Helium = 0,00052 %
Neon = 0,00182 %
Argon = 0,934 %
Kripton = 0,00011 %
Xenon = 0,000008
Radon = Radioaktif
B. Kelimpahan di Alam
Alam semesta : 2,3 x 105 ppm (berat)
Matahari : 2,3 x 105 ppm (berat)
Suasana : 5.2 ppm
Kulit bumi : 0,008 ppm
Air laut : 7 x 10-6 ppm
D. Sejarah Helium
F. Aplikasi Helium
Aplikasi-aplikasi helium yang telah dimanfaatkan adalah sebai
berikut:
Helium cair digunakan untuk mendinginkan magnet superkonduktor
dalam scanner MRI modern.
Gambar. Scanner Magnetic Reonance Imaging (MRI) modern
(Sebuah silinder padat besar dengan lubang di tengahnya dan
sebuah rel melekat pada sisinya)
Gaya ini disebut "gaya nuklir kuat", salah satu dari empat gaya dasar
alam semesta. Ini adalah gaya fisik yang paling kuat di seluruh alam semesta
dan besarnya bermiliar-miliar-miliar-miliar kali lebih besar daripada gaya
gravitasi. Hanya gaya ini, bukan lainnya, yang mampu menyatukan dua inti
seperti ini.
Sekarang, hal paling aneh dari peristiwa ini adalah penelitian telah
menunjukkan bahwa, sebegitu kuatnya gaya nuklir kuat ini, namun hanya
cukup kuat untuk melakukan tepat apa yang selama ini telah dilakukannya.
Jika hanya sedikit lebih lemah, maka gaya ini tidak mampu menyatukan dua
inti. Sebaliknya, dua proton yang saling berdekatan akan segera saling
menjauh, dan reaksi di matahari akan berhenti sebelum dimulai. Dengan kata
lain, matahari tidak akan ada sebagai bintang yang memancarkan energi.
Tentang hal ini, Greenstein menyatakan "Andai saja gaya nuklir kuat sedikit
lebih lemah, cahaya bagi dunia tidak akan pernah menyala.
Bagaimana jika sebaliknya, gaya nuklir kuat sedikit lebih kuat? Untuk
menjawabnya, mula-mula kita harus mempelajari proses perubahan dua inti
hidrogen menjadi inti deuteron dengan lebih terperinci. Pertama, salah satu
proton membuang muatannya untuk menjadi neutron. Neutron ini bergabung
dengan proton menjadi deuteron. Gaya yang menyebabkan penyatuan ini
disebut "gaya nuklir kuat"; gaya yang mengubah proton menjadi neutron
adalah gaya yang berbeda yang disebut "gaya nuklir lemah". Tetapi lemah
hanya dalam perbandingan, dan memerlukan sepuluh menit untuk melakukan
pengubahan. Pada tingkat atom, ini adalah waktu yang begitu lama dan
berakibat memperlambat laju reaksi di matahari.
Mari kita kembali ke pertanyaan kita: Apa yang akan terjadi jika gaya
nuklir kuat sedikit lebih kuat? Jawabannya adalah reaksi di matahari akan jauh
berubah sebab gaya nuklir lemah akan lenyap dari reaksi.
Jika gaya nuklir kuat lebih kuat dari yang ada, ini akan mampu
menggabungkan dua proton seketika tanpa menunggu sepuluh menit yang
diperlukan bagi proton untuk berubah menjadi neutron. Hasilnya akan
terbentuk sebuah inti dengan dua proton bukannya deuteron.
Ilmuwan menyebut inti seperti itu sebagai diproton. Sejauh ini, diproton
adalah unsur teoretis sebab belum pernah teramati terjadi secara alamiah.
Namun jika gaya nuklir kuat lebih kuat daripada sesungguhnya, maka akan
terbentuk diproton nyata di matahari. Lantas apa? Dengan menghilangkan
perubahan proton menjadi neutron, kita akan menghilangkan "penyumbatan"
yang menjaga "mesin" matahari bekerja selambat sekarang. George
Greenstein menjelaskan apa yang akan terjadi:
Matahari akan berubah, sebab tahap pertama dalam pembentukan
helium bukan lagi pembentukan deuteron. Ini akan menjadi pembentukan di-
proton. Dan reaksi ini sama sekali tidak memerlukan pengubahan proton
menjadi neutron. Peran gaya nuklir lemah akan berakhir, dan hanya gaya
nuklir kuat yang terlibat... dan sebagai hasilnya, bahan bakar matahari tiba-
tiba akan menjadi sangat ampuh. Matahari dalam keadaan ini akan begitu
kuat, begitu reaktif sehingga matahari dan setiap bintang yang lain akan
meledak seketika.
Ledakan matahari akan menyebabkan dunia dan isinya terbakar,
membuat planet biru kita beserta isinya hangus dalam beberapa detik.
Disebabkan gaya nuklir kuat yang telah disesuaikan dengan tepat untuk tidak
lebih kuat atau lebih lemah, laju reaksi nuklir matahari melambat dan
matahari mampu memancarkan energi untuk bermiliar-miliar tahun.
Penyesuaian yang teliti ini memungkinkan manusia untuk hidup. Jika terdapat
sedikit saja penyimpangan dalam pengaturan ini, bintang-bintang (termasuk
matahari) tidak akan terbentuk, kalaupun terbentuk akan segera meledak.
Dengan kata lain, struktur matahari bukanlah kebetulan atau
ketidaksengajaan. Sungguh kebalikannya: Matahari telah diciptakan bagi
kehidupan manusia, sebagaimana dinyatakan dalam ayat:
"Matahari dan bulan (beredar) menurut perhitungan." (QS. Ar-Rahmaan, 55: 5)
KESIMPULAN
Gas mulia adalah unsur-unsur yang terdapat dalam golongan VIIIA yang
memiliki kestabilan yang sangat tinggi dan sebagian ditemukan di alam dalam
bentuk monoatomik. unsur-unsur yang terdapat dalam gas mulia yaitu Helium
(He), Neon (Ne), Argon(Ar), Kripton(Kr), Xenon (Xe), Radon (Rn).
Helium (He) adalah unsur kimia yang tak berwarna, tak berbau, tak
Janssen pada 1868 sebagai garis spektral kuning yang tak diketahui dari
gerhana matahari.
Untuk skala besar, helium diekstraksi dengan penyulingan fraksional dari
atom hidrogen menjadi atom helium dan menghasilkan panas dari proses
tersebut