kasar menjadi 0-
1,5% dalam baja
2) Membuang Si,Mn dan P yang adarnya dalam besi kasar sekitar
1%,melalui pembentukan terak bersama sama dengan pengotor
lainnya
3) Menambah unsur alise seperti Cr,Ni,V,Mo,W agar diperoleh baja
sesuai yang diinginkan

11.Tuliskan contoh logam paduan yang mengandung nikel di sertai dengan


kegunaannya
Jawab:
1) Superalloy (32-67% Fe,15-22% Cr, dan 38%Ni) kegunaanya adalah
untuk mesin jet dan tubrin gas
2) Stainless steel kegunaannya sebagai paduan logam tahan karat

12.Jelaskanan tahapan proses dan reaksi yang terjadi pada proses ekstraksi
logam tembaga diri bijih kalkopirit
Jawab:
1) Pengapuran (floating) , bijih tembaga dipekatkan dengan menambah
detergen dan tembaga
2) Pemanggangan (roasting) , kalkopirit bereaksi dengan oksigen
4CuFeS2 (s) + 9O2 (g)→2Cu2S(s)+ 2 Fe2O3 (s)+ 6SO2 (g)
Besi (III) oksida direkasikan dengan SiO2
Fe2O3(s)+3SiO2(s) →Fe2(SiO3)3 (s)
Dipanaskan selanjutnya Cu2S akan teroksidasi
2Cu2O(s)+Cu2S(s)+2SO2(g)
3) Reduksi terjadi reaksi antara Cu2O dengan Cu2S
2Cu2O(s) +Cu2S(s)→6Cu(s)+SO2(g)
4) Pemurnian di elektrolisis dengan anoda Cu kotor dan katoda Cu
murni
Anoda: Cu(s)→Cu2++2e-
Katoda: Cu2++2e -→Cu(S)

13.Tuliskan contoh logam paduan yang terbuat dari tembaga dan jelaskan
kegunaannya?

139
Jawab:
1. Perunggu (Cu+Sn) digunakan untuk perhiasan,senjata,lonceng, dan alat
musik
2. Kuningn (Cu+Zn) digunakan untuk barang barang hiasan, sekrup,alat
alat musik,dan paku paku kecil

14.Jelaskan yang dimaksud dengan Zink galvanis


Jawab:
Zink galvanis yaitu pelapisan seng pada lembaran baja agar baja tidak
mudah berkarat

15.Salah satu senyawa zink adalah ZnS. Bagaimana sifat khas dan kegunaannya
ZnS
Jawab:
Warnanya biasa kuning,coklat,atau abu-abu kehitaman, dan mungkin
mengkilap atau kusam kegunaannya untuk dapat dijadikan sebagai batu
permata dan bahan cat

140

Anda mungkin juga menyukai